Anda di halaman 1dari 17

LAYANAN PRIMA DAN STRATEGI PELAYANAN

DALAM MEMPERTAHANKAN BISNIS DIKALA


KRITIS

Nama Kelompok:
1. Ahmad Badawi
2. Fauzyah Nur Rahmah
3. Mutiara Indah Anggraini
4. Timothy Yuvens Sihombing

Administrasi Perkantoran
Politeknik LP3I Jakarta
Kampus Kramat
2019-2020
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam dunia bisnis perkembangan jaman memang sangat berpengaruh besar,
sehingga muncul banyak persaingan dari beberapa perusahaan untuk mendapatkan
kepercayaan pelanggan dalam menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan serta
memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Berbagai cara dilakukan untuk
mencapai tujuan dalam berbisnis, misalnya melalui penyediaan produk-produk yang
dibutuhkan masyarakat, penyediaan layanan jasa dan lain sebagaiya. Selain itu
pelayanan juga dibutuhkan dalam menjalankan bisnis karena pelayanan memiliki
perananpenting dalam menunjukkan suatu kualitas bisnis. Ketertarikan pelanggan
terhadap setiap perusahaan bukan hanya dilihat dari penyediaan produk tetapi juga
adannya pelayanan yang berkualitas.
Pelayanan harus disediakan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan pelanggan dalam
bertransaksi bisnis. Kebutuhan dan harapan pelanggan dalam memperoleh layanan
yang diinginkan, menunrtut suatu perusahaan untuk memenuhinya dengan cara
terbaik. Adanya kualitas pelayanan yang baik menjadi satu keberuntunggan tersendiri
yang diharapkan olehpelanggan, dengan kata lain keputusan antara bertransaksi atau
tidak, pelanggan akan tetap memperoleh pelayanan yang memuaskan.
Menurut Lupioadi (2006: 192) kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang
dirasakan dan yang diharapkan. Sedangkan menurut Rangkuti (2006: 30)
mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai respon pelanggan terhadap
ketidaksesuian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang
dirasakkannya setelah pemakaian. Sehingga dapat disimpulkan kepuasan adalah
tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja
barang atau jasa yang diterima dan yang diharapkan masyarakat. Harapan pelangggan
merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterima dari
sebuah pelayanan. Menurut Irawan (2008:37) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan yaitu Kualitas Produk, Harga, Kualitas
Pelayanan, Faktor Emosional, Biaya dan kemudahan. Setiap perusahaan ataupun
instansi bisnis selalu ingin mengoptimalkan penyediaankualitas pelayanan, kualitas
produk dan fasilitas yang sesuai dengan pelayanan prima untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan. Tetapi hal-hal tersebut tidak akan bisa berjalan secara lancar
tanpa adanya sumber daya manusia yang memadai serta sarana pendukungnya.
Sumber daya manusia sendiri dibentuk untuk mengembangkan perusahaan dalam
mencapai visi, misi, dan tujuan. Sumber daya manusia ini masing-masing mempunyai
tugas tersendiri yang bergerak di bidang yang telah menjadi tanggung jawab untuk
memberikan pelayanan yang terbaik bagi bagi masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar
seluruh barang atau jasa yang ditawarkan ke pelanggan akan mendapat tempat yang
baik di mata masyarakat selaku pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kualitas
pelayanan yang baik dalam suatu perusahaan, akan menciptakan kepuasan bagi para
pelanggannya. Setelah pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan yang
diterimanya, pelanggan akan membandingkan pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan lain.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1.2.1 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis pelayanan prima.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menyikapi jika terjadi krisis global.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkan peluang.
1.2.2 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
- Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Pelayanan Prima
- Sebagai tambahan pengalaman serta masukan sehingga dapat menjadi
bekal dan bekal untuk terjun kedunia yang selanjutnya.
2. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi dan referensi untuk
para pembaca lainnya terhadap laporan yang serupa dan diharapkan
dapat memberikan acuan dan referensi.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun penulis akan merumusakan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu pelayanan prima?
2. Apa saja jenis-jenis pelayanan prima?
3. Apa maksud dari pelanggan membeli pelayanan?
4. Bagaimana cara menciptakan budaya layanan prima?
5. Apa saja sikap Layanan Prima?
6. Apa itu sentuhan pribadi layanan prima dengan pribadi prima?
7. Apa yang dimaksud krisis global?
8. Bagaimana cara memanfaatkan peluang?
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Pelayanan Prima
Excellent service atau disebut juga pelayanan prima merupakan melakukan pelayanan
sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas.
Atau definisi pelayanan prima yakni melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada
para pelanggan atau konsumen sehingga menimbulkan rasa yang puas. Secara umum
tujuan pelayanan prima yakni memberikan pelayanan sehingga bisa memenuhi dan
memuaskan para pelanggan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang
maksimal.
Pelayanan prima adalah pelayanan yang sangat baik kepada pelanggan sehingga
dapat menimbulkan rasa puas pelanggan. Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan
prima telah di kembangkan konsep Total Quality Management (TQM), yaitu sistem
manajemen yang menyangkut semua manajemen dan pegawai untuk memperbaiki
kualitas serta kuantitas organisasi agar kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan
terpenuhi.

2.1.1 Konsep Pengembangan Pelayanan Prima


1. Konsep Attitude (Sikap)
Calon pembeli selalu mengharapkan sikap dan perilaku yang baik dan menyenangkan
dari pramuniaga agar kepuasan pembeli dapat terpenuhi, serta kemungkinan besar
pengalamannya disampaikan pada pihak lain yang akhirnya menjadi promosi gratis
bagi perusahaan.
Pelayanan berdasarkan sikap ini terdiri dari :
a. Penampilan serasi (cara berhias, cara berbusana, dan raut muka).
b. Berpikir positif (tidak mencari kesalahan pembeli, tidak apriori, dan melayani
dengan hormat).
c. Sikap menghargai (tutur bahasa baik, sikap sopan santun, mendengar saran dan
mencatat pesanan, serta memenuhi kebutuhan dengan konsisten).
2.Konsep Attention (Perhatian)
Untuk mendapatkan keinginan calon pembeli, penjual dapat menunjukkan perhatian
dengan cara berkomunikasi yang menarik. Bentuk perhatian pelayanan ini yaitu...
a. Mendengar dan memahami kebutuhan pelanggan.
b. Memperhatikan perilaku pelanggan.
c. Mencurahkan perhatian penuh pada pelanggan.
3. Konsep Action (Kegiatan)
Dalam menghadapi pembeli tidak hanya berdasarkan sikap dan perhatian saja, tetapi
harus diikuti tindakan. Bentuk pelayanan ini yaitu :
a. Mencatat pesanan pelanggan.
b. Mencari kebutuhan.
c. Penegasan kembali pesanan.
d. Mewujudkan kebutuhan pelanggan.
e. Menyatakan terimakasih dengan harapan kembali membeli lagi.

2.2 Jenis-jenis Pelayanan Prima


Pelayanan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu...
1. Core Service
Core Service adalah pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan yang merupakan
produk utamanya, misalnya untuk hotel adalah penyediaan kamar.
2. Facilitating Service
Facilitating Service adalah fasilitas pelayanan plus kepada pelanggan, misalnya
pelayanan front office pada hotel.
3. Supporting Service
Supporting service merupakan pelayanan tambahan atau pendukung untuk
meningkatkan nilai pelayanan atau untuk membedakan dengan pelayanan-pelayanan
dari pihak pesaingnya, misalnya hotel dan restoran pada satu tempat.

2.2.1 Tujuan Pelayanan Prima


Tujuan pelayanan prima adalah memuaskan atau sesuai dengan keinginan pelanggan.
Untuk mencapai hal itu, diperlukan kualitas pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan/keinginan pelanggan.
2.3 Pelanggan Membeli Pelayanan
Pada hakekatnya Pelayanan ditujukan untuk mengoptimalkan kepuasan para
pelanggan internal maupun eksternal. Semua manajemen perusahaan akan melakukan
pelayanan dengan orientasi yang sama, yaitu mengoptimalkan kepuasan pelanggan.
Untuk Meningkatkan kinerja pelayanan untuk kepuasan pelanggan, dari waktu ke
waktu kita harus meningkatkan kemampuan pelayanan dengan berbagai cara yang
ampuh.
Pelanggan yang suatu saat akan membeli suatu produk atau jasa yang kita jual, kita
harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan kita. Dengan
acuan sebelumnya, kita harus meningkatkan kinerja pelayanan kita untuk kepuasan
pelanggan dengan jangka Panjang. Kita harus memenuhi kebutuhan dasar pelanggan.
Dan menjaga citra nama baik perusahaan.
Diharapkan ini semua dapat memberikan dampak positive bagi perusahaan salah satu
contohnyan ialah, keuntungan bagi perusahaan yang telah memberikan pelayanan
terbaik/menjual produk/jasa yang ditawarkan.

2.4 Budaya pelayanan prima


Pelayanan adalah proses membantu orang lain dengan cara-cara tertentu dimana
sensitivitas dan kemampuan interpersonal dibutuhkan untuk menciptakan kepuasan
dan loyalitas yang ditentukan oleh keakraban, kehangatan, penghargaan,
kedermawanan, dan kejujuran yang dilakukan oleh penyedia jasa. Sebuah budaya
yang kuat, yang mewarnai sifat hubungan perusahaan dengan pelanggannya
merupakan identitas yang sangat baik dalam memenangkan perhatian pelanggan
pengguna produk.
Budaya dibentuk dari kumpulan sikap setiap karyawan dan manajemen dari suatu
perusahaan. Bila setiap orang yang bekerja di perusahaan itu mengutamakan
kepuasan pelanggan, tanpa mengabaikan citra perusahaan yang bersangkutan, maka
secara kolektif akan tampil sebuah lembaga dengan budaya yang mengutamakan
kepuasan pelanggan, dan akan maju karenanya. Apa yang bisa membuat pelayanan
menjadi spesial? Berikut adalah hal-hal yang bisa membuat pelayanan menjadi
spesial yang diambil dari akronim SERVICE :
1. Smile for everyone, senyum adalah simbol universal dari keramahtamahan.
2. Eye contact that shows we care, kontak mata akan memperlihatkan ketulusan dan
ketertarikan kita kepada pelanggan.
3. Reaching out to everyone with hospitality, berinteraksi dengan keramahtamahan
akan membantu mengembangkan repeat business.
4. Viewing each customer as special, perlakukan setiap pelanggan sebagai tamu yang
diundang ke rumah, sehingga pelanggan akan merasakan suatu nilai dari setiap rupiah
yang dikeluarkannya.
5. Inviting customer to return with a sincere, kata magis yang kita berikan akan
mendorong pelanggan untuk kembali dan menyampaikan kepada orang-orang
terdekat tentang keramahtamahan perusahaan.
6. Creating a warm atmosphere of hospitality, kepedulian kepada pelanggan akan
menimbulkan suasana yang hangat dan nayaman.
7. Excellence in everything we do, mempertahankan sikap ini merupakan asset untuk
mengembangkan sikap profesional.
Keuntungan penerapan budaya pelayanan prima bagi perusahaan di antaranya adalah
pelanggan mampu membedakan pelayanan perusahaan dengan kompetitor,
meningkatkan produktivitas, menghargai loyalitas pelanggan, menciptakan promosi
dari mulut ke mulut dan mengedepankan win-win solution dalam menangani semua
masalah. Untuk menjaga kesinambungan budaya pelayanan prima* diperlukan
perhatian dari setiap individu terhadap kemampuan berkomunikasi yang baik,
memiliki kompetensi yang diperlukan, memberikan respon yang cepat, aksesibilitas
yang mudah, integritas, konsistensi, dan sopan santun.
Untuk menciptakan budaya pelayanan prima tentunya didasari pada pelayanan yang
mengacu pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Kepuasan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan
harapannya, dengan diasumsikan bahwa kalau kinerja di bawah harapan, pelanggan
akan merasa kecewa, kalau kinerja sesuai harapan, pelanggan akan merasa puas, dan
kalau kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Kepuasan pelanggan
merupakan tujuan utama pelayanan prima.
2.5 Sikap layanan prima
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik tidaklah mudah, terutama dengan variasi
konsumen yang ada saat ini. Akan tetapi, setiap bisnis dapat menghadirkan pelayanan
prima ke dalam bisnis selama mengetahui konsep dan apa yang harus dilakukan.
Berikut adalah tujuh konsep dasar pelayanan yang diperlukan dalam setiap
bisnis:
1.Sikap
Hal pertama yang harus dimiliki untuk memberikan pelayanan terbaik dan prima
adalah sikap yang baik. Yang dimaksud sikap baik dalam hal ini cukup luas, tapi bisa
dimulai dari menjadi rapi, ramah dan perhatian. Ketiga sikap tersebut dapat membuat
pelanggan menjadi nyaman dan senang sehingga berpeluang untuk kembali lagi.
Perlu diingat bahwa citra perusahaan akan dilihat dari sikap dan perilaku para
pegawai. Oleh karena itu, pastikan para pegawai dalam sebuah bisnis dapat
memberikan kesan pertama yang baik kepada para pelanggan. Agar hal ini dapat
tercapai, perusahaan atau sebuah bisnis dapat membantu dengan menyediakan
pelatihan dan seragam yang rapi untuk para pegawainya.
2.Perhatian
Seperti halnya wanita, para pelanggan juga senang jika mendapatkan perhatian dari
para pegawai. Oleh karena itu, ketika ada pelanggan datang, berikanlah perhatian
kecil seperti memberikan sapaan hangat dan senyuman. Bentuk perhatian kecil
seperti ini akan membuat pelanggan diperhatikan dan diterima dengan hangat.
Selain itu, ketika konsumen membutuhkan sesuatu, para pegawai harus bersikap
responsif dan reaktif. Jangan menunda dalam melayani konsumen terutama jika
mereka sudah siap dan butuh dilayani. Sikap dan perhatian kecil seperti ini
sebenarnya tidak tertulis dalam SOP, namun akan sangat membantu jika dijalankan.
3. Tindakan
Konsep terakhir yang perlu diperhatikan dalam pelayanan prima adalah tindakan.
Konsep ini berhubungan dengan dua konsep sebelumnya, dimana sikap dan perhatian
harus ditunjukkan dalam bentuk tindakan nyata. Salah satu contoh simple tindakan
yang menunjukkan sikap baik serta perhatian kepada pelanggan adalah membukakan
pintu ketika ada pelanggan ingin masuk atau keluar.
4. Kemampuan
Sikap yang ramah tidaklah cukup untuk memberikan pelayanan yang terbaik, namun
juga dibutuhkan kemampuan yang baik. Contohnya jika seseorang bertugas sebagai
tukang masak, maka orang tersebut harus memiliki kemampuan masak yang handal
untuk dapat memberikan pelayanan prima. Hal ini pun berlaku untuk posisi yang lain
juga.
5. Penampilan
Pelayanan yang baik tidak hanya bisa ditunjukkan melalui sikap namun juga bisa dari
penampilan. Penampilan bisa dinilai dari dua hal yaitu penampilan luar serta
penampilan non-fisik seperti gaya berbicara. Untuk memberikan penampilan fisik
yang baik, berikanlah seragam agar semua pegawai dapat terlihat seragam dan enak
dipandang.
Selanjutnya, untuk penampilan non-fisik, berikanlah pelatihan mengenai tata cara
berbicara atau bagaimana bersikap dengan orang. Contohnya, jika bisnis yang
dimiliki pelanggan utamanya adalah orang tua, maka pastikan para pegawai
mengetahui cara berhadapan dengan orang tua. Karena cara berbicara dengan anak
muda dan orang tua sangat berbeda.
6. Bertanggung Jawab
Setiap pegawai harus memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan
pekerjaannya. Ketika pegawai bertanggung jawab, maka tugas yang dijalankan akan
berjalan dengan baik dan maksimal. Hal ini tentunya akan mempengaruhi pelayanan
yang diberikan kepada para pelanggan.
7. Simpati
Hal terakhir yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelayanan adalah rasa
simpati terhadap pelanggan. Namun, terkadang ada kondisi dimana pegawai harus
memiliki rasa simpati kepada para pelanggan. Contohnya, jika ada ibu hamil atau
orang tua yang mengantri, ada baiknya jika pelanggan didahulukan terlebih dahulu.
Cara-Cara untuk Menghadirkan Pelayanan Terbaik Dalam Bisnis
Setiap perusahaan sebenarnya dapat menghadirkan pelayanan terbaik dalam
bisnisnya. Dan cara-caranya pun tidak susah untuk diterapkan selama mengetahui
prosedurnya. Berikut adalah beberapa tips dan cara mudah untuk bisa memberikan
pelayanan prima dalam sebuah bisnis:
1. Memberikan Sapaan Ramah
Salah satu mudah memberikan pelayanan prima dalam sebuah bisnis adalah dengan
menerapkan sapaan ramah kepada para pelanggan yang datang dan keluar.
2. Berikan Batasan Waktu Pelayanan
Cara membuat pelanggan puas dan senang adalah dengan memberikan waktu tunggu
yang tidak panjang. Oleh karena itu, berikanlah batasan waktu pelayanan, contoh
sejak pelanggan pesan hingga makanan datang, batas waktunya adalah 10 menit.
Batasan ini bisa diinformasikan kepada pelanggan atau bisa dijadikan sebagai aturan
internal saja.
3. Responsif dan Reaktif
Pastikan bahwa di dalam bisnis memiliki jumlah pegawai yang cukup hingga dapat
bersifat dan bersikap responsif jika ada suatu masalah. Jangan membuat pelanggan
menunggu terlalu lama ketika membutuhkan sesuatu. Hal ini dapat dihindari dengan
adanya pembagian tugas yang detail dan jelas untuk setiap orang.
4. Lakukan Survei dan Evaluasi
Salah satu cara untuk melihat apakah pelayanan yang diberikan sudah memuaskan
atau belum, adakan survey kepada para pelanggan. Hal ini dapat dilakukan ketika
pelanggan selesai bertransaksi atau sebelum mereka keluar dari perusahaan.
2.6 Sentuhan Pribadi Pelayanan Prima
Pelayanan prima sangat memperhatikan individu sebagai pribadi yang unik dan
menarik. Setiap pelanggan pelanggan memiliki sifan untuk memberikan pelat dapat
membuat para petugas bahagia atau kecewa. Sentuhan pribadi mengarahkan para
petugas pelayanan untuk berpikir bahwa memperlakukan orang lain sebagaimana
memperlakukan diri kita sendiri perlu selalu dipraktekkan. Yang diutamakan dalam
pelayanan prima bukanlah slogan-slogaudayan untuk memberikan pelayanan terbaik
bagi pelanggan, melainkan bentuk nyata pelayanan yang sebelumnya sudah
diberikan dalam pelatihan-pelatihan dan dapat dipraktekkan pada saat di lapangan,
ketika berhubungan langsung dengan pelanggan.
Pelayanan prima merupakan budaya, identitas, sarana kompetisi , pelanggan merasa
penting, rekan sekerja merasa nyaman bersama kita dan kita dapat melayani dengan
cepat, tepat, ramah, mengutamakan kepuasan pelanggan, menepati janji, bahassa
yang baik dalam bertelepon, menunjukkan etika dan sopan santun, merasa puas dan
bangga akan pekerjaan kita, bekerja dengan antusias, kepercayaan diri yang tinggi,
menawarkan bantuan, senyum yang tulus, humor yang menyenangkan,
mendengarkan dengan baik .
Konsep pribadi prima meliputi unsure-unsur kepribadian, penampilan, perilaku dan
komunikasi yang prima. Seorang dapat dikatakan memiliki pribadi prima apabila:
– Tampil ramah
– Tampil sopan dan penuh hormat
– Tampil yakin
– Tampil rapi
– Tampil ceria
– Senang memaafkan
– Senang bergaul
– Senang belajar dari orang lain

2.6.1 Mutu Pelayanan Prima


a. Konsep mendahulukan kepentingan pelanggan
b. Pelayanan dengan sepenuh hati
c. Budaya pelayanan prima
d. Sikap pelayanan prima
e. Sentuhan pribadi pelayanan prima
f. Pelayanan prima sesuai dengan pribadi primanfaatkan Peluang
2.7 Krisis Global
Krisis global adalah peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi di pasar dunia
mengalami keruntuhan (keadaan gawat) dan mempengaruhi sektor lainnya di seluruh
dunia. Krisis global ini berawal pada negara adidaya Amerika Serikat (AS) dimana
dimulai dari kredit macet perumahan di Amerika Serikat yang merupakan sentrum
bagi perekonomian dunia. Akibat dari krisis global yang terjadi di AS, ini memberi
dampak besar pada negara-negara asia, salah satunya adalah Indonesia pada ekspor
perkebunan komoditi Kelapa sawit, Karet, dan Kakao. Ini memberikan tekanan yang
cukup besar terhadap kinerja ekspor komoditi tersebut, dimana terjadinya penurunan
harga berbagai komoditas ajlok akibat adanya perlambatan ekonomi dunia, sehingga
peluang untuk memasarkan sangat sulit (Utaya D, 2008). Krisis yang terjadi pada
tahun 1997 dan 1998 disebabkan oleh stok hutang luar negri swasta sangat besar dan
umumnya berjangka pendek, banyak kelemahan dalam sistem perbankan di
indonesia. Pada 2008, sebagian orang menyebutnya sebagai krisis ekenomi global,
tentu saja dengan sebab yang berbeda dibandingkan krisis 10 tahun silam (Utaya D,
2008). Suatu krisis biasanya meliputi hilangnya kemampuan untuk mengatasi selama
sementara waktu, dengan perkiraan bahwa gangguan fungsi emosi dapat kembali
seperti semula. Artinya jika seseorang mengatasi ancaman itu secara efektif, maka ia
akan dapat kembali berfungsi seperti keadaan yang belum krisis. 13 Jadi kita lihat
krisis ekonomi mempunyai empat unsur yang jelas. Unsur yang pertama adalah
kejadian yang penuh resiko. Ini adalah kejadian yang mengawali suatu reaksi yang
berantai dari kejadian-kejadian yang mencapai puncaknya dalam suatu krisis. Unsur
yang kedua adalah keadaan rentan. Tidak semua peristiwa ini membawa seseorang
kepada suatu krisis. Kalau krisis tidak rentan, pasti krisis itu tidak akan mungkin
terjadi. Unsur yang ketiga adalah faktor-faktor yang menimbulkan krisis tersebut.
Artinya faktor terakhir yang perlu di tambahkan adalah krisis yang aktif. Sedangkan
arti istilah global dianggap berkaitan erat dengan “sedunia, secara masal, secara
umum”. Jadi krisis global adalah suatu keadaan gawat, krisis yang terjadi di seluruh
dunia atau mendapat dampak di seluruh dunia (Abdullah, 2008). Menurut
(Anonimous, 2008) adapun terjadinya krisis global di akibatkan adanya beberapa
faktor antara lain: 1. Tingginya harga kebutuhan 2. Penyaluran kredit secara
berlebihan sehingga tidak memperhatikan kemampuan membayar dari konsumen. 3.
Krisis kepercayaan dari para pelaku pasar, warga Negara, bahkan antar Negara 4.
Spekulasi berlebihan dari para spekulan 5. Bidang usaha dari ekonomi makro tidak
berjalan seiring dengan ekonomi mikro Ditengah ancaman pelemahan pertumbuhan
ekonomi dunia akibat krisis keuangan, perekonomian Indonesia juga akan mendapat
tekanan yang cukup berat. Pelemahan pertumbuhan ekonomi di negara-negara
industri memberikan tekanan.
2.8 Memanfaatkan Peluang
Kita Harus mampu mengevaluasi ulang semuanya. Ketika krisis ekonomi yang
berdampak langsung pada bisnis kita, itu adalah suatu cara untuk mengupgrade/suatu
kesempatan langka bagi kita untuk mengevaluasi kembali segalanya
Krisis Adalah waktu terbaik untuk reformasi. Selama krisis tidak dapat dihindari .
kita harus terus melakukan inovasi dan terobosan, serta memanfaat peluang yang
memampukan menjalankan usaha dimasa krisis seperti sekarang ini juga

Anda mungkin juga menyukai