ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengahadapi kompleksitas dan intensitas tantangan yang semakin berat, pimpinan
suatu perusahaan dituntut untuk berfikir kreatif agar dapat menemukan berbagai terobosan
strategi yang mampu menciptakan sinergi dan memberikan kontribusi optimal bagi pencapaian
tujuan perusahaan. Meskipun demikian, tidak sedikit perusahaan yang kurang menyadari begitu
pentingnya kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Sehingga cepat atau lambat perusahaan
akan mengalami kemunduran. Bila kemunduran itu berlangsung perlahan atau lambat,
perusahaan masih bisa dikatakan aman karena masih ada waktu untuk berbenah. Namun, untuk
cakupan pasar global dalam era perdagangan bebas yang dimana semuanya berlangsung dengan
cepat, besar kemungkinan perusahaan akan tumbang dan posisinya akan diambil alih oleh
pesaingnya.
Selain mengabaikan kepuasan pelanggan, banyak juga perusahaan yang kurang berupaya
untuk menelusuri dan mempelajari kepuasan pelanggan dan menganggap sudah cukup
memuaskan pelanggan dengan standar baku yang ada tanpa mencari inovasi lain yang mungkin
akan meningkatkan kepuasan pelanggannya. Kesadaran akan kelemahan-kelemahan ini
seringkali baru tersadari ketika perusahaan telah mendekati atau benar-benar runtuh. Dari sinilah
dapat diketahui bahwa pelanggan merupakan unsur terpenting dari semua urusan bisnis karena
setiap perusahaan hidup dari pelanggannya. Dengan demikian, kepuasan pelanggan wajib
menjadi prioritas perusahaan. Untuk mencapai kepuasan pelanggan salah satunya dapat
dilakukan dengan meningkatkan keunggulan pelayanan.
Perusahaan dapat menganalisis apa yang menentukan pelanggan akan puas, agak puas, atau
tidak puas dari suatu pembelian dengan melihat segi pelayanan yang diberikan pada semuah
perusahaan. Jika kinerja produk tersebut lebih rendah dari harapan pelanggan, pelanggan tersebut
akan merasa kecewa. Lain halnya jika memenuhi harapan, maka pelanggan akan merasa puas
atau bahkan jika kinerja produk melebihi harapan pelanggan, maka pelanggan tersebut akan
merasa sangat puas. Perasaan-perasaan ini akan mempengaruhi apakah pelanggan tersebut akan
membeli produk itu lagi dan menyampaikan secara positif atau negatif mengenai produk tersebut
kepada orang lain. Hal-hal yang mendasar seperti inilah yang mampu memberikan kesan puas
pelanggan untuk tetap berkunjung dan membeli produk yang ada di PT. Konverta Mitra Abadi
Cabang Lampung.
PT. Konverta Mitra Abadi Lampung yang merupakan salah satu anak perusahaan Sinar Mas
Group, bergerak di bidang produksi kertas dengan hasil produksinya berupa Kemasan Karton
Gelombang (karton box), ikut berperan dalam meningkatkan perekonomian di Kabupaten
Lampung Selatan khususnya di Provinsi Lampung pada umumnya. Dengan jumlah karyawan
sebanyak 189 orang diharapakan semuanya dapat berperan dalam proses produksi, sehingga
perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka penulis mencoba untuk meneliti hal
tersebut yaitu dengan mengambil topik yang berkaitan dengan “Analisis Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PT. Konverta Mitra Abadi Kecamatan Natar
Lampung Selatan”.
PT. Konverta Mitra Abadi sering menerima komplain dari beberapa pelanggan dengan berbagai
jenis keluhan seperti:
1. Bagaimana analisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pada PT. Konverta
Mitra Abadi Kecamatan Natar Lampung Selatan?
2. Faktor-faktor apa saja yang harus diprioritaskan oleh PT. Konverta Mitra Abadi untuk
memuaskan pelanggannya?
Dikarenakan tidak adanya perpindahan kepemilikan dari konsumen ke produsen , maka unsur
terpenting disini adalah kepercayaan. Kepercayaan konsumen terhadap perusahaan sebagai
penyedia jasa menempati posisi penting dalam proses transaksi jasa. Jika konsumen tidak
memiliki rasa percaya terhadap penyedia jasa, maka tidak memungkinkan akan terjadinya proses
transaksi. Terjadinya transaksi jasa membutuhkan keterlibatan antara pihak penjual dan pembeli.
1. Tangibles (berwujud)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak
eksternal. Salah satu bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa,
dapat dilihat dari kemampuan saranan dan prasarana dari perusahaan yang meliputi
fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan dan peralatan yang
dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.
2. Reliability (keandalan)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan sesuai dengan yang
dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan
pelanggan seperti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan
tanpa kesalahan, dan dengan akurasi yang tinggi.
3. Responsiveness (ketanggapan)
Yaitu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas. Karena membiarkan
konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas akan menyebabkan
persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
4. Assurance (kepastian)
Yaitu pengetahuan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan
rasa percaya pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara
lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun.
5. Emphaty (empati)
Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen.
Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang
pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
Menurut (Kotler P. D., 2008) ada tiga aspek yang dikenal sebagai 3P dalam
pemasaran jasa, yaitu melalui :
a. People
Perusahaan jasa dapat membedakan dirinya dengan cara merekrut dan melatih
karyawan yang lebih mampu dan lebih dapat diandalkan dalam berhubungan
dengan pelanggan, daripada karyawan pesaingnya.
b. Physical environment (lingkungan fisik)
Perusahaan jasa dapat mengembangkan lingkungan fisik yang lebih atraktif.
c. Process
Perusahaan jasa dapat merancang proses penyampaian jasa yang superior.
1. Reliability (Kehandalan)
Yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat
dan kemampuan untuk dipercaya, terutama memberikan jasa secara tepat waktu,
dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa
melakukan kesalahan setiap kali. Adapun atribut-atribut yang berada dalam
dimensi ini antara lain adalah :
a. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan.
b. Memberi pelayanan yang baik saat kesan pertama kepada pelanggan.
c. Prosedur pelayanan yang mudah dipahami.
2. Responsiveness (Daya Tanggap)
Yaitu kemampuan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan
memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan. Membiarkan pelanggan menunggu,
terutama tanpa alasan yang jelas,akan menimbulkan kesan negatif yang tidak
seharusnya terjadi. Adapun atribut-atribut yang berada dalam dimensi ini antara
lain adalah :
a. Siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari para
pelanggan.
b. Respon karyawan terhadap saran pelanggan.
c. Memberikan pelayanan yang cepat.
3. Assurance (Jaminan)
Meliputi pengetahuan, kemampuan, keramahan, sopan, dan sifat dapat
dipercaya dari kontakpersonel untuk menghilangkan sifat keragu-raguan
pelanggan dan merasa terbebas dari bahaya dan resiko. Adapun atribut-atribut
yang berada dalam dimensi ini antara lain adalah :
a. Karyawan yang memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat
menjawab pertanyaan dari pelanggan.
b. Karyawan berbicara dengan cara yang menyenangkan.
c. Karyawan yang bersikap sopan.
4. Emphaty (Empati)
Meliputi sikap kontak personel maupun perusahan untuk memahami
kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi,
kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan. Adapun atribut-atribut
yang berada dalam dimensi ini antara lain adalah :
a. Memberikan perhatian individu kepada pelanggan.
b. Keramahan karyawan.
c. Kebutuhan pelanggan secara spesifik.
5. Tangibles (Bentuk Fisik)
Tersedianya fasilitas fisik, perlengkapan, dan sarana komunikasi serta yang
lainnya yang dapat dan harus ada dalam proses jasa. Adapun atribut-atribut yang
berada dalam dimensi ini antara lain adalah :
a. Penampilan petugas pelayanan.
b. Peralatan yang modern.
c. Tempat parkir.
Dengan demikian setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku pelanggan pada dasar
sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sangat tergantung pada perilaku pelanggannya.
Memuaskan kebutuhan pelanggan adalah keinginan setiap perusahaan. Selain faktor penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan kebutuhan pelanggan dapat meningkatkan
keunggulan dalam persaingan. Pelanggan yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan
cenderung untuk membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan
yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti kepuasan merupakan faktor kunci
bagi pelanggan dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume
penjualan perusahaan.
Menurut (Yamit, 2001) dalam buku Manajemen Kualitas Produk & Jasa untuk dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan, perusahaan dapat melakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut :
Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyebabkan setiap perusahaan harus
menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari
semakin banyak perusahaan yang menyertakan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan
dalam pernyataan misinya, iklan, maupun public relation release.
Dengan semakin banyaknya produsen yang menawarkan produk dan jasa, maka pelanggan
memiliki pilihan semakin banyak. Dengan demikian kekuatan tawar menawar pelanggan
semakin besar. Hak-hak pelanggan pun mulai mendapatkan perhatian besar, terutama aspek
keamanan dalam pemakaian barang atau jasa tertentu. Para peneliti perilaku pelanggan yang
semakin banyak yang tertarik dan menekuni topik kepuasan pelanggan dalam rangka
mengupayakan pemecahan maksimum dari pemenuhan kepuasan para pelanggan.
Hasil Penelitian
1. Data Primer
Data yang diperoleh dan dikumpulkan oleh peneliti dari pelanggan, karyawan, dan
pimpinan Pada PT. Konverta Mitra Abadi Cabang Natar Lampung Selatan dengan
menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi.
2. Data Sekunder
Data yang berupa informasi dan dokumen serta catatan-catatan penting dari pelanggan,
karyawan, dan pimpinan PT. Konverta Mitra Abadi Cabang Natar Lampung Selatan.
1. Pengamatan (Observasi)
Melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian dengan tujuan untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan, khususnya yang berkaitan dengan kualitas
pelayanan karyawan terhadap kepuasan pelanggan.
2. Wawancara Mendalam (Feed Interview)
Memberikan sejumlah pertanyaan terstruktur kepada beberapa sampel pelanggan maupun
karyawan yang bekerja pada lokasi yang diteliti. Daftar pertanyaan akan terkait dengan
informasi yang dibutuhkan
3. Dokumentasi
Melakukan pengamatan secara langsung terhadap dokumen-dokumen atau arsip-arsip
guna mendapatkan data yang mendukung penelitian.
Jasfar, F. (2002). “Kualitas Jasa dan Hubungannya Dengan Loyalitas Serta Komitmen
Konsumen: Study Pada Pelanggan Salon Kecantikan”. Siasat Bisnis, Vol. 17. No. 1. 43-
46.
Yamit, Z. (2001). Manajemen Kualitas Produksi Dan Jasa. Edisi Kesatu. Yogyakarta: Ekonosia.