PENDAHULUAN
Dalam persaingan global yang sangat kompetitif ini, semakin banyaknya industri-
industri yang tumbuh berkembang khususnya di sektor industri jasa, dimana
yang memegang peranan terpenting dalam kelangsungan industri ini adalah
konsumen. Sekarang ini tingkat persaingan dalam industri jasa pengiriman yang
bermunculan baik dari dalam maupun luar negeri semakin ketat. Dengan
semakin banyaknya industry tersebut, maka setiap perusahaan berlomba-lomba
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada para pelanggannya untuk
mendapatkan loyalitas dari pelanggannya.
Untuk dapat memenangkan persaingan dalam dunia bisnis, hal utama yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan adalah loyalitas pelanggan. PT Jalur Nugraha
Ekakurir (JNE) sebagai salah satu perusahaan jasa pengiriman barang di
Indonesia perlu membangun hubungan yang baik dan bermanfaat dengan
pelanggannya, sehingga perusahaan dapat mengetahui pelanggan secara
mendalam mengenai apa yang dibutuhkan dan diharapkan oleh pelanggan,
sehingga dapat mengelola hubungan baik dengan pelanggan dan mampu
menghadapi persaingan dengan perusahaan jasa lainnya diantaranya adalah
TIKI, Pos Indonesia, Wahana, FedEx, DHL, Kerta Gaya Pustaka. Pertumbuhan
pasar jasa pengiriman ekspres domestik dan internasional semakin
memperlihatkan prospek positif, apalagi dengan semakin berkembangnya bisnis
online shop akan memberikan peluang bagi para pelaku indsutri jasa pengiriman
untuk meningkatkan pendapatan mereka. Seperti yang dikatakan oleh Managing
Director JNE, Johari Zein, bahwa sekitar 60% pendapatan perusahaan jasa
pengiriman JNE berasal dari bisnis online.
Banyak terjadinya kasus yang dialami oleh para konsumen JNE seperti kasus
pada bisni online sbelanja.com yang dimuat di KASKUS pada tanggal 6 bulan
Mei tahun 2012 menyatakan bahwa kiriman yang dikirim JNE rusak. Namun, JNE
membantah bahwa barang rusak karena JNE, pihak JNE sendiri menyarankan
untuk melakukan prosedur komplain. Pelanggan tersebut sudah melakukan
upaya sesuai prosedur, namun pihak JNE tidak menanggapinya lagi.
1.2 Tujuan
LANDASAN TEORI
Dibawah ini terdapat definisi tentang jasa yaitu menurut Philip Kotler
(1997:476) (terjemahan Yazid,2001:2) pengertian jasa yaitu :
“Setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak
lain yang secara prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun, produksinya bisa terkait dan bisa juga tidak terikat pada
suatu produk fisik”.
Dari pengertian diatas bahwa pada dasarnya jasa merupakan kegiatan yang
tidak berwujud, yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen
secara langsung, tidak mengakibatkan kepemilikan secara fisik dan dalam
memproduksinya dapat pula digunakan produk fisik sebagai pendukung
penjualannya.
Seorang pemasar jasa harus menaruh perhatian yang besar terhadap empati
karakteristik jasa yaitu : Intangibility, Inseparability, Variability, Perishability.
Intangibility, tidak seperti produk fisik, produk jasa (service) tidak dapat dilihat,
dirasakan, dicium, didengar sebelum dibeli. Sebelum membeli untuk mengurangi
ketidakpastian maka pembeli diperlihatkan keterangan yang memberikan
informasi tentang mutu jasa dan keyakinan akan jasa tersebut. Informasi tentang
jasa tersebut dapat dilihat atas dasar lokasi perusahaan, para penyedia jasa,
peralatan, alat komunikasi yang digunakan, serta harga dari produk tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan atau penyedia jasa untuk
meningkatkan kepercayaan calon konsumen yaitu :
Variability, jasa sangat beraneka ragam sehingga produk hotel dapat sangat
bervariasi dan kualitas dari jasa tersebut tergantung kepada siapa yang
menyediakan jasa, kapan dan dimana. Jasa tersebut diproduksi dan dikonsumsi
secara simultan, fluktuasi permintaan membuatnya sulit untuk disediakan secara
konsisten selama periode waktu yang sibuk, semakin tinggi tingkat hubungan
antara penyedia jasa dan pemakai jasa semakin tinggi ketergantungan pada
keterampilan dan performance penyedia jasa pada saat terjadinya transaksi.
Perishability, jasa itu tidak dapat disimpan, ini berkaitan dengan produksi dan
konsumsi jasa yang berlangsung secara bersamaan. Jika penyedia jasa ingin
memaksimumkan pendapatannya, mereka harus mengelola permintaan dan
kapasitas yang mereka miliki dengan baik.
Menurut Zeithaml dan Bitner yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2005:28)
pengertian bauran pemasaran adalah sebagai berikut: “Bauran pemasaran
adalah elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat di kontrol oleh
perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai
untuk memuaskan konsumen”.
Definisi unsur-unsur Bauran Pemasaran Jasa (7P), adalah sebagai berikut:
1. Product (Produk)
Produk merupakan penawaran berwujud dan tidak berwujud perusahaan
pada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek dan
produk.
2. Price (Harga)
Harga adalah sejumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu.
4. Promotion (Promosi)
Kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan keunggulan produk
dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
5. People (Orang)
Semua pelaku yang turut ambil bagian dalam penyajian jasa dan dalam hal
ini mempengaruhi presepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini
adalah personal perusahan dan konsumen.
6. Process (Proses)
Yaitu semua prosedur actual, mekanisme dan aliran aktivitas dengan mana
jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas operasi jasa.
PEMBAHASAN
Menurut kami dalam hal ini JNE dan J&T sama-sama memiliki tingkat
keanekaragaman dalam service produk jasa sesuai dengan waktu dan budget
yang ditawarkan sehingga fitur ini memberikan kemudahan bagi pengguna,
tapi dalam hal tingkat keunggulan JNE tentu memiliki keunggulan yang
berbeda dibandingkan dengan J&T, Namun pelanggan cenderung memilih
J&T karena memiliki keunggulan yaitu dalam pengiriman lebih cepat.
Disamping itu JNE juga memiliki keunggulan sendiri yaitu dapat melacak
barang pengiriman. Tingkatan dari layanan JNE sebagai berikut:
Product Level:
1. Core benefit: jasa pengiriman.
2. Basic Product: jasa pengiriman barang dengan berat di atas 500 gram
3. Expected Product: diterimanya barang di tujuan
4. Augmented Product: melayani pesanan dan pengiriman makanan khas
daerah ke tujuan
5. Potential: jasa pengambilan barang dari asal dan mengirimkan barang
tanpa ada batasan berat dan jenis makanan sampai ke tujuan.
Menurut informasi yang kami dapat dari beberapa pengguna antara J&T
dan JNE lebih cepat menggunakan J&T. Biasanya JNE pengiriman setelah
jam 12 siang dihitung sebagai pengiriman berikutnya.
5. Kebijakan promosi
6. Kebijakan tempat
Dalam hal ini menurut kelompok kami J&T dan JNE memiliki tempat yang
sama-sama strategis sehingga pelanggan mudah mendapatkan produknya.
7. Proses
Selain itu menurut kami JNE memiliki beberapa kekuatan yang dapat
menciptakan kepuasan pelanggan dalam jasa pengiriman barang ini, antara lain :
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
https://jarhie.com/jne-dan-jt-express-mana-yang-lebih-bagus/
https://id.wikipedia.org/wiki/JNE
http://www.pandagila.com/cara-menangani-komplain-pelanggan-cepat-cerdas-
tepat/
http://egimfirdaus.blogspot.co.id/2017/05/benchmarking-pt-jne.html
https://perbandinganproduk.blogspot.co.id/2017/03/perbandingan-jasa-
pengiriman-barang.html
http://lisa-aprilia.blogspot.co.id/2010/04/analisis-penerapan-strategi-pada.html
`