Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL


Identifikasi Serat dengan Cara Uji Pembakaran Serat dan Uji
Berat Jenis Serat

Disusun Oleh :
Nama :
Npm :
Group :
Jurusan : Produksi Garmen
Dosen/Asisten :

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL


BANDUNG
2018
IDENTIFIKASI UJI PEMBAKARAN SERAT

I. Maksud dan Tujuan


Praktikan mampu untuk melakukan identifikasi serat dengan cara
pembakaran. Dengan tujuan untuk mengetahui sifat pembakaran,
asap yang ditimbulkan dan juga bau pembakaran serat yang telah
diujikan.

II. Teori Dasar


Serat tekstil adalah merupakan suatu benda yang memiliki
perbandingan antara panjang dan diameter sangat besar. Serat
dapat digunakan sebagai serat tekstil harus memenuhi persyaratan
diantaranya adalah panjang, fleksbilitas, dan kekuatan.Serat tekstil
merupakan bahan dasar pembuatan benang dengan cara dipintal,
benang yang telah jadi kemudian ditenun menjadi kain dengan cara
menganyam benang lusi dan pakan. Benang lusi adalah benang
yang terletak kearah panjang kain, benang pakan adalah benang
yang terletak ke arah lebar kain.Jenis serat dibagi mejadi serat alam,
buatan, dan campuran.

a. SeratAlam
Serat yang tergolong serat alam yaitu serat yang langsung
diperoleh dari alam seperti tumbuhan dan hewan (binatang).
Bahan dari serat tumbuhan antara lain :
 Dari batang, misalnya serat flax (linen), jute, henep dan rami.
 Dari buah, misalnya serat sabut kelapa.
 Dari daun, misalnya serat abaca (manila), sisal, henequen
(heneken).
 Dan Dari biji, misalnya serat kapas dan kapok.
Serat-serat tersebut dinamakan serat selulosa (cellulose).
Bahan dari rambut / bulu kulit binatang antara lain :
 Dari rambut/bulu, misalnya serat Unta (camel), Alpaca,
Kashmir, Mohair dan kelinci.
 Dari bulu domba/biri, misalnya serat wol. Dan
 Dari kepompong ulat sutera yaitu serat sutera.
Serat-serat tersebut dinamakan serat protein (proteine)

b. Serat Buatan
Serat – serat buatan digolongkan menjadi.
1) Serat setengah buatan
Segala sesuatu yang asli dari selulosa serat alam,
biasanya bubur pulp kayu atau sisa-sisa katun dicampur
dengan larutan kimia menghasilkan rayon asetat dan rayon
viskosa. Serat tersebut disebut selulosa regenerasi.
2) Serat buatan (sintetis)
 Keseluruhannya dibuat dari bahan kimia, seperti fenol
(batu bara), udara dan air yang menghasilkan serat
poliamida, misalnya nylon, brinilon, enkalon, ban-lon,
taslon dan sebagainya).
 Asam tereptalik, etilen glikol (bahan bakar minyak)
menghasilkan serat polyester, misalnya terilin, dakron,
trevira, tetoron dan sebagainya.
 Gabungan gas alam dan udara disebut akrilonitril,
menghasilkan serat akrilik, misalnya dralon, orlon, courtelle
dan sebagainya.
 Serat-serat buatan bersifat termoplastik, sehingga mudah
terlipat atau melekuk ketika dipanasi dan tetap bentuknya
ketika di-set.

c. Serat campuran
Kombinasi dari dua atau lebih serat yang berbeda.
Biasanya serat yang menampilkan presentase yang tinggi yang
mendominasi bahannya. Namun suatu campuran yang tepat akan
menunjukkan keseluruhan dari mutu yang diinginkan.
Uji pembakaran dilakukan secara makro, sedangkan uji pelarutan
dan uji pewarnaa dapat dilakukan secara makro maupun mikro.

Uji pembakaran serat adalah cara yang dilakukan untuk


menggolongkan atau menentukan serat.Pada uji pembakaran,
dalam menganalisa serat yang terbakar harus seteliti
mungkin, bila tidak teliti maka analisa tentang serat tersebut
akan salah. Bahan awal serat dan jenis serat yang menjadi
bahan dasarnya sangat berpengaruh. Untuk memperkirakan
golongan serat secara umum digunakan uji pembakaran, tetapi
untuk serat – serat campuran cara ini dianggap kurang
meyakinkan karena hasilnya kurang dapat dipertanggung
jawabkan. Uji pembakaran ini biasanya meliputi hal – hal sebagai
berikut :
- pengamatan cara terbakarnya
- pengamatan bau
- pengamatan warna dari asap yang terbentuk
- pegamatan sisa pembakarannya.
Berdasarkan pengamatan diatas tentunya cara uji
pembakaran tidak dapat digunakan untuk mengidetifikasi dan
meneliti serat secara khusus.
Kriteria tentang uji pembakaran yaitu dapat dilihat sebagai berikut:
1. Apabila serat terbakar cepat dan meninggalkan abu berbentuk
serat dan berbau seperti kertas terbakar, maka ciri ini
menunjukkan bahwa serat tersebut termasuk serat selulosa.
2. Apabila serat meleleh dan meninggalkan bulatan kecil
diujungnya dan disertai dengan bau menyengat seperti bau
asam cuka maka keadaan ini menunjukkan serat rayon
asetat.
3. Apabila serat terbakar tanpa meninggalkan abu dan berbau
seperti rambut terbakar serta meninggalkan bulatan kecil
diujungnya, maka ciri tersebut menunjukkan bahwa serat
tersebut termasuk serat protein.
4. Apabila sewaktu terbakar mengeluarkan bau seperti plastik
terbakar dan meninggalkan abu yang berbentuk bulatan kecil
yang tak teratur maka ciri – ciri tersebut merupakan ciri – ciri
serat poliamida, serat poliester dan serat poliakrilat.

III. Alat Dan Bahan


a. Alat yang digunakan dalam uji pembakaran :
- Pembakar bunsen
- Pinset
- Korek Api
- Selotipe
- Gunting
- Alat Pelindung Diri
b. Bahan yang digunakan
- Ada bermacam–macam serat yang digunakan dalam uji
pembakaran, diantaranya :
1. Serat kapas
2. Serat rayon viskosa
3. Serat rami
4. Serat sutera
5. Serat wool
6. Serat poliester
7. Serat poliaktriat
8. Serat poliamida (Nylon)
9. Serat polieter – kapas
10. Serat poliester – rayon
11. Serat poliester – wool
12. Serat cupro amunium
13. Serat asetat rayon
IV. Cara Kerja
Berikut langkah – langkah yang dilakukan dalam mengerjakan uji
pembakaran :
1. Pertama, tentunya kita harus menyiapkan alat yang akan dipakai,
dan beberapa bahan serat yang akan kita uji.
2. Ambil beberapa helai serat yang akan kita uji, sepanjang batang
korek api (± 5 cm). Lalu rapikan serat yang kita ambil dengan cara
dipuntir.
3. Lalu ambilah pinset, jepit 1/3 serat dengan pinset. Tujuannya agar
kita mencegah serat yang kita uji terbakar habis, sehingga kita
bias membedakan serat yang belum terbakar dan serat yang
sudah terbakar.
4. Selanjutnya, dekatkan serat pada api secara perlahan, Ketika api
telah menyentuh serat maka perhatikan sifat pembakaran ketika
serat yang kita uji dibakar.
5. Kemudian, jika api tidak padam, maka padamkan api dengan cara
ditiup, atau dengan menekan pinset dengan kuat. Lalu identifikasi
bau yang dihasilkan dari pembakaran serat yang kita uji.
6. Jika api telah padam, perhatikan api yang ditimbulkan dari serat
yang di uji, kemudian lihat sisa pembakaran yang dihasilkan dari
serat tersebut.
7. Hasil pemeriksaan dibuat di lembar Data Percobaan.
8. Terlampir pada halaman belakang laporan jurnal praktikum.
9. Lakukan evaluasi uji pembakaran.
V. Diskusi

Pada praktikum kali ini yaitu mengidentifikasi serat alam,


buatan, maupun campuran dengan menggunakan uji pembakaran
untuk mengetahui asap, bau, sifat pembakaran, dan sisa
pembakaran yang ditimbulkan dari serat yang kita uji. Namun ada
beberapa hal yang harus diperhatiakan dalam praktikum uji
pembakar nini, yaitu sebagai berikut :

1. Harus berhati – hati saat melakukan praktikum, karena


menggunakan api dalam percobaan.
2. Nyala api Bunsen jangan terlalu besar karena dapat
menyebabkan serat akan terbakar dengan cepat.
3. Jangan terlalu dekat pada saat menghirup asap dari
pembakaran serat, karena dapat membuat kita tersedak
hingga batuk.
4. Kurangnya telitian saat mengidentifikasi serat.

VI. Kesimpulan
Dari hasil pratikum dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ciri – cirri untuk serat sellulosa pada saat di bakar :
- Asap yang ditimbulkan berwarna putih.
- Bau yang ditimbulkan seperti kertas terbakar.
- Sifat pembakarannya yaitu terbakar habis jika dibiarkan
apinya atau meneruskan pembakaran.
- Sisa pembakarannya yaitu terasa halus dan berwarna hitam
keabu-abuan.
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat kapas, rayon
viskosa, dan rami, cuproamunium.
2. Ciri – cirri serat protein :
- Asap yang ditimbulkan berwarna putih.
- Bau yang ditimbulkan seperti rambut terbakar.
- Sifat pembakarannya langsung padam dan meninggalkan
bulatan kecil di ujungnya.
- Sisa pembakarannya yaitu remuk dan berwarna hitam.
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat sutera dan
wool
3. Ciri – cirri serat buatan :
- Asap yang ditimbulkan ada yang berwarna hitam pada saat
dibakar dan berwarna putih pada saat padam
- Bau yang ditimbulkan seperti plastic terbakar
- Sifat pembakarannya yaitu mudah terbakar dan meneruskan
pembakaran.
- Sisa pembakarannya awalnya meleleh kemudian berupa
bulatan kecil di ujungnya, berwarna hitam dan keras.
Hal Ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat – serat poliester,
poliakrilat, dan poliamida (nylon).
4. Ciri – ciri serat campuran :
- Asap yang ditimbulkan ada yang berwarna hitam pada saat
dibakar dan berwarna putih pada saat padam
- Baunya ada yang seperti kertas terbakar dan rambut
terbakar.
- Sifat pembakarannya yaitu mudah terbakar dan meneruskan
pembakaran.
- Sisa pembakarannya yaitu remuk dan keras.
- Pada uji serat campuran, hasil yang diperoleh tergantung
dari banyaknya (dominan) serat yang terkandung di
dalamnya.
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat-serat
polyester kapas, polyester rayon, dan polyester wool.
UJI BERAT JENIS

I. Maksud dan Tujuan


Praktikan mampu untuk melakukan uji berat jenis serat.
Dengan tujuan untuk mengetahui berat jenis setiap jenis serat
secara umum. Uji berat jenis ini juga dapat mengetahui kuantitatif
serat secara mikroskopis .

II. Teori Dasar


Berat jenis adalah salah satu sifat fisika yang penting untuk
identifikai serat. Berat jenis serat dapt ditentukn dengn bantuan
suatu zat cair yang diketahui berat jenisnya, dimana serat tidak
tenggelam dan juga tidk terapung. Untk itu diperlukan dua zat cair
yng tercampur sempurna didalam berbagai perbandingan dan
menghasilkn campuran zat cair dengan berat jenis antra 1,0
saampai 1,6.
Beberapa zat cair yang dapat digunakan antara lain, yaitu campuran
antara :
1. Karbon tetra klorida( beratjenis 1,60 ) denganxilena (beratjenis
0,87)
2. Karbon tetra klorida( beratjenis 1,60 ) dengan n-heptana
( beratjenis 1,10 )
3. Perklor etilena ( berat jenis 1,63 ) dengan xilena ( berat jenis
0,87 )
III. Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan dalam uji berat jenis:
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Pengait tembaga
- Alat pelindung diri
b. Bahan yang digunakan
- Ada bermacam – macam serat yang digunakan dalam uji
berat jenis, diantaranya :
1. Serat kapas
2. Serat rayon viskosa
3. Serat rami
4. Serat sutera
5. Serat wool
6. Serat poliester
7. Serat poliaktriat
8. Serat poliamida (Nylon)
9. Serat polieter – kapas
10. Serat poliester – rayon
11. Serat poliester – wool
12. Serat cupro amunium
13. Serat asetat rayon
- Xylena
- Karbon tetraklorida

IV. Cara Kerja


1. Pertama, tentunya kita harus menyiapkan alat yang akan
dipakai, dan beberapa bahan serat yang akan kita uji.
2. Tabung reaksi yang bersih diisi dengan larutan campuran CCl4
dan xylene yang telah diketahui berat jenisnya, diurutkan dari
yang terbesar sama berat jenis yang terkecil.
3. Lalu, ambil serat secukupnya. Jangan terlalu besar maupun
terlalu kecil. serat kemudian dibentuk bulatan kecil.
4. Bulatan serat dimasukkan satu persatu ke dalam tabung reaksi
yang berisi larutan yang telah diketahui berat jenisnya tersebut.
5. Kemudian diamati apakah serat mengapung, melayang atau
tenggelam.
6. Serat yang mempunyai berat jenis lebih kecil dari larutan yang
telah diketahui berat jenisnya akan terapung pada larutan
tersebut.
7. Serat yang mempunyai berat jenis lebih besar dari larutan yang
telah diketahui berat jenisnya akan tenggelam pada larutan
tersebut.
8. Serat yang mempunyai berat jenis sama dengan larutan yang
telah diketahui berat jenisnya akan melayang-layang di tengah-
tengah larutan tersebut.
9. Berat jenis serat ditentukan dengan mengamati larutan pada
posisi serat melayang, hal ini menunjukkan berat jenis larutan
sama dengan berat jenis serat.
10. Apabila posisi serat tenggelam pada larutan dengan berat jenis
lebih kecil dari berat jenis serat, dan terapung pada larutan
dengan berat jenis lebih besar dari berat jenis serat, maka berat
jenis serat ada di antara berat jenis keduanya (rata-rata antara
berat jenis larutan yang seratnya tenggelam dan yang seratnya
tenggelam).
11. Catat dan gambarkan hasil pemeriksaan pada lembar uji berat
jenis serat.
V. Diskusi
Pada praktikum kali ini yaitu mengidentifikasi serat alam,
buatan, maupun campuran dengan menggunakan uji berat jenis
pada serat. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatiakan
dalam praktikum uji berat jenis ini, yaitu sebagai berikut:
1. Zat dan larutan yang digunakan sudah tidak murni.
2. Kekurang telitian saat mengidentifikasi serat.
3. Alat - alat yang sudah rusak.
4. Tabung reaksi yang tidak dibersihkan dengan baik, sehingga
mempengaruhi konsentrasi larutan.
5. Puntiran serat yang dimasukkan terlalu besar, sehingga serat
yang harusnya mengapung menjadi tenggelam, ataupun
sebaliknya serat yang harusnya tenggelam menjadi
mengapung ataupun melayang.
6. Pengamat terlalu cepat menyimpulkan keadaan serat,
sebelum serat benar-benar terendam.
VI. Kesimpulan

Dari hasilpratikumdapatdisimpulkansebagaiberikut :

No NamaSerat BeratJenis

1 Serat kapas 1,4175


2 Serat rayon viskosa 1,4905
3 Serat rami 1,3445
4 Serat sutera 1,308
5 Serat wool 1,089
6 Serat poliester 1,381
7 Serat poliaktriat 1,3445
8 Serat poliamida (Nylon) 1,3445
9 Serat polieter – kapas 1,4905
10 Serat poliester – rayon 1,454
11 Serat poliester – wool 1,4172
12 Serat cupro amunium 1,016
13 Serat asetat rayon 1,2715

\
Daftar Pustaka
 PengertianSeratTekstildenganJenisnya(http://seputarpengertian.blog
spot.com/2018/03/pengertian-serat-tekstil-serta-jenisnya.html diakses
pada 8 September 2018)
 BukuPraktikumSeratTekstil STTT Bandung
 Uji Pembakaran Serat – Serat Tekstil (http://fiktea-
taufik.blogspot.com/2011/07/uji-pembakaran-serat-serat-tekstil.html
diakses pada 8 September)
 Serat Tekstil Uji Pembakaran danUjiBeratJenis(melinda-
lusiyanti.blogspot.com/2014/06/serat-tekstil-uji-pembakaran-dan-
uji.htmldiakses pada 8 September 2018)

Anda mungkin juga menyukai