Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL 2


IDENTIFIKASI SERAT CARA PEMBAKARAN

NAMA : Dzikri Abdul Fatah

NPM : 21420075

KELAS : 1 K4

DOSEN : Juju J, AT.,M.Si.

Brilyan M. R. R., SST.

Sri Lestari

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL

POLITEKNIK STT TEKSTIL BANDUNG

2021
I. Maksud dan Tujuan

Pada praktikum uji pembakaran kita mengidentifikasi serat untuk mengetahui jenis
golongan serat dengan cara mengamati cara terbakar nya serat, warna asap serat, bau
yang ditibulkan oleh serat, dan sisa pembakaran apakah mengumpal,halus, remuk, rapuh.

II. Dasar Teori


Uji pembakaran ini adalah cara yang paling tua untuk mengidentifikasi serat. Cara
ini hanya dapat digunakaan untuk memperkirakan golongan serat secara umum dan
tidk dapat dipertnggungjaabkan untuk campuran serat. Alat yang digunakan untuk
percobaan ini hanyalah sumber nyala api. Korek api merupakan sumber yang tidak
baik, sebab korek api sendiri saat terbakar mengeluarkan bau yang keras, yang akan
mengganggu bahan yang diperiksa. Nyala api yang paling baik adalah nyala pi dari
pembakar bunsen yang mempergunakan bahan bkar gs. Atau dapat pul nyala api
dengan bahan bakar alkohol.
Serat yang akan diperiksa dibuat kira-kira sebesar benang Ne1 10 dengan panjang
4-5 cm dan diberi puntiran. Puntiran diberikan agak kuat, supaya terbakarnya agak
lambat,sehingga untuk bermacam-macam serat memerlukan aktu yang hampir sama.
Contoh serat didekatkn pada api dari samping dengan perlahan-lahan. Waktu serat
dekat nyala api dimatikan. Apakah bahan meleleh, menggulung atau terbakar
mendadak.
Pada saat menyala, supaya diperhatikan dimana terjadinya nyala api, dan pada
saat serat terbakar oleh nyala segera dipindahkan dri nyala api. Bila nyala api dari
serat segera padm (setelah lepas dari nyala api0 maka segera dicatat bau dari gas yang
dikelurkan oleh serat yang terbakar itu. Tetapi klau serat tetap menyala, maka nyala
dimatikan dengn jalan meniup dan dicatat bu yng dikeluarkan oleh serat yng terbakar
itu setelah nyala api padam perlu dictat apakah sert mengelurkan sap tu tidk. Khirnya
perlu dicatat pula bentuk, warna, dan kekerasan dari abu sisa pembakaran.
Apabila serat terbakar cepat, meninggalkan abu terbentuk serat dan berbau seperti
kertas terbkar, mak keadaan ini menunjukkn erat selulosa. Apabila sert tidak terbakar
sama sekali, maka keadaan ini menunjukkan serat gelas atau asbs. Serat gelas dapat
dilihat dari lelhn filamennya yang berbentuk zat pdat ksar, dn filamennya endiri
sangat getas. Adanya zat penyempurnaan pad serat gelas ditunjukkan oleh bau cat
terbakar dan aap sedikit. Apabil serat terbakar tanpa ada abu, berbau rambut terbakar,
meninggalkan bulatan kecil hitam diujungnya, maka keadaan ini menunjukkan serat
protein. Apabila bau yang ditimbulkan ama seperti diatas tetapi tidak meninggalkan
abu, mka hal ini menunjukkan serat sutera yang diberati.
Apabila serat meleleh dn membentuk bulatan kecil ujungnya, tanpa berbau rmbut
terbkr, maka keadaan ini menunjukkan sert aetat rayon, nylon, dynel, orlon, atau
dacron. Sedangkan adanya bulatan kecil yang keras menunjukkan nylon. Bau seperti
amidaa dan adanya bulatan kecil yang keras menunjukkan nylon. Bau segak dengan
bulatan kecil tk teratur menunjukkan Orlon, dynel atau vinyon. Bau yang keras dan
adany bulatn kecil tak teratur menunjukkan dacron atau Saran.
III. Alat dan Bahan

1.Alat

 Pinset
 Korek api
 Alat pelindung diri
 Selotip
 Pemanas Bunsen

2. Bahan

 Serat Kapas
 Serat Rayon Viskosa
 Serat Rami
 Serat Wool
 Serat Sutera
 Serat Poliester
 Serat Poliakrilat
 Serat Poliamida (nylon)
 Serat campuran Poliestier-Kapas
 Serat campuran Polister-Rayon Viskosa
 Serat Campuran Poliester-Wool

IV. Prosedur kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Nyalakan api pada Bunsen
3. Ambil beberapa helai serat yang akan diperiksa kemudian puntir kira-kira
sebesarbatang korek api dengan panjang 4 – 5 cm.
4. Jepit contoh serat dengan pinset lalu didekatkan pada nyala api dengan
perlahan-lahan, waktu serat dekat nyala api, diamati apakah bahan meleleh,
menggulung atau terbakar mendadak.
5. Pada saat serat menyala, diperhatikan dimana terjadinya nyala api, bila api
segera padam begitu dijauhkan dari api maka segera diamati bau dari asap
serat yang terbakar tersebut.
6. Perhatikan apakah serat mengeluarkan asap atau tidak. Kemudian dilihat sisa
pembakaran yang ditinggalkan oleh serat tersebut.
V. Data Pengamatan
VI. Analisa Data
Dari data diatas didapatkan hasil sebagai berikut
• Uji pembakaran pada serat kapas menghasilkan asap yang berwarna putih,bau
yang seperti kertas terbakar,serta sifat pembakaran pada serat kapas adalah
meneruskan pembakaran dan mudah terbakar.Kemudian Hasil dari pembakarannya
berupa abu yang berwarna putih dan tekstur abunya halus.
• Uji pembakaran pada serat rayon viskosa menghasilkan asap yang berwarna
putih,bau yang seperti kertas terbakar,serta sifat pembakaran pada serat rayon viskosa
adalah meneruskan pembakaran dan mudah terbakar.Kemudian Hasil dari
pembakarannya berupa abu yang berwarna hitam dan tekstur abunya halus
• Uji pembakaran pada serat rami menghasilkan asap yang berwarna putih,bau yang
seperti kertas terbakar,serta sifat pembakaran pada serat rami adalah meneruskan
pembakaran dan mudah terbakar.Kemudian Hasil dari pembakarannya berupa abu
yang berwarna putih dan tekstur abunya halus.
• Uji pembakaran pada serat sutera menghasilkan asap yang berwarna putih,bau
yang seperti rambut terbakar,serta sifat pembakaran pada serat sutera adalah tidak
meneruskan pembakaran dan sulit terbakar .Kemudian Hasil dari pembakarannya
berupa abu yang berwarna hitam dan tekstur abunya remuk.
• Uji pembakaran pada serat wool menghasilkan asap yang berwarna putih,bau
yang seperti rambut terbakar,serta sifat pembakaran pada serat wool adalah
meneruskan pembakaran dan mudah terbakar.Kemudian Hasil dari pembakarannya
berupa abu yang berwarna hitam dan tekstur abunya remuk
• Uji pembakaran pada serat poliester menghasilkan asap yang berwarna hitam,bau
yang seperti plastik terbakar,serta sifat pembakaran pada serat poliester adalah tidak
meneruskan pembakaran dan sulit terbakar.Kemudian Hasil dari pembakarannya
berupa abu yang berwarna hitam dan tekstur abunya keras.
• Uji pembakaran pada serat poliakrilat menghasilkan asap yang berwarna
hitam,bau yang seperti plastik terbakar,serta sifat pembakaran pada serat poliakrilat
adalah tidak meneruskan pembakaran dan sulit terbakar.Kemudian Hasil dari
pembakarannya berupa abu yang berwarna hitam dan tekstur abunya keras.
• Uji pembakaran pada serat poliamida (nylon) menghasilkan asap yang berwarna
putih ,bau yang seperti plastik terbakar,serta sifat pembakaran pada serat poliamida
(nylon) adalah tidak meneruskan pembakaran dan sulit terbakar.Kemudian Hasil dari
pembakarannya berupa abu yang berwarna kuning dan tekstur abunya keras.
• Uji pembakaran pada serat poliester-kapas menghasilkan asap yang berwarna
hitam,bau yang seperti kertas terbakar,serta sifat pembakaran pada serat poliester-
kapas adalah meneruskan pembakaran dan mudah terbakar.Kemudian Hasil dari
pembakarannya berupa abu yang berwarna putih dan tekstur abunya keras
• Uji pembakaran pada serat polyester-rayon menghasilkan asap yang berwarna
hitam,bau yang seperti plastik terbakar,serta sifat pembakaran pada serat polyester-
rayon adalah meneruskan pembakaran dan mudah terbakar.Kemudian Hasil dari
pembakarannya berupa abu yang berwarna hitam dan tekstur abunya keras.
• Uji pembakaran pada serat polyester-wool menghasilkan asap yang berwarna
hitam,bau yang seperti rambut terbakar,serta sifat pembakaran pada serat polyester-
wool adalah meneruskan pembakaran dan mudah terbakar.Kemudian Hasil dari
pembakarannya berupa abu yang berwarna hitam dan tekstur abunya remuk.

VII. Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan pada uji pembakaran, dapat disimpulkan bahwa ciri serat
selulosa, protein, dan campuran dibedakan atas asap, bau, sifat pembakaran, sisa
pembakaran, dan hasil pembakaran dari setiap yang telah dianalisa.
Maka, dapat ditarik kesimpulan mengenai cirri-ciri dari setiap uji pembakaran:
1. Serat Selulosa
• Bau seperti kertas terbakar.
• Cepat meneruskan pembakaran.
• Abu berwarna abu dan tekstur halus.
2. Serat Protein
• Bau seperti rambut terbakar.
• Cepat meneruskan pembakaran untuk sutera dan cepat tidak meneruskan
pembakaran bagi wool.
• Abu berwarna hitam, remuk.
3. Serat Buatan
• Bau seperti plastic terbakar.
• Meleleh hingga habis dan tidak meleleh sampai habis.
• Sisa pembakaran bulatan kecil di ujung serat yang telah dibakar.
DAFTAR PUSTAKA

http://syifarifianti.blogspot.com/2014/04/laporan-serat.html

Anda mungkin juga menyukai