2023/2024
BAB I
b. Bahan:
Serat Kapas.
Serat Rayon Viskosa.
Serat Rami.
Serat Sutera.
Serat Wool.
Serat Poliester.
Serat Poliakrilat.
Serat Poliamida (Nylon).
Serat Poliester-Kapas.
Serat Poliester-Rayon
Serat Poliester-Wool.
1. Sediakan alat dan bahan kemudian nyalakan lampu spirtus dengan menggunakan korek api
2. Sebelum membakar serat yang digunakan untuk uji coba pembakaran, bakarlah terlebih
dahulu ujung penjepit/pinset. Hal tersebut bertujuan untuk membakar hasil serat uji coba
sebelumnya agar tidak bercampur dengan sisa serat hasil pembakaran sebelumnya.
3. Ambil beberapa helai serat yang akan diperiksa, dipuntir memanjang kurang lebih 5 cm.
4. Serat kemudian didekatkan pada nyala api bunsen dari samping dengan perlahan- lahan,
waktu serat dekat nyala api diamati apakah bahan meleleh, menggulung atau terbakar
mendadak.
5. Pada saat serat terbakar, diperhatikan dimana terjadinya nyala api, bila api segera padam
begitu dijauhkan dari api maka segera diamati bau dari serat yang tebakar tersebut.
6. Jika api terus menyala, api dimatikan dengan cara ditiup kemudian segera identifikasi bau
yang dikeluarkan serat tersebut.
7. Setelah nyala api padam, diperhatikan apakah serat mengeluarkan asap atau tidak
kemudian dilihat sisa pembakaran yang ditinggalkan serat tersebut.
Terlampir.
1.4 Pembahasan.
1. Apabila serat terbakar cepat dan meninggalkan abu berbentuk serat dan berbau seperti
kertas terbakar, maka ciri ini menunjukkan bahwa serat tersebut termasuk serat selulosa.
2. Apabila serat meleleh dan meninggalkan bulatan kecil diujungnya dan disertai dengan
bau menyengat seperti bau asam cuka maka keadaan ini menunjukkan serat rayon asetat.
3. Apabila serat terbakar tanpa meninggalkan abu dan berbau seperti rambut terbakar serta
meninggalkan bulatan kecil diujungnya, maka ciri tersebut menunjukkan bahwa serat
tersebut termasuk serat protein.
4. Apabila sewaktu terbakar mengeluarkan bau seperti plastik terbakar dan meninggalkan
abu yang berbentuk bulatan kecil yang tak teratur maka ciri-ciri tersebut merupakan ciri-
ciri serat poliamida, serat poliester dan serat poliakrilat.
Pada saat melakukan pembakaran, serat dipuntir kurang lebih 5 cm jangan terlalu
pendek karena agar memudahkan pengamatan pada serat dan agar serat tidak menempel pada
pinset yang akan menyulitkan proses pengamatan.
Saat melakukan pengamatan bau serat cukup dikibas-kibaskan saja apabila dicium
terlalu dekat akan menyebabkan gangguan pernafasan seperti batuk-batuk, karena bau yang
menyengat dari serat dapat mengganggu pernafasan kita dan warna asap yang diamati adalah
ketika serat masih terbakar oleh api, bukan setelah api padam.
1.5 Kesimpulan.
Setelah melakukan uji coba pembakaran terhadap beberapa jenis serat, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Serat yang mudah terbakar dan meneruskan pembakaran, meninggalkan abu berbentuk
serat dan berbau seperti kertas terbakar, maka serat ini adalah serat selulosa yaitu serat
yang berasal dari tumbuhan contohnya seperti kapas, rayon viskosa dan rami.
2. Serat yang mudah terbakar dan meneruskan pembakaran tanpa ada abu, berbau rambut
terbakar meninggalkan bulat kecil diujungnya maka menunjukkan serat protein yaitu serat
yang berasal dari hewan contohnya sutera dan wool.
3. Serat yang meleleh membentuk bulatan kecil diujungnya dan bau plastik terbakar
menunjukkan serat sintetik atau serat buatan contohnya yaitu poliester, poliakrilat dan
poliamida.
4. Uji coba pembakaran pada serat campuran hanya dapat diidentifikasi menggunakan serat
yang diuji coba bukan untuk keseluruhan karena memiliki persentasi jumlah serat yang
berbeda, untuk serat campuran ini belum bisa memastikan serat secara khusus.
Maya Komalasari, SST., MT., Khairul Umam. 2013. Bahan Ajar Praktikum Serat Tekstil,
Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Kajian Teori 1. Serat Tekstil
https://eprints.uny.ac.id/62973/2/BAB II_SKRIPSI_EKA SEPTIANTI PUTRI_14513241003
BAB 2
II.1 Maksud Tujuan.
Tujuan praktikum pada bab ini adalah mengetahui dan menentukan jenis serat tunggal
yang dalam uji berat jenis serat ini dapat diidentifikasi dengan melihat kedudukan
serat dalam tabung reaksi yaitu terapung, melayang atau tenggelam dan juga melalui
perhitungan dari dua jenis larutan yang diketahui berat jenisnya yaitu
karbontetraklorida (CCl4) dan xylena.
2. Ukuran serat yang diuji besarnya tidak sesuai dengan yang telah ditentukan (ada yang
terlalu kecil dan ada yang terlalu besar).
3. Pengamat terlalu cepat menyimpulkan keadaan serat, yaitu: terapung, tenggelam atau
melayang, sebelum serat benar-benar terendam (dalam arti menyerap cairan).
II.7 Kesimpulan
Pada percobaan uji berat jenis serat, yang akan diuji harus bersih dari kotoran dan
ukuran serat jangan terlalu besar (secukupnya). Apabila dalam percobaan tidak ditemukan
serat yang melayang (tidak tenggelam dan tidak terapung) maka perhitungan berat jenis
dilakukan dengan menjumlah bj terapung dan bj tenggelam (cari yang terdekat) kemudian
dibagi dua. Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, didapatkan hasil nilai berat jenis
serat sebagai berikut: