Disusun Oleh :
NPM : 21410035
Sri Lestari
Mia E
Kurniawan, S.Si.,MT.
TEKNIK TEKSTIL
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Serat tekstil adalah suatu benda yang memiliki perbandingan yang besar antara
panjang dan diameternya. Untuk dijadikannya serat tekstil, harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut! Panjang, fleksibilitas, dan kualitas dalam kekuatan. Serat tekstil secara
garis besar dibagi atas dua golongan yaitu serat alam an serat buatan.
Dengan semakin berkembangnya industri tekstil maka peningkatan mutu dalam
hal ini adalah yang terpenting. Untuk peningkatan mutu tersebut maka perlu untuk
mengetahui sifat-sifat atau ciri khas dari setiap serat dengan cara identifikasi serat yang
dapat dilakukan melalui berrbagai pengujian. Salah satunya adalah uji pembakaran.
Uji pembakaran ini memuliki kekurangan yaitu tidak dapat mengidentifikasi pada
jenis serat tekstil dengan detail dan jelas, tetapi dapat mengetahui apakah serat itu
berasal dari jenis selulosa, protein atau sintetik dan uji pembakaran ini tidak dapat
dilakukan untuk uji serat campuran. Hal yang harus diperhatikan dari pengujian cara
pembakaran ini adalah asap, bau yang dihasilkan, sifat pembakaran, sisa pembakaran
dan hasil pembakaran. Kriteria tentang uji pembakaran yaitu dapat dilihat sebagai
berikut :
1. Ciri serat selulosa : serat terbakar cepat dan meninggalkan abu berbentuk serat
dan berbau seperti kertas terbakar.
2. Ciri serat rayon asetat : serat meleleh dan meninggalkan bulatan kecil
diujungnya dan disertai dengan bau menyengat seperti bau asam cuka.
3. Ciri serat protein : serat terbakar tanpa meninggalkan abu dan berbau seperti
rambut terbakar serta meninggalkan bulatan kecil diujungnya.
4. Ciri serat poliamida, serat poliester dan serat poliakrilat : sewaktu terbakar
mengeluarkan bau seperti plastik terbakar dan meninggalkan abu yang
berbentuk bulatan kecil yang tak teratur.
B. Tujuan
Praktikum pada bab ini adalah identifikasi serat secara pembakaran yang
diharapkan setelah melakukan percobaan ini mampu mengidentifikasi cara
pembakaran. Hal yang diperhatikan pada saat praktikum identifikasi serat secara
pemabakaran adalah sifat pembaakran, asap yang ditimbulkan, sisa pembakaran dan
bau yang ditimbulkan akibat pembakaran.
BAB II
TEORI DASAR
Uji pembakaran ini adalah cara yang paling sederhana untuk identifikasi serat. Cara ini
hanya dapat digunakan untuk memperkirakan golongan serat secara umum dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan untuk serat campuran. kadar dan jenis serat akan mempengaruhi sifat
kain dan sangat menentukan cara pengolahan yang harus dilakukan, terutama dalam
pencelupan dan penyempurnaan. Identifikasi serat didasarkan pada beberapa sifat khusus dari
suatu serat yaitu; sifat kimia, sifat fisika, dan morfologinya. Untuk memperkirakan golongan
serat secara umum digunakan uji pembakaran, tetapi untuk serat – serat campuran cara ini
dianggap kurang meyakinkan karena hasilnya kurang dapat dipertanggung jawabkan. Nyala api
untuk membakar serat paling baik digunakan pembakar Bunsen atau pembakar dengan bahan
bakar gas. Berdasarkan pengamatan diatas tentunya cara uji pembakaran tidak dapat
digunakan untuk mengidetifikasi dan meneliti serat.
BAB III
METODOLOGI
A. Prosedur
1. Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan
Pembakar Bunsen
Pinset
Korek api
Alat pelindung diri
Selotipe
b. Bahan yang digunakan
Bermacam-macam serat :
- Serat kapas
- Serat rayon viskosa
- Serat rami
- Serat sutera
- Serat wool
- Serat poliester
- Serat poliakrilat
- Serat poliamida (nylon)
- Serat poliester-kapas
- Serat poliester-rayon
- Serat poliester-wool
2. Cara Kerja
1) Beberapa helai serat yang akan diperiksa, dipuntir kira-kira sebesar batang
korekapi dengan panjang ± 5 cm.
2) Contoh serat didekatkan pada nyala api dari samping secara perlahan-lahan.
Saat serat dekat nyala api, diamati apakah serat meleleh, menggulung atau
terbakar cepat.
3) Pada saat menyala. Diperhatikan dimana terjadinya nyala api. Bila api segera
padam segera identifikasi bau dari serat yang terbakar.
4) Jika api terus menyala, api dimatikan dengan cara ditiup kemudian
diidentifikasi bau yag dikeluarkan serat tersebut.
5) Setelah nyala api padam, diperhatikan apakah serat mengeluarkan asap atau
tidak,kemudian dilihat sisa pembakaran yang ditinggalkan serat tersebut.
6) Hasil pemeriksaan dibuat di lembar jurnal praktikum.
7) Lakukan evaluasi uji pembakaran.
B. Data Praktikum
(Terlampir)
BAB IV
ANALISIS DATA
DAFTAR PUSTAKA