Anda di halaman 1dari 5

Bentuk serat asbes Di bawah mikroskop dengan pembesaran rendah

,bentuk serat bergelombang samapi lurus. Dengan mikroskop elektron


(pembesaran 17.000 kali) fibril–fibril serat asbes berbentuk lurus, tidak padat,
tetapi seperti pipa. Permukaan serat tidak kasar, sehingga mudah selip dalam
proses pemintalan. Semua jenis serat asbes mengelompok seperti serat tunggal
yang sebenarnya terdiri dari banyak serta halus. Diameter serat berkisar 0,02–
0,04 mikron untuk jenis chrysotile dan 0,1–0,2 untuk jenis amphibole

1) Sifat serat asbes


a) Sifat fisika
(1) Mulur serat asbes sangat rendah, yaitu 1-3 %.
(2) Berat jenis asbes chrysotile 2,22–2,75 dan jenis amphibole 2,8–3,6.
(3) Serat asbes hanya sedikit menyerap air. Dalam udara absorpsi
maksimum hanya 3 %.
(4) Serat asbes tahan terhadap panas dan api. Pada pemanasan 200-
1000°C, asbes kehilangan berat karena menguapnya air kristal dan
karbondioksida. Pada suhu 980°C, jenis chrysotile kehilangan berat 12
16%. Titik leleh tergantung dari jenis, berkisar antara 1.180–1.500°C.
(5) Kekuatan dan mulur bervariasi, tergantung dari jenis, cara
penambangan dan pengambilan serat batunya. Kawat baja = 50–150
kg/mm² Kapas = 30–70 kg/mm² Serat gelas = 80–200 kg/mm²
Asbes = 30–230 kg/mm²

b) Sifat kimia
Daya tahan asbes terhadap asam sangat penting sehubungan dengan
kegunaan asbes sebagai penyaring dan katalisator dalam pabrik–pabrik
kimia seperti pabrik asam tatrat, asam nitrat, asam sulfat, dan asam khlorida.
Dalam asam khlorida 25% pada suhu kamar, setelah direndam 10-24 jam
asbes kehilangan berat sekitar 5–57% tergantung pada jenisnya. Pada suhu
mendidih asam khlorida merusak asbes lebih kuat.
c) Sifat Lainnya
(1) Menghantar listrik dan panas yang tidak baik;
(2) Tahan terhadap gesekan;
(3) Tahan terhadap cuaca;
(4) Menyerap suara, terutama untuk frekunsi tinggi.

Sifat-sifat serat gelas yaitu:


(a) Serat gelas yang telah dicuci dengan bersih dari sari minyak, kelihatan licin
dan halus dibawah mikroskop dan susunan permukaannya tidak kelihatan.
(b) Dalam keadaan panas, gelas tidak terbakar hanya menjadi lembek dan
meleleh dan tidak mengeluarkan asap atau gas yang mengganggu. Serat
gelas tahan panas sampai 538 0C tanpa rusak.
(c) Kekuatan serat gelas bertambah jika diameter makin kecil.
(d) Daya serap gelas terhadap air sangat rendah, ini menguntungkan untuk
pemakaian pada teknik listrik.
(e) Serat gelas bersifat sangat elastis.
(f) Ketahanan listrik dari serat gelas sangat tinggi.
(g) Serat gelas mempunyai sifat rapuh
(h) Pada umumnya serat gelas tahan terhadap semua asam kecuali asam
fluoride dan cukup tahan terhadap alkali.

Material komposit tersusun atas dua komponen utama yakni matriks dan
material penguat (reinforcement). Fiber karbon bertugas sebagai material
penguat pada komposit serat karbon. Sedangkan untuk matriksnya biasanya
dipergunakan resin polimer semacam epoxy. Matriks resin ini berfungsi untuk
mengikat material-material penguat. Dikarenakan serat karbon hanya tersusun
oleh dua material tersebut maka sifat-sifat serat karbon juga hanya ditentukan
oleh kedua material ini.
Sifat dari karbon fiber dipengaruhi oleh beberapa faktor. Satu faktor yang paling
utama adalah arah atau alur serat karbon. Berbeda dengan material logam, karbon
fiber khususnya dan material komposit lain pada umumnya, disebut sebagai material
anisotropik. Maksudnya adalah sifat properti material ini dipengaruhi oleh bentuk
dan arah serat penyusunnya. Sehingga kekuatan karbon fiber sangat bergantung
terhadap bentuk dan arah serat karbon penyusunnya. Di sisi lain, material-material
semacam logam, plastik, dan berbagai macam lainnya memiliki sifat yang tetap
sekalipun bentuk dan arah butir-butir molekulnya berbeda-beda. Karena itulah
material-material ini disebut material isentropik

.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi sifat-sifat
karakteristik karbon fiber:
1) Tipe serat karbon dan resin yang digunakan.
2) Rasio campuran serat karbon dan resin.
3) Bentuk serat karbon: searah, bersilangan, berkaitan, atau tidak tentu.
4) Kualitas serat: distribusi serat yang merata, ada tidaknya celah.

1. TUJUAN PEMERIKSAAN SERAT TEKSTIL


Pemeriksaan asal serat bahan tekstil bertujuan mengetahui asal dan struktur
serat bahan tekstil hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan dalam memilih
bahan tekstil sesuai fungsinya.

2. MACAM PEMERIKSAAN SERAT TEKSTIL


Kualitas bahan tekstil sangat dipengaruhi asal seratnya, cara pembuatan
benang, cara pembuatan bahan, dan cara penyempurnaan bahan tekstil tersebut.
Ada beberapa cara untuk mengetahui asal serat bahan tekstil antara lain
dengan :
a. pemeriksaan serat secara visual
b. melalui uji pembakaran,
c. membaca label pada bahan tekstil
a. Pemeriksaan serat melalui pengamatan visual
Metode ini biasanya dilakukan oleh konsumen tekstil (masyarakat
umum)ketika membeli bahan tekstil dari toko, pasar, pedagang atau lainnya.
Dalam memilih bahan tekstil biasanya konsumen melakukan dengan cara
dilihat, dipegang, diraba, diremas, diterawang, dibentang dan lainya yang
hanya mengandalkan kemampuan panca indera manusia. Disamping itu
biasanya konsumen juga melihat berdasar struktur harga (semakin mahala.
semakin baik), merk yang telah dikenal dan lainnya. Validitas metode uji
sensoris ini sangat tergantung pada pengalaman si konsumen.
Pada pemeriksaan visual ini, beberapa sifat yang perlu diketahui untuk
menentukan jenis serat misalnya:
1. Panjang serat
2. Kilau serat
3. Keriting serat
4. Daya kenyal
5. Kehalusan serat
6. Daya hisap air dan udara
7. Kekuatan serat

b. Pemeriksaan serat melalui uji pembakaran


Uji pembakaran adalah salah satu alternatif untuk pemeriksaan asal
serat bahan tekstil. Hal ini dilakukan bila pemeriksaan asal serat dengan cara
yang lain belum dapat diketahui secara pasti.
Pada uji pembakaran, dalam menganalisa serat yang terbakar harus
seteliti mungkin, bila tidak teliti maka analisa tentang serat tersebut akan salah.
Bahan awal serat dan jenis serat yang menjadi bahan dasarnya sangat
berpengaruh dan dapat diketahui melalui pembakaran ini
Serat yang akan diperiksa dibuat kira-kira sebesar benang Ne1 10
dengan panjang 4 – 5 cm dan diberi puntiran. Contoh serat didekatkan pada
api dari samping perlahan-perlahan. Diamati apakah bahan waktu dekat api
meleleh, menggulung atau terbakar mendadak. Pada saat serat menyala,
perhatikan di mana terjadinya nyalat api. Bila nyala api sudah padam, maka
segera dicatat bau dari gas yang dikeluarkan oleh serat yang terbakar itu. Perlu
dicatat apakah serat mengeluarkan asap atau tidak. Akhirnya perlu dicatat pula
banyaknya, bentuknya, warnanya dan kekerasan dari abu sisa pembakaran.

c. Pemeriksaan serat tekstil dengan membaca label


Label kain atau label bahan tekstil adalah keterangan yang terdapat
pada suatu produk atau bahan yang menjelaskan tentang asal serat, nama
bahan, merek bahan, nama pabrik, proses penyempurnan dan yang lainnya.
Untuk mengetahui serat tekstil dengan segera, dapat dibaca pada kartu
keterangan atau label. Pada label itu dicantumkan keterangan mengenai bahan
pokok tekstil itu.
Keterangan pada label itu perlu untuk menentukan penampilan warna,
dan ketahanan dalam pencucian baik warna maupun tenunan. Pemeliharaan
yang diperlukan didasarkan pada jenis bahan celup yang dipergunakan atau
pada daya tahan dari serabut. Label ini dapat dipercaya apabila sudah
disyahkan oleh pemerintah. Pada label sering dicantumkan persentase serat
(contohnya 65% polyester dan 35% kapas), maksudnya ialah bahwa kain itu
dibuat dari dua macam serat. Tujuan mencampurkan dua macam serat ialah
agar supaya sifat kurang baik dari serat satu dapat diimbangi oleh sifat-sifat
baik serat yang kedua. Jadi kalau kapas mempunyai sifat mudah kusut
diimbangi oleh sifat polyester yang tidak kusut. Sifat polyester yang panas
diimbangi oleh sifat kapas yang sejuk.
Keterangan yang dituliskan pada label bahan tekstil berguna bagi
pengguna atau konsumen. Karena dengan membaca label, konsumen dapat
mengetahui serat apa yang terdapat pada tekstil. Keterangan yang tercantum
pada label bahan tekstil adalah label yang menunjukkan asal serat dan label
yang menunjukan penyempurnaan dan sifat kain.

Anda mungkin juga menyukai