Anda di halaman 1dari 6

UJI PEMBAKARAN

I. Maksud dan Tujuan


Secara umum mengidentifikasikan serat, yaitu dengan mengamati cara terbakarnya
serat, bau pada serat terbakar, warna asap dan sisa pembakaran apakah terbentuk
abu, lelehan atau menggumpal.

II. Teori Dasar


Uji pembakaran serat adalah cara yang mudah dilakukan untuk menggolongkan
atau menentukan serat. Untuk memperkirakan golongan serat secara umum
digunakan uji pembakaran, tetapi untuk serat – serat campuran cara ini dianggap
kurang meyakinkan karena hasilnya kurang dapat dipertanggung jawabkan.
Dengan mengamati serat yang terbakar, asap dari serat yang terbakar, bau
pembakaran , dan sisa pembakaran maka dapat ditentukan termasuk golongan apa
serat yang akan di uji tersebut .
Nyala api untuk membakar serat paling baik adalah menggunakan pembakar
bunsen karena api yang dihasilkan berasal dari gas sangat baik atau menggunakan
bahan bakar spirtus / alkohol yang lebih baik dibandingkan dengan nyala api dari
korek api.
Dalam industri tekstil identifikasi serat sangat penting, kadar dan jenis tekstil dalam
tekstil perlu diketahui dengan tepat, karena kadar dan jenis serat akan
mempengaruhi sifat kain dan sangat menentukan cara pengolahan yang harus
dilakukan, terutama dalam pencelupan dan penyempurnaan.
Identifikasi serat didasarkan pada beberapa sifat khusus dari suatu serat yaitu :
- sifat kimia
- sifat fisika
- morfologi
Uji pembakaran ini biasanya meliputi hal – hal sebagai berikut :
- pengamatan cara terbakarnya
- pengamatan bau dan warna asap yang dihasilkan
- pegamatan sisa pembakarannya.
Berdasarkan pengamatan diatas tentunya cara uji pembakaran tidak dapat
digunakan untuk mengidetifikasi dan meneliti serat secara khusus.
Kriteria tentang uji pembakaran yaitu dapat dilihat sebagai berikut :
1. Apabila serat terbakar cepat dan meninggalkan abu berbentuk serat dan berbau
seperti kertas terbakar, maka ciri ini menunjukkan bahwa serat tersebut
termasuk serat selulosa.
2. Apabila serat terbakar tanpa ada abu , berbau seperti rambut terbakar dan sisa
pembakaran meninggalkan bulatan kecil diujungnya maka menunjukan serat
protein.
3. Apabila serat meleleh dan meninggalkan bulatan kecil diujungnya dan disertai
dengan bau menyengat seperti bau asam asetat ( CH3COOH ) maka keadaan ini
menunjukkan serat rayon asetat.
4. Apabila asap yang dihasilkan berwarna hitam , bau seperti plastik terbakar dan
zat kimia , serat meleleh , abu yang dihasilkan berbentuk bulatan kecil tak
beraturan dan keras menunjukan serat sintetik yaitu ( poliester , poliamida ,
poliakrilat ).

III. Alat dan Bahan


a. Alat – alat :
 pembakar spirtus
 selotif
 pinset
 gunting
b. Bahan – bahan :
 serat kapas  serat poliamida
 serat rayon viskosa  serat poliester
 serat rami  serat poliester kapas
 serat sutera  serat piloester rayon
 serat wool  serat poliester wool
 serat poliakrilat
IV. Cara Kerja

Ambil secukupnya serat


yang akan di uji, kemudian
dipuntir dengan panjang
4 – 5 Cm

Contoh serat didekatkan


pada nyala api secara
perlahan

Amati proses yang terjadi


(pembakaran , bau yang
dihsilkan , asap
pembakaran , dan abu sisa
pembakarannya )

Mengulangi percobaan
untuk semua serat yang
tersedia.

V. Data Pengamatan
Data pengamatan seperti terlampir pada jurnal praktikum
VI. Diskusi

 Perbedaaan hasil uji dengan teori dasar terdapat pada serat yang berasal
dari serat protein, meskipun sama serat alamnya , namun hasil
pengamatan berbeda dengan hasil uji pembakaran pada praktikum .
Setelah pembakaran serat suter, asap dan bau yang dihasilkan tidak
seperti rambut terbakar melainkan seperti kertas terbakar , yang artinya
memiliki kemiripan dengan sifat serat kapas.
 Pada serat buatan seperti polyester , poliakrilat dan poliamida hasil
pembakarannya juga memberikan hasil yang berbeda. Asap yang
ditimbulkan dari pembakaran serat polyester dan poliakrilat berwarna
hitam sedangkan serat poliamida asapnya berwarna putih . Namun bau
yang ditimbulkan dari pembakaran serat polyester, poliamida dan
poliakrilat sama yaitu bau plastik terbakar. Bau seperti plastik karena
serat- serat tersebut merupakan serat sintetik atau serat buatan yang
sifatnya pembakarannya meleleh karena terbuat dari bahan plastik
yang mudah meleleh.
 Sedangkan untuk serat campuran mengeluarkan asap hitam yang artinya
kandungan serat poliester lebih banyak dibandingkan serat kapas begitu
pun bau yang dihasilkan seperti plastik terbakar.
 Pengamatan terhadap asap terkadang agak sulit dilakukan, karena ada
serat – serat yang waktu terbakar asapnya berwarna putih tetapi setelah
padam timbul asap hitam.
VII. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan uji pembakaran, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Ciri – ciri untuk serat selulosa pada saat dibakar :
- baunya seperti kertas terbakar
- terbakar habis jika dibiarkan apinya
- terbentuk abu yang halus dan berwarna hitam keabu – abuan
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat rami dan kapas.
2. Ciri – ciri serat protein :
 baunya seperti rambut terbakar
 terbentuk bulatan kecil diujung berwarna hitam dan mudah remuk
 api tidak menjalar
Hal ini dapat dilihat pada uji serat wool dan sutera.
3. Ciri – ciri serat buatan apabila dilakukan pembakaran :
 berbau seperti plastik terbakar
 ada yang meleleh sampai habis dan ada jga yang meleleh sebentar tidak
sampai habis
 sisa pembakaran berupa bulatan kecil diujungnya, berwarna hitam dan
keras.
Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat – serat poliester,
poliakrilat, dan poliamida.
4. pengujian serat secara pembakaran hanya dapat menggolongkan serat secara
umum dan belum dapat memastikan jenis serat secara khusus, apalagi untuk
serat campuran.

Anda mungkin juga menyukai