Anda di halaman 1dari 8

KOEFISIEN MUAI TERMAL

Oleh :Muhammad Nur Ramadhan (16010054),Teknik Tekstil,Politeknik STTTekstil Bandung,


E-Mail: ramanoer51@gmail.com
Phone:081329918652

Abstrak

Suatu pelat besi jika dipanaskan oleh suhu tertentu akan mengalami ekspansi termal,sehingga
terjadi perubahan panjang.Agar besi mengalami penyusutan maka dapat dilakukan
kompresibilitas dengan memberinya tekanan.Perubahan bentuk suatu materi yang
diakibatkan suhu dan tekanan dapat menentukan karakteristik suatu bahan.Pada eksperimen
di bab ini akan diteliti hubungan antara bertambahnya suhu terhadap pertambahan panjang
suatu bahan.Teori ralat juga digunakan dalam eksperimen ini.Praktikan diminta untuk
melakukan pengukuran tunggal maupun berulang.Tujuan dari eksperimen ini adalah
praktikan mempunyai kemampuan menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen
serta mengerti cara penulisan ilmiah serta dapat menggunakan percobaan koefisien muai
termal untuk mentukan konstanta muai termal suatu bahan.

PENDAHULUAN 2. Mampu memahami penulisan


karya ilmiah.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat 3. Dapat menggunakan percobaan
melihat banyak sekali hal-hal yang terjadi koefisien muai termal untuk
berkaitan dengan pemuaian dan menentukan konstanta muai termal
pengerutan suatu benda. Misalnya pada suatu bahan.
suatu hari yang panas, kawat-kawat listrik
atau kawat telepon yang bergantung pada DASAR TEORI
tiangnya akan bergantung kendur. Tetapi
sebaliknya pada hari yang dingin. Rel Perubahan bentuk suatu materi yang
kereta api dibangun dengan memberikan diakibatkan suhu dan tekanan dapat
sedikit ruang pemisah diantara menentukan karakteristik suatu
sambungan-sambungan antar relnya bahan.Suatu proses ekspansi termal dapat
sehingga rel tersebut tidak akan dirumuskan sebagai berikut:
melengkung ketika musim panas. Pesawat ∆𝐿
supersonik Concorde akan bertambah = 𝑎∆𝑇 … (1)
𝐿𝑜
panas selama melakukan penerbangan
𝐿 = 𝐿𝑜(1 + 𝑎∆𝑇)2 … (2)
kerena adanya gesekan dengan udara,
pesawat tersebut akan bertambah panjang Proses penyusutan dikarenakan tekanan
25 cm. Dan banyak hal lainnya yang dirumuskan sebagai berikut
terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita.
∆𝐿
= −𝑘∆𝑃 … (3)
TUJUAN 𝐿𝑜

1. Mampu menggunakan teori ralat 𝐿 = 𝐿𝑜(1 − 𝑘∆𝑃) … (4)


dalam melakukan eksperimen ini.
Untuk menentukan besar perbahan materi
volume , maka
𝑉 = 𝐿3 … (5)

𝐿3 = 𝐿𝑜 3 (1 + 𝑎∆𝑇)3 … (6)

𝐿3 = 𝐿𝑜 3 (1 + 3𝑎∆𝑇 + 3(𝑎∆𝑇)2
+ (𝑎∆𝑇)3 ) … (7)

𝑉 = 𝑉𝑜(1 + 3𝑎∆𝑇 + 3(𝑎∆𝑇)2


+ (𝑎∆𝑇)3 ) … (8)

∆V
= 3𝑎∆𝑇 + 3(𝑎∆𝑇)2 + (𝑎∆𝑇)3 … (9) c. Cara kerja
𝑉𝑜
∆𝑉  Dihitung panjang logam awal Lo
= 3𝑎∆𝑇 … (10)
𝑉𝑜 dan suhu logam awal To
∆𝑉  Dipanaskan logam hingga suhu
= 𝛽∆𝑇 … (11)
𝑉𝑜 maksimum (dilihat suhu
0
thermometer 100 c) da logam
Dengan menggunakan persamaan (1) dan
mengalami pertambahn panjang
persamaan (11) dapat ditentukan besar
koefisien termal untuk panjang dan juga  Diukur besar pertambahan panjang
𝑟
untuk volume. ∆𝐿 = 𝑅 ∆𝐿
 Dicatat pertambahan panjang
METODE EKSPERIMEN
∆𝐿 dan juga pertambahan suhu ∆𝑇
Pada metode eksperimen akan dijabarkan saat suhu makimum kemudian
bagaimana metode tang digunakan serta diamati penurunan suhu dan
alat dan bahan yang dipakai dalam penyusutan kembali panjang
eksperimen ini.  Dapat digunakan persamaan (1)
untuk menenetukan koefisien muai
a. Alat dan bahan panjang dengan cara membuat plot
grafik
 Dicobakan untuk jenis batang lain
Alat dan bahan yang dipakai pada
eksperimen ini adalah: HASIL EKSPERIMEN

1. Pada perhitungan tunggal


 Seperangkat alat koefisien muai
didapatkan bahwa panjang logam
panjang
alumunium awal,jejari silinder dan
 Batang uji
jarum penunjuk adalah:
 Alat ukur suhu badan
 Thermometer dan pemanas To±∆To=(28,5 ±0,05)0C
 Alat tulis Lo±∆Lo=(60,3±0,05) cm
r±∆r=(0,54±0,005) cm
b. Skema percobaan R±∆R=(22,1±0,05) cm
Dapat diperlihatkan pada Tabel-1 12

10 y = 0.2025x 10.3
Tabel-1 Data Eksperimen R² = 1

PERUBAHAN PANJANG TIAP PANJANG AWAL (10^-4)


No ∆ℒ (inchi) (∆ℒ ± ∆ℒ )(cm)
8 8.1
1. 0,4 (1,016±0,05)
2. 0,8 (2,032±0,05)
6 5.9
1 inchi=2,54 cm

∆𝐿 4 3.9
No T(0c) ∆𝑇(0c) ∆𝐿 (cm) . 10-4
𝐿𝑜
1. 28,5 0 0 0 2 2.2
2. 53,5 25 0,024 3,9
3. 68,5 40 0,049 8,1 0 0
-10 10 30 50 70
Perhitungan : -2 -2.2
Mencari pertambahan panjang:
-4
𝑟 PERUBAHAN SUHU (OC)

∆𝐿 = ∆ℒ
𝑅 Grafik-1 Hasil kurva pertambahan panjang terhadap
0,54 pertambahan suhu pada logam silver
∆𝐿 = . 2,032 = 0,049
22,1
Untuk menentukan nilai 𝑎 adalah besar
∆𝐿 =
𝑟
∆L
Mgradien dapat dilakukan :
𝑅
𝜕∆𝐿 𝜕∆𝐿 𝜕∆𝐿 ∆𝐿
∆∆𝐿 = | 𝜕𝑟 ∆𝑟| + | 𝜕𝑅 ∆R| + |𝜕∆ℒ ∆∆ℒ| = 𝑎∆𝑇
𝐿𝑂
𝑟 𝑟 𝑟
∆ℒ
= |𝑅𝑟 ∆𝑟| + |𝑅𝑅 ∆R| + |𝑅∆ℒ ∆∆ℒ|
∆ℒ ∆ℒ 0,049
= 𝑎40
60,3
𝑟∆ℒ 𝑟∆ℒ
= | 𝑅 𝑟 ∆𝑟| + | 𝑅 𝑅 ∆R| + |𝑅 ∆ℒ ∆∆ℒ|
𝑟∆ℒ 8,12
𝑎=
40
∆ℒ 𝑟∆ℒ 𝑟
= | 𝑅 ∆𝑟| + | 𝑅2 ∆R| + |𝑅 ∆∆ℒ| 𝑎 = 0,203𝑥10−4 (0C)-1
Ralat koefisien α
2,032 0,54𝑥2,032
= | 22,1 0,005| + | 0,05| + ∆𝐿
22,12
𝛼=
0,54
𝐿𝑜. ∆𝑇
| 0,05| 𝜕𝛼 𝜕𝛼 𝜕𝛼
22,1 |∆𝛼| = | ∆∆𝐿| + | ∆Lo| + | ∆∆𝑇|
𝜕∆𝐿 𝜕𝐿𝑜 𝜕∆𝑇
= (|4,5| + |1,1| + |0,12|)x10-4 ∆𝐿 ∆𝐿 ∆𝐿
= | 𝐿𝑜.∆𝑇 ∆∆𝐿| + | 𝐿𝑜.∆𝑇 ∆Lo| + | 𝐿𝑜.∆𝑇 ∆∆𝑇|
∆𝐿 𝐿𝑜 ∆𝑇
= 5,7x10-4
∆𝐿 ∆𝐿 ∆𝐿
∆𝑳 ± ∆∆𝑳 = (𝟎, 𝟎𝟒𝟗 ± 𝟓, 𝟕𝟐𝑿𝟏𝟎−𝟒 )𝒄𝒎 =| ∆∆𝐿| + | ∆Lo| +| ∆∆𝑇|
𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝐿 𝐿𝑜 ∆𝑇 𝐿𝑜 𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝑇
1 ∆𝐿 ∆𝐿
=| ∆∆𝐿| + | ∆Lo| + | ∆∆𝑇|
𝐿𝑜 ∆𝑇 𝐿𝑜 ∆𝑇 𝐿𝑜 𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝑇
1 ∆𝐿 ∆𝐿
=| ∆∆𝐿| + | ∆𝐿𝑂| + | ∆∆𝑇|
Diplot pertambahan panjang terhadap 𝐿𝑂∆𝑇 ∆𝑇𝐿𝑂2 𝐿𝑂∆𝑇 2

pertambahan suhu, maka didapatkan 1 0,049


=| 5,72𝑥10−4 | + | 0,05|
60,3𝑥40 40. 60,32
0,049
+| 0,05|
60,3. 402
=(23,7 + 1,68 +2,54)x10-8= 27,92x10-8

Tabel-2 Data Eksperimen


𝒂 ± ∆𝒂 = (𝟎, 𝟐𝟎𝟑 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟐𝟕𝟗𝟐). 𝟏𝟎−𝟒 (0C)-1
No ∆ℒ (inchi) (∆ℒ ± ∆ℒ )(cm)
𝑎 = 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 : 𝑎 = 0,203𝑥10−4 (0C)-1 1. 0,5 (1,27±0,05)
10,3
𝑀1 = = 0,26𝑥10−4 (0C)-1 2. 0,8 (2,032±0,05)
40
1 inchi=2,54 cm
5,9
𝑀2 = = 0,1475𝑥10−4 (0C)-1
40 ∆𝐿
No T(0c) ∆𝑇(0c) ∆𝐿 (cm) . 10-4
𝐿𝑜
∆𝑀 |𝑀1−𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 |+|𝑀2−𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 |
𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛=
2
1. 27,5 0 0 0
2. 52,5 25 0,031 5,61
|0,26 − 0,203| + |0,1475 − 0,203| −4 3. 75,5 48 0,05 8,26
∆𝑀 = 10
2
−4
= 0,056𝑥10

Perhitungan :
Mencari pertambahan panjang:
Dengan menggunakan persamaan (1),
∆𝐿
yaitu = 𝑎∆𝑇, maka dapat ditentukan 𝑟
𝐿𝑂 ∆𝐿 = ∆ℒ
bahwa 𝑎 alumunium adalah besar 𝑅
0,54
Mgradien=0,203x10-4 ≈2,03x10-5(0C)-1.Hasil ∆𝐿 = . 2,032 = 0,05
22,1
literature (Haliday,1997) adalah
-5 0 -1
𝑎 𝑎𝑙𝑢𝑚𝑢𝑛𝑖𝑢𝑚 = 2,4x10 ( C) .Hasil 𝑟
∆𝐿 = 𝑅
∆L
eksperimen dan literature memperlihatkan
𝜕∆𝐿 𝜕∆𝐿 𝜕∆𝐿
hasil yang tidak jauh berbeda. ∆∆𝐿 = | ∆𝑟| + | ∆R| + | ∆∆ℒ|
𝜕𝑟 𝜕𝑅 𝜕∆ℒ
𝑟 𝑟 𝑟
∆ℒ ∆ℒ ∆ℒ
= |𝑅𝑟 ∆𝑟| + |𝑅𝑅 ∆R| + |𝑅∆ℒ ∆∆ℒ|
2. Pada perhitungan tunggal 𝑟∆ℒ 𝑟∆ℒ 𝑟∆ℒ
didapatkan bahwa panjang logam = | 𝑅 𝑟 ∆𝑟| + | 𝑅 𝑅 ∆R| + |𝑅 ∆ℒ ∆∆ℒ|
Merah awal,jejari silinder dan ∆ℒ 𝑟∆ℒ 𝑟
= | 𝑅 ∆𝑟| + | 𝑅2 ∆R| + |𝑅 ∆∆ℒ|
jarum penunjuk adalah:
2,032 0,54𝑥2,032
=| 0,005| + | 0,05| +
22,1 22,12

To±∆To=(27,5±0,05)0C 0,54
|22,1 0,05|
Lo±∆Lo=(60,5±0,05) cm
r±∆r=(0,54±0,005) cm = (|4,59| + |1,1| + |12,2|)x10-4
R±∆R=(22,1±0,05) cm = 17,89x10-4
∆𝑳 ± ∆∆𝑳 = (𝟎, 𝟎𝟓 ± 𝟏𝟕, 𝟖𝟗𝑿𝟏𝟎−𝟒 )𝒄𝒎

Dapat diperlihatkan pada Tabel-2


1 ∆𝐿 ∆𝐿
Diplot pertambahan panjang terhadap =| ∆∆𝐿| + | ∆Lo| + | ∆∆𝑇|
𝐿𝑜 ∆𝑇 𝐿𝑜 ∆𝑇 𝐿𝑜 𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝑇
pertambahan suhu, maka didapatkan
1 ∆𝐿 ∆𝐿
=| ∆∆𝐿| + | ∆𝐿𝑂| + | ∆∆𝑇|
𝐿𝑂∆𝑇 ∆𝑇𝐿𝑂2 𝐿𝑂∆𝑇 2
12
1 0,05
y = 0.1721x =| 17,89𝑥10−4 | + | 0,05|
R² = 1 10.46 60,5𝑥48 48. 60,52
10 0,05
+| 0,05|
PERUBAHAN PANJANG TIAP PANJANG AWAL (10^-4)

60,5. 482
8 8.26
=(5,82+ 1,42 +1,79)x10-7= 9,03x10-7

6
5.61 6.06 𝒂 ± ∆𝒂 = (𝟎, 𝟏𝟕 ± 𝟎, 𝟎𝟎𝟗𝟎𝟑). 𝟏𝟎−𝟒 (0C)-1

4 𝑎 = 𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 : 𝑎 = 1,7𝑥10−5 (0C)-1


10,46
2.2 𝑀1 = = 0,217𝑥10−4 (0C)-1
2 48

6,06
𝑀2 = = 0,126𝑥10−4 (0C)-1
48
0 0
-10 10 30 50
∆𝑀 |𝑀1−𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 |+|𝑀2−𝑀𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 |
-2 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛=
-2.2 2

-4 |0,217−0,17|+|0,126−0,17|
PERUBAHAN SUHU (OC) ∆𝑀 = 10-4
2

Grafik-2 Perubahan panjang awal terhadap = 0,0455𝑥10−4


perubahan suhu pada logam merah Dengan menggunakan persamaan (1),
∆𝐿
yaitu = 𝑎∆𝑇, maka dapat ditentukan
Untuk menentukan nilai 𝑎 adalah besar 𝐿𝑂
Mgradien dapat dilakukan : bahwa 𝑎 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 adalah besar
-4 -5 0 -1
Mgradien=0,17x10 ≈ 1,7x10 ( C) .Hasil
∆𝐿 literature (Haliday,1997) adalah
= 𝑎∆𝑇
𝐿𝑂 𝑎 𝑡𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 = 1,7x10 -5 0 -1
( C) .Hasil
0,05 eksperimen dan literature memperlihatkan
= 𝑎48 hasil yang tidak jauh berbeda.
60,5
8,26 KESIMPULAN
𝑎=
48
Telah dipelajari cara menggunakan ralat
−4 0 -1
𝑎 = 0,17𝑥10 ( C) secara pengukuran tunggal untuk
menghitung koefisien muai logam
aluminium dan kuningan. Hasil
Ralat koefisien α
∆𝐿 eksperimen dan literature memperlihatkan
𝛼=
𝐿𝑜. ∆𝑇 sebagai berikut 𝛼 adalah besar Mgradien
𝜕𝛼 𝜕𝛼 𝜕𝛼
|∆𝛼| = | ∆∆𝐿| + | ∆Lo| + | ∆∆𝑇|
𝜕∆𝐿 𝜕𝐿𝑜 𝜕∆𝑇 aluminium = 0,203 x 10-4 (oC)-1 ≈ 2,03 x 10-5
∆𝐿 ∆𝐿 ∆𝐿
= | 𝐿𝑜.∆𝑇 ∆∆𝐿| + | 𝐿𝑜.∆𝑇 ∆Lo| + | 𝐿𝑜.∆𝑇 ∆∆𝑇| (oC)-1. Hasil dari literature (Halliday,
∆𝐿 𝐿𝑜 ∆𝑇

∆𝐿 ∆𝐿 ∆𝐿 1997) adalah α alumunium = 2,4 x 10-5


=| ∆∆𝐿| + | ∆Lo| +| ∆∆𝑇|
𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝐿 𝐿𝑜 ∆𝑇 𝐿𝑜 𝐿𝑜 ∆𝑇 ∆𝑇
(oC)-1. Dan Mgradien tembaga = 0,17 x 10-4
(oC)-1 ≈ 1,7 x 10-5 (oC)-1 . Hasil dari
literature (Halliday, 1997) adalah α
tembaga = 1,7 x 10-5 (oC)-1. Hasil
eksperimen dan literature memperlihatkan
hasil yang tidak jauh berbeda.

SARAN
Dapat dilakukan uji larutan lain dan
menghitung besar koefisien muai panjang
logam jenis lain.

DAFTAR PUSTAKA
Galih, V.DV, & Endah Purnomosari.
2015. Pengantar Eksperimen Fisika untuk
SMA/S1. Bandung:CV.Mulia Jaya
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1
KOEFISIEN MUAI TERMAL

Nama : Muhammad Nur Ramadhan


NPM : 16010054
Grup : 1T2
Dosen : Budi Probowo,M.Sc
Asisten Dosen : Endah P.S.T.

POLITEKNIK STTTEKSTIL
BANDUNG
2016

Anda mungkin juga menyukai