Pengujian sifat kimia dari serat dapat dilakukan secara makro tanpa menggunakan mikroskop atau
dengan cara mikro dengan menggunakan mikroskop. Cara kimia makro digunkan untuk
mengindentifikasi serat yang terdiri atas serat campuran. Uji pembakaran dilakukan secara makro.
Uji pembakaran serat adalah cara yang dilakukan untuk menggolongkan atau menentukan serat.
Untuk memperkirakan golongan serat secara umum digunakan uji pembakaran, tetapi untuk serat –
serat campuran cara ini dianggap kurang menyakinkan karena hasilnya kurang dapat
dipertanggungjawabkan. Uji pembakaran ini biasa meliputi hal-hal tersebut :
Berdasarkan pengamatan diatas tentunya cara uji pembakaran tidak dapat digunakan untuk
mengindentifikasi dan meneliti secara khusus. Kriteria tentang uji pembakaran yaitu dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Apabila serat terbakar cepat meninggalkan abu berbentuk serat dan berbau seperti kertas
terbakar, maka ciri ini menunjukan bahwa serat tersebut termasuk serat selulosa.
2. Apabila serat meleleh dan meninggalkan bulatan kecil diujungnya dan disertai dengan
bau menyengat seperti bau asam cuka maka keadaaan ini menunjukan rayon asetat.
3. Apabila serat terbakar tanpa meninggalkan abu dan berbau seperti rambut terbakar serta
menimbulkan bulatan kecil diujungnya, maka ciri tersebut menunjukan bahwa serat
tersebut termasuk serat protein.
4. Apabila sewaktu terbakar mengeluarkan bau seperti plastik terbakar dan meninggalkan
abu yang berbentuk bulatan kecil yang tak teratur maka ciri tersebut merupakan ciri serat
poliamida , serat poliester , dan serat poliakrilat.
2..2 UJI BERAT JENIS
Berat jenis serat diketahui dengan bantuan suatu zat cair yang dieketahui berat jenisnya
dimana serat dapat terapung,tenggelam, dan melayang. Untuk penetuan berat jenis
digunakan dua macam cairan yang dapat tercampur sempurna di dalam bebagai
perbandingan, sehingga menghasilkan larutan dengan berat jenis anatara 1,0 sampai 1,6.
Beberapa zat cair yang dapat digunakan antara lain, yaitu campuran antara :
- Karbon tetraklorida (berat jenis 1,60) dengan xilena (berat jenis 0,87)
- Karbon tetraklorida (berat jenis 1,60) dengan n-heptana (berat jenis 1,10)
- Perkhlor etilena (berat jenis 1,63) dengan xilena (berat jenis 0,87)
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa Berat jenis serat dapat diketahui dengan bantuan
suatu zat cair yang diketahui berat jenisnya dimana serat dapat terapung, tenggelam, atau
melayang. Pada percobaan ini, untuk penentuan berat jenis digunakan dua macam cairan
yang dapat tercampur sempurna didalam berbagai perbandingan sehingga menghasilkan
larutan dengan berat jenis antara 1,0 sampai 1,6. Selain itu, campuran tersebut diusahakan
tidak bereaksi dengan serat, apalagi bila dapat merusak serat. Larutan yang dapat
digunakkan antara lain campuran karbon tetraklorida dengan berat jenis 1,6 dan xilena
dengan berat jenis 0,8. Untuk membuat berbagai larutan dengan berat jenis antara 1,0 sampai
1,6 dibuat larutan dengan campuran tetraklorida dan xilena dengan perbandingan sebagai
berikut:
1 10 0 1,600
2 9 1 1,527
3 8 2 1,454
4 7 3 1,381
5 6 4 1,308
6 5 5 1,235
7 4 6 1,162
8 3 7 1,089
9 2 8 1,016
10 1 9 0,943
11 0 10 0,870
III. PERCOBAAN
A. ALAT-ALAT DAN BAHAN
1.UJI PEMBAKARAN
- Kapas - Poliakrilat
- Rayon viskosa - Poliamida / nilon
- Rami - Poliester : Kapas
- Sutera - Poliester : Wool
- Wool - Poliester : Rayon
- Rayon asetat - Rayon kupronium
- Poliester
2. UJI BERAT JENIS
Pada percobaan ini, kita menggunakan alat-alat sebagai berikut:
- Kapas - Poliakrilat
- Rayon viskosa - Poliamida / nilon
- Rami - Poliester : Kapas
- Sutera - Poliester : Wool
- Wool - poliester : Rayon
- Poliester - Rayon viskosa
- Rayon kupronium
- Larutan CCl4
- Larutan Xylol / xilena
- Larutan Campuran CCl4 dan Xylol dengan Berat jenis dari 0,8 – 1,6.
B. CARA KERJA
1.UJI PEMBAKARAN
IV. DISKUSI/PENGAMATAN
A. Hal-hal yang menyebabkan kesalahan dalam uji pembakaran:
1. Pengamatan terhadap asap terkadang agak sulit dilakukan, karena ada serat – serat yang waktu
terbakarasapnya berwarna putih tetapi setelah padam timbul asap hitam
2. Membedakan bau dari serat yang terbakar cukup sulit, karena bau yang ditimbulkan terkadang tak
dikenal, terutama dari serat – serat campuran.
3. Praktikan yang melakukan praktikum sebelumnya belum pernah melakukan praktikum uji
pembakaran jadi sangat mungkin melakukan kesalahan.
4. Dalam mengamati serat berdiskusi dulu terhadap teman satu kelompok agar data lebih akurat
Pada uji pembakaran, dalam menganalisa serat yang terbakar harus seteliti mungkin, bila tidak
teliti maka analisa tentang serat tersebut akan salah. Bahan awal serat dan jenis serat yang
menjadi bahan dasarnya sangat berpengaruh dan dapat diketahui melalui pembakaran
ini. pengujian serat secara pembakaran hanya dapat menggolongkan serat secara umum dan
belum dapar memastikan jenis serat secara khusus, apalagi untuk serat campuran. Dan dari data
percobaan yang diperoleh maka dapat disimpulkan :
B.BERAT JENIS.
Untuk percobaan berat jenis serat yang akan diuji harus bersih dari kotoran dan
ukuran serat jangan terlalu besar (secukupnya). Apabila dalam percobaan tidak
ditemukan serat yang melayang (tidak tenggelam dan tidak terapung) maka perhitungan
berat jenis dilakukan dengan menjumlah bj terapung dan bj tenggelam (cari yang
terdekat) kemudian dibagi dua.bila terdapat serat melayang lakukan praktikum serat yg
melayang di ulang agar dapat memastikan berat jenis serat tersebut.
DAFTAR PUSATAKA