Disusun oleh
NPM : 108030010
Group / Kelompok : G1 / 1
Dosen / Asdos : Juju J. AT., M.Si / Witri A. S., S.ST, / Sri Lestari
Politeknik STTT
Bandung
2018
I. Teori Dasar
Uji Pembakaran
Uji pembakaran ini adalah cara yang paling umum untuk identifikasi serat.
Golongan serat dapat diperkirakan secara umum dengan cara ini dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan untuk campuran serat. Alat yang dipakai untuk
pemeriksaan cara pembakaran ini hanyalah nyala api. Nyala api yang baik adalah
nyala api yag diperoleh dari pembakar bunsen yang menggunakan bahan bakar
spirtus. Korek api merupakan sumber yang tidak baik, sebab korek aapi sendiri
mengeluarkan bau yang keras, yang akan mengganggu bau yang dihasilkan dari
yang diuji
Bahan :
1. Kapas
2. Rayon Viskosa
3. Rami
4. Sutera
5. Wool
6. Poliester
7. Poliakriliat
8. Poliamida / Nylon
9. Poliester : kapas
10. Poliester : wool
11. Poliester : rayon
Uji Berat Jenis
Alat :
1. Tabung reaksi 5 ml
2. Rak tabung reaksi
3. Pengait tembaga
Bahan :
1. Kapas
2. Rayon Viskosa
3. Rami
4. Sutera
5. Wool
6. Poliester
7. Poliakriliat
8. Poliamida / Nylon
9. Poliester : kapas
10. Poliester : wool
11. Poliester : rayon
III. Cara Kerja
Uji Pembakaran
1. Beberapa helai serat yang akan diperiksa diputir kira-kira sebesar batang
korek api dengan panjang 4-5 cm.
2. Contoh serat didekatkan pada nyala api dari samping dengan perlahan-
lahan, waktu serat dekat nyala api diamati apakah bahan meleleh,
menggulung atau terbakar mendadak
3. Pada saat menyala, diperhatikan dimana terjadinya nyala api, bila api
segera padam begitu dijauhkan dari api maka segera diamati bau dari gas
dari serat yang terbakar tersebut.
4. Jika api terus menyala, api dimatikan dengan cara ditiup kemudian diamati
bau yang dikeluarkan serat tersebut.
5. Setelah nyala api padam diperhatikan apakah serat mengeluarkan asap
atau tidak. Kemudian dilihat sisa pembakaran yang ditinggalkan serat
tersebut.