Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM SERAT TEKSTIL

UJI PEMBAKARAN DAN UJI BERAT JENIS

Disusun oleh

Nama : Arya Zulfikar Ramadhani

NPM : 108030010

Group / Kelompok : G1 / 1

Tanggal Praktek : 28 Agustus 2018 dan 4 September 2018

Dosen / Asdos : Juju J. AT., M.Si / Witri A. S., S.ST, / Sri Lestari

Politeknik STTT

Bandung

2018
I. Teori Dasar

Uji Pembakaran

Uji pembakaran ini adalah cara yang paling umum untuk identifikasi serat.
Golongan serat dapat diperkirakan secara umum dengan cara ini dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan untuk campuran serat. Alat yang dipakai untuk
pemeriksaan cara pembakaran ini hanyalah nyala api. Nyala api yang baik adalah
nyala api yag diperoleh dari pembakar bunsen yang menggunakan bahan bakar
spirtus. Korek api merupakan sumber yang tidak baik, sebab korek aapi sendiri
mengeluarkan bau yang keras, yang akan mengganggu bau yang dihasilkan dari
yang diuji

Uji Berat Jenis


Berat jenis serat diketahui dengan bantuan suatu zat cair yang diketahui berat
jenisnya, dimana serat dapat terapung,tenggelam,atau melayang. Untuk
menentukan berat jenis digunakan dua macam cairan yang dapat tecampur
sempurna di dalam berbagai perbandingan sehingga menghasilkan larutan
dengan berat jenis 1,0 sampai 1,5. Larutan yang dapat digunakan antara lain
karbontetraklorida (𝐶𝐶𝑙4 ) dengan berat jenis 1,6 dan xylena dengan berat jenis 0,8.

II. Alat dan Bahan


 Uji Pembakaran
Alat :
1. Pembakar bunsen
2. Pinset

Bahan :

1. Kapas
2. Rayon Viskosa
3. Rami
4. Sutera
5. Wool
6. Poliester
7. Poliakriliat
8. Poliamida / Nylon
9. Poliester : kapas
10. Poliester : wool
11. Poliester : rayon
 Uji Berat Jenis
Alat :
1. Tabung reaksi 5 ml
2. Rak tabung reaksi
3. Pengait tembaga

Bahan :

1. Kapas
2. Rayon Viskosa
3. Rami
4. Sutera
5. Wool
6. Poliester
7. Poliakriliat
8. Poliamida / Nylon
9. Poliester : kapas
10. Poliester : wool
11. Poliester : rayon
III. Cara Kerja
 Uji Pembakaran
1. Beberapa helai serat yang akan diperiksa diputir kira-kira sebesar batang
korek api dengan panjang 4-5 cm.
2. Contoh serat didekatkan pada nyala api dari samping dengan perlahan-
lahan, waktu serat dekat nyala api diamati apakah bahan meleleh,
menggulung atau terbakar mendadak
3. Pada saat menyala, diperhatikan dimana terjadinya nyala api, bila api
segera padam begitu dijauhkan dari api maka segera diamati bau dari gas
dari serat yang terbakar tersebut.
4. Jika api terus menyala, api dimatikan dengan cara ditiup kemudian diamati
bau yang dikeluarkan serat tersebut.
5. Setelah nyala api padam diperhatikan apakah serat mengeluarkan asap
atau tidak. Kemudian dilihat sisa pembakaran yang ditinggalkan serat
tersebut.

 Uji Berat Jenis


1. Tabung reaksi dibersihkan kemudian dikeringkan
2. Masing-masing tabung reaksi yang telah bersih diisi dengan larutan
campuran xilol dan 𝐶𝐶𝑙4 yang telah diketahui berat jenisnya
3. Serat yang akan diuji berat jenisnya diambil 2-3 lembar kemudian dibentuk
bulatan kecil
4. Bulatan serat dimasukkan satu persatu kedalam tabung reaksi yang berisi
larutan yang telah diketahui berat jenisnya berurutan dari berat jenis
terbesar ke larutan dengan berat jenis yang makin kecil
5. Kemudian diamati apakah serat mengapung,melayang atau tenggelam.
6. Serat yang mempunyai berat jenis lebih kecil dari larutan pertama yang
mempunyai bj 1,600 akan terapung
7. Serat yang mempunyai bj sama dengan bj larutannya akan melayang di
tengah-tengah.
8. Berat jenis serat ditentukan dengan mengamati pada larutan dengan posisi
serat melayang, hal ini menunjukan bj serat tersebut.
IV. Data Hasil Percobaan
Terlampir
V. Diskusi
 Uji Pembakaran
a. Apabila serat terbakar cepat, meninggalkan abu berbentuk serat dan
berbaukertas terbakar, maka keadaan ini menunjukan serat selulosa.
b. Apabila serat terbakar tanpa ada abu, berbai rambut terbakar dan meninggalkan
bulatan kecil diujungnya, maka serat ini termasuk serat rambut (protein)
c. Apabila serat meleleh membentuk bulatan kecil diujungnya dan bau
asama s e t a t menunujukan serat rayon asetat. Bau a mida
d e n g a n b u l a t a n k e c i l t a k teratur dan keras, menunjukan serat serat nylon.
d. Bau yang menyengat seperti plastik terbakar dan bulatan kecil
menunjukanserat polyester.
Dalam evaluasi diatas kita dapat mendiskusikan beberapa hasil
percobaan yangt e l a h d i l a k u k a n . U n t u k a n a l i s a s e r a t t u n g g a l h a s i l
y a n g d i d a p a t s e s u a i d e n g a n evaluasi diatas dengan hasil yang akurat untuk
membedakan antara serat alam yaitu selulosa atau rambut dan serat buatan atau
polyester. P a d a a n a l i s a u n t u k s e r a t c a m p u r a n , p r a k t i k a n
s e d i k i t m e n g a l a m i k e s u l i t a n dikarenakan hasil yang didapat sering
kali merupakan campuran beberapa cirri-ciri serat. Misalkan ketika kita mengamati
bau asap yang terjadi, praktikan mengalamikebingungan untuk membedakan antara
bau kertas dengan bau plastik dikarenakanserat tersebut adalah serat campuran
polyester kapas dan praktikan menyimpulkanpada data percobaan adalah sifat yang
paling dominan, contohnya pada polyester kapas bau yang didapat adalah
campuran antara bau kertas terbakar dan bau plastikterbakar. Kertas terbakar lebih
dominan dari hal tersebut, diperkirakan kadar kapaslebih banyak dibanding
polyester karena sifat serat kapas lebih dominan muncul. Untuk serat serat
campuran yang lain praktikan menuliskan data yang dominan padaserat campuran
tersebut.Analisa serat menggunakan metode pembakaran belum dapat
menentukan jenisserat secara pasti, hanya dapat membedakan antara
serat selulosa, rambut atauserat buatan. Hal ini terlihat dari beberapa
hasil pada serat-serat tersebut yangcenderung tidak menunjukan
perbedaan yang terperinci antara tiga jenis serat tersebut.

 Uji Berat jenis.


Pada percobaan ini terdapat beberapa penyelewengan data berat jenis
antaraperhitungan dengn literatur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh serat yang
diujigumpalannya yerlalu besar sehingga menghambat mobilitas serat dalam
tabungreaksi,pengamat terlalu cepat menyimpulkan keadaan serat ; terapung,
tenggelam atau melayang,sebelum serat benar-benar terendam ( dalam arti
menyerap cairanpenguji ).Dapat didiskusikan bahwa dengan menggunakan metode ini kita
dapatmengetahui jenis serat dengan lebih terperinci melalui berat jeni dari serat
tersebutttetapi dalam melakukan percbaan dituntut untuk lebih hait-hati dan teliti
agar mendapat hasil yang akurat.
VI. Kesimpulan
1. Uji Pembakaran
Beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari percobaan tersebut adalah:
a. Analisa dengan cara ini disimpulkan adalah analisa yang termudah dan
tercepat, disamping alat-alat yang dibutuhkan adalah umum
b. Analisa serat dengan cara pembakaran dapat membedakan antara serat
selulosa,protein, atau poliester
c. Tetapi, utnuk menentukan secara pasti jenis suatu serat analisa tidak dapat
menggunakan metode ini karena tidak secara mendetail
d. Uji pembakaran ini dilakukan dengan mengamati sifat fisika serat seperti asap
baudan sisa pembakaran dan terbukti bahwa serat selulosa,protein dan buatan
memiliki sifat fisika yang berbeda dari warna asap,bau, dan sisa
pembakarannya.
2. Uji Berat Jenis
Untuk percobaan berat jenis serat yang akan diuji harus bersih dari kotoran
dan ukuran gumpalan serat jangan terlalu besar (secukupnya). Apabila dalam
percobaan tidak ditemukan serat yang melayang (tidak tenggelam dan tidak
terapung) maka perhitungannya berat jenis dilakukan dengan menjumlah bj
terapung dan bj tenggelam (cari yang terdekat) kemudian dibagi dua.
VII. Daftar Pustaka
 Modul Praktikum Serat Tekstil: Laboratorium Evaluasi Kimia Tekstil, Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil
 oktabar.blogspot.com/2016/mengenal-serat-kayu-dan-
penggunaannya.html?m=1
 fadhillah-xnd.blogspot.com/2017/07/serat-mineral.html?m=1
 https://id.m.wikipedia.org/wiki/serat
 Komalasari,Maya,dan Khairul Umam.2013.Bahan Ajar Praktikum Serat Tekstil
: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil

Anda mungkin juga menyukai