Anda di halaman 1dari 22

Keselamatan & Kesehatan Kerja Kerja - 7

Sri - Puti 1
Yang penting untuk TK &
Dilindungi oleh Pemerintah :

➢ Non Diskriminasi
➢ Kontrak kerja
➢ Upah untuk kelayakan hidup
➢ Waktu kerja
➢ Istirahat termasuk cuti
➢ Keselamatan kerja
Kesehatan untuk bekerja
Jaminan hari tua
Jaminan sosial kesehatan
Jaminan kecelakaan kerja
Jaminan Kematian
➢ Peningkatan pengetahuan &
Promosi
➢ Berserikat
➢ Mogok

Sri - Puti 2
Pasal 35

(2) Pelaksana penempatan tenaga


kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) wajib memberikan Pasal 186
perlindungan sejak rekrutmen
sampai penempatan tenaga kerja (1) Barang siapa melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35
(3) Pemberi kerja sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dalam ayat (2) dan ayat (3), Pasal 93 ayat
mempekerjakan tenaga kerja wajib (2), Pasal 137, dan Pasal 138 ayat (1),
memberikan perlindungan yang dikenakan sanksi pidana penjara paling
mencakup kesejahteraan, singkat 1 (satu) bulan dan paling lama
keselamatan, dan kesehatan baik 4 (empat) tahun dan/atau denda paling
mental maupun fisik tenaga kerja. sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp
400.000.000,00 (empat ratus juta
rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) merupakan tindak
pidana pelanggaran.

Sri - Puti 3
Bagian Kesatu : Perlindungan
Paragraf 5
Keselamatan & Kesehatan Kerja (Pasal 86 – 87)

Pasal 86 :
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak Pasal 87 :
untuk memperoleh perlindungan atas: (1) Setiap perusahaan wajib menerapkan
a. keselamatan dan kesehatan kerja; sistem manajemen keselamatan dan
b. moral dan kesusilaan; dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan sistem manajemen perusahaan.
martabat manusia serta nilai-nilai
agama. (2) Ketentuan mengenai penerapan sistem
(2) Untuk melindungi keselamatan manajemen keselamatan dan kesehatan
pekerja/buruh guna mewujudkan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat
produktivitas kerja yang optimal (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
diselenggarakan upaya keselamatan dan
kesehatan kerja.

Sri - Puti 4
UU no 13 Th 2003 Pasal 87 :
Penerapan SMK3

Pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan
Pasal 2 SMK3 di perusahaannya.
(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud
Penerapan SMK3 bertujuan untuk: padaayat(l) berlaku bagi perusahaan:
a. mempekerjakan pekerja/buruh
a. meningkatkan efektifitas perlindungan paling sedikit 100 (seratus) orang;
terukur, terstruktur, dan terintegrasi; atau
keselamatan dan kesehatan kerja yang b. mempunyai tingkat potensi bahaya
terencana, tinggi.
(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi
b. mencegah dan mengurangi kecelakaan bahaya tinggi sebagaimana dimaksud
kerja dan penyakit akibat kerja dengan pada ayat Q) huruf b sesuai dengan
melibatkan unsur manajemen, ketentuan perafuran perundang-
pekerja/buruh, dan/atau serikat undangan.
pekerja/serikat bwuh; serta (4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3
wajib berpedoman pada Peraturan
c. menciptakan tempat kerja yang aman, Pemerintah ini dan ketentuan
nyaman, dan efisien untuk mendorong peraturan perundang-undangan serta
produktivitas dapat memperhatikan konvensi atau
standar internasional.

Sri - Puti 5
Peraturan Pemerintah No 50 th 2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen K3

1. Penetapan Kebijakan K3
2. Perencanaan K3
3. Pelaksanaan Rencana K3
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
6. Penilaian SMK3
7. Pengawasan

Sri - Puti 6
Sri - Puti 7
Sri - Puti 8
Kebakaran pabrik garmen

Sri - Puti 9
Sri - Puti 10
Karyawan sehat -> produktivitas meningkat

Pasal 9 –PP RI No 88 th 2019 Tentang Kesehatan Kerja

Penyelenggaraan Kesehatan Kerja harus didukung oleh:


a. sumber daya manusia;
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. peralatan Kesehatan Kerja; dan
d. pencatatan dan pelaporan.

Sri - Puti 11
1. Nilai Ambang Batas Faktor Fisika:
Suhu dan kelembaban, Intensitas kebisingan,
getaran, radiasi & gelimbang mikro, standar iklim
kerja dingin (cold storage), dsb.
2. Standar Pencahayaan – qc & menjahit warna muda :
100 lux , warna tua 500 – 1000
3. Nilai ambang batas factor kimia
4. Standar factor biologi – mis jamur
5. Standar factor ergonomi – posisi yg cocok
6. Standar factor psikologi – yg menimbulkan stress
7. Pedoman pelaksanaan pembinaan ahli K3 Lingkungan
kerja
8. Formulir pemeriksaan dan/atau pengujian
9. Stiker tidak memenuhi persyaratan K3 Lingkungan
kerja

Sri - Puti 12
Produktivitas meningkat

Karyawan dan keluarga sehat

Klinik di luar perusahaan


untuk keluarga tenaga kerja
dan masyarakat sekitar

Sri - Puti 13
Pasal 9
(1) Besarnya iuran program jaminan sosial
tenaga kerja adalah sebagai berikut :
Pasal 9
a. Jaminan kecelakaan kerja yang
(2) Iuran jaminan kecelakaan kerja ,
perinciannya besarnya iuran
jaminan kematian dan jaminan
berdasarkan klompok jenis usaha
pemeliharaan kesehatan ditanggung
sebagaimana tercantum dalam
sepenuhnya oleh pengusaha
lampiran I, sebagai berikut :
(3) Iuran jaminan hari tua sebagaimana
Kelompok I : 0.24% dari upah sebulan;
dimaksud dalam ayat (1) huruf b,
Kelompok II: 0.54% dari upah sebulan;
sebesar 3.70% ditanggung oleh
Kelompok III: 0.89% dari upah sebulan;
pengusaha dan sebesar 2%
Kelompok IV: 1.27% dari upah sebulan;
ditanggung oleh tenaga kerja.
Kelompok V : 1.74 % dari upah sebulan;
(4) Dasar perhitungan iuran jaminan
b. Jaminan hari tua , sebesar 5.70% dari
pemeliharaan kesehatan dari upah
upah sebulan;
sebulan sebagaimana dimaksud
c. Jaminan kematian, sebesar 0.30% dari
dalam ayat (1) huruf d, setinggi-
upah sebulan
tingginya Rp.1.000.000,-(satu juta
rupiah)

Sri - Puti 14
Jaminan Hari tua
Pasal 24
Jaminan Kematian
Pasal 22 (1) Besarnya jaminan hari tua adalah
keseluruhan iuran yang telah
(1) Jaminan kematian dibayar disetor, beserta hasil
sekaligus kepada janda atau duda pengembangannya.
atau anak, dan meliputi : (2) Jaminan hari tua dibayar kepada
▪ Santunan kematian sebesar Rp tenaga kerja yang telah mencapai
1.000.000,- (satu juta rupiah); usia 55 (lima puluh lima) tahun
dan atau cacat total untuk selama-
▪ Biaya pemakaman sebesar Rp lamanya, dan dapat dilakukan :
200.000,- (dua ratus ribu • Secara sekaligus apabila jumlah
rupiah); seluruh jaminan hari tua yang
(2) Dalam hal janda atau duda atau harus dibayar kurang dari Rp
anak tidak ada, maka jaminan 3.000.000,- (tiga juta rupiah);
kematian dibayar sekaligus kepada atau
keturunan • jumlah jaminan hari tua mencapai
Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah)
atau lebih, dan dilakukan paling
lama Secara berkala apabila
seluruh 5 (lima) tahun.

Sri - Puti 15
BAB I KETENTUAN UMUM :
Pasal 2 :
Pasal 1
(1) Setiap pemberi kerja dan pekerja berhak
2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
atas jaminan sosial.
Ketenagakerjaan yang selanjutnya
(2) Jaminan sosial sebagaimana dimaksud
disingkat BPJS Ketenagakerjaan
pada ayat (1) meliputi:
adalah badan hukum yang dibentuk
a. jaminan kesehatan;
untuk menyelenggarakan program
b. jaminan kecelakaan kerja;
jaminan kecelakaan kerja, jaminan
c. jaminan hari tua;
hari tua, jaminan pensiun, dan
d. jaminan pensiun; dan
jaminan kematian.
e. jaminan kematian.
(3) Jaminan kesehatan sebagaimana
4. Penahapan Kepesertaan adalah tahapan
dimaksud pada ayat (2) huruf a
yang dilakukan oleh pemberi kerja untuk
diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan
mendaftarkan dirinya dan pekerjanya
yang diatur dalam Peraturan Presiden
sebagai peserta sesuai dengan program
tersendiri.
jaminan sosial yang diikuti kepada BPJS
(4) Jaminan sosial sebagaimana dimaksud
Ketenagakerjaan.
pada ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d,
dan huruf e diselenggarakan oleh BPJS
9. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja
Ketenagakerjaan.
dengan menerima gaji, upah, atau imbalan
dalam bentuk lain

Sri - Puti 16
Pasal 4 :
Pasal 3 :
Peserta penerima upah
Peserta program jaminan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
sosial sebagaimana dimaksud 3 huruf a terdiri atas:
dalam Pasal 2 ayat (4) terdiri a. pekerja yang bekerja pada
atas: pemberi kerja penyelenggara
a. peserta penerima upah; negara; dan
dan b. pekerja yang bekerja pada
b. peserta bukan penerima pemberi kerja bukan
upah penyelenggara negara.

Sri - Puti 17
Pasal 6 :
Pasal 6 :
(1) Penahapan kepesertaan untuk
pekerja yang bekerja pada (3) Penahapan pendaftaran
pemberi kerja selain sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
penyelenggara negara untuk:
dikelompokkan berdasarkan a. usaha besar dan usaha
skala usaha yang terdiri atas: menengah wajib mengikuti
a.usaha besar; program jaminan
b. usaha menengah; kecelakaan kerja, program
c. usaha kecil; dan jaminan hari tua, program
d.usaha mikro. jaminan pensiun, dan
program jaminan kematian.
(2) Pemberi kerja selain penyelenggara b. usaha kecil wajib
negara sesuai dengan skala usahanya mengikuti program jaminan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecelakaan kerja, program
mulai tanggal 1 Juli 2015 wajib jaminan hari tua, dan
mendaftarkan pekerjanya kepada BPJS program jaminan kematian.
Ketenagakerjaan untuk mengikuti c. usaha mikro wajib
program jaminan kecelakaan kerja, mengikuti program jaminan
program jaminan hari tua, program kecelakaan kerja dan
jaminan pensiun, dan program jaminan program jaminan kematian.
kematian secara bertahap.

Sri - Puti 18
Pasal 8 :

(1) Pemberi kerja sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 7 huruf a
selain wajib mengikuti program
Pasal 7 :
jaminan kecelakaan kerja,
program jaminan hari tua, dan
Peserta bukan penerima upah
program jaminan kematian paling
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
lambat tanggal 1 Juli 2015 dapat
huruf b meliputi:
mengikuti program jaminan
a. pemberi kerja;
pensiun.
b. pekerja di luar hubungan kerja
atau pekerja mandiri; dan
(2) Pekerja sebagaimana dimaksud
c. pekerja yang tidak termasuk
dalam Pasal 7 huruf b dan huruf c
huruf b yang bukan menerima
selain wajib mengikuti program
gaji atau upah.
jaminan kecelakaan kerja dan
program jaminan kematian paling
lambat tanggal 1 Juli 2015 dapat
mengikuti program jaminan hari
tua dan program jaminan pensiun

Sri - Puti 19
Iuran Jamsostek untuk
Jaminan Kecelakaan Kerja :

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 14 tahun 1993, besar iuran


jamsostek untuk Jaminan Kecelakaan Kerja ditentukan berdasarkan
kelompok/jenis usaha. (Pasal 9, ayat 1)

Di bawah ini adalah tabel iuran untuk Jaminan Kecelakaan Kerja untuk
tiap kelompok/jenis usaha.

Kelompok :

I : 0.24% IV : 1,27%
II : 0,54% V : 1,74%
III : 0,89%

Sri - Puti 20
Mengenai Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kecelakaan Kerja, Anda
dapat merujuk pada peraturan-peraturan di bawah ini:

a. Peraturan Pemerintah No 14 th 1993


b. Undang-Undang No 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (“UU SJSN”);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun tahun 2015
tentang Program Penyelenggaraan Kecelakaan Kerja dan Jaminan
Kematian (“PP 44/2015”);
d. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 26 tahun 2015 tentang
Tata Cara Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja ,
Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua Bagi Peserta Penerima
Upah (“Permenaker)
e. Permenaker RI No 5 Tahun 2018 Tentang KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN KERJA

Sri - Puti 21
Kasus (Kerjakan per group) :

Suatu Perusahaan garmen tidak memberi alat pelindung diri


(APD) untuk bekerja, masker beli sendiri, jari tertusuk jarum
tidak mendapat perawatan medis, cukup disiram bensin

Apa pendapatmu tentang hal tersebut di atas, apakah ada


sanksi untuk perusahaan tersebut.

Sri - Puti 22

Anda mungkin juga menyukai