Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep Tekstil”
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna sebagai bacaan untuk menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai tekstil, sifat-sifat, ciri-ciri, jenis dan golongan tekstil. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah yang akan kami
buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang membacanya. Khususnya bagi
kami para pelajar dan pihak umum lainnya yang terkait.

Medan, 30 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................................................................................... 2
SKEMA ....................................................................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Tekstil .................................................................................................................................................... 3
B. Jenis Tekstil ............................................................................................................................................................... 3
C. Pemeriksaan Serat.................................................................................................................................................... 3
D. Penggolongan Serat Tekstil .................................................................................................................................. 4
E. Tekstil Untuk Busana ............................................................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari, manusia tidak lepas yang namanya kebutuhan pokok yaitu,
mengenai sandang. Khususnya manusia ini tidak terlepas dari suatu benda yang berasal dari
tekstil. Bahan tekstik akan selalu melekat pada diri kita sejak lahir hingga masuk ke liang
kubur. Dengan kata lain bahan tekstil selalu meneyertai aktivitas manusia selama di dunia.
Bahkan banyak benda-benda disekeliling kita yang berasal dari serat tekstil. Contohnya,
pakaian, tas, pakaian adat, kain, sepatu, topi dan lain sebagainya. Baik itu tekstil alam dan
tekstil buatan.
Pada dasarnya tekstil sudah ada sejak dahulu, dimana pada saat itu kebudayaan di
daerah mempergunakan kain - kain daerah yang masih sederhana, yang terbuat dari serat
alami/alam atau serat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan kering dan masih muda. Namun,
pada saat itu penggunaan serat dari tumbuh-tumbuhan ini kurang memuaskan bagi
masyarakat. Karena mudah rusak dan rapuh.
Dari peristiwa tersebut maka untuk menguatkan bahan tekstil dibuatlah serat-serat
sintetik agar lebih kuat untuk membuat sebuah kain. Dengan demikian, bahan tekstil memiliki
potensi yang sangat tinggi untuk dikembangkan menjadi produk yang memiliki berbagai
fungsi yang lebih luas dalam kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengetahuan konsep mengenai tekstil ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep tekstil

1
BAGAN KLASIFIKASI SERAT TEKSTIL

1. SERAT BIJI
SERAT TUMBUH- 2. SERAT BATANG
TUMBUHAN 3. SERAT DAUN

SERAT ALAM
SERAT HEWAN 1. WOL
2. BULU-BULU
3. SUTERA

SERAT BARANG
GALIAN
1. ASBES

SERAT
TEKSTIL

SERAT YANG DIOLAH 1. RAYON


KEMBALI 2. POLINOSIK

SERAT BUATAN SERAT SETENGAH 1. ASETAT


SINTETIS

SERAT SINTETIS 1. POLIAMIDA


2. POLIESTER
3. POLIHIDROKARBON
DISTRIBUSI
(HALOGEN)
4. POLIHIDROKARBON
DISUBSTITUSI
(NITRIL)
5. POLIHIDROKARBON
DISUBSTITUSI
(HIDROKSIL)
6. KARBON

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tekstil

Tekstil adalah suatu material fleksibel yang terbuat dari serat dan diolah menjadi
benang ataupun kain. Setelah diolah menjadi benang ataupun kain, bahan ini digunakan
sebagai bahan pembuatan busan dan produk kerajinan lainnya. Tekstil dibentuk dengan
cara penyulaman, penjahitan, pengikatan dan cara pressing.
Istilah tekstil dalam pemakaian sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain.
Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil digunakan untuk menyebut
bahan yang terbuat dari tenunan serat. Sedangkan kain merupakan hasil jadi dari tenunan
serat yang sudah siap pakai.
Tekstil juga dapat diartikan sebagai jalinan antara lungsin/lusi dan pakan juga dapat
dikatakan sebagai anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan yang
disusun sejajar.

B. Jenis Tekstil
Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut
1. Berdasarkan jenis produk/bentuknya ; serat staple, serat flamen, benang, kain, produk
jadi (pakaian/ produk kerajinan dll)
2. Berdasarkan jenis bahannya : serat sintetis dan serat campuran.
3. Berdasakan jenis warna/ motifnya : putih, berwarna dan bermotif/ bergambar.
4. Berdasarkan jenis konstruksinya : tenun, rajut, renda, kempa, benang tunggal, benang
gintir.

C. Pemeriksaan Serat
Pemeriksaan serat secara visual belum dapat dilakukan secara pasti. Hal yang paling
sederhana dilakukan untuk pemeriksaan serat adalah dengan membakar serabut benang
dicabut dari kain kemudian dipegang dengan pinset dan dibakar.
1. Ciri-ciri serat tumbuh-tumbuhan (selulosa)
 Benang akan cepat menjalar jika terbakar

3
 Nyala api pada pembakara serabut benang berwarna kuning
 Tidak mengeluarkan bau pada saat terbakara, namun setelah padam akan
berbau seperti kertas terbakar
 Bekas pembakaran berubah menjadi abu yang mudah hancur
 Warna kelabu setelah terjadi pembakaran

2. Ciri-ciri serat hewan (protein)


 Benangnya sukar terbakar
 Menimbulkan bau seperti rambut terbakar
 Warna pembakarannya berbentuk abu hitam

3. Ciri-ciri serat termoplastik


Ciri serat termoplastik sangat beragam, tergantung dari jenis bahan kimia yang
digunakan dalam proses pembuatan serat tersebut.

D. Penggolongan Serat Tekstil


Berkembangkan dunia teknologi saat ini khususnya dibidang ilmu pengetahuan,
maka perkembangan bahan tekstil semakin pesat sesuai dengan kebutuhan konsumen dan
dengan perkembangan fashion yang mendunia. Dengan demikian bahan tekstil untuk
busana tersebut berasal dari sbermacam-macam serat.
Jenis-jenis serat
Pada dasarnya serat tekstil berasal dari tiga unsur utama, yaitu serat yang berasal
dari alam(tumbuh-tumbuhan dan hewan), serat buatan(sintetis) dan galian (asbes, logam).
a. Serat alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan antara lain: kapas, lenan, rayon,
nenas, pisang. Serat alam yang berasal dari hewan yakni: dari bulu beri-beri, adapun
bahan yang berasal dari serat tersebut adalah bahan wol.sedangkan serat dari ulat
sutra menghasilkan bahan tekstil sutra
b. Serat buatan (termoplastik) bahan tekstil yang berasal dari serat buatan ini adalah
berupa Dacron, polyester, nylon.

c. Serat galian

4
Serat galian adalah yang berasal dari dalam tanah.contoh asbes dan logam, benang
logam.bahan asbes banyak digunakan untuk sumbu kompor minyak tanah, untuk
mengisi aneka bunga yang berasal dari bermacam-macam bahan tekstil seperti:
stoking, nylon, tula dan lain-lain.

1. Serat Tumbuh-tumbuhan
a. Serat Kapas
1) Tanaman kapas
Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman jenis gossypium. Ada 4 jenis
gossypium yaitu :
 Gossypium arboretum (berasal dari insia)
 Gossypium herbaceum
 Gossypium barbadense (berasal dari Peru)
 Gossypium hirsuntum (berasal dari Mexico Selatan)

2) Bentuk serat kapas


 Bentuk memanjang
- Datar
- Badan
- Ujung
 Bentuk melintang
- Kutikula
- Dinding primer
- Lapisan antara
- Dinding sekunder
- Dinding lumen
- Lumen

3) Komposisi serat
 Selulosa.
 Pektat dan pectin Protein
 Lilin

5
 Debu

4) Sifat- sifat Serat kapas


 Warna : tidak sangat putih tetapi kecoklat-coklatan (kream)
 Kekuatan, dipengaruhi oleh kadar selulosa
 Mulur
 Keliatan (plasticity)
 Kelakuan, daya tahan serat terhadap perubahan bentuk

b. Serat Kapuk
1) Tanaman Kapuk
Kapuk jawa adalah hasil jenis ceibe pentandra, kapuk dapat tumbuh baik di
daerah tropis karena iklim dan tanahnya sesuai tanakan kapuk. Kapuk dapat
berkembang biak dengan bijik atau batang.
2) Bentuk serat kapuk
Panjang serat kapuk berkisar 0,75-3 cm, rata-rata1,75 cm dan berdiameter 30 -36
mikron. Bentuk penampang melintang, panjang dan lonjong.

3) Sifat-sifat kapuk
 Kapuk berwarna coklat kenuning-kuningandan mengkilap
 Lembut, licin, getas dan tidak elastis
 Berat zat yang sat kecil
 Sifat melenting yang baik, transparan, tidak higroskopis, menyerap suara, mudah
terbakar, anti septik , dan menghambat panas.

c. Linen

Berasal dari tanaman rami, linen menjadi serat paling mahal serta dalam industri
padat karya hanya diproduksi dalam skala kecil. Terdiri dari selulosa, pektin, abu serta
jaringan kayu menjadikan bahan ini memberikan rasa sejuk dan segar saat cuaca panas.

Linen adalah serat yang kuat tapi elastisitasnya buruk sehingga mudah kusut. Saat
dicuci, seratnya menjadi halus. Selain itu bahan ini mempunyai daya serap baik,

6
memberikan rasa sejuk saat dipakai, kebal serangan ngengat, tapi mudah rusak oleh
jamur serya keringat.

Bahan ini dibuat untuk pakaian seperti rok, kemeja, serta setelan atau bisa juga
perabot seperti taplak meja, sprei, bahan koper dan kanvas. Dalam penggunaannya, linen
umumnya dicampur dengan serat kapas.

d. Wol

Serat wol berasal dari kulit domba bersifat kasar dan berkerut. Jenis domba juga
mempengaruhi dari variasi seratnya. Biasanya, serat wol yang lembut serta hangat
cenderung mempunyai sisik yang banyak di permukaannya. Tampilannya lebih kusam
kalau dibandingkan kadar serat wol yang lebih sedikit.

Bahan wol bersifat higroskopis atau mudah menyerap kelembaban, tampilannya


berkerut, serta tahan pada listrik statis. Sehingga dalam penggunaannya, wol banyak
dibuat untuk bahan jaket, sweater, topi, dan karpet.

e. Sutera

Bahan Sutera terdiri dari benang halus yang berasal dari ulat ngengat atau ulat
sutera yang komposisinya berisi protein. Sutera berstruktur prisma yang bisa membiaskan
cahaya dari berbagai sudut hingga terlihat mengkilap. Bahan tersebut bersifat tidak licin,
lembut, ringan, kuat, elastisitas sedang, mudah rusak karena terkena paparan sinar
matahari atau serangga.

Sutera banyak dipakai pada kemeja, dasi, blus, gaun formal, piyama, pakaian dalam
sampai pakaian untuk kalangan high-mode. Sementara untuk perabotan, bahan ini dipakai
untuk hiasan dinding.

2. Serat buatan

a. Rayon

7
Rayon terbuat dari polimer alami terbuat dari serat selulosa, Tapi bukan
diketagorikan serat sintetis ataupun serat alami. Karakteristiknya lembut, halus, daya
serap tinggi serta berkilau. Dalam pembuatannya, bahan yang dibuat untuk pakaian
seperti blus, gaun, jaket, pelapis jas. Rayon juga bisa untuk perabotan contohnya sprei,
handuk, selimut dan jendela.

b. Nilon
Zat pembentuk serat nilon merupakan poliamida sintetis rantai panjang yang terdiri
dari unsur-unsur contohnya karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen. Lalu, gabungan itu
dibentuk menjadi serat. Serat ini mempunyai karakteristik yang tangguh, elastisitas
tinggi, termoplastik, mempunyai sifat kilau hingga kusam, tahan pada jamur dan
serangga.
Nilon dipakai untuk pakaian seperti stoking, celana dalam dan legging. Sementara
untuk perabot dipakai untuk parasut, tali, kantung udara, dan selang.

c. Polyester

Polyester terbentuk dari polimer sintetik rantai panjang terdiri dari unsur dasar
karbon, oksigen serta hirogen yang dipolimerisasikan. Bersifat termoplastik, kuat serta
tidak menyerap, maka bahan ini dipakai untuk kemeja, jaket dan topi. Selain itu,
polyester dipakai untuk perabot rumah tangga contohnya furnitur berlapis, seprai,
selimut, dan sabuk pengaman.

d. Spandeks

Spandeks terbuat dari poliuretan tersegmentasi yang unsur dasarnya berasal dari
nitrogen, hidrogen, karbon dan oksigen lalu membentuk rantai panjang. Sifatnya sangat
elastis, nyaman serta retensi yang tinggi sehingga tahan lama. Bahan spandeks banyak
dipakai untuk kaus kaki, pakaian renang, pakaian aerobik, legging, serta lainnya.

e. Akrilik

Terbentuk dari akrilonitril, akrilik mempunyai rantai panjang dari proses campuran
unsur karbon, hidrogen serta nitrogen yang rumit. Ciri-ciri mirip dengan kain wol yang
lembut sehingga sering disebut imitasi wol. Bentuknya retentif serta daya elastistasnya

8
tinggi. Akrilik banyak dipakai sebagai pelapis sofa dan kursi karena tahan sobek serta
tahan lama.

E. Tekstil Untuk Busana

Tekstil untuk busana memerlukan persyaratan khusus, karena itu tidak seluruh
tekstil yang ada dapat digunakan untuk busana. Syarat tekstil untuk busana, ialah
memberikan kenyaman dan layak dipakai. Untuk itu tekstil untuk busana harus dapat
menyerap keringat, pegangannya nyaman, nampak estetik, tidak kusut atau mengkeret
dan sebagainya. Untuk sifat menyerap keringat harus memilih bahan tekstil higroskopis,
yaitu bersifat menyerap air, misal memilih bahan kapas. Jika menggunakan serat sintetik
dapat dicampur dengan serat kapas.
Untuk menambah estetika bahan tekstil setelah penyempurnaan awal seperti
pencucian, diproses pencelupan, pencapan atau pengelantangan. Untuk sifat pegangan
nyaman, tidak kusut dan tidak mengkeret kain juga dilakukan proses penyempurnaan
akhir. Rangkaian proses tersebut membuat bahan tekstil tersebut akan layak dan pantas
dipakai sebagai busana.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tekstil merupakan bahan yang dibuat dari serat tumbuhan, hewan, dan buatan yang
diolah menjadi benang atau kain yang akan diolah kembali untuk dijadikan sebagai bahan
pembuatan busana dan pduk kerajinanlainnya dengan ciri-ciri, sifat, jenis golongan dan
macam- macam bentuk yang berbeda yang berbeda. Tekstil juga merupakan hal yang
sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

10
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/71126725-Pengertian-tekstil-pengenalan-bahan-tekstil.html
http://super-makalah.blogspot.com/2016/10/makalah-tekstil.html
https://duniapendidikan.co.id/apa-itu-serat-tekstil-pengertian-jenis-dan-kegunaannya/
Istinharoh. 2013. Pengantar Ilmu Tekstil 1. Jakarta. Direktur Pembinaan SMK
Suliyanthini, Dewi. 2016. Ilmu Tekstil 1. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada

11

Anda mungkin juga menyukai