Anda di halaman 1dari 11

Serat kapas adalah serat yang tersusun dari selulosa yang mempunyai daya

serap yang tinggi, serat kapas tahan terhadap kondisi penyimpanan, pengolahan dan

pemakaian normal. Beberapa zat oksidasi atau penghidrolisa menyebabkan

kerusakan dan berakibat menurunnya kekuatan, kerusakan karena oksidasi dengan

terbentuknya oksi selulosa biasanya terjadi pada proses pemutihan yang berlebihan,

penyinaran dalam keadaaan lembab atau pemanasan yang lama dengan suhu tinggi.

Keistimewaan serat kapas adalah mudah dicuci, enak dipakai, daya serap tinggi dan

kekuatan baik.

H2O2 (hidrogen peroksida) adalah zat pengelantang pengoksidasi yang

banyak digunakan, kerana H2O2 bila dipanaskan mudah terurai dan melepaskan gas

oksigen. Kemampuan H2O2 dalam melepaskan oksigen sangat efektif utuk peroses

pemutihan, penguraian H2O2 juga dipengaruhi oleh suhu, pada suhu rendah

pembebasan oksigen sangat kecil.

NaOH (soda kostik) adalah alkali kuat yang dalam proses tersebut berfungsi

untuk menghilangkan lemak, malam yang terdapat dalam serat kaps. Penguraian

H2O2 dikakuka oleh NaOH, agar penguraian berjalan dengan baik perlu adanya
kesetabilan dari zat-zat yang digunakan, terutama kesetabilan H2O2 dan NaOH itu

sendiri.

3.5 Resep :

Pemasakan &

pengelantangan

Berat bahan g/m

100-400

Berat bahan g/m

400-700

H2O2 25 g/l 30 g/l

NaOH 25 g/l 30 g/l

tabilizer SOF 10 g/l 13 g/l

Scouring agent 10g/l 12g/l

Squestering agent 2 g/l 2 g/l

Kecepatan 50 m/menit 50 m/menit

WPU 80% 80%


Suhu 95 o C 95 o C

3.6 Fungsi zat:

H2O2 : Sebagai zat pemutih yaitu untuk menghilangkan pigmen-

pigmen alam yang terkandung dalam serat.

NaOH : Untuk mengatur pH larutan.

Stabilizer SOF : Untuk mengatur penguraian H2O2.

Scouring agent : sebagai zat pemasak untuk menghilangkan kotoran-kotoran

yang terdapat dalam serat.

Squestering agent : Untuk menurunkan kesadahan air.

3.7 Prosedur kerja

1. kain yang telah dihilangkan kanjinya dengan pembacaman selama 6 - 8 jam,

dicuci di mesin Benninger melalui 2 bak yang berisi air panas.

2. kemudian pada bak yang ketiga meupakan bak saturator yang berisi larutan

pemasakan dan pengelantangan simultan. Pada bak ini kain mengalami proses

rendam peras denga efek peras 80%, mengecek kestabilan H2O2 dan NaOH setiap

15 meni sekali.
3. setelah itu kain dimasukan kedalam ruang pengukusan dan ditumpuk pada rol

bed selama 12 menit. Pada ruang pengukusan ini tekanan dan suhu diatur

sedemikian rupa agar terjadi kesetimbangan uap, yaitu uap tidak terlalu basah

sehingga menyebabkan fiksasi tidak sempurna ataupun tidak terlalu kering yang

menyebabkan baling pakan pada setiap lipatan kain yang bertumpuk.

4. setelah itu kain dicuci dengan air panas, kemudian dinetralisir dengan asam

asetat dan pada bak terakhir dibilas dengan air dingin.

5. kemudian hasil proses diuji dengan kertas lakmus apakah sudah netral, untuk

mengetahui apakah kain sudah netral.

6. hasil proses digulung pada rol dan siap untuk dimerser Hasil pengamatan

Apabila kain kapas dilakukan proses pemasakan – pemutihan dengan

menggunakan H2O2 dan NaOH maka akan menghasilkan kain kapas yang putih dan

bebas dari lemak, minyak dan malam yang berasal dari dalam kapas ataupun kotoran

dari proses sebelumnya seperti oli.

Hasil pengamatan yang dilakukan di industri memperlihatkan bahwa kondisi

proses akan mempengaruh hasil pemasakan dan pengelantangan secara simultan.


Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil pemasakan dan pegelantangan, antara lain:

 Penyimpangan suhu.

 Kondisi mesin, misalnya berhenti pada saat proses.

 Faktor kurang telitinya operator.

Hasil proses pemasakan dan pengelantangan dapat dievaluasi dengan menguji

daya serap, derajat putih, dan pengurangan berat. Jika kondisi proses tidak sesuai

misalnya suhu tidak konstan, maka penguraian H2O2 juga tidak homogen

menyebabkan hasil proses yang berbeda meskipun resep sama. Oleh karena itu,

pengontrolan proes sangat penting untuk dilakukan agar didapat hasil yang

maksimal. Dari pengamatan terjadi perubahan kesetabilan zat pemasakan dan

pengelantangan.

Suhu tidak stabil dapat disebabkan oleh tidak terkontrolnya larutan pada saat

proses yang dapat menyebabkan kain tidak sesuai dengan yang diinginkan, kondisi

mesin pun mempengaruhi hasil pemasakan dan pengelantangan, misalnya mesin

berhenti pada saat proses, akan memyebabkan kain belang karena adanya kain yang

terendam larutan lebih lama. Dari faktor operator, kelalaian operator akan
menyebabkan proses tidak berjalan dengan baik, misalnya kain melipat, suhu tidak

stabil yang menyebabkan rendahnya mutu kain yang dihasilkan. Oleh karena itu

operator harus mengkalibrasi (mengecek) larutan setiap 15 menit sekali.

Untuk mengetahui konsentrasi H2O2 :

1. 20 ml aquades.

2. 2 ml H2SO4 30%.

3. Tetesi dengan HCl 30%.

4. 10 ml larutan sample pada bak.

5. Titrasi dengan KMnO4 sampai berwarna merah jingga.

Untuk mengetahui konsetarsi NaOH

1. 20 ml aquades.

2. 2 ml H2SO4 30%.

3. 10 ml larutan sample pada bak.

4. Titrasi dengan HCl sampai tidak berwarna.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak jenis

barang buatan pabrik yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan kita perlu kita ketahui
bahwa diantara bahan-bahan tersebut ada yang berbahaya atau bersifat racun oleh karena itu

sangat penting bagi kita untuk mengetahui jenis, sifat, kegunaan, serta bahaya dari setiap

bahan kimia yang kita gunakan dirumah

Sebagai mana kita ketahui, segala macam benda yang ada disekitar kita merupakan

materi sebenarnya, semua materi terdiri dari bahan kimia namun, dalam kehidupan sehari-

hari kita lazim menggunakan istilah materi dari pada bahan kimia. Bila dilihat dari asalnya,

bahan kimia dapat dibagi dalam 2 bagian meliputi bahan kimia alami yaitu bahan kimia yang

terdapat di alam. Misalnya air, kayu, cabai, bawang dll, dan bahan kimia sintetis yaitu bahan

kimia buatan pabrik. Misalnya deterjen, plastik, sampo, bahan pembasmi serangga dll

Bahan kimia alami pada umunnya tidak menimbulkan masalah baik bagi manusia

maupun lingkungan sebaliknya, bahan kimia buatan pabrik dapat menimbulkan masalah.

Masalah dapat terjadi karena ada beberapa bahan kimia yang bersifat racun, berbahaya, atau

karena sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga limbahnya mencemari lingkungan

sekarang ini, banyak bahan kimia alami yang telah berhasil dibuat dalam laboratorium,

sehingga dapat diproduksi secara besar-besaran, misalnya vitamin C . sumber utama vitamin

C berasal dari buah-buahan dan sayuran. Dalam kehidupan sehari-hari, produk buatan pabrik
inilah yang sering kita sebut dengan istilah bahan kimia. Dengan kata lain, istilah bahan

kimia, dimaksudkan untuk bahan kimia buatan pabrik, atau bahan kimia sintetis.

Berbagai jenis bahan kimia yang kita gunakan di rumah, dapat diolongkan

berdasarkan penggunaanya. Diantaranya yaitu bahan pembersih, bahan pemutih, bahan

pewangi, dan bahan pembasmi serangga. Setiap bahan, mengandung senyawa kimia tertentu

sebagai bahan aktifnya. Misalnya pemutih, mengandung natrium hipoklorit (NaClO) sebagai

bahan aktifnya. Bahan aktif biasanya dicantumkan pada label krmasan bahan tersebut.

Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna

benda, seperti pada tekstil, rambut dan kertas. Pemutih (bleaching agent) adalah bahan-

bahan kimia yang dapat digunakan untuk mengatasi kotoran yang membandel pada

pakaian. Penghilangan warna terjadi melalui reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa

digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2).

Warna pada pakaian akan hilang melalui reaksi oksidasi. Oksidator yang sering

digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H2O2). Oksidator

mampu menghilangkan elektron, sehingga warna akan hilang. Reaksinya:

OCl- + H2O+2e-

→ Cl-+ 2OH
Beberapa bahan kimia yang digunakan sebagai pemutih antara lain: kaporit (CaOCl2),

Kalsium hipoklorit (Ca(OCl)2), Natrium hipoklorit : NaOCl, Natrium perborat : NaBO3.

Bahan pemutih bereaksi (mengoksidasi) kotoran (pada kain) sehingga kotoran tidak

tampak lagi (kain terlihat lebih bersih). Selain dengan kotoran, bahan pemutih juga akan

bereaksi dengan zat warna (pada kain berwarna) dan bereaksi dengan jaringan tubuh.

Mengingat sifat bahan pemutih di atas, dituntut kehatihatian pada penggunaan bahan

pemutih.

1. Pemutih Padat

Bahan utama pemutih padat (bubuk putih) adalah kalsium hipoklorit dengan

rumus kimia Ca(ClO)2 yang secara umum dikenal sebagai kaporit. Kaporit biasanya

digunakan untuk membersihkan air ledeng dan kolam renang. Kaporit juga memiliki

bau yang menyengat.Senyawaa kimia yang memiliki rumus kimia Ca( ClO)2 nama IUPAC Calcium

hypochlorite. Kaporit biasanya digunakan sebagai zat disinfektan air. Kalsium

hipoklorit berbentuk padatan putih, meskipun sediaan komersial tampak kuning.

Berbau klorin kuat, karena mengalami dekomposisi lambat dalam udara lembab.

Sangat sukar larut dalam air dan lebih banyak digunakan dalam air dengan kesadahan
rendah hingga sedang. Senyawa ini tersedia dalam dua bentuk, anhidrat dan hidrat.

Kalsium hipoklorit umumnya digunakan untuk sanitasi kolam renang umum

dan disinfektan air minum. Kalsium hipoklorit juga digunakan di dapur sebagai

disinfektan permukaan dan peralatan dapur. Penggunaan umum lainnya antara lain

pembersih kamar mandi.

2. Pemutih Cairan

Bahan utama pemutih cair adalah natrium hipoklorit dengan rumus NaOCl.

Zat pemutih ini dibuat secara industri melalui elektrolisis dengan pemisahan minimal

antara anoda dan katoda. Larutan harus dijaga di bawah suhu 40°C (melalui pendingin

melingkar) untuk mencegah pembentukan natrium klorat yang tidak diharapkan.

Untuk kebutuhan rumah tangga, natrium hipoklorit digunakan untuk menghilangkan

noda pada pakaian. Ini yang paling efektif pada serat kapas, yang mudah ternoda

tetapi dapat dihilang dengan baik. Berikut ini merupakan beberapa reaksi kimia dari

Natrium Hipoklorit yaitu:

a. Natrium hipoklorit bereaksi dengan logam secara bertahap, seperti seng, yang

menghasilkan oksida atau hidroksida logam:


NaClO + Zn → ZnO + NaCl

b. Natrium hipoklorit bereaksi dengan asam hidroklorida yang melepaskan gas klor:NaClO + 2 HCl → Cl2
+ H2O + NaCl

c. Natrium hipoklorit bereaksi dengan asam-asam lain, seperti asam asetat, yang

melepaskan asam hipoklorit:

NaClO + CH3COOH → HClO + CH3COONa

d. Natrium hipoklorit terurai bila dipanaskan yang membentuk natrium klorat dan

natrium klorida:

3 NaClO → NaClO3 + 2 NaCl

e. Dalam reaksi dengan hidrogen peroksida ia melepaskan molekul oksigen:

NaClO + H2O2 → H2O + NaCl + O2↑

Bila dilarutkan dalam larutan air, ia akan terurai secara perlahan, yang

melepaskan klor, oksigen, dan natrium hidroksida.

Anda mungkin juga menyukai