Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum

Pengelantangan

PENGELANTANGAN
A. TUJUAN
a) Memberikan derajat lebih putih pada kain sutera
b) Memberikan derajat lebih putih pada kain kapas
B. TANGGAL PRAKTIKUM : Rabu, 20 Agustus 2014
C. DASAR TEORI
Proses Pengelantangan (Bleaching) pada bahan tekstil
Pengelantangan (bleaching) dapat menghilangkan warna-warna yang ada pada bahan
tekstil yang disebabkan oleh adanya pigmen-pigmen alam atau zat-zat lain sehingga
diperoleh bahan yang putih.Dalam pertekstilan dapat dipakai 2 jenis zat pengelantang, yaitu
yang bersifat oksidator dan reduktor. Zat pengelantang yang bersifat oksidator dapat dibagi
menjadi 2 golongan yaitu yang mengandung khlor, seperti kaporit (CaOCl2), natrium
hipokhlorit (NaOCl), natrium khlorit (naClO2), dan yang tidak mengandung khlor, seperti
hydrogen peroksida (H2O2), natrium peroksida (Na2O2), natrium perborat (naBO3), kalium
bikhromat (K2Cr2O7), dan kalium permanganat (KMnO4).
Natrium Hipokhlorit berupa cairan. Daya oksidasinya lebih kecil daripada kaporit.
Penguraiannya lebih lambat dan lebih aman daripada kaporit, karena itu banyak dipakai
untuk pengelantangan rayon. Untuk serat-serta selulosa/alam , pengelantangan dilakukan
dalam suasana alkali yakni pada pH kira-kira 11. selama proses pengelantangan, terjadi
reaksi-reaksi sebagai berikut :
Natrium hipokhlorit terhidrolisa
NaOCl + H2O NaOH + HOCl
Asam hipokhlorit yang terjadi bekerja memutihkan bahan
HOCl HCl + H2O
Pada waktu yang sama terjai pula gas khlor.
NaOH + HCl NaCl + H20
NaCl + NaOCl + H2O NaOH + Cl2
Dalam pengelantangan dengan Na-Hipokhlorit, pengaruh CO2 dari udara tidak
begitu besar, karena yang terjadi adalah Na2CO3 yang larut. Penghjilangan sisa khlor sanagt
penting dilakukan karena serat selulosa dapat menyerap khlor. Tidak perlu mengalami proses
pengelantangan lanjut karena sisa-sisa NaOCl mudah dihilangkan dengan pencucian.
Proses pengelantangan dapat dipercepat dengan menaikkan suhu ataupun
menurunkan pH (daerah alkali). Suhu yang hangat memperepat pengurauan hipikhlorit dan

Irma Safitri 1621112004


24 FT. Universitas Bandung Raya
Laporan Praktikum
Pengelantangan

memperbesar penyerapan oleh bahan, terutama untuk bahan yang tebal. Dengan demikian
waktu pengelantangan ataupun konsentrasi NaOCl dapat dikurangi.
Hidrogen Peroksida diperdagangkan dalam bentuk larutan dengan kepekatan 30 %
atau 100 volum. Pengelantangan dilakukan dlaam keadaan alkali dengan pH lebih besar
daripada sutera. Pengelantangan dengan H2O2 memberikan beberapa keuntungan yaitu
pengrusakan serat hampir tiada dan proses dapat dipersingkat tanpa melakukan proses anti
khlor ataupun pengelantangan lanjut, tetapi harganya lebih mahal dan perlu pemanasan.
Hidrogen Peroksida bila dipanaskan mudah terurai dan melepaskan gas oksigen. Karena
kemampuannya melepaskan gas oksigen, maka sangat efektif bila dipakai untuk
pengelantangan.
H2O2 H2O + On
Pengelantangan untuk kapas biasanya menggunakan kira-kira 2 volum H2O2 (20
ml/l H2O2-1—volum), pH 11-12, suhu 85°c dengan penambahn stabilisator natrium-silikat
ataumetafosfat dan pembasah selama 1 – 2 jam. Tanpa stabilisator, pada pH yang sama H2O2
lebih cepat terurai sehingga pengelantangan tidak merata. Hidrogen Peroksida bila
dipanaskan mudah terurai dan melepaskan gas oksigen. Karena kemampuannya melepaskan
gas oksigen, maka sangat efektif bila dipakai untuk pengelantangan.
D. ALAT DAN BAHAN
1) Alat
 Panci Stainles  Pembakar Bunsen
 Timbangan Analitik  Klem dan Statif
 Kaca Arloji  Thermometer
 Batang Pengaduk

2) Bahan
 Kain Cotton/sutera yang telah di masak
 Na2SiO3
 Teepol
E. RESEP
1) Pengelantangan kain sutera dengan H2O2

Vlot : 1 : 100 Waktu : 60 menit


H2O2 20 % : 20 mL/L Suhu : 70 ºC
Na2SiO3 : 2 gram.L pH : 11
Teepol : 1 mL/L

Irma Safitri 1621112004


25 FT. Universitas Bandung Raya
Laporan Praktikum
Pengelantangan

2) Pengelantangan kain kapas dengan H2O2


Vlot : 1 : 100
H2O2 20 % : 20 mL/L
Na2SiO3 : 2 gram.L
Teepol : 1 mL/L
Waktu : 60 menit
Suhu : 85 ºC
pH : 11
F. PROSEDUR KERJA
1) Pengelantangan kain sutera dengan H2O2
 Kondisikan kain yang akan di proses
 Buat larutan sesuai dengan resep diatas
 Masukkan bahan pada resep tersebut
 Kerjakan prose pada suhu dan waktu yang sesuai
 Bahan cuci dan bilas
 Keringkan
 Evaluasi
2) Pengelantangan kain kapas dengan H2O2
 Kondisikan kain yang akan di proses
 Buat larutan sesuai dengan resep diatas
 Masukkan bahan pada resep tersebut
 Kerjakan prose pada suhu dan waktu yang sesuai
 Bahan cuci dan bilas
 Keringkan
 Evaluasi
G. EVALUASI
Kain lebih putih di banding dengan sebelumnya

Irma Safitri 1621112004


26 FT. Universitas Bandung Raya
Laporan Praktikum
Pengelantangan

H. DATA PENGAMATAN
 Pengelantangan kain kapas dengan H2O2
Berat Awal
Berat kering bahan = 4.65 gram
Vlot
4.65 gram x 100 = 465 mL
H2O2
20 mL/1000mL x 465 mL = 9.3 mL
Teepol
1/1000mL x 465 mL = 0.465 mL
Na2SiO3
2 gram/1000mL x 465 mL = 0.93 gram
 Pengelantangan kain sutera dengan H2O2
Berat Awal
Berat kering bahan = 1.52 gram
Vlot
1.52 gram x 100 = 152 mL
H2O2
20 mL/1000mL x 152 mL = 3.04 mL
Teepol
1/1000mL x 152 mL = 0.152 mL
Na2SiO3
2 gram/1000mL x 152 mL = 0.304 gram

I. KESIMPULAN
Hasil dari proses pengelantangan kain lebih putih dibanding dengan sebelumnya.

J. DAFTAR PUSTAKA
 Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan, ITT Bandung.
 Serat-serat Tekstil, ITT Bandung
 http://www.slideshare.net/septianraha/proses-pengelantangan. Diungguh tanggal 30
agustus 2014 pukul 12.00 WIB
 http://nadyalestari.blogspot.com/2011/04/proses-pengelantangan-bleaching-pada.html
Irma Safitri 1621112004
27 FT. Universitas Bandung Raya
Laporan Praktikum
Pengelantangan

K. LAMPIRAN
Sebelum proses pengelantangan kain kapas

Setelah proses pengelantangan kain kapas

Irma Safitri 1621112004


28 FT. Universitas Bandung Raya
Laporan Praktikum
Pengelantangan

Sebelum proses pengelantangan kain Sutera

Setelah proses pengelantangan kain Sutera

Irma Safitri 1621112004


29 FT. Universitas Bandung Raya

Anda mungkin juga menyukai