Anda di halaman 1dari 86

MSDS BAHAN KIMIA DALAM INDUSTRI TEKSTIL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Higiens Lingkungan Kerja

Nama Kelompok :

1. Nurul Afifah /6411409031

2. Lanang Sunu Adivan /6411409032

3. Oktafiyana Auliya /6411409033

4. Marcha Arifa /6411409034

5. Ardiani Meggi B. /6411409035


6. Primasiwi Sekar A. /6411409036
7. Novita Dyah K. /6411409037
8. Deka Aprilianto /6411409038
Rombel 02

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

INDUSTRI TEKSTIL

A. GAMBARAN UMUM

Industri tekstil dimulai dari industri pembuatan benang (pemintalan), industri pembuatan
kain (pertenunan dan perajutan), industri penyempurnaan (finishing) hingga industri pakaian jadi
(garmen). Bahan baku industri tekstil dapat menggunakan serat alam baik dari serat serat
tumbuhan seperti kapas, serat hewan seperti wol, sutra, maupun dari bahan sintetik lain seperti
nilon, polyester, akrilik dan lain-lain. Di Indonesia industri tekstil sangat bervariasi baik dalam hal
skala produksi (skala kecil, menengah sampai skala besar) dengan teknologi dari padat karya
sampai padat modal, maupun variasi proses yang meliputi proses pemintalan, proses pertenunan/
perajutan, proses penyempurnaan sampai proses pakaian jadi. Banyak pabrik yang hanya
melakukan beberapa proses tersebut, tetapi ada pula yang merupakan suatu pabrik yang terintegrasi
dimulai dari pembuatan benang hingga proses penyempurnaan bahkan dilengkapi dengan proses
pembuatan garmen. Dengan demikian permasalahan yang dihadapi oleh suatu pabrik tekstil dan
dampaknya terhadap lingkungan sangat dipengaruhi variasi tersebut, termasuk penggunaan bahan
baku, teknologi proses dan jumlah produk yang dihasilkan.

B. PABRIK TEKSTIL DAMAITEX


1. Lokasi
PT. Damaitex merupakan industri tekstil finishing bleaching (pemutihan)
berlokasi di Jalan Simongan No. 100, Kelurahan Ngemplak Simongan,
Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Luas lahannya sekitar 16.702 m2
dengan lahan terbuka 59,07 % dan lahan tertutup 41,93 %. Jumlah karyawan
230 orang dengan status 25 orang pegawai tetap dan 205 orang pegawai lepas /
kontrak. Waktu operasional pabrik adalah 24 jam sehari.
2. Proses produksi
Jenis produksi PT. Damaitex adalah kain mori (tekstil finishing bleaching)
KAIN GREY
dengan kapasitas riel 50.000 m/hari dan kapasitas menurut ijin 70.000 m/hari (1
kg mori = 5 – 8 yard, 1 yard = 0,9144 m). Jenis produksi kain mori kapas dan
BAKAR BULU
rayon dengan kapasitas produksi tergantung order, untuk tahun 2007
komposisinya adalah 80% kapas dan 20 % rayon.
RENDAMAN
a. Proses cotton 2000 m = 0,2187
ton/hari KIER KETEL DESIZING -
SCOURING
Air : 500 L
Enzym : 0,00375 ton
Sabun : 0,00015 ton Gas (debu),
bising,panas WASHING
Garam : 0,001 ton
Air : 2000 L
BLEACHING
Na hidroksida : 0,003 ton
Soda abu : 0,0015 ton
Asam hidrosulfit : 0,0007 ton
Air : 0,652 m3 Air limbah : 2,18205
WASHING
m3

NETRALISASI
Air : 2,294 m3

Air : 300 L BAK PENAMPUNG


Na hipoklorit : 0,75 kg
Sabun : 0,3 L
Soda abu : 1,5 kg
MANGLE

Air : 2,294 m3
MERSERISASI

Air : 400 L WASHING Air limbah : 0,4012 m3


Na thiosulfat : 12 kg

SPAN RAM

CALENDERING

PRODUK KAIN PUTIH


Energi + Air : 0,20415 m3

Na hidroksida : 25 – 28 OB
0,3940314 m3

Kain : 0,2187 ton

Energi panas

 Proses bakar bulu


Terdiri dari 2 bagian yaitu :
 Pembakaran kain
Kain grey (belacu) dibakar dengan menggunakan gas LPG pada mesin
pembakar. Tujuannya agar bulu-bulu pada kain dapat hilang dan kain menjadi
bersih sehingga tidak mengganggu proses berikutnya.
 Perendaman
Agar kanji dapat hilang dari kain grey maka kain grey dimasukkan dalam bak
rendaman yang berisi air dan obat-obat desizing (penghilang kanji), seperti
enzym, garam dan sabun.
Tujuan penghilangan kanji adalah :
o Menghilangkan kanji dari permukaan kain
o Menambah daya absorbsi kain
o Memperbaiki pegangan kain, dll.
pH : 5,5 – 7,5 dan suhu : 60 – 80 OC, waktu : 8 – 10 jam.

 Proses Kier Ketel


Grey cotton yang telah direncanakan dalam bak perendaman pada proses bakar
bulu kemudian diproses kier ketel. Bagian ini memiliki tahapan :
 1) Washing robe I :
Yaitu grey cotton ditarik dan dilewatkan pada mesin washing robe (pencucian) agar
kotoran/ kanji dapat larut.
 2) Kier ketel (Scouring) :
Dari washing robe kain ditarik/ dimasukkan pada kier ketel untuk dimasak (scouring).
 3) Washing robe II :
Setelah diproses pada kier ketel kain diturunkan ke washing rob (didinginkan dan
dibersihkan) lama pencucian selama 4 jam, selanjutnya dimasukkan dalam
bak pemutih.
 4) Bleaching (penggelantangan) :
Proses penggelantangan bertujuan untu menghilangkan pigmen-pigmen alam
yang ada dalam serat sehingga warna bahan menjadi putih. Pigmen-pigmen
alam tersebut belum hilang sewaktu proses pemasakan dan merupakan
senyawa organik yang mempunyai ikatan rangkap yang dapat direduksi
menjadi senyawasenyawa yang mempunyai ikatan tunggal sehingga menjadi
tidak berwarna.
 5) Netralisasi :
Setelah menjadi kain putih kemudian kain dinetralkan agar fisik kain menjadi
lembut dan halus. Netralisasi dilakukan dengan penambahan Na thiosulfat
selama 15 menit pada suhu kamar dalam bak netralisasi.
 6) Penampungan :
Melalui washing robe yang diberi air (pencucian) kain ditarik dari bak netralisasi
ke bak penampungan untuk diproses mangle.
 Proses Mangle
Tujuan dari proses mangle adalah mencuci ulang dan mengeringkan kain
(setengah kering) sebelum dimasukkan ke proses span ram dan calendaring
(finishing).
 Mercerizing
Bertujuan untuk menambah kekuatan dan daya serap kapas terhadap zat
warna. Dikerjakan dalam larutan NaOH 25 – 28 OBe pada suhu 20 OC selama
40 detik. Untuk memperbaiki penyerapan ditambahkan zat pemasak,
Kemudian bahan dicuci dengan air proses dan dinetralkan dengan larutan
asam encer.
 Proses Span ram
Kain dari proses mangle ditarik ke mesin span ram untuk diproses tahap terakhir
atau proses pengeringan. Setelah kering kain ditarik melalui penjepit kain
masuk ke dalam ruang/ kamar pemanas. didalam ruangan tersebut dengan
menggunakan penjepit kain pada sisi-sisinya, kain ditarik sesuai lebar yang
telah ditetapkan dan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga lebar kain
menjadi baku.
 Proses Calender
Proses ini hanya untuk kain cotton, setelah melalui proses span ram dan
mendapat lebar yang ditetapkan, kain cotton dimasukkan pada mesin callender
untuk dilicinkan sehingga menghasilkan kain yang baik dan selanjutnya masuk
ruang quality control dan packing.

b. Proses rayon
BAKAR BULU
KAIN GREY

LPJ gas (debu), bising, panas


JIGGER :
Air : 300 L - DESIZING-
Enzym : 225 g SCOURING Kain basah tanpa bulu = 0,409915 ton
Sabun : 90 g - BLEACHING
Garam : 600 g - CUCI PANAS
- CUCI DINGIN
Air : 300 L
Air : 300 L
H2O2 : 375 g
Soda Abu : 225 g
Sabun: 90 g
SPAN RAM

PRODUK KAIN
PUTIH
NaOH : 225 g
Optic : 18,75 g
Air : 300 L
Air : 300 L

Energi panas

1000 m/hari = 0,109 ton/hari

 Proses bakar bulu


Proses terdiri dari 2 bagian yaitu :
 1) Pembakaran kain :
Kain grey yang dibakar dengan menggunakan gas LPG pada mesin pembakar. Tujuannya agar
bulu bulu pada kain dapat hilang dan kain menjadi bersih.
 2) Perendaman :
Agar kanji dapat hilang dari kain grey maka kain grey dimasukkan dalam bak rendaman yang
berisi air dan obat-obat desizing seperti enzym, garam dan sabun.

 Proses Jigger
Proses ini untuk kain rayon terdiri dari :
 1) Scouring
Proses ini merupakan penyempurnaan setelah proses bakar yaitu agar kain menjadi lebih bersih
dan kanji/ kotoran yang melekat dapat hilang.
 2) Bleaching
Yaitu kain yang sudah bersih dilakukan pemutihan. Untuk proses scouring dan bleaching dimasak
dengan larutan H2O, soda abu, sabun, Na hidrosulfit, suhu 95OC selama 6 jam, selanjutnya larutan
dibuang.
 3) Cuci panas
Setelah grey menjadi kain putih kemudian dicuci dengan air panas.
 4) Cuci dingin
Merupakan tahap terakhir pada proses jigger adalah dengan mendinginkan kain dengan memakai
air. Proses pencucian selama 2 jam.

 Proses Span ram


Kain dari proses pencucian ditarik ke mesin Span ram untuk diproses tahap terakhir atau proses
pengeringan. Setelah kering kain ditarik melalui penjepit kain masuk ke dalam ruang/ kamar
pemanas. Di dalam ruang tersebut dengan menggunakan penjepit kain pada sisi-sisinya, kain
ditarik sesuai lebar yang telah ditetapkan dan dipanaskan pada suhu tertentu sehingga lebar kain
menjadi baku.

Nama : Nurul Afifah


Nim : 641409031
Rombel: 02
Bagian 1. IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN
(Chemical Product and Company Identification)

IDENTIFIKASI BAHAN

Klinofeed E 568
NAMA PRODUK CAS - Nr. (Chemical Abstrak Layanan Nr.)
/ NAMA DAGANG 12173-10-3

NAMA KIMIA Sodium Aluminium Silikat

SINONIM Sodium Silikat atau Natrium Silikat


( Na, K) 4 (A16Si30O72) 24 H20
FORMULA KIMIA

IDENTIFIKASI PERUSAHAAN
Nomor telepon: 0041 52 305 20 41
Kontak
Nomor Faks: 0041 52 305 20 42
unipoint ag
Mail: info@unipoint.ch
Gewerbestr. 2
Nomor Telepon Darurat Swiss Pusat Informasi Toksikologi
8475 Ossingen
Tel + +41 44 251 51 51
Swiss

Material Safety Data Sheet (MSDS) Bahan Kimia Sodium Silikat

Bagian 2. KOMPOSISI BAHAN


(Hazardous Ingredients)
KOMPOSISI MINERAL Klinoptilolit 80%
Mineral tanah liat 13%
Feldspar 4%
Mica 3%
Quartz 0%

SiO2 70,06%
Al203 12,32%
Fe0203 1,48%
Mn0 0,02%
3,42% Ca0
S03 (total) 0,17%
KOMPOSISI KIMIA
TiO2 0,71%
P205 0,05%
Mg0 0,96%
Na20 0,68%
K20 2,83%
Kelembaban maks. 7.3

Bagian 3. IDENTIFIKASI BAHAYA


(Hazards Identification)
• Iritasi
KONTAK MATA • Kemerahan
• Nyeri
• Penyebab iritasi kulit

KONTAK KULIT • Rasa sakit


• Retak kulit
INHALASI/ TERHIRUP Iritan debu, hindari uap pernapasan atau debu
KRONIS Tidak ada efek kronis yang ditemukan
Bagian 4. TINDAKAN P3K
( First Aid Measures)
Cuci mata dengan air sedikitnya selama 15 menit, Bilas
KONTAK MATA dengan air dingin dan jika gejala terus berlangsung mencari
bantuan medis
Cuci bagian yang terbuka dengan sabun dan air.
KONTAK KULIT Bilas dengan air dingin dan jika gejala terus berlangsung
mencari bantuan medis
• Bawa korban ke udara segar
• Longgarkan pakaian
INHALASI • Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
• Jika sulit bernapas, berikan oksigen
• Mencari saran ahli medis
• Minum banyak air
• Jika tertelan, menyebabkan muntah segera setelah
TERTELAN memberikan dua gelas air. Jangan memberikan apapun
melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.

Bagian 5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN & PELEDAKAN (Fire


and Explosion Data)
TIPE PEMADAM API Gunakan pemadam yang sesuai dengan penyebab kebakaran
DAERAH MUDAH Tidak mudah terbakar
TERBAKAR
INSTRUKSI PEMADAM Pakai mandiri alat bernafas dan pakaian pelindung untuk
API mencegah kontak dengan kulit dan pakaian
ALAT PELINDUNG • Krim dan PVC atau karet
DIRI • Sarung tangan
• Alat pelindung mata kimia
• Masker debu

Bagian 6. TINDAKAN MENGATASI KEBOCORAN DAN TUMPAHAN


(Accidental Release Measures)

Bersihkan tumpahan atau bocoran produk dengan regulasi lokal


Hindari debu dan jika perlu gunakan masker debu

Bagian 7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN


(Handling and Storage)
• Menangani menggunakan metode yang
meminimalkan penciptaan atau putus asa dari debu.
PROSEDUR • Pastikan ventilasi yang memadai pada titik
PENANGANAN penggunaan.
• Gunakan masker debu di mana ventilasi tidak cukup
untuk menjaga kadar debu di dalam nilai O.E.L.
Simpan dalam lingkungan kering dan menjaga wadah
PENYIMPANAN tertutup. Isolasi untuk menghindari kontaminasi. Simpan jauh
dari zat-zat tunduk pada dekomposisi katalitik.

Bagian 8. PENGENDALIAN PEMAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI


(Exposure Controls/Personal Protection)
KONTROL
PEMAPARAN
ALAT PELINDUNG • Perlindungan pernapasan: NIOSH / MSHA-respirator
DIRI yang disetujui
• Perlindungan Tangan: Teknik Sarung tangan untuk
mencegah pajanan kulit seperti karet atau vinil
• Pelindung mata: kaca mata
• Peralatan Pelindung lainnya: Kenakan pakaian yang
cocok untuk mencegah pajanan kulit
Kering, bubuk natrium silikat aluminium digolongkan sebagai
gangguan debu dengan 8 jam
TWA untuk debu inhalable total - 10 m-3 dan TWA 8 jam
AMBANG PAPARAN untuk debu respirble
(<5μ) - 5 mg m-3
Oleh karena itu produk dapat dianggap sebagai debu
gangguan.

Bagian 9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA


(Physical and Chemical Properties)

• Penampilan : abu-abu bubuk


• Bau: Odourless
• pH: 7.0
• titik didih: N / A
• Titik pertemuan: N / A

PENAMPAKAN • titik nyala: N / A

FISIK DAN KIMIA • mudah terbakar


• Yg tdk dpt menyala
• Explosive Properti Non-peledak
• pengoksidasi Properti: Tidak ada
• Tekanan uap: N / A
• Kepadatan missal: 750-900 kgm3
• Kelarutan: Benar-benar larut namun terdispersi dalam air
Bagian 10. STABILITAS DAN REAKTIFITAS BAHAN
(Stability and Reactivity Data)
STABILITAS Produk adalah stabil
• Hindari paparan air karena akan menimbulkan bahaya
KONDISI HARUS tergelincir saat basah
DIHINDARI • Hindari gesekan atau kerusakan fisik lainnya yang dapat
meningkatkan debu.
• Kontak dengan logam sebagai mg. Al, Sn, Pb, Zn
BAHAN YANG HARUS Hindari penyimpanan di kontak dengan hidrogen peroksida
DIHINDARI atau lainnya bahan yang dekomposisi dikatalisis oleh debu
serta logam dan asam.
BAHAYA PEMBUSUKAN
Tidak akan terjadi/tidak diketahui
PRODUK

Bagian 11. INFORMASI TOKSIKOLOGI


(Toxicological Information)
RUTE MASUK Diserap melalui kulit, Kontak mata, Inhalasi, Konsumsi.
Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit dan saluran
TOKSISITAS
pernafasan jika bubuk kering
EFFEK LAIN Tidak ada efek kronis dikenal

Bagian 12 – INFORMASI EKOLOGI


(Ecological Information)
CATATAN KHUSUS
Tidak ada masalah ekologi yang diketahui berkaitan dengan
PADA PRODUK YANG
produk ini.
TERGRADASI
Bagian 13 – PEMBUANGAN LIMBAH
(Disposal Considerations)
PEMBUANGAN LIMBAH Buang sesuai dengan peraturan nasional setempat
ATAU DAUR ULANG

Bagian 14. INFORMASI UNTUK PENGANGKUTAN BAHAN.


(Transport Information)
KLASSIFIKASI Tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya
KETENTUAN KHUSUS
Dikemas dalam tas, Big-Bag dan longgar di silo
UNTUK TRANSPORT

Bagian 15. INFORMASI PERUNDANG-UNDANGAN


(Other Regulatory Information)
Produk ini tidak diklasifikasikan sebagai bahan berbahaya
berdasarkan klasifikasi, pengemasan dan pelabelan bahan
INFO REGULASI
berbahaya peraturan. Informasi di atas sesuai dengan
87/153/CEE Directive.

Bagian 16 – INFORMASI LAIN YANG DIPERLUKAN


(Other Information)
INFO LAIN • Direkomendasikan menggunakan dan pembatasan
• Produk dapat digunakan sebagai aditif pakan ternak,
dan aditif makanan.
INFO TAMBAHAN • Natrium Silikat mirip di alam untuk natrium
hidroksida. Kontak dapat menyebabkan iritasi parah dan
luka bakar. Menghirup kabut Mei mengakibatkan iritasi
parah pada saluran pernafasan dan selaput lendir. Efek
paparan kronis jangka panjang belum ditentukan
MASALAH NOMOR: 000/27 TANGGAL : 30.06.07

Lembar Data Keselamatan ini sesuai dengan Petunjuk Komisi EC 2004/73

CATATAN

Konsumen menerima semua resiko yang berhubungan dengan pemakaian produk ini. Pabrik
tidak bertanggung jawab atas informasi yang tersedia di lembar ini, termasuk untuk setiap
kerusakan dan kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan yang tak semestinya. Segala
informasi yang ada di lembar ini dikembangkan dari berbagai sumber yang akurat dan
dipercayai oleh pabrik dan disusun berdasarkan opini dan fakta fakta yang ada selama
proses penyusunannya.

Lanang Sunu Adivan


6411409032
Rombel 2

Material Safety Data Sheet Sulfur trioxide MSDS


(Lembar Data Keselamatan Bahan Belerang trioksida MSDS)

Bagian 1: Kimia Identifikasi Produk dan Perusahaan

Nama Produk: Belerang trioksida

Kode Katalog: SLS1135


CAS #: 7446-11-9

RTECS: WT4830000

TSCA: TSCA 8 (b) persediaan: Belerang trioksida

CI #: Tidak tersedia.

Sinonim: anhidrida sulfat

Nama kimia: Belerang trioksida

Formula Kimia: SO3

Informasi Kontak:
Sciencelab.com, Inc
14025 Smith Rd.
Houston, Texas 77396

US Penjualan: 1-800-901-7247

Penjualan Internasional: 1-281-441-4400

Orde Online: ScienceLab.com

CHEMTREC (24HR Telepon Darurat), hubungi:


1-800-424-9300

Internasional CHEMTREC, hubungi: 1-703-527-3887

Untuk non-darurat bantuan, hubungi: 1-281-441-4400


Bagian 2: Komposisi dan Informasi Bahan

Komposisi:
Nama CAS #% berdasar Berat
Sulfur trioksida 7446-11-9 100

Data toksikologi pada Bahan: Sulfur trioksida LD50: Tidak tersedia. LC50: Tidak
tersedia.

Bagian 3: Identifikasi Bahaya

Potensi Efek Kesehatan Akut:


Sangat berbahaya dalam kasus kontak kulit (korosif, iritan, permeator), kontak
mata(iritan, korosif), menelan, inhalasi. Cair atau kabut semprotan dapat
menghasilkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir mata, mulut dan
saluran pernapasan. Kontak dengan kulit dapat menghasilkan luka
bakar. Inhalasi kabutsemprotan dapat menghasilkan iritasi parah pernapasan
saluran, yang ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak napas. Parah over-
eksposurdapat mengakibatkan kematian. Peradangan mata ditandai
dengan kemerahan, gatal penyiraman, dan. Peradangan kulit ditandai
dengan gatal, scaling, memerah atau sesekali terik.

Potensi Efek Kesehatan kronis:


Efek karsinogenik: Baris 1 (Terbukti untuk manusia.) Oleh IARC. Efek
mutagenik: Tidak tersedia.
Efek teratogenik: Tidak tersedia.

PEMBANGUNAN TOKSISITAS: Tidak tersedia.Substansi mungkin beracun


untuk membran mukosa, kulit, mata. Berulang atau kontak yang terlalu
lama dapat menghasilkan substansi merusak organ sasaran. Kontak
berulang atau berkepanjangan dengan semprotan kabut dapat
menghasilkaniritasi mata kronis dan iritasi kulit yang parah. berulang atau kontak
yang terlalu lama dapat menghasilkan kabut semprotan iritasi
saluranpernapasan menyebabkan serangan sering infeksi bronkial. Pemaparan
berulang terhadap bahan yang sangat beracun dapat
menghasilkankerusakan umum kesehatan dengan akumulasi dalam satu atau
banyak organ manusia.

Bagian 4: Tindakan Pertolongan Pertama

Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera basuh
matadengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Dapatkan perhatian
medis segera.

Kontak Kulit:
Dalam kasus kontak, segera siram kulit dengan banyak air sekurang
kurangnya 15menit saat menghapus pakaian yang terkontaminasi
dan sepatu. Tutup kulit yang
teriritasi dengan suatu emolien. Cuci pakaian sebelum digunakan
kembali. Bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan
perhatian medis segera.

Serius Kontak Kulit:


Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim
anti-bakteri. Mencari medis segera
perhatian.
Penghirupan:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas,
berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas,
berikan oksigen. Dapatkan medis
perhatian segera.

Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian
yang ketat seperti, dasi sabuk kerah, atau pinggang. Jika
sulit bernapas, mengelola oksigen. Jika korban tidak bernapas,
melakukan mulut ke mulut resusitasi.

PERINGATAN:

Ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan untuk


memberikan mulut ke mulutresusitasi bila bahan dihirup adalah racun, infeksi
atau
korosif. Mencari perhatian medis segera.

Pemakanan:
Jika tertelan, jangan memaksakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat
demikian oleh personel medis. Jangan memberikan apapun melalui mulut
kepada
sadar orang. Longgarkan pakaian yang ketat seperti, dasi sabuk kerah,
atau pinggang.Dapatkan perhatian medis segera.

Penelanan serius: Tidak tersedia.

Bagian 5: Api dan Data Ledakan

Mudah terbakar Produk: Non-mudah terbakar.


Auto-Ignition Suhu: Tidak dipakai.

Poin Flash: Tidak dipakai.

Batas mudah terbakar: Tidak dipakai.

Produk dari Pembakaran: Tidak tersedia.

Bahaya Kebakaran di Hadirat Berbagai Substances: Tidak dipakai.

Bahaya Ledakan di Hadirat Berbagai Substances: Resiko ledakan produk di


hadapan

Dampak mekanis: Tidaktersedia.

Resiko ledakanproduk dikehadiran debit statis: Tidak tersedia.

Kebakaran Media dan Petunjuk: Tidak dipakai.

Keterangan Khusus tentang Bahaya Kebakaran:


Fosfor: pengapian. Logam Oksida (Oksida Pb dan Ba): Reaksi pijar.

Keterangan Khusus tentang Ledakan Bahaya:


Formamida, yodium
dan piridin: Kemungkinan ledakan. Dioksigen diflouride: reaksikekerasan atau
ledakan.

Bagian 6: Tindakan Rilis Terkadang

Tumpahan kecil: Menyerap dengan bahan inert dan menempatkan bahan yang
tertumpah dalam pembuangan limbah yang sesuai.
Tumpahan Besar:

Korosif cairan. Beracun cair. Hentikan bocor jika tanpa risiko. Jika produk dalam
bentuk padat: Gunakan sekop untuk menempatkan bahan
ke dalam wadah pembuangan limbah nyaman. Jika produk dalam
bentuk cair:Menyerap dengan bumi KERING, pasir atau lainnya noncombustible
materi. Jangan air di dalam kontainer. Menyerap dengan bahan inert
dan menempatkanbahan yang tertumpah dalam
pembuangan limbah yang tepat. Jangan menyentuh bahan yang
tertumpah. Gunakantirai semprotan air untuk mengalihkan hanyut uap. Gunakan
semprotan air untuk
mengurangi uap. Mencegahnya masuk ke dalam selokan, ruang bawah
tanah atau wilayah terbatas; tanggul jika diperlukan. Panggilan untuk
bantuan mengenai pembuangan.

Bagian 7: Penanganan dan Penyimpanan

Pencegahan:
Simpan dalam tempat terkunci .. Jaga agar wadah kering. Jauhkan
dari panas. Jauhkan dari sumber api. Jauhkan dari langsung
sinar matahari atau lampu pijar yang kuat. Jangan menelan. Jangan
menghirup gas /asap / uap / semprotan. Jangan pernah menambahkan air
untuk produk ini.
Hindari kejutan dan gesekan. Dalam
hal ventilasi cukup, pakai peralatan pernapasan yang
sesuai. Jika tertelan, mencari medis
saran segera dan tunjukkan wadah atau label. Hindari kontak dengan kulit dan
mata.Jauhkan dari incompatibles seperti
sebagai agen pengoksidasi, logam, alkali, kelembaban.

Penyimpanan: Simpan wadah tertutup rapat. Simpan wadah di tempat yang


sejuk dan berventilasi cukup. Kelembaban sensitif.
Bagian 8: Pengontrolan
Pemaparan / Perlindungan Pribadi

Rekayasa Kontrol:
Sediakan ventilasi pembuangan atau kontrol teknik lainnya untuk
menjaga konsentrasiudara uap di bawah ini masing-masing
ambang batas nilai. Pastikan bahwa stasiun pencuci mata dan
pancuran keselamatanproksimal ke lokasi kerja-stasiun.

Perlindungan Pribadi:
Pelindung wajah. Penuh sesuai. Uap respirator. Pastikan
untuk menggunakanrespirator yang disetujui / bersertifikat atau setara. Sarung
tangan. Boots.
Pribadi Perlindungan di Kasus Tumpahan Besar dari:
Splash kacamata. Penuh sesuai. Uap respirator. Boots. Sarung
tangan. Sebuah alat bernafas mandiri harus digunakan untuk menghindari
inhalasi produk. Pakaian pelindung yang disarankan mungkin tidak
cukup;berkonsultasi dengan spesialis SEBELUM penanganan ini
produk.

Batas: Tidak tersedia.

Bagian 9: Sifat Fisik dan Kimia

Keadaan fisik dan penampilan: Cair. (Kesal cairan berminyak.)

Bau: Tidak tersedia.

Rasa: Tidak tersedia.

Molekul Berat: 80,06 g / mol


Warna: tak berwarna Cerah.
pH (1% soln / air): Tidak tersedia.

Titik didih: 45 ° C (113 ° F)

Melting Point: 16,8 ° C (62,2 ° F)

Suhu kritis: 217,8 ° C (424 ° F)

Spesifik Gravity: 1.92 (Air = 1)

Tekanan uap: Tidak tersedia.

Kepadatan uap: 2,8 (udara = 1)

Volatilitas: Tidak tersedia.

Ambang Bau: Tidak tersedia.

Air / Minyak Dist. Coeff: Tidak tersedia.

Lonicity (dalam Air): Tidak tersedia.

Properti Dispersi: Tidak tersedia.

Kelarutan: Bereaksi hebat dengan air.

Bagian 10: Stabilitas dan Reaktivitas data

Stabilitas: Produk ini stabil.


Ketidakstabilan Suhu: Tidak tersedia.

Kondisi Ketidakstabilan: udara lembab, air, bahan yang tidak kompatibel


Ketidakcocokan dengan berbagai zat:
Reaktif dengan agen oksidasi, logam, alkali, kelembaban. Produk ini dapat
mengalamidekomposisi berbahaya, kondensasi atau
polimerisasi, mungkin bereaksi hebat dengan air untuk memancarkan gas beracun atau
mungkin menjadi diri-reaktif dalam kondisi shock atau
peningkatan suhu atau tekanan.

Corrosivity: Non-korosif di hadapan kaca.

Keterangan Khusus tentang Reaktivitas:


Menyerap kelembaban sensitif kelembaban dari
udara. Pada paparan udara,kelembaban aborbs cepat, memancarkan asap putih padat.
Bereaksi hebat dengan air terutama ketika air ditambahkan ke produk
(ledakanmungkin). Juga bertentangan dengan
berikut: Klorat, oksida timah, nitrat, sianida (misalnya kalium sianida, sodium
sianida),sulfida (anorganik, misalnya besi
sulfida, timbal sulfida, natrium sulfida), karbida, fulminat, picrates, Dimetil sulfoxide:
Reaksi eksotermik Sangat, dioksan:
Reaksi kekerasan, dioksigen diflouride: reaksi kekerasan atau
ledakan, difenil merkuri:reaksi kekerasan, formamida, yodium dan
piridin: Ledakan Kemungkinan, Oksida Logam (Oksida Pb dan
Ba): Reaksi pijar,klorida Nitryl: reaksi kekerasan di
rendah suhu, Phosphor: Ignition

Keterangan Khusus tentang Corrosivity: trioxde belerang Mutlak kering tidak korosif
terhadap logam

Polimerisasi: Tidak akan terjadi.

Bagian 11: Informasi Toksikologi

Rute Entry: Terserap melalui kulit. Dermal kontak. Kontak


mata. Inhalasi. Konsumsi.
Toksisitas pada Hewan:
LD50: Tidak tersedia. LC50: Tidak tersedia.

Kronis Efek pada Manusia:


Efek karsinogenik: Baris 1 (Terbukti untuk manusia.) Oleh IARC. Dapat
menyebabkankerusakan pada organ berikut: mukosa
membran, kulit, mata.

Efek Beracun Lain pada Manusia:


Sangat berbahaya dalam kasus kontak kulit (korosif, iritan, permeator),
dari kontak mata (korosif), menelan,. berbahaya dalam
kasus inhalasi (korosif paru-paru).

Keterangan Khusus tentang Keracunan untuk Hewan:


Lethal Dosis terendah Published: LCL [Guinea Pig] -
Rute: Inhalasi; Dosis 30mg/m3/6H
Keterangan Khusus tentang Efek kronis pada Manusia: Tidak tersedia.
Keterangan khusus pada Efek toksik lainnya pada Manusia:
Efek Kesehatan Akut Potensi: Kulit: Menyebabkan iritasi kulit parah dan luka
bakar.Mata: Menyebabkan iritasi mata parah dan luka bakar.
Dapat menyebabkan cedera mata ireversibel. Penelanan: Berbahaya jika
tertelan.Dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saluran pencernaan.
Menyebabkan luka bakar saluran gastrointestial. Inhalasi: Dapat
menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan dan selaput lendir
dengan sakit tenggorokan, batuk, sesak napas, pneumonitis kimia, dan
edema paru-paru tertunda. Menyebabkan luka bakar kimia untuk
saluran repiratory. Inhalasi dapat berakibat fatal sebagai akibat
dari kejang, edemaperadangan, laring dan bronkus, kimia
pneumonitis, dan edema paru. Penyebab tindakan korosif pada selaput
lendir. Dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular
(hipotensi, cardiac output depresi, bradikardia), dan
hati (leisons hati nekrotik). Potensi

Efek Kesehatan kronis:


Inhalasi: inhalasi waktu lama atau berulang dapat menyebabkan
penyakit paru obstruktifkronis, atau bronkitis kronis.

Bagian 12: Informasi Ekologi

Ekotoksisitas: Tidak tersedia.

BOD5 dan COD: Tidak tersedia.

Produk Biodegradasi:
Produk jangka pendek mungkin berbahaya degradasi tidak mungkin. Namun,
jauhproduk degradasi panjang mungkin timbul.
Toksisitas dari Produk Biodegradasi: Produk degradasi kurang beracun dibandin
gkanproduk itu sendiri.

Keterangan Khusus tentang Produk Biodegradasi: Tidak tersedia

Bagian 13: Pertimbangan Pembuangan

Pembuangan Limbah:
Limbah harus dibuang sesuai dengan federal, negara bagian dan
lokal peraturanpengendalian lingkungan

Bagian 14: Informasi Transportasi

DOT Klasifikasi:
Kelas 8: Bahan Korosif KELAS 6.1: bahan beracun.
Identifikasi: Belerang trioksida, stabil Unna: 1829 PG: I

Ketentuan Khusus untuk Transportasi: Racun zona bahaya terhirup B

Bagian 15: Informasi Peraturan Lainnya

Peraturan Federal dan Negara:


Connecticut berbahaya materi survei: Sulfur trioksida illinois kimia

Keselamatan bertindak: Belerang trioksida New York rilis laporan


daftar: Sulfur trioksida Pennsylvania RTK: Sulfur trioksida RTK Massachusetts.
Massachusetts trioksida daftar tumpahan Belerang: Belerang trioksida New
Jersey: Belerang trioksida New Jersey daftar tumpahan: Sulfur trioksidaNew Jers
ey beracun tindakan pencegahan bencana: Belerang
Louisiana trioksida RTK pelaporan daftar: Sulfur trioksida TSCA 8
(b) persediaan:Sulfur trioksida SARA 302/304/311/312 sangat
zat berbahaya: Sulfur trioksida CERCLA: zat Berbahaya: Sulfur trioksida:
100 lbs..(45.36 kg)
Peraturan Lainnya:
OSHA: Berbahaya oleh definisi Standar Komunikasi
Bahaya (29 CFR 1910.1200).EINECS: Produk ini adalah pada
Eropa Perbendaharaan Zat Kimia Komersial.

Klasifikasi Lain:
WHMIS (Kanada):
KELAS D-2B: Bahan menyebabkan efek toksik
lainnya (beracun). KELAS E: Korosifcairan. KELAS F: Dangerously reaktif
materi.
Dscl (MEE):
HMIS (U.S.A.):
Bahaya Kesehatan: 3
Bahaya Kebakaran: 0
Reaktivitas: 2
Perlindungan Pribadi:
National Fire Protection Association (U.S.A.):
Kesehatan: 3

Mudah terbakar: 0

Reaktivitas: 2

Khusus bahaya:

Peralatan Pelindung:
Sarung tangan. Penuh sesuai. Uap respirator. Pastikan
untuk menggunakan respirator yang disetujui / bersertifikat atau
setara. Pakai respirator yang sesuai
bila ventilasi tidak memadai. Pelindung wajah.

Bagian 16: Informasi Lain

Referensi: Tidak tersedia.

Pertimbangan khusus lainnya: Tidak tersedia.

Dibuat: 2005/10/09 23:59

Terakhir Diperbarui: 11/01/2010 12:00


Informasi di atas diyakini akurat dan mewakili informasi terbaik saat ini tersedia
bagi kita. Namun, kami tidak membuat jaminan dapat
diperjualbelikan atau jaminan lainnya, tersurat maupuntersirat, sehubungan
dengan informasi tersebut, dan kita asumsikan tidak ada kewajiban yang
timbul dari penggunaannya. Pengguna harus membuatpenyelidikan sendiri untuk
menentukan kesesuaian informasi untuk tujuan khusus mereka. Dalam hal tidak
ada ScienceLab.com bertanggung jawab atassegala klaim, kerugian, atau
kerusakan dari pihak ketiga atau untuk kehilangan keuntungan atau khusus,
tidak langsung, insidental, konsekuensial, atau teladan, apapun yang
timbul, bahkan jika ScienceLab.com telah diberitahu tentang kemungkinan
kerusakan tersebut.

OKTAFIYANA AULIYA
6411409033
Rombel 2

LEMBAR KESELAMATAN BAHAN (MSDS)

SODIUM
HIPOKLORIT
(NaOCl)

Health 2
Fire 0
Reactivity 1
Specific
Corrosive

BAGIAN 1 – IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN


NAMA PRODUK Sodium Hipoklorit 6-16%
SINONIM Cairan pemutih, soda pemutih, VERTEX CSS-6, VERTEX
berkonsentrasi, VERTEX CSS-10, VERTEX CSS-12,
VERTEX kuman penyakit ultra bleach, klor dan Horizon
liquified chlorinator
NAMA KIMIA Sodium Hipoklorit
FAMILY KIMIA Agen pengoksidasi (hipoklorit)
FORMULA KIMIA NaOCl
PENGGUNAAN Digunakan di industri tekstil dalam proses bleaching
(pemutihan)
DIBUAT OLEH: DIPASOK OLEH:
Vertex Chemical Corporation Horizon Chemical Co., Inc.
9909 Clayton Road 2125 Energy Park Drive
Suite 219 St. Paul, MN 55108
St. Louis, MO 63124 651.917.3075
314.991.4005 FAX 651.917.3087
Pusat darurat nasional, hubungi 1-800-424-8802
Transportasi darurat,hubungi 1-800-535-5053
BAGIAN 2 – KOMPOSISI BAHAN
KOMPONEN CS NO. % by PEL TLV OTHER HAZARD
Weight
Natrium Hipoklorit 7681-52-9 6-16 - - - Korosif/
oxidizer
Natrium Klorida 7647-14-5 5-13 - - - -
Natrium Hidroksida 1310-73-2 0.2-4.0 2 MG/M3 2 MG/M3 - Korosif
Air 7732-18-5 Seimbang - - - -
BAGIAN 3 – IDENTIFIKASI BAHAYA
TINJAUAN DARURAT Rute utama pemajanan: kontak mata atau kulit, inhalasi
PERINGATAN Hindari kontak mata atau kulit, inhalasi
INHALASI Menghirup asap atau kabut menyebabkan iritasi saluran
pernafasan dan iritasi pada membran mukosa. Jika sodium
hipoklorit dicampur dengan amonia atau bahan kimia lainnya,
maka hasilnya akan berbasis pada evolusi klorin atau senyawa
klorin. Gas-gas dapat menghasilkan edema paru. Jangan
mencampur sodium hipoklorit dengan bahan kimia
lainnya.
EFEK KRONIS Tidak tersedia
EFEK KARSINOGENIK Tidak tersedia
EFEK MUTAGENIK Tidak tersedia
EFEK TERATOGENIK Tidak tersedia
POTENSI EFEK KESEHATAN
MATA Cairan dan kabut sangat mungkin mengganggu mata bahkan
dapat menyebabkan kerusakan mata.
KULIT Cairan dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, bahkan
peradangan, atau luka bakar sehingga menyebabkan kulit akan
rusak.
PENELANAN Cairan dan kabut sangat korosif pada mulut dan tenggorokan,
selaput lender dan perut. Menelan cairan natrium hipokorit
dapat membakar jaringan, menyebabkan nyeri perut yang
parah, mual, muntah, gagalnya sistem peredaran darah,
kebingungan, suka mengigau, koma dan pingsan. Jika menelan
dalam jumlah besar, dapat menyebabkan kematian.
EFEK KESEHATAN LAIN Paparan efek kronis: iritasi efek meningkat dengan kekuatan
larutan dan waktu paparan. Paparan berkepanjangan atau
pemaparan berulang dapat menyebabkan iritasi mata konstan
dan tenggorokan. Kontak yang lama atau berulang dapat
menyebabkan dermatitis dan sensitasi.
Kondisi medis umumnya diperberat oleh paparan: asma atau
penyakit lain yang sudah ada dan penyakit pernafasan.
BAGIAN 4 – TINDAKAN P3K
MATA Segera basuh mata secara menyeluruh dan berulang kali
menggunakan air selama 15 menit dengan cara mengangkat
kelopak mata ke atas dan ke bawah. Segera berikan perhatian
medis.
KULIT Segera basuh kulit secara menyeluruh dan berulang kali
menggunakan air selama 15 menit. Lepaskan pakaian dan
sepatu yang terkontaminasi, cuci sebelum digunakan kembali.
Segera berikan perhatian medis.
INHALASI Segera berikan udara segar. Berikan pernafasan jika tidak
bernafas. Mengatur nafas jika sulit bernafas. Segera berikan
perhatian medis.
PENELANAN Jangan menyebabkan muntah. Jika sadar, berikan air atau susu,
atau susu magnesium. Jangan berikan baking soda atau
penangkal asam. Jangan berikan apapun melalui mulut kepada
orang yang tidak sadar atau kejang-kejang. Segera berikan
perhatian medis.
BAGIAN 5 – TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN & PELEDAKAN
PRODUK Tidak mudah terbakar
METODE N/A
FLASH POINT Tidak mudah terbakar
AUTO-IGNITION N/A
TEMPERATURE
FLAMMABILITY LIMITS Rendah : N/A
Tinggi : N/A
MEDIA PEMADAM API Bahan ini tidak mudah terbakar. Gunakan media pemadam api
yang sesuai untuk sekitarnya.
PROSEDUR Pemadam kebakaran harus mengenakan alat bernafas mandiri
PENANGGULANGAN dan pakaian pelindung diri yang lengkap. Gunakan semprotan
KEBAKARAN air dingin pada kontainer untuk memadamkan struktur yang
terkena api.
BAHAYA KEBAKARAN Wadah bahan ini dapat meledak seperti oksigen yang
DAN PELEDAKAN dibebaskan di bawah panas tinggi atau kondisi kebakaran. Asap
beracun mirip dengan gas klorin yang bebas kontak dengan
asam, amonia, beberapa deterjen pembersih, bahan organik,
agen oksidasi dan beberapa agen pengurang. Lihat Bagian
Khusus Pencegahan untuk TLV dari elemen
klorin. Reaksi eksoterm dengan bahan organik dan bahan
teroksidasi dapat menyebabkan kebakaran yang berdekatan,
bahan sensitif panas: jangan simpan di tempat yang dapat
mengakibatkan kontak dengan bahan organik atau bahan
teroksidasi, misalnya serbuk gergaji dan limbah kertas.
DAMPAK SENSITIVITAS N/A
PADA MESIN
DAMPAK SENSITIVITAS N/A
UNTUK DEBIT STATIS
NFPA RATING KESEHATAN :2
KEBAKARAN :0
REAKTIVITAS :1
BAHAYA KHUSUS : korosif
BAGIAN 6 – TINDAKAN MENGATASI KEBOCORAN DAN TUMPAHAN
PENCEGAHAN PRIBADI Kenakan jas hujan tahan alkali dan peralatan pelindung diri
yang lengkap termasuk kacamata, sarung tangan karet, sepatu
karet, dan alat pernapasan mandiri dalam modus permintaan
tekanan atau respirator dengan suplai udara yang cukup. Jika
tumpahan atau kebocoran yang terjadi kecil, maka tutup wajah
secara penuh dengan respirator cartridge pemurni udara yang
dilengkapi dengan gas asam/ filter kabut. Dalam hal apapun,
harus selalu memakai pelindung mata.
PENCEGAHAN Jauhkan bahan non-dinetralkan dari saluran pembuangan, air
LINGKUNGAN permukaan, dan tanah. Produk ini sangat beracun untuk
kehidupan akuatik.
Menurut 40 CFR 302 (CERCLA), rilis lingkungan yang
melebihi RQ harus dilaporkan kepada Nasional Response
Center dengan menghubungi 800-424-8802 (202-426-2675)
dan komisi negara respon darurat dan komite perencanaan
darurat lokal (40 CFR 355, 49) yang sesuai.
METODE UNTUK Untuk tumpahan kecil atau hanya sebuah tetesan, maka
MEMBERSIHKAN lakukanlah pengepelan, penghapusan dan pembuangan di DOT
dengan menggunakan kontainer limbah. Untuk tumpahan besar,
yang membendung dengan tanah atau bahan penyerap tidak
mudah terbakar, maka lakukanlah pembuangan sesuai dengan
peraturan lokal atau pemerintah pusat.
METODE PEMBUANGAN Pembuangan dilakukan untuk produk yang terkontaminasi dan
bahan yang digunakan dalam membersihkan tumpahan atau
kebocoran. Konsultasikan pada lembaga pemerintah pusat dan
negara bagian lain untuk memastikan prosedur pembuangan
yang tepat.
CATATAN LAIN Kontainer kosong dapat memiliki residu, gas dan kabut yang
dapat dibuang pada tempat pembuangan limbah secara tepat.
BAGIAN 7 – PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
PENANGANAN Jangan gunakan tekanan udara untuk kontainer yang kosong.
Cuci bersih setelah menangani. Pastikan sodium hipoklorit
tidak terdapat di mata, kulit, atau pakaian. Disimpan pada
wadah yang bersuhu di bawah 85°F. Jangan simpan pada
tempat yang dekat asam, bahan teroksidasi, atau bahan organik.
Tempat penyimpanan jangan berlantai kayu.
PERHATIAN: Bila kosong, kontainer masih mungkin
berbahaya. Karena dalam keadaan yang telah dikosongkan pun,
kontainer masih mempertahankan residu produk (uap, cair atau
padat), sehingga semua tindakan pencegahan bahaya harus
diperhatikan. Jika mengosongkan wadah produk dari 110 galon
atau volume yang lebih besar untuk dikirim, DOT
membutuhkan 3 wadah untuk dibilas yang digunakan untuk
menghilangkan residu dan plakat DOT dihapus atau ditutupi
dengan plakat polos sebelum dikirim sebagai wadah kosong.

PEDOMAN Kontainer, bahkan yang telah dikosongkan akan


PENCAMPURAN DAN mempertahankan produk residu dan uap. Selalu patuhi
PENANGANAN peringatan bahaya dan tangani kontainer kosong seolah-olah
penuh. Jangan mencampur atau mengkontaminasi produk ini
dengan amonia, asam hidro-karbon, alcohol, eter, agen
pengurang, oksidasi, bahan pembersih atau produk lain yang
dapat melepaskan klorin atau uap beracun lainnya. Untuk unsur
klor, OSHA PEL TWA 0,5 PPM dengan STEL 1 PPM, dan
TLV ACGIH TWA 1 PPM, dengan STEL 3 PPM. Produk ini
terdegradasi dengan usia. Gunakan dalam waktu 1 bulan dari
penerimaan. Jika menggunakan produk secara konsisten maka
merupakan pelanggaran hukum pemerintah pusat. Peraturan
pestisida EPA berlaku, dan pendaftaran EPA diperlukan bila
digunakan untuk disinfektan atau tujuan sanitasi.
PENYIMPANAN Simpan di tempat sejuk dan kering, berventilasi, jauh dari
bahan yang tidak kompatibel. Simpan dengan wadah tertutup
rapat dan dibuang ketika tidak digunakan.
BAGIAN 8 - PENGENDALIAN PEMAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
VENTILASI Ventilasi lokal pembuangan mekanis untuk meminimalkan
paparan uap atau kabut pada titik penggunaan.
PERNAFASAN Pakai respirator yang disetujui NIOSH untuk konsentrasi uap
kabut pada titik penggunaan. Respirator dapat dipasang
sebagian atau secara penuh pada wajah maupun menggunakan
masker respirator cartridge pemurni udara yang dilengkapi
dengan gas asam/ filter kabut, peralatan pernafasan mandiri,
atau respirator dengan suplai udara yang cukup.

MATA/ WAJAH Kacamata kimia dan pelindung wajah secara penuh harus selalu
dipakai. Umumnya lensa kontak sebaiknya tidak dipakai ketika
bekerja dengan bahan kimia, karena lensa kontak dapat
menyebabkan keparahan dari cedera mata.
KULIT Untuk melindungi kulit, maka dapat menggunakan kemeja
lengan panjang, celana panjang, sepatu bot karet, sarung tangan
karet, dan celemek karet.
LAINNYA Pencuci mata dan air harus selalu berada di dekat pengguna dan
siap digunakan.
BAGIAN 9 – SIFAT FISIKA DAN KIMIA
KONSENTRASI 6% NaOCl 11% NaOCl 13% NaOCl
PENAMPAKAN Cairan berwarna Cairan berwarna Cairan berwarna
FISIK terang seperti pisang terang seperti pisang terang seperti pisang
TITIK DIDIH 219 °F 222 °F 225 °F
WARNA Kuning terang Kuning terang Kuning terang
KEPADATAN NA NA NA
TINGKAT NA NA NA
PENGUAPAN
TITIK BEKU 20 °F -1 °F - 12°F
TITIK LEBUR NA NA NA
BERAT MOLEKUL 74.45 74.45 74.45
BAU Bau tajam klorin Bau tajam klorin Bau tajam klorin
pH 12.31 12.95 13.05
KELARUTAN Larut dalam air Larut dalam air Larut dalam air
BERAT JENIS 1.115 1.173 1.211
DENSITAS UAP NA NA NA
TEKANAN UAP DI 7.63 7.63 9.34
55°C (Kpa)
KELEKATAN NA NA NA
TEKANAN UAP DI 6 6.2 7.5
55°C (Kpa)
BAGIAN 10 – STABILITAS DAN REAKTIFITAS BAHAN
STABILITAS Bahan ini bersifat stabil. Stabilitas menurun dengan konsentrasi
yang meningkat, panas, paparan cahaya, penurunan pH dan
kontaminasi dengan logam berat seperti nikel, tembaga kobalt,
dan besi.
Hindari: kondisi panas berlebihan, terang, kurangi alkalinitas,
dan dengan kontaminasi apapun. Dengan mengurangi
alkalinitas maka dapat mnegurangi evolusi klorin gas beracun.
Agen oksidasi yang kuat melalui kontak dengan bahan
teroksidasi dan akan terjadi reaksi kimia yang menimbulkan
gas berbahaya seperti eter, amonia, asam, oksidator, agen
pengurang, bahan teroksidasi atau terbakar (seperti kayu, kain
atau bahan organik, logam berat seperti besi, tembaga,
magnesium, aluminium, timah, mangan, seng, kromium, nikel,
dan sejenisnya). Jangan campurkan produk ini dengan apapun
karena dapat menghasilkan gas berbahaya.
KETIDAKSTABILAN Pada suhu panas.
SUHU
KONDISI Tidak tersedia.
KETIDAKSTABILAN
KETIDAKSTABILAN Oksidasi, asam, logam, dll.
DENGAN SUBSTANSI
LAIN
KORROSIVITAS Bahan ini bersifat korosif.
CATATAN KHUSUS Tidak tersedia.
UNTUK REAKTIVITAS
DEKOMPOSISI PRODUK HOCl, Klor, HCl, NaCl, Natrium klorat dan oksigen yang
BERBAHAYA tergantung pada pH, suhu dan waktu.
POLIMERASI Tidak akan terjadi.
BAGIAN 11 – INFORMASI TOKSIKOLOGI
RUTE MASUKNYA Tidak tersedia.
RACUN
TOKSISITAS PADA Untuk 5% Larutan tikus LD50 = 13 G /KG
HEWAN Untuk 12,5% Larutan tikus LD50= 5G/KG
Dermal: Larutan tikus LD50<3.0 G/KG
CATATAN KHUSUS Tidak tersedia.
UNTUK TOXISITAS
PADA BINATANG
EFFEK LAIN PADA Bahan ini tidak dianggap karsinogen oleh Program Toksikologi
MANUSIA Nasional, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, atau
Administrasi Kesehatan dan Keselamatan.
DATA LAINNYA Tidak tersedia.
BAGIAN 12 – INFORMASI EKOLOGI
DATA ECOTOX AQUATIC IKAN
Produk ini sangat beracun untuk kehidupan akuatik.
AVERTEBRATA
Produk ini sangat beracun untuk kehidupan akuatik.
AMFIBI
Produk ini sangat beracun untuk kehidupan akuatik.
TANAMAN
Produk ini sangat beracun untuk kehidupan akuatik.
DATA ECOTOX HEWAN LIAR
TERRESTRIAL Tidak tersedia.
TANAMAN
Tidak tersedia.
DATA KEADAAN BIOTIK
LINGKUNGAN Tidak tersedia.
ABIOTIK
Tidak tersedia.
BOD and COD Tidak tersedia.
DEGRADASI DARI Tidak tersedia.
PRODUK
TOKSISITAS PRODUK Tidak tersedia.
YANG TERGRADASI
CATATAN KHUSUS Tidak tersedia.
PADA PRODUK YANG
TERGRADASI
INFORMASI LAIN Tidak tersedia.
BAGIAN 13 – PEMBUANGAN LIMBAH
PEMBUANGAN LIMBAH • Mengurangi bahan kimia yang ada dengan cara
menetralkan bahan kimia tersebut. Prosuk akhir berupa air
ATAU DAUR ULANG garam (NaCl).
• Menetralisir bahan kimia dengan cata mengurangi agen
seperti bisulfit atau larutan garam besi atau urea untuk
pemutih konsentrasi rendah. Panas akan diproduksi.

Buang sesuai dengan peraturan pemerintah dan daerah.
BAGIAN 14 – INFORMASI UNTUK PENGANGKUTAN BAHAN
KLASIFIKASI Bahan beracun
IDENTIFIKASI UN 1791
KETENTUAN KHUSUS Tidak tersedia.

UNTUK TRANSPORT
BAGIAN 15 – INFORMASI PERUNDANG-UNDANGAN
INFO REGULASI Standar OSHA 29 CFR 1910.1200 menyatakan bahwa suatu
perusahaan harus mempunyai informasi yang diberikan kepada
karyawannya mengenai bahaya bahan kimia dengan cara
memberikan program komunikasi mengenai pemberian label,
Lembar Keselamatan Bahan (MSDS), pelatihan dan akses
secara tertulis.
CLASSIFIKASI LAINNYA Status Persediaan TSCA: terdaftar di persediaan
SARA-Daftar kimia 313 -tidak ada
RCRA Tidak Ada Limbah Berbahaya: N/A
CERCLA: Ya
Vertex Sodium hipoklorit diatur berdasarkan Undang-Undang
pemerintah pusat dan daerah termasuk OSHA, TSCA, RCRA,
RIFRA, CERCLA DAN EPCRA.
Tidak ada daftar substansi yang sangat berbahaya pada
lampiran A 40 CFR bagian 355 maupun daftar kimia toksik
pada bagian 337.
BAGIAN16 – INFORMASI LAIN YANG DIPERLUKAN
REFERENSI Tidak tersedia.
PERTIMBANGAN Tidak tersedia.
KHUSUS LAINNYA
CATATAN Horizon Chemical Co. Inc secara tegas menolak semua jaminan
tersurat maupun tersirat untuk tujuan tertentu, sehubungan
dengan produk atau informasi yang tersedia. Jangan
menggunakan informasi bahan atau MSDS ini sebagai
spesifikasi produk. Untuk informasi spesifikasi produk
mengacu pada lembar spesifikasi produk atau analisis sertifikat
yang dapat diperoleh dari kantor bagian penjualan perusahaan
Horizon. Semua informasi disini adalah berdasarkan data yang
diperoleh dari produsen atau diakui sumber teknis.
Nama : Marcha Arifa

NIM : 6411409034

Rombel : 02

Material Safety Data Sheet (MSDS)

Bagian 1:Identifikasi Produk dan Perusahaan


NAMA PRODUK Asam Hydrochloric

RUMUS KIMIA HCl Ilmu lab.com, Inc

Kode Katalog LH1462, SLH3154 Houston, Texas77396


CAS #: Campuran.
14025 SmithRd.
US Penjualan: 1-800-901-
7247
RTECS: MW4025000
Penjualan Internasional: 1-
281-441-4400

Sinonim Hydrochloric Acid;


Muriatic Acid
Nama Kimia Tidak Dipakai
Formula Kimia: Tidak Dipakai CHEMTREC
(24HREmergencyTelephone),
hubungi: 1-800-424-9300
Internasional CHEMTREC,
hubungi: 1-703-527-3887

Internasional CHEMTREC,
hubungi: 1-703-527-3887

Bagian 2 : Komposisi Bahan


Komposisi :
nama CAS# % berat
Hidrogen klorida 7647-01-0 20-38
air 7732-18-5 62-80

Data toksikologi tentang In gredients: Hydrogenchloride: GAS (LC50): Akut: 4701ppm0.5hours


[Tikus].

Bagian 3 : Identifikasi Bahaya


Ringkasan Asam
bahayachloride
yang penting
sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan
kulit, mata atau terhirup.
Mata Menyebabkan iritasi bahkan dapat
menyebabkan kebutaan
Kulit Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
Tertelan Menyebabkan luka bakar membrane
mukosa di mulut, Esophagus dan mulut
Terhirup Menyebabkan bronchitis kronis
Karsiogenik Tidak ada efek
Teratogenik Tidak ada efek
Reproduksi Tidak ada efek

Bagian 4 : Tindakan Pertolongan Pertama


Terkena Pada :
Mata Bilas dengan air mengalir sekurang-
kurangnya 15 menit
Kulit Cuci dengan air sebanyak-banyaknya.
Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Tertelan Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk
pengenceran. Hindari pemanis buatan.
Terhirup Segera pindahkan korban ke tempat yang
cukup udara, berikan pernafasan buatan
atau oksigen korban segera bawa ke
dokter.

Bagian 5 : Tindakan Penanggulangan Kebakaran


Sifat- sifat bahan mudah terbakar Tidak mudah terbakar
Titik nyala: -
Suhu nyala sendiri -
Daerah mudah terbakar Batas terendah mudah terbakar: -
Batas tertinggi mudah terbakar: -
Media pemadam api Dapat dilakukan dengan pemadam api
biasa. Wadah yang terpapar panasdapat di
semprot dengan air agar dingin, tetapi air
tidak boleh masuk ke dalam wadah.
Bahaya khusus Bila kontak dengan logam akan
menghasilkan gas hydrogen yang mudah
terbakar
Instruksi pemadam api Dapatdilakukan dengan pemadam api
biasa. Wadah yang terpapar panas dapat
disemprot dengan air agar dingin tetapi
air tidak boleh masuk ke dalam wadah.
Pakailah pakaian pelindung diri dan alat
pelindung pernafasan.

Bagian 6 : Tindakan Terhadap Tumpahan dan Kebocoran


Tumpahan dan kebocoran kecil Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan
tanah kering, pasir kering atau material
lain yang tidak terbakar diikuti dengan
lembaran plastik untuk menghindari
penyebaran atau kontak dengan air hujan.
Tumpahan dan kebocoran besar enanganan kebocoran gas atau tumpahan
larutan Hcl harus memakai alat pelindung
diri terutama pelindung pernafasan, kulit
(badan)
Alat pelindung diri Respirator kimia penyerap HCL atau
respirator udara (SCBA), Kacamata
(goggles) atau perisai muka (Full face),
gloves (neoprene, nitrile).

Bagian 7 : Penyimpanan dan Penaganan Bahan


Penanganan bahan Bekerja dengan gas atau uap HCl harus
dalam lemari asam. Waspada terhadap
kebocoran gas.
Pencegahan terhadap pemaparan Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
Tindakan pencegahan terhadap kebakaran
dan peledakan
Penyimpanan Simpan di tempat dingin, berventilasi dan
lantai gedung harus tahan asam.
Syarat khusus penyimpanan bahan Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan
alkali, serta sianida, sulfida, formadehid,
logam natrium, merkuri sulfat dan
amonium hidroksida. Periksa kebocoran
wadah asam.

Bagian 8 : Pengendalian Pemajanan dan Alat Pelindung Diri


Pengendalian teknis Gunakan Ventilasi umum yang mencakup
untuk menjaga debu ke tingkat serendah
mungkin.
Alat pelindung Diri Respirator kimia penyerap HCl atau
respirator udara, kacamata (goggles), Jas
lab, perisai muka (full face), sarung
tangan karet (neoprene gloves)

Bagian 9 : Sifat-sifat Kimia dan Fisika


Bentuk Cair
Bau Menyengat
Warna Bening sampai agak kekuningan
Massa Jenis 2.13
Titik Didih 85oC
Titik Lebur -20oC
Tekanan uap (20oC) 20 mbar
o
Kelarutan dalam Air (20 C) terlarut
82,3 g/ 100 m
o
pH (20 C) 1

Bagian 10 : Reaktifitas dan Stabilitas


Sifat Reaktifitas Senyawa HCl stabil pada suhu kamar.
Oleh pengaruh panas akan teruraimenjadi
hydrogen dan klor. Larutan dalam air
sangat reaktif dengan logam-logam dan
menghasilkan gas hydrogen yang
eksplosif. Bereaksi dengan oksidator
menghasilkan gas khlor yang toknik.
Sifat stabilitas Stabil pada tekanan dengan temperatur
yang normal.
Kondisi yang harus dihindari panas dan lembab
Bahan yang harus dihindari Aluminium, amines, carbide, hydrida,
fluor, logam alkali, logam, basa kuat
garam dari asam oksihalogon, H2SO4
pekat, senyawa hydrogen semimetalik,
semimetalic oxides, aldehyde, sulfida,
lithium, silicide, vinymethyl ether
Bahan dekomposisi Hydrochloric acid chlorine
Bahaya Polimarisasi -

Bagian 11 : Informasi Toksikologi


Nilai ambang batas ( NAB ) 5 ppm ( 7,5 mg/m3 (TLV-C)
Terkena mata dapat menimbulkan iritasi mata dan
kebutaan
Tertelan LD 50 (tikus) 000 mg/ Kg
Terhirup LC 50 (pernafasan) 3124 ppm (V)/ 1 jam
Terkena kulit Dapat menimbulkan luka bakar
Efek local -
Pemaparan jangka pendek/ akut Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada
hidung dan tenggorokan, saluran
pernapasan atau kerusakan paru-paru
Pemaparan jangka panjang/ kronik Bronchitis kronis bila sering menghirup
gas dan dermatitis jika kontak dengan
kulit
Karsinogen tidak ada
Teratogen tidak ada
Reproduksi tidak ada
Mutagen tidak ada

Bagian 12 : Informasi Ekologi


Dampak terhadap lingkungan Efek Biologi lethal pada ikan dari 25
mg/l. Beracun pada organisme aquatik.
Berbahaya dikarenakan perubahan pH
Degradasi lingkungan -
Bio Akumulasi -

Bagian 13 : Pembuangan Limbah


Sebelum dibuang ke lingkungan, harus dinetralkan dengan alkali sampai Ph = 9
Bagian 14 : Pengangkutan
Peraturan Internasional Peraturan DOT
Pengangkutan darat truk tanki
Pengangkutan laut Kapal laut
Pengakutan udara tidak ada

Bagian 15 : Peraturan Perundang-undangan


Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP 187/MEN/1999

0
2 0 0
Health 2
Fire 0 0
Reactivity
Personal
0
02 Health 2
0Protection0 E
Fire 0
Nama : Ardiani Meggi Bonita 0
2 0 Reactivity
NIM : 6411409035 0
Personal
Protection E

Material Safety Data Sheet


(Lembar Data Keselamatan Bahan)
MSDS Sodium bisulfate
Bagian 2: Komposisi dan Informasi Bahan
Komposisi:

Nama CAS # % berdasarkan berat


Natrium bisulfit 7631-90-5 100

Data toksikologi pada bahan: Natrium bisulfit: LISAN (LD50): Akut: 2000 mg / kg.

Bagian 3: Identifikasi Bahaya


Potensi Efek Kesehatan Akut Berbahaya dalam kasus kontak kulit
(iritan), kontak mata (iritan), menelan,
inhalasi.
Potensi Efek Kesehatan kronis Sedikit berbahaya dalam kasus inhalasi
(iritan paru-paru).
Efek Karsinogenik: 3 (Tidak
diklasifikasikan untuk manusia.) Oleh
IARC.
EFEK Mutagenik untuk
MUTAGENIK bakteri dan / atau
ragi.
EFEK -
TERATOGENIK
PEMBANGUNAN Tidak tersedia.
TOKSISITAS Substansi mungkin
beracun ke paru-
paru, kulit.
Berulang atau
kontak yang
terlalu lama
substansi dapat
menghasilkan
target yang
merusak organ

Bagian 4: Tindakan Pertolongan Pertama


Kontak Mata Periksa dan lepaskan jika ada lensa
kontak. Dalam kasus kontak, segera
basuh mata dengan banyak air sekurang-
kurangnya 15 menit. Bisa dengan air
dingin. Dapatkan perawatan medis.
Kontak Kulit Dalam kasus kontak, segera siram kulit
dengan banyak air. Tutup kulit yang
teriritasi dengan suatu emolien. Hapus
kontaminasi pada pakaian dan sepatu.
Pakaian yang digunakan dibersihkan
menggunakan air dingin. Cuci sebelum
digunakan kembali. Bersihkan sepatu
sebelum digunakan kembali. Dapatkan
perawatan medis.
Serius Kontak Kulit Cuci dengan sabun desinfektan dan
tutupi kulit yang terkontaminasi dengan
krim anti-bakteri. Segera dapatkan
perawatan medis.
Penghirupan Jika terhirup, pindahkan ke udara segar.
Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan perhatian medis.
Inhalasi serius -
Pemakanan Jangan mengusahakan muntah kecuali
bila diarahkan berbuat demikian oleh
tenaga medis. Jangan memberikan
apapun melalui mulut kepada penderita.
Jika sejumlah besar bahan ini tertelan,
teleponlah dokter dengan segera.
Longgarkan pakaian yang ketat seperti
kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang.
Penelanan serius -

Bagian 5: Api dan Data Ledakan


Mudah terbakar Produk Tidak mudah terbakar
Auto-Ignition Suhu Tidak dipakai
Poin Flash Tidak dipakai
Batas mudah terbakar Tidak dipakai
Produk dari Pembakaran -
Bahaya Kebakaran di Hadirat Tidak dipakai
Berbagai Substances
Bahaya Ledakan di Hadirat Berbagai Resiko ledakan -
Substances produk di
hadapan
dampak mekanis
Resiko ledakan -
produk di
kehadiran debit
statis
Kebakaran Media dan Petunjuk Tidak dipakai
Keterangan Khusus tentang Bahaya -
Kebakaran
Keterangan Khusus tentang Ledakan -
Bahaya
Bagian 6: Tindakan Rilis Terkadang
Tumpahan Kecil Gunakan alat yang tepat untuk
menempatkan tumpah yang solid dalam
wadah pembuangan limbah. Bersihkan
dengan menyebarkan air di permukaan
yang terkontaminasi dan membuang
sesuai dengan persyaratan otoritas lokal
dan regional.
Tumpahan Besar Gunakan sekop untuk menempatkan
bahan ke dalam wadah pembuangan
limbah. Bersihkan dengan menyebarkan
air di permukaan terkontaminasi dan
memungkinkan untuk mengevakuasi
melalui sistem sanitasi. Hati-hati bahwa
produk tidak hadir pada konsentrasi
tingkat di atas NAB. Periksa NAB pada
MSDS dan dengan pemerintah setempat

Bagian 7: Penanganan dan Penyimpanan


Pencegahan Jangan menelan. Jangan menghirup debu.
Memakai pakaian pelindung yang sesuai.
Dalam ventilasi cukup, pakai peralatan
pernafasan yang cocok. Jika tertelan,
segera dapatkan saran medis dan
tunjukkan wadah atau label. Hindari
kontak dengan kulit dan mata. Jauhkan
dari incompatibles seperti agen
pengoksidasi, alkali.
Penyimpanan Simpan dalam wadah yang tertutup
rapat. Simpan wadah di tempat yang
sejuk dan berventilasi cukup.

Bagian 8: Pengontrolan Pemaparan / Perlindungan Pribadi


Rekayasa Kontrol Gunakan proses lampiran, ventilasi
pembuangan lokal, atau kontrol rekayasa
lain untuk menjaga kadar udara berada di
bawah yang direkomendasikan batas
paparan. Jika operasi pengguna
menghasilkan debu, asap atau kabut,
gunakan ventilasi untuk menjaga paparan
kontaminan udara di bawah batas
pemaparan.
Perlindungan Pribadi Kacamata pelindung. Lab mantel. Debu
respirator. Pastikan untuk menggunakan
respirator yang disetujui / bersertifikat
atau setara. Sarung tangan.
Pribadi Perlindungan di Kasus Kacamata pelindung. Respirator debu.
Tumpahan Besar dari Sepatu boot. Sarung tangan. Sebuah alat
bernafas mandiri harus digunakan untuk
menghindari inhalasi produk. Pakaian
pelindung yang disarankan mungkin tidak
cukup; konsultasi dengan spesialis
sebelum menangani produk.
Batas TWA: 5 (mg/m3) dari OSHA (PEL)
[Amerika Serikat]

Penghirupan TWA: 5 (mg/m3) dari ACGIH


(NAB) [Amerika Serikat]

Penghirupan
TWA: 5 (mg/m3) [Amerika Serikat]

Penghirupan TWA: 5 (mg/m3) [Britania


Raya (UK)]

Penghirupan TWA: 5 (mg/m3) [Kanada]

Konsultasikan penghirupan otoritas


setempat untuk batas pemaparan
diterima.

Bagian 9: Sifat Fisik dan Kimia


Keadaan fisik dan penampilan Solid
Bau Belerang (Slight)
Rasa Tidak enak
Molekul berat 104,07 g / mol
Warna Putih
pH (1% soln / air) -
Titik didih -
Titik lebur Terurai
Suhu kritis -
Spesifik gravity 1,48 (Air = 1)
Tekanan uap Tidak dipakai
Kepadatan uap -
Volatilitas -
Ambang bau -
Derajat koefisien air/minyak -
Ionicity (dalam air) -
Properti dispersi Lihat kelarutan dalam air
Kelarutan Mudah larut dalam air panas. Larut dalam
air dingin. Larut dalam 3,5 bagian air
dingin. Larut dalam 2 bagian air
mendidih. Larut dalam 70
bagian alkohol. Tidak larut dalam cairan
klorida, amonia.
Bagian 10: Stabilitas dan Reaktivitas data
Stabilitas Produk ini stabil
Ketidakstabilan Suhu -
Kondisi Ketidakstabilan Bahan yang tidak kompatibel
Ketidakcocokan dengan berbagai zat Reaktif dengan agen oksidasi, asam
Corrosivity Tidak korosif dengan kaca
Keterangan Khusus tentang Perlahan-lahan teroksidasi menjadi sulfat
Reaktivitas pada paparan ke udara
Keterangan Khusus tentang -
Corrosivity
Polimerisasi Tidak akan terjadi

Bagian 11: Informasi Toksikologi


Rute masuk Penghirupan. Konsumsi.
Toksisitas pada Hewan Toksisitas mulut akut (LD50): 2000 mg /
kg
Kronis Efek pada Manusia Efek Karsinogenik: 3 (Tidak
diklasifikasikan untuk manusia.) Oleh
IARC.

Efek Mutagenik : Mutagenic untuk bakteri


dan / atau ragi. Dapat menyebabkan
kerusakan pada organ berikut: paru-paru,
kulit.
Lain Beracun Efek pada Manusia Berbahaya dalam kasus kontak kulit
(iritan), menelan, inhalasi
Keterangan Khusus tentang -
Keracunan untuk Hewan
Keterangan khusus pada Efek kronis Dapat mempengaruhi bahan genetik
pada Manusia (mutagenik). Dapat menyebabkan kanker
berdasarkan data hewan uji. Tidak ada
data manusia yang ditemukan
Keterangan khusus pada Efek toksik Potensi Efek Kesehatan Akut:
lainnya pada Manusia
Kulit: Menyebabkan iritasi kulit.
Mata: Menyebabkan iritasi mata.
Inhalasi: Dapat menyebabkan
pernapasan
iritasi saluran dengan batuk, mengi, dan
sesak napas. Hal ini dapat menghasilkan
anafilaksis atau reaksi hypersensivity
lainnya pada beberapa individu peka.
Pemakanan: Mungkin berbahaya jika
tertelan. Hal itu dapat menyebabkan
mual, muntah, diare, perut nyeri,
perdarahan lambung. Jumlah sangat
besar dapat mempengaruhi perilaku /
sistem saraf pusat dan dapat
menghasilkan pusat stimulasi sistem
saraf, iritasi, kejang dan juga dapat
menyebabkan sianosis, depresi
pernapasan, apnea, gangguan peredaran
darah, hipotensi dan kolaps
kardiovaskular. Dapat menyebabkan
reaksi asma pada individu yang peka.

Potensi Efek Kesehatan Kronis:

Penghirupan: terhirup dalam waktu


lama atau berulang dapat menyebabkan
bronkitis ditandai dengan batuk, dahak,
dan / atau sesak napas. Hal ini dapat
menyebabkan alergi seperti asma atau
reaksi hypersensivity lain seperti
anafilaksis,
angioedema, bronkokonstriksi, flushing,
diaforesis, urtiacaria, takikardia, dan
hipotensi pada individu peka. Berjangka
eksposur dapat menyebabkan sesak
napas, mengi, batuk, dan / atau sesak
dada.

Kulit: kontak kulit berkepanjangan atau


berulang
kontak dapat menyebabkan dermatitis.

Pemakanan: menelan waktu lama atau


berulang dapat mempengaruhi hati, dan
darah

Bagian 12: Informasi Ekologi


Ekotoksisitas -
BOD5 dan COD -
Produk Biodegradasi Tidak mungkin untuk produk degradasi
jangka pendek. Namun, produk degradasi
panjang panjang mungkin timbul
Toksisitas dari Produk Biodegradasi Produk degradasi kurang beracun
dibandingkan produk itu sendiri
Keterangan Khusus tentang Produk -
Biodegradasi

Bagian 13: Pertimbangan Pembuangan


Pembuangan Limbah Limbah harus dibuang sesuai dengan
federal, negara bagian dan peraturan
lokal pengendalian lingkungan
Bagian 14: Informasi Transportasi
Klasifikasi DOT Bahan tidak dikendalikan DOT (Amerika
Serikat)
Identifikasi Tidak dipakai
Ketentuan Khusus untuk Tidak dipakai
Transportasi

Bagian 15: Informasi Peraturan Lainnya


Peraturan Federal dan Negara Survei bahan berbahaya: Natrium bisulfit
zat beracun Illinois pengungkapan untuk
bertindak karyawan: Natrium bisulfit.
Illinois kimia keselamatan bertindak:
Natrium bisulfit New York rilis laporan
daftar: Natrium bisulfit Pennsylvania RTK:
Natrium
bisulfit Minnesota: Natrium bisulfit
Massachusetts RTK: Natrium bisulfit
Massachusetts tumpahan daftar: Natrium
bisulfit Baru
Jersey: Natrium bisulfit New Jersey
tumpahan daftar: Natrium bisulfit
Louisiana pelaporan tumpahan: Natrium
bisulfit California Direktur
Daftar Bahan Berbahaya: Natrium bisulfit
TSCA 8 (b) persediaan: Natrium bisulfit
TSCA 8 (a) PAIR: Natrium bisulfit
TSCA 8 (d) H dan S pelaporan data:
Natrium bisulfit: Tanggal Efektif: 1/26/94;
Sunset date: 6/30/98 CERCLA: Berbahaya
zat: Natrium bisulfit: 5000 lbs.. (2268 kg)
Peraturan Lainnya OSHA: Berbahaya oleh definisi Standar
Komunikasi Bahaya (29 CFR 1910.1200).
EINECS: Produk ini terdapat pada
European Inventory of Existing
Commercial Chemical Substances.
Klasifikasi Lain WHMIS (Kanada) KELAS D-2B:
Bahan
menyebabkan efek
toksik lainnya
(beracun)
Dscl (MEE) R22-Berbahaya jika
tertelan.
R31-Kontak dengan
asam melepaskan
gas beracun.
S25-Hindari kontak
dengan mata.
S46-Jika tertelan,
segera
saran medis segera
dan tunjukkan
wadah atau label
HMIS (U.S.A.) Bahaya Kesehatan:
2
Bahaya Kebakaran:
0
Reaktivitas: 0
Perlindungan
Pribadi: E
National Fire Bahaya Kesehatan:
Protection 2
Association Bahaya Kebakaran:
(U.S.A.) 0
Reaktivitas: 0
Bahaya Spesifik:
Peralatan Pelindung Sarung tangan. Mantel lab. Respirator
debu. Pastikan untuk menggunakan
respirator yang disetujui / bersertifikat
atau setara. Pakai respirator yang sesuai
bila ventilasi tidak memadai. Kacamata
pelindung.

Bagian 16: Informasi Lain


Referensi -
Pertimbangan khusus lainnya -
Dibuat 2005/10/11 12:32
Terakhir Diperbarui 11/01/2010 12:00
Informasi di atas diyakini akurat dan mewakili informasi terbaik yang saat ini tersedia
bagi kita. Namun, kami tidak membuat jaminan dapat diperjualbelikan atau jaminan
lainnya, tersurat maupun tersirat, sehubungan dengan informasi tersebut, dan kita
asumsikan tidak ada kewajiban yang timbul dari penggunaannya. Pengguna harus
membuat penyelidikan sendiri untuk menentukan kesesuaian informasi untuk tujuan
khusus mereka.

NAMA : PRIMASIWI SEKAR A.

NIM : 6411409036
ROMBEL : 02

TUGAS : MSDS BAHAN KIMIA NaOH

Material Safety Data Sheet (MSDS) Bahan Kimia NaOH


Bagian 2. KOMPOSISI BAHAN
(Hazardous Ingredients) BAHAN DAN PERUSAHAAN
Bagian 1. IDENTITAS
NAMA BAHAN CAS # PERCENT
(Chemical Product and Company Identification)
 Sodium
NAMA carbonate
PRODUK/NAMA 497-19-8 <3
SODIUM
1310-73-2HYDROXIDE pelet 95-100
 Sodium hydroxide
DAGANG
Lye, sodium hydrate, white caustic, NFPA
SYNONYM caustic soda, soda lye (soda alkali), CLASSIFICATION
soda ash (soda abu), ascarite.

SODIUM HYDROXIDE ( dalam


NAMA KIMIA bahasa Indonesia Natrium
hidroksida)

Caustic soda; ley; natrium


FAMILY KIMIA
hidroksida padat; hidrat natrium.
FORMULA KIMIA NaOH ( Na+ + OH- )
Banyak digunakan di industri-
industri, terutama sebagai kuat
kimia dasar dalam pembuatan pulp
PENGGUNAAN
dan kertas , tekstil , air minum ,
sabun dan deterjen serta sebagai
pembersih drain.
DIBUAT OLEH : DIPASOK OLEH :
PT. OFI Peralatan Pengujian, Inc.1006 West PT. OFI Peralatan Pengujian, Inc.1006
34th Street Houston, TX 77018 U.S.A. West 34th Street Houston, TX 77018
(713) 880-9885 U.S.A. (713) 880-9885
bersertifikat Lye bersertifikat Lye
PO Box 133 PO Box 133
Spring Valley, CA 91976-0133 Spring Valley, CA 91976-0133
Website: http://www.certified-lye.com Website: http://www.certified-lye.com
Email: info@certified-lye.com Telepon: 619- Email: info@certified-lye.com Telepon:
548-2378 619-548-2378
Poison Control Center: 800-222-1222 Poison Control Center: 800-222-1222
CHEMTREC: 800-424-9300 CHEMTREC: 800-424-9300
Bagian 3. IDENTIFIKASI BAHAYA
(Hazards Identification)
• Menyebabkan mata terbakar.
MATA • Menyebabkan konjungtivitis kimia.
• Penyebab kerusakan kornea.
• Penyebab kulit terbakar.
• Dapat menyebabkan ruam kulit (dalam kasus-kasus ringan),
KULIT
dan kulit dingin dan lembap dengan sianosis atau warna
pucat.
• Dapat menyebabkan kerusakan parah dan permanen pada
saluran pencernaan.
• Menyebabkan luka bakar saluran pencernaan.
TERTELAN • Dapat menyebabkan perforasi dari saluran pencernaan.
• Penyebab sakit parah, mual, muntah, diare, dan shock.
• Dapat menyebabkan kerusakan permanen jaringan dan korosi
dari kerongkongan dan saluran pencernaan.
• Iritasi dapat menyebabkan pneumonitis kimia dan edema paru.
• Penyebab parah iritasi saluran pernapasan bagian atas dengan
TERHIRUP
batuk, luka bakar, kesulitan bernapas, dan koma mungkin.
• Menyebabkan luka bakar pada saluran pernafasan.
• Kontak kulit berulang atau berkepanjangan dapat
KRONIS
menyebabkan dermatitis. Efek mungkin tertunda.

Bagian 4. TINDAKAN P3K


( First Aid Measures)
• Dalam kasus kontak, siram mata segera dengan banyak air
MATA selama minimal 15 menit.
• Mendapatkan bantuan medis dengan segera.
KULIT • Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan banyak air
sekurang-kurangnya 15 menit saat mengeluarkan pakaian dan
sepatu yang terkontaminasi.
• Mendapatkan bantuan medis dengan segera. Cuci pakaian
sebelum digunakan kembali.
• Jika tertelan, jangan dimuntahkan.
• Mendapatkan bantuan medis dengan segera.
TERTELAN • Jika korban sepenuhnya sadar, berikan satu mangkuk air.
• Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada
orang yang tidak sadar.
• Jika dihirup, lepaskan ke udara segar.
• Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
INHALASI
• Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
• Dapatkan bantuan medis segera.

Bagian 5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN &


PELEDAKAN (Fire and Explosion Data)
TITIK NYALA -

SUHU NYALA -
DAERAH MUDAH
TERBAKAR
• Batas terendah mudah
-
terbakar :
• Batas tertinggi mudah
-
terbakar :
Memakai bubuk kering, gas CO2 dan air sesuai dengan bahan
MEDIA PEMADAM API
yang tebakar, (zat noncombustible lebih tepatnya)
Produk hasil pembakaran meliputi karbon monoksida (CO)
HASIL PEMBAKARAN
nitrogen oksida (NOx).
Hindari pencemaran dengan agen pengoksidasi contoh: asam
BAHAYA KEBAKARAN
nitrat teroksidasi,
DENGAN ADANYA
pemutih khlor, khlorin untuk kolam dan lain-lain, dapat
BERBAGAI SUBSTANSI
menyebabkan pengapian.
ALAT PELINDUNG Kaca Mata
Alat pelindung mata kimia
Sarung Tangan
DIRI
Alat Pernafasan
Partikulat

Bagian 6. TINDAKAN MENGATASI KEBOCORAN DAN TUMPAHAN


(Accidental Release Measures)
Ambil bahan yang tertumpah dan taruh dalam suatu wadah
TUMPAHAN SEDIKIT
khusus untuk digunakan kembali atau dibuang.
• Cegah tumpahan bertambah dan lakukan dengan hati-hati.
• Tumpahan zat padat dapat diambil untuk digunakan lagi
( gunakan alat pelindung diri)
TUMPAHAN BANYAK
• Larutan yang tumpah dapat dinetralkan terlebih dahulu dengan
asam sulfat encer sebelum dibuang, bersihkan dengan
semprotan air bersih.

Bagian 7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN


(Handling and Storage)
Cuci bersih setelah penanganan. Jangan biarkan air masuk ke
dalam wadah karena reaksi kekerasan. Minimalkan akumulasi
PROSEDUR
debu. Jangan sampai di mata, pada kulit, atau pakaian. Jaga agar
PENANGANAN
wadah tertutup rapat. Hindari proses menelan dan pernafasan.
Membuang sesuatu yang terkontaminasi.
Simpan di wadah tertutup rapat. Simpan di tempat yang sejuk,
kering, berventilasi baik jauh dari zat-zat yang tidak kompatibel.
PENYIMPANAN Jauhkan dari asam. Lindungi dari kelembaban. Wadah harus
ditutup rapat untuk mencegah konversi NaOH ke natrium
karbonat oleh CO2 di udara

Bagian 8. PENGENDALIAN PEMAPARAN DAN ALAT PELINDUNG


DIRI (Exposure Controls/Personal Protection)
KONTROL NaOH yang tumpah dapat dinetralkan dulu dengan asam
sulfat atau asam khlorida sampai Ph larutan menjadi 8 – 9
PEMAPARAN
sebelum dibuang
ALAT PELINDUNG Sarung Tangan, alat pernafasan, partikulat, filter debu, kaca
DIRI mata atau perisai muka, gloves ( karet, neoprene, PVC)
AMBANG PAPARAN Batas pemaparan : 2 mg/ m3 ( TLV-C)

Bagian 9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA


(Physical and Chemical Properties)
• Massa molar : 39.99711 g/mol mol
• Penampilan : putih solid, hidroskopis
• Kepadatan : 2.13 g/cm 3
• Titik lebur : 318 °C, 591 K, 604 °F
• Titik didih : 1388 °C, 1661 K, 2530 °F
• Kelarutan dalam air : 1110 g/L (20 °
• Kelarutan dalam etanol : 139 g/L
• Kelarutan dalam metanol : 238 g/L
PENAMPAKAN • Kelarutan dalam gliserol : Larut
FISIK • Keasaman (p K a) : ~13
Data fisik ditampilkan untuk solusi 5% natrium hidroksida
• Penampilan : Jelas, solusi tidak berwarna.
• Bau : Tidak berbau.
• Kelarutan : Larut dalam air.
• Kepadatan : 5% larutan: 1,05
• pH : 14.0
• Percent Volatil dengan volume @ 21C (70F) : informasi tidak
ditemukan
PENAMPAKAN KIMIA • NaOH berwarna putih atau praktis putih, berbentuk pellet,
serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras,
rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di
udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab.
mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut
dalam eter.
• NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan di air, NaOH
murni merupakan padatan berwarna putih. Senyawa ini sangat
mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida.

Bagian 10. STABILITAS DAN REAKTIFITAS BAHAN


(Stability and Reactivity Data)
STABILITAS Stabil di bawah kondisi penggunaan dan penyimpanan biasa.
Bereaksi dengan air higroskopis ( mudah menyerap air) ,
REAKTIFITAS bereaksi degan logam ( seperti Zn Al) , menghasilkan gas
hydrogen yang eksplosif dan mudah terbakar.
• Logam, akan terbentuk hydrogen ( bahaya meledak).
• Senyawa asam, nitrate, logam alkali tanah dalam bentuk
BAHAN YAN G HARUS DI
serbuk, Senyawa amonia, clanida, magnesium, senyawa
HINDARI
organic nitro, senyawa organic yang mudah terbakar, phenol
dan senyawa oksidasi
BAHAYA POLIMERISASI Tidak akan terjadi.
KONDISI DI HINDARI Panas, kelembaban, dan incompatibles

Bagian 11. INFORMASI TOKSIKOLOGI


(Toxicological Information)
RUTE MASUK Diserap melalui kulit, Kontak mata, Inhalasi, Konsumsi.
Sangat berbahaya dalam kasus inhalasi (korosif paru-paru).
TOXICITY PADA MANUSIA Sangat berbahaya dalam kasus kulit kontak (korosif, permeator),
kontak mata (korosif), menelan
Terendah Diterbitkan Dosis Lethal:] LDL [Rabbit - Rute: Oral;
TOXICITY PADA HEWAN
Dosis: 500 mg / kg
EFFEK LAIN PADA • Mempengaruhi bahan genetik (mutagenik).
MANUSIA • Potensi akut pengaruh Kesehatan :
o Kulit: Menyebabkan iritasi kulit dan luka bakar
parah. Serta menyebabkan bisul penetrasi.
o Mata: Menyebabkan iritasi dan luka bakar yang
parah, menyebabkan kerusakan kornea.
o Inhalasi: Menyebabkan iritasi parah pada saluran
pernafasan dan selaput lendir dengan batuk, luka
bakar, kesulitan bernapas, dan koma. Serta dapat
memicu pneumonitis kimia dan paru.
o Tertelan: Menyebabkan kerusakan parah dan
permanen, iritasi yang berat, luka bakar, serta perforasi
pada saluran pencernaan. Menyebabkan korosi dan.
penghancuran permanen pada kerongkongan dan saluran
pencernaan.

Bagian 12 – INFORMASI EKOLOGI


(Ecological Information)
Kemungkinan dampak terhadap lingkungan biologi yaitu
ECOTOXICITY meracuni ikan dan plankton, hingga menyebabkan kematian.
Tidak menyebabkan penurunan kandungan oksigen.
Kemungkinan berbahaya produk degradasi jangka pendek
BIODEGRADASI DARI
adalah tidak. Namun, produk degradasi jangka panjang mungkin
PRODUK
timbul
TOXICITY PRODUK
Produk itu sendiri dan produk degradasi tidak beracun.
YANG TERGRADASI

CATATAN KHUSUS
PADA PRODUK YANG Tidak tersedia
TERGRADASI

Bagian 13 – PEMBUANGAN LIMBAH


(Disposal Considerations)
Sisa penggunaan bahan tidak dapat disimpan untuk pemulihan
PEMBUANGAN LIMBAH atau daur ulang harus dikelola dalam limbah, karena memiliki
ATAU DAUR ULANG kemungkinan menunjukkan karakteristik limbah berbahaya yang
membutuhkan analisa yang tepat untuk menentukan persyaratan
pembuangan tertentu ( harus dinetralkan dahulu menjadi Ph 6 –
9). Pemrosesan, penggunaan, atau kontaminasi produk ini dapat
mengubah opsi manajemen limbah.

Bagian 14. INFORMASI UNTUK PENGANGKUTAN BAHAN.


(Transport Information)
Label yang diperlukan:
KLASSIFIKASI TIDAK DIREGULASIKAN UNTUK TRANSPORTASI BARANG
BERBAHAYA.
a. Peraturan Internasional : Peraturan DOT
KETENTUAN KHUSUS b. Pengangkutan darat : memakai truk tanki
UNTUK TRANSPORT c. Pengangkutan laut : Kapal tanker
d. Pengakutan udara : tidak ada

Bagian 15. INFORMASI PERUNDANG-UNDANGAN


(Other Regulatory Information)
INFO REGULASI Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP 187/ MEN/ 1999
CLASSIFIKASI
LAINNYA
Bagian 16 – INFORMASI LAIN YANG DIPERLUKAN
(Other Information)
INFO LAIN a. Label Bahaya Peringatan
Berbahaya jika tertelan atau terhirup. Penyebab terbakar untuk
daerah kontak. Bereaksi dengan air, asam dan bahan lain.

b. Label Peringatan
Jangan sampai terkena mata, kulit, atau pakaian. Jangan
menghirup asap. Simpan pada wadah tertutup dengan ventilasi
yang memadai. Cuci bersih setelah penanganan.

c. Label Pertolongan Pertama


Jika tertelan, berikanlah minum air atau susu.
Dalam kasus kontak, segera siram mata atau kulit dengan air
minimal 15 menit. Jika terhirup, lepaskan ke udara segar,
berikan pernafasan buatan dan oksigen jika diperlukan. Segera
meminta bantuan medis untuk semua kasus.

d. Penggunaan Produk
Laboratorium Pereaksi

CATATAN
Konsumen menerima semua resiko yang berhubungan dengan pemakaian produk ini.
Konsumen menerima semua tanggung jawab untuk menjamin bahwa produk digunakan
dengan cara yang aman yang sesuai dengan prosedur, peraturan dan kebijakan lingkungan,
kesehatan dan keselamatan yang berlaku. Pabrik tidak bertanggung jawab atas informasi
yang tersedia di lembar ini, termasuk untuk setiap kerusakan dan kecelakaan yang
disebabkan oleh penggunaan yang tak semestinya. Pabrik tidak menjamin kecocokan
produk untuk penggunaan yang tidak semestinya dan tidak bertanggung jawab atas
kecelakaan atau kerusakan yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan
penggunaan produk ini. Segala informasi yang ada di lembar ini dikembangkan dari
berbagai sumber yang akurat dan dipercayai oleh pabrik dan disusun berdasarkan opini
dan fakta fakta yang ada selama proses penyusunannya.

NOVITA DYAH K
6411409037
ROMBEL 2

Seastar Kimia Inc MSDS - Hidrogen Peroksida Solusi


Material Safety Data Sheet
Hidrogen Peroksida Solusi
(Hidrogen Peroksida, 30%)
Tanggal Cetak: Juli 2008

BAGIAN 1 - Kimia Identifikasi Produk dan Perusahaan

Nama MSDS Hidrogen Peroksida Solusi

MSDS Tanggal 07-2008, 02-2007 & 08-2004 menggantikan


Persiapan
dihidrogen dioksida Hidrogen dioksida hidroperoksida Hidrogen
Sinonim peroksida
Kimia Nama Perancis : Peroxyde d'hydrogène, Kimia Nama Spanyol:
Peróxido de hidrógeno

5.1, 8 PKG Gr II
Kanada TDG
Klasifikasi H2O2

Formula 34.01

Molekuler Wt UN2014

PIN (PBB # / NA #) Kelas C (bahan pengoksidasi), Kelas E (bahan Korosif).

Klasifikasi WHMIS Seastar Kimia Inc, PO Box 2219, 2045 Mills Road West, Sidney, BC,
Kanada V8L 3S8
Pemasok Tel: (250) 655-5880, Faks: (250) 655-5888

BAGIAN 2 - Komposisi / Informasi tentang Bahan


Cas 7722-84-1 7732-18-5

Nama kimia
Hydrogen Peroxide
Persen
30-32%
EINECS/ELINCS
231-765-0 231-791-2
TLV
(TLV-TWA): 1 ppm -
Karsinogenisitas Penunjukan A3
(PEL-TWA): 1 ppm (1.4 mg/m3)
BAGIAN 3 - Identifikasi Bahaya
GAMBARAN DARURAT

Penampilan jelas, cairan tidak berwarna. Bahaya! Oksidator kuat. Kontak


dengan bahan lainnya dapat menyebabkan kebakaran. Kontak
mata dapat mengakibatkan
kerusakan mata permanen. Dapat menimbulkan efek sistem saraf
pusat. Menyebabkan iritasi mata dan kulit dan luka bakar mungkin.
Korosif. Mei
menyebabkan iritasi saluran pernafasan dengan luka bakar yang
parah mungkin. Dapat menyebabkan iritasi saluran pencernaan
yang parah dengan luka bakar mungkin. Cahaya sensitif. Mungkin
Organ Sasaran berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan kelainan darah.

Potensi Efek Darah, sistem saraf pusat.


Kesehatan
Mata
Kontak dengan cairan korosif pada mata dan menyebabkan luka
bakar parah. Kontak dengan mata dapat menyebabkan kerusakan
Kulit kornea.

Menyebabkan iritasi kulit dan luka bakar yang parah mungkin.


Dapat menyebabkan perubahan warna, eritema (kemerahan),
Tertelan pembengkakan, dan pembentukan papula dan vesikel (lepuh).

Menyebabkan iritasi gastrointestinal dengan mual, muntah dan


diare. Menyebabkan luka bakar saluran pencernaan. Dapat
menyebabkan pembuluh darah keruntuhan dan kerusakan. Dapat
menyebabkan kerusakan pada sel-sel darah merah. Dapat
menyebabkan kesulitan dalam menelan, distensi perut, yang
Terhirup mungkin pembengkakan otak dan kematian. Menelan dapat
menyebabkan iritasi kerongkongan, pendarahan lambung dan
pembentukan ulkus

Menyebabkan luka bakar kimia pada saluran pernapasan. Dapat


menyebabkan ulserasi hidung, jaringan insomnia, tremor gugup
kronis dengan mati rasa ekstremitas, kimia pneumonia, pingsan, dan
kematian. Pada konsentrasi tinggi, efek pernapasan mungkin
termasuk paru-paru akut kerusakan dan edema paru tertunda

kontak dengan kulit dalam waktu lama atau berulang dapat


menyebabkan dermatitis. Percobaan laboratorium telah
mengakibatkan efek mutagenik.
Kontak berulang dapat menyebabkan kerusakan kornea.
BAGIAN 4 - Tindakan Pertolongan Pertama

Mata Dapatkan bantuan medis segera. Jangan biarkan korban


menggosok atau menjaga mata tertutup. Irigasi yang luas
dengan air yang dibutuhkan (minimal
30 menit)

Kulit Dapatkan bantuan medis segera. Segera basuh kulit dengan


banyak air sekurang-kurangnya 15 menit saat menghapus
terkontaminasi
pakaian dan sepatu. Cuci pakaian sebelum digunakan
kembali. Hancurkan sepatu yang tercemar. Seastar Kimia Inc
Termakan MSDS - Hidrogen Peroksida Solusi

JANGAN memancing muntah. Jika korban sadar dan waspada,


berikan 2-4 cupfuls susu atau air. Jangan pernah memberikan
apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.
Dapatkan bantuan medis segera. Mencuci mulut dengan air.
Inhalasi Muntah dapat terjadi secara spontan. Jika muntah terjadi
dan korban sadar, berikan air untuk lebih mencairkan bahan
kimia.

Dapatkan bantuan medis segera. Hapus dari paparan dan


pindah ke udara segar segera. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen.
Catatan untuk dokter JANGAN menggunakan mulut-ke mulut resusitasi. Jika
pernapasan telah berhenti menerapkan pernapasan buatan
menggunakan oksigen dan mekanis yang sesuai
perangkat seperti tas dan masker.

Mengobati gejala dan penuh dukungan. Upaya mengevakuasi


perut melalui induksi emesis atau lavage lambung
harus dihindari. Dalam hal distensi parah dari lambung atau
kerongkongan akibat pembentukan gas, penyisipan tabung
lambung mungkin
diperlukan. Untuk mengobati kerusakan kornea, hati-hati
ophthalmologic evaluasi adalah dianjurkan dan kemungkinan
kortikosteroid lokal
terapi harus dipertimbangkan.

BAGIAN 5 - Tindakan Melawan Api


Informasi umum Seperti dalam api apapun, memakai alat bantu pernapasan
mandiri dalam tekanan-permintaan, MSHA / NIOSH (disetujui
atau
setara), dan penuh pelindung gigi. Limpasan air dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan. Tanggul dan
mengumpulkan air yang digunakan untuk memadamkan api.
Kuat
oksidator. Kontak dengan bahan mudah terbakar dapat
menyebabkan kebakaran. Selama terjadi kebakaran, gas
menjengkelkan dan sangat beracun dapat dihasilkan oleh
dekomposisi termal atau pembakaran. Gunakan semprotan air
untuk menjaga api kontainer terkena dingin. Zat ini
noncombustible. Gunakan air
dengan hati-hati dan dalam jumlah banjir. Mungkin uap lebih
berat daripada udara. Mereka dapat menyebar di tanah dan
mengumpulkan di rendah atau terbatas
daerah. Beberapa oksidasi dapat bereaksi eksplosif dengan
Media pemadam hidrokarbon (bahan bakar). Mei terurai eksplosif bila
dipanaskan atau terlibat dalam api.
Mei mempercepat pembakaran jika terlibat dalam api.

Gunakan air saja! JANGAN gunakan karbon dioksida. JANGAN


gunakan bahan kimia kering. TIDAK mendapatkan air di dalam
kontainer.
Hubungi profesional pemadam kebakaran segera. Dinginkan
wadah dengan banjir jumlah air hingga jauh setelah api dapat
dipadamkan. Untuk kebakaran besar,
kebakaran banjir daerah dengan sejumlah besar air, sementara
merobohkan uap dengan kabut air.

BAGIAN 6 - Tindakan Pelepasan

Informasi khusus Gunakan peralatan pelindung pribadiyang tepat seperti


ditunjukkan dalam Bagian 8. Tumpahan / Kebocoran: Menyerap
tumpahan dengan bahan inert (misalnya, pasir kering atau
tanah), kemudian tempat ke dalam wadah limbah kimia. Jangan
gunakan bahan mudah terbakar seperti debu. Siram area
tumpahan dengan air. Jangan air di dalam kontainer. Jauhkan
kayu bakar (kayu, kertas, minyak, dll,) dari dari bahan yang
tertumpah. Langkah yang harus diambil dalam kasus bahan
dilepaskan atau tumpah: Kenakan mandiri alat bernafas, sepatu
karet dan karet yang berat sarung tangan. Tambahkan kapur.
Campur hati-hati dengan air untuk membentuk tempat bubur
dalam wadah yang sesuai dan mengirim untuk pembuangan.
Metode Ventilasi di area dan cuci tumpahan situs setelah bahan pick-up
pembuangan limbah selesai

Menurut semua peraturan yang berlaku. Hindari run-off


BAGIAN 7 - Penanganan dan Penyimpanan

Penanganan Cuci bersih setelah menangani. Lepaskan pakaian yang


terkontaminasi dan cuci sebelum digunakan kembali. Gunakan
hanya di area yang berventilasi baik. Isi dapat
mengembangkan tekanan terhadap penyimpanan lama. Jangan
sampai mata, kulit, atau pakaian. Simpan wadah tertutup
rapat. Hindari kontak dengan pakaian dan bahan mudah
terbakar lainnya. Jangan menelan atau menghirup. Toko
dilindungi dari cahaya. Buang sepatu yang terkontaminasi.
Bahan kimia tidak digunakan tidak harus dikembalikan ke
wadah. Bilas wadah drum kosong dan menyeluruh dengan air
Penyimpanan sebelum membuang.

Jauhkan dari panas, percikan dan nyala-api. Jangan simpan


dekat bahan mudah terbakar. Simpan wadah tertutup bila tidak
digunakan.
Simpan dalam tempat sejuk dan kering, berventilasi baik jauh
dari zat-zat yang tidak kompatibel. Toko dilindungi dari cahaya.
Jauhkan bentuk alkali,
teroksidasi bahan, logam halus, alkohol, dan permanganates.
Simpan dibawah 350C. Simpan hanya dalam wadah tahan
cahayadipasang
dengan ventilasi keselamatan.

BAGIAN 8 - Kontrol Paparan / Perlindungan Pribadi

Rekayasa control Gunakan ledakan-bukti peralatan ventilasi. Fasilitas untuk


menyimpan atau menggunakan bahan ini harus dilengkapi
dengan
pencuci mata fasilitas dan pancuran keselamatan. Gunakan
ventilasi yang cukup umum atau lokal untuk menjaga
konsentrasi udara dibawah
Peralatan pelindung diperbolehkan paparan batas.
diri
Mata: Pakailah kacamata pelindung yang sesuai atau kacamata
pengaman kimia seperti yang dijelaskan oleh mata OSHA dan
peraturan perlindungan wajah dalam 29 CFR 1910,133 atau
Eropa Standar EN166.
Kulit: Pakailah sarung tangan pelindung yang sesuai untuk
mencegah pajanan kulit.
Pakaian: Pakai pakaian pelindung yang tepat untuk mencegah
pajanan kulit.
Respirator: Sebuah program perlindungan pernapasan yang
memenuhi 29 OSHA CFR 1910,134 dan ANSI Z88.2 persyaratan
atau Eropa Standar EN 149 harus diikuti bila kondisi tempat
kerja menjamin penggunaan respirator itu.
Ventilasi: Gunakan hanya di kap bukti ledakan asap. Ventilasi
yang memadai untuk menjaga uap di bawah TLV.
Lainnya Peralatan Pelindung: Membuat mandi mata dan
pancuran darurat yang tersedia.

BAGIAN 9 - Sifat Fisik dan Kimia

Sifat Fisik dan Kimia Physical State: Liquid


Appearance: clear, colorless
Odor: slight acid odor
pH: 3.3 (30% solution)
Vapor Pressure: 23 mm Hg @ 30C
Vapor Density: 1.10
Evaporation Rate:>1.0 (Butyl acetate=1)
Viscosity: 1.25 cP
Boiling Point: 108 deg C @ 760 mmHg
Freezing/Melting Point: -33 deg C
Decomposition Temperature: Not available.
Solubility: Miscible in water.
Specific Gravity/Density:1.1-1.2 (30-50%)
Molecular Formula:H2O2
Molecular Weight:34.0128
BAGIAN 10 - Stabilitas dan Reaktivitas

Stabilitas kimia terurai perlahan-lahan untuk melepaskan oksigen. Stabil saat


dipanaskan atau terkontaminasi dengan logam berat,
mengurangi agen,
karat, kotoran atau bahan-bahan organik. Stabilitas berkurang
ketika pH di atas 4,0. Kondisi untuk Hindari: shock Mekanikal,
bahan yang tidak kompatibel, cahaya, sumber pengapian,
debu, panas berlebih, terbakar
bahan, agen mengurangi, bahan alkali, oksidan kuat, karat,
debu, pH> 4,0.
Tidak kompatibel dengan Bahan Lain: Oksidator kuat, agen
pereduksi kuat, asam asetat, anhidrida asetat, alkohol,
kuningan, tembaga, paduan tembaga, logam halus bubuk, besi
galvanis, hidrazin, besi, magnesium, asam nitrat, natrium
karbonat, kalium permanganat, sianida (misalnya kalium
sianida, sodium sianida), eter (misalnya dioksan, furfuran,
tetrahidrofuran (THF)), urea, klorosulfonat asam, alkali, timbal,
senyawa nitrogen, trietilamina, perak, nikel, paladium, bahan
organik, arang, natrium borat,
anilina, platina, asam format, cyclopentadiene, karbon aktif,
ters-butil alkohol, selenide hidrogen, mangan dioksida,
mercurous
Produk Berbahaya klorida, karat, keton, asam karboksilat, gliserin, natrium
Dekomposisi fluorida, pirofosfat natrium, bahan bakar larut (aseton, etanol,
gliserol),
Polimerisasi yang kayu, kayu, asbes, senyawa kromium hexavalen, garam besi,
Berbahaya tembaga, kromium, vanadium, tungsten, molybdeum, dan
platinum.

Produk Berbahaya Dekomposisi

Tidak akan terjadi

BAGIAN 11 - Informasi Toksikologi

RTECS CAS# 7722-84-1: MX0887000; MX0888000;


MX0890000; MX0899000; MX0899500; MX0900000. CAS#
7732-18-5: ZC0110000

LD50/LC50 CAS# 7722-84-1: Draize test, rabbit, eye: 1 mg


Severe; Inhalation, rat: LC50 = 2 gm/m3/4H; Inhalation, rat:
LC50 = 2000 mg/m3; Oral, mouse: LD50 = 2000 mg/kg; Oral,
rabbit: LD50 = 820 mg/kg; Oral, rat: LD50 = 1518 mg/kg; Oral,
rat: LD50 = 910 mg/kg; Oral, rat: LD50 = 376 mg/kg; Oral, rat:
LD50 = 4050 mg/kg; Skin, rat: LD50 = 3 gm/kg; Skin, rat: LD50
= 4060 mg/kg;<BR.
CAS# 7732-18-5:
Oral, rat: LD50 = >90 mL/kg;<BR.

Carcinogenicity CAS# 7722-84-1: ACGIH: A3 - Animal


Carcinogen

Epidemiologi Tidak ada informasi tersedia


Teratogenisitas Tidak ada informasi tersedia
Efek Reproduksi Tidak ada informasi tersedia
Neurotoksisitas Tidak ada informasi tersedia

BAGIAN 12 - Informasi Ekologi

lingkungan Hujan diperkirakan karena kondensasi hidrogen peroksida pada


kontak dengan tetesan air. Di atmosfer,
fotooksidasi tidak langsung adalah perdicted dengan paruh 10
sampai 20 jam. Non-signifikan penguapan dan adsorpsi dari
permukaan air dan
tanah / sedimen yang diharapkan. Biodegradasi aerobik cepat
dan cosiderable ditentukan dengan waktu paruh <1 menit
(biologis
pengolahan lumpur) dan 0,3 sampai 2 hari (air tawar).
Hidrogen peroksida adalah non-bioaccumulable.
Fisik: Tidak ada informasi tersedia. Lain-lain: Tidak ada
informasi tersedia

BAGIAN 13 - Pertimbangan Pembuangan


Buang secara konsisten dengan peraturan federal, provinsi / negara bagian / wilayah,
dan lokal.
Penghasil limbah bahan kimia harus menentukan apakah suatu bahan kimia yang
dibuang adalah diklasifikasikan sebagai limbah berbahaya. US EPA pedoman untuk
penentuan klasifikasi tercantum dalam 40 CFR Parts 261,3. Selain itu, penghasil
limbah berbahaya harus berkonsultasi negara bagian dan lokal
limbah peraturan untuk memastikan klasifikasi lengkap dan akurat.
RCRA P-Series: Tidak ada yang terdaftar.
RCRA U-Seri: Tidak ada yang terdaftar.
BAGIAN 14 - Informasi Transportasi
KANADA TRANSPORTASI BARANG BERBAHAYA (TDG) INFORMASI PENGIRIMAN
Nama Pengiriman yang tepat: Hidrogen Peroksida, SOLUSI ENCER dengan tidak
kurang dari 20 persen tetapi tidak lebih dari 60 persen
hidrogen peroksida (stabil diperlukan)
Bahaya Kelas: 5.1, 8 Nomor UN: UN2014 Packing Grup / Kelompok Risiko: II
Ketentuan Khusus: --- Penumpang Membawa Jalan / Rail Batas: 1 kg atau L Pencemar
Laut: ---
CATATAN: Informasi ini menggabungkan Transportasi Barang Berbahaya Peraturan
SOR/2001-286, efektif Oktober 2003

BAGIAN 14 - Informasi Transportasi

KANADA TRANSPORTASI BARANG BERBAHAYA (TDG) INFORMASI PENGIRIMAN


Nama Pengiriman yang tepat: Hidrogen Peroksida, SOLUSI ENCER dengan tidak
kurang dari 20 persen tetapi tidak lebih dari 60 persen
hidrogen peroksida (stabil diperlukan)
Bahaya Kelas: 5.1, 8 Nomor UN: UN2014 Packing Grup / Kelompok Risiko: II
Ketentuan Khusus: --- Penumpang Membawa Jalan / Rail Batas: 1 kg atau L Pencemar
Laut: ---
CATATAN: Informasi ini menggabungkan Transportasi Barang Berbahaya Peraturan
SOR/2001-286, efektif Oktober 2003

US DEPARTEMEN ANGKUTAN (DOT) BAHAN BERBAHAYA PENGIRIMAN INFORMASI (49


CFR)
Pengiriman Nama dan Deskripsi: Hidrogen Peroksida, SOLUSI ENCER dengan tidak
kurang dari 20 persen tetapi tidak lebih dari 40
persen hidrogen peroksida (stabil diperlukan)
Kelas bahaya atau Divisi: 5.1 Identification Number: UN2014 Kelompok Packing: II
CATATAN: Informasi ini diambil dari US Code Judul Peraturan Federal 49 - Transportasi
dan efektif Oktober 2003.

BAGIAN 15 - Informasi Peraturan

Batas: CAS # 7722-84-1


OEL-AUSTRALIA: TWA 1 ppm (1,5 mg/m3)
OEL-Belgia: TWA 1 ppm (1,4 mg/m3)
OEL-DENMARK: TWA 1 ppm (1,4 mg/m3)
OEL-FINLANDIA: TWA 1 ppm (1,4 mg/m3); STEL 3 ppm (4.2 mg/m3)
OEL-PRANCIS: TWA 1 ppm (1,5 mg/m3)
OEL-JERMAN: TWA 1 ppm (1,4 mg/m3)
OEL-BELANDA: TWA 1 ppm (1,4 mg/m3)
OEL-FILIPINA: TWA 1 ppm (1,4 mg/m3)
OEL-SWITZERLAND: TWA 1 ppm (1,4 mg/m3); STEL 2 ppm (2,8
mg/m3)
OEL-TURKI: TWA 1 ppm (1,4 mg/m3)
OEL-UNITED KINGDOM: TWA 1 ppm (1,5 mg/m3); 2 ppm STEL (3
mg/m3)

BAGIAN 16 - Informasi Lain

Pernyataan yang terkandung di sini adalah ditawarkan untuk tujuan informasi saja
dan didasarkan pada data teknis.
Seastar Kimia Inc percaya mereka untuk menjadi akurat tetapi tidak dimaksudkan
untuk menjadi semua-inklusif. Disebutkan di atas
produk ini dimaksudkan untuk digunakan hanya oleh orang yang memiliki
keterampilan teknis yang diperlukan dan fasilitas untuk menangani
produk pada kebijaksanaan mereka dan risiko. Karena kondisi dan cara penggunaan
berada di luar kendali kami, kami (Seastar
Kimia Inc) tidak membuat jaminan dapat diperjualbelikan atau garansi tersebut,
tersurat maupun tersirat sehubungan dengan
informasi dan kita asumsikan tidak ada kewajiban yang timbul dari produk di atas
atau penggunaannya. Pengguna harus membuat sendiri
investigasi untuk menentukan kesesuaian informasi dan produk untuk tujuan khusus
mereka.

Deka Aprilianto
6411409038
Rombel 2

Material Safety Data Sheet (MSDS)


Bagian 1 – IDENTITAS BAHAN DAN PERUSAHAAN

(Chemical Product and Company Identification)


NAMA PRODUK Jeans Katun ( Cotton 100% )
/ NAMA DAGANG

MSDS ini
diterapkan
SYNONYM pada semua
produk
tekstil yang
mengandung
formaldehid.

HCHO
NAMA KIMIA

Surat Edaran
Menaker No.SE
FAMILY KIMIA Formaldehid 02/Menaker/1978
tanggal 22 Maret
1978 tentang Nilai
Ambang Batas (NAB).

24 JAM NOMER
TELEPON
FORMULA KIMIA
EMERGENCY

Digunakan
di industry
PENGGUNAAN tekstil
sebagai
pengawet.

DIBUAT OLEH : DIPASOK OLEH :

PT. Garmen Sumatera Barat PT. Garmen Sumatera Barat

Jl.Hayam Wuruk 8, Jl.Hayam Wuruk 8,

Padang 51351, Sumatera Padang 51351, Sumatera Barat


Barat
Indonesia.
Indonesia. Telepon : (0415) 65613, 41208

Telepon : (0415) 65613, Faks : (0848) 81618, 81627.


41208

Faks : (0848) 81618, 81627.

Bagian 2 – KOMPOSISI BAHAN.

(Hazardous Ingredients)

Daftar Nilai Ambang Batas Formaldehyde

TLV, ppm

KONSENTRASI

FORMALDEHYDE TWA CEILING

CGIH - 0,3

ASHRAE 0,1 0,2

NAB - 2

NIOSH 0,016 0,1

Bagian 3 – IDENTIFIKASI BAHAYA

(Hazards Identification)
Efek toksik bahan kimia pada
EFEK POTENSI diri pekerja dihasilkan apabila
bahan tersebut mencapai
BAHAYA AKUT
tempat yang sesuai dalam
tubuh pada konsentrasi dan
lama waktu yang cukup untuk
menghasilkan manifestasi
toksik.

Formaldehid memiliki bau yang


sangat tajam, sehingga pada
konsentrasi yang rendah sudah
terdeteksi. Masuknya
formaldehid ke dalam tubuh
melalui inhalasi, ingesti, dan
melalui kulit.

Gejala pertama pemajanan


formaldehid pada Kadar
konsentrasi 0,1 -0,5 ppm yaitu
pada mata, dan iritasi umum
pada saluran pernafasan atas.
Bau spesifik formaldehid mulai
tercium pada konsentrasi 0,5
ppm.

Gejala-gejala seperti asma


EFEK POTENSI bronchiale, bisa terjadi pada
orang-orang yang terpajan
BAHAYA KRONIS
formaldehid pada konsentrasi
0,25 ppm.

Studi efek klinik pemajanan Formaldehyde


Kadar Lama % Efek
ppm
Terpajan Responden

0,85 – 5 jam / hari 94 Rasa tidak nyaman


1,6000 diruangan, iritasi pada
konyungti hidung dan
kerongkongan terasa
kering.

Kecepatan
4hari 11 mengedipkan mata
0,03 – menjadi 2 x lebih
0,500 cepat.

Ingin meninggalkan
5 menit 3 ruangan karena
merasa tidak nyaman.

Iritasi sedang pada


5 jam/hari 2 mata.

0,042

4 hari 31 Rasa tidak nyaman


diruangan, iritasi pada
konyungtiva, hidung
dan kerongkongan
terasa kering.

Rasa tidak nyaman


5 jam/hari 19
di ruangan, iritasi
0,250 pada konyungtiva,
hidung dan
kerongkongan
terasa kering.

Bagian 4 – TINDAKAN P3K


( First Aid Measures)

Dapat menyebabkan iritasi mata. Periksa


dan lepaskan setiap lensa kontak.
KONTAK MATA
Dengan segera bilaslah mata dengan air
mengalir untuk sedikitnya 15 menit, kelopak
mata dijaga membuka. Hubungi dokter jika
gejala iritasi tidak hilang.

Dapat menyebabkan iritasi kulit. Cuci kulit


yang terkena dengan sabun dan air.
KONTAK KULIT MINOR
Tutuplah kulit yang teriritasi dengan lotion
kulit yang kualitas baik. Jika iritasi tidak
hilang, hubungi dokter.

Cuci pakaian yang terkena sebelum dipakai


kembali.

KONTAK KULIT LUAS -

Penghisapan yang berulang atau jangka


panjang terhadap debunya dapat berakibat
TERHIRUP MINOR
pada iritasi saluran pernapasan. Kendurkan
pakaian ketat di sekitar leher dan
pinggang..Biarkan korban untuk beristirahat
di suatu tempat yang berventilasi baik.
Hubungi dokter bila gejala tidak hilang.

Bagian 5 – TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN & PELEDAKAN

(Fire and Explosion Data)

PRODUK INI Tidak mudah terbakar


AUTO-IGNITION Tidak
TEMPERATURE

FLASH POINT Tidak


FLAMMABILITY LIMITS Tidak

HASIL PEMBAKARAN --

BAHAYAKEBAKARAN Tidak
DENGAN ADANYA

BERBAGAI SUBSTANSI

BAHAYA PELEDAKAN Bahan ini tidak mudah meledak

DENGAN ADANYA

BERBAGAI SUBSTANSI

MEDIA PEMADAM API Pemadaman penggunaan media yang


sesuai dengan bahan di lingkungannya..

Petugas pemadam kebakaran perlu


memakai alat pernapasan brething
Apparatus (SCBA).

KETERANGAN Tidak mudah menyala.

KHUSUS RESIKO Suatu alat respirator dengan pasokan udara


(SCBA) harus digunakan untuk menghindari
KEBAKARAN
terhisap uap-uap yang beracun.

KETERANGAN Tidak ada informasi tambahan.

KHUSUS RESIKO

PELEDAKAN

Bagian 6 – TINDAKAN MENGATASI KEBOCORAN DAN TUMPAHAN

(Accidental Release Measures)


TUMPAHAN SEDIKIT Ambil bahan yang tertumpah dan taruh
dalam suatu wadah khusus untuk
digunakan kembali atau dibuang.

TUMPAHAN BANYAK Cegah tumpahan bertambah dan lakukan


dengan hati-hati. Hindarkan tumpahan
memasuki saluran pembuangan air, sumber
air, sumur-sumur, dll. Produk akan
mempercapat pertumbuhan ganggang dan
mungkin menurunkan tingkat kualitas air
dan rasa.

Bagian 7 – PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN

(Handling and Storage)

PERHATIAN Hindari kontak dengan kulit dan mata.


Setelah penanganan, selalu mencuci
tangan secara menyeluruh dengan sabun
dan air.

Singkirkan dari makanan, minuman dan


makanan ternak. Jauhkan dari jangkauan
anak-anak.

PENYIMPANAN Simpan di suatu tempat yang kering, yang


berventilasi baik dan dingin.

Bagian 8 - PENGENDALIAN PEMAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

(Exposure Controls/Personal Protection)


Pengendalian formaldehid pada
lingkungan kerja adalah cara yang
KONTROL ENGINEERING
dapat dipilih untuk mengurangi efek
pemaparan. Cara yang dipilih adalah
Sistem Ventilasi.

Di dalam sistem ventilasi diperlukan 4


komponen besar yaitu:
1. Power supply

2. Sistem Udara Masuk.

3. Sistem Udara Keluar.

4. Enclosure.

Pemilihan peralatan pelindung perorangan


bervariasi, tergantung atas kondisi
PERALATAN PELINDUNG DIRI
penggunaan. Gunakan pelindung
pernapasan yang sesuai untuk dust/mist
ketika ventilasi tidak cukup. Masker debu
dianjurkan digunakan. Di mana kontak kulit
dan mata akan terjadi sebagai akibat
paparan berkala yang singkat, gunakan
pakaian berlengan, coveralls, sarung tangan
tahan bahan kimia, dan kaca mata
pengaman berpenutup samping.

PELINDUNG DIRI BILA Tidak ada


ADA TUMPAHAN BESAR

Adanya konsentrasi
AMBANG PAPARAN formaldehid diatas nilai ambang
batas yaitu > 2 ppm (SE –
02/Menaker/1978) dapat
menimbulkan gangguan pada
pekerja seperti iritasi pada
mata, hidung dan
tenggorongan.

Bau formaldehid yang spesifik


sudah mulai tercium pada
konsentrasi 0,5 ppm.

Konsentrasi rata-rata untuk 8 jam


kerja normal dan 40 jam seminggu
Bagian 9 – SIFAT FISIKA DAN KIMIA

(Physical and Chemical Properties)

=> berat molekul : 30,03

=> density gas : 1,04

=> melting point : -118 ° C

=> baling point : -19,2 DC (bentuk gas)

96 0 C (bentuk cair) a

=> exlosivity range dengan udara : 7 -73 ( vol%)

87-910 (g/m 3)

=> konstanta Henry, (H) : 0,02 Pa m 3/mol

=> tekanan uap : 101,3 kPa pada -19 °c

52,6 kPa pad a -33 °c

=> specific gravity (SG) : 0,815

Faktor Konversi: 1 ppm F ormadehyde = 1,2 mg/m 3 pada 25 0C, 1066 mbar.

1 mg Formaldehyde/m 3 = 0,83 ppm

Bagian 10 – STABILITAS DAN REAKTIFITAS BAHAN

(Stability and Reactivity Data)

STABILITAS
Produk dianggap stabil

Pada suhu normal dan tekanan


TEMPERATURE atmosfir berbentuk gas tidak
KETIDAKSTABILAN
berwarna dengan berat molekul
30,03.

Pada suhu diatas 150 0C


KONDISI formaldehid akan
KETIDAKSTABILAN terdekomposisi menjadi
metanol dan karbon monoksida.
-
KETIDAKSTABILAN

DENGAN SUBSTANSI LAIN

-
CORROSIVITAS

Hindari kontaminai dengan


CATATAN KHUSUS UNTUK REACTIVITY makanan dan minuman.

-
CATATAN KHUSUS UNTUK CORROSIVITY

Bagian 11 – INFORMASI TOKSIKOLOGI

(Toxicological Information)
Tertelan ,terhirup
RUTE KERACUNAN

TOXICITY PADA HEWAN

Hindari tercecer atau masuk ke anak


sungai/air.
CATATAN KHUSUS
Mungkin berbahaya terhadap ternak dan
UNTUK TOXISITAS PADA BINATANG
kehidupan liar jika termakan. Bersihkan
semua material yang tumpah.

Produk itu sendiri dan produk-produk


turunan nya tidaklah berbahaya di bawah
kondisi normal dalam kehati-hatian dan
penggunaan yang bertanggung jawab.

Jika terkontaminasi dalam


makanan dan minuman manusia
EFFEK LAIN PADA MANUSIA
secara terus menerus akan
mengganggu kesehatan

Bagian 12 – INFORMASI EKOLOGI

(Ecological Information)
Keracunan rendah pada manusia atau binatang
pada penggunaan normal. Mungkin dapat
ECOTOXICITY
berbahaya pada binatang dan ternak bila
tertelan.

Produk itu sendiri tidaklah berbahaya di


bawah kondisi normal dalam kehati-hatian
dan penggunaan yang bertanggung jawab.

Hindari tercecer, pelepasan atau masuk


kepada anak sungai/air.

Bagian 13 – PEMBUANGAN LIMBAH

(Disposal Considerations)
Kumpulkan dan tempatkan di suatu
kontainer yang pantas untuk penggunaan
PEMBUANGAN LIMBAH
atau pembuangan yang diharapkan.
ATAU DAUR ULANG Pastikan pembuangan mematuhi persyarata
pemerintah dan peraturan-peraturan lokal.

Bagian 14 – INFORMASI PERUNDANG-UNDANGAN

(Other Regulatory Information)


Surat Edaran Menaker No.SE
INFO REGULASI 02/Menaker/1978 tanggaJ 22 Maret
1978 tentang Nilai Ambang Batas
(NAB). Nilai Ambang Batas atau
Threshold Limit Value.

Formaldehid dengan rumus


CLASSIFIKASI umum HCHO.
LAINNYA
Trioxane (CH2O)3, yaitu bentuk
polymer ada formaldehid,
dengan formaldehid 8 -100 unit.
Pada suhu diatas 150 0C
formaldehid akan terdekompsisi
menjadi metanol dan karbon
monoksida.

Bagian 15 – INFORMASI LAIN YANG DIPERLUKAN

(Other Information)

Burgess, William A, 1981 Recognition of Health Hazard in industry. John Wiley & Sons,
NewYork.

Kusnoputranto, Haryoto. 1995. Toksikologi Lingkungan, FKMUI dan Puslit Sumber Daya
Manusia dan Lingkungan. Jakarta.

Malaka, Tan, 1996. Biomonitoring Proceeding Simposium Pemamtauan Biologik dalam


Proteksi Kesehatan Kerja. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Schorr WF, Keran, E. Plotka, E. 1974. Formaldehyde Allergy Archives of Dermatology vol 10,
No.1.

Siege et al 1983. Formaldehyde Risk Assesment for Occupationally exposed Workers.


Regulatory Toxicology and Pharmacology Vol. 3, No.4.

Siti Heryuni, 1995. Kadar Formaldehyde dl Udara Ruangan Toko Tektll Pasar dan Keluhan
pada Mata Pelayan Toko. Majalah Hiperkes dan Kelamatan Kerja.

WHO, 1969. Environtmental Health Criteria 89. Joint Sponsorship of the United
Nation Env. Program.ILO and WHO, Geneva.

Anda mungkin juga menyukai