Anda di halaman 1dari 6

PENGELANTANGAN

A. Tujuan Praktikum
a) Memberikan derajat lebih putih pada kain sutera
b) Memberikan derajat lebih putih pada kain kapas

B. Dasar Teori
Tujuan pengelantangan dan pemutihan optik
Tujuan proses pengelantangan adalah untuk menghilangkan kotoran-
kotoran organik, organik yang terwujud sebagai pigmen-pigmen warna
alami yang tidak bisa hilang hanya dengan proses pemasakan saja. Hal
yang sangat berbeda antara pengelantangan dengan pemutihan optik.
Dimana tujuan proses pemutihan optik adalah untuk menambah kecerahan
Karena bahan mampu memantulkan sinar lebih banyak sehingga kain
Nampak lebih putih dan lebih cerah.

Mekanisme pengelantangan dan pemutihan optik.


Proses pengelantangan ini dilakukan dengan merendam bahan dengan
suatu larutan yang mengandung zat pengelantang yang bersifat oksidator
maupun zat pengelantang yang bersifat reduktor. Senyawa-senyawa
organik dalam bahan yang mempunyai ikatan rangkap dioksidasi atau
direduksi menjadi ikatan tunggal atau menjadi senyawa yang lebih
sederhana sehingga bahan tekstil tersebut menjadi putih.
Pada proses pemutihan optik bahan direndam dalam larutan zat pemutih
optik dimana zat ini nantinya akan menyerap sinar ultraviolet dan
memantulkannya menjadi sinar tampak pada daerah ungu-biru, sehingga
jumlah sinar yang dipantulkan bahan bertambah dan mengurangi pantulan
sinar pada daerah kuning atau merah pada bahan.

Rifky Surya El Putra (1621114009) Page 21


Zat pengelantangan
Proses pengelantangan yang dilakukan pada selulosa umumnya
menggunakan zat oksidator sebagai zat pengelantang. Zat pengelantang
yang bersifat oksidator dibagi menjadi dua golongan:
- Mengandung khlor : Natrium hopoklorit, Natrium khlorit, kan
kaporit.
- Tanpa khlor : Hidrogen peroksida, Natrium peroksida,
Natrium Boraks, Kalium permanganate, Kalium Khromat.

Metoda pengelantangan
Metoda yang digunakan untuk proses pengelantangan dapat dilakukan
secara baik maupun kontinyu. Pengelantangan pada kondisi suhu kamar
dapat juga dilakukan dengan menggunakan bak atau J-BOX tanpa
pemanasan. Pada system kontinyu (dibenam peras) dengan larutan
pengelantang dan didiamkan selama waktu tertentu bergantung dari khlor
aktif yang digunakan.

C. Alat Dan Bahan


1) Alat
 Panci stainless
 Timbangan analitik
 Kaca arloji
 Batang pengaduk
 Pembakar bunsen
 Klem dan Statif
 Pembakar bunsen
2) Bahan
 Kain cotton/sutra yg telah dimasak
 H2O2
 Na2SiO3
 Teepol

Rifky Surya El Putra (1621114009) Page 22


D. Resep
Vlot : 1 : 100
H2O2 : 20 mL/L
Na2SiO3 : 2 gr/L
Teepol : 1 mL/L
Waktu : 60 menit
Suhu : 85oC (kapas) – 70oC (Sutra)

F. Prosedur Kerja
1. Bleaching kain kapas
- Timbang kain (berat awal)
- Siapkan resep sesuai dengan berat kain tersebut
- Lakukan proses bleaching dengan suhu 85oC selama 60 menit
- Keringkan kain tersebut
2. Bleaching kain sutra
- Timbang kain (berat awal)
- Siapkan resep sesuai dengan berat kain tersebut
- Lakukan proses bleaching dengan suhu 70oC selama 60 menit
- Keringkan kain tersebut

Rifky Surya El Putra (1621114009) Page 23


G. Data Pengamatan
1. Bleaching kain kapas
Berat awal = 4,20 gram
Resep yang digunakan
Vlot : 4,2 x 100 = 420 mL
H2O2 : 20 x 420/1000= 8,4 mL
Teepol : 1 x 420/1000 = 0,42mL
Na2SiO3 : 2 x 420/1000 = 0.84 gram
2. Bleaching kain Sutra
Berat awal = 0,70 gram
Resep yang digunakan
Vlot : 0,7 x 200 = 140 mL
H2O2 : 20 x 140/1000= 2,8 mL
Teepol : 1 x 140/1000 = 0,14mL
Na2SiO3 : 2 x 140/1000 = 0.28 gram

H. Kesimpulan
- Warna Kain Sutra dan kapas lebih putih dari sebelumnya setelah
proses bleaching.

Rifky Surya El Putra (1621114009) Page 24


I. Lampiran
Sebelum proses pengelantangan kain kapas

Setelah proses pengelantangan kain kapas

Rifky Surya El Putra (1621114009) Page 25


Sebelum proses pengelantangan kain Sutera

Setelah proses pengelantangan kain Sutera

Rifky Surya El Putra (1621114009) Page 26

Anda mungkin juga menyukai