DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
VERIFIKASI METODE UJI KADAR KROM
PADA MAINAN KARET BUNYI MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Laporan : Verifikasi Metode Uji Kadar Krom pada Mainan Karet
Bunyi Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom
Nama : Mirma Prameswari Narendro
NIM : G44100037
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan praktik lapangan dengan judul “Verifikasi Metode Uji
Kadar Krom pada Mainan Karet Bunyi Menggunakan Spektrofotometer Serapan
Atom”. Praktik lapangan ini dilakukan di Laboratorium Instrumen BBKK, yang
dilaksanakan sejak bulan Juli hingga Agustus 2013 .
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tentunya tidak lepas
dari bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada Bapak Andriawan Subekti selaku pembimbing utama dari
Departemen Kimia dan Ibu Annisa Lestari selaku pembimbing lapangan dari
Laboratorium Instrumen, Balai Besar Kimia dan Kemasan yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan waktu selama pelaksanaan praktik lapangan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada staf Laboratorium Instrumen (Ibu Deni, Bapak
Budi, Teteh Yani, Teteh Dine, dan Kak Yeni) atas bantuan serta masukan selama
praktik berlangsung.
Terima kasih tak terhingga penulis ucapkan kepada ayah, ibu, dan seluruh
keluarga atas doa dan kasih sayangnya. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan
kepada Anisyah, Alfian, Irgham, Karina, Amelia, dan teman-teman kimia 47.
Penulis berharap laporan praktik lapangan ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR LAMPIRAN iii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan 2
Waktu dan Tempat Pelaksanaan 2
KEADAAN UMUM 2
Sejarah 2
Visi dan Misi 3
Struktur Organisasi 3
Organisasi dan Sumber Daya Manusia 3
Sarana 3
Jasa Pelayanan teknis 4
Bentuk Kerjasama 5
BAHAN DAN METODE 5
Alat dan Bahan 5
Metode Percobaan 6
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Linearitas 8
Limit Deteksi 9
Ketelitian 10
Ketepatan 10
SIMPULAN DAN SARAN 11
Simpulan 11
Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12
DAFTAR TABEL
1 Kondisi alat SSA merek Shimadzu AA-6300 pada pengukuran
konsentrasi logam krom 6
2 Data kalibrasi larutan standar Cr 10 ppm 16
DAFTAR GAMBAR
1 Mainan karet bunyi yang digunakan dalam analisis kadar Cr 1
2 Kurva absorbansi larutan standar Cr 16
DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur organisasi Balai Besar Kimia dan Kemasan 15
2 Data pengukuran larutan standar Cr 16
3 Data pengukuran konsentrasi sampel tanpa penambahan standar 16
4 Data pengukuran konsentrasi sampel dengan penambahan standar 17
5 Data %recovery penentuan kadar Cr pada sampel 17
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mainan anak adalah benda atau produk yang dirancang dalam proses
bermain dan belajar oleh anak-anak (BSN 2010). Salah satu contoh mainan anak
yaitu mainan karet bunyi (Gambar 1). Meskipun mainan karet bunyi tidak
dikonsumsi, tapi anak kadang memegang dan menggigit-gigit atau menghisap
mainannya. Selain itu, anak biasanya berganti memegang makanan dan
mengonsumsinya tanpa terlebih dahulu mencuci tangan. Hal ini berpotensi besar
menyebabkan terjadinya migrasi bahan kimia ke dalam mulut dan dalam kurun
tertentu secara sistemik masuk ke dalam tubuh dengan efek jangka panjang.
Bahan kimia pada mainan anak salah satunya adalah logam berat. Oleh karena itu,
analisis kadar logam pada mainan anak sangat diperlukan.
Salah satu logam berat yang terkandung dalam mainan karet bunyi adalah
krom (Cr). Krom merupakan salah satu logam berat yang dapat berbahaya bagi
kesehatan (Palar 1994). Kontaminasi logam krom dapat terjadi melalui makanan
dan minuman yang tertumpuk diginjal, akan mengakibatkan keracunan akut yang
ditandai dengan kecenderungan terjadinya pembengkakan pada hati dan dalam
waktu yang cukup panjang akan mengendap serta menimbulkan kanker paru-paru.
Menurut SNI ISO 8124-3:2010, batas maksimum cemaran logam berat krom pada
mainan anak adalah 60 mg/kg. Sedangkan batas toleransi logam krom dalam
tubuh adalah 0.05 mg/L (Palar 1994).
Analisis kadar Cr pada mainan anak dapat dilakukan dengan menggunakan
metode spektrofotometri serapan atom (SSA) berdasarkan metode SNI ISO 8124-
3:2010. Metode ini memiliki kelebihan yaitu alatnya sensitif, mudah, murah,
sederhana, cepat, dan cuplikan yang diperlukan sedikit serta tidak memerlukan
pemisahan pendahuluan (Khopkar 2002). Sistem atomisasi yang digunakan pada
SSA dapat berupa nyala dan elektrotermal. Pada percobaan ini, sampel diukur
dengan menggunakan teknik atomisasi nyala karena standar baku mutu krom pada
mainan anak >0.20 ppm. Sinar yang digunakan adalah lampu katoda berongga
yang bersifat spesifik untuk setiap logam.
Hasil analisis yang diperoleh haruslah valid karena metode akan digunakan
pada kondisi laboratorium yang berbeda. Di samping itu kemampuan alat atau
2
instrumen juga akan berbeda untuk berbagai spesifikasi. Verifikasi sebuah metode
bermaksud membuktikan bahwa laboratorium yang bersangkutan mampu
melakukan pengujian metode tersebut dengan hasil yang valid. Di dalam
verifikasi metode, parameter yang akan diuji antara lain linearitas, limit deteksi,
ketelitian, dan ketepatan. Ketelitian dan ketepatan merupakan hal paling minimal
yang harus dilakukan dalam verifikasi sebuah metode (Saputra 2009). Dengan
demikian, perlu dilakukan verifikasi terhadap metode uji kadar Cr pada mainan
karet bunyi dengan tujuan bahwa metode tersebut dapat digunakan pada
laboratorium yang bersangkutan.
Tujuan
KEADAAN UMUM
Sejarah
Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) merupakan sebuah unit pelaksana
teknis yang secara struktural berada di bawah badan Pengembangan Kebijakan,
Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI), Kementerian Perindustrian. BBKK
mempunyai tugasa dan fungsi untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan
serta memberikan pelayanan jasa teknis di bidang kimia dan kemasan kepada
dunia usaha. Dalam pelaksanaan tugasnya, BBKK dilengkapi dengan sarana dan
prasarana, yaitu laboratorium, bengkel, dan SDM yang terlatih. Di samping itu,
laboratorium pengujian dan kalibrasi BBKK telah diakreditasi oleh Komite
Akreditasi Nasional (KAN) dan konsisten mengimplementasikan ISO 17025,
juga pranata penelitian dan pengembangan yang sudah diakreditasi oleh KNAPPP.
Tahun 1938 balai ini didirikan dengan nama Central Beurau Voor
Techniche Onderzokingen yang kemudian berganti nama menjadi Central Beurau
Institut Techniche Onderzokingen yang beralamat di Jalan Krang Anyar, Jakarta
Pusat. Kemudian tahun 1949 berubah menjadi Balai Penyelidikan Industri dan
selanjutnya tahun 1968 berubah menjadi balai Penelitian Industri yang dikelola
oleh Lembaga Penelitian dan Pendidikan Industri, Departemen Perindustrian.
Tahun 1980 berubah menjadi Balai Besar Industri Kimia (BBIK) di bawah Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri, Departemen Perindustrian, dengan fungsi
3
dan tugas diarahkan pada penelitian dan pengembangan sektor industri kimia.
Tahun 1985 BBIK dipindah ke lokasi sekarang, yaitu di Pekayon, Pasar Rebo,
Jakarta Timur. Tahun 2002 berubah menjadi Balai Besar Kimia dan Kemasan
(BBKK) dengan tugas utama dalam penelitian dan pengembangan serta
menyediakan pelayanan jasa teknis (standardisasi, pengujian, kalibrasi, sertifikasi,
rancang bangun, konsultasi, dan pelatihan).
Struktur Organisasi
Sarana
BBKK berdiri di atas tanah seluas 42,830 m2 dengan luas bangunan sekitar
8,000 m2. BBKK dilengkapi dengan berbagai sarana yang meliputi sarana
perkantoran, laboratorium, bengkel, dan sarana pelatihan termasuk wisma
4
Jasa Pelayanan teknis yang dapat diberikan BBKK kepada dunia usaha
industri anatara lain:
Litbang Terapan
Litbang teknologi proses kimia khususnya dalam rangka pengembangan
produk-produk kimia berbasis Agro (oleokimia dari kelapa, kelapa sawit, dan
derivat atau turunan minyak atsiri), Litbang teknologi bahan kemasan, kemasan
retail, dan kemasan transport, serta Litbang pencegahan dan penanggulangan
pencemaran indutri (cair, padat, dan gas).
Pengujian Bahan dan Produk Industri
Pengujian produk kimia organik dan anorganik, pengujian kimia dan
mikrobiologi untuk bahan dan produk makanan-minuman antara lain AMDK,
garam beryodium, minyak goreng, minuman ringan, pengujian bahan kemasan
dan kemasan ritel, kemasan transport, dan kemasan Bahan Berbahaya dan
Beracum (B3), pengujian air sumber, limbah cair, limbah padat dan B3, udara
ambien dan emisi udara, pengujian helm sesuai SNI, dan pengujian korek api gas
sesuai SNI.
Kalibrasi Peralatan
Memberikan jasa pelayanan kalibrasi alat-alat ukur, kalibrasi suhu, gaya
massa, dan tekanan serta melakukan pengujian destructive test untuk kekuatan
material atau logam ferro dan non ferro serta kekerasan logam.
Standardisasi
Penyusunan RSNI (Rancangan Standar Nasional Indonesia) untuk produk
Kimia dan Kemasan.
Sertifikasi
Sertifikasi Produk sesuai SNI untuk aneka produk pupuk, minyak goreng,
air minum dalam kemasan (AMDK), garam beryodium, tepung terigu, dan kotak
karton gelombang (Sesuai ruang lingkup Akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk
(LSPro-Chempack BBKK).
Rancang Bangun dan Perekayasan Industri
Mesin fraksinasi minyak atsiri, mesin pengolah cocodisel, mesin TBS-CPO,
mesin CPO-Olein, mesin pengolahan sabut kelapa, mesin arang briket, dan mesin
pengolahan limbah industri.
5
Bentuk Kerjasama
Tabel 1 Kondisi alat SSA merek Shimadzu tipe AA-6300 pada pengukuran
konsentrasi logam krom
No Parameter Logam krom (Cr)
1 Panjang gelombang (nm) 357.9
2 Tipe nyala Udara-C2H2
3 Kecepatan aliran gas pembakar (L/min) 2.8
4 Kecepatan aliran Udara (L/min) 15.0
5 Lebar celah (nm) 0.7
6 Ketinggian tungku (nm) 9
Metode Percobaan
Pembuatan Pereaksi
Preparasi Sampel
Verifikasi Metode
Penentuan Linearitas
Linearitas Cr dilakukan dengan mengukur deret standarnya menggunakan
SSA sehingga diperoleh kurva kalibrasi (absorbansi terhadap konsentrasi) dan
persamaan regresinya. Uji linearitas ini dikatakan baik jika nilai R (koefisien
korelasi) yang diperoleh mendekati 1.
berbahan dasar karet yang dilapisi oleh cat pewarna. Mainan karet bunyi yang
umumnya terbuat dari karet dan plastik ini perlu diwaspadai akan kemungkinan
adanya cemaran logam krom. Cemaran logam tersebut dapat berasal dari zat
warna yang digunakan, proses pembuatan mainan, bahan baku mainan, serta cara
penyimpanan mainan tersebut. Senyawa krom biasa digunakan dalam formulasi
cat dan mainan anak-anak (Sanusi et al. 2010). Karena logam krom merupakan
logam toksik yang dapat memicu berbagai penyakit, maka metode yang
digunakan dalam analisis logam krom harus selalu dilakukan verifikasi secara
berkala agar menghasilkan data yang valid mengenai kandungan analit dalam
produk.
Verifikasi merupakan suatu uji kinerja metode standar. Verifikasi ini
dilakukan terhadap suatu metode standar sebelum diterapkan di laboratorium.
Verifikasi sebuah metode bermaksud untuk membuktikan bahwa laboratorium
yang bersangkutan mampu melakukan pengujian dengan metode tersebut dengan
hasil yang valid (Saputra 2009). Beberapa aspek yang diukur dalam verifikasi
metode logam krom pada mainan anak ini antara lain linearitas, limit deteksi,
ketelitian (%SBR) dan ketepatan (%recovery) menggunakan spektrofotometer
serapan atom. Analisis dengan cara SSA didasarkan pada penyerapan cahaya oleh
atom bebas dari suatu unsur pada tingkat energi terendah (ground state). Saat
cahaya diserap oleh atom, maka satu atau lebih elektron tereksitasi ke tingkat
energi yang lebih tinggi. Penyerapan enargi cahaya ini berlangsung pada panjang
gelombang yang spesifik untuk setiap logam dan mengikuti hukum Lambert-Beer
(Vandecasteele & Block 1993).
Penyiapan sampel diawali dengan pencampuran pelarut HCl 0.07 M yang
relevan dengan asam lambung, pH diatur agar <1.5 mewakili pH lambung pula.
Selain itu, dilakukan pula pemanasan pada suhu 37ºC dalam oven selama 2 jam
dimaksudkan agar terjadinya migrasi logam dari bahan ke pelarut, dan untuk
menunjukkan suhu tubuh. Penambahan HCl 1 M dimaksudkan untuk pengawetan
larutan sampel yang tidak akan langsung diukur dengan SSA.
Verifikasi Metode
Linearitas
endapan sehingga pada saat eksitasi terjadi tidak seluruhnya logam krom dapat
dieksitasi, dan akan mengurangi pembacaan absorbansinya. Begitu juga
sebaliknya, ketika pH <2 atau terlalu asam akan menyebabkan suhu nyala
berkurang dari semestinya sehingga tidak dapat secara optimum mengeksitasikan
logam krom tersebut akibatnya bacaan serapan atom menjadi lebih rendah (Alfian
2007).
Berdasarkan pengukuran larutan standar Cr pada berbagai konsentrasi
didapatkan persaman garis, yaitu y = 0.0263x + 0.0059 (Gambar 2). Dengan nilai
R pada kurva konsentrasi standar logam Cr, yaitu sebesar 0.9999. Nilai R ini
dapat diterima karena >0.9990 (Anderson 1999). Koefisien korelasi menunjukkan
adanya hubungan proporsional antara absorbansi dan konsentrasi larutan. Nilai R
positif menunjukkan korelasi yang berbanding lurus antara konsentrasi terhadap
absorbansinya pada rentang konsentrasi larutan standar tersebut. Koefisien
korelasi (R) dikatakan baik apabila mendekati 1 (Walpole 1995). Nilai R yang
diperoleh pada percobaan berada dalam rentang nilai antara -1 ≤R ≤ 1 dan
mendekati 1, sehingga dapat dikatakan linearitas data yang diperoleh antara
konsentrasi dan absorbansi sangat baik dan metode tersebut dapat digunakan
untuk analisis logam Cr.
Nilai intersep (α) dari persamaan garis menyatakan adanya pengaruh
matriks pada larutan yang dianalisis. Nilai intersep yang semakin jauh dari nol
dipengaruhi oleh matriks dalam larutan yang semakin besar. Hal ini dapat
mengganggu penentuan analit. Persamaan regresi kurva standar mempunyai
intersep yang mendekati nol, yaitu 0.0059 sehingga matriks contoh tidak terlalu
mempengaruhi penentuan kadar krom. Sedangkan nilai kemiringan garis (b)
menunjukkan sensitivitas suatu metode. Nilai kemiringan garis yang besar
menunjukkan bahwa perubahan konsentrasi yang kecil sangat berpengaruh
terhadap sinyal detektor yang dihasilkan, sehingga metode dapat dikatakan
mempunyai sensitivitas yang sangat baik.
Limit Deteksi
Limit deteksi adalah konsentrasi terendah dari analit dalam sampel yang
dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan
blanko (Noerpitasari dan Nugroho 2012). Pada penentuan limit deteksi suatu
metode berbeda-beda tergantung pada metode analisis itu menggunakan
instrumen atau tidak. Pada analisis yang tidak menggunakan instrumen, limit
deteksi ditentukan dengan mendeteksi analit dalam sampel pada pengenceran
bertingkat. Pada analisis menggunakan instrumen, limit deteksi dihitung dengan
mengukur respon sampel beberapa kali lalu dihitung nilai simpangan baku dari
respon sampel (Harmita 2004).
Menurut SNI ISO 8124-3:2010 limit deteksi dikatakan baik apabila nilai
yang diperoleh lebih kecil 1/10 dari baku mutu. Nilai yang ditetapkan untuk Cr
adalah 60 mg/kg, maka 1/10 dari baku mutu Cr adalah 6 mg/kg. Berdasarkan
perhitungan pada Lampiran 3 diperoleh nilai limit deteksi sebesar 7.9850 mg/kg.
Nilai yang diperoleh lebih besar dari baku mutu krom yang ditetapkan sehingga
dapat dikatakan metode ini kurang tepat digunakan untuk mengukur logam krom
dalam mainan anak dengan menggunakan SSA nyala sesuai standar SNI. Hal ini
10
dapat terjadi karena sensitivitas SSA nyala tidak cocok untuk mendeteksi
keberadaan logam krom dengan konsentrasi sampel yang kecil.
Besar kecilnya nilai limit deteksi dan sensitivitas dipengaruhi oleh
kesalahan sistematik, yaitu kesalahan yang ditimbulkan oleh adanya faktor tetap
yang mengakibatkan data hasil uji cenderung lebih tinggi atau lebih rendah dari
harga yang sesungguhnya. Kesalahan sistematik merupakan simpangan yang
sangat mungkin terjadi pada setiap proses uji. Berbagai sebab dapat
mengakibatkan timbulnya kesalahan sitematik seperti kelemahan metode uji,
kelemahan analisis, kerusakan instrumen dan bahan standar yang tidak mampu
ditelusuri (Purwanto 2010).
Ketelitian
Ketelitian menurut AOAC (2002) adalah kesamaan hasil dari tiap individu
ketika metode tersebut diterapkan berulang kali pada berbagai pencuplikan suatu
contoh homogen. Ketelitian dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu keterulangan
dan ketertiruan. Syarat metode tersebut baik atau tidak digunakan persamaan
koefisien variasi Horwitz sesuai AOAC (Association of Official Analytical
Chemist 2005).
Ketelitian diukur dengan menghitung simpangan baku relatif (SBR) dari
tujuh kali pengukuran ulang. Semakin besar nilai simpangan baku relatif, maka
semakin tidak baik ketelitian pada pengukuran, karena simpangan baku yang
besar menunjukkan bahwa data pengukuran tersebar. Pengujian dilakukan dengan
metode repeatability (pengulangan) sehingga diperoleh ketepatan sistem dalam
memberikan respon terhadap analit yang dideteksi. Berdasarkan hasil perhitungan
diperoleh nilai persen simpangan baku relatif (%SBR) dan 2/3 CVHorwitz berturut-
turut adalah 4.52% dan 26.28%. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran
memiliki keseksamaan yang sedang karena menghasilkan %SBR 2-5% (Harvey
2000). Namun, nilai ketelitian bergantung pada konsentrasi analit yang dianalisis.
Semakin kecil konsentrasi analit yang terukur makan akan semakin besar nilai
ketelitiannya. Nilai 2/3 CVHorwitz yang diperoleh menunjukkan hasil analisis yang
memenuhi syarat AOAC karena nilai %SBR lebih kecil dari 2/3 CVHorwitz.
Ketepatan
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
15
BAGIAN TATA
USAHA
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
KEPEGAWAIAN UMUM
Konsentrasi
Absorbansi
(ppm)
0.5 0.0181
1 0.0328
2 0.0593
3 0.0849
5 0.1371
0.16
0.14
0.12
0.1
Absorbans
0.08
0.06 y = 0.0263x + 0.0059
0.04 R² = 0.9998
0.02
0
0 1 2 3 4 5 6
[Cr] (ppm)
Konsentrasi
Ulangan Absorbansi
sampel (ppm)
1 0.0021 -0.1455
2 0.0037 -0.0846
3 0.0027 -0.1217
4 0.0013 -0.1768
5 0.0053 -0.0243
6 0.0048 -0.0440
7 0.0030 -0.1113
Jumlah 0.0229
Rata-rata 0.0033
Standar deviasi 0.0014
LOD (mg/L) 0.1597
LOD (mg/kg) 7.9850
SNI (mg/kg) 6.0000
17
Contoh perhitungan:
3𝑥𝑆𝐷 3 𝑥 0.0014
Limit deteksi = kemiringan = = 0.1597 mg/L
0.0263
𝑚𝑔
𝐿𝐷 𝑎𝑏𝑠 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 0.1597 𝑥 50 𝑚𝐿
𝐿
Limit deteksi = = = 7.9850 mg/kg
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1.0000 𝑔
Konsentrasi Konsentrasi
Konsentrasi
Ulangan lar. standar sampel+lar. %Recovery
sampel (ppm)
(ppm) standar (ppm)
1 2.5463 105.90
2 2.4071 100.33
3 2.5701 106.85
4 -0.1012 2.5000 2.7488 114.00
5 2.6061 108.29
6 2.6281 109.17
7 2.4384 101.58
Rata-rata 2.5636 106.59
SD 0.1160 4.64
Contoh perhitungan:
𝐶1−𝐶2
% Recovery = x 100%
𝐶3
2.5463−(−0.1012)
= x 100% = 105.90%
2.5000
𝑋1+𝑋2+𝑋3+...+𝑋7
Rerata = = 106.59
7
∑ 𝑖(𝑥𝑖−𝑥)2
SD = √ = 4.64
𝑛−1
18
𝑋1+𝑋2+𝑋3+⋯+𝑋7
Rerata konsentrasi (sampel+lar.standar) =
7
2.5463+2.4071+⋯+2.4384
= = 2.5636
7
∑ 𝑖(𝑥𝑖−𝑥)2
SD konsentrasi (sampel+lar.standar) = √ = = 0.1160
𝑛−1
𝑆𝐷
% RSD = x 100% = 4.52 %
𝑋
C = 2.5 C μg/kg
= 2.5 μg/109 μg = 2.5 x 10-9
CV Horwitz (%) = 2[1-(0.5 log C)]
= 2[1-(0.5 log 2.5x10^-9 )]
= 39.42%
2/3 x CV Horwitz = 2/3 x 39.42% = 26.28%
Jadi, RSD < 2/3 x CV Horwitz
19
Judul Laporan : Verifikasi Metode Uji Kadar Krom pada Mainan Karet
Bunyi Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom
Nama : Mirma Prameswari Narendro
NIM : G44100037
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
20