Anda di halaman 1dari 5

PULP MAKING

Pulp Making adalah unit yang menkonversi kayu (Serpihan kayu) atau Chips
Menjadi Pulp.

Pulping : Metode sistematik untuk memutus ikatan komponen lignin sehingga


fiber terbebas dari lignin
Faktor yang mempengaruhi
1. Raw material
2. wadah
3. waktu
4. katalis

Departemen Pulp Making (PM)


 PM 1A (Bacth Digester)
 PM 2A (Batch Digester)
 PM 8A (Continuos Digester)
 PM 9A (Continuos Digester)
Bacth Digester (old mill) : prosesnya chipsnya masuk + WL + injeksi elve
steam (low preassure steam) + pompa + dipanaskan (heater) +
disemprotkan ke atas selesai + bawahnya dibuka baru diblow
Continuos Digester (new mill) kapasitas 1300 ton/hari :
- Chips masuk dari atas sampai kebawah. Waktu memasak
menggunakan medium pressure steam (mps) lalu + WL
- Berapa lama masaknya tergantung produksinya seberapa banyak.
Lebih banyak produksi lebih cepat dia memasak. Itu berpengaruh
kepada kualitas pulp yang dihasilkan.

Metode Proses Pulpping


1. Chemical Pulp
Menggunakan bahan kimia dan biasanya disertai proses pemanasan
mampu melakukan jumlah selulosa yg diinginkan memberikan yield 40-
50%
Proses Bleached hingga mencapai 92%
Cocok untuk kertas printing dan tissue
2. Semi Chemical Pulp
Menggunakan gabungan antara proses kimiawi dan mechanical.
Meninggalkan jumlah selulosa yg lebih sedikit. Memberikan yield 55-
85%. Proses bleached hanya mencapai 75%. Cocok untuk bahan karton
box.
3. Mechanical Pulping
Menggunakan daya mechanical untuk memisahkan BL dari chips.
Komponen wood hampir semuanya tertinggal pada proses memberikan
yield 85-95% dan kekuatan rendah.
Proses bleached terbatas hanya mencapai <70 % cocok untuk kertas
karton.

 White Liqour standart 98 – 105 gr/l. Di IKPP 100 – 102 gr/l. Dengan
sulfudity 23 -30% sekarang di IKPP 26%
NaOH (gr/l) : standart 98 – 105 Actual 98 – 106
Na2S : standart 23 -30 Actual 20 - 27
 Black Liqour : White liqour sisa hasil pemasakan yang mengandung
Alkali + Lignin + Zat Ekstraktif.
Total Alkali (TA) : Soda (NaOH), Na2S, Na2CO3, Na2SO3
Na2CO3 didapat dari CaO jumlahnya sedikit.
 Aktif Alkali : NaOH + Na2S dalam bentuk Na2O
 Kenapa Chips dipotong kecil kecil karena agar luas permukaan lebih
besar, lebih cepat dan lebih mudah agar bahan kimia menyerap atau masak
(berekasi).
 EA
 Knots : Chips yang tidak matang akibat oversize

 Lignin tidak memiliki senyawa kimia.

Parameter yg harus di Check pada saat Cooking.


 Kappa Number (Kn) Alat Test Menggunakan Kalium Permanganat :
Menunjukkan derajat kemasakan chips jadi pulp.
Menunjukkan sisa lignin yang ada di dalam di digester 16-18
 visikositas : Bukan menyatakan kekantalan, karena itu zat yg bisa terlarut
dengan air.
Konsistensi zat yg bisa larut dengan air. Contoh konsitensi Pulp 10 % yang
artinya 10 % Pulp 90 % kadar air.
Visikositas di PM maksudnya menguji kekuatan serat dalam bentuk
cm3/gr.
Nilai visikositas setelah masak 850 keatas, supaya produk akhir 600
keatas.
Dulu untuk menaikkan visikositasnya kayu di campur antara lbkp dengan
nbkp 30 % biar gak patah pada saat paper machine. Tpi pada saat ini tidak
lagi karena kemajuan teknolgi sempat 10 % dan skrg jadi 0%.
Kuncinya naikkan visikositas semakin tinggi visikositas maka paper
machin tidak pakai nbkp.
 Brigthnes (angka kecerahan) : Warna pasti hitam bisa diukur, ada yg hitam
pekat dan ada hitam yg terang. Untuk Mengetahui Parameternya dengan
Kappa Number Melalui Kalium Permanganat.
 Soda Loss : waktu di keluarkan sisa alkali yg pada saat masak masih ada
itu akan keluar kalau tidak dikutip menjadi kerugian menjadi kehilangan
soda ikpp. Di washing alkalinya atau sodanya di ambil balik dicampur
dengan air dan di kirim ke VE jadi tidak hilang.
Kalau tidak dikeluarkan soda kan basa kuat ketemu ama ClO2 asam kuat
kawin langsung. Artinya sodanya hilang dimakan ClO2 hilang Soda hilang
juga sebagian CLO2 sedikit. Dan hasil dari ini adalah garam karena garam
tidak dibutuhkan pada saat proses.
Setiap tahap kenapa ada pada saat washer.
- Difusser
- Wash press
Digunakan untuk mengeluarkan chemical,
Diproses kita di awali basah di akhiri dengan asam.

 CLO2 (Clorin Dioksida) hasil dari Chemikal Making (CM)


 O2 (Oksigen) hasil dari Chemical Product (CP)
 NaOH (Soda) hasil dari Clour Alkali (CA)
 H2O2 (Hidrogen Peroksida) dibeli dari luar
 Na2S di WL datang dari Na2SO4

Cooking – Impregnation (Screeaning/Washing) – O2 Delignifiaction –


Bleaching

A. Cooking
 Cooking (25% Chips) : Ingin menghilangkan lignin tanpa
memasak/menghilangkan hemiselulosanya.
 Chips dan Soda (NaOH) dan Na2S (White Liqour) ditambahkan dan
hasilnya adalah Black Liqour.
 NaOH berikatan dengan Lignin, Na Bereaksi dengan lignin sehingga OH
lepas dan kawin dengan Na2S jadi hasilnya ganda Na2SO4 kah ?
 WL Berbentuk Solid (Kapur) lalu dicairkan dengan air atau WL dari Re
Cousticizing
 Chips masuk melalui inbin dengan udara tidak bertekanan atau hanya
tekanan ATM

Inbine – High Preasure Feeder - Digester

B. Impregnation
Impregnation (24,5% Chips) : Memisahkan bahan terlarut yang tidak
diinginkan secara menchaninal dan merecovery semaksimal mungkin bahan
terlarut dalam pulp baik organik maupun anorganik.
 Screening : Penyaringan chips.
Proses screening :
- Serat dengan konsistensi 1-3 % masuk ke screnn
- Sebuah rotor type paddle menyebabka serat serat berkumpul
dengan serat serat yang lain dalam konfigurasi yg berbeda
- Accept lewat melalui basket tadi
Tahapan screening : tahap yang sangat penting karena
bagaimanapun accept tersebut akan diterima oleh sistem. Reject
dari tahap primer terlalu banyak mengandung fiber.

 Washing :
- Secara ekonomis mengurangi jumlah maksimum zat organik dan
an organik yang terlarut
- Organik yang dibakar didalam boiler untuk mendapatkan energi
- An organik didaur ulang digunakan di pulping
- Padatan – padatan yang terlarut yg dibawa bercampur dengan
proses bleaching dan proses paper making.
Tujuan Screening dan Washing :
- Memberikan atau menghilangkan bagian bagian tertentu dari pulp
yang tidak dapat diterima yg dapat menyebabkan kualitas pulp dan
kerts berbeda beda.
- Menguragi konsumsi bahan kimia pada tahp bleaching
- Mengeluarkan larutan an organik dan organik.
Metode Washing :
1. Dilution (pengenceran) – Agitation (pengadenan) – extraction (penyaringan)
Pupl yang belum dicuci dilarutkan dalam air pencuci dan diaduk aduk
menimbulkan dan mempecepat terjadinya difusi antara black liqour dengan
air pencuci untuk mencapai kondisi kesetimbnagan liqour diextract sehinnga
pulp mampu meninggalkan liqour
2. Displacement Washing
Pulp yang belum dicuci di endapkan didalm fit (kolam) untuk membuang
(drain) liqour. Dengan bantuan bahan kimia tertentu (sulfur), maka pulp akan
terapung bersama air sehinggga bl akan turun sampai tingkat pencucian yg
dikehendaki (jumlah lid bl pada pulp)
Mekanisme Pencucian :
- Pengemceran dan Ekstraksi
- Dispacement washing
Washing Equipment :
1. Preassure diffuser
2. Diffuser washer
3. Wash press/compact press
4. Rotary vacum press

C. O2 Delignificatiom (24%) : Mengurangi lignin yang masih menempel pada


pulp. Dengan bantuan NaOH

D. Bleaching (23%) : Membuang lignin dan menaikkan brightness pulp.

Bagian Cooking – inbine – high Preasure Feader – Digester.

Screening – Washing. Washing itu menggunakan preasure debuster, noter,


preasure mix screen, mc pump, reactor.

Bleaching : D0, E0, D1, D2, Reaktor, Defuse, MC Mixer, Presuare, MC Pump.

Anda mungkin juga menyukai