Anda di halaman 1dari 88

CREATED BY

PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Kertas adalah bahan


yang tipis dan rata, yang
dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari
pulp. Serat yang digunakan
biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan
hemiselulosa.
SEJARAH
KERTAS
MESIR KUNO :

Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan


papirus sebagai media tulis menulis. Dari kata
papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai
paper dalam Bahasa Inggris, papier dalam
bahasa Jerman, Belanda, Perancis misalnya
atau papel dalam Bahasa Spanyol yang
berarti kertas.
SEJARAH
KERTAS

CHINA

Peradaban China yang menyumbangkan


kertas bagi dunia adalah Thai lun yang
menemukan kertas dari bahan bambu yang
mudah didapat di seantero China pada tahun
101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar
ke Jepang dan Korea
SEJARAH
KERTAS

ARAB

Teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan


orang-orang Arab pada masa Abbasyiah terutama
setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang pada tahun
751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang
mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-
orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah
pusat-pusat industri kertas baik di Baghdad maupun
Samarkand.
BAHAN
BAKU

PROSES PRODUK

BAHAN PRODUK
ADDITIF SAMPING
PERSYARATAN
No. Aspek Lingkungan Persyaratan
Mengandung pulp asli (yang) berasal dari kayu dan
atau non kayu), atau daur ulang kertas bekas, atau
campuran keduanya. Kayu untuk pulp asli berbahan
1 Bahan Baku
baku kayu harus berasal dari penebangan yang sah
dan hutan yang dikelola secara berkelanjutan

Surfaktan dan biosida memiliki tingkat


biodegradasi minimum 90%
2 Bahan Kimia Bahan pemutih yang diperbolehkan pada proses
deinking adalah hidrogen peroksida

Padatan tersuspensi dalam air pasi tidak boleh lebih


3 Air Pasi dari 8 kg/ton kertas
Air tidak lebih dari 20 m3/ton kertas
Pemakaian Air dan Listrik tidak lebih dari 800 KWH/ton kertas
4
Energi Uap tidak lebih dari 3 ton/ton kertas
Kadar Adsorbable Organic Halides (AOX) tidak
5 Limbah Cair lebih dari 0,5 kg/ton 90% pulp
BAHAN
BAKU

SUMBER JENIS

Virgin Waste
KAYU NON-KAYU
Pulp Paper
BAHAN BAKU KAYU

Tanaman Kayu dibagi 2 :


1.Gymnospermae (Soft Wood) ,dan
2.Angiospermae (Hard Wood)

Bahan Bahan yang terkandung dalam kayu :


1.Selulosa
2.Hemiselulosa
3.Heloselulosa
4.Lignin
5.Ekstraktif
Karakteristik serat dari
Soft Wood dan Hard Wood

Karakter Kayu Lunak Kayu Keras


Kandungan selulosa 42% +/- 2% , 45%
+/- 2%
Kandungan Lignin 28% +/- 3% , 20%
+/- 4%
Kandungan Ekstraktif 3% +/- 2% , 5%
+/- 3%
Panjang serat 2-6 mm, 0.6-1.5 mm
Kekasaran 15-35 mg/100 mm, 5-10
mg/100m
SELULOSA

Bahan baku utama berupa selulosa (C6 H10O5)n Yang


berupa serat putih dengan nilai n 250 1500.
Berdasarkan kelarutan dalam NaOH 17.5 %
selulosa dibedakan :
1. -selulosa, tidak larut pada
2. -selulosa, larut &mengendap lagi jika
ditambahkan asam
3. -selulosa, larut &mengendap lagi jika
ditambahkan alkohol
LIGNIN

Karakteristik Lignin :
1. Mempunyai BM > 1.000
2. Mudah terdegredasi
3. Peka terhadap oksidasi & dapat terurai menjadi
asam aromatik
4. Hidrofobic & kaku
5. Warna kertas jadi cokelat
HEMISELULOSA

Merupakan polisakarida non-selulosa terdapat pada


Kayu dan tumbuhan
Bersama selulosa akanmembentuk dari 3-heksosa dan
2-pentosa
Mudah terhidrolisa jadi gula pada asam encer panas
Dapat dipisahkan dari holoselulosa dengan NaOH dan
KOH
HELOSELULOSA

Merupakan bagian dari kayu yang sudah bebas dari


bahan ekstraktif dan lignin
EKSTRAKTIF

Bahan ini terdiri dari asam lemak, resin, dan fenol dan
2-5 % terdapat pada kayu
BAHAN BAKU NON-
KAYU

Bahan baku Non-Kayu yang biasa


digunakan :
1.Rumput
2.Alang-alang
3.Ampas tebu
4.Jerami
BAHAN BAKU
VIRGIN PULP

Kertas yang dibuat dari bahan


baku
KAYU dan NON-KAYU
BAHAN BAKU
WASTE
PAPER

Kertas yang dibuat dari serat


sekunder yang berasal dari kertas
bekas
PENGEPAKAN KERTAS
BEKAS
EPA, 200
5
Tempat penampungan
pulping yang mana kertas
bekas yang dihancurkan dan
diproses secara semi kimia
Proses ini dimana serat-serat panjang yang
masih mengandung getah, aspal dan lilin akan
didispersi.

Proses disini dilakukan 2 tahapan


1.Dimana pengurangan kandungan air agar
kekentalannya mempermudah proses
selanjutnya
2.Getah, aspal dan lilis akan terdispersi pada
Disintegrator
BAHAN PENAMBAH

Bahan Fungsional
1.Sizing Agent
2.Bahan Penguat Basah (wet strength)
3.Bahan Penguat Kering (dry strength)
4.Bahan Pengisi (Filler)
5.Zat Warna (Dyes)
6.Optical Brightening Agent (OBA)

Bahan Pengontrol
1. Bahan Anti Busa (Defoamer)
2. Bahan Peretensi
3. Bahan Pembantu Drainase
4. Poly Alumunium Chloride (PAC)
5. Bakterisida (Biocide)
PROSES PEMBUATAN KERTAS
PEMILIHAN JENIS
KAYU
Bahan baku yang
mengandung selulosa seperti kayu,
bambu, serat kapas, bagas dan
lain-lain dipotong menjadi serpihan
kecil. Kulit kayu dikelupas secara
PERSIAPA mekanis atau hidraulis sebelum
N KAYU dicacah menjadi serpihan kayu,
kemudian dicuci dan disaring
untuk menghilangkan debu yang
melekat.
Efluen dari proses persiapan
kayu berasal dari air bilasan kayu
yang mengandung partikel halus
batang kayu dan padatan terlarut.
Dalam proses pulping secara
kimiawi ditambahkan panas dan zat
kimia pada serpihan kayu yang
dimasukkan ke dalam tabung
bertekanan yang disebut digester.
Pembuatan pulp dengan proses kraft
PEMBUBURA menggunakan larutan putih (white
N KAYU liquor), yaitu larutan campuran
(PULPING) sodium hidroksida dan sodium sulfida
yang secara selektif akan melarutkan
lignin dan membuatnya lebih larut
dalam cairan pengolah.
Setelah 2-4 jam, campuran
antara pulp, sisa zat kimia dan
limbah kayu dikeluarkan dari
digester. Pulp kemudian dicuci untuk
memisahkannya dari cairan hitam
Larutan yang mengandung serat
kayu terlarut kemudian masuk ke
digester dan dipanaskan. Larutan hasil
pemanasan yang berwarna hitam (black
liquor) dipisahkan dari pulp (brownstock)
setelah proses pemanasan. Dalam batch
digester, pulp (brownstock) diambil dari
dasar digester tabung untuk dilanjutkan
dengan pencucian.
Pada digester bersinambungan,
pencucian dilakukan di dalam digester
untuk menghilangkan larutan lain dan
mendinginkan pulp. Kraft pulping adalah
proses dengan hasil rendah yaitu hanya
45% dari kayu akan menjadi pulp yang
dapat digunakan. Pulp atau disebut
brownstock pada tahap ini siap untuk
Pencucian pulp secara efisien
sangat penting dilakukan untuk
memastikan kebutuhan maksimal zat
kimia dalam proses pulping dan
mengurangi jumlah limbah organik
yang terbawa oleh pulp dalam proses
PENCUCIA pemutihan. Pulp yang kurang tercuci
N membutuhkan dosis zat pemutih yang
(WASHING lebih besar.
) Hasil samping berupa black
liquor, debu, lignin, dan pemutih
dihilangkan setelah tiap tahapan
proses selesai. Efisiensi pencucian
diukur berdasarkan tingkat
kebersihan bubur kertas dan jumlah
air yang digunakan untuk mencapai
tingkat kebersihan tersebut.
Pulp melewati slot dalam
piringan yang berputar untuk
memisahkan gumpalan selulosa
menjadi serat dan
REFININ mempersiapkan pulp untuk
G proses pembuatan kertas. Serat
dipotong dengan panjang yang
seragam dan diperlakukan untuk
memperbaiki ikatan dan
kekuatan produk akhir kertas.
Penghilangan lignin (delignifikasi)
menggunakan oksigen diperlukan
untuk menghilangkan sisa lignin
dari brownstock yang merupakan
tahap prebleaching. Dengan
mengurangi lignin akan
dihasilkan bubur kayu yang lebih
putih. Oksigen dan larutan putih
N I O ditambahkan ke dalam
E AT
G
I IC brownstock dalam reaktor
S
K IF
O N pemanas. Senyawa lignin akan
L IG N lepas dan dihilangkan dengan
E
D pencucian dan ekstraksi. Oksigen
delignification akan mengurangi
jumlah klorin yang dibutuhkan
dalam proses pemutihan
Bleaching dilakukan
dalam beberapa tahap
BLEACHING
dengan tujuan
menghilangkan lignin
tanpa merusak selulosa.
Dalam industri kertas terdapat beberapa tahap dalam
proses pemutihan. Masing-masing tahapan dijabarkan di
bawah ini.

C Tahap klorinasi, menggunakan Cl2 dalam media asam

E Extraksi Alkali, untuk melarutkan hasil degradasi


lignin yang
terbentuk pada tahap sebelumnya dengan larutan
NaOH.
D Klorin dioksida, mereaksikan ClO2 dengan pulp pada
kondisi
asam
O Oksigen, digunakan pada tekanan tinggi dan suasana
basa
H Hipoklorit, mereaksikan NaClO dalam media basa
P Peroksida, reaksi dengan hidrogen peroksida (H2O2)
Mesin pemotong
gelondongan kayu
menjadi ukuran kecil
yaitu kurang dari 2 cm
dan setipis 1/2 cm.
Prinsipnya seperti panci masak didapur
tempat ibu atau istri anda masak. Potongan
kayu yang disebut chips dimasak dengan
suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu
larutan kimia penghancur. Larutan dan
proses masak ini akan melembutkan dan
akhirnya memisahkan serat kayu yang
diinginkan dari "lignin" yaitu unsur kayu
semacam lem yang menahan serat kayu
Proses ini akan membersihkan sisa-sisa
larutan kimia dan ligin yang masih tertinggal,
yang dikirim keproses nomor 6 yaitu chemical
recovery process. Pada tahap ini bubur kertas
secara alami berwarna coklat dan umunya
digunakan untuk membuat kertas kantong
Alat pembersih serat, dimana serat
pulp yang bersih akan terangkat
keatas dan kotoran yang lebih
berat akan turun kebawah tabung
pembersih. Alat pembersih ini
SCREENING menggunakan "centrifugal force"
DAN CLEANING
(kuatan putar) menyebabkan
material yang berat dan solid
kehilangan momentum pada sisi
dinding dalam cleaner. Efek ini
membuat material berat tadi lebih
cepat turun kebawah tabung
dibanding fiber yang ringan.
PERBEDAAN PROSES MEKANIK DAN KIMIA

PULP MEKANIK PULP KIMIA


Kebutuhan 1000 kW/ton Sesuia Kebutuhan
Energi pulp
Yield 95 % 45 %
Kekuatan Kertas Tinggi Rendah
Biaya Produksi Lebih Tinggi Rendah
Ketahanan Serat Mudah Sobek Tahan Lama
Pulp yang sudah diputihkan
kemudian dibawa ke mesin
pembuat kertas dimana akan
dibentuk lembaran pulp pada
screen. Air dihilangkan dari
lembaran dengan kombinasi
PAPER vakum, panas, dan tekanan yang
diberikan di bagian penggulung
MAKING (roller).
Kertas dapat dibuat dengan
berbagai jenis berat dan digulung
menjadi gulungan besar untuk
diproses lebih lanjut. Kertas
terkadang juga dilapisi dengan
kaolin untuk memutihkan
permukaan atau diberi pengikat
yang mengandung formaldehyde.,
PENGEPRESSA
N

PENGERINGA
PEMBENTUKAN
N
PEMBENTUKAN
(WET PART)

CLEANER

REFINERS HEADBOX

WIRE
Alat penghalus serat dimana bubur
kertas dipotong dan dihancurkan
kecil-kecil. Proses ini bertujuan
meningkatkan properti kekuatan dan
"bonding" serat (bersatunya serat
REFINER
satu sama lain). Proses "jordaning"
S
terjadi dimana bubur kertas
diuraikan, dipotong dan distribusi
rata. Sistim Jordan memompa dan
mendesak campuran bubur
melewati rongga yang sangat
sempit dalam proses penghalusan
serat
Alat pembersih serat, dimana
serat pulp yang bersih akan
terangkat keatas dan kotoran yang
lebih berat akan turun kebawah
CLEANER tabung pembersih. Alat pembersih
S ini menggunakan "centrifugal
force" (kuatan putar)
menyebabkan material yang berat
dan solid kehilangan momentum
pada sisi dinding dalam cleaner
Bubur kertas yang bersih dan
bercampur dengan filler dan kimia
penambah lainnya atau disebut
stock, kemudian dicampur dengan
HEADBO air untuk membuat "furnish."
X Furnish adalah 99.5% air dan 0.5%
stock. Furnish disalurkan kedalam
Headbox, dimana diregulasi
sedemikian rupa agar stock
terdistribusi merata disepanjang
box dan stock tidak bergumpal.
Berfungsi membentuk
bentangan lembaran kertas
dengan menyaring furnish
terhadap air yang menjadi
WIRE media pembawa. Air disaring
sedemikian rupa lewat lobang
halus (mesh) permukaan wire,
dan furnish terdiri dari serat
dan filler tertahan diatasnya.
PENGEPRESSAN

Proses selanjutnya yaitu press part. Proses ini


merupakan proses pengeluaran air dengan sistem
pengepresan yaitu dengan cara melewatkan
lembaran kertas pada titik tekanan (nip) dari
pertemuan dua buah roll. Penggunaan sistem press
memiliki efisiensi pengeluaran air yang tinggi dengan
biaya yang relatif rendah sehingga kemungkinan
kertas putus dibagian selanjutnya relatif kecil. Hal ini
akan meningkatkan efisiensi mesin.
PENGERINGAN

Pada saat bagian pengepresan sudah tidak


mampu lagi mengeluarkan air dari lembaran,
maka dilakukan sistem pengeluaran air
dengan cara penguapan atau dengan
memberikan panas dari steam pada
lembaran melalui silinder dryer sehingga
diharapkan kadar air lembaran menjadi 7 8
%.
Kertas Tulis A

Kertas
Kertas Sekuritas
Permanen

Produk

Kertas Cetak A Kertas Berwarna


Kertas Tulis A

Merupakan istilah pengganti bagi jenis


kertas HVS (Hout Vrij Schrijf Papier)
yang lazim terdapat di pasaran
Indonesia, adalah kertas yang khusus
dibuat dari pulp kimia, dapat
mengandung pulp mekanis maksimal
15 %, digunakan untuk keperluan tulis-
menulis
TIFE KERTA TULIS A DAN SPESIFIKASINYA

A SERIES mm X mm Inch X Inch


A0 841 X 1189 33.11 X 46.81
A1 594 X 841 23.39 X 33.11
A2 420 X 594 16.54 X 23.39
A3 297 X 420 11.69 X 16.54
A4 210 X 297 8.27 X 11.69
A5 148 X 210 5.83 X 8.27
A6 105 X 148 4.13 X 5.83
A7 74 X 105 2.91 X 4.13
A8 52 X 74 2.05 X 2.91
A9 37 X 52 1.46 X 2.05
A10 26 X 37 1.02 X 1.46
Kertas Sekuritas

Kertas tulis atau cetak yang


dibuat secara khusus dari pulp
kimia, awet, tahan lipat dan
kedap air, mempunyai sifat
tulis dan sifat cetak yang baik.
Kertas
Permanen

Kertas yang memiliki pH (tingkat


kelembaban acid dan alkalin)
netral dinyatakan baik oleh
Australian Standard AS 4003
Permanen Paper, kertas ini
dapat digunakan sebagai kertas
copy 80 gram dan juga dapat
untuk kertas laser, photocopy
dan
faksimil
KERTAS CETAK
A

Merupakan istilah pengganti jenis kertas HVO


(Hout Vrij Offset Papier) yang lazim terdapat
dipasaran Indonesia adalah kertas yang
khusus dibuat dari pulp kimia, dapat
mengandung pulp mekanis maksimal 15%
digunakan untuk keperluan cetak mencetak
Kertas
Berwarna

1. Kertas ini mengandung tingkat tinggi acid, artinya harus


hati-hati dalampenanganan-nya, terlebih untuk jangka
waktu yang lama/ tahunan. Apabila kertas ini dalam file
memburuk, nilai informasinya akan hilang, dan
bermasalah di masa depan.
2. Warna kertas copy ini juga bermasalah di masa datang
jika suatu keputusan dibuat dalam bentuk mikrofilm.
Kertas warna dan tinta warna yang sering dibuat dalam
copy mikrofilm akan sulit membacanya
SPESIFIKASI

1. Derajat putih adalah perbandingan antara intensitas


cahayabirudenganpanjang gelombang457nm,yang
dipantulkan oleh permukaan kertas dan intensitas
cahaya sejenis yang dipantulkan oleh permukaan
lapisan magnesium oksida, diukur pada kondisi
standar.
2. pHdarikertasadalahkonsentrasiionhidrogendalam
larutan ekstrak kertas tersebut diukur pada kondisi
standar.
3. Penetrasi minyak (IGT) adalah besaran yang
menyatakan sifat penyerapan kertas dan karton
terhadap zat cair standar, dihitung berdasarkan
kebalikan panjang hasil cetakan pada jalur uji,
dinyatakan dalam satuan 1000/nm, diukur
menggunakanalatujicetakIGTpada kondisistandar.
4. Gramatur adalah massa lembaran kertas dalam gram
dibagi dengan satuan luas kertas dalam meter persegi,
diukurpadakondisistandard.
5. Opasitas adalah perbandingan antara faktor pantul
pencahayaan
6. Cobb adalah jumlah gram air yang diserap oleh satu meter
persegi lembaran kertas dalam waktu 60 sekon diukur pada
kondisi standard.
7. Bulk adalah volume lintasan kertas dalam gram dibagi
dengan satuan luas kertas dalam meter persegi diukur pada
kondisi standard.
8. Kecepatan cabut (IGT) adalah besaran yang menyatakan
kecepatan cetak maksimal yang dapat dipenuhi agar
permukaan jalur uji tidak tercabut karena proses cetak,
diukur dengan menggunakan alat uji cetak IGT pada kondisi
standard.
9. Ketahanan cabut (IGT) adalah besaran yang menyatakan
ketahanan kertas terhadap proses cetak dengan
menggunakan alat uji cetak IGT, dihitung sebagai hasil kali
viskositas tinta dan dinyatakan dalam meter poise per
sekon pada kondisi standard.
10. Ketahanan hapus adalah kemampuan kertas untuk dapat
dihapus dengan penghapus, tanpa mempengaruhi sifat
tulisnya
Spesifikasi Kertas
Tulis
No. Uraian Satuan Persyaratan

1 Komposisi - Mengandung pulpmekanik maks. 15%

2 Kadar air % Maks. 1%


3 Gramatur g/m2 45 s/d 100
4 Derajat putih % ISO Min 75% putih
5 Opasitas cetak % Min 76
6 Cobb g/m2 Maks. 30
7 pH - 7

8 Kelarutan dalam air % Max 0.3

9 Sifat tulis - baik


10 Ketahanan air - baik
Spesifikasi Kertas
Cetak
No. Uraian Satuan Persyaratan

1 Komposisi - Mengandung pulp mekanik maks. 15%

2 Kadar air % Maks. 1%

3 Gramatur g/m2 60 s/d 100

4 Derajat putih % ISO Min 75% putih

5 Opasitas cetak % Min 80

6 Bulk cm3/g Maks. 1.5

7 pH - 7
Grafik Produksi Dan Konsumsi Kertas per Tahun

Rockefeller University
(2005)
(Nippon Paper Group,
2004)
Recycle Paper Product
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI PULP DAN
KERTAS

Industry kertas adalah industri yang berpotensi


mencemari lingkungan karena buangan yang
dihasilkannya. Apabila tidak diolah terlebih
dahulu menjadi bentuk yang lebih diterima
lingkungan maka akan mengakibitkan
pencemaran lingkungan sekitar. Air buangan
memiliki daya pencemar yang terlihat dari
tingginya nilai Chemichal Oxygen Demand
(COD), Biochemichal Oxygen Demand (BOD),
limbah padatan suspended solid (SS) atau
dissolved solid (DS).
SUMBER DAN
KARAKTERISTIK
LIMBAH

LIMBAH CAIR LIMBAH PADAT


1. Sisa bahan baku
2. Stok bubur kertas
3. Pembentukan jaringan
SUMBER LIMBAH kertas
CAIR 4. Pengempaan
5. Save all
6. Cleaning sistem
Air limbah dari mesin kertas
umumnya mengandung zat padat
tersuspensi yang berasal dari sisa
bahan serat, bahan pengisi, dan zat
KARAKTERISTIK padat terlarut dari serat dan non-
LIMBAH CAIR serat yang terlarut

Parameter utama limbah cair :


BOD, COD, pH, dan TSS
1.RESIDU BAHAN BAKU
2.RESIDU PROSES
SUMBER LIMBAH
PADAT 3.BUANGAN AKHIR
Karakteristik limbah padat dilihat
dari beberapa parameter :
1.Jenis bahan baku
KARAKTERISTIK 2.Tahapan proses
LIMBAH PADAT 3.Produk yang dihasilkan
4.Sistem penanganan limbah
5.Sistem pengolahan air limbah
PENANGANAN AIR LIMBAH SECARA UMUM

Perencanaan produksi dan tahapannya


Penyesuaian peralatan/proses atau
modifikasi
Penggantian (substitusi) bahan baku
Pemisahan (segregasi) limbah
Daur ulang bahan
Pelatihan dan pengawasan para
pekerja operator juga merupakan
bagian penting dalam keberhasilan
Substitusi Bahan Pemutih Berklorin dengan Pemutih
Oksigen
Jenis zat kimia yang digunakan dalam tahapan
proses pemutihan adalah bahan oksidator kuat
dan jenis bahan pemutih yang paling banyak
digunakan adalah bahan yang mengandung
klorin antara lain :
1.Elemental klorin (Cl2) merupakan agen
delignifikasi yang efektif. Jika ikatan lignin
dipecah, atom klorin akan ditambahkan kepada
hasil degradasi lignin, sehingga menghasilkan
jumlah materi organik terklorinasi yang berarti.
2.Klorin dioksida (ClO2) adalah zat kimia yang
sangat selektif yang dapat menghilangkan
lignin dan memutihkan
Bahan pemutih alternatif yang dapat menggantikan
fungsi klorin dalam proses pemutihan (bleaching) dalam
pembuatan kertas adalah :

1.Ozon (O3) merupakan agen delignifikasi yang efektif


yang juga memutihkan kertas. Ozon belum digunakan di
masa lalu karena selektivitasnya belum terbukti. Ozon
dapat memecah serat selulosa dan lignin.
2.Oksigen (O2) adalah bahan kimia yang murah, sangat
efektif menghilangkan lignin dan biasanya digunakan
dalam proses pemutihan. Oksigen memiliki tingkat
selektivitas menengah.
4. Sodium hipoklorit (NaOCl) merupakan agen
delignifikasi yang murah, terbentuk dari
campuran klor dengan alkali yang terdapat pada
instalasi. Industri tidak menggunakan hipoklorit
sebagai pemutih karena akan menghasilkan
kloroform dalam jumlah besar.
5. Hidrogen peroksida (H2O2) umumnya digunakan
untuk memutihkan pulp pada urutan akhir dalam
tahapan pemutihan untuk menghindari
berkurangnya tingkat keputihan kertas.
6. Sodium hidroksida (NaOH) akan melarutkan
produk lignin yang telah terdegradasi. Oksigen,
hidrogen peroksida ataupun keduanya sering
ditambahkan pada larutan sodium hidroksida
untuk meningkatkan efektivitas penghilangan
limbah organik.
PENANGANAN LIMBAH CAIR

PERLAKUAN FISIKA PERLAKUAN KIMIA


PERLAKUAN FISIKA

1. Penyaringan
bertujuan memisahkan padatan atau serpihan
yangberukuran besar dan dilakukan sebelum
perlakuan-perlakuan yang lain.
cara penyaringan dilakukan :
a. penyaringan dengan jeruji (Bar Racks)
b. penyaringan putar (Rotary Screen)

2. Equalisasi
bertujuan meredam atau meredam perubahan
(fluktuasi)lajua alir & sifat limbah cair agar dicapai
kondisi pengolahan yang optimal untuk tahap
selanjutnya
PERLAKUAN KIMIA

Betujuan mengolah padatan tersuspensi,


padatan koloid,dan padatan terlarutatau ion-ion
yang berbahaya dengan menggunakan senyawa
kimia

Tahapan proses:
1.Koagulasi
2.Flokulasi
PENANGANAN LIMBAH PADAT

Pengumpulan Limbah Padat


limbah padat yang berasal dari 3 sumber :
1.Residu bhan baku, contohnya kulit kayu, bahan pengikat
kertas bekas, dll
2.Residu proses, contonya sisa bahan pengisi dan additive
3.Buangan akhir, contohnya padatan dari pengolahan limbah,
lumpur primer dan sekunder

Pembuangan Limbah Padat


1.Landfill
2.Pembakaran (incineration)

Anda mungkin juga menyukai