Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KIMIA POLIMER

POLIVINIL KLORIDA (PVC)

Disusun Oleh: Kelompok 5

Edylia Maya Sapira (1818102)

Gagan Maulana Rismandana (1818126)

Hesty Nurul Huriyah (1940050)

Luthfiah Salsabila (1818154)

Noer Mochamad Chandra (1818198)

Yosua Gultom (1818268)

Kelas: 3B

POLITEKNIK AKA BOGOR


PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun Makalah Kimia Polimer
Polivinil Klorida ini dengan baik. Makalah ini berisi uraian tentang deskripsi Polivinil Klorida,
sejarah, karakteristik, pembuatan serta aplikasinya.
Makalah ini kami susun dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak diantaranya para
dosen. Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih atas waktu, tenaga, dan pikiran yang telah
diberikan.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna.
Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk bagi pembaca.

Bogor, 18 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II: PEMBAHASAN

A. Sejarah Polivinil Klorida...................................................................... 3


B. Deskripsi Polivinil Klorida .................................................................. 3
C. Karakteristik Polivinil Klorida ............................................................. 4
1. Sifat Fisika ..................................................................................... 4
2. Sifat Kimia ..................................................................................... 4
3. Sifat Mekanik ................................................................................. 5
4. Kelebihan ....................................................................................... 5
5. Kekurangan .................................................................................... 6
D. Pembuatan Polivinil Klorida ................................................................ 7
E. Aplikasi Polivinil Klorida .................................................................... 11

BAB III: PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-
hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada
pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengeras kembali jika
didinginkan dan struktur molekulnya linier atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai.
Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai
sifat termoplastik.

Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena setiap kali
dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke dalam cetakan yang berbeda untuk
membuat produk plastik yang baru. Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan
contoh jenis polimer ini.

Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer


termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan
polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam
konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.
PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya
ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan
insulasi kabel listrik. PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida
(CH2=CHCl). Karena 57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan
bahan baku minyak bumi terendah di antara polimer lainnya.

Proses produksi yang dipakai pada umumnya adalah polimerisasi suspensi. Pada proses
ini, monomer vinil klorida dan air diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan inisiator
polimerisasi, bersama bahan kimia tambahan untuk menginisiasi reaksi. Kandungan pada
wadah reaksi terus-menerus dicampur untuk mempertahankan suspensi dan memastikan
keseragaman ukuran partikel resin PVC. Reaksinya adalah eksotermik, dan membutuhkan
mekanisme pendinginan untuk mempertahankan reaktor pada temperatur yang
dibutuhkan. Karena volume berkontraksi selama reaksi (PVC lebih padat dari pada
monomer vinil klorida), air secara kontinu ditambah ke campuran untuk mempertahankan
suspensi. Ketika reaksi sudah selesai, hasilnya, cairan PVC, harus dipisahkan dari
kelebihan monomer vinil klorida yang akan dipakai lagi untuk reaksi berikutnya. Lalu
cairan PVC yang sudah jadi akan disentrifugasi untuk memisahkan kelebihan air. Cairan
lalu dikeringkan dengan udara panas dan dihasilkan butiran PVC. Pada operasi normal,
kelebihan monomer vinil klorida pada PVC hanya sebesar kurang dari 1 PPM.

1
Proses produksi lainnya, seperti suspensi mikro dan polimerisasi emulsi, menghasilkan
PVC dengan butiran yang berukuran lebih kecil, dengan sedikit perbedaan sifat dan juga
perbedaan aplikasinya. Produk proses polimerisasi adalah PVC murni. Sebelum PVC
menjadi produk akhir, biasanya membutuhkan konversi dengan menambahkan heat
stabilizer, UV stabilizer, pelumas, plasticizer, bahan penolong proses, pengatur termal,
pengisi, bahan penahan api, biosida, bahan pengembang, dan pigmen pilihan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Polivinil Klorida?
2. Seperti apa karakteristik Polivinil Klorida?
3. Bagaimana cara membuat Polivinil Klorida?
4. Apa kegunaan Polivinil Klorida?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui deskripsi Polivinil Klorida
2. Dapat mengetahui karakteristik Polivinil Klorida
3. Dapat mengetahui cara pembuatan Polivinil Klorida
4. Dapat mengetahui kegunaan Polivinil Klorida

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Polivinil Klorida
ada tahun 1838, fisikawan dan kimiawan Perancis Henry V. Regnault menemukan
polivinil klorida. Belakangan, ilmuwan Jerman Eugen Baumann (1872) memaparkan
botol dengan vinil klorida di bawah sinar matahari dan mengamati penampilan bahan
putih solid: itu adalah polivinilklorida.
Pada awal abad ke-20, ilmuwan Rusia Ivan Ostromislansky dan ilmuwan
Jerman Frank Klatte, dari Perusahaan Kimia Jerman Griesheim-Elektron, mencoba
mencari aplikasi komersial untuk polivinilklorida. Mereka akhirnya frustrasi, karena
terkadang polimernya kaku dan kadang-kadang rapuh.
Pada tahun 1926 Waldo Semon, seorang ilmuwan yang bekerja untuk B. F.
Goodrich Company di Akron, Ohio, berhasil membuat plastik yang fleksibel, tahan air,
tahan api, dan berikat logam. Ini adalah tujuan yang dicari oleh perusahaan dan
merupakan penggunaan industri pertama polivinilklorida. Pembuatan polimer
diintensifkan selama Perang Dunia Kedua, seperti yang digunakan dalam penutup kabel
kapal perang.

B. Deskripsi Polivinil Klorida


Polyvinyl Chloride (PVC) dalam bahasa indonesia disebut polivinil klorida.
PVC adalah salah satu dari unsur kimia polimer termoplastik yang berfungsi sebagai
cairan kimia yang memiliki berat molekul kecil yang bisa melunak jika dipanaskan
dan bisa mengeras jika didinginkan. Sifat PVC sangat felksibel dan mudah
direnggangkan, banyak digunakan sebagai bahan dalam pembuatan pakaian maupun
peralatan yang mengandung unsur plastik. Contoh nya pipa, bingkai jendela dan
pintu, insulasi kabel listrik dan lain lain.
Polivinil klorida adalah polimer yang penggunaan industri mulai berkembang
pada awal abad ke-20, karena, antara lain, biaya rendah, daya tahannya, ketahanannya
dan kapasitasnya untuk isolasi termal dan listrik, di antara alasan lainnya. Polivinil
klorida (PVC) telah memungkinkannya untuk menggantikan logam dalam berbagai
aplikasi dan penggunaan.
Seperti namanya, PVC terdiri dari pengulangan banyak monomer vinil
klorida, membentuk rantai polimer. Kedua atom klorin dan vinil diulangi beberapa
kali dalam polimer, sehingga dapat juga disebut polivinil klorida (PVC). Selain itu,
polivinil klorida adalah senyawa yang dapat dicetak, sehingga dapat digunakan untuk
membangun berbagai potongan berbagai bentuk dan ukuran. PVC tahan terhadap
korosi terutama karena oksidasi. Karena itu, tidak ada risiko dalam paparan Anda
terhadap lingkungan. Sebagai titik negatif, daya tahan PVC dapat menjadi penyebab
masalah, karena akumulasi limbahnya dapat menjadi kontributor pencemaran

3
lingkungan yang telah mempengaruhi planet ini selama bertahun-tahun.
Sifat PVC adalah keras, kaku, dan sedikit rapuh, dapat melunak pada
pemanasan 80oC tanpa titik lebir yang tajam. Jika suhu diturunkan, maka PVC akan
menjadi rapuh dan jika massanya dinaikkan maka sifat liatnya semakin besar. PVC
murni sangat stabil terhadap minyak tumbuhan, minyak mineral, alkohol, dan
senyawa anorganik. Bahan yang bersifat basa kuat dan bersifat mengoksidasi dapat
mempengaruhi PVC.

C. Karakteristik Plivinil Klorida


1. Sifat Fisika
PVC berbentuk serbuk putih atau butiran berwarna, tahan terhadap perubahan
iklim dan kelembaban, tahan terhadap asam, lemak, hidrokarbon, minyak bumi dan
jamur, tahan terhadap oksidator kuat. PVC dapat terurai pada temperatur 148C dan
membentuk uap beracun dari HCl.
Range BM: 60.000-140.000 g/mol
Specify Gravity: 1,4
Konduktivitas panas: 62,1 J/det m² C
Panas laten: 14,52 kJ/kg C
Absorpsi air: 0,10%

Sifat mekanik:
Tensile strength, 14,7 kN/m²: 7-9
Compresive strength, 14,7 kN/m²: 9-11
Kekerasan Rockwell: R115-125
Elongation: 4-6%

2. Sifat Kimia
• Ketahanan kimia tinggi (ketahanan terhadap asam hidroklorida pekat,
konsentrasi asam sulfat 90%, konsentrasi asam nitrat 60% dan konsentrasi
natrium hidroksida 20%)
• Sinar ultraviolet dan oksigen di bawah sinar matahari menyebabkan
dekomposisi foto-oksidatif polivinil klorida, sehingga mengurangi fleksibilitas
polivinil klorida dan akhirnya membuatnya rapuh
• Tidak larut dalam air, alkohol, bensin, gas
• Larut dalam eter, keton, hidrokarbon alifatik terklorinasi dan hidrokarbon
aromatik serta pelarut organik lainnya
• Memiliki ketahanan tertentu terhadap korosi kimia
• Resin polivinil klorida industri adalah struktur amorf, tetapi juga mengandung
beberapa area kristalisasi (sekitar 5%), sehingga PVC tidak memiliki titik
leleh yang jelas, sekitar 80 ℃ atau lebih mulai melunakkan, suhu distorsi
panas (beban 1.82MPa) 70-71 °C, mulai mengalir pada 150 °C di bawah

4
tekanan dan mulai perlahan melepaskan hidrogen klorida, menyebabkan
perubahan warna polivinil klorida (merah, coklat, dan bahkan hitam)
• Berat molekul rata-rata PVC industri berada pada kisaran 4,8 sampai 48.000,
dan jumlah yang sesuai relatif terhadap massa molekul 2-195 juta
• Sebagian besar resin industri adalah berat molekul relatif 10-20 juta, jumlah
massa molekul relatif dalam 4,55-6,4 juta

3. Sifat mekanik :

Tensile strength, 14,7 kN/m²: 7-9

Compresive strength, 14,7 kN/m²: 9-11

Kekerasan Rockwell: R115-125

Elongation: 4-6%

4. Kelebihan dan Kekurangan

1. KELEBIHAN PVC
Kelebihan dari PVC dibandingkan dengan bahan pambuat plastik yang lain terhadap
lingkungan adalah sebagai berikut :
a. Ketergantungan Rendah Terhadap Minyak Bumi
Bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan resin PVC adalah gas klorin dan
etilen. Gas klorin didapat dari garam dapur, dan etilen dihasilkan dari minyak bumi. Porsi
klorin adalah 57% dari keseluruhan berat PVC, jadi PVC termasuk bahan plastik dengan
ketergantungan yang rendah terhadap minyak bumi yang ketersediaannya kian hari kian
menipis.
b. Menggunakan Sedikit Energi
Pembuatan PVC memerlukan sangat sedikit energi. Studi menunjukkan bahwa
energi yang digunakan untuk memproduksi PVC jauh lebih kecil dibanding energi yang
digunakan untuk memproduksi bahan-bahan jenis lain. Pembuatan PVC hanya
memerlukan 40% dari energi yang diperlukan untuk memproduksi besi baja dan hanya 13%
dari energi yang diperlukan untuk memproduksi aluminium. PVC juga menggunakan
paling sedikit komponen minyak bumi dibanding bahan plastik yang lain.
c. Kontribusi Terhadap Pelestarian Hutan Tropis
Bahan PVC juga memiliki kontribusi terhadap pelestarian hutan tropis. Jika kayu
hutan tropis digunakan sebagai bahan baku pembuatan jendela dan pintu, maka hutan tropis

5
harus dikelola dengan baik untuk menjamin kelestariannya. Jika tidak, yang akan terjadi
adalah eksploitasi terus menerus yang mengakibatkan musnahnya hutan tropis. PVC adalah
bahan yang populer digunakan untuk produk jendela rumah.
d. Dapat Dibentuk Menjadi Produk yang Beragam
Melalui teknologi bahan-bahan aditif, PVC dapat dibentuk menjadi produk-produk
bermanfaat dengan variasi sifat yang sangat beragam: keras, lunak dan transparan;
menghasilkan produk-produk yang begitu beragam, mulai dari pipa dengan berbagai
ukuran dan spesifikasi kekuatan, peralatan medis, berbagai kemasan makanan maupun non-
makanan, kulit imitasi, automotive parts, selang dan kabel, electronics parts, dan lain-lain.

2. KEKURANGAN PVC

Meskipun menawarkan banyak kelebihan, namun bahan PVC juga memiliki beberapa
kekurangan. Pertama, material ini tergolong yang paling sulit didaur ulang sehingga tidak ramah
terhadap lingkungan. Sementara untuk keperluan konstruksi, pemasangan material dengan
bahan baku PVC memerlukan penanganan khusus agar hasilnya rapi dan tidak mengganggu.

6
D. Pembuatan Polivinil Klorida

PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl).


Karena 57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan
baku minyak bumi terendah di antara polimer lainnya. Bahan baku minyak bumi
diolah melalui proses pemecahan molekul yang disebut cracking menjadi berbagai
macam zat termasuk etilena. Etilena direaksikan dengan gas klor menghasilkan
etilena diklorida. Proses cracking atau pemecahan molekul etilen diklorida tersebut
menghasilkan suatu gas vinil klorida (CHCl=CH2) dan asam klorida (HCl). Melalui
proses polimerisasi (penggabungan molekul monomer) dihasilkan molekul besar
dengan rantai panjang (polimer) polivinil klorida yang berupa bubuk halus berwarna
putih. Polimerisasi:

Polimer PVC yang mengandung gugus klor memiliki ketahanan terhadap oksidai
oleh udara, tahan lama, tetapi mudah rusak pada suhu yang rendah. Resin PVC tersebut
masih memerlukan langkah-langkah untuk diubah menjadi berbagai produk akhir yang
bermanfaat. Biasanya polivinil klorida banyak digunakan untuk pipa, isolator kabel,
botol plastik, plastik pembungkus, dan lain-lain.
Pengolahan PVC menjadi produk akhir adalah dengan compounding (pembuatan
adonan). Adonan (compound) tersebut adalah resin PVC yang telah dicampur dengan
bahan-bahan tambahan dengan fungsi tertentu, sehingga dapat untuk diproses menjadi
produk dengan sifat-sifat yang diinginkan. Sifat-sifat yang diinginkan meliputi warna,
kefleksibelan bahan, ketahanan terhadap sinar ultra violet, kekuatan mekanik
transparansi, dan lain-lain sesuai dengan produk apa yang akan dibuat.

7
Secara garis besar proses produksi PVC dilakukan melalui tiga tahapan reaksi. PVC
yang dihasilkan dalam tahapan-tahapan produksi ini merupakan PVC murni. Tahap-
tahap pembuatan PVC, antara lain:

1. Klor-Alkali

Proses yang pertama yaitu Proses Klor-Alkali, gas klorin (Cl2) merupakan produk
utama yang dihasilkan pada tahapan ini, disamping produk-produk sampingan berupa
natrium hidroksida (NaOH), gas hydrogen (H2) dan natrium hipoklorit (NaOCl).

Dalam Proses Klor-Alkali ini garam natrium klorida (NaCl) dilarutkan dalam air
dan dimurnikan serta dikonsentrasikan. Larutan garam yang murni dan terkonsentrasi
ini kemudian dielektrolisa melalui teknologi klor-alkali mutakhir yang dkembangkan
oleh Asahi Glass Company (AGC), yaitu teknologi membran penukar kation (cation
exchange membrane) menghasilkan caustic soda, gas klorin dan gas hydrogen. Natrium
hipoklorit merupakan produk turunan yang didapat dengan mereaksikan caustic soda
dan gas klorin. ASC memanfaatkan teknologi Klor-Alkali yang paling ramah
lingkungan karena mengkonsumsi energi secara minimum, bebas polusi dan
menghasilkan kualitas produk yang superior.

2NaCl + 2H2O → Cl2 + H2 + 2NaOH

Natrium hipoklorit dan asam klorida merupakan produk turunan yang didapat
dengan mereaksikan natrium hidroksida dan gas klorin.

NaOH + Cl2 → NaOCl + HCl

2. EDC/VCM

Proses yang kedua, yaitu Proses EDC/VCM yang menghasilkan monomer vinil
klorida (vinyl chloride monomer atau disingkat dengan VCM) sebagai produk utama.
Proses produksi VCM dilakukan dengan dua langkah secara bersamaan, yaitu Direct
Chlorination (DC) dan proses Oxy-Chlorination (OC).

Dalam Proses Direct Chlorination, gas klorin yang dihasilkan dari Proses Klor-
Alkali direaksikan dengan ethylene untuk menghasilkan ethylene dichloride (EDC)
dimana penggunaan utamanya adalah sebagai bahan baku pembuatan VCM. Reaksinya
adalah:

CH2=CH2 + Cl2 → ClCH2CH2Cl

Dalam Proses Oxy-Chlorination, ethylene direaksikan dengan asam klorida (HCl)


dan oksigen (O2) menghasilkan ethylene dichloride (EDC). Reaksi pada proses ini
adalah:

8
CH2=CH2 + 2 HCl + ½ O2 → ClCH2CH2Cl + H2O

Ethylene dichloride yang dihasilkan melalui kedua langkah diatas kemudian


dilakukan proses cracking menjadi vinil klorida (VCM) sebagai produk utama dan asam
klorida (HCl) sebagai produk sampingan. Sebagian dari asam klorida yang dihasilkan
dari proses cracking EDC kemudian digunakan kembali dalam Proses Oxy-
Chlorination untuk menghasilkan EDC.

3. Polimerasasi

Dalam proses yang ketiga, yaitu Proses PVC, vinil klorida (VCM) dipolimerisasi
menjadi resin polivinil klorida (PVC) dalam reactor batch. Setelah proses polimerisasi,
sisa VCM yang tidak bereaksi dalam proses polimerisasi kemudian dipisahkan dari
resin PVC melalui proses stripping. Resin PVC kemudian dikeringkan hingga didapat
resin PVC berkualitas tinggi dengan tingkat kemurnian tinggi yang memenuhi standard
kesehatan dan higienis internasional disamping memenuhi standard teknis untuk
tuntutan aplikasi yang tinggi. Reaksi polimerisasi PVC adalah sebagai berikut:

Mekanisme polimerisasi yang dilakukan adalah dengan metode radikal bebas yang
terdiri dari tiga tahap:
1. Inisiasi
2. Propagasi
3. Terminasi

9
Proses pembuatan produk Akhir

Masih diperlukan satu langkah lagi untuk mengubah resin PVC menjadi berbagai
produk akhir yang bermanfaat.
Resin PVC yang berupa bubuk halus berwarna putih selanjutnya digunakan dalam
industri sebagai bahan baku pembuatan produk akhir yang bermanfaat. Langkah awal
pengolahan adalah mencampur resin PVC dengan berbagai aditif yang masing-masing
memiliki fungsi tertentu sehingga terbentuk suatu adonan (compound). Compound
PVC selanjutnya dapat diproses menjadi produk jadi dengan sifat-sifat yang diinginkan
melalui berbagai cara, antara lain sebagai berikut:
1. Teknik Ekstruksi
Teknik ini dilakukan dengan cara memanaskan resin PVC dan mengalirkannya
melalui suatu cetakan berbagai bentuk, sehingga dihasilkan produk memanjang yang
profilnya mengikuti bentuk cerakan tersebut, misalnya produk pipa, kabel dan lain-lain.
2. Teknik Cetak-Injeksi (Injection Molding)
Teknik ini dilakukan dengan cara melelehkan resin PVC dan menyuntikkannya ke
dalam suatu ruang cetakan tiga dimensi untuk menghasilkan produk seperti botol, dash
board, housing bagi produk-produk elektronik seperti TV, computer, monitor dll.
3. Teknik Cetak-Tiup (Blow Molding)
Teknik ini dilakukan dengan cara melelehkan resin PVC, kemudian lelehan PVC
ditiup di dalam suatu cetakan sehingga membentuk suatu produk, misalnya botol.
4. Teknik Kalendering
Proses kalendering menghasilkan produk berupa film dan lembaran dengan
berbagai tingkat ketebalan, biasanya dipakai untuk produk alas lantai, wall paper, dll.

Pemanfaatan resin PVC tidak terbatas melalui teknik tersebut diatas, sebagai contoh
resin PVC yang terdispersi dalam larutan juga dapat digunakan sebagai bahan
pelapis/coating, misalnya untuk lapisan bawah karpet dll.

10
E. Aplikasi Polivinil Klorida

Polivinil chloride (PVC) merupakan salah satu bahan yang digunakan secara luas dalam
kehidupan sehari-hari. PVC tahan secara biologi dan kimia, membuatnya menjadi plastik yang
dipilih sebagai bahan pembuat pipa pembuangan dalam rumah tangga dan pipa lainnya di
mana korosi menjadi pembatas pipa logam. Dengan tambahan berbagai bahan anti tekanan
dan stabilizer, PVC menjadi bahan yang populer sebaga bingkai jendela dan pintu. Dengan
penambahan plasticizer, PVC menjadi cukup elastis untuk digunakan sebagai insulator kabel.
Walaupun umumnya dikaitkan dengan pipa PVC, bahan PVC memiliki beragam kelebihan
yang menjadikannya sesuai untuk berbagai aplikasi dalam hunian.

Melewati serangkaian proses pembuatan, bahan PVC memiliki penampakan resin yang
identik dengan tepung terigu. Sama halnya dengan tepung terigu, resin dari PVC tak bisa
langsung digunakan, namun harus diolah dan dicampurkan dengan berbagai zat aditif lain
sehingga menjadi aneka produk yang sering kita temukan setiap hari. Berikut adalah beberapa
contoh aplikasi PVC dalam kehidupan sehari-hari.

a. Pakaian

PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan
serupa kulit. PVC lebih murah dari karet, kulit, atau latekssehingga digunakan secara luas.
PVC juga waterproof sehingga dijadikan bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas.

11
b. Kabel listrik

PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar
lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan
asap HCl dan menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah
bahaya utama (terutama di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah
bahan insulasi yang pada umumnya dipilih.

c. Perpipaan

Secara kasar, setengah produksi resin PVC dunia dijadikan pipa untuk berbagai
keperluan perkotaan dan industri. Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan reaktivitas
rendah, menjadikannya cocok untuk berbagai keperluan. Pipa PVC juga bisa dicampur
dengan berbagai larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE oleh panas,menciptakan
sambungan permanen yang tahan kebocoran.

12
d. Bangunan dan bahan konstruksi

PVC tahan korosi dan pelapukan dan sebagainya telah menggunakan banyak
outdoor seperti puntung air, bingkai jendela, flaps lumpur, pipa air dan furnitur taman. PVC
juga tangguh dan tidak retak dan mudah dapat dibentuk sehingga dapat diproduksi sebagai
serat, busa atau film. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah
dirangkai.

e. Komponen kendaraan

Penggunaan PVC dalam komponen kendaraan mengurangi berat kendaraan maka


mengurangi konsumsi bahan bakar dan melestarikan bahan bakar fosil. PVC juga
meningkatkan kebebasan desain dan meningkatkan keselamatan kendaraan dengan
memberikan kejutan-menyerap bagian seperti airbag dan juga sifat tahan api.

13
f. Mainan

PVC tidak beracun, tangguh dan tahan lama dan produk dapat dibuat dalam
berbagai warna memberikan bahan yang sempurna untuk membuat mainan dengan.

g. Lain-lain

Aplikasi sedikit tidak biasa lain dari PVC termasuk PVC sepatu ortopedi untuk sapi
pincang dan sebagai bahan untuk merekonstruksi katedral Saint Lambert , struktur kuno,
di tengah Leige.

14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
PVC adalah bahan sangat serbaguna yang digunakan sebagai bahan pembuat botol,
kemasan, mainan, bahan konstruksi, selimut, pakaian, pipa, pelapis kabel, kulit imitasi,
perabotan, dan banyak lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA
Utami, Dwi Ariesta. 2017. Pembuatan PVC dari Olefin. Jakarta : Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jakarta

Marlina, Ari. 2010.Uji Kualitas Polyvinyl Chlorida (PVC). Bandung : Politeknik Negeri
Bandung
Saputra, Indra. 2005. Studi Proses Produksi Polyvinyl Chloride (PVC) pada PT Asahimas
Chemical Cilegon. Depok : Universitas Indonesia

16

Anda mungkin juga menyukai