Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA FARMASI

Nama Praktikum: Kelompok 4

1. Efer Silvan Griapon


2. Elis Trifanus Aweri
3. Erich Chris Y. Kabak
4. Hepri Yuliyanto
5. Hermes Kobak

PENGUKURAN VISKOSITAS CAIRAN DENGAN

VISKOMETER BROOKFIELD

Tanggal Praktikum: 09 Februari 2019

I. TUJUAN PERCOBAAN
A. Memahami sifat rheologi dari zat uji dan faktor-faktor yang
mempengaruhi viskositas
B. Menentukan penggolongan zat uji menurut hokum aliran Newton
II. LANDASAN TEORI
Viskositas merupakan ukuran tahanan cairan untuk mengalir. Setiap
zat cair dan semisolid memiliki karakter yang unik terkait viskositas dan
sifat alirnya. Pengukuran viskositas penting untuk menganalisis
bermacam formulasi sediaan dan seperti emulsi, suspense, pasta, dan
krim. Formula sediaan dibuat dengan viskossitas tertentu agar diperoleh
produk yang stabil secara fisik dan kimia, serta dapat diterima oleh
pengguna.
Bardasarkan tipe alirannya, cairan atau bahan mengalir dapat dibagi
menjadi cairan newtonian dan cairan non Newtonian. Cairan Newtonian
memiliki viskositas yang konstan ketika diberi tekanan atau diubah
kecepatan alirnya. Viskositas dari cairan Newtonian ini
sebanding/proporsional jika tekanan geser (shear stress) dan keceoatan
geser (shear rate) diplot dalam grafik. Dalam hokum Newton, secara
sederhana dirumuskan:

τ Pa
𝜏 = 𝜂 . γ̇ → η = [Pa . S] = [ ]
γ̇ 1
𝑠

Keterangan:
𝜏 = tekanan geser (shear stress) dengan satuan pascal

𝜂 = viskositas dengan satuan Pa.S atau Poise

𝛾 = kecepatan geser (shear rate) dengan satuan 1/s

Menurut lewis (1987) macam-macam viskositas antara lain:


1. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate.
Disebut juga koefisien viskositas.
2. Viskositas kinematic, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan
densitasnya,, dinyatakan dalam satuan stoke (st) pada cgs dan
m2/s pada SI.
3. Viskositas relative dan spesifik, pada pengukurannya suatu emulsi
atau suspense biasanya dilakukan dengan cara
membandingkannya dengan larutan murni. (Atkins, 1994)
Untuk menentukan besaran viskositas yaitu menggunakan viscometer.
Salah satu dari berbagai tipe viscometer menurut Bourne (1982) adalah
viscometer Brookfield.

Viscometer Brookfield adalah jenis viscometer putar (rotasi) terdapat


dalam berbagai model berdasarkan rentang viskositasnya yaitu model:
LV, RV, HA, dan HB. Viscometer ini mengukur tenaga putaran (torque)
yang dipoerlukan untuk memutarkan (spindle) yang dicelupkan dalam
cairan. Spindle digerakkan oleh motor sinkron melalui pegas yang
terkalibrasi; refleksi pegas ditunjukan jarum penunjuk atau angka
(peragaan digital). Viskositas berbanding lurus dengan kecepatan spindle
berotasi dan berkaitan dengan ukuran dan bentuk (geometri) dari spindle.
(Martin, 1993)

Pada viscometer ini nilai viskositas didapat dengan mengukur gaya


pinter sebuah rotor silinder (spindle) yang dicelupkan kedalam sample.
Alat ukur kekentalan (yang juga disebut viscometer) dapat mengukur
viskositas melalui kondisi aliran berbagai bahan sample uji. Pada metode
ini sebuah spindle dicelupkan kedalam cairan yang akan diukur
viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan spindle dengan cara akan
menetukan tingkat viskositas cairan. Viscometer Brookfield
memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan manggunakan teknik
dalam viskometri. Dapat mengukur viskositas melalui kondisi aliran
berbagai bahan sampel yang diuji. Bahan harus diam dalam wadah
sementara poros bergerak sambil direndam cair.

Viscometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang


menggunakan gasing atau 7 kumparan yang dicelupkan kedalam zat uji
dan mengukur tekanan gerak dari bagian yang berputar. Tersedia
kumparan yang berbeda untuk rentang kekentalan tertentu, dan
umumnya dilengkapi dengan kecepatan rotasi (FI IV, 1038). Prinsip kerja
dari viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat putaran semakin tinggi
viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar.

III. DATA PERCOBAAN


A. Alat dan Bahan
i. Alat yang digunakan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Viscometer digital Brookfield model DV-E
2. Beaker glass 100 ml, 250 ml, dan 500 ml
3. Stopwatch
ii. Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
1. Zat uji 1 : Sirup kental
2. Zat uji 2 : Gliserin
B. Prosedur Kerja
i. Nyalakan tombol power pada alat, pasang spindle dan seting
kecepatan putarannya.
ii. Siapkan salah satu jenis zat uji;
1. Sirup kental ± 800 ml (spindle no. 62 dan 63)
2. Gliserin ± 500 ml (spindle no. 62 dan 63)
iii. Setelah alat diseting dan spindle terpasang, celupkan spindle
kedalam zat uji hingga tanda batas
iv. Tentukan besarnya viskositas zat seiring dengan perubahan
kecepatan spindle
v. Tentukan pula besarnya viskositas zat tersebut siring perubahan
waktu (tiap 5 menit selama kurang lebih 30 menit)
vi. Tentukan besarnya viskositas dengan beberapa variasi suhu
(30ºC, 40ºC, dan 50ºC), gunakan waterbath untuk mengatur suhu
zat uji dan ukur pada empat kecepatan spindle.

IV. HASIL PENGAMATAN


Data Pengamatan:
A. Pengaruh kecepatan rotasi spindle terhadap viskositas cairan
Cairan uji: Gliserin No. Spindle 62
No. Rpm % Viskositas zat (cP)
1. 10 23,8% 714
2. 20 47,6% 715
3. 30 72,0% 720
4. 50 - -

No. Spindle 63
No. Rpm % Viskositas zat (cP)
1. 10 5,7% 680
2.. 20 10,9% 654
3. 30 16,3% 652
4. 50 26,9% 645
5. 60 32,4% 654
6. 100 56,9% 678

Cairan uji: Syrup No. Spindle 62


No. Rpm % Viskositas zat (cP)
1. 10 8,1% 243
2. 20 16,0% 240
3. 30 24,0% 241
4. 50 40,1% 241,1
5. 60 48,1% 240,4
6. 100 79,6% 239,0

No. Spindle 63
No. Rpm % Viskositas zat (cP)
1. 10 2,3% 280
2. 20 4,4% 264
3. 30 6,6% 264
4. 50 10,9% 262
5. 60 13,0% 260
6. 100 21,0% 252

B. Pengaruh lamanya pengadukan terhadap viskositas cairan


Cairan uji: Gliserin
No. No. Spindle rpm waktu Viskositas zat (cP)
1. 62 10 0 714
20 5 715
30 10 120

No. No. Spindle rpm waktu Viskositas zat (cP)


1. 63 10 0 680
20 5 654
30 10 652
50 15 645
60 20 654
100 25 678

Cairan uji: Syrup


No. No. Spindle rpm waktu Viskositas zat (cP)
1. 62 10 0 243
20 5 240
30 10 241
50 15 241,1
60 20 240,4
100 25 239,0

No. No. Spindle rpm waktu Viskositas zat (cP)


1. 63 10 0 280
20 5 264
30 10 264
50 15 262
60 20 260
100 25 252

C. Pengaruh temperatur terhadap viskositas cairan


Cairan uji: Gliserin
No. No. Spindle rpm Temperatur Viskositas zat (cP)
1. 62 10 35ºC 714
20 40ºC 715
30 50ºC 720

No. No. Spindle rpm waktu Viskositas zat (cP)


1. 63 10 0 680
20 5 654
30 10 652
50 15 645
60 20 654
100 25 678

Cairan uji: Syrup


No. No. Spindle rpm waktu Viskositas zat (cP)
1. 62 10 0 243
20 5 240
30 10 241
50 15 241,1
60 20 240,4
100 25 239,0

No. No. Spindle Rpm waktu Viskositas zat (cP)


1. 63 10 0 280
20 5 264
30 10 264
50 15 262
60 20 260
100 25 252

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan oleh kami kelompok 4, diperoleh
kesimpulan bahwa:
Semakin baik sifat rheologi dari suatu zat dan factor-faktor yang
mempengaruhi viskositas zat tersebut juga baik, maka akan
menentukan penggolongan terhadap zat tersebut. Apakah zat
tersebut merupakan golongan zat menurut hukum Newton ataukah
zat tersebut merupakan golongan zat Non Newton.

B. Saran
Agar dalam praktikum lebih memperhatikan cara penggunaan alat
berupa visikometer Brookfield, sehingga tidak terjadi kerusakan
ataupun hal-hal yang tidak diinginkan selama praktikum belangsung.

Anda mungkin juga menyukai