Anda di halaman 1dari 21

JARINGAN PADA TUMBUHAN

(JARINGAN MERISTEM DAN


JARINGAN PERMANEN)
KELOMPOK 7:
 IMA CHOIRUL AMALA

 JENITA KAMBU

 REPO DORTHEA PARAIRAWAI

 ALMINCE WANIMBO (TIDAK HADIR)


Menurut kemampuan
membelahnya, jaringan
tumbuhan ada dua macam:
1. Jaringan Meristem
(Embrional)
2. Jaringan Permanen/
Dewasa
1. Jaringan Meristem
(Embrional)
Jaringan meristem adalah jaringan yang
sel penyusunnya bersifat embrional.
Ciri-ciri jaringan meristem antara
lain:
 selnya kecil-kecil,

 dinding sel tipis,

 inti sel besar, dan

 vakuola kecil
Pada jaringan meristem terdapat sel-sel yang
selalu tetap.
Sel tetap berfungsi untuk menghasilkan sel-sel baru
di dalam meristem. Sel-sel baru dinamakan inisial
atau permulaan. Sedangkan sel-sel baru yang
mengalami spesialisasi dan perkembangan di
dalam jaringan dinamakan derivatif. Sel-sel
derivatif merupakan sel pengganti meristem.
Menurut asal pembentuknya, jaringan
meristem dikelompokkan menjadi 2
macam:
1. Jaringan meristem primer :
perkembangan lebih lanjut dari
pertumbuhan embrio.Contohnya: ujung
batang dan ujung akar. Aktivitas ini
menimbulkan batang dan akar
bertambang panjang.
2. Jaringan meristem sekunder: dari
Jaringan dewasa, yaitu: kambium
dan gabus. Kegiatan ini
menimbulkan pertambahan
besar tubuh tumbuhan.
Berdasarkan posisi
dalam tubuh
tumbuhan,
meristem dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
a. Meristem apikal
b. Meristem interkalar
c. Meristem lateral
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang
sudah berhenti membelah. Hanya
membentuk struktur tubuh tumbuhan
dengan fungsi tertentu saja. Menurut
asalnya, jaringan permanen
dihasilkan dari diferensiasi dan
spesialisasi sel-sel pada
jaringan meristem
Sifat-sifat jaringan dewasa sbb :
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak

diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.

c. Memiliki vakuola yang besar.

d. Kadang-kadang selnya sudah mati.

e. Dinding sel telah mengalami penebalan.

f. Terdapat ruang antarsel.


Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan
tingkat tinggi antara lain :
a. Jaringan epidermis(pelindung): melindungi
bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor
luar yang merugikan pertumbuhannya.
jaringan epidermis pada tumbuhan tertentu memiliki
stomata, sel kipas, sel gabus, sel kersik, trikomata,
spina, dan velamen.
 Stomata: tempat terjadinya respirasi (pertukaran
gas) dan juga transpirasi (proses penguapan air).
 Sel kipas: terdapat pada epidermis atas daun
rumput-rumputan (Gramineae atau
Cyperaceae). Contohnya: pada rumput teki dan
daun bambu. Sel kipas bentuknya lebih besar
dibanding sel epidermis, dinding sel tipis dan bisa
mengempis. Daun rumput teki, bambu, dan sejenisnya
dapat menggulung untuk mengurangi penguapan.
Trikoma : mengurangi penguapan, mengurangi
gangguan hewan, dan membantu
penyerbukan bunga. Trikoma juga berfungsi
menyerap air dan garam mineral dari tanah,
misalnya trikoma pada akar.
 Duri (Spina): tumbuhan terbagi dalam dua jenis,
yakni duri asli dan duri palsu. Duri asli dibentuk oleh
jaringan di dalam stele batang. Contohnya, duri
pada tanaman bunga kertas Bougainvillea).
Sedangkan duri palsu dibentuk oleh jaringan
di bawah epidermis yaitu jaringan korteks batang.
Contohnya, duri pada batang tumbuhan mawar.
 Velamen: sebagai tempat menyimpan air.

 Sel kersik merupakan hasil modifikasi sel epidermis


pada batang Graminae. Sel kersik mengandung zat kersik
atau silika (SiO2). Batang tebu adalah tanaman yang
banyak mengandung sel ini. Karenanya, permukaan
batang tebu menjadi keras.
b. Jaringan dasar (parenkim):disebut juga jaringan
dasar. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim
terbagi menjadi parenkim air, parenkim
pengangkut, parenkim penyimpan udara,
parenkim asimilasi, parenkim penimbun,
dan parenkim penutup luka.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim terbagi
menjadi beberapa jaringan:
 Parenkim air adalah parenkim yang berperan
dalam penyimpan air. Sebagai contoh, parenkim air
pada tumbuhan kaktus.
 Parenkim pengangkut merupakan salah satu
jaringan yang menyusun xilem dan floem. Xilem
berfungsi mengangkut air dan garam mineral,
sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil
asimilasi yang kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.
 parenkim penyimpan udara (aerenkim): penyimpan udara
pada ruang antarsel. Contohnya, parenkim penyimpan
udara pada tumbuhan air yang mempunyai ruang antarsel
dengan jumlah banyak dan ukuran yang besar.
 parenkim asimilasi: tempat pembuatan zat makanan pada

proses fotosintesis. Parenkim ini banyak terdapat pada


bagian tumbuhan yang berwarna hijau.
 parenkim penimbun: menyimpan cadangan makanan yang
berada pada vakuola. Contohnya umbi, rimpang, dan biji.
 parenkim penutup luka/kambium gabus (felogen): Jaringan

ini mampu beregenerasi menjadi jaring embrional


(meristematik).
c. Jaringan penyokong (penguat): menunjang
dan memperkokoh bentuk tumbuhan. Jaringan
penyokong terbagi atas dua jenis jaringan,
yakni jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
 kolenkim: mengokohkan dan menjaga kelenturan
tubuh tumbuhan.
 Jaringan sklerenkim hanya terdapat pada
organ tumbuhan dewasa. Sel sklerenkim mati dan
dindingnya tebal berlignin. Dibandingkan sel kolenkim, sel-
sel sklerenkim ini jauh lebih kaku. Sel sklerenkim ada dua
bentuk, yakni sel serat dan sklereid. Sel serat berbentuk
panjang, ramping, tirus, dan bundel-bundel.

Anda mungkin juga menyukai