Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA POLIMER

Oleh :
Amrullah
Laila Mukarromah
Aryo Aji Pangestu
Uvi Dwiyana
Dianastya Yuniarti
Junaedi

SEKOLAH TINGGI ANALIS KIMIA CILEGON


2019
LAPORAN PRAKTIKUM 1
PEMBUATAN UREA FORMALDEHID

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dilakukannya praktikum yaitu untuk melakukan suatu reaksi polimerisasi
antara urea dan formaldehida dan melihat pengaruh beberapa variable terhadap hasil reaksi
serta mempelajari pengaruh perubahan kondisi reaksi terhadap kecepatanreaksi pada
intermediate.

II. PRINSIP DASAR


Pada prinsipnya. pembuatan produk produk urea formaldehid melalui tiga tahapan:
1. Tahap pembualan i'menuediale, yaitu sampai didapatkan resin yang berupa cairan atau
yang larut dalam air/pelurut lain.
2. Tahap persiapan (preparation sebelum proses curing), yaitu pencampuran dengan zat zat
kimia, filler dll,
3. Tahapan caring. yaitu proses terakhir oleh pengalih katalis, panas dan tekanan tinggi,
resin diubah suratnya menjadi llfemmserting resin.
Pada proses caring. kondensasi tetap berlangsung terus dimana polimer membentuk
rangkaian tiga dimensi yang sangat kompleks dan menjadi lhermoselling resin. Hasil reaksi
dan kecepatannya sangat dipengaruhi oleh faktDr-faktor sebagai berikut:
a) Perbandingan molekul reaksi'
b) Katalis (pH) sistem,
c) Temperatur.
d) Waktu reaksi.
4. Fenol dan Formaldehida ditambahkan NH40H kemudian dipanaskan hingga mengeras
membentuk gumpalan berwarna kuning keemasan.

III. DASAR TEORI


Polimer adalah suatu makromolekul dengan rantai panjang yang terdiri atas unit unit
lebih kecil (monomer) yang tergabung bersama. Polimerisasi adalah reaksi pembentukan
polimer. Jadi polimer merupakan produk utama dari reaksi polimerisasi. Berdasarkan reaksi
pembentukannya, polimerisasi terbagi atas 2 jenis. yaitu adisi dan kondensasi. I. Polimerisasi
adisi Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dengan monomer monomer
molekul yang memiliki ikatan rangkap dua atau tiga, tanpa adanya pelepasan molekul kecil.
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap)
dengan cara membuka ikatan rangkap dan menghasilkan senyawa polimerisasi dengan ikatan
jenuh. Dalam polimerisasi adisi, polimer mempakan satu satunya produk. 2. Polimerisasi
kondensasi Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dengan beberapa
monomer gabungan (baik yang sejenis ataupun yang berbeda) yang membentuk produk
utama berupa pulimer serta produk samping yang biasanya berupa air (H70). ammonia (N
H3), asam klorida (HCl). dll.
Berdasarkan ketahanannya terhadap temperatur tinggi. polimer dapat digolongkan ke
dalam dua kategori. termoplastik dan thermoset. Jika suhu dari resin polimer dinaikkan maka
beberapa bagian dari molekul polimer yang panjang itu dapat bergerak pada suhu yang
disebut suhu transiai kaca. Polimer mengalir pada suhu tinggi sebagai konsekuensi dari
gerakan yang keras dari banyak bagian yang mengakibatkan berpindahnya titik berat molekul
polimer secara progresif. Polimer seperti ini disebut termoplastik. yuilu bentuk yang pada
dasarnya digunakan unluk perekat larut atau lelehan panax. Berlawanan
dengan polimer termoplastik yang memiliki ikatan rantai linear yang dapat larut. jaringan
polimer yang berikatan silang bersifat tak larut. Polimer berikatan silang ini dibentuk dari
sistem polimerisasi yang mengandung monomer atau prapolimer bergugus fungsi 3 atau
lebih.
Reaksi pengikatan silang terjadi jika ditetapkan tekanan dan panas dan seluruh
perekat mungkin hanya terdiri dari satu molekul besar. Oleh karena itu. resin demikian ini
dinamakan resin termoset.
Urea Fonnaldehid (UFO) merupakan salah satu produk dari reaksi polimerisasi
kondensasi. Urea (C0(NHJ.)7) dan formaldehida (CH10) yang direaksikan menjadi urea
formaldehicl (dikenal juga sebagai urea metanal) adalah suatu resin atau plastik
Ilienrmsetring yang terbuat dari urea dan formaldehid resin ini memiliki vifat tensile
Sirang!!! dan liardriess permukaan yang tinggi. dan daya absorpsi air yang rendah.
FENOL FORMALDEHID
Phenol formaldehid merupakan resin sintetis yang penama kali digunakan secara
komersial baik dalam industri plastik maupun cat (swface coating). Phenol formaldehid
dihasilkan dari reaksi polimerisasi antara phenol dan formaldehid. Reaksi terjadi antara
phenol pada posisi ortho maupun para dengan fonnaldehid untuk membentuk rantai yang
crosslinking dan pada akhirnya akan membentuk jaringan tiga dimensi (Hesse, 1991).
Salah satu aplikasi dari resin phenol formaldehid adalah untuk vernis. Vernis adalah
bahan pelapis akhir yang tidak berwarna (clear unpigmented coating). Perkembangan phenol
fonnaldehid untuk aplikasi vernis dan lacquer telah mampu menyaingi produk melamin
formaldehid karena harganya yang lebih murah. Selain itu, hasil aplikasinya dapat
memunculkan jenis vernis dan lacquer yang berwarna sedangkan melamin formaldehid tidak
berwarna sehingga bila diinginkan hasil aplikasi yang berwarna tidak perlu penambahan zat
warna. Produk phenol formaldehid ada yang memberikan warna jernih kekuningkuningan
tetapi ada juga yang kecoklatan sampai kemerah-merahan.

IV. REAKSI

Urea Formaldehide
V. ALAT dan BAHAN
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan urea formaldehid:
a. Bahan : Fenol, F ormaldehida, NH4OH 2M
b. Alat : tabung reaksi, Bunsen, pipet, batu didih.

VI. PROSEDUR KERJA


Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan praktikum pembuatan urea
formaldehid:
1. Siapkan alat
2. Ke dalam labu “bundar leher 3 dimasukkan formalin yang telah ditentukan jumlahnya.
3. Lalu ditambahkan katalis amuniun hidroksida sebanyak 3 % total campuran dan
ditambahkan natrium karbonat sebagai bujfering agent sebanyak 2% berat katalis PVA
(Poh'vinyIAl'cohoI) clan CMC (carboxy! methyl ceIIulose) sebagai aditif sebanyak 2%
darijumlah katalis.
4. Campuran diaduk sampai merala, ambil sampel Nn.D
5. Masukkan urea yang udah dilentukan jumlahnya, campurannya diaduk sambil diambil
sampel No.1.
6. Campuran dipanaskan perlahan lahan sampai mendidih. Pada saat terjadi lefluks ambil
sampel No2.
7. Diteruskan pemanasan sampai batas waktu yang ditentukan.
8. Kemudian sampel dianalisa densitas dan kadar formaldehid bebasnya.

+ 1 gram Fenol

+ 2 ml Formaldehida, homogenkan + 0,5 ml NH4OH

+ batu didih

Tabung Reaksi
9. Tabung reaksi dijepit, panaskan di Bunsen hingga terjadi perubahan warna dari putih
susu sampai mengeras kuning keemasan.

Analisa Kadar Formaldehid Bebas dengan Menggunakan Natrium Sulflt


Dasar reaksi: H2O + CHWO + NazSOz + H0 CH2 SOsNa + NaOH
NaOH yang terbentuk ekivalen dengan kadar formaldehid bebas dalam larutan
Prosedur kerja:
1. Satu mL sampel dilarutkan dalam 5 mL alkohol. dalam labu titrasi dan ditambahkan 3 5
indikator phmolpllmlein dalam labu titrasi yang tertutup.
2. Ke dalam larutan tersebut ditambahkan 25 mL larutan ?. M natrium sulfll reaksi dibiarkan
selama l0 meni! sambil dikocok
3. Larutan dimmsi dengan larutan standar H9504 0.5 M.

VII. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rasio Density Waktu reaksi Kadar ph Waktu Volume


formaldehid curing H2SO4
2/1
2/1
2/1
2/1
2/1

waktu reaksi %formaldehid


0 49.02%
15 47.44%
30 15.81%
45 9.48%
60 4.74%
VIII. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai