NIM : 151411075
POLIMER
POLIVINIL CLORIDA
Menurut Riswiyanto (2009) polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang
dari molekul molekul kecil yang saling berikatan kovalen. Molekul molekul kecil biasa disebut
dengan monemer atau mer. Polimer dapat dibentuk dari bahan anorganik maupun bahan organik
secara alami maupun sintetik.
Salah satu contoh polimer adalah polivinil klorida atau lebih dikenal sebagai PVC. PVC
diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57% massanya
adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi terendah di antara
polimer lainnya. (Adetya, 2014)
Menurut Adetya (2014) secara garis besar proses produksi PVC dilakukan melalui tiga tahapan
reaksi. Tahap-tahap pembuatan PVC, antara lain:
1. Klor-Alkali , proses yang pertama yaitu Proses Klor-Alkali, gas klorin (Cl2) merupakan
produk utama yang dihasilkan pada tahapan ini. Dalam Proses Klor-Alkali ini garam natrium
klorida (NaCl) dilarutkan dalam air dan dimurnikan serta dikonsentrasikan. Larutan garam yang
murni dan terkonsentrasi ini kemudian dielektrolisa menghasilkan NaOH, gas klorin dan gas
hydrogen.
Natrium hipoklorit dan asam klorida merupakan produk turunan yang didapat dengan mereaksikan
natrium hidroksida dan gas klorin. NaOH + Cl2 NaOCl + HCl
2. EDC/VCM, proses yang kedua, yaitu Proses EDC/VCM yang menghasilkan monomer vinil
klorida (vinyl chloride monomer atau disingkat dengan VCM) sebagai produk utama. Proses
produksi VCM dilakukan dengan dua langkah secara bersamaan, yaitu Direct Chlorination (DC)
dan proses Oxy-Chlorination (OC). Dalam Proses Direct Chlorination, gas klorin yang
dihasilkan dari Proses Klor-Alkali direaksikan dengan ethylene untuk menghasilkan ethylene
dichloride (EDC) dimana penggunaan utamanya adalah sebagai bahan baku pembuatan VCM.
Reaksinya adalah:
Dalam Proses Oxy-Chlorination, ethylene direaksikan dengan asam klorida (HCl) dan oksigen
(O2) menghasilkan ethylene dichloride (EDC). Reaksi pada proses ini adalah:
CH2=CH2 + 2 HCl + O2 ClCH2CH2Cl + H2O
Ethylene dichloride yang dihasilkan melalui kedua langkah diatas kemudian dilakukan proses
cracking menjadi vinil klorida (VCM) sebagai produk utama dan asam klorida (HCl) sebagai
produk sampingan. Sebagian dari asam klorida yang dihasilkan dari proses cracking EDC
kemudian digunakan kembali dalam Proses Oxy-Chlorination untuk menghasilkan EDC.
3. Polimerasasi, dalam proses yang ketiga, yaitu proses polimerisasi PVC, vinil klorida (VCM)
dipolimerisasi menjadi polivinil klorida (PVC) dalam reactor tank.
H 2 C = CH 2 + ClH 2 C-CH 2 Cl --> H 2 C = CHCl + HCl
Pembuatan compound/adonan (compounding). Compound adalah resin PVC yang telah dicampur
dengan berbagai aditif yang masing-masing memiliki fungsi tertentu, sehingga siap untuk diproses
menjadi produk jadi dengan sifat-sifat yang diinginkan. Menurut Octoby dkk (2003) Polivinil
Klorida mempunyai sifat tahan terhadap bahan kimia dan tidak mudah terbakar.
Polivinil Klorida yang telah diolah digunakan untuk membuat pipa, lempeng, tabung, jas hujan,
isolasi kabel, botol, piringan hitam, mainan dan bahan lantai. (Oxtoby, dkk 2003)
Flowsheet
Bahan Baku
Hidrokarbon
& Minyak
Gas H2 NaOH
Gas Etilen Gas Klorin
Compounding
Produk
Produk samping
Proses Klor-Alkali, gas klorin (Cl2) merupakan produk utama yang dihasilkan. Pada tahap ini
dihasilkan produk-produk sampingan berupa natrium hidroksida (NaOH), gas hydrogen (H2) dan
natrium hipoklorit (NaOCl).
DAFTAR PUSTAKA