Anda di halaman 1dari 2

Review jurnal ekstraksi

Berdasarkan penelitian (Pooja Bhardwaj, 2017) metode yang digunakan untuk mengekstraksi catechin
ialah metode maserasi menggunakan pelarut methanol, diketahui bahwa hasil rendemen (crude
extract) yang diperoleh ialah 36,8 %. Hasil tersebut terbilang besar dibandingan dengan metode
lainnya. Namun penggunaan pelarut etanol tidak dianjurkan, karena methanol sangat toksik.

(ini tambahin buat review yg ekstraksi)

Review jurnal fraksinasi

Metode fraksinasi yang digunakan ialah Ekstraksi Cair-Cair (ECC) dengan merujuk pada salah satu jurnal
penelitian (Afsar, Tayyaba. 2018), dimana crude extract yang diperoleh selanjutnya di ECC dengan
menggunakan pelarut n-hexane, etil asetat, kloroform, n-butanol dan air secara berturut-turut
berdasarkan tingkat kepolarannya dari non-polar, semi polar hingga polar. Kemudian dari hasil ECC
tersebut dipilih fraksi etil asetat. Selanjutnya dilakukan pemisahan kembali menggunakan metode
kromatografi cair vakum (kcv) dengan menggunakan eluen diklormetan : methanol dengan 12
perbandingan. Masing-masing perbandingan ini selanjutnya dianalisis menggunakan KLT, hasilnya
diperoleh 2 fraksi dari 12 fraksi sebelumnya yang memiliki hasil yang mendekati dengan KLT pada
ekstrak. Selanjutnya dari kedua fraksi tersebut dengan konsentrasi diklormetan dan methanol masing-
masing 7:3 dan 5:5 dicampurkan kemudian dilakukan pemisahan kembali dengan metode KCV. Hasilnya
kembali dianalisis. Jika pada jurnal penelitian ini dimurnikan dengan flash chromatography dan
diidentifikasi dengan 1H NMR sehingga diperoleh katekin murni. Namun pada penelitian yang akan kami
lakukan setelah kedua fraksi dicampurkan dan di KCV, hasil fraksi kemudian kembali di analisis dengan
KLT untuk memastikan bahwa zat katekin terkandung di dalamnya. Selanjutnya dimurnikan dengan KLT
preparatif menggunakan eluen yang memberikan pemisahan terbaik saat KLT analisis (Robinson, 1995)

adapun dalam identifikasi senyawa katekin menggunakan pereaksi geser,


sebagaimana yang tersebut oleh (Markam, K.R. 1988) dalam bukunya mengenai cara
identifikasi flavonoid, yaitu dengan menambahkan NaOH pada campuran isolate katekin yang
diperoleh dari KLT preparative dan telah dilarutkan dengan methanol. Penggunaan etanol ini
bertujuan untuk melihat gugus OH di posisi C7 yang berada di pita 2. Kemudian ditambahkan
dengan pereaksi AlCl3, dimana AlCl3 berfungsi untuk melihat gugus OH di posisi C5.
Penggunaan Natrium asetat untuk mendeteksi adanya gugus 7-hidroksil bebas

dengan penambahan Natrium Asetat / H3BO3 dapat teridentifikasi adanya gugus


diOH secara orto di cincin B. hal ini menunjukkan bahwa senyawa tersebut
merupakan golongan flavonol
Dapus

Pooja Bhardwaj, dkk. 2017. “Development and Validation of UV


Spectrophotometric Method for Estimation of Catechin in Acacia catechu
Methanolic Extract against Marker Compound” Dalam Journal of
Pharmaceutical, Chemical and Biological Sciences

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan tinggi, hal 191. Bandung : ITB Press.

RESEARCH ARTI
Afsar, Tayyaba. 2018. “Antioxidant activity
of polyphenoliccompounds isolated from
ethyl‑acetate fraction of Acacia hydaspica
R. Parker”. Dalam Chemistry Central Journal (2018) 12:5

Anda mungkin juga menyukai