Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-NYA sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penyusunan makalah untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Kimia Dasar. Untuk itu diperkenankanlah kami dalam
kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat Selaku Dosen yang mengajar
pada mata kuliah Kimia Dasar Ibuk Aryetti,M.Si. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini
jauh dari sempurna meskipun demikian penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya. Menyadari banyaknya kekurangan di dalam makalah ini maka saran dan
kritik membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan.

Padang, Desember 2019

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………....................
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
BAB I LATAR BELAKANG………………………………………………..
1.1 Sejarah Pembuatan PVC………………….…………………………
1.2 Pengertian PVC…………………………………….………………..
BAB II MANFAAT PRODUK………………………………………………
2.1 Manfat dan Kegunaan PVC ………………………………………....
BAB III SIFAT – SIFAT PVC
3.1 Sifat Fisika dan Kimia PVC……………...............................................
3.2 Ciri- Ciri PVC………………………………………………………....
BAB IV PROSES PEMBUATAN PVC………………………………………
4.1 Polimerisasi Bulk……………………………………………………...
4.2 Polimerisasi Suspensi……………………………………………….....
4.3 Polimerisasi Emulsi………………………………………...................
BAB V PENUTUP…………………………………………………………….
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………..
5.2 Saran………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….

BAB I
LATAR BELAKANG

1.1. Sejarah Pembuatan PVC


PVC ditemukan secara tidak sengaja oleh Henri Victor Regnault pada tahun 1853 dan
Eugen Baumann di tahun 1872. Di awal abad ke-20, ahli kimia di Rusia, Ivan
Ostromislensky dan Frittz Klatte dari perusahaan kimia Jerman Griesheim-Elektron
mencoba menetapkan penggunaan PVC sebagai produk komersial. Tetapi kesulitan
pengkakuan bahan menghalangi usaha mereka. Pada tahun 1926, Waldo Semon dan
perusahaan B.F.Goodrich mengembangkan metode menjadikan PVC benar-benar plastik
dengan menambahkan berbagai bahan tambahan. Hasilnya PVC menjadi lebih fleksibel dan
lebih mudah diproses.Walau pertama kali ditemukan pada tahun 1872, ketika secara tak
sengaja orang menemukan serbuk putih dalam botol berisi gas vinil klorida yang terekspose
oleh sinar matahari. Orang harus menunggu 54 tahun berikutnya hingga ditemukannya
teknik pemanfaatan polovinil klorida, serbuk putih yang biasa disebut PVC itu. Usaha
pemanfaatan PVC awalnya banyak menemui jalan buntu karena sifatnya yang mudah rusak
jika dipanaskan padahal pemanasan merupakan cara pengolahan yang paling logis, mengikuti
analogi pengolahan besi, gelas, serta beberapa bahan polimer organik yang ketika itu sudah
ditemukan. Pada tahun 1926, seorang peneliti pada perusahaan ban, BF Goodyear dalam
usaha mencari formulasi lem untuk merekatkan karet ke logam menemukan bahan
elastomer thermoplastik pertama di dunia (bahan elastis yang dapat diubah bentuknya jika
dipanaskan) ketika memanaskan PVC dalam cairan tricresyl phosphate atau dalam
dibutyl phthalate. Yang terjadi adalah bahwa PVC dapat bercampur secara sempurna
(miscible) dengan masing-masing zat yang kemudian lazim disebut plasticizer itu,
menghasilkan bahan baru dengan sifat yang dapat direkayasa, mulai dari keras, ketika hanya
sedikit plasticizer dicampurkan dengan PVC, hingga yang sangat elastis, ketika komponen
terbesar dalam pencampuran itu adalah plasticizer. Terobosan teknis ini merupakan awal
dari revolusi penggunaan PVC sebagai komoditi plastik yang melibatkan penggunaan PVC
adalah bahan plastik yang paling serbaguna, digunakan untuk membuat pembungkus
makanan, bahan interior mobil, dan sebagainya PVC teridiri dari dua elemen yang sederhana,
yaitu
Klorin (unsur pembentuk
garam)
 Etilena (dari minyak
mentah)
Klorin (unsur pembentuk
garam)
 Etilena (dari minyak
mentah)
 Klorin (unsur pembentuk garam)
 Etilena (dari minyak mentah)

 Klorin (unsur pembentuk


garam)
 Etilena (dari minyak
mentah)
Polivinil klorida atau biasa disingkat dengan PVC adalah polimer termoplastik urutan
ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia,setelah polietilena dan polipropilena. Di seluruh
dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. Sebagai bahan
bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa dibuat lebih elastis
dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya dipakai sebagai bahan pakaian,
perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.

1.2. Pengertian PVC


Polivinil Klorida atau dikenal sebagai PVC merupakan polimer termoplastik yang memiliki
sifat-sifat khusus, antara lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan
lunak, tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier atau
bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Karena PVC bersifat yang fleksibel umumnya
dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, selang, dan insulasi kabel listrik.

BAB II

MANFAAT PRODUK

2.1. Manfaat dan Kegunaan PVC


1. PVC digunakan dalam pakaian dan kain pelapis.
2. PVC digunakan dalam patung-patung dan dalam produk-produk seperti tiup waterbeds,
dan kolam renang mainan.
3. PVC digunakan untuk memproduksi pipa untuk berbagai kota dan aplikasi industri.
4. Digunakan untuk isolator kabel listrik.
5. PVC digunakan untuk membran atap.
6. PVC dapat digabungkan bersama dengan menggunakan berbagai pelarut semen
menciptakan sendi permanen yang hampir tahan terhadap kebocoran.
7. Penggunaan PVC digunakan untuk membuat jas hujan, kantong kemas, isolator kabel
listrik, ubin lantai, fiber, kulit imitasi untuk dompet, dan pembalut kabel.
8. Pakaian : PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan
serupa kulit. PVC lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga digunakan secara luas.
PVC juga waterproof sehingga dijadikan bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas.
9. Kabel listrik : PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer
agar lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan
asap HCl dan menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah
bahaya utama (terutama di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah
bahan insulasi yang pada umumnya dipilih.
10. Perpipaan : Secara kasar, setengah produksi resin PVC dunia dijadikan pipa untuk
berbagai keperluan perkotaan dan industri. Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan
reaktivitas rendah, menjadikannya cocok untuk berbagai keperluan. Pipa PVC juga bisa
dicampur dengan berbagai larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE oleh
panas,menciptakan sambungan permanen yang tahan kebocoran. Fungsi dari Polivinil
Klorida atau PVC sendiri umumnya kita guna sehari-hari contoh sebagai bahan dalam
mengalirkan air (pipa) bungkusan yang terdapat pada kabel televisi dan alat-alat elektronik
lain, sebagai bahan yang tidak dapat mengantar arus listrik bahan pvc ini juga
diperuntukkan sebagai alat mencegah terjadinya arus konslet, sehingga sangat aman di
pergunakan sehari-hari.
11. Bangunan dan bahan konstruksi : PVC tahan korosi dan pelapukan dan sebagainya
telah menggunakan banyak outdoor seperti puntung air, bingkai jendela, flaps lumpur, pipa
air dan furnitur taman. PVC juga tangguh dan tidak retak dan mudah dapat dibentuk
sehingga dapat diproduksi sebagai serat, busa atau film. Sebagai bahan bangunan, PVC
relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.
12. Komponen kendaraan : Penggunaan PVC dalam komponen kendaraan mengurangi
berat kendaraan maka mengurangi konsumsi bahan bakar dan melestarikan bahan bakar
fosil. PVC juga meningkatkan kebebasan desain dan meningkatkan keselamatan kendaraan
dengan memberikan kejutan-menyerap bagian seperti airbag dan juga sifat tahan api.
BAB III

SIFAT –SIFAT PVC

3.1. Sifat Fisika dan Kimia PVC


Sifat Fisika:
1. Keras
2. Kaku
3. Jernih dan mengkilap
4. Sangat sukar ditembus oleh air
5. Tahan terhadap bahan kimia dengan asam, alkali, larutan garam dan bahan kimia lainnya
serta tahan dari serangan korosi
6. Permeabilitas gasnya rendah
7. Dapat diperoleh dengan berbagai macam warna
8. Terbakar dalam api (banyak melepaskan gas HCI)dan padam sendiri bila dibawa ke luar
jangkauan api)
9. Massa jenisnya kira-kira 1,4 gr/cm
Sifat Kimia :
1. Volume PVC lebih padat dari pada monomer vinil klorida
2. Memiliki reaksi eksotermik dalam proses pembuatannya
3. Polivinil klorida (PVC) merupakan salah satu polimer adisi sintetik
3.2. Ciri Ciri PVC
Ciri-ciri PVC adalah keras, kaku, dan sedikit rapuh, dalam bentuk serbuk atau tepung putih
memiliki daya tahan yang baik terhadap air, asam, alkali, tidak beracun, tidak menyala, isolator
yang baik dan tidak mudah larut pada beberapa larutan, dapat melunak pada pemanasan 80 oC
tanpa titik lebur yang tajam. Jika suhu diturunkan, maka PVC akan menjadi rapuh dan jika
massanya dinaikkan maka sifat liatnya semakin besar. PVC murni sangat stabil terhadap
minyak tumbuhan,minyak mineral, alkolhol dan senyawa anorganik. Bahan yang bersifat basa
kuat dan bersifat mengoksidasi dapat memengaruhi PVC.
BAB IV

PROSES PEMBUATAN PVC

4.1. Polimerisasi Bulk


Polimerisasi bulk merupakan proses yang digunakan untuk membuat PVC dari VCM.
Sekitar 10% saja dibandingkan penggunaan proses polimerisasi suspensi dan emulsi.
Keuntungan polimerisasi bulk adalah bahwa dapat dihasilkan produk yang murni, yaitu produk
yang bebas dari surfaktan, aditif maupun pelarut. Masalah yang muncul adalah sulit mengontrol
suhu yang berakibat sulitnya mengontrol laju reaksi. Proses Pechiney-Saint-Gobain digunakan
dalam pembuatan polimerisasi bulk skala industri karena masalah pengontrolan panas
dapat ditanggulangi. Cara yang digunakan adalah dengan menggunakan dua stage. Pada stage
pertama,VC dipolimerisasi untuk memperoleh konversi 10% dalam bentuk pasta. Kemudian,
massa yang bereaksi diteteskan kedalam autoclave kedua untuk mencapai konversi 80%-85%
dalam bentuk serbuk. Reaktor ini sengaja didesain dengan pengaduk dan dilengkapi dengan
kondenser. Apabila diinginkan polimer dengan stabilitas thermal, maka reaksi dilakukan pada
suhu rendah. Untuk melakukannya, diperlukan inisiator yang dapat bekerja pada kisaran suhu
-20 °C seperti katalis tipe redoks (organik hidrogen peroksida dengan sulfur dioksida atau
sulfur trioksida, organic hidrogen peroksida dengan asam sulfinic atau turunannya dan organik
hidrogen peroksida dengan hidroksi keton). Proses ini tidak menggunakan suspending agent
atau emulsifier sehingga produk yang dihasilkan mempunyai kemurnian yang tinggi.
Polimerisasi secara bulk digunakan untuk menghasilkan unplasticied PVC (UPVC).
4.2. Polimerisasi Suspensi
Lebih dari 80% PVC diproduksi menggunakan proses polimerisasi suspensi. Perbedaan
dengan proses polimerisasi bulk adalah sebelum dimasukkan dalam reaktor,vinyl
chloride ditambah air dengan perbandingan 2:1. Penyuspensi dapat berupa vinyl asetat, ether
selulosa, acrylic esther, vynil pyrrolidone, gelatin, lithium stearat, dll. Keberadaan penyuspensi
dibutuhkan untuk menstabilkan tetesan monomer dari kemungkinan koagulasi dan untuk
mengontrol dimensi dari partikel. Setelah proses polimerisasi, kelebihan monomer ditampung
atau dikembalikan ke reaktor. VCM didispersikan ke dalam air kemudian ditambahkan
stabilizer antara lain talcataubentonite. Inisiator ditambahkan di dalam suspensi monomer.
Inisiator yang digunakan untuk menghasilkan radikal bebas antara lain adalah : peroxy
dikarbonat, tbutylperpivalat, azobis dan acetyl cyclohexyl peroxy sulphonat. Polimer
dimurnikan dengan proses filtrasi, dicuci berulangkali dengan air suling dan dikeringkan
untuk memperoleh berat yang tetap dengan tekanan rendah dan suhu sekitar 50 °C. PVC yang
dihasilkan lebih murni, memiliki sifat isolasi listrik dan ketahanan panas yang baik serta lebih
jernih dari PVC emulsi.

4.3. Polimerisasi Emulsi


Monomer VCM dicampur dengan air dan ditambahkan stabilizer (sabun) dan inisiator.
Emulsifier yang digunakan antara lain garam alkali dan alkyl sulphonat. Inisiator
yang menghasilkan radikal bebas antara lain hydrogen peroksida, potassium persulphat dan
ammonium persulphat. Campuran dimasukkan ke dalam reaktor sehingga monomer teremulsi
masuk ke dalam soap micelle. Inisiator akan terurai menjadi radikal bebas sehingga berdifusi
ke dalam soap micelle untuk memulai polimerisasi PVC. Produk berbentuk lateks yang halus.
Proses ini berlangsung relatif lebih cepat pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan
dengan metode lain. Produk yang dihasilkan memiliki daya tahan listrik rendah sehingga tidak
dapat dipakai untuk isolasi listrik.
BAB V

PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Polivinil klorida biasa disingkat PVC, adalah termoplastik polimer yang memiliki hidrogen
dengan kelompok klorida. Polivinil klorida yang dihasilkan ketiga adalah yang paling banyak
plastik, setelah polietilen dan polipropilen. PVC banyak digunakan dalam konstruksi karena murah,
tahan lama,dan mudah untuk berkumpul. PVC produksi diperkirakan akan melebihi 40 juta ton
pada 2016. Plastik juga disebut resin sintetis dan secara luas diklasifikasikan ke dalam dua
kategori : thermosetting resin dan resin termoplastik.
Kimiawan dari Prancis yaitu Henri Victor Regnault mengmukakan bahwa PVC sadalah salah
satu bahan sintetis tertua dengan sejarah terpanjang di produksi industri. Sejarah awal adalah
beberapa penemuan dan kebetulan di tempat-tempat yang berbeda pada waktu yang berbeda.
Peneliti sengaja menemukan pada dua kesempatan di abad ke-19 dan kimiawan Perancis Henri
Victor Regnault dan yang kedua pada tahun 1872 oleh Eugen Baumann Jerman. Pada tahun 1913,
Jerman penemu Friedrich Heinrich Agustus Klatte mengeluarkan paten pada PVC. Metodenya
digunakan polimerisasi vinil klorida dengan sinar matahari. Ada beberapa yang mencangkup
tentang polivinil klorida (PVC) yaitu :
Aplikasi Polivinil Klorida, Pakaian, Kabel listrik , Pipa, Aksesoris Elektronik Portable, tanda
-tanda polivinil klorida saat Polivinil Klorida Bergabung, Ubin Ceiling, Polyvinyl Cloride
Unplasticized (PVC), Kesehatan dan Keselamatan, Monomer Polivinil Klorida, Dioksin, Ban,
Proses Daur Ulang, Sebuah Produk Petrokimia.

5.2. Saran
Menurut kami polivinil klorida itu sangat baik untuk kita pelajari, karena kita dapat
mempelajari proses daur ulang yang baik dan benar supaya tidak merugikan orang banyak.
Hendaklah kita sebagai mahasiswa harus mengerti atau memahami tentang polivinil klorida
( PVC ). Kita harus tahu pengertian polivinil klorida, bagian-bagiannya harus tahu, serta
dampak bagi kehidupan kita dan keselamatan kita dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA

Gentile, Giovani. 1982.The Philosophy of The Modern. Translete by H. W. Schneider. Oxford.


New York.

Make Poverty History — Campaign dealing with fighting poverty.


Open Directory Project — Poverty Issues directory.

Yahoo! — Poverty Issues and Causes directory.

http.www.google.com – search – polivinil klorida.2018

http.www.wiKipedia.com – search - PVC (polivinil klorida).

Endang Zaelani Sukanti H. Tim Dosen Universitas Gajah Mada Yogjakarta.2002.

TUGAS

MAKALAH PVC
NAMA KELOMPOK 4 :
DWI INTAN SUCI RAHMADANI ( 15240019)
SURYA MANDALA PUTRA (18240010)
DOSEN : ARIYETTI, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG
2019

Anda mungkin juga menyukai