Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum wr.wb dan selamat pagi.

Yang saya hormati bapak Dr.Ir I Dewa Gede Arsa Putrawan M.T selaku dosen pembimbing
Yang saya hormati dewan penguji sekalian dan teman2 yang saya banggakan..

Slide 1: perkenalkan Nama saya Nadya amalia pratiwi, mahasiswa program magister teknik kimia, pada
kesempatan kali ini syaa akan mempresentasikan proposal penelitian saya yang berjudul “uji efektivitas
stabiliser termal polivinil klorida berbasis sawit”

Slide 2 : adapun outline yang akan dibahas pada prsentasi kali ini adalah, yang pertama pendahuluan,
yang kedua ada rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup. Yang ketiga yaitu metodologi
penelitian yang meliputi : tahapan penelitian, alat dan bahan, serta prosedur kerja. Dan yang terakhir
adalah usulan jadwal penelitian.

Slide 3 : oke kita masuk ke pembahasan pertama yaitu pendahuluan.


Slide 4: apa sih polivinil klorida atau yang biasa dikenal dengan istilah PVC..
a. Oke, PVC merupakan polimer yang terbentuk melalui proses polimerisasi 2wsmonomer vinil
klorida atau atau kopolimer vinil klorida dan monomer lain dengan vinil klorida merupakan
bagian dari jumlah massa terbesarnya. monomer ini termasuk dalam jenis termolplastik, dan
mudah dibentuk saat dipanaskan.
b. Nah, seeperti yang bisa kita liat nih, pada struktur pvc ada 3 jenis ikanan yaitu C-C, C-H, dan C-
Cl. Nahhh ikatan C-Cl punya energi disosiasi yang lebih kecil dibanding ikatan lainnya, nah apa
sih energi disosiasi ini? Jadi energi disosiasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan
satu mol ikatan kimia dalam fasa gas, sehingga akan lenih mudah terlepas dari struktur utama dan
menimbulkan degradasi sperti itu teman2.
c. Kemudian, PVC ini Berat molekul 39.000 gram/mol hingga 168.000 gram/mol tergantung
seberapa kompleks struktur polimer PVC tersebut.. densitas PVC 1,38 g/cm3, dengan titik leleh
yaitu 212C dan temperatur gelas 87C.
d. PVC adalah polimer plastik dengan produksi ketiga setelah polietilen dan polipropilen. dan pada
dasarnyaa memang proses proudksinya juga sama dengan yang digunakan dalam produksi
polietilen, polipropile, dan polistirena,
Slide 5: Kebutuhan PVC secara global pada tahun 2016 mencapai 42 juta ton/tahun dan akan terus
meningkat 3,2% setiap tahunnya hingga 2021, jadi produksi PVC secara global juga meningkat dong yaa
buat menuhin kebuutuhan PVC setiap tahunnya. Nah data ini sya kutip dari 2 sumber berbeda, sumber
pertama mengatakan bahwa produksi PVC pada tahun 2013 mencapai 53 jta ton/ tahun dan pada tahun
2016 produksi PVC meningkat menjadi 61 jta ton/ tahun. Kemudian dikutip dari statsisia.com bahwa
pada tahun 2018 produksi global resin PVC adalahh 44,3 jutaton/ tahun. Dan pada 2025 di perkirakan
akan mencapai 59,72 juta ton/ tahun… gimana nih dengan Indonesia? Nah di Indonesia sendiri produksi
PVC pada tahun 2007 mencapai 602 ribu ton/tahun.
Slide 6: pvc diproduksi secara komersial dalam 2 bentuk yaitu kaku dan fleksibel, PVC kaku digunakan
dalam konstruksi pipa dan digunakan pada aplikasi kusen pintu jendela, lantai dan dinding. Untuk PVC
fleksibel dibuat dengan penambahan plastisizer dan digunakan dalam pembuatan kulit imitasi , sarung
tangan, dan masih banyak lagi.. PVC ini bisa d blg sebagai salah satu polimer temoplastik paling menarik
dan pling serbaguna karena mmg aplikasinya sangat banyak skali, polimer ini adalah polimer yang
bersentuhan dengan manusia dalam beberapa menit setelah lahir, kok bisa sih? Kita prnah liat kan gelang
bayi yang ada tulisan nama atau tanggal lahirnya, nah gelang itu biasanya terbuat dari PVC, jadi mmg
produk2 yang terbuat dari PVC akan menemani kita sepanjang hidup dan sering sekali kita temukan
dalam kehidupan sehari2. Waahh keren yaa…

Slide 7: secara umum telah diketahui bahwa PVC tidak tahan panas dan mulai terdegradasi pada suhu
sektar 70C . sedangkan pembuatan produk produk akhir berbasis PVC melibatkan pemrosesan termal,
dan proses termalnya melibatkan suhu sekitar 170-190C untuk menjadi produk akhir yang dinginkan..
tapi tenang, ada solusinya nih yaitu ditambahkannya satbiliser termal sebelum PVCnya ini dikenai proses
termal.. sehinggaa pada suhu 170-190 PVCnya ttp stabil dan tidak terdegradasi dan akhirnya bisa
dpoduksi menjadi produk akhir..

Slide 8: seperti yang sudah dijelaskan di slide sebelumnya bahwa salah satu kelemahan PVC adalah
memiliki stabilitas termal yang buruk sehingga mudah terdegradasi. Apa sih degradasi ni? Yaa degradasi
adalah Peristiwa rusaknya struktur PVC yang mengakibatkan perubahan sifat fisik dan kimia PVC akibat
perlakuan panas. Proses degradasi termal disebabkan oleh adanya reaksi dehidroklorinasi. Degradasi
termal pada PVC terjadi karena reaksi dehidroklorinasi, nah reaksi ini ditandai dengan terjadinya
pembentukan ikatan rangkap terkonjugasi. Kemudian dergradasi termal PVC juga menyebabkan reaksi
eleminasi atom klorin, jadi cacat struktur pvc dapat berupa klorin alilik dan klorin terseier. Kedua jenis
struktur atom klorin ini bersifat labil sehingga sensitif terhadap proses termal. Selama pemrosesan
termal maka atom klorin tersebut akan lepas dan mrmbrntuk HCl . apabila 1 molekul HCl lepas, maka
akan memicu pelepasan HCl berikutnya.. karena molekul HCl ini lepas dan saling ngajakin buat lepas
bareng2 maka akan terjadi yang namanya degradasi berantai. Apa penyebabnya kalau degradasi
berantai ini terjadi? PVC ini akan berubah warna dari yang awalnya putih, menjadi kuning, kemudian
menjadi coklat, dan akan menjadi hitam, dan akibatnyaa yaa PVC ini tdak akan bisa dibentuk lagi, dan
tidak bisa diolah menjadi produk akhir yang bermanfaat.

Slide 9 : makanyaaa temen2 untuk mencegah proses degradasi maka diperlukanlah stabiliser termal.
nah stabiliser termal PVC harus memiliki satu atau lebih kemampuan yang memberikan efek stabilisasi
pada PVC seperti : memiliki kemampuan untuk menyerap dan menetralisasi HCl. Memiliki kemampuan
mensubtitusi kelompok subtituen yang labil dan aktif (seperti atom klor tersier dan alilik).

Secara garis besar, stabiliser termal PVC terbagi menjadi 2, yaitu stabiliser termal logam dan non logam.
Kemudian berdasarkan unsur logamnya stabiliser termal logam terbagi menjadi 3 basis, yakni timbal
timah dan campuran logam. Untuk jenis timbal sendiri merupakan stabilizer awal yang digunakan
menurut sejarah proses manufaktur pvc. Namun, sekarang diketahui bahwa senyawa timbal dapat
lepas/larut. Senyawa timbal sendiri bersifat beracun bagi manusia sehingga penggunaanya dihindari dan
dibatasi
Untuk jenis timah, performanya sangat baik dan dijadikan stabiliser utama di beberapa negara seperti
amerika serikat. Namun, harga dari stabiliser ini terbilang mahal.

Untuk yang terakhir adalah campuran logam. Logam ini performanya tidak sebaik timah dan timbal,
namun memiliki harga yang murah dan juga tidak beracun.

Slide 10: Stabiliser termal campuran logam

Senyawa ini merupakan campuran dari senyawa berbasis alkali tanah dan senyawa berbasis logam
transisi. Campuran logam yang umum digunakan adalah Ca dan Zn karena jenis logam ini tidak beracun
dikenal relatif murah. Untuk focus penelitian ini akan digunakan Ca/Zn.

Biasanya pembuatan senyawa dilakukan dengan mencampurkan oksida logam dan senyawa asam
karboksilat.

Zn berfungsi sebagai stabiliser utama dan Ca berfungsi sebagai stabiliser pendukung.

Namun penambahan Ca ini maish belum cukup untuk bersaing dengan stabilizer timbal dan timah.

Permasalahan ini dapat diatasi dengan penambahan Co-stabiliser. Dengan penambahan co-stab,
stabiliser campuran termal dapat bersaing dengan

Slide 11: nahh setelah tadi ada yg namanya stabiliser, skrg ada co-stabiliser. Co-stab adalah senyawa
yang membentuk kompleks yang stabil dengan hasil reaksi klorin dan stabiliser primer untuk mencegah
terjadinya efek degradasi atau bereaksi sebagai stabiliser sekunder. Kenapaa sih kita harus nambahin
lagi co-stabiliser? Padahal kita sudah memakai stabiliser kan? Nahhh karena kelemahan stab campuran
logam ini adalah efektivitas yang masihb kurang di banding stab timah, makanya co-stab ini diperlukan
untuk mengikat produk stabilisasi dan hidrogen klorida yang mengktalisis degradasi. Untuk jenis co-stab
sendiri ada co-stab yang berasal dari senyawa epoksi, ada yg berasal dari senyawa polyols, Turunan β-
Diketone, dan co-stab anorganik. Untuk kriteria pemilihan co-stab sendiri adalah Tidak terdekomposisi
pada suhu sampai 200°C. Hal tersebut disebabkan karena pada proses pembentukan resin dan proses
manufaktur melalui suhu mencapai 200°C. Untuk mengecek ketahan senyawa dapat dilihat dari sifat
fisik titik didih dari senyawa yang lebih tinggi dari suhu bersangkuran serta hasil Thermogravimetric
Analysis (TGA) pada suhu yang bersangkutan;Reaktif terhadap HCl dan senyawa sampingan stabiliser
campuran logam. Karena hasil sampingannya dapat mengkatalisasi rekasi degradasi PVC;Mudah terurai
dan terdispersi dengan merata pada campuran PVC;.

Slide 12: baca slide.


Slide 13: RSM merupakan kumpulan metode matematika dan statistika yang berguna untuk
memodelkan dan menelaah persamaan, respons dipengaruhi oleh sejumlah variabel dan tujuan yang
ingin dicapai adalah optimasi respons
Slide 14: bacaa kemudian sambung Central composite design (CCD) merupakan rancangan percobaan
yang lebih baik daripada BBD karena sifatnya yang lebih fleksibel, efisien dan memberikan informasi
yang cukup terkait respons dari variabel, serta nilai kesalahan keseluruhan percobaan ( overall
experimental error) dari jumlah percobaan yang minimum.

Slide 21: Percobaan dalam penelitian ini secara umum terdiri dari dua tahap utama. Yang pertama
adalah Yang pertama adalah tahap screening. Tahap ini bertujuan untuk mencari formulasi stabiliser
termal campuran logam yang menghasilkan efek stabilisasi yang paling efektif. Tahapan kedua yaitu
mengetahui formula manakah yang dapat bersinergi lebih baik dengan stabiliser campuran logam.
Tahap ini dilakukan dengan menguji setiap formulasi yang telah dirancang pada rangan percobaan
dengan menggunakan uji congo. Dari hasil rancangan percobaan awal dengan menggunakan CCD maka
akan didapatkan 9 sampel yang akan diuji. Selanjutnya,sampel-sampel tersebut juga akan diuji dengan
uji dehidroklorinasi…

Slide 27: Rancangan awal penelitian ini dimulai dengan memvariasikan dosis dan rasio stabiliser
campuran logam yaitu stabiliser Ca dan Zn dengan menggunakan metode Respon Rurface Methode
(RSM) dengan menggunakan rancangan percobaan Central Composite Design, rancangan percobaan ini
dapat digunakan pada proses optimasi yang memiliki dua variabel yang dapat memprediksi nilai
optimum yang terbaik. Dari hasil rancangan percobaan didapatkan sembilan variasi sampel untuk
stabiliser termal campuran logam yang akan ditambahkan pada PVC dengan satu kali replikasi pada titik
tengah. Output tahap ini adalah didapatkannya formulasi terbaik untuk stabiliser termal campuran
logam. jenis formulasi stabiliser terbaik dari percobaan pertama akan dicampurkan dengan dua jenis ko-
stabiliseryang akan dikaji. Berdasarkan studi pustaka (Gao,2012), didapat batas atas nilai ko-stabiliser
yang biasa digunakan untuk percobaan adalah 3 phr, maka ditentukan rentang dosis untuk kedua ko-
stabiliser yang digunakan adalah 0,3-3 phr. Rancangan percobaan yang digunakan metode Respon
Rurface Methode (RSM) dengan menggunakan rancangan percobaan Central Composite Design.

Anda mungkin juga menyukai