Anda di halaman 1dari 10

1

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Sebagai Bahan Dasar Pembuatan


Busa

BIDANG KEGIATAN :

PKM GAGASAN TERTULIS

DIUSULKAN OLEH :

ACHMAD NUR FAUZIE(24031116001)

UNIVERSITAS GARUT
GARUT
2018
2

DAFTAR ISI

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA................................i


PENGESAHAN PROPOSAL PKM-GAGASANTERTULIS...........................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................................1
BAB II GAGASAN................................................................................................3
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan......................................................................3
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya............................3
2.3 Kondisi Kekinain Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan
Yang Diajukan Dan Diprediksi Melalui Gagasan Yang Diajukan Dab
Diprediksi Hasil Jika Gagasan Tersebut Diimplementasikan...............................4
2.4 Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Mengimplementasikan Gagasan...............5
2.5 Langkah-Langkah Langkah-langkah Strategis Untuk
Mengimplementasikan Sehingga Tujuan atau Perbaikan Yang
Diharapkan Dapat Tercapai......................................................................................5
BAB III KESIMPULAN........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
3

BAB I

1.1 Latar belakang

Busa dalam istilah polyurethane di buat dari bahan bahan kimia


campuran antara polyon, TDI, CaCo3, H2O, melamin dan pewarna mesin
yang digunakan untuk peracikan bahan-bahan kimia tersebut dikenal
sebagai mesin bacth foam. Industri barang jadi khususnya industri busa saat
ini di dominasi oleh busa karet sintetis yang pada umumnya di buat dari
karet eva/poliuretan dan pelastik. Mutu busa sintetis kurang nyaman dan
kurang awet, apalagi proses pembuatan busa karet sintetis beresiko tinggi
karena bahan baku (isosianat) bersifat racun dan karsiogenik . sifat
karsiogenik dan beracun akan berdampak sangat buruk bagi kulit manusia.
Oleh karena itu pelu adanya alternative penggantian bahan baku untuk
pembuatan busa baik itu untuk pembuatan busa Kasur, kursi ataupun busa
jok motor dengan menggunakan bahan dasar limbah ampas tahu.

Tahu merupakan makanan yang digemari masyarakat, baik


masyarakat kalangan bawah hingga atas. Keberadaannya sudah lama diakui
sebagai makanan yang sehat, bergizi dan harganya murah. Hampir ditiap
kota di Indonesia dijumpai industri tahu . umumnya industri tahu termasuk
ke dalam industri kecil yang dikelola oleh rakyat dan beberapa di antaranya
masuk dalam wadah Koperasi Pengusaha Tahu. (Ida Widaningrum. 2015)

Kegiatan industri tahu di Indonesia di dominasi oleh usaha-usaha


sekala kecil dengan modal yang terbatas. Dari segi lokasi, usaha ini sangat
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sumber daya manusia yang terlibat
umumnya bertaraf Pendidikan yang rendah, serta belum banyak melakukan
pengolaan limbahn yang benar dan epektif.(Sri Subekti. 2011)

Limbah tahu dalam proses pengolahannya menghasilkan limbah


baik padat maupun cair. Limbah padat yang dihasilkan dari proses
penyarinagan dan pengumpalan, limbah ini kebanyakan oleh pengrajin di
jual dan diolah sebagai pakan ternak dan di jadikan krupuk dengan harganya
relatif rendah. (Sri Subekti. 2011)
Namun untuk saat ini dengan bantuan mesin dan tritmen tertentu
maka limbah padat tahu ini dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
busa ramah lingkunagn yang digunakan untuk pembuatan Kasur, kursi, busa
jok motor, dan lain lain yang harganya relatif lebih mahal dengan pemasaran
yang luas.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengajukan gagasan
tentang penggunaaan limbah amps tahu menjadi bahan dasar pembuatan
busa sebagai alternative produk yang ramah lingkunagan untuk menambah
4

nilai jual yang tinggi dan tidak dipandang sebelah mata tentang manfaat
limbah ampas tahu terhadap pembuatan busa.

1.2 Tujuan

1. Pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi bahan dasar pembuatan


busa.
2. Menciptakan inovasi busa yang ramah lingkungan dengan nilai jual
yang tinggi bagi masyarakat.
3. Untuk mengurangi pembuatan busa karet sintetis beresiko tinggi
karena bersifat racun dan karsiogenik

1.3 Manfaat

1. Menambah wawasan mengenai cara pengolahan limbah tahu padat


untuk bahan dasar pembuatan busa
2. Memberikan informasi mengenai produk bahan baku busa dengan
memanfaatkan limbah tanaman kedelai tepatnya limbah padat
tahu(ampas tahu)
3. Menggantikan bahan dasar pembuatan busa dengan bahan baku
(isosianat) bersifat racun dan karsiogenik
5

BAB II GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Pemanfaatan limbah ampas tahu yang di hasilkan saat ini masih
terbatas sehingga produk yang di hasilkan relative kurang optimal dan
bernilai ekonomi rendah. Mengingat Kegiatan industri tahu di Indonesia di
dominasi oleh usaha-usaha sekala kecil dengan modal yang terbatas, dan
para pengusaha hanya memanfaatkan ampas tahu untuk di jual sebagai
pakan ternak dengan harga jual rendah , melihat kejadian tersebut maka
penting untuk mengembangkan limbah tahu untuk dimanfaatkan
semaksimal mungking. (Sri Subekti. 2011) Dengan pemanfaatan yang
optimal para pengusaha tahu dapat menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi
sehingga dapat memperbaiki kesejahtraan para pengusaha tahu tersebut.

Ampas tahu adalah limbah padat yang dihasilkan dari proses


penggilingan dalam mesin, kemudian di rebus hingga mendidih, dan di
peras sari kedelainnya, sehingga hanya menyisakan ampas kedelainya saja.
Ampas tahu/ kedelai memiliki karakteristik antara lain tekstur yang lembut,
warna ampas yang bening, bahannya dapat mengembang ketika kering dan
aman terhadap kulit. Sehingga cocok dimanfaaatkan untuk produksi
pembuatan busa..

Busa merupakan bahan primer yang sangat sering kita jumpai di dan
banyak dibutuhkan untuk kehidupan sehari hari manusia seperti pembuatan
kasur, kursi, jok motor , busa cuci dan lain lain. Alasan mengapa busa sering
digunakan untuk bahan primer tadi, karna dari keunggulannya mulai dari
ringan, elastis, nyaman, dan tidak panas. Seperti bahan lainnya limbah
ampas tahu ini memiliki kelemahan yang dapat menimbulakan kegagalan
dalam produksi busa. Kegagalan ini biasanya ditimbulkan oleh pelaksaan
yang salah, dan karna pengaruh kuakitas ampas tahu yang dihasilkan.
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan atau Diterapkan Sebelumnya
Solusi yang diterapkan untuk pengelolaan limbah tahu saat ini
melalui tahanapan secara fisik dan biologis. Tahapan fisik yang dilakukan
adalah pemilihan ampas yang outih dengan kadar kelembutan yang tinggi
dan dikering untuk menghilangkan kadar air yang terkandung dalam ampas
tahu tersebut. Serta tahapan biologis dilakukan dengan cara menambahkan
larutan / bahan kimia tertentu agar ampas tahu dapat menyatu dan dapat
bertahan lama tanpa merubah karakteristiknya yang lembut. Pemanfaatan
limbah ampas tahu dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan busa ini
sebagai tindakan untuk meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis. Selain
meningkatkan nilai ekonomis yang tinggi, bahan pembuatan busa dari
6

limbah ampas tahu dapat menjadi solusi terbaik bagi para pengusaha untuk
meningkatkan ekonomi mereka.

Keunggulan pengolahan limbah ampas tahu ini adalah tidak


membutuhkan banyak prosedur terlalu rumit serta tidak bnayak
membutuhkan mesin yang mahal karena tidak banyak mengalami perubahan
bentuk , serta bahan dasarnyapun sangat mudah di dapatkan dengan harga
yang relatif murah.

2.3 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui


Gagasan yang Diajukan dan Diprediksi Melalui Gagasan yang
Diajukan dan Diprediksi Hasil Jika Gagasan Tersebut
Diimplementasikan

Untuk mengatasi masalah limbah ampas tahu yang tersu meningakat


tiap tahunnya maka di perlukan pemanfaatan limbah ampas tahu yang
optimal seperti bahan dasar pembuatan busa. Penggunaan limbah ampas
tahu ini sebagai bahan dasar pengganti karet busa. Penggunaan limbah
ampas tahu tersebut awalnya di keringkan sampai kadar airnya menghilang
dan limbah ampas tahunya tidak saling menggumpal. Pengeringan limbah
ampas tahu menggunakan teknik sinar matahari sesudah kering waarna
alimbaha ampas tahu akan sedikit berubah menjadi warna putih gading,
ampas tahu tersebut bersipat tidak keras dengan tekstur yang lembut.
Dengan pengguanaan limbah ampas tahu sebagai bahan baku pengganti
karet busa maka busa akan mempunyasi sifat yang lembut dan aman
terhadap kulit karena tidak bersifat racun.

Berikut langkah kerja dalam pembuatan busa dari limbah ampas tahu

1. Limbaha ampas tahu sebagai bahan utama pembuatan busa dipilih


dengan karakteristik seperti warna ampasnya putih, teksturnya
lembut dan halus dan tidak ada kotoran,
2. Keringkan limbah ampas tahu dibawah sinar matahari sampai air
yang terkandung hilang dan tidak ada ampas tahu yang
menggumpal,
3. Setelah kering berikan larutan kimia yang dapat memberikan efek
ampas tahu saling berikatan dan ampas tahu dapat bertahan lama,
4. Lalu aduk menggunakan mesin sampai larutan kimia tercampur
merata,
5. Masukan ke dalam cetakan berbentuk kotak besar,
6. Apabila ampas tahu yang berada pada cetakan sudah mengering
maka cara pelepasan ampas dari cetakannya yaitu dengan cara
cetakannya di lepas atau di bongka secara perlahan agar tidak
mengalami kerusakan pada busa ampas tahu,
7

7. Bagian akhir yaitu meneliti atau merevisi busa ampas tahu tersebut
apakah terdapat kekurangan , seperti ampas tidak saling menempel,
teksturnya menjadi keras, dan apakah kekurangan tersebut dapat di
perbaiki atau tidak.

2.4 Pihak yang Dapat di Pertimbangkan Dapat Mengimplementasikan


Gagasan,

Gagasan pemanfaatan limbah ampas tahu sebagai bahan baku


pengganti karet busaakan dapat telaksana dengan baik apabila adanya
dukungan dari berbagai pihak bagi pengusaha tahu tersebut, seperti
pemerintah intasi terkait dan LSM yang bergerak di biang pengelolaan
limbah atau sejenisnya. Dukungan disini dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk. Misalnya peran pemerintah dengan memberikan anggaran untuk
membantu pengusaha rumahan tahu agar dapat memuali usaha penegndalian
limbah ampas tahu untuk pembuatan busa, pemerintah melakukan
penyuluhan penyuluhan untuk para pengusaha rumahan tahu agar dapat
mengolah limbah tahu secara optimal.

Selain itu, LSM dapat melakukan kegitan berupa sosialisasi dan


dampingan kepada masyarakat khususnya pengusaha rumahan tahu dalam
pemanfaatan limbah ampas tahu sebagai pengganti bahan dasar pembuatan
karet busa dan cara pengelolaanya. Pada intinya semua pihak yang terkait
dengan gagasan ini dapat memberikan dukungan sepenuhnya terhadap
masyarakat maupun pengusaha kecil dalam pemanfaatan limbah ampas tahu
sebagai bahan dasar pembuatan busa.

2.5 Langkah langkah strategis untuk mengimplementasikan sehingga


tujuan atau perbaikan yang diharapkan dapat tercapai

Untuk mengimplementasikan limbah ampas tahu sebagai alternatif


bahan baku pembuatan busa dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
 Sosialisasi atau penyuluhan dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan seminar kepada masyarakat khususnya
pengusaha pengusaha rumahan tentang kelebihan limbah
ampas tahu sebagai alternatif bahan baku pembuatan
busa.
 Memberikan informasi-informasi mengenai cara
pengolahan limbah tahu yang baik khususnya pengolahan
limbah ampas tahu untuk alternative bahan dasar
pembuatan busa, di sebarkan di media cetak dan di media
elektronik seperti tv.
 Pendampingan oleh fasilitator dalam sebuah proses
8

pengelolahan dan pembuatan busa ampas tahu .


9

BAB III KESIMPULAN


Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
disimpulkan bahwa meningkatnya produksi tahu yang tidak diimbangi
dengan pengolahan limbah yang optimal, nilai tukarnya akan rendah,
sedangkan ketika ampas tahu diolah dengan maksimal seperti dijadikan busa
maka nilai tukarnya akan semakin tinggi. Selain meningkatkan nilai
ekonomis yang tinggi bahan pembuatan busa dari ampas tahu juga dapat
menjadi solusi terbaik bagi lingkungan.
Untuk mengimplementasikan gagasan tersebut perlunya dukungan dari
pemerintah, swasta, masyarakat, dan perguruan tinggi. Dengan adanya peran
dari berbagai pihak gagasan ini dapat terlaksana dengan baik. Sosialisasi
atau penyuluhan dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan seminar kepada
pengusaha pengusah rumahan dan masyarakat tentang kelebihan limbah
ampas tahu sebagai pembuatan busa. Selain itu dapat melakukan pemberian
informasi kepada masyrakat melalui media elektronik dan media cetak.
10

DAFTAR PUSTAKA

Fitri Rahmawati (2010). Tekonologi Proses Pengolahan Tahu Dan


Pemanfaatan Limbahnya. Yogyakarta .Fakultas Teknik Universitas
Negri Yogyakarta

Alia Damayanti. Joni hermana. Ali masduki (2004). Analisis resiko


lingkungan dari pengolahan limbah pabrik tahu dengan kayu apu.
Jurusan Teknik Lingkunagn FTSP-ITS

Ida Widanigrum (2015). Teknologi Pembuatan Tahu yang Ramah


Lingkungan. Ponorogo : Fakultas Teknik Universitas Muhamadiayah
Ponorogo.

Sri Subekti (2011). Pengelolaan Limbah Cair Menjadi Biogas Sebagai


Bahan Bakar Alternatif. Semarang : Fakultas Teknik UNPAND Universitas
Wahid Hasyim

Tugas Pengelolaan Limbah Tahu. http://indryqhy.blogspot.com. 27 Februari


2013 [diakses tanggal 8 Desember 2018]

PKM Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Pakan Ternak. 15 Februari 2016


https://www.scribd.com/ [diakses tanggal 8 Desember 2018]

Anda mungkin juga menyukai