bioplastik berbahan
umbi suweg dan
ampas tebu
Pendahuluan
Latar belakang:
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Hampir
setiap harinya manusia membutuhkan plastik dalam berbagai hal, seperti untuk
pembungkus makanan, keperluan sekolah, kantor, bahan baku kemasan, alat elektronik
dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan sifat plastik yang mempunyai keunggulan
seperti ringan tetapi kuat, transparan, tahan air serta harganya relatif murah dan
terjangkau oleh semua kalangan masyarakat
Ampas Tebu:
Ampas tebu yang dipergunakan adalah ampas tebu yang telah
melewati proses penggilingan kelima kali Produk samping hasil
penggilingan tebu akan berbentuk serabutserabut. Dengan
susunan kompleks dari ampas tebu yang memilki kandungan
selulosa yang relatif tinggi, bahan ini dapat dijadikan material
komposit yang baik untuk industri fabrikasi. Dengan tingginya kadar
selulosa pada suatu bahan, bila dikonversi menjadi suatu produk
maka produk yang akan didapat memiiki tensile strength yang
tinggi. Karakteristik sifat dari material serat alam biasanya kaku dan
tangguh serta dapat menahan beban yang berat. Berdasarkan
hasil pengembangan, diperoleh bahan komposit polimer dari serat
alam 40% lebih kuat dan ringan dari pada komposit polimer serat
gelas
Dasar Teori
Umbi suweg: Umbi suweg merupakan salah satu jenis umbian yan
ada di Indonesia, umbi suweg merupakan jenis umbi yang memiliki
kandungan pati yang cukup tinggi di Indonesia yaitu memiliki
kandungan karbohidrat sebesar 15,97 gram dalam 100 gram umbi
suweg
Dasar Teori
Plastizier
Plasticizer adalah bahan yang digunakan untuk mengubah sifat
dan karakteristik pembentukan plastik.
Plasticier digunakan untuk memodifikasikan sifat mekanik dari film.
Dasar Teori
FIller
Metode Penelitian
Variabel
Variabel terkontrol:
- Perbandingan komposisi bahan dan gliserol 94%:6%
- Suhu pengadukan 90 OC
- Kecepatan putaran 250 RPM
- Waktu pengadukan 30 menit
Variabel Berubah:
- Komposisi pati suweg dan ampas tebu: 5% : 89%; 10% : 84%; 15%: 79%;
20%: 74%.
- Lama waktu pengeringan : 4; 5,5; 7; 8,5; 10 jam
Alat dan bahan
Alat:
- Hotplate - Magnetic stirrer - Oven
- Cabinet dryer - Ayakan 100 mesh - blender
- Neraca analitis - Erlenmeyer - Termometer
- Alat parut - saringan - plat kaca
- Gelas ukur - Gelas kimia - Loyang
- Timbangan digital - Panci - pisau
- Baskom - stopwatch - kompor
Bahan:
- Ampas Tebu - CaCo3 -
- Umbi suweg - HCl
- Asam asetat 1% - Gliserol
- NaOH - Aquadest
Prosedur
Merendam
Membersihkan
dalam larutan
Mencuci Mengkuliti umbi umbi hingga pH
HCl dan
netral
CacCO3
Memotong umbi
Mengeringkan
menjadi lebih Memarut Umbi Memblender
umbi
kecil
Mengayak hasil
dengan ayakan Mendapat pati
berukuran 100 umbi suweg
mesh
Ampas Tebu
Menambahkan
Menghaluskan NaOh dengan Mengaduk dan
Mengoven Menimbang
dengan blender perbandingan memanaskan
1:20
Menghidrolisis
Mencuci dengan
Menyaring hasil Mencuci dan dengan Endapan
aquadest hingga
leburan mengeringkan menggunakan dikeringkan
pH netral
HCl
Proses pembuatan bioplastik
Mengoven dengan
waktu pengeringan
Mencetak bioplastic Mendinginkan pada
sesuai dengan Bioplastik siap diuji
dengan pelat kaca suhu ruangan
variabel yang
ditentukan
Uji analisa bioplastik
1. Ampas Tebu 10 kg
TOTAL 377000
Biaya peralatan Penunjang
No. Nama Alat Jumlah Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp)
TOTAL 1.007.000
Biaya Transportasi
Biaya Transportasi
No. Keterangan Jumlah Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1. Biaya Perjalan analisa 2x 10000 20000
2. Biaya perjalanan beli bahan
5x 10000 50.000
habis pakai
TOTAL 70000
Biaya Lain-lain
No. Nama Alat Jumlah Harga Satuan (Rp) Biaya (Rp)
1. Biaya masuk laboratorium 1 120.000 120.000
2. Pembelian tinta 2 30.000 60.000
3. Pembelian kertas (rim) 2 35.000 70.000
4. Biaya fotokopi (paket) 1 100.000 100.000
5. Jilid laporan (paket) 1 150.000 150.000
6. Biaya publikasi ilmiah 1 100.000 100.000
TOTAL 600.000
Rekapitulasi Rencana Biaya
3. Transportasi 70.000
4. Lain-lain 600.000
TOTAL 2.304.000