Anda di halaman 1dari 26

Tinjauan Pustaka

SERAT POLIESTER SERAT RAYON


 Tahan oksidator dan reduktor Tidak mudah kusut
 Tahan terhadap asam kuat
Memilki kilau yang tinggi
 Tidak tahan terhadap alkali
 Larut dalam meta-kresol panas
Memiliki daya serap yang tinggi
 Tidak larut dalam pelarut organik
 Kekuatan tarik dan mulur yang baik
 Elastisitas baik
 Jika direndam dalam air akan mengkeret
7%
 Tahan sinar cukup baik
Penyempurnaan Water Repellent

Penyempurnaan tolak air merupakan salah satu proses penyempurnaan yang tertua dan paling banyak

dilakukan pada penyempurnaan tekstil. Jas hujan, pakaian olahraga, pakaian kerja, berbagai macam bahan tekstil

untuk kegiatan outdoor bahkan hingga kain-kain pelapis dan kain-kain berat banyak yang memerlukan

penyempurnaan tolak air.

Salah satu prasyarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil penyempurnaan tolak air yang baik

adalah persiapan penyempurnaan yang baik, mengingat banyaknya zat-zat pembantu tekstil yang dapat

mempengaruhi efek tolak air. Zat-zat tersebut antara lain adalah surfaktan dan detergen yang banyak digunakan

dalam proses persiapan penyempurnaan dan pencelupan.


Penyempurnaan Soil Repellent]

Salah satu cara yang banyak digunakan untuk memperbaiki sifat tahan kotor bahan tekstil,
terutama dari serat-serat sintetik dan selulosa, adalah melalui penyempurnaan tolak air dan tolak minyak.
Dengan cara ini media pembawa kotoran dicegah untuk menempel pada permukaan kain, sehingga kotoran-
kotoran yang mungkin terdapat didalamnya pun dapat dicegah untuk berpindah dari media pembawanya ke
bahan tekstil. Senyawa yang banyak digunakan untuk penyempurnaan tahan kotor dengan cara ini adalah dari
jenis kopolimer perfluoro alkil akrilat (misalnya Repellant KFC), Oleophobol, NK Guard) yang memiliki
kemampuan membentuk suatu lapisan pelindung kimiawi pada permukaan serat melalui suatu reaksi
polimerisasi.
Alat
 Alat untuk Proses Pre-Treatment  Alat untuk Proses Penyempurnaan
1. Ember plastik 1. Ember plastik
2. Gelas ukur 2. Gelas ukur
3. Pengaduk 3. Pipet volume
4. Timbangan digital 4. Pegaduk
5. Mesin drying 5. Timbangan digital
6. Mesin stenter 6. Mesin drying
 Alat untuk Proses Pencapan
1. Kasa cap
2. Screen
3. Rakel
4. Batang pengaduk
5. Timbangan digital
6. Mesin drying
 Bahan untuk Proses Pre-Treatment
 Bahan untuk Proses Penyempurnaan
1. Kain poliester-rayon dengan ukuran 3 1. 3 kain sampel uji dengan masing-masing
x 1,5 meter ukuran 30 x 40 cm
2. Na2CO3 2. Kain produk dengan ukuran 0,8 x 0,35
meter
3. Detergent / Wetting agent
3. Resin Flourokarbon
4. Catalyst MgCl2
5. Na2CO3
6. Teepol
Bahan untuk Proses Pencapan
1. Kain sampel
2. Pasta cap
3. Phosphor powder
4. Bronze binder
5. Urea
6. DAP
7. Fixer
Diagram Alir

Proses Pre-Teatment

Kain Poliester

Proses Scouring
(90˚C, 90 menit)

Pencucian
dengan air panas

Heat Setting
(130˚C, 30 detik)
Proses Penyempurnaan
Proses Pencapan
Resep

Resep Scouring Resep Penyempurnaan

Variasi
Bahan Keterangan Zat
1 2 3 4

Na2CO3 Elasguard DK- 20 40 50 gram/L


1 gram/L 30 gram/L
610 gram/L gram/L
Wetting agent 1 cc/L
DMDHEU
30% dari Elasguard DK-610
Vlot 1:20 (Fixapret)

Suhu proses 70°C Proses drying 100oC, 2 menit


Proses curing 170oC, 2 menit
Waktu proses 10 menit
Resep Pencucian Resep Pencapan

Bahan Keterangan
Bahan Keterangan
Zat warna pigmen 20 gram
Na2CO3 1 gram/L
Binder 50 gram

Teepol 1 mL/L Urea 100 gram

Fixer 120 gram


Vlot 1:20
DAP 10 gram
Suhu proses 70°C Zat pengental 700 gram

Waktu proses 10 menit Phosphor powder 10 gram


Fungsi Zat
Proses Scouring Proses Penyempurnaan
 Elasguard DK-610 berfungsi sebagai
 Na2CO3 befungsi untuk menghilangkan
senyawa yang digunakan untuk
kotoran pada permukaan kain.
penyempurnaan tahan air dan tahan kotor
 Wetting agent berfungsi untuk
(dari jenis Flourokarbon).
membantu proses penyerapan larutan  DMDHEU berfungsi sebagai sebagai
secara merata pada kain dengan
pengikat silang resin tolak air sehingga
menurunkan tegangan permukaan pada
ketahanannya lebih lama.
kain, sehingga kain cepat dan mudah
terbasahi.
Proses Pencapan
 Zat warna pigmen berfungsi sebagai
pemberi warna
 Binder sebagai pengikat zat warna pada
permukaan kain dan membentuk lapisan
film
 Urea sebagai zat higroskopis yang
menjaga kelembaban pada bahan
 Fixer untuk proses polimerisasi
 DAP sebagai katalis yang mempercepat
reaksi
 Pengental sintetik sebagai medium
perekat zat warna
Skema Proses
Skema Proses Pre-Treatment

Scouring Cuci Panas Cuci Dingin Heat Setting


(90°C, 90 menit) (180°C, 30 detik)

Skema Proses Penyempurnaan

Padding (2 dips Pre-drying Curing Pencucian sabun Drying


2 nips) (100°C, 2menit) (170°C, 2 menit)
Prosedur Kerja

Proses Pre-Treatment

1. Kebutuhan bahan dihitung dan ditimbang berdasarkan resep yang


telah ditentukan.
2. Kain diproses scouring pada suhu 90°C selama 90 menit.
3. Kain diproses cuci panas dengan larutan pencucian pada suhu 70°C
selama 10 menit.
4. Kain diproses cuci dingin dengan air pada suhu 30°C atau suhu
ruangan selama 10 menit.
5. Kain diproses heat setting pada mesin stenter dengan suhu 180°C
selama 30 detik.
Prosedur Proses Penyempurnaan
Proses Penyempurnaan
1. Kebutuhan bahan dihitung dan ditimbang berdasarkan
resep yang telah ditentukan.
1. Kebutuhan bahan
2. Kain dihitung
hasil prosesdan ditimbang
scouring berdasarkan
direndam resep yang telah
dalam larutan
ditentukan.penyempurnaan.
2. Kain hasil
3. proses dyeing padding
Kain diproses direndam dalamdua
dengan larutan penyempurnaan.
kali rendam peras
3. Kain diproses
(twopadding
dips two dengan
nips). dua kali rendam peras (two dips two nips).
4. 4. Kain
Kain diproses diproses
drying drying
pada mesin pada mesin
drying drying
dengan dengan
suhu suhu
100°C selama 2 menit.
5.
100°C
Kain diproses selama
curing 2 menit.
dengan suhu 170°C selama 2 menit.
5. Kain diproses curing dengan suhu 170°C selama 2
6. Kain dipotong menjadi dua bagian (satu bagian untuk dilakukan proses cuci)
menit.
7. Kain diproses
6. Kain cuci denganmenjadi
dipotong suhu 70°C
dua selama 2 menit.
bagian (satu bagian untuk
8. Kain hasil proses dievaluasi
dilakukan (evaluasi sebelum pencucian dan sesudah
proses cuci)
pencucian).
7. Kain diproses cuci dengan suhu 70°C selama 2 menit.
8. Kain hasil proses dievaluasi (evaluasi sebelum
pencucian dan sesudah pencucian).
Proses Pencapan

 Kebutuhan bahan ditimbang berdasarkan resep yang telah


ditentukan.
 Pasta cap dibuat dengan mencampurkan zat warna dengan pengental
beserta zat pembantu lainnya.
 Kain diproses dengan pencapan pada bagian motif produk tote bag.
 Kain dilalukan drying pada suhu 100 oC selama 2 menit dan
dilanjutkan curing pada suhu 170oC selama 2 menit.
 Dibuat larutan cap glow in the dark dengan mencampurkan bubuk
fosfor dalam pengental
 Larutan tersebut lalu dicapkan diatas motif pada kain dan dilakukan
drying pada kain.
 Kain hasil proses dievaluasi (secara visual dalam ruang gelap).
Evaluasi

Daya Tolak Air  Contoh uji dipasang pada simpai sulam sedemikian
sehingga muka kain menghadap keatas dalam keadaan
bebas kisut-kisut. simpai sulam tersebut kemudian
dipasang pada dasar alat sehingga permukaan kain
paling atas dan pusat pembasahan berimpit dengan
simpai. untuk anyaman keeper, gabardine atau anyaman
rusuk yang sejenis, simpai sulam harus dipasang
sedemikian sehingga rusuk-rusuk tersebut miring
terhadap aliran air yang meninggalkan contoh uji.
 Air suling sebanyak 250 mL pada suhu 20 ± 1 OC
dituangkan kedalam corong alat penguji dan biarkan
menyiram contoh uji yang memerlukan waktu kira-kira
25-30 detik.
 Setelah penyiraman selesai, simpai sulam dipegang pada
salah satu tepi dan tepi yang berlawanan dikelokkan
hati-hati pada benda keras dengan muka kain
menghadap kebenda tersebut, kemudian diputar 180 OC
dan dikelokkan sekali lagi pada tepi yang mula-mula
dipegang.
Penilaian Uji Siram Standar AATCC
DISKUSI
100

90

80

70

Nilai Uji Siram


60

50
Sebelum Pencucian
40 Setelah Pencucian
30

20

10

0
10 gram/L 30 gram/L 50 gram/L 70 gram/L
Konsentrasi Elasguard DK-610
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan dan pengujian pembuatan produk tote bag


dengan penyempurnaan tolak air dan kotor dengan pencapan motif glow
in the dark dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pada penyempurnaan tolak air dan kotor didapatkan hasil optimum
pada penggunaan konsentrasi resin Elasguard DK-610 30 g/l.
Pada pencapan motif glow in the dark didapatkan hasil optimum pada
penggunaan zat phosphor sebanyak 10 g.
Gambaran Desain Produk

Anda mungkin juga menyukai