Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

Teknologi Persiapan Penyempurnaan


Proses Penghilangan Kanji (Desizing)

Pada Kain Kapas Metode Exhaust

Disusun Oleh:
Rivanza Diel Primanda (21420044)
Rafly Prahmantia Putra (21420046)
M. Akmal Bagaskara I. (21420047)
Kelas 1K3

JURUSAN KIMIA TEKSTIL


POLITEKNIK SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
BANDUNG
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Serat Kapas merupakan serat alam yang bisa dibilang raja nya serat tekstil karena
serat ini memiliki banyak kelebihan dan harganya relatif mahal dibandingkan serat-
serat yang lainnya. Serat kapas ini berasal dari tanaman / tumbuhan kapas
(Gossypium) yang dapat kita temukan di Asia, Amerika, Hindia, dan Mesir.

Produk tekstil dari Serat Kapas biasa disebut dengan Katun, produk tekstil dari Serat
Kapas ini banyak sekali disukai oleh orang karena memiliki kekuatan, daya tahan,
daya serap yang tinggi. Selain itu produk tekstil dari Serat Kapas ini menghangatkan
disaat cuaca dingin dan menyejukkan disaat cuaca panas. Oleh karena itu, produk
tekstil dari serat kapas ini sangat lah banyak digemari orang.

Berdasarkan panjang dan kehalusannya Serat Kapas dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
Kapas serat panjang, Kapas serat medium, dan Kapas serat pendek.
 Kapas serat panjang mempunyai panjang staple 1 sampai 1 setengah inchi,
mempunyai sifat halus, kuat, dan berkilau dan digunakan untuk benang dan kain
yang sangat halus.
 Kapas serat medium mempunyai panjang staple setangah sampai satu tiga per
delapan inchi, serat ini lebih pendek dan lebih kasar.
 Kapas serat pendek memiliki panjang staple tiga per delapan sampai satu inchi,
serat ini lebih kasar dan tidak berkilau.
Serat Kapas mempunyai dua struktur yaitu struktur fisika dan struktur kimia. Pada
struktur fisika seperti bentuk dan kenampakan serat sedangkan pada struktur kimia
seperti kandungan yang ada dalam serat. Berikut merupakan struktur fisika dan kimia
Serat Kapas.
Struktur fisika Serat Kapas, yaitu:
Warnanya putih, panjang nya 100 kali dari tebalnya, dan penampang melintang nya
berbentuk melengkung seperti ginjal hingga bulat, tergantung tingkat kedewasaannya.

Struktur kimia Serat Kapas, yaitu:


Serat Kapas tersusun dari selulosa, merupakan polimer linier, dari polimerisasi
kondensasi molekul glukosa.

Pada industri tekstil serat kapas dijadikan bahan utama untuk pembuatan benang
terdapat langkah-langkah proses pengolahan kapas, yaitu:
Serat kapas terlebih dahulu dipetik dengan tangan atau menggunakan mesin lalu
pembersihan: memisahkan serat dari bijinya disebut LINT, setelah itu serat dibuat
ball dengan berat 100 pound. Serat pendek yang tertinggal dipisahkan disebut
LINTERS sebagai bahan baku Rayon.

Pada  serat Kapas terdapat bagian-bagian yang ada sejak masa pertumbuhan hingga
masa panen. Di dalam Serat Kapas ada beberapa bagian yang tersusun sehingga
membentuk serat. Bagian tersebut terdiri dari:  

Bagian-bagian Serat Kapas:


 Dinding Kutikula: lapisan lilin yang tipis sebagai pelindung lapisan primer.
 Dinding Primer: lapisan utama.
 Dingding Sekunder: berupa lapisan-lapisan cincin (pertumbuhan batang pohon
20-30 hari).
 Lumen: rongga polos yang berfungsi sebagai jalan makanan selama pertumbuhan.
Serat Kapas terdiri dari:
 Selulosa: 94%
 protein: 1,3%
 pekat: 1,2%
 lilin:0,6%
 abu: 1,2%
 pigmen dan zat lain:1,7%
Serat Kapas dengan jenis serat lainnya mempunyai sifat yang berbeda-beda seperti
hal nya manusia dengan manusia yang lain pasti memiliki sifat-sifat yang beragam.
Serat memiliki 2 jenis sifat yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Pada sifat Serat Kapas ini
pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah sifat fisika
dan kimia Serat Kapas.

Sifat fisika Kapas:


 Warna. Warna kapas umumnya krem, warna akan semakin tua dalam
penyimpanan 2-5 hari, misal: warna karamel, keki, dan beige. Warna pada Kapas
abu-abu disebabkan karena pengaruh cuaca debu dan kotoran, warna kapas
kebiruan bila terserang jamur sebelum pemetikan dan warna tersebut tidak bisa
hilang.
 Kekuatan. Kekuatan dipengaruhi oleh kadar selulosa dalam serat, panjang rantai
molekul, dan orientasi. Kekuatan Serat Kapas basah lebih tinggi dari kekuatan
Kapas kering karena distribusi tegangan dalam serat tidak rata karena adanya
konvolusi, bila basah serat menggelembung ada kenaikan orientasi.
 Mulur. Antara 4-13% tergantung jenis nya. Serat Kapas dua kali mulur rami,
tetapi lebih rendah mulur sutra dan wol.
 Kekerasan (toughness). Ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu benda
untuk menerima kerja kekerasan Kapas tinggi.
 Kekakuan (stiffness). Daya tahan terhadap perubahan bentuk dipengaruhi oleh
berat molekul. Kekakuan selulosa dan derajat kristalinitas.
 Lentur dan lembut
Sifat kimia Kapas:
 Tidak tahan asam 
 mudah dicuci
 mudah menyerap keringat
Setelah mengenal sifat-sifat dari Serat Kapas. Terdapat juga mutu dan grade pada
serat kapas. Mutu adalah baik atau buruknya serat, sedangkan grade adalah tingkatan
atau nilai suatu serat. Berikut adalah mutu dan grade Serat Kapas.

Mutu dan Grade Kapas:

Mutu Kapas didasarkan pada grade kapas, ditentukan oleh warna kapas, kotoran dan
persiapan nya. Persiapan nya meliputi: menunjukkan tentang kecerahan kilau yang
baik, bersih dari biji dan kotoran yang lain, dan tidak mengandung cacat karena
proses persiapan yang baik.

Grade Kapas. Penilaian nya didasarkan atas sistem 7 nilai sesuai United Standard
Act, meliputi:
 G.M (good middling)
 S.M (strict middling)
 M. (middling)
 S.L.M (strict low middling)
 S.G.O (strict good ordinary)
 L.M (low middling)
 G.O (good ordinary)

Sampai saat ini Serat Kapas masih digunakan dalam industri tekstil dalam sekala
kecil maupun besar. Serat Kapas yang mempunyai mutu dan kualitas ini sangat
dibutuhkan dalam industri tekstil karena mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
I. MAKSUD

Mempelajari bagaimana mekanisme penghilangan kanji yang terdapat pada bahan


kapas yang berasal dari pertenunan.
II. TUJUAN

1. Mengetahui mekanisme penghilangan kanji cara enzim dengan metode Exhaust


2. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penghilangan kanji
cara enzim.
3. Menguasai cara proses penghilangan kanji cara enzim dengan metode Exhaust
4. Menganalisa dan mengevaluasi hasil proses penghilangan kanji dengan uji
penghilangan kanji dan % pengurangan berat.
BAB 2

PEMBAHASAN
A. TEORI DASAR
i. PROSES PENGHILANGAN KANJI

Proses penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan kanji


yang terdapat pada bahan yang berasal dari pertenunan. Proses ini merupakan proses
awal dalam industri penyempurnaan tekstil. Benang lusi kain tenun biasanya dikanji
untuk menambah kekuatannya agar permukaan benang licin dan tahan gesekan serta
tarikan. Pemilihan jenis kanji yang dipakai ditentukan oleh jenis serat. Sedangkan
cara penghilangan kanji sendiri bergantung pada jenis kanji dan sifatsifat serat.
Metode yang digunakan adalah cara Exhaust (perendaman) dan cara kontinyu.
Bahan yang telah dihilangkan kanji nya diharapkan memiliki sifat daya serap
terhadap air dan zat warna yang baik.
Beberapa jenis kanji memiliki sifat khusus misalnya: tepung kanji kristal akan
sulit larut, kanji PVA akan sensitif terhadap alkali, kanji poliakrilat dapat
dihilangkan dengan amonia pada kondisi alkali, dan kanji CMC
( Karboksimetil selulosa ) akan larut dalam air panas. Zat penganji sendiri dapat
dibagi dalam tiga golongan yaitu:
1. Kanji yang mudah terdegradasi

2. Kanji yang larut dalam air

3. Kanji yang tidak larut dalam air dan tahan air (water resistant)
Karakteristik kanji dapat dilihat pada tabel berikut:

Jenis Kanji Karakteristik Zat Penghilang Kanji

Starch Mudah didegradasi Enzim Oksidator

Modifikasi Starch

Akrilat, PVA, CMC, Larut dalam air Penggelembungan dalam


Spec air panas

Modifikasi akrilat/PES Tahan air Netralisasi dan dispersi


Penghilangan kanji dengan pemakaian enzim dan oksidator akan mendegradasi
kanji yang tidak larut menjadi larut. Faktor yang berpengaruh dalam proses ini
adalah ketepatan pemilihan dan konsentrasi zat penghilang kanji, kondisi proses
seperti pH, suhu, dan waktu, serta metode yang digunakan.
Proses penghilangan kanji dapat dilakukan dengan cara:

a. Penghilangan kanji dengan enzim

b. Penghilangan kanji dengan oksidator (hidrogen peroksida / H 2O2), amonium per


sulfat / ( NH4 )2S2O8 , kalium per sulfat / K2S2O8
c. Penghilangan kanji dengan asam (HCl, H2SO4)

d. Penghilangan kanji dengan alkali (NaOH)

e. Penghilangan kanji dengan perendaman air

Beberapa metode penghilangan kanji yaitu:

1. Metode Perendaman / Exhaust

Pada metode ini kain direndam dalam larutan penghilang kanji pada suhu dan
waktu tertentu, metode ini merupakan proses dis kontinyu, cocok untuk
produksi dengan kapasitas kecil. Mesin yang biasa dipakai adalah mesin jigger,
winch, jet dyeing, dll.
2. Metode Pad Batching / rendam-peras-bacam

Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan dalam mesin padder
kemudian diperas dan digulung pada rol, kemudian dibungkus plastik dan
dibacam/diperam sambil diputar selama waktu tertentu, metode ini merupakan
proses semi-kontinyu.
3. Metode Pad Steaming / rendam-peras-kukus

Pada metode ini kain setelah direndam pada larutan dalam mesin padder
kemudian diperas dan dikukus pada suhu 105 0 C selama kurang lebih 10 menit,
kemudian dicuci bersih.
ii. PROSES PENGHILANGAN KANJI CARA ENZIM

Enzim adalah suatu senyawa protein yang dihasilkan oleh jasad renik tertentu
yang mampu menghidrolisa kanji pati, protein, dan lemak. Enzim untuk
menghidrolisa kanji pati disebut enzim amilase, yang dapat dihasilkan oleh malt
(gandum), pankreas (jeroan hewan ternak), dan bakteri. Enzim amilase meghidrolisa
kanji pati/amilum menjadi dekstrin kemudian menjadi glukosa/gula yang larut
dalam air.
Tabel kondisi optimum enzim amilase:

Jenis Amilase pH optimum Suhu Proses Konsentrasi


Bacterial Amilase 6,8 70 ℃ 0,5-1 g/l
Pankreatif Amilase 6,8 55 ℃ 1-3 g/l + 5g/l NaCl
Malt Amilase 4,5 – 5,5 60 ℃ 3-20 g/l

Pemakaian enzim sangat cocok untuk proses penghilangan kanji alam yang
terbuat dari kanji pati yang biasa digunakan pada bahan serat alam seperti katun,
rayon maupun campurannya dengan serat sintetik, karena enzim tidak akan merusak
serat karena enzim bekerja sangat spesifik hanya menghidrolisa kanji pati saja.
Metode proses ini biasanya adalah metode rendam-peras-bacam / Pad Batching,
baik Cold Pad Batching maupun Hot Pad Batching. Faktor yang berpengaruh dalam
proses ini adalah konsentrasi enzim, pH, suhu, waktu peram, dan Wet Pick Up /
WPU

Sesuai sifat – sifat kanji, penghilangan kanji dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu:
a) Penghilangan kanji dengan asam.
b) Penghilangan kanji dengan enzim.
c) Penghilangan kanji dengan perendaman.
d) Penghilangan kanji dengan zat oksidator.
e) Penghilangan kanji dengan alkali.

Pada dasarnya terdapat jenis golongan, yaitu:


 Kanji alam:
a) Pati : Kanji tapioca, kanji jagung (maizena), kanji kentan
(farina), kanji gandum atau terigu dll.
b) Protein : Glue (perekat), gelatin, kasein.
c) Gom : Gom arab, gom trangakan, gom karaya dll.
d) Algiat : Manutex
e) Modifikasi kanji, dekstrim.

 Kanji sintetik:
a) Resin : Polivinil alcohol (PVA), akrilik dll
b) Derivat selulosa : Tylose (CMC), hidroksi etil selulosa, metil
selulosa.
c) Derivate kanji : Starch ester, starch eter.

Untuk menghilangkan kanji digunakan zat – zat penghilang kanji seperti:


a) Air
b) Asam Encer seperti asam sulfat (H2SO4), asam Chlorida(HCl)
c) Alkali Encer seperti natrium hidroksida (NaOH)
d) Enzim seperti mout diastase, pankreas diastase dan bakteri diastase.
e) Oksidator seperti natrium peroksida (Na2O2), aktivin S, perborate.
iii. PROSES UJI KAIN MENGGUNAKAN KANJI

Sebelum melakukan proses Desizing pada kain kapas, kain diuji terlebih dahulu
menggunakan Iodium agar mengetahui apa saja yang terkandung dalam kain tersebut
sebelum masuk ke proses selanjutnya. Dalam setiap warna perubahan kanji, memiliki arti
sebagai berikut:

1) Warna biru menunjukan kain (bahan) mengandung kanji (amilum)


2) Warna ungu menunjukan kain (bahan) mengandung dekstrin
3) Warna merah menunjukan kain (bahan) mengandung eritro dekstrin
4) Warna coklat menunjukan kain (bahan) mengandung akro dekstrin, maltosa, atau
glukosa
5) Warna biru kehijau – hijauan menunjukan kain (bahan) mengandung polivinil
alkohol.
iv. Penghilangan kanji
Sebelum proses penghilangan kanji, perlu diketahui terlebih dahulu jenis
kanji yang digunakan. Hal ini diperlukan karena ada beberapa macam kanji yang
mempunyai sifat yang berbeda sehingga metoda penghilangan kanji nya pun berbeda.
Misal: tepung kanji kristal akan sulit laru, kanji PVA akan sensitive terhadap alkali,
kanji poliakrilat dapat dihilangkan dengan ammonia pada kondisi alkali, kanji CMC
akan larut dalam air panas dan sebagainya.
 kanji alam
Dalam proses penganjian benang, dapat digunakan bermacam- macam jenis
kanji, yang penggunaannya tergantung pada jenis benang yang akan diberi kanji.
Berdasarkan bahan dasarnya, kanji – kanji tersebut dapat dibedakan menjadi:
1. Kanji alam, seperti kanji yang berasal dari kentang, jagung, tapioca,beras,
gom – gom alinat dan lain – lain.
2. Kanji modifikasi, seperti turunan tepung kanji dan turunan selulosa
3. Kanji hewan, seperti Glue, gelatin, kasein.
4. Kanji sintetik, seperti Polyvinyl asetat, Polyvinyl alkohol dan Poliakrilat
Kanji yang biasa dilakukan untuk penganjian kapas adalah kanji alam. Kanji
alam berasal dari timbunan makanan tumbuh – tumbuhan yang tersimpan
pada biji, batang dan akar. Kanji alam merupakan polimer pada unit – unit
glukosa yang mempunyai rumus empiris dan terdiri dari 2 buah polimer yang
berbeda yaitu amilosa dan amilopektin dengan perbandingan 25%: 75%.
Amilosa mempunyai rantai glukosa yang tersusun lurus dimana ikatan antar
molekul glukosa yang satu dengan yang lain terjadi ikatan antara gugus OH
pada atom OH yang pada atom C kesatu dengan gugus OH pada atom ke 4
BAB 3

Metode Eksperimen

A. ALAT DAN BAHAN

1. Alat
 Gelas kimia 1000ml
 Pengaduk kaca
 Timbangan digital
 Kasa asbes
 Thermometer
 Kompor
 Pipet ukur 10ml
 Pipet ukur 1 ml
 Bulb filler
 Mesin stenter
 Widangan
2. Bahan
 Kain kapas
 Enzim
 Pembasah
 Asam asetat (CH3COOH)
 Iodium
B. DIAGRAM ALIR

Timbang Bahan

Menyiapkan Larutan

Proses Desizing

Cuci Panas

Cuci Dingin

Keringkan

Evaluasi
C. Skema
BAB 4

DATA PEMBAHASAN

A. Resep
1. Resep Desizing

Vlot : 1 : 30

Enzim : 1,5 ml/l

Asam asetat : 1 ml/l

Pembasah : 1 ml/l

Suhu : 60℃

Waktu : 45 menit

2. Resep Pencucian

Vlot : 1 : 20

Sabun : 2 ml/l

Suhu : 80℃

Waktu : 10 menit

B. Perhitungan
1. Resep Desizing
a. Kain 1

Kebutuhan asam : 9,67 gram x 30 = 290,1 ml

1,5
Enzim : x 290,1 ml=0,43515 ml
1000

1
Asam asetat : x 290,1 ml=0,3 ml
1000
1
Pembasah : x 290,1 ml=0,3 ml
1000

Air : 290,1 – (0,3 + 0,3 + 0,43515)

290,1 – 1,03515 = 289,06485 ml

b. Kain 2

Kebutuhan asam : 10,69 gram x 30 = 320,7 ml

1,5
Enzim : x 320,7 ml=0,48105 ml
1000

1
Asam asetat : x 320,7 ml=0,3207 ml
1000

1
Pembasah : x 320,7 ml=0,3207 ml
1000

Air : 320,7 – (0,3207 + 0,3207 + 0,48105)

320,7 – 1,12245 = 319,57755 ml

c. Kain 3

Kebutuhan asam : 7,67 gram X 30 = 230,1 ml

1,5
Enzim : x 23 0,1 ml=0,34515 ml
1000

1
Asam asetat : x 23 0,1 ml=0,2301 ml
1000

1
Pembasah : x 23 0,1 ml=0,2301 ml
1000

Air : 230,1 – (0,2301 + 0,2301 + 0,34515)

230,1 – 0,80535 = 229,29465 ml


2. Resep Pencucian
a. Kain 1

Jumlah total larutan : 289,06485 + 0,5781297 = 289,63666297 ml

2
Kebutuhan sabun : x 289,06485 ml=0,5781297 ml
1000

b. Kain 2

Jumlah total larutan : 319,57755 + 0,5781297 = 289,63666297ml

2
Kebutuhan sabun : x 319,57755 ml=0,6391551 ml
1000

c. Kain 3

Jumlah total larutan : 229,29465 + 0,5781297 = 289,63666297ml

2
Kebutuhan sabun : x 229,29465 ml=0,4585893 ml
1000

Fungsi zat

- Enzim : Merubah kanji yang tidak larut dalam air menjadi gula yang larut
dalam air
- Pembasah : Untuk menambah daya serap kain terhadap larutan
- Asam asetat : Untuk mempertahankan pH larutan
C. Diskusi

Dalam proses Desizing metode perendaman ini memiliki tujuan untuk


menghilangkan kanji pada kain saat proses pertenunan telah berlangsung. Kain dilakukan
evaluasi terlebih dahulu sebelum dilakukan proses Desizing, apakah kain tersebut kain gray
atau bukan. Kain gray pada umumnya memiliki daya serap yang sangat lama karena terdapat
kanji sisa proses pertenunan, oleh karena itu proses Desizing perlu dilakukan agar
menghilangkan sisa kanji tersebut.
Pada Praktikum Desizing metode Exhaust (Perendaman) ini menggunakan zat
pembasah, enzim, air dan asam asetat sebagai pembantu untuk melaksanakan proses Desizing
ini. Zat pembasah memiliki cairan yang begitu kental sehingga butuh pengencer agar
mempermudah pemipetannya. Setelah semua bahan sudah dilarutkan sesuai dengan hasil
perhitungan diatas, selanjutnya kain direndam dengan suhu 60℃ menggunakan kompor
dengan suhu mula-mula air adalah 26-30℃ . Kain harus dipastikan terendam agar seluruh
kain mendapatkan hasil yang maksimal dalam penghilangan kanji. Suhu air pun harus tetap
stabil di antara 60℃ , karena jika air sampai mendidih hal itu akan membuat enzim mati
sehingga proses Desizing akan berjalan tidak maksimal karena enzim organik akan mati di
dalam suhu mendidih. Oleh karena itu, sesekali kain yang berada dalam larutan tersebut harus
diaduk agar tidak mendidih.

Setelah proses perendaman selesai, kain dicuci dengan air bersih terlebih dahulu dan
lakukan pengeringan sebelum berlanjut menuju proses pencucian yang kebutuhannya sudah
dihitung sesuai perhitungan diatas. Proses pencucian memiliki fungsi untuk menghilangkan
larutan yang digunakan tadi saat proses perendaman selama 10 menit dengan suhu 80 ℃ .
Setelah proses pencucian selesai, kain dibilas lagi menggunakan air bersih dan dilakukan
proses pengeringan kembali. Kain hasil proses Desizing ini memiliki warna kain yang agak
putih kekuning-kuningan lebih putih daripada kain sebelum proses Desizing dilakukan. Daya
serap kain pun kembali diuji dan memiliki daya serap yang baik, tidak seperti sebelumnya.
BAB 5

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan proses Desizing ini, kain mengalami perubahan. Perubahan yang
terjadi ada dalam bentuk warna yang awal mula berwarna kuning kusam menjadi agak
putih kekuningan dan dalam daya serap mengalami penyerapan yang cukup baik.
Adapun dari segi berat kain yang mengalami pengurangan berat yang lumayan
signifikan:
Data kain Berat awal Berat akhir
Kain 1 9,67 gram 9,03 gram
Kain 2 10,69 gram 9,97 gram
Kain 3 7,67 gram 7,2 gram
Berdasarkan tabel diatas, membuktikan bahwa kanji dalam kain berhasil dibersihkan
dengan metode Desizing dan siap untuk dilakukan ke proses berikutnya.
Daftar Pustaka
Desizing | Weaving and Silk.” http://weavingandsilk.blogspot.com/2015/04/desizing-
atau-penghilangankanji-proses.html (Accessed Mar. 24, 2022).
unknown. [12 Agustus 2019]. Pembakaran kanji. [online]
https://djoetex.blogspot.com/2019/08/pembakaran-kanji.html . [Diakses 24
Maret 2022].

Muh.syar,ST. [2013]. Pengantar ilmu tekstil. [online]. https://docplayer.info/31231152-


Pengantar-ilmu-tekstil-2.html . [Diakses 25 Maret 2022].

Sahihara.Rino.[online].https://smartbloginsta.wordpress.com/2020/06/12/proseshilang-
kanji-pada-kain-kapas-dengan-cara-enzim-oksidator-dan-asam/ . [Diakses 28
Maret 2022].
Lampiran
Kain Sebelum Diuji Kain Sesudah Diuji

Anda mungkin juga menyukai