Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rafly Prahmantia Putra

NPM   : 21420046

Grup   : 1K3

TUGAS 4
1. Apa perbedaan signifikan dari struktur serat selulosa, kitosan dan alginate, berikan
penjelasannya !
2. Apa sifat khas dari serat bambu dan serat alginate
3. Carilah informasi lebih banyak tentang sifat dan penggunaan serat bambu, kitosan, alginate, zein
dan SPF

JAWAB
1.
a. Serat Selulosa
Terdiri dari monomer glukosa, struktur selulosa bisa tersusun secara teratur dan
membentuk daerah kristalin, terbentuk rangkaian struktur yang tidak tersusun secara teratur yang
akan membentuk daerah non kristalin atau amorf. Semakin tinggi paking densitynya maka
selulosa akan berbentuk kristal, sedangkan semakin rendah paking density maka selulosa akan
berbentuk amorf. Derajat kristalinitas selulosa dipengaruhi oleh sumber dan perlakuan yang
diberikan. Rantai selulosa akan bergabung menjadi satu kesatuan membentuk mikrofibril, bagian
kristalin akan bergabung dengan bagian nonkristalin. Mikrofibril akan bergabung membentuk
fibril, lalu gabungan fibril akan membentuk serat . Sifat serat selulosa yaitu mempunyai kekuatan
tarik yang tinggi, dapat membentuk jaringan, tidak mudah larut dalam air, alkali dan pelarut
organik, relatif tidak berwarna, dan mempunyai kemampuan mengikat yang lebih kuat
b. Serat kitosan
Larut  dalam asam asetat karena mengandung amina dan natrium asetat, merupakan
kopolimer. Serat kitosan mempunyai sifat getas, kekuatan yang rendah terutama dalam keadaan
basah dan elongasi saat putus yang rendah disebabkan kristalin yang tinggi. Untuk dapat
digunakan sebagai benang operasi mono filamen, diperlukan serat kitosan dengan diameter yang
relatif kecil tetapi mempunyai kekuatan tarik yang tinggi disertai fleksibilitas dan elongasi yang
baik sehingga mudah dibuat simpul. Proses dehidrasi dengan metanol telah berhasil
meningkatkan kekuatan dan menurunkan diameter tetapi elongasi menurun. 
c. Serat alginat
Alginat adalah polimer linier organik polisakarida yang terdiri dari monomer α-L asam
guluronat (G) dan β-D asam manuronat (M), atau dapat berupa kombinasi dari kedua monomer
tersebut. Struktur dasar dari monomer alginat adalah cincin tetrahydopyran dan dapat membentuk
2 konfigurasi, yaitu C1 dan 1C seperti gambar di atas. β -D-manuronat di alam terdapat dalam
konfigurasi C1. Pada konfigurasi 1C α-D-manuronat, interaksi -COOH pada C-5 dan -OH pada
C-3 akan kaku, sedangkan pada C1 gugus-gugus ini berada pada posisi ekuatorial sehingga lebih
stabil. Sebaliknya, untuk alasan yang sama, α -L-guluronat terdapat dalam konfigurasi 1C
dibandingkan C1. Polimer alginat dibentuk dari hubungan antara C-1 dan C-4 tiap monomer dan
dihubungkan oleh ikatan eter oksigen. Polimer alginat terdiri dari 3 jenis, yaitu polimer M
(manuronat), polimer G (guluronat), dan polimer MG. Polimer M dibentuk dari struktur
ekuatorial gugus C-1 dan C-4 dan membentuk polimer lurus, sedangkan polimer G dibentuk dari
struktur aksial. Perbedaan struktur polimer ini menyebabkan polimer G lebih banyak digunakan
untuk proses pembentukan gel alginat dengan penambahan ion Ca2+.Ion tesebut akan
menggantikan ion H+ pada gugus karboksilat dan membentuk jembatan ion penghubung antara
polimer G yang satu dengan yang lainnya. Hubungan antar polimer G ini akan membentuk
struktur egg-box. Alginat sudah dikenal sebagai polimer yang banyak digunakan untuk keperluan
medis misalnya sebagai bahan pembalut luka.

2.
 Sifat serat bambu
 Kemampuan anti-bakterial alami.
 Kemampuan menyerap dan menghilangkan bau.
 Kemampuan permeabilitas uap air.
 Kemampuan anti-ultraviolet.
 Kemampuan menjaga Kesehatan.
 Kemampuan kenyamanan dan keindahan.

 Sifat khas serat alginate 


 Alginate tahan nyala api.
 Alginate larut didalam larutan sabun yang agak alkali.

3.
1) Sifat dan penggunaan serat bambu

Sifat:
Serat bambu memiliki kekuatan kering 2,2 – 2,5 g/denier, kekuatan basah 1,3 – 1,7 g/denier,
mulur saat putus 14 – 24 %, dan moisture regainnya 13. Sehingga kekuatan jenis dan modulus elastis
jenis serat bambu sangat tinggi dan sebanding dengan serat glass.
Penggunaan:
 Tekstil medis seperti kain perban pembalut luka
 Baju dalam 
 Kaus olah raga
 Handuk
 Baju musim panas untuk melindungi diri dari ultra violet 
 Tisu

2) Sifat dan penggunaan serat alginate 


Sifat: 
Bentuk memanjang serat alginate seperti silinder atau bergaris-garis sedikit dan penampang
melintangnya tidak beraturan agak membulat dan bergerigi. Kekuatan keringnya hamper sama dengan
rayon viskosa, tetapi kekuatan basahnya rendah. Mulurnya cukup tinggi untuk tekstil. Kekuatan mulur
alginate dalam berbagai kondisi atmosfir terlihat pada table di bawah ini :

Atmosfir Kekuatan g/denier Mulur (%)


Kering 2,20 10
RH. 65% 1,14 14
RH. 100% 0,29 26

Kalsium alginate mengandung kalsium kira-kira 10%, sehingga berat jenisnya tinggi yaitu 1,75. Sifatnya
yang istimewa ialah tahan nyala api dan larut didalam larutan sabun yang agak alkali.
Penggunaan:
 Sebagai benang pemisah pada pembuatan kaus kaki
 Untuk benang operasi dan keperluan medis

3) Sifat dan penggunaan serat kitosan


Sifat:
Serat kitosan mempunyai sifat getas, kekuatan yang rendah terutama dalam keadaan basah dan elongasi
saat putus yang rendah disebabkan kristalin yang tinggi.
Penggunaan:
 Digunakan sebagai benang jahit dalam pembedahan yang dapat diserap oleh tubuh manusia,
sebagai perban penutup luka dan sebagai carrier obat-obatan. Kitosan juga mempengaruhi proses
pembekuan darah sehingga dapat digunakan sebagai haemostatik.

4) Sifat dan penggunaan serat zein


Sifat :
Kekuatan zein atau vicara dalam keadaan kering kira-kira 1,2 gram/denier dan dalam keadaan
basah 0,75 gram/denier dengan mulur kering 25% dan mulur basah 40%. Moisture regain nya kira-kira
7% - 10%. Tahan cucinya sangat baik dan kekuatan basahnya lebih baik dari serat-serat protein yang
diregenerasi lain yang pada umumnya kekuatan basahnya rendah. Cara pencelupannya sama seperti cara
pencelupan wol. 
Penggunaan:
 Untuk campuran serat wol
 Untuk tekstil pakaian 
 Untuk campuran dengan serat sintetik lain

5) Sifat dan penggunaan serat SPF


Sifat :
Kekuatan keringnya 3,7 – 4,0 gram/denier, kekuatan basahnya 2,5 – 3  gram/denier. Mulur 18% -
20% , moisture regainnya 8,6%, densitas nya 1,29. Menggembung dalam asam formiat, larit dalam asam
sulfat pekat. Tahan alkali lemah, tidak tahan alkali kuat. Memiliki sifat anti bakteri dan anti sinar UV.
Penggunaan :
 Pakaian olahraga
 Pakaian dalam 
 Pakaian bayi 

Anda mungkin juga menyukai