Anda di halaman 1dari 6

ZAT AKTIF PERMUKAAN

TINJAUAN PEMBELAJARAN

Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu


1. Mengetahui factor-faktor yang berpengaruh dalam zat aktif permukaan
2. Mengetahui cara menganalisa sifat kadar zat aktif permukaan
3. Mengetahui sifat fisikan dan kimia dalam zat aktif permukaan
4. Memahami cara dan tujuan analisa zat aktif permukaan
5. Mengevaluasi hasil proses analisa zat aktif permukaan

I. PENGUJIAN DAYA TAHAN SADAH

MAKSUD :

Untuk menguji daya tahan zat aktif permukaan terhadap garam penyebab sadah dan air sadah 200
DH, 300 DH, dan 400 DH.

ALAT-ALAT :

 Tabung reaksi
 Labu ukur 100 ml
 Pipet volume 10 ml

PEREAKSI :

 Air sadah 200 DH


 Air sadah 300 DH
 Air sadah 400 DH
 Larutan ZAP
CARA KERJA :

 Buatlah larutan dengan konsentrasi 1% didalam air sadah


 Untuk air 200 DH, 2 ml air sadah 1000 DH ditambah dengan 1 ml contoh uji, diencerkan
menjadi 10 ml dalam tabung reaksi
 Untuk air 300 DH, 3 ml air sadah 1000 DH ditambah dengan 1 ml contoh uji, diencerkan
menjadi 10 ml dalam tabung reaksi
 Untuk air 400 DH, 4 ml air sadah 1000 DH ditambah dengan 1 ml contoh uji, diencerkan
menjadi 10 ml dalam tabung reaksi
 Masing-masing larutan dikocok-kocok dan diamatai. Pengujian dilakukan pada suhu kamar

EVALUASI :

 Apabila terjadi kekeruhan dan pengendapan air sadah 200 DH, 300 DH, 400 DH, berarti ZAP
tidak tahan sadah.
 Apabila terjadi kekeruhan pada air sadah 300 DH dan pengendapan pada air sadah 400 DH
dan tidak ada perubahan pada air sadah 200 DH, berarti ZAP cukup tahan sadah.
 Apabila sama sekali tidak terjadi perubahan pada ketiga air sadah tersebut, berarti ZAP
tahan sadah.
II. PENGUJIAN DAYA TAHAN ASAM

MAKSUD :

Maksud pengujian daya tahan asam adalauh untuk menentukan daya tahan ZAP terhadap asam
dengan konsentrasi tertentu.

ALAT-ALAT :

 Gelas Erlenmeyer 300 ml


 Refluks
 Batu didih

PEREAKSI :

 H2SO4 10%
 H2SO4 pekat

CARA KERJA :

 Masukkan 100 ml larutan ZAP 1% (10 ml ZAP 10% diencerkan menjadi 100 ml) ke dalam
labu erlenmeyer, tambahkan batu didih dan 1 ml (asam sulfat) H2SO4 10%.
 Didihkan larutan selama 15 menit dengan refluks, amati adanya perubahan, apakah
terjadi kekeruhan, pemisahan minyak, atau kehilangan daya busa (Pengamatan I).
 Bila tidak terjadi perubahan, tambahkan 0,5 ml (asam sulfat) H2SO4 pekat, didihkan dengan
refluks, amati apakah ada perubahan pada perlakuan dengan konsentrasi asam sulfat 1% ini
(Pengamatan II).
 Bila terjadi perubahan, naikkan konsentrasi asam sulfat dalam larutan menjadi 3% dengan
menambahkan 1 ml asam sulfat pekat dan kemudian didihkan selama 15 menit. Amati
apakah ada perubahan pada kondisi ini (Pengamatan III).
 Bila tidak terjadi perubahan, tambahkan 6,5 ml asam sulfat pekat agar konsentrasi asam
dalam larutan menjadi 10%, kemudian refluks selama 15 menit. Amati apakah ada perubahan
(Pengamatan IV).
 Bila pada pengamatan IV tidak terjadi pengendapan atau pemisahan minyak,
larutan diencerkan dengan air dalam volume yang sama dan dikocok-kocok dengan
teratur, kemudian diamati apakah masih timbul busa atau tidak (Pengamatan V).
 Bila tidak terjadi perubahan, percobaan dihentikan (Pengamatan VI).

EVALUASI

 Bila pada pengamatan (I) terjadi penguraian atau pemisahan minyak, ZAP dinyatakan
sangat tidak tahan asam.
 Bila pada pengamatan (II) terjadi perubahan, ZAP dinyatakan tidak tahan asam.
 Bila pada pengamatan (III) terjadi perubahan, ZAP dinyatakan agak tidak tahan asam.
 Bila pada pengamatan (IV) terjadi perubahan, ZAP dinyatakan agak tahan asam.
 Bila pada pengamatan (V) ZAP masih berbusa, ZAP dinyatakan tahan terhadap asam.
 Bila pada pengamatan (VI) tidak terjadi perubahan, ZAP dinyatakan sangat tahan
terhadap asam.
III. PENGUJIAN DAYA TAHAN ALKALI

MAKSUD :

Maksud pengujian daya tahan alkali adalah untuk menentukan daya tahan suatu zat aktif
permukaan terhadap alkali

ALAT-ALAT :

 Erlenmeyer 500 ml
 Gelas piala 250 ml
 Kertas saring
 Corong
 Refluks

PEREAKSI :

 NaOH padat
 Indikator MO
 HCl pekat
 HCl 1N

CARA KERJA :

 Larutkan 1 gram ZAP (10 ml ZAP 10%) yang akan diuji dengan 65 ml air suling, kemudian
tambahkan 25 gram NaOH padat dan tambahkan 1-2 butir batu didih.
 Kocok hingga larut sempurna, kemudian amati adanya perubahan (Pengamatan I).
 Didihkan larutan tersebut pada refluks selama 15 menit, amati adanya perubahan,
apakah terjadi penggaraman (Pengamatan II).
 Dinginkan larutan tersebut, kemudian saring sisa yang tidak larut pada kertas saring, dan
pindahkan larutan (yang sudah disaring) kedalam piala gelas yang berisi 25 ml air
suling.
 Titrasi dengan HCl sampai netral dengan indikator MO (Pengamatan III).
 Kocok dengan hati-hati larutan tersebut, kemudian didihkan selama 5 menit dan
dinginkan sampai suhu kamar, amati adanya perubahan (Pengamatan IV).

EVALUASI :

 Bila pada pengamatan I terjadi penggaraman atau pemisahan minyak, ZAP dinyatakan tidak
tahan alkali.
 Bila pada pengamatan II terjadi penggaraman yang larut sempurna dalam asam (Pengamatan
III), ZAP dinyatakan tahan alkali.
 Bila pada pengamatan IV terjadi penggaraman, ZAP dinyatakan sangat tahan alkali.

Anda mungkin juga menyukai