Anda di halaman 1dari 4

PENGENCERAN DAN FAKTOR PENGENCERAN

Tugas Ini Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar
Dengan Dosen Pengampu Drs. M. Firman Solihat, M.T

Disusun Oleh :

Ana Farhana 2211E2072


Linta Rahayu Rahmawati 2211E2075
Selviana Meliyani 2211E2076

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG

TAHUN 2022
Faktor Pengenceran

FP adalah faktor yg digunakan untuk mengalikan hasil perhitungan dalan menetapkan kadar
suatu zat dalam sampel jika sampel tsb diencerkan dari kondisi semula menjadi konsentrasi
yang lebih rendah. Contoh aplikasinya misal saat menetapkan kadar asam asetat dalam cuka,
sampel cuka diambil 10mL kemudian ditempatkan pada labu takar 250mL dan diimpitkan
sampai tanda tera. Maka FP percobaan teresebut adalah 250/10 yaitu 25x pengenceran.
Sehingga pada penghitungan kadar FP harus dimasukkan yaitu 25.

Pengenceran Larutan

Larutan didefinisikan sebagai campuran yang homogen antara 2 macam zat ataupun lebih.
Larutan terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Umumnya zat terlarut jumlahnya lebih sedikit
dibanding pelarut. Sedangkan pelarut bisa berupa air ataupun cairan organik seperti metanol,
etanol, aseton dan lain-lain.
Pengenceran pada prinsipnya hanya menambahkan pelarut saja, sehingga jumlah mol zat
terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran.
Dengan kata lain jumlah mmol zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mmol
zat terlarut sesudah penegenceran atau jumlah gr zat terlarut sebelum pengenceran sama
dengan jumlah gr zat terlarut sesudah pengenceran.
Rumus sederhana pengenceran sebagai berikut :

M1V1 = M2V2
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan

Misal jika kita akan membuat 500 ml HCl 2 M menggunakan HCl 4 M maka
penggunaan rumus pengencerannya adalah 4 M x V1 = 2 M x 500 ml
maka V1 = 250 ml, artinya ambil HCl 4 M sebanyak 250 ml addkan dengan air hingga 500
ml. Sedang pada praktek pengencerannya : masukkan air dulu sebanyak kurang dari 250 ml
baru ditambahkan 250 ml HCl 4 M lalu tinggal diaddkan dengan air hingga batas labu takar
500 ml. Praktek perlakuan seperti ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan letupan untuk
pengenceran asam pekat.

Pembuatan

Untuk membuat suatu larutan dalam laboratorium maka diperlukan cara-cara tertentu agar
tidak terjadi kesalahan yang dapat membahayakan diri kita sendiri. Bagi orang-orang yang
telah bekerja di suatu instansi pembuatan larutan mungkin hal biasa namun tidak bagi semua
orang. Misalnya pada pengenceran asam-asam sulfat pekat maka yang dilakukan adalah
dengan cara menambahkan asam sulfat pada aqudes bukan sebaliknya.

Hal ini disebabkan perbedaan massa jenis kedua zat, sehingga air akan mengapung di atas
asam sulfat karena massa jenisnya lebih rendah. Oleh sebab itu jika pengenceran di lakukan
dengan cara menambahkan aqudes pada asam sulfat maka akan terjadi reaksi yang keras atau
mendidih, sama seperti air yang jatuh ke dalam minyak panas. Reaksi antara asam sulfat
dengan air adalah sebagai berikut:

H2SO4 + H2O → H3O+ +

- - 2-
HSO4 HSO4 + H2O → H3O+ + SO4

Untuk pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu dapat dilakukan dengan cara
mengencerkan larutan pekatnya atau membuat dari kristalnya. Untuk membuat larutan dengan
jalan mengencerkan larutan pekat atau dari kristalnya dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

Untuk membuat larutan 250 mL larutan K2CrO4 0,25 M dari kristal K2CrO4. Hal pertama
yang perlu dilakukan yaitu menghitung jumlah mol dari larutan yang akan di buat dengan cara
(gambar 1):

 Penimbangan sebaiknya menggunakan timbangan yang memiliki ketelitian tinggi dan


jangan menggunakan kertas saring tetapi menggunakan kertas arloji sebab jika
menggunakan kertas saring maka akan ada sebagian kristal akan tetrtinggal pada sela-
sela kartas saring. Akibatnya mengurangi hasil timbangan, penimbangan yang salah
akan mempengaruhi konsentrasi larutan yang dibuat.
 Kristal yang telah ditimbang dilarutkan dalam aquades pada tempat yang lebih luas
seperti gelas beaker dengan sedikit aquades dan jangan lupa untuk membilas kaca arloji
agar tidak ada kristal yang tertinggal (catatan: jika kristal yang dilarutkan dalam jumlah
sedikit, pelarutan dilakukan dengan menambahkan kristal ke dalam aquades sebaliknya
jika kristal dalam jumlah besar menambahkan aquades pada kristal yang telah berada
dalam gelas ukur).
 Setelah semua kristal larut, larutan yang telah diperoleh dimasukan ke dalam labu ukur
leher panjang 250 mL dan melanjutkan penambahan aquades hingga tanda batas pada
labu ukur dan ketika mendekati tanda batas sebaiknya penambahan aquades
menggunakan pipet tetes untuk menghindari kelebihan aquades yang ditambahkan.
Setelah tepat pada tanda batas (cara melihat: untuk aquades atau larutan-larutan lain
yang membentuk cekungan dapat lihat dari cekungannya tepat pada tanda batas, dan
untuk larutan yang mengembung di lihat dari kemb Setelah aquades ditambahkan kocok
beberapa saat lalu simpan pada tempat yang bersih dan jangan lupa memberi label
K2CrO4 0,25 M agar tidak terjadi kekeliriuan.

Pencampuran

Pada pencampuran dua atau lebih larutan yang sejenis tetapi konsentrasinya berbeda maka
konsentrasi larutan yang terbentuk dapat dihitung dengan persamaan berikut :

Anda mungkin juga menyukai