PEMBUATAN LARUTAN
Disusun oleh :
Nama : Lismarwati
Nim : 2020EIC030
Kelas : 1B Farmasi
A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih. Larutan dapat terjadi karena
komponen larutan terdidpersi menjadi atom atau molekul-molekul atau lain-lain yang
bercampur baur. Larutan dapat berupa padat, cair dan gas. Namun lazimnya yang
disebut larutan adalah zat cair. Larutan terdiri dari dua komponen yaitu pelarut dan zat
terlarut. (harjadi, 2000).
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit didalam larutan disebut zat terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan disebut
pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam
konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
membentuklarutan disebut pelarut atau solvasi (chang, 2003).
a. Molaritas (M) Molaritas didefinisikan sebagai jumlah mol yang terlarut setiap
liter larutan, atau dapat ditulis sebagai berikut.
=
( )
.
= ×
Percobaan kali ini kita akan membuat larutan dari larutan pekat (dengan
pengenceran) dan padatan murni. Larutan yang akan kita buat harus bisa dinyatakan
konsentrasinya dengan beberapa satuan. juga akan menentukan konsentrasi suatu
larutan yang belum diketahui melalui titrasi dengan larutan baku yang sudah diketahui
konsentrasinya. Larutan ideal akan terjadi bila gaya antar molekul sejenis maupun
bukan sejenis kurang lebih sama kuat. Bila gaya antar molekul yang tidak sejenis lebih
besar dari gaya antar molekul sejenis maka terbentuk larutan non ideal dan proses
pelarutan bersifat eksotern (... H < 0) dan bila sebaliknya maka bersifat endoterm (... H
> 0). Hal ini menunjukan pada pembuatan larutan, sering kali melibatkan kalor, baik
diserap atau dilepas. Pada percobaan ini pula, saudara akan mengamati kalor yang
terlibat dalam proses pelarutan, yaitu dilepas atau diserap.
Apabila dari larutan yang lebih pekat, sesuaikan satuan konsentrasi larutan yang
diketahui dengan satuan yang diinginkan. Jumlah zat terlarut sebelum dan sesudah
pengenceran adalah sama, memenuhi persamaan :
V1 M1 = V2 M2
a. ALAT
1. Seperangkat gelas kimia
2. Neraca/timbangan
3. Botol timbang/kertas untuk menimbang
4. Labu ukur 500 ml
5. Sendok stainless steel,
b. BAHAN
1. Kristal NaOH
2. Aquades
3. Kristal KI
4. H2SO4
D. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Percobaan 1
Pembuatan 500 ml larutan NaOH 0,5 M dari kristal NaOH murni (Mr = 40).
Prosedur/Cara kerja pembuatan larutan sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, yaitu neraca, botol timbang, labu
ukur 500 ml, sendok stainless steel, kristal NaOH dan akuades.
2. Menghitung jumlah gram NaOH yang diperlukan M = gr/Mr x 1000/vol
3. Timbang NaOH lalu larutkan dengan 100 ml aquadest, masukan dalam labu takar
500 ml, tambahkan aquadest hingga tanda batas. Bolak balikan labu takar hingga
larutan homogeny.
B. Percobaan 2
Pembuatan larutan H2SO4 1 M
E. DATA PENGAMATAN
F. ANALISIS DATA
M₁ NaOH :
M₁ V₁ = M₂ V₂
(M₁) (25) : 0,5 (500)
25 M₁ : 250
M₁ : 10
Massa NaOH :
M = ×
10 = ×
10 = × 40
10 = 10 gr NaOH
M₁ H₂SO₄ :
M₁ V₁ = M₂ V₂
M₁ (50) : (1) (500)
50 (M₁) : 500
M₁ : 10 M
V₁ H₂SO₄ :
M₁ V₁ = M₂ V₂
(10) (V₁) : (1) (500)
10 V₁ : 500
V₁ : 50 mL
H. KESIMPULAN
1) Larutan merupakan campuran dari dua zat atau lebih, larutan dapt terjadi karena
komponen larutan terdispensi menadi atom-atom atau molekul-molekul yang
bercampur baur.
2) Pembuatan larutan dengan berbagai konsentrasi maka perlu diketaui volume
NaOH pekat yang dibutuhkan untuk membuat 500 ml larutan, dalam praktikum
ini volume NaOH pekat adalah 25 ml. Sedangkan, H₂SO₄ 50 ml. Konsentrasi
pertama untuk membuat larutan NaOH 0,5 M dan H₂SO₄ 1 M adalah masing-
masing 10 M.
3) Pengenceran larutan dapat dilakukan dengan memanfaatkan aquades sesuai
dengan volume yang dibutuhkan. Dalam praktikum ini kita memerlukan 100 ml
aquades. Setelah dolskuksn pengenceran didapatkan hasil konsentrasi masing-
masing larutan yakni, NaOH 0,5 M dan H₂SO₄ 1 M.
DAFTAR PUSTAKA