Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM DARING

MATA KULIAH : PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

NAMA : KHAIRATUN NABILA

NIM : 200208012

PRAKTIKUM KE- :1

JUDUL PRAKTIKUM : KEMOLARAN DAN PENGENCERAN

A. PENDAHULUAN

Menurut Tim Laboratorium Kimia (2021) Kemolaran menyatakan jumlah mol za


terlarut dalam satu liter larutan .Kemolaran (M) sama dengan jumlah mol (n) zat terlarut
dibagi dengan jumlah Volume (liter) larutan .

mol zat terlarut gram 1000


M= = ×
1000 mL Ar atau Mr v

M = Molaritas

V = Volume Larutan (mL)

Menurut Sunarya(2010) molaritas adalah satuan konsentrasi larutan untuk


menyatakan jumlah mol zat terlarut per liter larutan ,dilambangkan dengan huruf M . secara
matematis dapat diungkapkan dengan persamaan :

jumlah mol zat terlarut


Konsentrasi molar (M) =
jumlah liter larutan

Menurut Wulandari dan Yulkifli (2018) molaritas atau kemolaran adalah salah satu
cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan) larutan yang dinyatakan sebagai M.
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat
terlarut dalam ml larutan. Molaritas atau kemolaran dapat diturunkan melalui proses
pengenceran dengan konsekuensi akan terjadi perubahan volume larutan. Proses pengenceran
dilakukan dengan cara menambah air murni (aquades) ke dalam larutan sehingga didapat
kemolaran yang diinginkan.
Menurut Chang (2005) konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut yang terdapat di
dalam sejumlah tertentu pelarut atau larutan .konsentrasi laruta dapat dinyatakan dalam
berbagai cara ,Salah satu satuan konsentrasi yang paling umum dalam kimia adalah molaritas
atau konsentrasi molar ,yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan . dan untuk
menghitung konsentrasi larutannya dalam molaritas dapat digunakan persamaan :

ρ× 10 ×% masssa
M=
Mr

Larutan pekat sering disimpan di laboratorium dalam ruang penyimpanan stok bahan
kimia untuk digunakan sesuai keperluan .prosedur untuk penyiapan larutan yang kurang
pekat dari larutan yang lebih pekat disebut pengenceran.dalam melakukan proses
pengenceran ,perlu diingat bahwa penambahan lebih banyak pelarut ke dalam sejumlah
larutan akan mengubah (mengurangi) konsentrasi larutan tanpa mengubah jumlah mol zat
terlarut yang terdapat dalam larutan .

Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 1 April 2020 ,dengan nama dosen
pengampu Hayatuz Zakiyah ,M.Pd. Tujuan dilaksanakan praktikum ini adalah untuk
membuat larutan asam,basa dan garam dengan kemolaran tertentu dan pengencerennya.

B . METODE

a) Membuat 100 mL larutan NaCl 0,5 M


1) Terlebih dahulu ditentukan massa NaCl yang akan ditimbang dengan data data
yang telah diketahui (Konsentrasi,Massa molekul relatif, dan volume)
2) Ditimbang dengan teliti Kristal NaCl padat dalam gelas arloji sesuai dengan hasil
perhitungan
3) Dipindahkan Kristal tersebut ke dalam gelas kimia 250 mL dan dilarutkan dengan
50 mL aquadest hingga semua Kristal NaCl melarut.
4) Dipindahkan larutan tersebut ke dalam labu ukur 100 mL
5) Ditambahkan air melalui botol semprot ke dalam labu ukur tersebut hingga batas
volume larutan 10 mL
6) Dipindahkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia yang bersih dan diberi label
dengan “NaCl 0,5M”
7) Dibersihkan labu ukur yang telah dipakai untuk dapat digunakan kembali pada
percobaan B
b) Mengencerkan larutan NaCl 0,5 M menjadi NaCl 0,1 M
1) Diencerkan larutan NaCl 0,5 M yang telah dibuat pada percobaan A di atas
,sehingga konsentrasinya menjadi larutan NaCl 0,1 M dengan volume = 100 mL
2) Dipindahkan larutan tersebut ke dalam gelas kimia yang bersih dan diberi label
dengan “NaCl 0,1 M “.
3) Dibersihkan labu ukur yang telah dipakai untuk dapat digunakan kembali pada
percobaan C
c) Membuat Larutan Asam Sulfat 0,1 M
1) Disiapkan labu ukur 100 mL .
2) Dibuat 100 mL larutan H₂SO₄ 0,1 M dari larutan asam sulfat pekat dengan
menggunakan persamaan dari hubungan antara massa jenis dan harga % dari asam
sulfat ,apabila diketahui massa jenis (ρ) asam sulfat = 1,8 g.mL⁻¹dan % asam
sulfat = 98%

C. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


a) Hasil Pengamatan
1. Berikut adalah tabel hasil pengamatan bahan-bahan praktikum sebelum
percobaan:

No Nama Bahan Bentuk Warna


1 Natrium Klorida Kristal Putih
2 Asam Sulfat Larutan Tidak berwarna

2. Setelah diperoleh massa dari natrium klorida yaitu 2,925 gram dan dilarutkan
dengan aquades dalam labu ukur 100 mL ,maka diperoleh larutan natrium klorida
0,5 M tidak berwarna.
3. Larutan natrium klorida 0,5 M diencerkan sebanyak 20 mL dengan ditambahkan
aquades sehingga menghasilkan larutan natrium klorida 0,1 M sebanyak 100 mL
yang lebih encer dan tidak berwarna.
4. Pembuatan 100 mL larutan asam sulfat 18 M dihasilkan larutan asam sulfat
dengan volume 100 mL dan konsentrasi 0,1 M yang tidak berwarna.
Diagram Alir

Kemolaran

Kristal NaCl padat


2,925 gram

Dilarutkan dengan aquadest


dalam labu ukur 100 mL

Larutan Natrium klorida 0,5 M tidak


berwarna

Pengenceran

Natrium klorida 0,5 M diencerkan


sebanyak 25 mL

Ditambahkan aquades

Natrium klorida 0,1 M sebanyak 100 mL


lebih encer dan tidak berwarna

Pembuatan 100 mL Asam sulfat 18


M

Larutan asam sulfat 0,1 M dengan volume 100 mL yang


tidak berwarna
b) Pembahasan
Pada praktikum 1 yaitu tentang kemolaran dan pengenceran , kemolaran itu
menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan . kemolaran (M) sama dengan
jumlah mol (n) zat terlarut dibagi dengan jumlah volume (liter) larutan . pengenceran adalah
memperkecil konsentrasi larutan dengan cara menambahkan pelarut . Pada pengenceran
volume zat bertambah sedangkan jumlah mol zat terlarut tetap dan kemolaran larutan
berkurang .

Percobaan yang pertama adalah natrium klorida 2,925 gram dan dilarutkan dengan
aquades dalam labu ukur 100 mL ,maka diperoleh larutan natrium klorida 0,5 M tidak
berwarna. Hal ini sesuai yang dikatakan oleh Wulandari dan Yulkifli (2018) Kemolaran
menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut
dalam ml larutan.

Percobaan ke dua adalah Larutan natrium klorida 0,5 M diencerkan sebanyak 20 mL


dengan ditambahkan aquades sehingga menghasilkan larutan natrium klorida 0,1 M sebanyak
100 mL yang lebih encer dan tidak berwarna. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Chang (200) bahwa dalam proses pengenceran , penambahan lebih banyak pelarut ke
dalam sejumlah larutan akan mengubah (mengurangi) konsentrasi larutan tanpa mengubah
jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam larutan .

Percobaan terakhir Pembuatan 100 mL larutan asam sulfat 18 M dihasilkan larutan


asam sulfat dengan volume 100 mL dan konsentrasi 0,1 M yang tidak berwarna. Hal ini
sesuai dengan dengan Tim Laboratorium Kimia (2021) ,bahwa di laboratorium yang tersedia
konsentrasinya dinyatakan dalam persen massa dan massa jenis.

D . KESIMPULAN

Dari percobaan diatas dapat kita ketahui bahwa kemolaran itu menyatakan jumlah
mol zat terlarut dalam satu liter larutan .pada percobaan natrium klorida menyatakan bahwa
jumlah mol zat natrium klorida dalam satu liter larutan. Molaritas atau kemolaran dapat
diturunkan melalui proses pengenceran dengan konsekuensi akan terjadi perubahan volume
larutan. Proses pengenceran dilakukan dengan cara menambah air murni (aquades) ke dalam
larutan sehingga didapat kemolaran yang diinginkan.intinya pengenceran itu pelarutnya lebih
banyak dibandingkan zat terlarutnya. Seperti pada percobaan ke dua yaitu mengencerkan
larutan natrium klorida 0,5M menjadi 0,1 M dengan ditambahkan pelarut lebih banyak .
F . REFERENSI

Tim Laboratorium Kimia .2021.Modul Praktikum Kimia Dasar 2 .Fakultas Tarbiyah

Dan Keguruan UIN AR-Raniry : Banda Aceh

Wulandari dan Yulkifli ,2018.Studi Awal Rancang Bangun Colorimeter sebagai

Pendeteksi Pada Pewarna Makanan Menggunakan Sensor Photodioda,Pillar

Of Physics. Vol 11.No 2

Sunarya,Yayan.2010.Kimia Dasar 1 .CV.Yrama Widya:Bandung.

Raymond Chang.2005.Kimia Dasar Konsep-konsep Inti.Erlangga:Jakarta

Anda mungkin juga menyukai