Anda di halaman 1dari 7

I.

MAKSUD DAN TUJUAN

Agar praktikan dapat :


Menguji daya tahan sadah ZAP terhadap garam penyebab sadah dari air sadah 200 ;
300 dan 400 dH
Menentukan daya tahan ZAP terhadap asam dengan konsentrasi tertentu
Menentukan daya tahan suatu ZAP terhadap alkali
Memahami bagaimana cara kerja dalam menentukan daya basah pada contoh uji ZAP
Mengidentifikasi golongan suatu ZAP
Mengegetahui dan menghitung konsentrasi larutan, viskositas dan density suatu ZAP

II. TEORI DASAR


Dalam industri tekstil, terutama untuk proses basah seperti pemasakan, pengelantangan,
pencapan, pencelupan dan penyempurnaan, banyak digunakan zat aktif permukaan sebagai zat
pembantu tekstil. Zat aktif permukaan mempunyai sifat khas, yaitu mempunyai kecenderungan
untuk berpusat pada antarmuka dan mempunyai kemampuan untuk menurunkan atau menaikan
tegangan permukaan. Molekul zat aktif permukaan terdiri dari dua gugus yaitu gugus hidrofil
dan hidrofob ZAP sendiri dapat digolongkanmenjadi dua kelompok :

1. An Organik

2. Organik : bersifat surfaktan : anionik, kationik, nonionik, amfoter.

Penggolongan dari ZAP Organik :

Zat Aktif Permukaan Anion


Zat aktif permukaan anion adalah zat aktif permukaan yang dalam pengionannya didalam
medium air dengan rantai panjangnya membawa muatan negatif. Zat aktif anion berfungsi untuk
menurunkan tegangan permukaan.
Biasanya dalam ZAP anion dalam strukturnya terdapat gugus
a. Senyawa karboksilat : -(R-COO-)-
b. Senyawa ester sulfat : -(R-COSO3)-
c. Senyawa aklil sulfonat : -(R-SO3)-
d. Senyawa anion lainnya yang bersifat hidrofil
Zat Aktif Permukaan Kation
Zat aktif permukaan kation adalah zat aktif permukaan yang dalam pengionannya didalam
medium air dengan rantai panjangnya membawa muatan positif. Zat aktif kation berfungsi untuk
menaikan tegangan permukaan.
Biasanya dalam ZAP kation dalam strukturnya terdapat gugus
a. Senyawa amino : - [-R-N(R`R``)H-]+
b. Senyawa amonium : - [-R-N(R`R``R```)-]+
c. Senyawa basa yang tidak mengandung nitogen : - [-R-S(R`R``)-]+
d. Senyawa basa yang mengandung Nitrogen :

Zat Aktif Permukaan Nonion


Zat aktif permukaan nonion adalah ZAP yang tidak terjadi pengionan larutan atau medium
Biasanya dalam ZAP nonionik dalam strukturnya terdapat gugus :
a. ikatan eter pada gugus terlarut : -R-R`(OR)x -OH
b. ikatan ester : -R-COO-R`-(OH)x
c. ikatan amida : -R-CO-NH-R`-(CONH)x -COOL
d. ikatan amina : -R-NH-(OR)x -OH

Zat Aktif Permukaan Amfoter


Zat aktif permukaan amfoter adalah zat aktif permukaan yang dalam pengionannya
didalam medium dengan rantai panjangnya membawa muatan negatif atau postif, bergantung
pada pH larutan. Dalam suasana asam maka ZAP akan bermuatan positif atau bersifat kationik
dan dapat menaikkan tegangan permukaan. Dalam suasana alkali akan bermuatan negatif atau
bersifat anion dan dapat menurunkan tegangan permukaan. Dalam suasana netral maka ZAP ini
tidak akan bermuatan apa-apa.
Biasanya dalam ZAP anion dalam strukturnya terdapat gugus :
a. ikatan amino dan karboksilat
b. ikatan amino dan ester sulfat
Sifat-sifat Zat Aktif Permukaan :

Umum
- Sebagai larutan koloid.
- Mempunyai absorpsi positif dan negatif.
- Dapat membentuk misel sferik dan lamerar.
- Memiliki gaya untuk melarutkan kotoran
- Membentuk larutan koloid didalam air
khusus
- Zat aktif permukaan memiliki sifat khusus yang berupa pembasahan, pembasahan ini terdiri
dari beberapa, yaitu:
- pembasahan penyebaran (Spreading),
- pembasahan adisi Adhesion)
- pembasahan penyilaman (Immersion)
- pembasahan kapiler

Zat aktif permukaan dapat dibuat dari


1. Sabun
2. Minyak yang disulfatkan atau disulfonkan
3. Parafin / olefin disulfatkan/disulfonkan
4. Arakil sulfonat
5. Alkil sulfat
6. Kondensat asam lemak
7. Senyawa polietilen oksida (poliglikol eter)

Zat aktif permukaan dibedakan antara penggolongan menurut sifat aktif ionnya yaitu
golongan anion dan golongan aktif nonion yang pada umumya bersifat menurunkan tegangan
permukaan dan golongan aktif kation yang bersifat menaikkan tegangan permukaan. Analisa
penggolongan dapat dilakukan menurut cara Wurtzschmitt. Wurtzchmitt membagi ZAP
menjadi 8 golongan, yaitu:
1. Kondensat Polialkohol
2. Kondensat alkilol amin
3. Zat aktif anion
4. Zat aktif kation
5. Polialkilena amina (bukan hanya kwartener)
6. Polialkilena oksida dengan lebih dari 10 mol etilen oksida tidak tersulfonkan
7. Polialkilena oksida dengan 10 mol etilena oksida tidak tersulfonkan
8. Polialkilena tersulfunkan

Tabel penggolongan menurut Wurtzchmitt


Hasil Pengujian
Golongan
a b c d e f g h
I - - - - - - - -
II - - - - - - - -
III + - - - - -/+ - -
IV - + - - - - + +
V - + - + - + - -
VI - - + + - + - -
VII - - - + + + - -
VIII + - - - - - + -

Sedangkan penggolongan lain menurut struktur kimia zat aktif permukaan yaitu Analisa
penggolongan berdasarkan struktur kimia dapat dilakukan menurut cara Linsenmeyer.
Linsenmeyer membagi ZAP menjadi 9 golongan yang condong menunjukkan sifat molekul
ZAP, yaitu:
1. Sabun
2. Minyak tersulfonkan
3. Minyak tersulfonkan tingkat tinggi atau terkondensasi
4. Naftalin sulfonat
5. Alkilalkilol sulfonat
6. Mersolat
7. Kondensat asam lemak
8. Kondensat protein asam lemak
9. Kondensat etilena oksida

Dalam proses zat aktif permukaan akan mengaktifkan permukaan dan cenderung untuk
berpusat pada permukaan. Tergantung dari fungsinya, zat aktif permukaan bersifat menurunkan
tegangan permukaan seperti proses pemasakan, pembasahan, dan pencucian, selain itu juga
bersifat menaikkan tegangan permukaan seperti proses pelemasan dan tolak air (water proof).
Zat aktif permukaan bekerja pada permukaan serat maupun air, sifat umum zat aktif permukaan
yaitu :
1. Tegangan permukaan
ZAP dapat menaikkan dan menurunkan tegangan permukaan. Surfaktan menurunkan
tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan hydrogen pada permukaan.
Prosesnya yaitu dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air
dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air.
2. Sebagai larutan koloid
Zat aktif permukaan terdiri atas gugus hidrofil dan hidrofob.
3. Adsorpsi permukaan
Adsorpsi terdiri dari adsorpsi positif dan adsorpsi negatif. Adsorpsi positif terjadi jika
tegangan permukaan larutan lebih kecil dari tegangan permukaan zat terlarut. Zat
terlarut terkonsentrasi pada permukaan. Sedangkan adsorpsi negatif terjadi jika
tegangan permukaan larutan lebih besar dibanding tegangan permukaan zat terlarut. Zat
terlarut terkonsentrasi dalam rongga larutan.
4. Dapat melarutkan kotoran
Pembulatan kotoran : kotoran diikat membentuk misel
Konduktivitas misel sperik > konduktifitas misel lameral
Lemak larut dalam pelarut organik
Selain sifat-sifat diatas, Zap juga mempunyai sifat khusus yaitu sifat pembasahan, yaitu
terjadi bila setetes cairan diatas permukaan benda padat dapat menutupi permukaan benda padat
tersebut. Sifat pembasahan terdiri dari:
1. pembasahan penyebaran (spreading)
terjadi bila cairan mengembang diatas permukaan benda padat sehingga memindahkan
masa lainnya (udara/kotoran) dari permukaan benda padat tersebut.
2. pembasahan adisi (adhesion)
terjadi pada pelemasan, waterproof, jenis kationik, tegangan permukaan tinggi. Terjadi
bila cairan tepat berada pada permukaan benda padat sehingga mempunyai luas antar
muka yang sama.
3. pembasahan penyilaman (Immersion)
terjadi bila suatu benda padat dapat ditembusa suatu cairan sehingga benda padat tadi
melayang pada fasa cairan
4. pembasahan kapiler
terjadi bila serat tekstil dianggap sebagai suatu kapiler maka pembasahan pada pori-pori
serat merupakan gejala kenaikan pada pipa kapiler.
PENGGOLONGAN ZAP
III. ALAT
1. Alat-alat untuk Penggolongan Menurut Wurtzshmit:
- Tabung reaksi
- Penangas air
- Pemegang tabung

2. Alat-alat untuk Penggolongan Menurut Lisenmeyer:


- Tabung reaksi
- Penangas air
- Pemegang tabun
-
IV. PEREAKSI
1. Pereaksi untuk Penggolongan Menurut Wurtzshmit :
- Larutan aktif anion - Asam tanin pH 7 - 7,5
- Larutan aktif kation - Asam tanin pH 4 - 4,5
- NaCl 10% - Asam tanin pH 2,5
2. Pereaksi untuk Penggolongan Menurut Lisenmeyer :
- Air sadah 20oDH - H2SO4 pekat
- Air sadah 30oDH - HCl 2,000 N
- Air sadah 40oDH - CH3COOH 15%
- Larutan H2SO4 10% - HCl pekat
- Larutan Buret (campuran NaOH dan CaSO4)

V. CARA KERJA

Penggolongan Zat Aktif Permukaan cara Wurtzchmitt


Contoh ZAP dibuat larutan 1 %
a. Uji Kation
1 ml larutan contoh uji ditambah 1-2 ml zat anion keruh/tidak
b. Uji Anion
1 ml larutan contoh uji ditambah 1-2 ml zat kation keruh/tidak
c. Pemanasan I
1 ml larutan contoh uji dipanaskan dlm tabung reaksi keruh/tidak
d. Pemanasan II
1 ml larutan contoh uji dipanaskan dlm tabung reaksi keruh/tidak
e. Tanin I (pH 7 & 5)
1 ml larutan contoh uji ditambah beberapa tetes Tanin keruh/tidak
f. Tanin II (pH 4,5)
1 ml larutan contoh uji ditambah beberapa tetes Tanin II keruh/tidak
g. Tanin III (pH 2,5)
1 ml larutan contoh uji ditambah beberapa tetes Tanin III keruh/tidak
h. Iodium jenuh
1 ml larutan contoh uji ditambah larutan iodium jenuh keruh/tidak

Pengamatan
Kekeruhan diberi tanda (+) ; tidak keruh diberi tanda (-)

Penggolongan ZAP cara Linsenmeyer

Anda mungkin juga menyukai