Anda di halaman 1dari 24

SURFAKTAN

KIMIA PERMUKAAN DAN KOLOID


KELAS B
KELOMPOK 1

ANGGOTA
KELOMPOK: DHIYA HANIIFA PUTRI (1810413004)

FAUZIAH WULANDARI (1910412010)

BUTY KURNIA HAMZANI (1910411025)

DOSEN PENGAMPU: Prof. Hermansyah Aziz


SURFAKTAN
Surfactant ( Surface Active Agent) atau yang sering disebut zat
aktif permukaan adalah Zat yang dapat mengaktifkan
permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada
permukaan atau antar muka.

Molekul surfaktan mempunyai dua ujung yang terpisah yaitu


ujung polar (hidrofilik) dan ujung non polar (hidrofobik).
SURFAKTAN
Surfaktan menurunkan
tegangan permukaan air
dengan mematahkan ikatan-
ikatan hidrogen pada
permukaan. Hal ini dilakukan
dengan menaruh kepala
hidrofiliknya pada permukaan
air dengan ekor-ekor
hidrofobiknya terentang
menjauhi permukaan air.
FUNGSI SURFAKTAN
• Menurunkan tegangan permukaan antar muka
• Meningkatkan kelarutan suatu zat
• Sebagai pembasah
• Sebagai emulgator
• Sebagai detegent
• Sebagai foaming-antifoaming agent
• Sebagai antistatik dan antifogging
CONTOH PRODUK
SURFATAN
 Sabun
 Derergent
 Pasta gigi
 Disinfektan
 Mouth wash
 kosmetik
SABUN
Sabun dapat membentuk misel, suatu molekul
sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon
panjang dan ujung ion. Bagian hidrokarbon dari
molekul sabun bersifat hidrofobik yang larut dalam
larutan nonpolar, dan bersifat hidrofilik yang larut
dalam pelarut air. Karena adanya rantai
hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara
keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air,
tetapi dengan mudah akan tersuspensi dalam air,
Produksi Sabun
DETERGENT
Surfaktan atau Zat aktif ini berfungsi untuk menurunkan
tegangan permukaan sehinggan dapat melepaskan
kotoran/lemak pada pakaian. Lemak yang dimaksud pada zat
aktif tidak selalu berupa lemak karena makanan tapi dapat
berupa noda apa saja yang mengandung unsur C dan H.

Ujung hidrofil berikatan hidrogen dengan air, sedangkan ujung


hidrofobnya tertolak oleh air. Saat berdekatan dengan noda
(mengandung unsur C dan H), ujung hidrofob akan menarik
noda dari kain.
Reaksi Pembuatan Detergen
Mekanisme Kerja Deterjen
SURFAKTAN SEBAGAI
PEMBERSIH
APLIKASI DI BIDANG
FARMASI
• Surfaktan baisa digunakan sebagai emulsifier

• Sebagai dispersi
Aplikasi Surfaktan Dalam Rumah Tangga Dan
Industri
• Industri Produk Kecantikan Dan Kesehatan
Menggunakan surfaktan sebagai bahan aktif dalam krim, lasio, salep,
susu, balsam

• Industri Kebersihan Dan Laundry


Berbagai jenis surfaktan dalam detergen bubuk, sampai sampo maupun
sabun.

• Industri Kertas Dan Pulp


Banyak berhubungan dengan fenomena antarmuka mulai dari proses
dispersi derat, hingga pengkondisian permukaan pada papan karton
ataupun kertas. Melibatkan fenomena antar muka seperti detergensi,
kerja dispersi dan pembasahan terkontrol
Aplikasi Surfaktan Dalam Rumah Tangga Dan
Industri
• Agroindustri
Menggunakan makanan untuk mengemulsikan atau mendispersikan zat
aktif pembasmi serangga untuk disemprotkan
• Produk Makanan
Banyak dalam bentuk emulsi (hot dog, mayonaise), foams (ice cream,
sandwich bread), atau dispersi (powered milk or chocolate)
• Proses Kimia Dan Petrokimia
Fenomena antarmuka pada proses flotation, ekstraksi cair-cair, dll
• Industri Minyak
Banyak menggunakan surfaktan dalam : enhanced oil recovery
techniques hingga pemecahan emulsi dalam produksi.
KLASIFIKASI SURFAKTAN
• Surfaktan yang larut dalam minyak
 Senyawa polar berantai panjang
 Senyawa fluorokarbon
 Senyawa silikon

• Surfaktan yang larut dalam pelarut air


Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zat pemabasah, zat
pembusa, zat anti busa, zat flotasi, detergent, pencegah korosi, dan lain-
lain.
Ada empat yang termasuk golongan ini :
 Surfaktan anion yang bermuatan negatif
 Surfaktan yang bermuatan positif
 Surfaktan non ion yang tidak terionisasi dalam larutan
 Surfaktan amfoter yang bermuatan positif atau negatif sesuai dengan
pHnya.
TIPE-TIPE SURFAKTAN
 Surfaktan anionik (negatif)
Surfaktan ini memiliki bagian hidrofobik yang memiliki ion negatif.
Dalam medium air berpisah dengan kation menjadi ion negatif.
Contoh : Alkyl Benzene Sulfonate (ABS), Alkohol Sulfat, dan
Ester Sulfonat
ABS merupakan surfaktan yang lebih efektif karena memberikan
busa yang banyak, harga murah dan kualitas yang baik.

Contoh lain sodium dodecylsufate (SDS), C₁₂H₂₅OSO₃Na atau yang


disebut asam lemak.
SDS terdisosiasi dalam air menjadi :

C₁₂H₂₅OSO₃Na → C₁₂H₂₅OSO₃ֿ + Na
TIPE-TIPE SURFAKTAN

 Surfaktan kation (positif)


Sama halnya dengan surfaktan anion, surfaktan kation juga
memisahkan diri dalam medium air. Kepala (hidrofilik) sebagai
kation yang mana memiliki sifat surface active. Misalnya adalah
Senyawa-senyawa Ammonium
Contoh : Senyawa dodecyl trimethylammonium bromide
C₁₂H₂₅N(CH₃)₃Br dan Hexadecyl trimethylammonium bromide yang
terdisosiasi di air menjadi :
C₁₆H₃₃N(CH₃)₃Br → C₁₆H₃₃N⁺(CH₃)₃ + Br ֿ

Muatan positifnya berada pada atom nitrogen.


TIPE-TIPE SURFAKTAN
Surfaktan Nonionik(Tak Bermuatan)
Surfaktan non ionik tidak memisahkan diri dari medium air.
Surfaktan ini memiliki kutub polar seperti polyglycol eter atau
sebuah polyol.
Bagian Hidrofilik diperoleh dari gugus polar seperti polyethylene
oxide atau gula.
Yang termasuk kelompok ini adalah alkylethylene oxide dikenal
juga alkylethylene glicol.
Contoh senyawa : C₁₀H₂₁(OCH₂CH₂)₈₁OH dan
C₁₂H₂₅(OCH₂CH₂)₆OH
TIPE-TIPE SURFAKTAN
 Surfaktan Amfoterik (Positif atau Negatif)
Surfaktan ini memiliki ion positif dan negatif sehingga muatan
bersihnya 0. Rantai hidrofobik mengikat rantai hidrofilik sehingga
tersusun dari ion positif dan negatif. Perlakuan tergantung pada
kondisi medium atau nilai pH.
Contoh : Alkil Betains

Beberapa lipid seperti phophatidylcholine adalah amfoter.


Kebanyakan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan
anionik dan diikuti oleh nonionik. Surfaktan kationik memiliki
potensi masalah lingkungan karena tidak mudah terbiodegradasi
sementara surfaktan amfoter mahal dan hanya digunakan untuk
keperluan khusus.
PROSES PEMBUATAN
SURFAKTAN
1. Produksi Surfaktan Alkohol Lemak
•Proses persiapan udara (air preparation)
•Sulfur Trioxide Generation
•Sulfasi
•Netralisasi
•Perawatan gas lemah

2. Sulfonasi Metil Ester Asam Lemak


• Tahap Sulfonasi
• Tahap Pemucatan
• Tahap Netralisasi
• Tahap Pengeringan
CMC
Konsentrasi misel kritis cmc
(critical micellar concentration)
adalah suatu parameter standard
dalam karatekterisasi larutan
sufaktan
Cara Penentuan CMC
1. Tekanan osmosis
2. Tegangan permukaan
3. Indeks bias
4. Hamburan cahaya
5. Kelarutan
6. Titik beku larutan
7. Hantaran
Cara mengetahui Senyawa Surfaktan secara Spesifik

Parameter Metode Analisis

Panjang rantai alkil GC

Distribusi rantai alkil GC, HPLC

Gugus-gugus fungsional Spektroskopi IR, NMR, UV, Vis, UV-VIs

Senyawa-senyawa yang terlibat Potensiometri, ELSD, Spektroskopi


UV
Berat molekul Gravimetri, GC

Anda mungkin juga menyukai