Anda di halaman 1dari 5

JENIS - JENIS SURFAKTAN

Surfaktan (surface active agent) atau zat aktif permukaan,adalah senyawa


kimia yang terdapat pada konsentrasi rendah dalam suatu system, mempunyai
sifat teradsorpsi pada permukaan antarmuka pada system tersebut. Energi bebas
permukaan-antarmuka adalah kerja minimum yang diperlukan untuk merubah
luas permukaan antar muka. Dari sudut pandang struktur molekulnya,
teradsorpsinya struktur molekul surfaktan ke permukaan-antarmuka, karena
molekul surfaktan mempunyai dua gugus yang karakternya saling berlawanan,
yaitu gugus organik yang lipofilik dan gugus anorganik yang lipofilik. Didalam
air, surfaktan akan terkonsentrasi pada permukaan-antarmuka daipada di badan
larutannya. Penambahan molekul surfaktan berikutnya, pada suatu saat akan
tercapai keadaan dimana permukaan-antarmuka sudah jenuh/ tertutupi oleh
molekul surfaktan dan adsorpsi surfaktan ke permukaan-antarmuka tidak terjadi
lagi.
Pada keadaan ini molekul-molekul surfaktan mulai berasosiasi membentuk
suatu struktur yang disebut misel. Konsentrasi dimana mulai terbentuk misel
disebut konsantrasi misel kritis (KMK). Dengan terbentuknya misel, sifat-sifat
larutan

akan

berubah

secara

mandadak,

seperti

tegangan

permukaan-

antarmikanya, viskositasnya, daya hantar listrik, dan lain-lain, sehingga dapat


dimanfaatkan dengan maksud penelitian. Banyak kehidupan sehari-hari yang
berhubungan

dengan

fenomena

permukaan-antarmuka.

Misalnya

proses

pembersihan kotoran pada pakaian, dan peralatan rumah tanggga, menulis pada
kertas dengan menggunakan tinta, air dijaga agar tidak penetrasi kedalam daun
oleh suatu senyawa hidrofobik menyerupai lilin yang terdapat dipermukaan daun.
Fenomena permukaan-antarmuka juga banyak dimanfaatkan pada prosesproses industri, seperti industri tekstil, plastik dankaret sintetik, pigmen,
agrokimia, farmasi, kosmetik, pangan, teknik sipil. Dalam bidang-bidang tersebut,
surfaktan digunakan sebagai emulsifier, dispersant, wetting agent, foaming dan
anti foaming agent, dan lain-lain.
Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu surfaktan yang
larut dalam minyak dan surfaktan yang larut dalam air.
TUGAS UMUM

1) Surfaktan yang larut dalam minyak


Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini, yaitu senyawa polar berantai
panjang, senyawa fluorokarbon, dan senyawa silikon.
2) Surfaktan yang larut dalam pelarut air
Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zat pembasah, zat
pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan
lain-lain. Ada empat yang termasuk dalam golongan ini, yaitu surfaktan anion
yang bermuatan negatif, surfaktan yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang
tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang bermuatan negatif dan
positif bergantung pada pH-nya. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air
dengan mematahkan ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan
dengan menaruh kepala-kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekorekor hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air. Sabun dapat membentuk
misel (micelles), suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon
panjang plus ujung ion.
Bagian hidrokarbon dari molekul sabun bersifat hidrofobik dan larut dalam
zat-zat non polar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air.
Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan
tidaklah benar-benar larut dalam air, tetapi dengan mudah akan tersuspensi di
dalam air.
Berdasarkan struktur ion : ada tidaknya muatan ion pada rantai panjang
bagian hidrofobiknya, dikenal 5 macam, yaitu : surfaktan kationik, surfaktan
anionik, surfaktan nonionik, surfaktan amfolitik, dan surfaktan alkanolamida.
a) Surfaktan anionik
Surfaktan ini bila terionisasi dalam air/larutan membentuk ion negatif.
Surfaktan ini banyak digunakan untuk pembuatan detergen mesin cuci, pencuci
tangan dan pencuci alat-alat rumah tangga. Surfaktan ini memiliki sifat pembersih
yang sempurna dan menghasilkan busa yang banyak. Contoh surfaktan ini yaitu,
alkilbenzen sulfonat linier, alkohol etoksisulfat, dan alkil sulfat. Surfaktan anionic
merupakan surfaktan yang memiliki gugus hidrofilik anionik. Contoh surfaktan
anionic biasa disebut sabun (sabun asam lemak), garam asam alkilsulfonat
TUGAS UMUM

(komponen utama deterjen sintetis, seperti alkil benzene sulfonat (LAS) ), lemak
alcohol sulfat (komponen utama shampoo atau deterjen netral) dan lain-lain.
Karena sabun asam lemak adalah garam dari asam lemak dan logam basa (garam
asam lemah dan basa kuat), maka sabun ini terhidrolisis dalam air dan larutannya
menjadi sedikit basa. Namun, larutan dari surfaktan anionik lainnya adalah netral.
Larutan deterjen sintetis diatur agar sedikit basa, tapi bukan disebabkan
oleh deterjen itu sendiri (deterjennya netral) melainkan karena efek dari zat
tambahan (natrium karbonat dan lain-lain). Ini merupakan perbedaan utama antara
sabun dan deterjen sintetis. surfaktan anionik yang paling umumdigunakan adalah
Alkyle

Benzene

Sulfonate

(ABS).

Surfaktananionik

ini

sangat

tidak

menguntungkan karena ternyata sangatlambat terurai oleh bakteri pengurai


disebabkan oleh adanya rantaibercabang pada strukturnya. Oleh kerena itu ABS
kemudiandigantikan

oleh

surfaktan

yang

dapat

dibiodegradasi

yang

dikenaldengan Linier Alkilbenzen Sulfonat (LAS).


b) Surfaktan nonionik
Surfaktan ini tidak dapat terionisasi dalam air/larutan sehingga surfaktan
ini tidak memiliki muatan. Dalam pembuatan detergen surfaktan ini memiliki
keuntungan yaitu tidak terpengaruh oleh keadaan air karena surfaktan ini resisten
terhadap air sadah. Selain itu juga detergen yang dihasilkan hanya menghasilkan
sedikit busa. Contohnya alkohol etoksilat.
c) Surfaktan kationik
Surfaktan ini akan terionisasi dalam air/larutan membentuk ion positif.
Dalam detergen, surfaktan ini banyak digunakan sebagai pelembut. Contohnya
senyawa amonium kuarterner.
d) Surfaktan amfolitik.
Bila terionisasi dalam air/larutan akan terbentuk ion positif, ion negative
atau nonionik bergantung pada pH air/larutannya. Surfaktan ini digunakan untuk
pencuci alat-alat rumah tangga. Contoh imidazolin dan betain.
e) Surfaktan Alkanolamida
Amida adalah turunan asam karboksilat yang paling tidak reaktif, karena
itu golongan senyawa ini banyak terdapat di alam. Amida yang terpenting adalah
TUGAS UMUM

protein. Amida dapat bereaksi dengan asam dan reaksi ini tidak membentuk garam
karena amida merupakan basa yang sangat lemah. Selain itu senyawa amida
merupakan nukleofilik yang lemah dan bereaksi sangat lambat dengan alkil
halida. Amida asam lemak pada industri oleokimia dapat dibuat dengan
mereaksikan amina dengan trigliserida, asam lemak atau metil ester asam lemak.
Senyawa amina yang digunakan dalam reaksi amidasi sangat bervariasi seperti
etanolamina dan dietanolamina, yang dibuat dengan mereaksikan amonia dengan
etilen oksida. Alkanolamina seperti etanolamina, jika direaksikan dengan asam
lemak akan membentuk suatu alkanolamida dan melepaskan air. Alkanolamida
merupakan kelompok surfaktan nonionik yang berkembang dengan pesat.

DAFTAR PUSTAKA

TUGAS UMUM

Anonim.2013.Surfaktan. http://id.wikipedia.org/wiki/Surfaktan.Diakses tanggal


18 Oktober 2013.
Anonim.2013.Surfaktan.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27184/4/
Chapter%20II.pdf.Diakses tanggal 18 Oktober 2013.
Nurdiyanto.2013.Surfaktan.http://hanyakimia.blogspot.com/2013/02/surfaktansurface-active -agent.html.Diakses tanggal 18 Oktober 2013.
Romadona,Dony

Noor.2012.Surfaktan

romadona.blogspot.com/2012

dan

Produk.

http://dony-

/09/surfaktan-dan-produk.html.Diakses

tanggal 18 Oktober 2013.


Zainal.2012.Surfaktan

Anionik.

http://alizaala.blogspot.com/p/surfaktan-

anionik.html.Diakses tanggal 18 Oktober 2013.

TUGAS UMUM

Anda mungkin juga menyukai