Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FARMASETIKA II

“ SEDIAAN SIRUP KERING ”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK : TIGA (III)

KELAS/SEM: FARMASI B/ II

1. MARNITA OLLA (184111053)

2. MATILDIS D.P. BERE (184111054) 7. SELVIANA T. KULLA (184111060)

3. MEISSYRINA LAA (184111055) 8. SURYANA W. AMUNG (184111062)

4. NUR ISTYQOMAH (184111056) 9. VILDA J.C. BUAN (184111063)

5. PRISSCY MARITJE A.M.R.TILIS (184111057) 10. WIWIN T. KOFAN (184111064)

6. RIRIN CLAUDIA (184111058) 11. YULENTY E. M. NIAB (184111065

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CITRA HUSADA MANDIRI


KUPANG
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkat-

Nyalah penyusunan makalah matakuliah Faramasetika Dasar II tentang “Sediaan

Suspensi/Sirup Kering” ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat sebagai

pedomaan dalam memenuhi tugas matakuliah Farmasetika Dasar II. Penyususn meyakini

bahwa dalam pembuatan malah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

penyususn mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan

makalh ini di masa yang akan datang.

Untuk itu , akhir kata penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu baik secara langsung mapun tidak langsung.

Kupang, 26 April 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTA ............................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 3
BAB 1....................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 5
1.3 TUJUAN ....................................................................................................................................... 5
BAB II. .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
2.1 DEFENISI PENGENCERAN ...................................................................................................... 6
2.2 TUJUAN DAN MANFAAT PENGENCERAN .......................................................................... 6
2 . 3 JENIS-JENIS PENGENCERAN ................................................. Error! Bookmark not defined.
2.4 PROSEDUR PENGENCERAN .................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5 SUSPENSI KERING ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
2.6 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SUSPENSI KERING ........................................................ 9
a. Kuntungan Sirup/Suspensi Kering .......................................................................................... 9
b. Kerugian Suspensi Kering ...................................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................................... 10
3.2 SARAN ....................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 11
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebelum kita mengetahui apa itu sirup kering terlebih dahulu kita kenali defenisi dari

sirup/suspensi itu sendiri. Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam

bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.

Sirup kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saatakan

digunakan, sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan tidak

larut dalam pembawa air, seperti ampisilin dan amoxicillin (Ofner et al, 1989). Sediaan ini

adalah sediaan yang mengandung campuran kering zat aktif dengan satu atau lebih dapar,

pewarna, pengencer, pendispersi, pengaroma yang sesuai (Depkes RI,1995).

Suspensi kering adalah sejumlah sediaan resmi dan diperdagangkan yang terdiri dari

campuran kering atau serbuk granula, dimaksudkan untuk disuspensikan dalam air atau

pembasah lainnya sebelum pemeberiannya. Sebagaimana telah diketahui bersama sediaan

resmi ini mencantumkan “ untuk suspensi oral” pada judul resminya untuk membedakan dari

suspensi dari yang sudah disuspensikan. Kebanyakan dari obat-obat yang diduat sebagai

campuran kering untuk suspensi oral adala obat-obat antibiotik. Produk kering dibuat secara

komersional guna mengandung obat-obat antibiotik dengan bahan tambahan untuk pewarna,

pemanis, aroma, penstabil, dan pensuspensi atau pengawet yang mungkin diinginkan untuk

meningkatkan satabilitas dari serbuk kering atau campuran granul. Apabila sediaan serbuk atau

sirup kering diberikan kepada pasien, maka apoteker atau ahli farmasi akan membuka serbuk

pada dasar wadah secara perlahan-lahan lalu menambahkan sejumlah air murni sesuai yang

ditunjukkan pada label dan dikocok dengan kencang sampai seluruh suspensi tercampur
merata. Pada umumnya, pencampuran sirup kering dilakukan pada saat mau diminum. Dalam

penambahan sejumlah air secara tepat dapat menghasilkan konsentrasi yang tepat pula.

Dalam makalah ini kami membuat tentang sediaan suspensi kering, yang merupakan

penambahan pelarut pada serbuk yang akan dijadikan larutan biasa disebut sediaan sirup

kering. Disebut sediaan sirup kering karena mulanya adalah serbuk, setelah ditambahkan

aquadest menjadi larutan dan untuk sediaan padat ditambahkan bahan sacharum lactis.

Pengenceran obat harus dilakukan dengan menambahkan bahan yang inert (tidak bereaksi) dan

tidak memiliki efek farmakologi. Pengenceran obat bisa dilakukan untuk membuat sediaan

padat (solid) maupun sediaan cair (liquid), untuk bahan padat misalnya sacharum lactis dan

untuk bahan cair aquadest.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu sediaan sirup kering?

2. Apa alasan atau tujuan sediaan sirup kering?

3. Apa persyaratan sediaan sirup kering?

4. Apa kriteria sediaan sirup kering?

5. Apa keuntungan dan kerugian sirup kering?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi sediaan sirup kering.

2. Untuk mengetahui alasan dan tujuan sediaan sirup kering.

3. Untuk mengetahui persyaratan sediaan sirup kering.

4. Untuk mengetahui kriteria dari sediaan sirup kering.

5. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari sirup kering.


BAB II.

PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI SIRUP KERING


Menurut FI IV suspensi kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air

pada saat digunakan campuran setelah ditambahkan air membentuk dispersi yang homogen

maka dalam bahan formulanya ditambahkan bahan pensuspensi. Suatu suspensi yang kering

adalah campuran sirup dalam keadaan kering yang akan didispersikan dengan air pada saat

akan digunakan dan dalam USP tertera sebagai “ for oral suspension”. Bentuk sediaan ini

digunakan terutama untuk obat yang memiliki stabilitas terbatas dalam pelarut air, seperti

golongan antibiotika . konsentrasi bahan padat sebuah suspensi padat terletak antara 0,5 dan

40%.

2.2 ALASAN DAN TUJUAN SEDIAAN SIRUP KERING


Alasan pembuatan suspensi kering umumnya dibuat karena stabilitas zat aktif d i dalam

pelarut air terbatas baik stabilitas kimia atau stabilitas fisik. Umumnya antibiotik mempunyai

stabilitas yang terbatas di dalam pelarut air. Tujuan dalam pembuatan sediaan sirup kering

adalah agar pasien yang sukar menelan obat, mudah mual dan muntah dapat menggunakan

sirup baik sirup kering maupun basah. Dalam sirup terdapat zat pewarna yang dapat menarik

perhatian pasien, zat pengawet, perasa dan sebagainya. Sirup kering tidak mudah

terkontaminasi dengan mikroorganisme karena pelarut digunaakan atau ditambahkan pada saat

pasien mengkonsumsi obat khususnya obat antibiotik.

2.2.1 Komposisi Suspensi Kering


Komposisi suspensi kering biasanya terdiri dari:

1 . Bahan pensuspensi
Bahan suspensi ditambahkan untuk mengurangi terjadinya endapan. Contoh: gom, peeturi,

tragakan, selulosa, PEG, tween, karbosil metal selulosa merupakan zat pensuspensi yang

digunakan untuk mengentalkan medium dispersi dan membantu terdispersinya suspensi.

2 . Zat pembasah (wetting agent)

Dalam pembuatan suspensi penggunaan zat basah sangat berguna dalam penurunan tegangan

antar mukapartikel padat dan cairan pembasah (Anief, 1994).

Zat pembasah yang sering digunakan dalam pembuatan suspense adalah air, alkoho, gliserin

(Anief, 1989) .

3. Pemanis

contoh : sorbat memberikan viskositas danjuga rasa manis

4. Pengawet

Menurut Boylan 1994 ada tiga kriteria pengawet yang ideal yaitu:

 Pengawet harus efektif terhadap mikroorganisme

 Pengawet harus stabil sifat fisika kimia dan mikrobiologis selama berlaku produk

tersebut

 Pengawet tidak toksik dan tercampur homogen dengan formulasi komponen lainnya.

5. Zat penambah rasa dan aroma

Tujuan penambah rasa dana aroma yaitu untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak yang

ditimbulkan dari zat aktif.

6. Larutan dapar (buffer)


Untuk menjaga kelarutan suatu obat maka suatu suatu sediaan di dapar secara memadai.

Larutan dapar harus memiliki kapasitas memadai dalam kisaran ph yang diinginkan, tidak

dapat merusak prosuk, dapat memberikan rasa dan warna yang dapat diterima produk.

7. Zat penambah warna

Tujuan penambah warna adalah untuk menutup penampilan yang tidak kenal atau menarik

perhatian pasien. Zat warna yang digunakan tidak memberikan efek yang berbahaya, tetapi

memberikan konsisten dengan rasa.

2.2.2 Persyaratan sediaan suspensi atau sirup kering


1. Campuran serbuk atau granul harus homogen, sehingga konsentrasi atau dosis tetap untuk

setiap pemberian obat.

2. Selama rekonstusi campuran serbuk terdispersi secara cepat dan sempurna dalam medium

pembawa.

3. Suspensi yang sudah di rekonstusi larutan dengan mudah didispersikan kembali dan di ulang

oleh pasien untuk memperoleh dosis yang tepat dan sama.

4. Produk akhir haruslah menunjukkan penampilan, rasa, dan aroma menarik.

2.2.3 PERSYARATAN SEDIAAN SIRUP KERING


1. Campuran serbuk atau granul haruslah merupakan campuran homogen, sehingga

konsentrasi atau dosis tetap untuk setiap pemberian obat.

2. Selama rekonstitusi campuran serbuk harus terdispersi secara tepat dan sempurna dalam

medium pembawa.

3. Suspensi yang direkonstitusi harus dengan mudah didispersikan kembali dan di tuang oleh

pasien untuk memperoleh dosis yang tepat dan homogen

4. Produk akhir haruslah menunjukkan penampilan, rasa dan aroma yang menarik.
2.2.4 KRITERIA SEDIAAN SUSPENSI KERING
1. Kadar air serbuk boleh melebihi batas maksimum. Selama penyimpanan serbuk harus stabil

secara fisik seperti tidak terjadi perubahan warna, bau, bentuk dan stabil secara kimia

seperti tidak terjadi perubahan kadar zat aktif dan tidak terjadi perubahan ph yang drastis.

2. Pada saat disuspensikan, serbuk harus terdispersi secara merata diseluruh cairan pembawa

hanya dengan memerlukan sedikit pengadukan.

3. Bila suspensi kering telah dibuat, suspensi kering dapat diterima bila memenuhi kriteria

suspensi yang baik.

2.2.5 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SUSPENSI KERING


a. Kuntungan Sirup/Suspensi Kering

1) Mencegah agregasi campuran serbuk

2) Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia dalam bentuk larutan

b. Kerugian Suspensi Kering

Penambahan air murni dilakukan di akhir untuk menghindari kontaminasi yang dapat

merusak dan memberikan efek yang tidak diinginkan. Apabila penambahan air di awal

umumnya obat antibiotik tidak stabil dalam air yang jangka lama.
BAB III

PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Suspensi kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat

digunakan campuran setelah ditambahkan air membentuk dispersi yang homogen maka dalam

bahan formulanya ditambahkan bahan pensuspensi. Alasan pembuatan suspensi kering

umumnya dibuat karena stabilitas zat aktif d i dalam pelarut air terbatas baik stabilitas kimia

atau stabilitas fisik. Umumnya antibiotik mempunyai stabilitas yang terbatas di dalam pelarut

air.

3.2 SARAN
Saran penulis bagi masyarakat agar lebih kritis dan memperhatikan dengan baik-baik

dalam membeli dan menerima obat, jangan malu untuk bertanya dalam penggunaan ataupun

dosis obat jenis apapun yang diterima. Galilah informasi lebih banyak agar pengetahuanMu

tentang obat-obatan luas.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/323148941/Csp-Makalah-Suspensi-Kering

Bukufarmasetikadasardanhitunganfarmasi/cetakan1/2006/Drs.H.Syamsuni,Apt.

Bukuilmumeracikobat-Gajah Mada University Press/Moh.Anief

Bukudasardasarfarmkologikeperawatan/nafsipublisher/Ns.Nur Falah setyawati,S.Kep.,MPH

Anda mungkin juga menyukai