DISUSUN OLEH:
KELAS/SEM: FARMASI B/ II
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkat-
Suspensi/Sirup Kering” ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat sebagai
pedomaan dalam memenuhi tugas matakuliah Farmasetika Dasar II. Penyususn meyakini
bahwa dalam pembuatan malah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
Untuk itu , akhir kata penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
PENDAHULUAN
sirup/suspensi itu sendiri. Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam
Sirup kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saatakan
digunakan, sediaan tersebut dibuat pada umumnya untuk bahan obat yang tidak stabil dan tidak
larut dalam pembawa air, seperti ampisilin dan amoxicillin (Ofner et al, 1989). Sediaan ini
adalah sediaan yang mengandung campuran kering zat aktif dengan satu atau lebih dapar,
Suspensi kering adalah sejumlah sediaan resmi dan diperdagangkan yang terdiri dari
campuran kering atau serbuk granula, dimaksudkan untuk disuspensikan dalam air atau
resmi ini mencantumkan “ untuk suspensi oral” pada judul resminya untuk membedakan dari
suspensi dari yang sudah disuspensikan. Kebanyakan dari obat-obat yang diduat sebagai
campuran kering untuk suspensi oral adala obat-obat antibiotik. Produk kering dibuat secara
komersional guna mengandung obat-obat antibiotik dengan bahan tambahan untuk pewarna,
pemanis, aroma, penstabil, dan pensuspensi atau pengawet yang mungkin diinginkan untuk
meningkatkan satabilitas dari serbuk kering atau campuran granul. Apabila sediaan serbuk atau
sirup kering diberikan kepada pasien, maka apoteker atau ahli farmasi akan membuka serbuk
pada dasar wadah secara perlahan-lahan lalu menambahkan sejumlah air murni sesuai yang
ditunjukkan pada label dan dikocok dengan kencang sampai seluruh suspensi tercampur
merata. Pada umumnya, pencampuran sirup kering dilakukan pada saat mau diminum. Dalam
penambahan sejumlah air secara tepat dapat menghasilkan konsentrasi yang tepat pula.
Dalam makalah ini kami membuat tentang sediaan suspensi kering, yang merupakan
penambahan pelarut pada serbuk yang akan dijadikan larutan biasa disebut sediaan sirup
kering. Disebut sediaan sirup kering karena mulanya adalah serbuk, setelah ditambahkan
aquadest menjadi larutan dan untuk sediaan padat ditambahkan bahan sacharum lactis.
Pengenceran obat harus dilakukan dengan menambahkan bahan yang inert (tidak bereaksi) dan
tidak memiliki efek farmakologi. Pengenceran obat bisa dilakukan untuk membuat sediaan
padat (solid) maupun sediaan cair (liquid), untuk bahan padat misalnya sacharum lactis dan
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi sediaan sirup kering.
PEMBAHASAN
pada saat digunakan campuran setelah ditambahkan air membentuk dispersi yang homogen
maka dalam bahan formulanya ditambahkan bahan pensuspensi. Suatu suspensi yang kering
adalah campuran sirup dalam keadaan kering yang akan didispersikan dengan air pada saat
akan digunakan dan dalam USP tertera sebagai “ for oral suspension”. Bentuk sediaan ini
digunakan terutama untuk obat yang memiliki stabilitas terbatas dalam pelarut air, seperti
golongan antibiotika . konsentrasi bahan padat sebuah suspensi padat terletak antara 0,5 dan
40%.
pelarut air terbatas baik stabilitas kimia atau stabilitas fisik. Umumnya antibiotik mempunyai
stabilitas yang terbatas di dalam pelarut air. Tujuan dalam pembuatan sediaan sirup kering
adalah agar pasien yang sukar menelan obat, mudah mual dan muntah dapat menggunakan
sirup baik sirup kering maupun basah. Dalam sirup terdapat zat pewarna yang dapat menarik
perhatian pasien, zat pengawet, perasa dan sebagainya. Sirup kering tidak mudah
terkontaminasi dengan mikroorganisme karena pelarut digunaakan atau ditambahkan pada saat
1 . Bahan pensuspensi
Bahan suspensi ditambahkan untuk mengurangi terjadinya endapan. Contoh: gom, peeturi,
tragakan, selulosa, PEG, tween, karbosil metal selulosa merupakan zat pensuspensi yang
Dalam pembuatan suspensi penggunaan zat basah sangat berguna dalam penurunan tegangan
Zat pembasah yang sering digunakan dalam pembuatan suspense adalah air, alkoho, gliserin
(Anief, 1989) .
3. Pemanis
4. Pengawet
Menurut Boylan 1994 ada tiga kriteria pengawet yang ideal yaitu:
Pengawet harus stabil sifat fisika kimia dan mikrobiologis selama berlaku produk
tersebut
Pengawet tidak toksik dan tercampur homogen dengan formulasi komponen lainnya.
Tujuan penambah rasa dana aroma yaitu untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak yang
Larutan dapar harus memiliki kapasitas memadai dalam kisaran ph yang diinginkan, tidak
dapat merusak prosuk, dapat memberikan rasa dan warna yang dapat diterima produk.
Tujuan penambah warna adalah untuk menutup penampilan yang tidak kenal atau menarik
perhatian pasien. Zat warna yang digunakan tidak memberikan efek yang berbahaya, tetapi
2. Selama rekonstusi campuran serbuk terdispersi secara cepat dan sempurna dalam medium
pembawa.
3. Suspensi yang sudah di rekonstusi larutan dengan mudah didispersikan kembali dan di ulang
2. Selama rekonstitusi campuran serbuk harus terdispersi secara tepat dan sempurna dalam
medium pembawa.
3. Suspensi yang direkonstitusi harus dengan mudah didispersikan kembali dan di tuang oleh
4. Produk akhir haruslah menunjukkan penampilan, rasa dan aroma yang menarik.
2.2.4 KRITERIA SEDIAAN SUSPENSI KERING
1. Kadar air serbuk boleh melebihi batas maksimum. Selama penyimpanan serbuk harus stabil
secara fisik seperti tidak terjadi perubahan warna, bau, bentuk dan stabil secara kimia
seperti tidak terjadi perubahan kadar zat aktif dan tidak terjadi perubahan ph yang drastis.
2. Pada saat disuspensikan, serbuk harus terdispersi secara merata diseluruh cairan pembawa
3. Bila suspensi kering telah dibuat, suspensi kering dapat diterima bila memenuhi kriteria
2) Beberapa bahan obat tidak stabil jika tersedia dalam bentuk larutan
Penambahan air murni dilakukan di akhir untuk menghindari kontaminasi yang dapat
merusak dan memberikan efek yang tidak diinginkan. Apabila penambahan air di awal
umumnya obat antibiotik tidak stabil dalam air yang jangka lama.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Suspensi kering adalah suatu campuran padat yang ditambahkan air pada saat
digunakan campuran setelah ditambahkan air membentuk dispersi yang homogen maka dalam
umumnya dibuat karena stabilitas zat aktif d i dalam pelarut air terbatas baik stabilitas kimia
atau stabilitas fisik. Umumnya antibiotik mempunyai stabilitas yang terbatas di dalam pelarut
air.
3.2 SARAN
Saran penulis bagi masyarakat agar lebih kritis dan memperhatikan dengan baik-baik
dalam membeli dan menerima obat, jangan malu untuk bertanya dalam penggunaan ataupun
dosis obat jenis apapun yang diterima. Galilah informasi lebih banyak agar pengetahuanMu
https://www.scribd.com/document/323148941/Csp-Makalah-Suspensi-Kering
Bukufarmasetikadasardanhitunganfarmasi/cetakan1/2006/Drs.H.Syamsuni,Apt.