Anda di halaman 1dari 3

Tugas pendahuluan 2

1. Cari data (dari penelitian yang telah dilakukan) harga CMC dari surfaktan terhadap masing-
masing zat berkhasiat
Jawab:
a. Dextrometorfan HBr
 Nilai CMC tween 80 terhadap dextrometorfan HBr adalah 5,9 µg/mL
 Nilai CMC span 80 dextrometorfan HBr adalah 6,3 µg/mL

b. Paracetamol
 Nilai cmc Ryoto® sugar ester diperoleh pada konsentrasi surfaktan 0,006 mg/ml.
kadar parasetamol terlarut dalam sediaan pada konsentrasi surfaktan dititik CMC
0,006 mg/ml dan sedikit diatas titik CMC 0,007 mg/ml berturut-turut adalah 1,899
g/100 ml dan 1,985 g/100 ml

2. terangkan keuntungan dan kerugian masing-masing surfaktan sebagai bahan pensolubilisasi

Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu surfaktan yang larut dalam
minyak dan surfaktan yang larut dalam air.

1. Surfaktan yang larut dalam minyak


Ada tiga yang termasuk dalam golongan ini yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa
fluorokarbon, dan senyawa silikon.
2. Surfaktan yang larut dalam pelarut air
Golongan ini banyak digunakan antara lain sebagai zat pembasah, zat pembusa, zat
pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada empat
yang termasuk dalam golongan ini, yaitu surfaktan anion yang bermuatan negatif, surfaktan
yang bermuatan positif, surfaktan nonion yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan
amfoter yang bermuatan negatif dan positif bergantung pada pH-nya.
a. Surfaktan anionic
Surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu anion. Surfaktan ini membentuk
kelompok surfaktan yang paling besar dari jumlahnya. Sifat hidroliknya berasal dari
bagian kepala ionik yang biasanya merupakan gugus sulfat atau sulfonat Beberapa
contoh dari surfaktan anionik adalah linier alkilbenzen sulfonat (LAS), alkohol sulfat
(AS), alpha olefin sulfonat (AOS) dan parafin atau secondary alkane sulfonat (SAS).
Keuntungan dan kerugian
Surfaktan ini bila terionisasi dalam air/larutan membentuk ion negatif. Surfaktan ini
memiliki sifat pembersih yang sempurna dan menghasilkan busa yang banyak.
Surfaktan jenis ini banyak digunakan pada industri laundri dan juga efektif
dimanfaatkan dalam proses perbaikan atau perawatan tanah yang tercemar minyak dan
senyawa hidrofobik lainnya.
b. Surfaktan kationik
Surfaktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu kation. Contohnya garam alkil
trimethil ammonium, garam dialkil-dimethil ammonium dan garam alkil dimethil benzil
ammonium.
Keuntungan dan kerugian
surfaktan ini banyak digunakan sebagai pelembut. Contohnya senyawa amonium
kuarterner, surfaktan kationik (muatan positif) meningkatkan packing molekul surfaktan
anionik (muatan negatif) pada antarmuka air. Dan  surfaktan kationik bisa sebagai agen
disinfektan.
c. Surfaktan nonionik
Surfaktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan. Surfaktan sejenis ini tidak berdisosiasi
dalam air, tetapi bergantung pada struktur (bukan keadaan ion-nya) untuk mengubah
hidrofilitas yang membuat zat tersebut larut dalam air. Surfaktan nonionik biasanya
digunakan bersama-sama dengan surfaktan aniomik. Contohnya ester gliserin asam
lemak, ester sorbitan asam lemak, ester sukrosa asam lemak, polietilena alkil amina,
glukamina, alkil poliglukosida, mono alkanol amina,
Keuntungan dan kerugian
Beberapa surfaktan jenis ini dapat digunakan pada berbagai nilai pH dan sangat toleran
terhadap konsentrasi elektrolit. Surfaktan nonionik merupakan surfaktan yang tidak
berdisosiasi dalam air, kelarutannya diperoleh dari sisi polarnya. Dalam pembuatan
detergen surfaktan ini memiliki keuntungan yaitu tidak terpengaruh oleh keadaan air
karena surfaktan ini resisten terhadap air sadah. Selain itu juga detergen yang dihasilkan
hanya menghasilkan sedikit busa. 
d. Surfaktan amfoter
Surfaktan yang bagian alkilnya mempunyai muatan positif dan negatif. Contohnya
surfaktan yang mengandung asam amino, betain, fosfobetain. Surfaktan pada umumnya
disintesis dari turunan minyak bumi, seperti linier alkilbensen sulfonat (LAS), alkil
sulfonat (AS), alkil etoksilat (AE) dan alkil etoksilat sulfat (AES).
Keuntungan dan kerugian
dapat membantu meningkatkan busa,dan bahkan mengurangi iritasi. Juga digunakan
untuk rambut bayi dan produk pembersih lain yang memerlukan kelembutan.
Kekurangan adalah bahwa mereka tidak memiliki sifat pembersihan yang baik dan tidak
berfungsi dengan baik sebagai emulsifier. Senyawa amfoter adalah senyawa yang dapat
bersifat asam atau basa, tergantung kondisi lingkungannya dan senyawa ini akan
berkebalikan dengan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai