Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PENCELUPAN KAIN WOL

DAN SUTERA DENGAN ZAT WARNA REAKTIF DINGIN VARIASI


NaCI
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Pencelupan 1

Disusun oleh :

Nadhira Rahmanda Putri (21420043)

Rafly Prahmantia Putra (21420046)

Nurhasanah Ummil Atqiya (21420049)

Maghfira Izzani Fadillah (21420058)

PROGRAM STUDI KIMIA TEKSTIL

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2022
I. MAKSUD DAN TUJUAN
- Mengetahui dengan baik prinsip dasar proses pencelupan wol dan
sutera dengan zat warna reaktif dingin
- Dapat membuat perencanaan proses pencelupan wol dan sutera
dengan zat warna reaktif dingin
- Mampu mengevaluasi dan menganalisa hasil proses pencelupan

II. TEORI DASAR

III. DIAGRAM ALIR

persiapan proses
pencucia bilas dan evaluasi
larutan pencelup
n sabun keringkan akhir
celup an
IV. ALAT DAN BAHAN
 Alat :
1. Gelas ukur
2. Gelas piala
3. Pipet
4. Pengaduk
5. Timbangan
6. Gunting
7. Bunsen atau kompor
 Bahan :
1. Kain wol dan sutera
2. Zat warna reaktif dingin
3. Pembasah
4. NaCI
5. (NH4)2SO4
6. Sabun

V. RESEP
4.1 Resep Pencelupan :

Zat warna reaktif dingin : 2% owf


Pembasah : 1 ml/L

Asam Asetat : 1 ml/L

Perata (leveling) : 1 ml/L

NaCI : 10 g/L, 15 g/L, 20 g/L, 25 g/L

Vlot : 1 : 50

Suhu, waktu : 600C , 30 menit

4.2 Resep pencucian :

Teepol : 1 ml/L

Suhu : 60°C

Waktu : 15 menit

Vlot : 1:50

VI. FUNGSI ZAT


- Asam asetat 30% berfungsi untuk mendapatkan suasana asam agar
serat bermuatan positif
- NaCI pada pH >3 berfungsi untuk mendorong penyerapan zat warna,
sedangkan pada pH rendah berfungsi sebagai perata
- Pembasah berfungsi untuk meratakan dan mempercepat proses
pembasahan kain.
- Sabun netral berfungsi untuk proses pencucian
- Ammonium hidroksida berfungsi untuk memberi suasana agak alkali
larutan pencelupan pada akhir proses pencelupan

VII. DATA PENGAMATAN


1.1 Ketuaan warna
Data pengamatan atau evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan
metode rangking 1-4 dan angka 1 memiliki ketuaan warna yang
terbaik.
1.2 Kerataan warna
Data pengamatan atau evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan
metode rangking range 1-4 dengan 4 memiliki kerataan warna yang
terbaik.
Berikut tabel pengamatan untuk pencelupan zat warna reaktif dingin
variasi NaCI :

Variasi Hasil uji sampel kain Rangking Rangking


ketuaan kerataan

NaCI 10 g/L 4

NaCI 15 g/L 3

NaCI 20 g/L 2

NaCI 25 g/L 1

VIII. DISKUSI
IX. KESIMPULAN
X. DAFTAR PUSTAKA
Karyana, Dede. Elly K. 2005. Bahan Ajar Praktikum PENCELUPAN I
(PENCELUPAN SERAT KAPAS, WOL, DAN SUTRA). Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil.
XI. LAMPIRAN
9.1 Perhitungan Resep Pencelupan
 Variasi Nacl 10 g/l
Berat bahan: 2,01 gram
Kebutuhan larutan: 2,01 ×50=100,5ml /l
2 100
Zat warna: ×2,01=0,0402× =4,02 ml/l
100 1
1
Pembasah: ×100,5=0,1 ml/l
1000
10
NaCl: ×100,5=1,005 g /l
1000
1
Asam asetat : ×100,5=0,1 ml/l
1000
1
Perata : ×100,5=0,1 ml/ L
1000
Kebutuhan air: 100,5−4,02−0,1−0,1−0,1=96,18 ml /l

 Variasi NaCl 15 g/l


Berat bahan: 2,08 gram
Kebutuhan larutan: 2,08 ×50=104 ml /l
2 100
Zat warna: ×2,08=0,0416 × =4,16 ml/l
100 1
1
Pembasah: ×104=0,1 ml /l
1000
15
NaCl: ×104=1,56 g/ l
1000
1
Asam asetat : ×104=0,1 ml /l
1000
1
Perata : ×104=0,1 ml /L
1000
Kebutuhan air: 104−0,1−0,1−0,1−4,16=99,54 ml /l

 Variasi NaCl 20 g/l


Berat bahan: 1,81 gram
Kebutuhan larutan: 1,81 ×50=90,5 ml/l
2 100
Zat warna: ×1,81=0,0362× =3,62 ml /l
100 1
1
Pembasah: × 90,5=0,09 ml /l
1000
20
NaCl: × 90,5=1,81 g /l
1000
1
Asam asetat : ×105=0,09 ml /l
1000
1
Perata : ×105=0,09 ml / L
1000
Kebutuhan air: 90,5−0,09−0,09−0,09−3,62=86,61 ml /l

 Variasi NaCl 25 g/l


Berat bahan: 1,85 gram
Kebutuhan larutan: 1,85 ×50=92,5 ml/l
2 100
Zat warna: ×1,85=0,037 × =3,7 ml /l
100 1
1
Pembasah: × 92,5=0,09 ml /l
1000
25
NaCl: × 92,5=2,3 g/l
1000
1
Asam asetat : × 92,5=, 09 ml /l
1000
1
Perata : × 92,5=0,09 ml /L
1000
Kebutuhan air: 92,5−0 , 09−0 ,09−0 , 09−3,7=88,5 ml /l

9.2 Perhitungan Resep Pencucian


 Variasi NaCl 10 g/l
Kebutuhan larutan : 2,01 ×50=100,5ml /l
1
Teepol : ×100,5=0,1 ml/l
1000

 Variasi NaCl 15 g/l


Kebutuhan larutan : 2,08 ×50=104 ml /l
1
Teepol : ×104=0,1 ml /l
1000

 Variasi NaCl 20 g/l


Kebutuhan larutan : 1,81 ×50=90,5 ml/l
1
Teepol : × 90,5=0,09 ml /l
1000

 Variasi NaCl 25 g/l


Kebutuhan larutan : 1,85 ×50=92,5 ml/l
1
Teepol : × 92,5=0,09 ml /l
1000

Anda mungkin juga menyukai