Anda di halaman 1dari 60

ASAM ASETAT ( CH3COOH ) Dalam Larutan

No Tujuan Praktikum Keterangan


1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar Asam Asetat Dalam Larutan
2. Prinsip Percobaan Alkalimetri
3. Prosedur Percobaan
3.1.1 Baku Primer 100 ml Asam Okslat 0,1 N

N x BE x Mr x Volum Larutan
Massa Asam Oksalat =
1000

0,1 x 0,5 x 126,03 x 100


Massa Asam Oksalat = = 0,63015 gr
1000

Pembuatan :
1.Siapkan labu ukur takar dan corong yang bersih.
2.Timbang teliti Asam Oksalat dalam timbangan analytical
balance 0,63015 gram.
3.Masukkan dalam labu takar 100 ml melalui coong.
4.Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut.
5.Tambahkan air, ad 100 ml

3.1.2 Baku Skunder 150 ml NaOH 0,1 N

N x BE x Mr x Volum Larutan
Massa NaOH =
1000

0,1 x 1 x 40,00 x 150


Massa NaOH = = 0,6 gram = 600 mg
1000

Pembuatan :
1.Timbang NaOH dengan timbanganbiasa.
2.Masukkan dalam Erlenmeyer, Larutkan dengan air secukupnya.
3.Tambahkan air ad 150 ml

3.1.3 Indikator 500 ml Phenol Phtalein ( FI edisi III halaman 675 )


Untuk 100 ml PP dibutuhkan :
200 mg PP , 50 ml edtanol 90%, air sampai 100 ml.
Untuk 5 ml PP dibutuhkan :

25 ml
1.Phenol Phtalein = x 200 mg = 50 mg
100 ml

25 ml
2. Etanol 90% = x 60 ml = 15 ml
100 ml

90% x 15 ml
Etanol 96% = = 14,0625 ml
96%

3. Air ad 25 ml

No Tujuan Praktikum Keterangan


Pembuatan :
1.Timbang Serbuk PP dengan timbangan biasa.
2.Masukkan kedalam Erlenmeyer bertutup.
3.Tambahkan 25 ml etanol 90% ( Karena yang tersedia etanol
96%. Maka etanol 96% = 23,4375 ml , kemudian
ditambahkan air ad 15 ml ). Kocok
4.Tambahkan air lagi ad 25 ml

3.2 Pembakuan Cara Kerja :


Larutan Baku 1.Isi Buret dengan NaOH
Sekunder 2.Pipet 10,0 ml Asam Oksalat, masukkan dalam Erlenmeyer.
3.Tambahkan indicator PP 2 tetes
4.Titrasi dengan NaOH sampai berwarna pink, lakukan titrasi
3x

3.3 Penetapan Kadar

3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan Sampel Asam Asetat dalam larutan :


1.Pipet 10.0 ml Sampel ( Asam Asetat )
2.Masukkan ke dalam labu akar 100 ml
3. Masukkan ir sampai 100 ml, kocok sampai homogen

3.3.2 Penetapan Kadar Sampel ( Asam Asetat )


1.Pipet 10,0 ml sampel ( Asam Asetat ), lalu masukkan dalam
Erlenmeyer
2.Tambahkan indikator PP 2 tetes
3.Titrasi dengan NaOH sampai berwarna pink. Lakukan titrasi
3x

4. Alat dan Bahan Alat yang digunakan :


1.Biuret 6. Erlenmeyer
2.Pipet gondok 10,0 ml 7. Gelas Takar
3.Labu takar 100 ml 8. Pipet Tetes
4.Timbangan Analitik 9. Corong
5.Timbangan Biasa 10. Karet Hisap

Preaksi :
1.Larutan NaOH ( BS ) 3. Larutan Asam Asetat
2.Larutan Asam Oksalat ( BP ) 4. Larutan Indikator PP

5. Reaksi – Reaksi

5.1 NaOH + Asam Oksalat :


O
O
C OH C ONa
NaOH + ONa + H2O
C OH C
O O

5.2 Reaksi Penetapan NaOH + Asam Oksalat


Kadar NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O

No Tujuan Praktikum Keterangan


5.2 Reaksi Penetapan NaOH + Asam Asetat
Kadar NaOH + CH3COOH CH3COONa + H2O

6. Data – Data
6.1 Data Pengukuran Volum Asam Oksalat Volum Asam Asetat ( Sampel )
V1 = 10,0 ml V1 = 10,0 ml
V2 = 10,0 ml V2 = 10,0 ml
V3 = 10,0 ml V3 = 10,0 ml

6.2 Data Titrasi


6.2.1 Titrasi Volum NaOH Volum Rata – rata
Pembakuan NaOH V1 = 0,00 – 9,6 = 9,6 ml 9,6 + 9,8 + 9,8
dengan Asam Asetat V2 = 10,00 – 19,8 = 9,8 ml 3
V3 = 20,00 – 29,8 = 9,8 ml ʋ = 9,73 ml

6.2.2 Titrasi Volum NaOH untuk Asam Asetat Volum Rata – rata
Penetapan Kadar V1 = 0,00 – 16,4 = 16,4 ml 16,4 + 16,5 + 16,6
Sampel V1 = 17,00 – 33,5 = 16,5 ml 3
V3 = 10,00 – 26,7 = 16,6 ml ʋ = 16,5 ml

6.3Data hasil
Perhitungan
6.3.1 Normaliter BP Massa zat x 1000 x valensi
( Asam Asetat ) N=
Mr Zat x Volume

0,6398 x 1000 x 2
N= = 0,1015 N
126,03 x 100

6.3.2 Normaliter BS Volum BP x NBP


( NaOH ) N=
V rata-rata NaOH

10 x 0,1015
N= = 0,1043 N
9,,73

6.3.3 Kadar Sampel mmolek asam asetat = mmolek NaOH


= V rata-rata NaOH x N NaOH

mmolek asam asetat = mmolek asam asetat x BE


= V rata-rata NaOH x N NaOH x BE

Massa asam asetat = mmolek asam asetat x Mr Asam Asetat


= Vrata-rata NaOH x N Naoh X BE x Mr
= 16,5 x 0,1043 x 1 x 60,05
= 103,343 mg

Massa asam asetat = 0,103343 gram

Dalam 100 ml sampel encer ( 10,0 ml sampai asli )

100 ml
Massa asam asetat = x 0,103343 gram= 1,03343 gram
10 ml

No Tujuan Praktikum Keterangan


1,03343
Kadar Asam Asetat = x 100% = 10,3343 %
10
7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 10.3343%
( Asam Asetat )

Pembimbing :

1. Eddy Utomo
2. Drs. H. Benyamin Noor,Apt.
3. Dra Kusriati
4. Lilis Maryanti, Amf,S.Pd

ACID BORIC ( H3BO3 ) Dalam Larutan

No Tujuan Praktikum Keterangan


1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar Acid Boric Dalam Larutan
2. Prinsip Percobaan Alkalimetri
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan
Larutan Baku
3.1.1 Baku Primer 50 ml Kalium Biftalat 0,1 N
N x BE x Mr x Volum Larutan
Massa Kalium Biftalat =
1000

0,1 x 1 x 2004,24 x 50
Massa Kalium Biftalat = = 1,0212 gram
1000

Pembuatan :
1.Siapkan labu takar dan corong yang bersih
2.Timbang teliti Kalium Biftalat dalam timbangan analytical
balance ± 1,0212 gram.
3.Masukkan dalam labu ukur 50 ml melalui corong
4.Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut
5. Tambahkan air, ad 500 ml

3.1.2 Baku Sekunder 500 ml NaOH 0,1 N

N x BE x Mr x Volum Larutan
Massa NaOH =
1000

0,1 x 1 x 40,00 x 500


Massa NaOH = = 2 gram
1000

Pembuatan :
1.Timbang NaOH dengan timbangan biasa
2. Masukkan dalam Erlenmeyer, Larutkan dengan air
secukupnya.
3. Tambahkan air ad 500 ml.

3.1.3 Indikator 500 ml Phenol Phtalein ( FI edisi III halaman 675 )


Untuk 100 ml PP dibutuhkan :
200 mg PP , 50 ml edtanol 90%, air sampai 100 ml.
Untuk 50 ml PP dibutuhkan :

50 ml
1.Phenol Phtalein = x 200 mg = 100 mg
100 ml

50 ml
2. Etanol 90% = x 50 ml = 25 ml
100 ml

90% x 25 ml
Etanol 96% = = 23,4375 ml
96%

Air ad 25 ml
3. Air ad 50 ml

No Tujuan Praktikum Keterangan


Pembuatan :
1.Timbang serbuk PP dengan timbangan biasa
2. Masukka kedalam Erlenmeyer bertutup
3. Tambahkan 25 ml etanol 90% , Kocok hingga larut.
4.Tambahkan air lagi ad 50 ml

3.2 Pembakuan Larutan Cara Kerja :


Baku Sekunder 1.Isi biuret dengan NaOH
2.Pipet 10,0 ml Kalium Biflatat, masukkan dalam
Erlenmeyer
3. Tambahkan indicator PP 3 tetes
4. Titrasi dengan NaOH sampai berwarna pink, Lakukan
titrasi 3x

3.3 Penetapan Kadar


3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan sampel Acid Boric, dalam Larutan :
1.Pindahkan secara kuantitatif, sampel ( Acid Boric ) dalam
labu takar 100 ml
2. Tambahkan air, kocok hingga larut
3. Tambahkan air ad 100 ml

3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan kadar Sampel ( Acid Boric )


1.Pipet 10,0 ml sampel, lalu masukkan dalam erlenmeyer
2.Tambahkan 5 ml gliserin
3.Tambahkan 3 tetes PP, lalu titrasi dengan NaOH hingga
warna pink, Lakukan titrasi 3 x

4. Alat dan Bahan Alat yang digunkan :


1.Biuret 6. Erlenmeyer
2.Pipet gondok 10,0 ml 7. Gelas Takar
3.Labu Takar 50 ml 8. Pipet tetes
4. Timbangaan Analitik 9. Corong
5.Timbangan Biasa 10. Karet Hisap

5. Reaksi – Reaksi
5.1 Reaksi Pembakuan NaOH dengan Kalium Biflatat

COOK COONa
NaOH + O O + H2O
COOH COOK

5.2 Reaksi Penetapan NaOH dengan Acid Boric


Kadar NaOH + H3BO3 H2NaBO3 + H2O

6. Data – Data
6.1 Data Pengukuran Volum Kalium Biftalat Volum Acid Boric ( Sampel )
V1 = 10,0 ml V1 = 10,0 ml
V2 = 10,0 ml V2 = 10,0 ml
V3 = 10,0 ml V3 = 10,0 ml

No Tujuan Praktikum Keterangan


6.2 Data Titrasi
6.2.1 Titrasi Pembakuan Volum Volum Rata –Rata
NaOH dengan Kalium V1 = 0,00 – 9,3 = 9,3 ml 9,3 + 9,3 +9,5
Biftalat V2 = 10,00 – 19,3 = 9,3 ml 3
V3 = 20,00 – 29,,3 = 9,5 ml ʋ = 9,36 ml

6.2.2 Titrasi Penetapan Volum NaOH untuk Acid Boric Volum Rata- Rata
Kadar Boric V1 = 0,00 – 7,5 = 7,2 ml 9,3 + 9,3 +9,5
V2 = 10,00 – 17,5 = 7,5 ml 3
V3 = 20,00 – 27,6 = 7,6 ml ʋ = 7,56 ml

6.3 Data hasil perhitungan


6.3.1 Normaliter BP Massa zat x 1000 x valensi
( Kalium Biftalat ) N=
Mr zat x Volume
1,0155 x 1000 x valensi
N= = 0,0994 N
204,24 x 50

6.3.2 Normaliter BS Volum BP x NBP


( NaOH ) N=
V rata – rata NaOH
10 x 0,0994
N= = 0,106196 N
9,36

6.3.3 Kadar Sampel Mmolek Acid Boric = mmolek NaOH


Mmolek Acid Boric = mmplek Acid Boric x BE
=V Rata – rata NaOHxN NaOH x BE
Massa Acid Boric = mmol Acid Boric x Mr Acid Borik
= V rata–rata NaOHxN NaOHxBExMr
= 7,56 x 0,106196 x 1 x 6183
= 49,6397 mg
Massa Acid Boric = 0,0496397 gram
0,0496397
Kadar Acid Boric = x 100 % = 0,496397 %
10

7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 0,496397 %
( Acid Boric )
7.2 Kadar Sebenarnya 0,501 %
7.3 Penyimpanan 0,501 % - 0,4963 %
X 100 % = 0,9361 %
0,501 %
Pembimbing :

1.Eddy Utomo

2.Drs. H.Benyamin Noor,Apt

3.Dra Kusriarti

4.Lilis Maryanti, Amf, S.PD

Acetosal ( C9H8O4 ) dalam Saccharum Lactis

No Tujuan Praktikum Keterangan


1. Tujuan Praktikum Penetapan kadar Acetosal dalam Lactosum ( Sacch Lactiis )
2. Prinsip Percobaan Alkalimetri
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan
Larutan Baku
3.1.1 Baku Primer 100 ml Asam Oksalat 0,1 N
N x Mr x Volum Larutan
Massa Asam Oksalat =
1000 x Valensi

0,1 x 126,03 x 100


Massa Asam Oksalat = = 0,63015gram
1000 x 2

Pembuatan :
1.Siapkan labu takar dan corong yang bersih
2.Timbang teliti Asam Oksalat dalam timbangan analytical
balance ± 0,63015 gram.
3.Masukkan dalam labu 100 ml melalui corong
4.Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut
5. Tambahkan air, ad 100 ml

3.1.2 Baku Sekunder 100 ml NaOH 0,1 N


N x Mr x Volum Larutan
Massa NaOH =
1000 x Larutan

0,1 x 1 x 40,00 x 100


Massa NaOH = = 0,4 gram
1000

Pembuatan :
1.Timbang NaOH dengan timbangan biasa
2. Masukkan dalam Erlenmeyer, Larutkan dengan air
secukupnya.
3. Tambahkan air ad 100 ml.

3.1.3 Indikator 50 ml Phenol Phtalein ( FI edisi III halaman 675 )


Untuk 100 ml PP dibutuhkan :
200 mg PP , 50 ml etanol 90%, air sampai 100 ml.
Untuk 50 ml PP dibutuhkan :

50 ml
1.Phenol Phtalein = x 200 mg = 100 mg
100 ml

50 ml
2. Etanol 90% = x 50 ml = 25 ml
100 ml

90% x 25 ml
Etanol 96% = = 23,4375 ml
96%

Air ad 25 ml
3. Air ad 50 ml

Pembuatan :
1.Timbang serbuk PP dengan timbangan biasa
No Tujuan Praktikum Keterangan
2.Masukkan kedalam Erlenmeyer bertutup.
3.Tambahkan 25 ml etanol 90% ( Karena yang tersedia etanol
96%. Maka etanol 96% = 23,4375 ml , kemudian ditambahkan air
ad 15 ml ). Kocok
4.Tambahkan air lagi ad 50b ml

3.2 Pembakuan Cara Kerja :


Larutan Baku 1.Isi Buret dengan NaOH
Sekunder 2.Pipet 10,0 ml Asam Oksalat, masukkan dalam Erlenmeyer.
3.Tambahkan indicator PP 2 tetes
4.Titrasi dengan NaOH sampai berwarna pink, lakukan titrasi 3 x
3.3 Penetapan Kadar

3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan Sampel Acetosal :


1.pindahkan dalam mortir dari dalam pot
2. Gerus homogen sampel
3. masukkan ke dalam pot, lalu timbang

3.3.2 Penetapan Kadar Sampel ( Acetosal )


1.Timbang teliti sampel ± 200 mg
2. Masukkan dalam Erlenmeyer
3. Tambahkan 10 ml etanol 96%. Kocok hingga larut
4. Tambahkan 5 ml aqudest
5. Tambahkan 1 – 2 tetes Indikator
6. Titrasi dengan NaOH sampai berwarna pink. Lakukan titrasi 3 x

4. Alat dan Bahan Alat yang digunakan :


1.Biuret 6. Erlenmeyer
2.Pipet gondok 10,0 ml 7. Gelas Takar
3.Labu takar 100 ml 8. Pipet Tetes
4.Timbangan Analitik 9. Corong
5.Timbangan Biasa 10. Karet Hisap

Preaksi :
1.Larutan NaOH ( BS ) 3. Larutan Asam Asetat
2.Larutan Asam Oksalat ( BP ) 4. Larutan Indikator PP
5. Reaksi – Reaksi

5.1 NaOH + Acetosal :


O
O
C OH C ONa
2 NaOH + ONa + 2H2O
C OH C
O O

5.2 Reaksi Penetapan NaOH + Asam Oksalat :


Kadar
COOH etanol COONa
NaOH + O O + H2O
O ( CH3OH ) O(CH3CO)

6. Data – data
6.1 Data Pengukuran Volum Asam Oksalat Masa Acetosal
V1 = 10,0 ml M1 = 0,1986 gr

No Tujuan Praktikum Keterangan


V1 = 10,0 ml M2 = 0,2330 gr
V2 = 10,0 ml M3 = 0,2100 gr

6.2 Data Titrasi


6.2.1 Titrasi Volum NaOH : Volum Rata –Rata
Pembakuan NaOH V1 = 0,0 – 9,6 = 9,6 9,3 + 9,3 +9,5
dengan Asam Oksalat V2 = 10,0 – 19,7 = 9,7 3
V3 = 21,0 – 30,06 = 9,6 ʋ = 9,633 ml

6.2.2 Titrasi Volum NaOH untuk Acetosal


Penetapan Kadar V1 = 0,00 – 5,2 = 5,2
Acetosal V2 = 10,00 – 20,1 = 5,1
V3 = 20,00 – 27,3 = 5,3

6.3 Data Perhitungan


6.3.1 Normaliter BP Massa zat x 1000 x valensi
( Asam Oksalat ) N=
Mr zat x Volume

0,6225 x 1000 x 2
N= = 0,09878 N
126,03 x 100
6.3.2 Normaliter BS Volum BP x NBP
( NaOH ) N=
V rata – rata NaOH

10 x 0,0994
N= = 0,1060,10254 N
9,633
6.3.3 Mmolek Acetosal = mmolek NaOH
Massa Acetosal = V1 NaOH x N NaOH x BE x Mr Acetosal
1000

I.Massa Acetosal = 5,2 x 0,10254 x1 x 180,16


1000 = 0,0960 gr
0,0960
%Kadar Acetosal = x 100 % = 48,33 %
0,1986

II.Massa Acetosal = 5,1 x 0,10254 x 1 x 180,16


1000 = 0,0,0942 gr
0,0942
%Kadar Acetosal = x 100 % = 40,42 %

0,2330
III.Massa Acetosal = 5,3 x 0,10254 x 1 x 180,16
1000 = 0,0,0979 gr
0,0979
%Kadar Acetosal = x 100 % = 46,61 %
0,2100

Rata – Rata = 5,1 x 0,10254 x 1 x 180,16


3 = 45,12%

7. Kesimpulan
7.1. Kasar Sebenarnya 45,12 %
( Acetosal )
7.2 Kadar Sebenarnya 48,26 %
7.3 Penyimpangan 48,26 % - 45,12 %
x 100% = 6,506 %
48,26 %
COOH

Acid Salicyl ( O ) dalam Talcum

OH
No Tujuan Praktikum Keterangan
1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar Acid Boric Dalam Larutan
2. Prinsip Percobaan Alkalimetri
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan COOH
Larutan Baku
3.1.1 Baku Primer 100 ml Kalium Biftalat 0,1 N

N x Mr x Volum Larutan
Massa Asam Oksalat =
1000 x valensi

0,1 x 126 x 100


Massa Asam Oksalat = = 0,63015 gram
1000 x 2

Pembuatan :
1.Siapkan labu takar dan corong yang bersih
2.Timbang teliti Asam Oksalat dalam timbangan analytical
balance ± 0,63015b gram.
3.Masukkan dalam labu ukur 100 ml melalui corong
4.Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut
5. Tambahkan air, ad 100 ml

3.1.2 Baku Sekunder 500 ml NaOH 0,1 N

N x Mr x Volum Larutan
Massa NaOH =
1000 xvalensi

0,1 x 1 x 40,00 x 200


Massa NaOH = = 0,8 gram
1000 x 1
Pembuatan :
1.Timbang NaOH dengan timbangan biasa
2. Masukkan dalam Erlenmeyer, Larutkan dengan air
secukupnya.
3. Tambahkan air ad 200 ml.
3.1.3 Indikator 50 ml Phenol Phtalein ( FI edisi III halaman 675 )
Untuk 100 ml PP dibutuhkan :
200 mg PP , 50 ml edtanol 90%, air sampai 100 ml.
Untuk 50 ml PP dibutuhkan :

50 ml
1.Phenol Phtalein = x 200 mg = 100 mg
100 ml

50 ml
2. Etanol 90% = x 50 ml = 25 ml
100 ml

90% x 25 ml
Etanol 96% = = 23,4375 ml
96%

Air ad 25 ml

No Tujuan Praktikum Keterangan


3. Air ad 50 ml

Pembuatan :
1.Timbang serbuk PP dengan timbangan biasa
2. Masukka kedalam Erlenmeyer bertutup
3. Tambahkan 25 ml etanol 90% , Kocok hingga larut.
4.Tambahkan air lagi ad 50 ml

3.2 Pembakuan Larutan Cara Kerja :


Baku Sekunder 1.Isi biuret dengan NaOH
2.Pipet 10,0 ml Kalium Biflatat, masukkan dalam
Erlenmeyer
3. Tambahkan indicator PP 2 tetes
4. Titrasi dengan NaOH sampai berwarna pink, Lakukan
titrasi 3x

3.3 Penetapan Kadar


3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan sampel Asam Salisilat
1.Pindahkan dalam mortir dari dalam pot
2. Gerus homogen sampel
3. Masukkan ke dalam pot, lalu timbang

3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan kadar Sampel ( Acid Salicyl )


1.Timbang teliti sampel ± 150 mg
2. Masukkan dalam Erlenmeyer
3. Tambahkan 5 ml etanol 96%, kocok hingga larut
4. Semprotkan Aqudest / bilas dengan air secukupnya hingga
tidak ada lagi sisa – sisa sampel yang menempel pada
dinding erlenmeyer
5. Tambahkan 1 – 2 tetes indikator PP
6. Titrasi dengan NaOH sampai berwarna pink. Lakukan
titrasi 3 x
4. Alat dan Peeaksi Alat yang digunkan :
1.Biuret 6. Erlenmeyer
2.Pipet gondok 10,0 ml 7. Gelas Takar
3.Labu Takar 50 ml 8. Pipet tetes
4. Timbangaan Analitik 9. Corong
5.Timbangan Biasa

Preaksi :
1.Larutan NaOH ( BS ) 3. Larutan Asam Asetat
2.Larutan Asam Oksalat ( BP ) 4. Larutan Indikator PP

5. Reaksi – Reaksi
5.1 Reaksi Pembakuan NaOH + Asam Oksalat

O O
C OH C OH
2NaOH + + 2H2O
C OH C OH
O O

No. TujuanPraktikum Keterangan


5.2 ReaksiPenetapan NaOHdengan acid salicyl
Kadar COOH COONa
NaOH + →
OH OH + H2O
6. Data – Data
6.1 Data Pengukuran Volume AsamOksalat Massa Acid Salicyl
V1 = 10,0 ml M1 = 145,3 mg
V2 = 10,0 ml M2 = 140,0 mg
V3 = 10,0 ml M3 = 158,9 mg
6.2 Data Titrasi
6.2.1 Titrasi Volume NaOH : Volume rata – rata NaOH
PembakuanNaOH V1 = 0,0-9,9 = 9,9 10,3 + 10,3
DenganAsamOksalat V2 =11,0-21,3 = 10,3 2
V3 =23,0-33,3 = 10,3 ṽ = 10,3 ml
6.2.2 Titrasi Volume NaOHuntuk Acid Salicyl
Penetapan Kadar Acid V1 = 0,00-6,5 = 6,5 ml
Salicyl V2 =10,0-16,5 = 6,5 ml
V3 =20,0-26,6 = 6,6 ml
6.3 Data Perhitungan
6.3.1 Normalitet BP Massa zat x 1000 x valensi
(AsamOksalat) N= MrZat x Volume

0,6364 x 1000 x 2 = 0,1009 N


N= 126,03 x 100

6.3.2 Normalitet BS Volume BP x NBP


(NaOH) N= V rata – rata NaOH

10 x 0,1009 = 0,0979 N
N= 10,3

6.3.3 Kadar Sampel Mmolek Acid Salicyl = mmolekNaOH


Massa Acid Salicyl = V.NaOH x N NaOH x BE x Mr Acid
I.massa Acid Salicyl = 6,5 x 0,1 x 1 x 138,12 = 89,7 mg
% kadar Acid Salicyl = 89,7 x 100% = 61,73%
145,3
II.massa Acid Salicyl = 6,5 x 0,1 x 1 x 138,12 = 89,7 mg
% kadar Acid Salicyl = 89,7 x 100% = 64,07%
141,0
III.massa Acid Salicyl = 6,6 x 0,1 x 1 x 138,12 = 91,1 mg
% kadar Acid Salicyl = 91,1 x 100% = 57,33%
158,9
%kadar rata rata = 61,73%+64,07% +57,33% = 61,043%
3

7. Kesimpulan

7.1 Kadar Sampel 61,043%


7.2 Kadar sebenarnya 60,344%
7.3 Penyimpangan 61,043% - 60,344% x 100% = 1,153%
60,344%
Pembimbing :

1. Eddy Utomo
2. Drs.H.BenyaminNoor,Apt.
3. Dra.Kusriati
4. LilisMaryanti,Amf,S.Pd

Acid Salicyl (C7H6O3) dalam Salep


No. TujuanPraktikum Keterangan
1. TujuanPraktikum Penetapan Kadar AsamSalisilatdalamSalep
2. PrinsipPercobaan Alkalimetri
3. ProsedurPercobaan
3.1 PembuatanLarutan
Baku
3.1.1 Baku Primer 100 ml KaliumBiftalat 0,1 N

Massa KaliumBiftalat = N x BE x Mr x Volume Larutan


1000
Massa KaliumBiftalat = 0,1 x 1 x 204,24 x 100 = 2,0424 gr
1000
Pembuatan :
1.Siapkanlabutakardancorong yang bersih.
2.TimbangtelitiKaliumBiftalatdalamtimbangan analytical
balance ±2,0424 gram.
3.Masukkandalamlabutakar 100 ml melaluicorong.
4.Tambahkan air, bilascoronggelas, kocokhinggalarut.
5.Tambahkan air ad 100 ml
3.1.2 Baku Sekunder 400 ml NaOH 0,1 N

Massa NaOH = N x Mr x Volume larutan


1000 x Valensi

Massa NaOH = 0,1 x 40,0 x 400


1000 x 1
Pembuatan :
1.TimbangNaOHdalamtimbanganbiasa.
2.Masukkandalamerlenmeyer, larutkandengan air secukupnya.
3.Tambahkan air ad 400 ml.
3.1.3 Indikator 50 ml Phenol Phtalein (FI edisi III halaman 675)
Untuk 100 ml PP dibutuhkan :
200 mg PP, 50 ml etanol 90%, air sampai 100 ml.
Untuk 50 ml PP dibutuhkan :
1.Phenol Phtalein = 50 ml x 200 mg = 100 mg
100 ml
2.Etanol 90% = 50 ml x 50 mg = 25 mg
100 ml
Etanol 96% = 90% x 25 ml = 23,4375 ml
96%
Air ad 25 ml
3.Air ad 50 ml

No. TujuanPraktikum Keterangan


Pembuatan :
1.Timbang serbuk PP dengantimbanganbiasa.
2.Masukkan ke dalam Erlenmeyer bertutup.
3.Tambahkan 25 ml etanol 90%, kocokhinggalarut.
4.Tambahkan air lagi ad 50 ml
3.2 Cara Kerja :
PembakuanLarutan 1.Isi biuret denganNaOH
Baku Sekunder 2.Pipet 10,0 ml AsamOksalat, masukkandalamerlenmeyer.
3.Tambahkan indicator PP 2 tetes
4.Titrasi denganNaOHsampaiberwarna pink, Lakukantitrasi 3x
3.3 Penetapan Kadar
3.3.1 PersiapanBahan PersiapanSampel Acid Salicyl :
1.Pindahkan sampel ke dalam mortir.
2.Tambahkan Vaselin Album secukupnya, gerushomogen
3.Masukkan sampel ke dalam pot, lalu timbang.
3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan Kadar Sampel (Acid Salicyl) :
1.Timbang teliti sampel ± 1000 mg

Cara Menimbang :
a.Perkamenditimbangteliti.
b.Timbangsalepdalamtimbangananalitycal balance ± 1000 mg
c.Masukkandalamerlenmeyer

2.Tambahkan 10 ml etanol 96%, kocok.


3.Panaskan di ataswaterbathhinggasalepmeleleh.
4.Tambahkan 2 tetesindikator PP
5.TitrasidenganNaOHsampaiberwarna pink. Lakukantitrasi3x.
4. Alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :
1. Biuret 6. Erlenmeyer
2. Pipetgondok 10,0 ml 7. GelasTakar
3. Labutakar 8. PipetTetes
4. TimbanganAnalitik 9. Corong
5. TimbanganBiasa

Pereaksi :
1. LarutanNaOH (BS) 3. Salep Acid Salicyl
2. LarutanKaliumBiftalat (BP) 4. LarutanIndikator PP
5. Reaksi–Reaksi
5.1 ReaksiPembakuan NaOH dengan Kalium Biftalat
COOK COONa
NaOH + → + H2O
COOH COOK

5.2 ReaksiPenetapan NaOH dengan Acid Salicyl


Kadar COOH COONa
NaOH + → + H2O
OH OH

No. Tujuan Praktikum Keterangan


6. Data – Data
6.1 Data Pengukuran Volume Kalium Biftalat Massa Acid Salicyl
V1 = 10,0 ml M1 = 994,3 mg
V2= 10,0 ml M2 = 1001,6 mg
V3= 10,0 ml M3 = 1002,2 mg
6.2 Data Titrasi
6.2.1 Titrasi Volume NaOH : Volume Rata – Rata NaOH
Pembakuan NaOH V1= 00,0 – 9,3 = 9,3 9,3 + 9,4 + 9,4
dengan Kalium V2= 10,0 – 19,4 = 9,4 3
Biftalat V3 = 20,0 – 29,4 = 9,4 ṽ = 9,36 ml
6.2.2 TitrasiPenetapan Volume NaOHuntuk Acid Salicyl
Kadar Acid Salicyl V1 = 0,00 – 6,2 = 6,2 ml
V2 = 10,0 – 16,1 = 6,1 ml
V3 = 20,0 – 26,2 = 6,2 ml
6.3 Data Perhitungan
6.3.1 Normalitet BS N = massa zat x 1000 x valensi
Mrzat x volume
(KaliumBiftalat) N = 1,9933 x 1000 x 1 = 0,0976 N
204,24 x 100
6.3.2 Normalitet BS N = Volume BPx NBP
(NaOH) V rata – rata NaOH
N = 10 x 0,0976 = 0,1042 N
9,36
6.3.3 Kadar Sampel Mmolek Acid Salicyl = mmolekNaOH
Massa Acid Salicyl = v.NaOH x N NaOH x BE x Mr Acid

I.massa Acid Salicyl = 6,2 x 0,1042 x 1 x 138,12 = 89,231 mg


% kadar Acid Salicyl = 89,231 x 100% = 8,974%
994,3
II.massa Acid Salicyl = 6,1 x 0,01042 x 1 x 138,2 = 87,792 mg
% kadar Acid Salicyl =87,792 x 100% = 8,765%
1001,6
III.massa Acid Salicyl = 6,2 x 0,1042 x 1 x 138,12 = 89,231 mg
% kadar Acid Salicyl = 89,231 x 100% = 8,9035%
1002,2
% Kadar Rata – rata = 8,974% + 8,765% + 8,9035% =8,8808%
3
7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 8,8808%
7.2 Kadar Sebenarnya 9,334%
7.3 Penyimpangan 9,334% - 8,8808% x 100% = 4,85%
9,334%

Natrii Tetra Borax ( Na2B4O7, 10H2O ) Dalam Larutan


No. Tujuan Praktikum Keterangan
1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar Natrii Tetra Borax Dalam Larutan
2. Prinsip Percobaan Alkalimetri
3. ProsedurPercobaan
3.1 PembuatanLarutan
Baku
3.1.1 Baku Primer 100 ml KaliumBiftalat 0,1 N

Massa KaliumBiftalat = N x BE x Mr x Volume Larutan


1000
Massa KaliumBiftalat = 0,1 x 1 x 204,24 x 100 = 2,024 gr
1000
Pembuatan :
1.Siapkanlabutakardancorong yang bersih.
2.TimbangtelitiKaliumBiftalatdalamtimbangan analytical balance
± 2,024 gram.
3.Masukkandalamlabutakar 100 ml melaluicorong.
4.Tambahkan air, bilascoronggelas, kocokhinggalarut.
5.Tambahkan air ad 100 ml.
3.1.2 Baku Sekunder 400 ml NaOH 0,1 N

Massa NaOH = N x Mr x Volume Larutan


1000 x Valensi

Massa NaOH = 0,1 x 400 x 400 = 1,6 gr


1000 x 1
Pembuatan :
1.TimbangNaOHdengantimbanganbiasa.
2.Masukkandalamerlenmeyer, larutkandengan air secukupnya.
3.Tambahkan air ad 400 ml.
3.1.3 Indikator 50 ml Phenol Phtalein ( FI edisi III halaman 675 )
Untuk 100 ml PP dibutuhkan :
200 mg PP, 50 ml etanol 90%, air sampai 100 ml.
Untuk 50 ml PP dibutuhkan :
1.Phenol phtalein = 50 ml x 200 mg = 100 mg
100 ml
2.Etanol 90% = 50 ml x 50 ml = 25 ml
100 ml
Etanol 96% = 90% x 25 ml = 23,4375 ml
96%
Air ad 25 ml
3.Air ad 50 ml
Pembuatan :
1.TimbangSerbuk PP dengantimbanganbiasa.
2.Masukkankedalamerlenmeyerbertutup.
3.Tambahkan 25 ml etanol 90%, kocokhinggalarut.
4.Tambahkan air lagi ad 50 ml.

No. TujuanPraktikum Keterangan


3.2 Pembakuan Larutan Baku Cara Kerja :
Sekunder 1.Isi Biuret dengan NaOH
2.Pipet 10,0 ml Kalium Biftalat, masukkan dalam
erlenmeyer
3.Tambahkan indikator PP 1-2 tetes
4.Titrasi dengan NaOH sampai berwarna pink, lakukan
titrasi 3x
3.3 Penetapan Kadar
3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan Sampel (Natrii Tetra Borax)
1.Pindahkan secara kuantitatif, sampel dalam labu takar
100 ml
2.Tambahkan air, kocok hingga larut
3.Tambahkan air ad 100 ml
3.3.2 Penetapan Kadar Penetapam Kadar Sampel
1.Pipet 10,0 ml sampel, lalu masukkan dalam erlenmeyer
2.Tambahkan 5 ml gliserin,kocok
3.Tambahkan 3 tetes PP, lalu titrasi dengan NaOH hingga
warna pink. Lakukan titrasi sampai 3x.
4. Alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :
1. Biuret 6. Erlenmeyer
2. Pipetgondok 10,0 ml 7. Gelastakar
3 .Labutakar 50 ml 8.Pipettetes
4. Timbang analitik 9. Corong
5. Timbangan biasa 10. KaretHisap

Pereaksi :
1. LarutanNaOH (BS) 3. LarutanNatrii Tetra Borax
2. Larutan Kalium Biftalat (BP) 4. Larutan Indikator PP
5. Reaksi–Reaksi
5.1 Reaksi Pembakuan NaOHdenganKaliumBiftalat

COOK COONa
NaOH + + H2O
COOH COOK

5.2 Reaksi Penetapan NaOHdengan Acid Boric


Kadar 2NaOH + Na2B4O7.10H2O glicerin
4NaBO2 + 10H2O
6. Data – Data
6.1 Data Pengukuran Volume Kalium Biftalat Volume Natrii Tetra Borax (Sampel)
V1 = 10,0 ml V1= 10,0 ml
V2 = 10,0 ml V2 = 10,0 ml
V3 = 10,0 ml V3 = 10,0 ml
6.2 Data Titrasi
6.2.1 Titrasi Pembakuan Volume NaOH Volume Rata-Rata
NaOH dengan Kalium Biftalat V1 = 0,00 - 9,3 = 9,3 ml 9,3 + 9,4 + 9,4
V2 = 10,00 – 19,4 = 9,4 ml 3
V3 = 20,00 – 29,4 = 9,4 ml ṽ = 9,36 ml

No. TujuanPraktikum Keterangan


6.2.2 Titrasi Volume NaOHuntukNatrii Tetra Borax Volume Rata-Rata
Penetapan Kadar V1 = 0,00 - 8,9 = 8,9 ml 9,3 + 9,4 + 9,4
Natrii Tetra Borax V2 = 10,00 – 18,7 = 8,7 ml 3
V3 = 20,00 – 28,7 = 8,7 ml ṽ = 8,77 ml
6.3 Data
HasilPerhitungan
6.3.1 Normalitet BP Massa zat x 1000 x valensi
(KaliumBiftalat) N= MrZat x Volume

1,9933 x 1000 x 1 = 0,0976 N


N= 204,24 x 100
6.3.2 Normalitet BS Volume BP x NBP
(NaOH) N= V rata – rata NaOH

10 x 0,0976 = 0,1042 N
N= 9,36
6.3.3 Kadar Sampel mmolekNatrii Tetra Borax = mmolekNaOH
mmolekNatrii Tetra Borax = mmolekNatrii Tetra Borax x BE

Massa Natrii Tetra Borax = mmolNatrii Tetra Borax x Mr


= ṽ NaOH x N NaOH x BE x Mr
= 8,77 x 0,1042 x 1/2 x 201,22
= 91,941 mg
Massa Natrii Tetra Borax = 0,091941 gram

Kadar Natrii Tetra Borax = 0,091941 x 100% = 0,91941 %


10

7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 0,91941%
7.2 Kadar Sebenarnya 1,007%
7.3 Penyimpangan 1,007% - 0,91941% x 100% = 8,69%
1,007%

Pembimbing :

1.EddyUtomo

2.Drs. H. Benyamin Noor,Apt.

3.DraKusriati

4.Lilis Maryanti,Amf,S.Pd

Asam benzoate (C7H6O2) dalam talcum


No Tujuan Praktikum Keterangan

1. Tujuan praktikum Penetapan Kadar Asam Benzoat dalam Talcum


2. Prinsip Percobaan Alkalimetri

3. Prosedur Percobaan

3.1 Pembuatan
Larutan Baku

3.1.1 Baku Primer 100 ml Asam oksalat 0,1 N


N x Mr x Volume Larutan
Massa AsamOksalat= =0,63015 gr
1000 x valensi

0,1 x 126,03 x 100


Massa AsamOksalat= =0,63015 gr
1000 x 2

Pembuatan :
1. Siapkan labu takar dan corong yang bersih.
2. Timbang teliti Asam Oksalat dalam timbangan
analtycal balance 0,63015
3. Masukkan dalam tabu takar 100ml melalui corong.
4. Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut
5. Tambahkan air, ad 100ml
3.1.2 Baku sekunder 200 ml NaOH 0,1 N
N x Mr x Volume larutan
Massa NaOH =
1000 x valensi
0,1 x 40,00 x 200
Massa NaOH = =0,8 gr
1000 x 1

Pembuatan :
1. Timbang NaOH dengan timbangan biasa
2. Masukkan dalam erlemeyer, larutkan dengan air
secukupnya
3. Tambahkan air ad 200 ml.
3.1.3 50 ml Phenol phtalein ( FI edisi III halaman 675)
Untuk 100 ml PP dibutuhkan :
200 mg PP, 50 ml etanol 90% air sampe 100 ml.
Untuk 50ml PP dibutuhkan :
90 % x 25 ml
Etanol 96 %= =23,4375 ml .
96 %
50 ml
Phenol phtalein= x 200 mg=100mg .
100 ml
50 ml
Etanol= x 50 mg=25 ml .
100 ml
Air ad 25ml

Air ad 50 ml

Pembuatan :

1. Timbang serbuk PP dengan timbangan biasa

No. Tujuan praktikum Keterangan


2. Masukkan ke dalam erlemeyer bertutup
3. Tambahkan 25ml etanol 90% kocok hingga larut
4. Tambahkan air lagi ad 50ml

3.2 Pembakuan larutan Cara Kerja :


baku sekunder
1. Isi Biuret dengan NaOh
2. Pipet 10,0 ml Asam oksalat, masukkan dalam Erlemeyer
3. Tambahkan indicatoe PP 2 Tetes
4. 4 titrasikan dengan NaOH sampai berwarna pink, lakukan titrasi 3x

3.3 Penetapan Kadar

3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan Sampel :

1. Pindahkan dalm mortar dari dalam pot.


2. Gerus homogeny sampel
3. Masukkan ke dalam pot, lalu timbang.

3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan kadar sampel (Acid Salycil):


1. Timbang teliti sampel ± 250 mg.
2. Masukkan dalam erlemeyer
3. Tambahkan 10ml etanol 96% kocok hingga larut
4. Tambahkan air 5ml
5. Tambahakan 2 tetes indikador PP
6. Titrasikan denganNaOH sampai berwarana pink. Lakukan titrasi
3x
4. Alat dan pereaksi Alat yang digunakan :
1. Biuret 6. Erlemeyer
2. Pipet gondok 10,0 ml 7. Gelas takar
3. Labu takar 8. Pipet tetes
4. Timbangan analitik 9. Corong
5. Timbangan biasa
Pereaksi :
1. Larutan NaOH (BS) 3. Larutan sampel
2. Larutan Asam Oksalat 4. Larutan indicator PP
5. Reaksi-Reaksi

5.1 Reaksi pembakaran NaOH dengan Asam Oksalat

O O

2NaOH+ C OH C ONa

+2H₂O

C OH C ONa

O O

5.2 Reaksi penetapan kadar NaOH dengan Asam Benzoat

COOH COONa

NaOH + O O +H2O

6. Data – data

6.1 Data pengukuran Volume Asam Oksalat Massa acid salicyl

V1 = 10,0 ml M1 = 252,9 mg

V2 = 10,0 ml M2 = 249,4 mg

V3= 10,0 ml M3 = 252,3 mg

6.2 Data Titrasi

No. Tujuan praktikum Keterangan


6.2.1 Titrasi Volume NaOH : Volume rata-rata NaOH
pembakuan NaOH 9,5+9,4 +9,4
V1 = 0,0 – 9,5 = 9,5
dengan Asam Oksalat 3
V2 = 10,0 – 19,4 = 9,4 v = 9,43
V3 = 20,0 29,4 = 9,4

6.2.2 titrasi penetapan Volum NaOH untuk sampel


kadar sempel
V1 = 0,00 – 9,7 = 9,7 ml
V2 = 10,0 – 19,6 = 9,6 ml
V3 = 20,0 – 29,7 = 9,7 ml

6.3 Data hasil


perhitungan

6.3.1 Normalitas BP Massa zat x 1000 x valensi


(Asam Oksalat ) N= Mr Zat x volume
0,6329 x 1000 x 2
N = 126,03 x 100 =0,1004 N

6.3.2 Normalitet BS volum BP x NBP


N = V rata rata NaOH
(NaOH)
10 x 0,1004
N= 9,43
=0,1064

6.3.3 Kadar Sampel Molek asam benzoate = mmolek NaOH


Maasa asam benzoate = V.NaOH x N NaOH x BE x Mr Acid
l. massa Asam Bnzoat = 9,7 x 0,1061 x 1 x 122,12 = 126,0 mg
126,0
% kadar = x 100% = 49,82 %
252,9
2 massa asam benzoate = 9,6x 0,1064 x 1x 122,12 = 126,0 mg
124,7
% kadar = x 100% = 49,89 %
249,4
3 massa asam benzoate = 9,7 x 0,1064 x1x 122,12 = 126,0 mg
126,0
% kadar = x 100% = 49,4 %
252,3
49 , 82 %+ 49,89 %+ 49,94 %
% kadar rata rata = = 49,55%
3

7 Kesimpulan

7.1 Kadar Sampel 49,55 %

7.2 Kadar Sampel 47,8271%


sebenarnya

7.3 Penyimpangan 49,55 %−47,8271 %


x 100% = 3,6 %
47,8271%

Pembimbing :

1. Eddy Utomo 4. Lilis Maryanti Amf, S.Pd

2. Drs. H. Benyamin Noor, Apt.


3.Dra Kusriati

Natrium Carbonat Anhidrat (Na₂CO₃) dalam Larutan


No. Tujuan Praktikum Keterangan

1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar Natrium Carbonat Anhidrat dalam Larutan

2. Prinsip Percobaan Acidimetri

3. Produsen Percobaan

3.1 Pembuatan Larutan


Baku

3.1.1 Baku Primer 100 ml Natrium Carbonat Anhidrat 0,1 N

N x Mr x ml 0,1 x 105,99 x 100


massa= = =0,5299 gram
1000 x valensi 1000 x 2

Pembuatan :

1. Siapakan labu takar dan corong yang bersih


2. Timbang seksama Natrium Carbonat Anhidrat dalam
Analytical
3. Masukkan dlam labu takar 100 ml melalui corong
4. Tambahkan aiar, bilas corong gelas, kocok hingga larut
5. Tambahkan air ad 100 ml

3.1.2 Baku Sekunder 500 ml HCl 0,1 N

Hcl pekat yang diambil=


VxNx ( Mrvalensi
x 100
)
b
% x BJ
v

¿
1
2
x 0,1 x (
36,5 x 100
1 )
=4,9 ml
32 x 1,16

Pembuatan :

( lakukan di dalam lemari asam)

1. Siapkan erlemeyer, isi dengan air


2. Takar dengan gelas takar HCL pekat yang diambil,
kemudian tuang perlahan lahan melalui dinding erlemeyer
dinginkan
3. Tambahkan sisa air ad 500ml

3.1.3 Indikator Larutkan jingga metil p 0,04% dalam etanol 20% P


( FI III halaman 685)

50 ml jingga metil dibutuhkan:


0,04
1. Jingga metil x 50=0,0 gr =20 mg
100
2. Etanol 20% diambil :
20 %
Etanol 96% = x 50 ml=10,41 gr =10 mg
96 %

Tambahkan air ad 50 ml
Pembuatan :
1.Timbang jingga metil dengan timbangan biasa, masukkan
erlemeyer.
2.Tambahkan 50ml etanol 20% , kocok hingga larut

No. Tujuan Praktikum Keterangan

3.2 pembakuan larutan Cara Kerja :


baku sekunder
1. Isi biuret HCL
2. Pipet tetes 10,0 ml NA2CO3 anhidrat, masukkan ke
elemeyer
3. Tambahkan indicator jingga metil 3 tetes
4. Titrasikanla dengan HCL sampai berwarna jingga,
lakukanlah titrasi 3x
3.3 penetapan kadar

3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan sempel ( NA2CO3 anhidrat)

1. Pindahkan sempel secara kuntitatif dlm labu 100ml


2. Larutkan dengan air kocok hingga larut
3. Tambahkan air ad 100 ml
3.3.2 Penetapan Penetapan Kadar sampel ( NA2CO3 anhidrat)
Kadar
1. Pipet 10,0ml ( NA2CO3 ) , masukkan ke dln erlemeyer
2. Tambahkan indicator jingga metil 3 tetes
3. Titrasikan dng HCI sampai berwarnajingga, lakukan titrasi
3x

4. Alat-alat dan pereaksi Alat yg digunakan

1. Biuret 5. Erlemeyer
2. Pipet gondok 10,0 ml 6. Gelas takar
3. Labu takar 7. Pipet tetes
4. Corong 8. Beker gelas
Pereaksi :

1. Larutan HCI (BS) 3. Sampel NA2CO3anhidrat


2. Larutan NA2CO3 (BP) 4. Larutan Metil Jjingga

5. Reaksi –Reaksi

5.1 Reaksi Pembakaran HCI dengan NA2CO3 anhidrat :


CO2(ag)
2 HCI + NA2CO3 2 NaCI + H2CO3
H2O
5.2 Reaksi penetapan kadar HCI dengan NA2CO3 anhidrat :
CO2(ag)
2 HCI + NA2CO3 2 NaCI + H2CO3
H2O
6. Data – data
6.1 data pengukuran/ Volume NA2CO3 anhidrat Volume NA2CO3 anhidrat
penimbangan V1 = 10,0 ml V 1 = 10,0 mg
V2 = 10,0 ml V2 = 10,0 mg
V3= 10,0 ml V3 = 10,0 mg
6.2Data hasil titrasi
6.2.1 Titrasi pembakuan V1 = 0,00 – 8,7 = 8,7 ml
HCI dengan NA2CO3 V2 = 10,0 – 19,8 = 8,8 ml HCI = 8,7 ml
anhidrat V3 = 21,0 – 29,6 = 8,6 ml
6.2.1 Titrasi penetapan Volume HCI untuk Volume NA2CO3 anhidrat
kadar V1 = 14,0 – 22,1 = 8,1 ml
V2 = 23,0 – 31,2 = 8,2 ml HCI = 8,16 ml
V3 = 33,0 – 41,2 = 8,2 ml

No. Tujuan Praktikum Keterangan


6.3 data perhitungan
6.3.1 Normalitas BP Massa zat x 1000 x valensi 0,5224 x 1000 x 2
N= + =009857 N
(NA2CO3 anhidrat) Mr Zat x volume 105,99 x 100

6.3.2 Normalitas BS VBp x NBp 10 X 0,09857


N= = =0,1132 N
(HCL) V rata−rata HCL 8,7

6.3.3Kadar sampel Mmolek NA2CO3 anhidrat = mmolek HCL


NA2CO3 anhidrat)
Massa NA2CO3 anhidrat = v HCL x N HCL x BEx Mr sampel

Massa NA2CO3 anhidrat = 8,16 x0,1132 x 1 x 105,99

massa NA2CO3 anhidrat = 48,95 mg

= 0,04895 gram

0,04895
Kadar NA2CO3 anhidrat = x 100 %
10

= 0,4895 %

7. Kesimpulan

7.1 kadar sampel 0,4895%

7.2 kadar sebenarnya 0,5082%

7.3 penyimpangan 0,5082 %−0,4895 %


x 100 %=3,67 %
0,5082 %

Pembimbing :

1. Eddy Utomo
2. Drs. H. Benyamin Noor,Apt.
3. Dra.Kusriati
4. Lilis maryanti , Amf , S.Pd
Natrium Hidrogen Carbonat (NaHCO₃) dalam Larutan
No. Tujuan Praktikum Keterangan

1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar Natrium Hidrogen Carbonat dalam Larutan

2. Prinsip Percobaan Acidimetri

3. Produsen Percobaan

3.1 Pembuatan Larutan


Baku

3.1.1 Baku Primer 100 ml Natrium Carbonat Anhidrat 0,1 N

N x Mr x ml 0,1 x 105,99 x 100


massa= = =0,5299 gram
1000 x valensi 1000 x 2

Pembuatan :

1. Siapakan labu takar dan corong yang bersih


2. Timbang seksama Natrium Carbonat Anhidrat dalam
Analytical
3. Masukkan dalam labu takar 100 ml melalui corong
4. Tambahkan aiar, bilas corong gelas, kocok hingga larut
5. Tambahkan air ad 100 ml
3.1.2 Baku Sekunder 500 ml HCl 0,1 N

Hcl pekat yang diambil=


VxNx ( Mrvalensi
x 100
)
b
% x BJ
v

¿
1
2
x 0,1 x (
36,5 x 100
1 )
=4,9 ml
32 x 1,16

Pembuatan :

( lakukan di dalam lemari asam)

1.Siapkan erlemeyer, isi dengan air

2.Takar dengan gelas takar HCL pekat yang diambil,


kemudian tuang perlahan lahan melalui dinding erlemeyer
dinginkan

3.Tambahkan sisa air ad 500ml

3.1.3 Indikator Larutkan jingga metil p 0,04% dalam etanol 20% P


( FI III halaman 685)

50 ml jingga metil dibutuhkan:


0,04
3. Jingga metil x 50=0,0 gr =20 mg
100
4. Etanol 20% diambil :
20 %
Etanol 96% = x 50 ml=10,41 gr =10 mg
96 %

Tambahkan air ad 50 ml
Pembuatan :
1. Timbang jingga metil dengan timbangan biasa,
masukkan erlemeyer.
2. Tambahkan 50ml etanol 20% , kocok hingga larut

No. Tujuan Praktikum Keterangan

Cara Kerja:
1. isi biuret dengan HCL
2. Pipet 10,0 ml Na2CO3 anhidrat, masukkan ke dalam erlenmeyer
3. Tambahkan indicator jingga metil 3 tetes
4. titrasi dengan HCL sampai berwarna jingga, lakukan titrasi 3x
3.3 Penetapan Kadar

3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan sampel (Natrium Hidrogen Carbonat)


1.Pindahkan sampel secara kuantitatif dlm labu takar 100 ml
2.Larutkan dengan air,kocok hingga larut
3.Tambahkan air ad 100 ml
3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan Kadar sampel (Natrium Hidrogen Carbonat)
1. Pipet 10,0 ml natrium hidrogen carbonat masukkan dalam
erlenmeyer
2. Tambahkan indicator jingga metil 3 tetes
3. Titrasi dengan HCL sampai berwarna jingga lakukan titrasi 3x

4. Alat- alat dan pereaksi Alat yang digunakan :

1. Biuret 5. Erlenmeyer

2. Pipet gondok 10,0ml 6. Gelas takar

3. Labu takar 7. Pipet tetes

4. Corong 8. Beker gelas

Pereaksi :

1. Larutan HCI (BS) 3. Sampel (NaHCO₃)

2. Larutan Na2CO3 (BP) 4. Larutan metil jingga

5. Reaksi- Reaksi

5.1 Reaksi pembakuan HCI dengan NA2CO3 anhidrat :


CO2(ag)
2 HCI + NA2CO3 2 NaCI + H2C

H 2O
5.2 reaksi penetapan kadar HCI dengan NA2CO3 :
CO2(ag)
2 HCI + NA2CO3 NaCI + H2C

H 2O
6. Data data

6.1 Data Volume NA2CO3 anhidrat Volume NaHCO 3 t


pengukuran/penimbangan V1 = 10,0 ml V1 = 10,0 ml
V2 = 10,0 ml V2 = 10,0 ml
V3= 10,0 ml V3 = 10,0 ml
Data data titrasi
6.2.1 titrasi pembakuan Volume HCI:
HCI dengan NA2CO3 V1 = 0,0 – 8,7 = 8,7 ml
anhidrat V2 =10,0 –18,8 = 8,8 ml v HCI = 8,7 ml
V3 = 21,0 – 29,6 = 8,6 ml

6.2.2 titrasi penetapan kadar Volume HCL untuk naHCO3 :


NA2CO3 anhidrat V1 = 26,0 – 37,1 = 11,1 ml
V2 = 37,0 –48,3 = 11,3 ml v HCl = 11,2 ml
V3 = 26,0 – 37,4 = 11,4 ml

No. Tujuan praktikum Keterangan

6.3 Data perhitungan

6.3.1 Normalitas NA2CO3 Massa zat x 1000 x valensi 0,5224 x 1000 x 2


N= + =009857 N
anhidrat Mr Zat x volume 105,99 x 100

6.3.2 normalitas BS VBp x NBp 10 X 0,09857


N= = =0,1132 N
(HCI) V rata−rata HCL 8,7

6.3.3 Kadar sampel Mmolek NA2CO3 = mmolek HCL


NA2CO3
Massa NA2CO3 = v HCL x N HCL x BEx Mr sampel

Massa NA2CO3 = 11,2 x0,1132 x 1 x 84,01

massa NA2CO3 = 106 mg

= 0,1065 gram

0,04895
Kadar NA2CO3 anhidrat = x 100 %
10

= 1,06511%
Kesimpulan

7.1 Kadar sampel 1,06511%

7.2 kadar sebenarnya 1,01236%

7.3 penyimpangan 5,21%

Pembimbing:

1. Eddy utomo

2. Drs. H. benyamin Noor ,Apt.

3. Dra kusrianti

4 Lilis Maryani . Amf, S.Pd


Acetosal (C9H8O4) dalam Serbuk
No. Tujuan praktikum Keterangan

1. Tujuan praktikum Penetapan kadar Acetosal dalam serbuk Sach.Lactis

2. Prinsip percobaan Titrasi tidak langsung atau titrasi kembali

3. Prosedur percobaan

3.1 pembuatan larutan


baku

3.1.1 baku primer BP = 100ml Asam Oksalat 0,1N

N x Mr x Volume larutan
Massa AsamOksalat=
1000 x valensi
0,1 x 126,03 x 100
Massa Asam Oksalat= =0,63015 gr
1000 x 2
Pembuatan:

1. siapkan labu takar dan corong yang bersih

2. timbang tetiti asam oksalat dalam timbangan analiyik balance ± 0,63015


gram.

3. masukkan dalam labu takar 100ml melalui corong yang bersih

4. tambahkan air bilas corong gelas kocok hingga larut

5. tambahkan air ad 100ml

3.1.2 Baku sekunder BS 1=1000 ml HCI 0,1 N

Hcl pekat yang diambil=


VxNx ( Mrvalensi
x 100
)
b
% x BJ
v

¿
1 x 0,1 x ( 36,461x 100 )
32 x 1,16
= 9,82 ml

= 9 ml

Pembuatan :

(Lakukan di dalam lemari asam)

1. Siapkan erlemeyer, isi dengan air


2. Takar dengan gelas takar HCI pekat yang diambil kemudian tuang
prerlahan lahan melalui dinding erlemeyer lalu dinginkan
3. Tambahkan sisa air ad 1000ml
BS II : 1500 ml NaOH 0,1N
N x Mr x Volume larutan
Massa Asam NaOH =
1000 x valensi
0,1 x 40,00 x 1500
Massa Asam NaOH = =6 gr
1000 x 1
Pembuatan :

1. Timbang NaOH dengan timbangan biasa


2. Masukkan dalam erlemeyer larutkan dengan air secukupmya.
3. Tambahkan air ad 1500 ml.

No. Tujuan praktikum Keterangan

1. 50ml phenol phatalein ( FI edisi III halaman 675)


Untuk 100 ml PP dibutuhkan :
200mg PP, 50ml etanol 90% air sampai 100ml
50 ml
1 phenol phatalein = x 200 ml=100 mg
100 ml
50 ml
2. etanol 90% = x 50 ml=25 mg
100 ml
90 % x 25 ml
Etanol 96% = =23,4375 ml
96 %
Air ad 25ml

3. Air ad 50ml

Pembuatan :

1. Timbang serbuk pp dengan timbangan biasa

2 masukkan ke dalam erlemeyer bertutup

3 tambahkan 25ml etanol 90% kocok higga larut

4 tambahkan air lagi ad 50ml

II. Merah Phenol

Larutan hangatkan 50 mg merah phenol dan 2,85 ml Natrium


hidroksida 0,05N dan 5 ml etanol 90% p. setelah larut sempurna
tambhakn etanol 20% secukupnya ad 250ml 50ml Merah Phenol
dibutuhkan :

50
1. Merah Phenol = x 50 mg=10 ml
250
2. NaOH 0,05 N dibuat dari :

50 0,05
NaOH 0,1 N = x 2,85 ml ¿ x =0,285 ml
250 0,1
Tambahkan air ad 0,57 ml

50
3. Etanol 90% = x 5 ml=1 ml
250
90
ambil etanol 96% = x 1ml=0,9375ml +air ad 1 ml
96

4. etanol 20% = 50-(0,01 + 0,57 + 1 )


= 48,42ml
20
ambil etanol 96% = x 48,42 ml=10,088 ml
96

tambah air ad 50ml.

Pembuatan :

1. Timbang merah phenol dengan timbangan biasa.


2. Tambahkan ,57 ml NaOH 0,05 N, panaskan
diwaterbath hingga larut sempurna.
3. Tambahkan etanol 90% kocok. Tambahkan etanol
20% kocok.
4. Tambahkan air ad 50 ml

No. Tujuan praktikum Keterangan

3.2 Pembakuan Larutan Pembakuan HCI dengan NaOH :


Baku Sekunder 1. Isi biuret dengan HCI
2. Pipet 10,0 ml NaOH, masukkan ke dalam erlemeyer
3. Tambahkan 2 tetes indicator PP
4. Titrasi dengan HCI sampai jernih ( tak berwarna)
5. Lakukakan titrasi 3x

Pembakuan NaOH dengan asam oksalat :


1. isi biuret dengan NaOH
2. pipet 10,0 ml asam oksalat masukkan dalam erlemeyer
3. tambahkan indicator PP tetes
4. titrasi dengan NaOH sampai berwarna pink, lakukan titrasi 3x

3.3 Penetapan Kadar

3.3.1 Persiapan Sampel

3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan kadar sampel (Acetosal) :


1.Timbang seksama sampel ± 150mg
2.Masukkan sampel ke dalam erlenmeyer tambahkan 25,0 ml
NaOH
3.Panaskan di atas waterbaht sampai larut lalu didinginkan
4.Tambahkan indicator merah phenol 3-4 tetes
5.Titrasi dengan HCI sampai warna kekuningan, lakukan titrasi 3x

4. Alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :

1.Biuret 5. Erlemeyer 9. Timbangan analitik

2.Pipet gondok 6. Gelas takar 10. Timbangan biasa

3.Labu takar 7. Pipet tetes

4.Corong 8. Perkamen

Pereaksi :

1. Larurkan NaOH dan larutan HCI


2. Indicator PP dan indikator merah phenol
3. Larutkan Asam Oksalat
4. Sampel Acetosal

5. Reaksi - reaksi

5.1 Reaksi Pembakuan NaOH dengan Asam Oksalat


O O

NaOH+ C OH C ONa

+ H₂O

C OH C ONa

O O

5.2 Reaksi Penetapan Kadar Acetosal dengan NaOH

COOH t° COONa

NaOH +
O O +CH₃COONa

O(CH₃COOH) OH

+NaOH (ex)

NaOH (ex) + HCl NaOH + H₂O

No. Tujuan Praktikum Keterangan


6. Data-Data
6.1 Data Volume Asam Oksalat Volume NaOH Massa Acetosal
Pengukuran V2 = 10,0 ml V1 = 25,0 ml m1 = 0,1558 gr
V2 = 10,0 ml V2 = 25,0 ml m2 = 0,1472 gr
V3 = 10,0 ml V3 = 25,0 ml m3= 0,1479 gr
6.2 Data Hasil Titrasi
6.2.1 Titrasi HCl dengan NaOH
Pembakuan V1 = 0,0 - 11,6 = 11,6 ml V rata-rata =10,6 ml
V2 = 12,0 - 22,7 = 10,7 ml
V3 = 23,0 - 37,5 = 10,5 ml

NaOH dengan Asam Oksalatss


V1 = 0,0 - 10,7 = 10,7 ml V rata-rata = 10,63 ml
V2 = 11,0 - 21,6 = 10,6 ml
V3 = 22,0 - 32,6 = 10,6 ml
6.2.2 Titrasi Penetapan Kadar Acetosal dengan HCl :
Penetapan Kadar V1 = 0,0 - 6,5 = 6,5 ml
V2 = 0,0 - 8,4 = 8,4 ml
V3 = 0,0 - 8,6 = 8,6 ml
6.3 Data Perhitungan
6.3.3 Normalitet BP massa zat x 1000 x valensi 0,6591 x 1000 x 2
(Asam Oksalat)
N= =
Mr Zat x Volume 126,03 x 100
= 0,1046 N
6.3.2 Normalitas BS Normalitet NaOH
V Bp x N Bp 10 x 0,1046
N= = =0,0984 N
V rata−rata NaOH 10,6
Normalitet HCl
V Bp x N Bp 10 x 0,0984
N= = =0,0984 N
V rata−rata HCl 10,6
6.3.3 Kadar Sampel I. Mmolek Acetosal = mmolek NaOH - mmolek HCl
= (V NaOH.N NaOH) - ( V HCl.N HCl)
= (25 x 0,0984) - (6,5 x 0,0928)
= 2,46 – 0,6032= 1,8568 mmolek
Mr
massa Acetosal = mmolek x BE x
1000

1 180,16
= 1,8568 x x 180,
2 1000
= 0,1672 gr

0,1672
% Kadar Asetosal = x 100% = 107,3%
0,1558
II. mmolek Acetosal = mmolek NaOH – mmolek HCl
= (V NaOH.N NaOH) – (V HCl.N HCl)
= (25 x 0,0984) – (8,4 x 0,0928)
=2,46 - 0,77952 =1,6804 mmolek
Mr
massa Acetosal = mmolek x BE
1000

1 180,16
= 1,6804 x x
2 1000
= 0,1513 gr

No. Tujuan Praktikum Keterangan

0,1513
% Kadar Acetosal = x 100 % = 102,7%
0,1472

III. Mmolek Acetosal = mmolek NaOH - mmmolek HCl


= (V NaOH.N NaOH) - (V HCl.N HCl)
= (25 x 0,0984) - (8,6 x 0,0928)
=2,46 - 0,79808 = 1,6619 mmolek

Mr
massa Acetosal = mmolek x BE x
1000

1 180 ,16
= 1,6619 x 2 x 1000
= 0,1497 gr

0,1497
% Kadar Acetosal = 0,1479 x 100 % = 101,2 %

% Kadar Acetosal rata-rata

102 ,7%+101,2%
= 2 = 101,95 %

7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 101,95 %

7.2 Catatan Menurut Farmakope Indonesia edisi III


Kadar Acetosal yang memenuhi syarat dari 99,5 % - 100,5 %
Kadar acetosal yang didapat “ Tidak Memenuhi Syarat”

Pembimbing :

1. Eddy Utomo

2. Drs. H. Benyamin Noor,Apt.

3. Dra. Kusriati
4. Lilis Maryanti, Amf , S.Pd

Natrii Tetra Borat ( Na2B2O7) dalam Larutan


No. Tujuan Praktikum Keterangan
1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar Natrii Tetra Borat dalam Larutan
2. Prinsip Percobaan Acidimetri
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan
Larutan Baku
3.1.1 Baku Primer 100 ml Natrium Carbonat Anhidrat 0,1 N

N x Mr xml 0,1 x 105,99 x 100


massa = = 0,5299 gram
1000 xvalensii 1000 x 2

Pembuatan :
1. Siapkan labu takar dan corong yang bersih.
2. Timbang seksama Natrium Carbonat Anhidrat dalam
Analitytical.
3. Masukkan dalam labu takar 100 ml melalui corong.
4. Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut.
5, Tambahkan air ad 100 ml.
3.1.2 Baku Sekunder 1000 ml HCl 0,1 N
Mr x 100
V x N x( )
valensi
HCl pekat yang diambil =
b
% x BJ
v

36,46 x 100
1 x 0,1 x ( )
= 1
32 x 1,16
= 9,82 ml ≈10ml

Pembuatan :
(Lakukan di dalam lemari asam)
1.. Siapkan Erlenmeyer, isi dengan air
2. Takar dengan gelas takar, HCl pekat yang diambil,
kemudian tuang perlahan-lahan, melalui dinding Erlenmeyer
dinginkan.
3. Tambahkan sisa air ad 1000 ml
3.1.3 Indikator b
Larutkan Jingga metil P 0,04 % dalam etanol 20% P
v
( FI III halaman 685 )

50 ml Jingga metil dibutuhkan :

0,04
1. Jingga metil = x 50 = 0,02 gr = 20 mg
100

2. Etanol 20%, diambil :

20 %
Etanol 96% = x 50 ml = 10,41 ml ≈ 10 ml
96 %

Tambahkan air ad 50 ml
Pembuatan :
1. Timbang Jingga metil dengan timbangan biasa, masukkan
Erlenmeyer.
2. Tambahkan 50 ml etanol 20%, kocok hinggan larut.

No. Tujuan Praktikum Keterangan


3.2 Pembakuan Cara Kerja :
Larutan Baku 1. Isi Biuret dengan HCl
Sekunder 2. Pipet 10,0 ml Na2CO3 anhidrat, masukka ke dalam
Erlenmeyer.
3. Tambahkan indicator jingga metil 3 tetes.
4. Titrasi dengan HCl sampai berwarna jingga, lakukan titrasi
3x

3.3 Penetapan Kadar


3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan sampel (Na2B4O7)
1.Pindahkan sampel secara kuantitatif dalam labu takar 100ml
2.Lakukan dengan air, kocok hingga larut.
3.Tambahkan air ad 100 ml

3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan Kadar Sampel (Na2B4O7)


1.Pipet 10,0 ml Na2B4O7, masukkan ke dalam erlenmeyer.
2.Tambahkan indicator jingga metil 3 tetes.
3.Titrasi dengan HCl sampai berwarna jingga, lakukan titrasi
3x
4. Alat-alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :
1. Biuret 5. Erlenmeyer
2. Pipet gondok 10,0 ml 6. Gelas Takar
3. Labu Takar 7. Pipet Tetes
4. Corong 8. Beaker Gelas

Pereaksi :
1.Larutan HCl (BS) 3. Sampel (Na2B4O7)
2.Larutan Na2CO3 (BP) 4. Larutan Metil Jingga
5. Reaksi-reaksi
5.1 Reaksi Pembakuan HCl dengan Na2CO3 anhidrat :
CO 2(g)
2 HCl + Na2CO3 2 NaCI + H2CO3
H 2O

5.2 Reaksi Penetapan HCl dengan Na2B4O7


Kadar CO 2(g)
2 HCl + Na2B4O7.10 H2O 4 HBO3
H 2O
+ 2 NaCl + 5 H2O
6. Data-data
6.1 Data Pengukuran / Volume Na2CO3 anhidrat Volume Natrium Tetra Borat
Penimbangan V1 = 10,0 ml V1 = 10,0 ml
V2 = 10,0 ml V2 = 10,0 ml
V3 = 10,0 ml V3 = 10,0 ml

6.2 Data hasil titrasi


6.2.1 Titrasi Volume HCl :
Pembakuan HCl V1 = 0,0- 11,6 = 11,6 V1 = 0,0-10,7 = 10,7
dengan Na2CO3 V2 = 12,0-22,7 = 10,7 V2 = 11,0-21,6 = 10,6
anhidrat V3 = 23,0-33,5 = 10,5 V3 = 22,0-32,6 = 10,6

ῡ HCl = 10,6 ml ῡ HCl = 10,63 ml

No. Tujuan Praktikum Keterangan


6.2.2 Titrasi Volume HCl untuk Natrium Tetra :
Penetapan Kadar V1 = 0,0 – 19,7 = 19,7
Natrium Tetra Borat V2 = 0,0 – 19,6 = 19,6 ῡ HCl = 19,67 ml
V3 = 0,0 – 19,7 = 19,7

6.3 Data Perhitungan


6.3.1 Normalitet BP massa zat x 1000 x valensi 26,36 x 1000 x 0,5
N= =
Mr zat x volume 126,03 x 100

= 0,1046
6.3.2 Normalitet BS VBp x NBp 10 x 0,0984
(HCl) N= = = 0,0928 N
V rata−rata HCl 10,6

6.3.3 Kadar sampel mmolek Na2B4O7 = mmolek HCl


(Na2CO3 anhidrat) massa Na2B4O7 = ῡ HCl x N HCl x BE x Mr sampel
1
massa Na2B4O7 = 19,67 x 0,0928 x x 201,22
2
massa Na2B4O7 = 183,65 mg
= 0,18365 gram

0,18365
Kadar Na2B4O7 = x 100 %
10

= 1,8365 %

7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 1,8365 %

7.2 Kadar Sebenarnya 2,0053 %

7.3 Penyimpanan
2,0053 %−1,8365%
x 100 % = 8,41 %
2,0053 %

Pembimbing :

1. Eddy Utomo

2. Drs. H. Benyamin Noor, Apt.

3. Dra. Kusriati

4. Lilis Maryati, Amf, S.Pd

Ferro Sulfas (FeSO4.7H2O) dalam Larutan


No. Tujuan Praktikum Keterangan
1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar Ferro Sulfas dalam Larutan
2. Prinsip Percobaan Permaganometri
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan
Larutan Baku
3.1.1 Baku Primer 100 ml Asam Oksalat 0,1 N

N x Mr x Volume Larutan
Massa Asam Oksalat =
1000 x valensi

0,1 x 126,03 x 100


Massa Asam Oksalat = = 0,63015 gr
1000 x 2

Pembuatan :
1. Siapkan labu takar dan corong yang bersih.
2.Timbang teliti Asam Oksalat dalam timbangan analytical
balance ± 0,63015 gram
3. Masukkan dalam labu takar 100 ml memulai corong.
4. Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut.
5. Tambahkan air, ad 100 ml.
3.1.2 Baku Sekunder 700 ml KmnO4 0,1 N
N x Mr X Volume Larutan
Massa NaOH =
1000 x valensi

0,1 x 158,04 x 100


Massa NaOH = =¿ 2,2125 gr
1000 x 5

Pembuatan :
1.Timbang NaOH dengan timbangan biasa.
2. Masukkan dalam Erlenmeyer, larutkan dengan air
secukupnya.
3.Tambahkan air ad 700 ml.
3.1.3 Asam 1.100ml H2SO4 10 %
(Zat Tambahkan untuk 10
sampel) H2SO4(P) yang diambil = x 100 ml
98

= 10,2 ml ≈ 10 ml

Air = 100 ml – 10 ml = 90 ml

II. 600 ml H2SO4 20 %


20
H2SO4(p) yang diambil = x 600 ml
98

= 122,4 ml ≈ 122 ml
= 600 ml – 122 ml = 478 ml
Air
Pembuatan :
1. Siapkan erlenmeyer, isi dengan air ( takar dengan gelas takar)
2. Takar dengan gelas takar, asam yang akan diambil.
3. Tuang perlahan – lahan melalui dinding erlenmeyer, sedikit
demi sedikit sambil didinginkan. Tambahkan sisa air.

No. Tujuan Praktikum Keterangan


3.2 Pembakuan Pembuatan KmnO4 dengan Asam Oksalat :
Larutan Baku 1.Isi Biuret dengan Kmno4
Sekunder 2. Pipet 10,0 ml Asam Oksalat, masukkan dalam erlenmeyer.
3.Tambahkan 10 ml H2SO4 10 %
4. Panaskan di atas api sampai 70˚C
5. Dalam keadaan panas, Titrasi dengan KmnO4 sampai
berwarna pink. Lakukan titrasi 3x
3.3 Penetapan Kadar
3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan Sampel Ferro Sulfas :
1.Pindahkan sampel secar kuantitatif dlm labu takar 100 ml
2.Larutkan dengan air, kocok hingga larut
3. Tambahkan air ad 100 ml
3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan Kadar sampel ( Ferro Sulfas) :
1. Pipet 10,0 ml sampel, masukkan ke dalam erlenmeyer
2. Tambahkan 10 ml H2SO4 20 %
3. Titrasi dengan KmnO4 sampai berwarna pink.
4. Lakukan titrasi 3x
4. Alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :
1.Biuret 6. Erlenmeyer
2. Pipet gondok10,0 ml 7. Gelas Takar dan Beaker Gelas
3. Labu Takar 8. Kawat Kassa
4. Termometer 9. Corong
5. Lampu Spiritus

Pereaksi :
1.Larutan KMnO4 (BS) 3. Larutan FeSO47H2O
2. Larutan Asam Oksalat 4. Larutan H 2SO4 10 % dan 20 %
5. Reaksi - Reaksi
5.1 Reaksi Pembakuan KMnO4 dengan Asam Oksalat
2 KMnO4 + 3H2SO4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 4H2O + 5 O
5 H2C2O4 + 5 O 10 CO2 + 5 H2O

2 KMnO4 + 3H2SO4 + 5 H2C2O4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 10


CO2 + 8H2O
5.2 Reaksi Penetapan KMnO4 dengan FeSO4
Kadar 2 KMnO4 + 3H2SO4 K2SO4 + 2 MnO4 + 4H2O + 5 O
10 FeSO4 + 5 O + 5 H2SO4 5 Fe2(SO4)2 + 5 H2O + 5 O

10 FeSO4 + 2 MnO4 + 8 H2SO4 K2SO4 + 2 MnO4 + 5


Fe2 (SO4)2 + 8 H2O + 5 O

6. Data - Data
6.1 Data Pengukuran Volume Asam Oksalat Volume FeSO47H2O
V1 = 10,0 ml V1 = 10,0 ml
V2 = 10,0 ml V2 = 10,0 ml
V3 = 10,0 ml V3 = 10,0 ml

6.2 Data Titrasi


6.2.1 Titrasi Volume KmnO4 : Volume rata – rata KMnO4
Pembakuan 11,0+11,2+ 11,1
V1 = 1,0 – 12,0 = 11,0
3
V2 = 12,0 – 23,2 = 11,2
V3 = 24,0 – 35,1 = 11,1 ῡ = 11,1 ml

No Tujuan Praktikum Keterangan


.
6.2.2 Titrasi FeSO47H2O dengan KmnO4
Penetapan Kadar V1 = 0,0 – 9,9 = 9,9 ml
FeSO47H2O V2 = 10,0 – 20,1 = 10,1 ml ῡ = 10,0 ml
V3 = 21,0 – 31,0 = 10,0 ml

6.3 Data Hasil


Perhitungan
6.3.1 Normalitet BP massa zat x 1000 x valensi
(Asam Oksalat) N=
Mr Zat x Volume

0,6377 x 1000 x 1
N= = 0,1011 N
126,03 x 100

6.3.2 Normalitet BS Volum BP x NBP


(KmnO4) N=
V rata−rata KMnO 4
10 x 0,1011
N= = 0,0910 N
11,1
6.3.3 Kadar Sampel mmolek FeSO47H2O = mmolek KmnO4
massa = V KmnO4 x BE x Mr Sampel
278,02
= 10,0 x 0,0910 x 1 x
1000
= 0,25299 gr
0,25299
Kadar Sampel = x 100 % = 2,5299 %
10

7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 2,5299 %

Pembimbing :

1. Eddy Utomo

2. Drs.H Benyamin Noor, Apt.

3. Dra. Kusriati

4. Lilis Maryanti, Amf, S.Pd

Hidrogen Peroksida (H2O2) dalam Larutan


No. Tujuan Praktikum Keterangan
1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar H2O2 dalam Larutan
2. Prinsip Percobaan Permanganometri
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan
Larutan Baku
3.1.1 Baku Primer 100 ml Asam Oksalat 0,1 N

N x Mr x Volum Larutan
Massa Asam Oksalat =
1000 x valensi
0,1 x 126,03 x 100
Massa Asam Oksalat = = 0,63015 gr
1000 x 2
Pembuatan :
1.Siapkan labu takar dan corong yang bersih.
2. Timbang teliti Asam Oksalat dalam timbangan analytical
balance ± 0,63015 gram.
3. Masukkan dalam labu takar 100 ml melalui corong.
4. Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut.
5. Tambahkan air, ad 100 ml.
3.1.2 Baku Sekunder 700 ml KmnO4 0,1 N
N x Mr x Volum Larutan
Massa NaOH =
1000 x valensi

0,1 x 158,04 x 100


Massa NaOH = = 2,2125 gr
1000 x 5

Pembuatan:
1. Timbang NaOH dengan timbangan biasa.
2. Masukkan dalam Erlenmeyer, larutkan dengan air
secukupnya.
3.Tambahkan air ad 700 ml.
3.1.3 Asam 1. 100 ml H2SO4 10 %
(Zat Tambahan untuk 10
sampel) H2SO4(p) yang diambil = x 100 ml
98

= 10,2 ml ≈ 10 ml

Air = 100 ml – 10 ml = 90 ml

II. 600 ml H2SO4 20 %


20
H2SO4(p) yang diambil = x 600 ml
98

= 122,4 ml ≈ 122 ml

Air = 600 ml – 122 ml = 478 ml

Pembuatan :
1. Siapkan erlenmeyer, isi dengan air (takar dengan gelas takar)
2. Takar dengan gelas takar, asam yang akan diambil.
3. Tuang perlahan – lahan melalu dinding erlenmeyer, sedikit
Demi sedikit sambil didinginkan. Tambahkan sisa air.

No. Tujuan Praktikum Keterangan


3.2 Pembakuan Pembakuan KmnO4 dengan Asam Oksalat :
Larutan Baku 1.Isi biuret dengan KmnO4
Sekunder 2. Pipet 10,0 ml Asam Oksalat, masukkan dalam erlenmeyer.
3. Tambahkan 10 ml H2SO4 10 %
4.Panaskan di atas api sampai 70 ˚C
5. Dalam keadaan panas, titrasi dengan KmnO 4 sampai
berwarna pink. Lakukan titrasi 3x
3.3 Penetapan Kadar
3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan Sampel (H2O2) :
1.Isi labu takar 100,0 ml dengan air sebanyak ± 90 ml
2. Pipet 1,0 ml H2O2, lalu masukkan ke dalam labu takar tadi
3. Tambahkan air ad 100 ml. Tutup labu takar lalu bolak- balik
3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan Kadar Sampel (H2O2) :
1.Pipet 10,0 ml sampel, masukkan ke dalam erlenmeyr.
3. Tambahakan 10 ml H2SO4 20 %
3. Titrasi dengan KmnO4 samapai berwarna pink.
4. Lakukan titrasi 3x
4. Alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :
1.Biuret 6. Erlenmeyer
2. Pipet gondok 10,0 ml 7. Gelas takar dan beaker gelas
3. Labu takar 8. Kawat kassa
4.Termometer 9. Corong
5. Lampu spiritus 10. Timbangan analitik

Pereaksi :
1.Pereaksi KmnO4 (BS) 3. Larutan H2O2
2. Larutan Asam Oksalat 4. Larutan H2SO4 10 % dan 20 %
5. Reaksi - Reaksi
5.1 Reaksi Pembakuan KmnO4 dengan Asam Oksalat
2 KmnO4 + 3 H2SO4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 4 H2O + 5 O
5 H2C2O4 + 5 O 10 CO2 + 5 H2O

2 KmnO4 + 3 H2SO4 + 5 H2C2O4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 10


CO2 + 8 H2
5.2 Reaksi Penetapan KmnO4 dengan H2O2
Kadar 2 MnO4- + 16 H+ + 10 e- 2 Mn2+ + 2H2O
5 H2O2 5 O2 + 10 e-

2 MnO4- + 16 H+ + 5 H2O2 2 Mn2+ + 8 H2O + 5 O2


6. Data - Data
6.1 Data Pengukuran Volum Asam Oksalat Volume H2O2
V1 = 10 ml V1 = 10 ml
V2 = 10 ml V2 = 10 ml
V3 = 10 ml V3 = 10 ml

6.2 Data Titrasi


6.2.1 Titrasi Volum KmnO4 : Volume rata – rata KMnO4
Pembakuan 11,0+11,2+ 11,1
V1 = 1,0 – 12,0 = 11,0
3
V2 = 12,0 – 23,2 = 11,2
V3 = 24,0 – 35,1 = 11,1 ῡ = 11,1 ml

No Tujuan Praktikum Keterangan


.
6.2.2 Titras Penetapan H2O2 dengan KMnO4
Kadar H2O2 V1 = 0,0 – 7,2 = 7,2 ml
V2 = 8,0 – 15,2 = 7,2 ml ῡ = 7,2 ml
V3 = 16,0 – 23,2 = 7,2 ml

6.3 Data Hasil


Perhitungan
6.3.1 Normalitet BP massa zat x 1000 x valensi
(Asam Oksalat) N=
Mr Zat x Volume

0,6377 x 1000 x 1
N= = 0,1011 N
126,03 x 100

6.3.2 Normalitet BS Volum BP x NBP


(KMnO4) N=
V rata−rata KMnO 4

10 x 0,1011
N= = 0,0910 N
11,1
6.3.3 Kadar Sampel mmolek H2O2 = mmolek KMnO4
(H2O2) massa = V KmnO4 x N KMnO4 x BE x Mr Sampel
1 34,01
= 7,2 x 0,0910 x x
2 1000
= 0,01114 gr

Dalam 100 ml, sampel encer

0,01114
massa sampel = x 100 = 0,1114 gr
10

0,1114
Kadar H2O2 = x 100 % = 11,14 %
1

7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 11,14 %

Pembimbing ;

1. Eddy Utomo

2. Drs. H.Benyamin Noor, Apt.

3. Dra. Kusriati

4. Lilis Maryanti, Amf, S.Pd

NaCl dalam Larutan


No Tujuan Praktikum Keterangan
.
1. Tujuan Percobaan Penetapan Kadar NaCl dalam Larutan
2. Prinsip Percobaan Argentometri (Titrasi Pengendapan)
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan
Larutan Baku
3.1.1 Baku Printer 100 ml NaCl 0,05 N

N x Mr x Volum Larutan
Massa NaCl =
1000 x valensi

0,05 x 58,44 x 100


Massa NaCl = = 0,2922 gr
1000 x 1
Pembuatan :
1. Siapkan labu takar dan corong yang bersih.
2. Timbang teliti NaCl dalam timbangan analytical
balance ± 0,2922 gr.
3.Masukkan dalam labu takar 100 ml melalui corong.
4. Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut.
5. Tambahkan air, ad 100 ml.
3.1.2 Baku Sekunder 100 ml AgNO3 0,05 N

N x Mr x Volum Larutan
Massa AgNO3 =
1000 x valensi

0,05 x 169,87 x 100


Massa AgNO3 = = 0,849 gr
1000 x 1

Pembuatan :
1. Timbang AgNO3 dengan timbangan biasa
2. Masukkan dalam erlenmeyer.
3. Larutkan dengan menambahkan aquadest secukupnya.
4. Tambahkan aquadest, ad 100 ml.
3.1.3 Indikator 100 ml K2CrO4 (FI edisi III hal 691)
b
Larutan K2CrO4 5,0 %
v

5
1. K2CrO4 = x 100 ml = 5 gr
100
2. Aquadest ad 100 ml
Pembuatan :
1. Timbang K2CrO4 dengan timbangan biasa
2. Masukkan dalam erlenmeyer.
3. Larutkan dengan menambahkan aquadest secukupnya.
4. Tambahkan aquadest, ad 100 ml.
3.2 Pembakuan
Larutan
3.2.1 Baku Sekunder Pembakuan AgNO3 dengan NaCl :
1. Isi Biuret dengan AgNO3
2. Pipet 10,0 ml NaCl, masukkan ke dalam erlenmeyer.
3. Tambahkan indicator K2CrO4 2 tetes.
4. Titrasi dengan AgNO3 sampai berwarna merah
kecoklatan, lakukan titrasi 3x

No. Tujuan Praktikum Keterangan


4. Alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :
1. Biuret 5. Pipet Gondok
2. Labu Takar 6. Glass Beker
3. Erlenmeyer 7. Pipet Tetes
4. Corong 8. Spatula

Pereaksi :
1. Larutan NaCl
2. Larutan AgNO3
3. Larutan K2CrO4
5. Reaksi - Reaksi
5.1 Reaksi Ag+ + Cl- AgCl(s) putih
Pembakuan Ag+ + CrO42- Ag2CrO4(s) merah coklat

5.2 Reaksi Ag+ + Cl- AgCl(s) putih


Penetapan Kadar Ag+ + CrO42- Ag2CrO4(s) merah coklat
6. Data - Data
6.1 Data Pengukuran Volume NaCl Volume Sampel (NaCl)
V1 = 10,0 ml V1 = 10,0 ml
V2 = 10,0 ml V2 = 10,0 ml
V3 = 10,0 ml V3 = 10,0 ml
6.2 Data Titrasi
6.2.1 Titrasi Pembakuan AgNO3 dengan NaCl
Pembakuan P.I V1 = 0,0 – 9,7 = 9,7 ml
V2 = 10,0 – 19,8 = 9,8 ml ῡ = 9,75 ml
V3 = 20,0 – 29,0 = 9,0 ml

P.II V1 = 0,0 – 10,5 = 10,5 ml


V2 = 0,0 – 10,4 = 10,4 ml ῡ = 10,46 ml
V3 = 0,0 – 10,5 = 10,5 ml
6.2.2 Titrasi NaCl dengan AgNO3
Penetapan Kadar
Sampel (NaCl) V1 = 4,0 – 21,6 = 17,6 ml
V2 = 22,0 – 39,7 = 17,7 ml ῡ = 17,67 ml
V3 = 17,0 – 34,7 = 17,7 ml
6.3 Data Perhitungan
6.3.1 Normalitet BP massa zat x 1000 x valensi
(NaCl) N=
Mr Zat x Volume

0,2921 x 1000 x 1
N= = 0,04998 N
58,44 x 100

6.3.2 Normalitet BS Volum BP x NBP 10 x 0,04998


(AgNO3) N1 = = = 0,0515 N
V rata−rata 9,75

Volume BP x NBP 10 x 0,04998


N2 = = = 0,04778 N
V rata−rata 10,46

0,0515+0,04778
N= = 0,00496 N
2
6.3.3 Kadar Sampel Massa = v titrasi x NBs x BE x Mr Sampel
(NaCl) 58,44
= 17,67 x 0,0496 x 1 x
1000
= 0,05118 gr

0,05118
Kadar = x 100 % = 0,5118 %
10
7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 0,5118 %
7.2 Kadar Asli 0,5207 %
7.3 Penyimpangan 0,5207 %−0,5118 %
= 100 % = 1,7 %
0,5207 %

Pembimbing :

1. Eddy Utomo

2. Drs.H. Benyamin Noor, Apt.

3. Dra. Kusriati

4. Lilis Maryanti, Amf. S. Pd


Cupri Sulfat ( CuSO4.5H2O) dalam Larutan

No. Tujuan Praktikum Keterangan


1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar CuSO4.5H2O dalam Larutan
2. Prinsip Percobaan Iodometri
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan
Larutan Baku
3.1.1Baku Primer 100 ml KIO3 0,1 N
N x Mr x Volum Larutan
Massa KIO3 =
1000 x Valensi

0,1 x 214,0 x 100


Massa KIO3 = = 0,3566gr
1000 x 6

Pembuatan :
1. Siapkan labu takar dan corong yang bersih.
2. Timbang teliti KIO3 dalam timbangan analytical
balance ± 0,3566 gram.
3. Masukkan dalam labu takar 100 ml melalui corong.
4. Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut.
5. Tambahkan air, ad 100 ml.
3.1.2 Baku Sekunder 200 ml Na2S2O3 0,1 N
N x Mr x Volum Larutan
Massa Na2S2O3 =
1000 x Valensi

0,1 x 248,18 x 200


Massa Na2S2O3 = = 2,4818 gr = 2,5 gr
1000 x 2

Pembuatan :
1. Siapkan beker gelas yang bersih
2. Timbang Na2S2O3 dan Na2CO3 di timbangan biasa.
3. Masukkan Na2S2O3 ke beaker gelas, lalu tambah sedikit air
untuk melarutkannya.
4. Tambahkan 50 mg Na2CO3 ke dalam beaker.
5. Panaskan sampai mendidih hingga semua larut, dinginkan,
saring dengan kertas saring. Tambah air ad 200 ml
3.1.3 Asam 1.200 ml H2SO4 10%
( Zat Tambahan untuk 10
sampel ) H2SO4(p) yang diambil = x 200 ml
98

= 20,40 ml
Air ad 200 ml
Pembuatan :
1.Siapkan erlenmeyer, isi dengan air (takar dengan gelas
takar)
2. Takar dengan gelas takar, asam yang akan diambil.
3. Tuang perlahan-lahan melalui dinding erlenmeyer, sedikit
demi sedikit sambil didindingkan. Tambahkan sisa air ad
200 ml.
3.1.4 Indikator 100 ml larutan kanji (FI ed III hal 694)
“Gerus 500 mg pati P dengan 5 ml air dan tambah sambil
terus diaduk secukupnya ad 100 ml, didihkan beberapa menit,dinginkan,
saring”

Pembuatan :
No. Tujuan Praktikum Keterangan

1.Timbang 500 mg Tepung kanji, masukkan dalam beaker


glass.tambahkan air ad 5 ml sambil diaduk
2.Didihkan sisa air di atas api bebas,setelah mendidih, masukkan
larutan kanji ke dalamnya ,aduk terus sampai jernih.
3.setelah jernih dinginkan,lalu disaring,
3.2 Pembakuan Lautan Pembakuan Na 2 S2 O3 dengan KIO 3 :
Baku Sekunder 1.Isi biuret dengan Na 2 S2 O3
2.Pipet 10,0 ml KIO 3,masukkan kedalam erlenmeyer
3.Tambahkan 5 ml H 2 S 0 410 %
4.Tambahkan 1 gr serbuk KI
5.Tutup erlenmeyer dengan plastic dan ikat kuat
6.Titrasi dengan Na 2 S2 O3 sampai berwarna kuning muda
7.Tambahkan ± 1 pipet tetes kecil larutan kanji
8.Lanjutkan titrasi hingga warna biru hilang,lakukan titrasi 3×
3.3.Penetapan Kadar
3.3.1 Persiapan Bahan 1.Pindahkan sampel secara kuantitatif dalam labu takar 100 ml
2.Larutkan sengan air, kocok hingga larut.
3.Tambahkan air ad 100 ml
3.3.2 Penetapann 1.Pipet 10,0 ml sampel,masukkan ke dalam erlenmeyer
Kadar 2.Tambahkan 5 ml H 2 S 0 410 %
3. Tambahkan 5 ml H 2 S 0 410 %
4. Tambahkan 1 gr serbuk kI
5.Tutup Erlenmeyer dengan plastic dan ikat kuat
6.Titrasi dengan Na 2 S2 O3 sampai berwarna kuning muda
7.Tambahkan ± 1 pipet tetes kecil larutan kanji
8.Lanjutkan titrasi hingga warna putih susu lakukan titrasi 3×
4. Alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :
1.Biuret 5.Karet dan Plastik
2.Pipet gondok 10,0 ml 6.Erlenmeyer
3.Labu takar 7.Gelas Takar dan Beaker Glass
4.Pompa Hisap 8. Corong

Pereaksi :
1.Larutan Na 2 S2 O3 (BS) 4.Larutan Cu SO 4 dan 5 H 2O
2.Larutan KIO 3(BP) 5.Larutan H 2 S 0 410 %
3.Larutan Kanji
5. Reaksi - Reaksi
5.1 Reaksi Pembakuan Na₂S₂O₃ dengan KIO₃
IO₃⁻ + 6H⁺ + I⁻ I₂ + 3H₂O
2 S₂O₃ + I₂ 2 I⁻ + S₄O₆2⁻
IO₃⁻ + 2 S₂O₃ + 6H⁺ S₄O₆2⁻ + I⁻ + 3H₂O

5.2 Reaksi Penetapan CuSO₄ + KI CuI + I₂ + K₂SO₄


Kadar I₂ + Na₂S₂O₃ 2NaI + Na₂S₄O₆
CuSO₄ + 2 KI + 2 Na₂S₂O₃ CuS + K₂SO₄ + 2NaI +
Na₂S₂O₃
6. Data - Data
6.1 Data Pengukuran Volume KIO 3 Volume Cu SO 4 dan 5 H 2O
v1 =10,0 ml v1 =10,0 ml
v 2=10,0 ml v 2=10,0 ml

No. Tujuan Praktikum Keterangan


v3 =10,0 ml v3 =10,0 ml
6.2 Data Titrasi
6.2.1 Titrasi Pembakuan Na 2 S2 O3 dengan KIO 3
Pembakuan P.I v1 = 0,0-13,2 = 13,2 ml
v 2=14,0-27,3 = 13,3 ml Ѷ=13,23 ml
v3 = 28,0-41,2 = 13,2 ml

P.II v1 = 0,0-13,2 = 13,2 ml


v 2=14,0- 27,3 = 13,3 ml Ѷ=13,25 ml
v3 = 10,0-23,0 = 13,0 ml
6.2.2 Titrasi Penetapan CuSO₄ dengan Na₂S₂O₃ :
Kadar V₁ = 0,0 –15,5 = 15,5 ml
V₂ =17,0 –30,5 = 13,5 ml Ѷ=13,45 ml
V₃ = 17,0 –30,4 = 13,4 ml
6.3 Data hasil
perhitungan
6.3.1 Normalitet BP ( massa zat x 1000 x valensi
KIO 3 ) N= Mr Zat x Volume

0,3657 x 1000 x 1
N= 214,00 x 100
= 0,1025 N

6.3.2 Normalitet BS Volum BP x NBP 10 x 0,1025


( Na2 S2 O3 ¿
N1 = V rata−rata = 13,23
= 0,0775 N

Volume BP x NBP 10 x 0,1025


N2 = V rata−rata = 13,25
= 0,0773 N

0,0775+0,0773
N= = 0,0774 N
2
6.3.3 Kadar Sampel Mmolek CuSO₄ = mmolek Na₂S₂O₃
Massa = v Na₂S₂O₃ x N BS x BE x Mr Sampel
249,58
= 13,45 x 0,0774 x 1 x
1000
= 0,2599 gr
0,2599
Kadar = x 100 % = 2,599 %
10
7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 2,599 %
7.2 Kadar Sebenarnya 2,507 %
7.3 Penyimpangan 2,599 %−2,507 %
= 100 % = 3,66 %
2,507 %

Pembimbing :

1. Eddy Utomo
2. Drs.H. Benyamin Noor, Apt.

3. Dra. Kusriati

4. Lilis Maryanti, Amf. S. Pd

Methampyron dalam Saccharum Lactis


No. Tujuan Praktikum Keterangan
1. Tujuan Praktikum Penetapan kadar Methampyron dalam Saccharum Lactis
2. Prinsip Percobaan Iodimetri
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan
Larutan baku
3.1.1 Baku Primer 100 ml KIO3 0,1 N

N x Mr x Volum Larutan
Massa KIO3 = 1000 x Valensi

0,1 x 214,0 x 100


Massa KIO3 = 1000 x 6
= 0,3566gr

Pembuatan :
1.Siapkan Labu takar dan corong yang bersih.
2.Timbang teliti KIO 3dalam timbangan analytical balance ±
0,3566 gram
3.Masukkan dalam labu takar 100 ml melalui corong.
4.Tambahkan air.bilas corong gelas,kocok hingga larut
5.Tambahkan air ,ad 100 ml
3.1.2 Baku Sekunder 1.BS 300 ml I 2 0,1 N
FI Edisi III hal 748 dalam Larutan I 2 0,1 N dibutuhkan 18 gr KI
N x Mr x ml 0,1 x 253,8 x 300
Massa I 2 = 1000 x Valensi = 1000 x 2
= 3,8 gr

300
Massa KI =
1000
x 18 gr = 5,4 gr

Pembuatan:
1.Timbang I 2dan KI dengan Timbangan biasa. I 2 ditimbang wadah
Iodium
2,Larutkan KI dengan air secukupnya di erlenmeyer bertutup
3.Tambahkan I 2 kocok hingga larut,tambahkan air ad 300 ml

II.BS 200 ml Na 2 S2 O3 0,1 N

N x Mr x Volum Larutan
Massa Na₂S₂O3 = 1000 x Valensi

0,1 x 248 , ,8 x 200


Massa Na₂S₂O3 = 1000 x 2
= 2,4818 gr = 2,5 gr

0,2
Massa Na 2 CO 3 = x 200 mg = 40 mg
1
Pembuatan :
1.Siapkan beaker glass
2.Timbang Na2 S2 O3 dan Na 2 CO 3 di timbangan biasa
3.Masukkan Na 2 S2 O3ke beaker glass,lalu tambah sedikit air untuk
melarutkannya.
4.Tambahkan Na 2 CO 3ke dalam beaker
5..Panaskan sampai mendidih hingga semua larut,dinginkan saring
dengan kertas saring.Tambah air ad 200 ml.

No. Tujuan Praktikum Keterangan


3.1.3 Asam I.300 ml H₂SO₄ 10%
(Zat Tambahan untuk H₂SO₄₍p₎ yang diambil = 10 x 300 ml
sampel) 20
= 150 ml
Air ad 300 ml
Pembuatan :
1.Siapkan Erlenmeyer,isi dengan air (takar dengan gelas takar)
2.Takar dengan gelas takar, asam yang akan diambil.
3.Tuang perlahan-lahan melalui dinding Erlenmeyer, sedikit
demi sedikit didinginkan.Tambahkan sisa air ad 300 ml.

II.200 ml HCl 0,01 N


HCl 0,1 N diambil = 0,01 x 200 ml = 20 ml
0,1
Air ad 200 ml
Pembuatan :
1.Takar dengan gelas takar, volum HCl yang akan diambil
2.Masukkan Erlenmeyer,tambahkan air ad 200 ml

3.1.4 Indikator 100 ml larutan kanji (FI ed III hal 694)


“Gerus 500 mg pati P dengan 5 ml air dan tambah sambil
terus diaduk secukupnya ad 100 ml,didihkan beberapa
menit,dinginkan ,saring”
Pembuatan :
1.Timbang 500 mg kanji, masukkan dalam beker
gelas,tambahkan air 5 ml sambil diaduk.
2.Didihkan sisa air di atas api bebas, setelah mendidih,
masukkan larutan kanji ke dalamnya, aduk terus sampai
jernih.
3.Setelah jernih,didinginkan,lalu disaring.

3.2 Pembakuan Pembakuan Na₂S₂O₃ dengan KIO₃ :


Larutan Baku 1.Isi Biuret dengan Na₂S₂O₃
Sekunder 2.Pipet 10,0 ml KIO₃ , masukkan dalam erlenmeyer.
3.Tambahkan 5 ml H₂SO₄ 10%
4.Tambahkan 1 gr serbuk KI
5.Tutup Erlenmeyer dengan plastic dan ikat kuat.
6.Titrasi dengan Na₂S₂O₃ sampai berwarna kuning muda
7.Tambahkan ± 1 pipet tetes kecil larutan kanji
8.Lanjutkan titrasi hingga warna biru hilang,lakukan titrasi 3x
Pembakuan I₂ dengan Na₂S₂O₃
1.Isi Biuret dengan I₂
2.Pipet 10,0 ml Na₂S₂O₃ , masukkan dalam erlenmeyer.
3.Tambahkan ± 1 pipet tetes kecil larutan kanji
4. Tutup Erlenmeyer dengan plastic dan ikat kuat
5.Titrasi dengan I₂ hingga warna biru stabil ± 1menit.
6.Lakukan titrasi 3x

3.3 Penetapan Kadar


3.3.1 Persiapan Bahan 1.Pindahkan sampel ke dalam mortir, gerus homogen sampel
2.Masukkan ke dalam pot,lalu timbang.
3.3.2 Penetapan Kadar 1.Timbang teliti sampel ± 250 mg,dalam timbangan analitik
2.Masukkan dalam erlenmeyer.
3.Tambahkan 5 ml air, tambah HCl 0,1 N 5 ml
4.Tambahkan ± 1 pipet tetes kecillarutan kanji

No. Tujuan Praktikum Keterangan


5.Tutup Erlenmeyer dengan plastic dan ikat kuat
6.Titrasi dengan I₂ hingga warna biru stabil + 1 menit
7.Lakukan titrasi 3 x
4. Alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :
1.Biuret 6.Erlenmeyer
2.Pipet gondok 10,0 ml 7.Gelas Takar dan Beker Gelas
3.Labu Takar 8.Corong
4.Pompa hisap 9.Pipet tetes
5.Karet dan Plastik
Pereaksi :
1.Larutan Na₂S₂O3 4.Larutan I₂
2.Larutan KIO3 5.Larutan H₂SO4 10%
3.Larutan Kanji 6.Larutan HCl 0,01 N

5. Reaksi – Reaksi
5.1 Reaksi Pembakuan Na₂S₂O3 dengan KIO3
IO3⁻ + 6H ⁺ + I ⁻ → I ₂ + 3H₂O
2S₂O3 + I ₂ → 2 I ⁻ + S₄O₆²⁻
IO3⁻+2 S₂O3⁻+ 6H ⁺→ S₄O₆²⁻+ I ⁻ + 3H₂O

Pembakuan I ₂ dengan Na₂S₂O3


2 S₂O3²⁻ + I ₂ → 2 I⁻ + S₄O₆²⁻

5.2 Reaksi Penetapan I ₂ + H₂O → 2 HI + O


Kadar Methampyron
dengan I ₂ CH3

Na₂S₂O3 –CH - N CH3 + H₂O


O N- CH3
N

C₆H.₅

CH3

NH CH3 + CH₂O + NaHSO3


N- CH3
O N

C₆H.₅

6. Data – Data
6.1 Data Pengukuran Volum KIO3 Volume Na₂S₂O3 massa Methampyron
V1 = 10,0 ml V1 = 10,0 ml M1 = 0,2468 gr
V₂ = 10,0 ml V₂ = 10,0 ml M₂= 0,2505 gr
V3 = 10,0 ml V3 = 10,0 ml M3 = 0,2539 gr
6.2 Data Titrasi
6.2.1 Titrasi Pembakuan Na₂S₂O3 dengan KIO3
Pembakuan V1 = 0,0 – 29,7 = 29,7 ml
V₂ = 7,0 – 36,5 = 29,5 ml v = 29,7 + 29,5 =29,6
V3 = 0,0 – 28,7 = 28,7 ml 2

Pembakuan I ₂ dengan Na₂S₂O3


V1 = 9,0 – 12,6 = 3,6 ml
V₂ = 13,0 – 16,6 = 3,6 ml v = 3,6 ml
V3 = 18,0 – 21,7 = 3,7 ml

No. Tujuan Praktikum Keterangan


6.2.2 Titrasi Methampyron dengan I₂ :
Penetapan Kadar V₁ = 17,0 – 23,8 = 6,8 ml
V₂ = 24,0 – 30,6 = 6,6 ml
V₃ = 31,0 – 37,5 = 6,5 ml

6.3 Data Perhitungan


6.3.1 Normalitet BP N = massa zat x 1000 x valensi
(KIO₃) Mr Zat x Volume

N = 0,3645 x 1000 x 6 = 0,1022 NQ


214,0 x 100
6.3.2 Normalitet BS BS Na₂S₂O3

N = Volum BP x NBP = 10 x 0,1022 = 0,03452 N


V rata-rata 29,6

BS I₂
N = Volum BP x NBP = 10 x 0,03452 = 0,0958 N
V rata-rata 3,6
6.3.3 Kadar Sampel I.mmolek Methampyron = mmolek I₂
Massa = V I₂ x N I₂ x BEx Mr Sampel
= 6,8 x 0,0958 x 1 x 351,37
2
= 114,4 mg
Kadar Sampel = 114,4 x 100 % = 46,35 %
246,8

II.mmolek Methampyron = mmolek I₂


Massa = V I₂ x N I₂ x BEx Mr Sampel
= 6,6 x 0,0958 x 1 x 351,37
2
= 111 mg
Kadar Sampel = 111 x 100 % = 44,31 %
250,5

III.mmolek Methampyron = mmolek I₂


Massa = V I₂ x N I₂ x BEx Mr Sampel
= 6,5 x 0,0958 x 1 x 351,37
2
= 109,3 mg
Kadar Sampel = 109,3 x 100 % = 43,048 %
253,9
Kadar rata-rata = 44,31 % + 43,048 % = 43,67 %
2
Menurut FI, Kadar Methampyron dihitung berdasarkan
Methampyron yang tidak mengandung air Kristal (anhidrat)
Kadar Methampyron = % kadar rata-rata + susut pengeringan
= 43,67 % + 5 % = 48,67 %
7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 48,67 %
7.2 Kadar Sebenarnya 50,01 %
7.3 Penyimpangan 50,01 % - 48,67 % x 100 % = 2,67 %
50,01 %
Pembimbing:

1.Eddy Utomo 4.Lilis Maryanti , Amf ,S.Pd

2.Drs. H.Benyamin Noor , Apt.

3.Dra.Kusriati

Magnesium Sulfat (MgSO47H2O) dalam Larutan


No. Tujuan Praktikum Keterangan

1. Tujuan praktikum Penetapan Kadar MgSO47H2O dalam Larutan

2. Prinsip Percobaan Kompleksometri

3. Prosedur Percobaan

3.1 Pembuatan
Larutan Baku
3.1.1 Baku Primer 100 ml ZnSO4 0,05 M

Pembuatan :
1. Siapkan labu takar dan corong yang bersih.
2. Timbang teliti ZnSO4 dalam timbangan analytical
3. Masukkan dalam tabu takar 100ml melalui corong.
4. Tambahkan air, bilas corong gelas, kocok hingga larut
5. Tambahkan air, ad 100ml

3.1.2 Baku sekunder 100 ml NaEDTA 0,05 M

Pembuatan :
1. Timbang NaOH dengan timbangan biasa
2. Masukkan dalam erlemeyer, larutkan dengan air
secukupnya
3. Tambahkan air ad 100 ml.

3.1.3 Indikator 1 gr EBT :


1.

2.

Pembuatan :
1. Timbang EBT dan NaCL dengan timbangan analitik
2. Campur EBT dan NaCl dengan mortir, gerus homogen.
masukan dalam pot
3.1.4 Larutan buffer 200 ml Salmiak dengan PH 10-11
(FI ed III hal 865) : “Larutkan 7,0 gr Ammonium Klorida P dalam
57 ml Amoniak P. Encerkan dengan air secukupnya ad 100,0 ml “

1.

2.

Amoniak yang terpakai = 25 ml


Pembuatan ( dilakukan didalam lemari asam ) :
1. Timbang ammonium kloridum di timbangan biasa
masukkan ke dalam erlemeyer bertutup, tambahkan air
secukupnya, kocok hingga larut
2. Masukkan kertas indicator tambahkan amoniak melalui
dinding erlemeyer, sedikit demi sedikit hingga PH
mencapai 10-11 tambah air ad 200 ml

No. Tujuan Praktikum Keterangan

3.2 Pembakuan Pembakuan Na EDTA dengan ZnSO4 :


Larutan Baku 1. Isi biuret dng Na EDTA
Sekunder 2. Pipet 10,0 ml ZnSO4 masukkan dalam erlenmeyer
3. Tambahkan 5 ml larutan buffer ( salmiak)
4. Tambahkan indicator EBT seujung sendok
5. Titrasi dng NaEDTA sampai berwarna biru terang
6. Lakukan titrasi 3x
3.3 Penetapan Kadar

3.3.1 Persiapan Bahan Persiapan sempel MgSO47H2O :


1. Pindahkan sampel secara kuantitatif dlm labu takar 100 ml
2. Larutkan dng air , kocok hingga larut
3. Tambahkan air ad 100 ml
3.3.2 Penetapan Kadar Penetapan Kadar Sampel MgSO47H2O
1. Pipet 10,0 ml sampel, lalu masukkan dalam erlenmeyer
2.Tambahkan 5ml larutan buffer (Salmiak)
3. Tambahkan indicator EBT seujung sendok
4. Titrasi dengan NaEDTA sampai berwarna biru terang
5. Lakukan titrasi 3x
4. Alat dan Pereaksi Alat yang digunakan :
1. Biuret 6. Erlenmeyer
2. Pipet gondok 7. Gelas takar
3. Labu takar 8. Pipet tetes
4. Timbangan analitik 9. Corong
5. Mortar dan stamper 10. Karet hisap
Pereaksi :
1. Larutan ZnSO4 4. Larutan Salmiak
2. Larutan Nsa EDTA 5. Serbuk EBT
3. Larutan sampel (MgSO4)
5. Reaksi - Reaksi
5.1 Reaksi Pembakuan Na EDTA dengan ZnSO4 :
Zn 2+ + H2Y2- ZnY2- + 2H+
5.2 Reaksi Penetapan MgSO4 dengan Na EDTA :
Kadar Mg 2+ + H2Y2- Mg Y2 + H
6. Data-Data
6.1 Data Pengukuran Volume ZnSO4 Volume MgSO4
V1 = 10,0 ml V1 = 10,0 mg
V2 = 10,0 ml V2 = 10,0 mg
V3= 10,0 ml V3 = 10,0 mg
6.2 Data Titrasi
6.2.1 Titrasi Pembakuan I Pembakuan II
Pembakuan Na EDTA V1 = 0,0 -10,0 = 10,0 ml V1 = 0,0 - 9,6 = 9,6 ml
dengan ZnSO4 V2 = 0,0- 10,0 = 10,0 ml V2 = 0,0 - 9,7 = 9,7 ml
V3 = 0,0 - 9,9 = 9,9 ml V3 = 0,0 - 9,7 = 9,7 ml
V I = 9,9667 ml V II = 9,667 ml
6.2.2 Titrasi Volume : Volume rata-rata
penetapatn kadar
sampel MgSO4 d dng V1 = 0,0 - 8,4= 8,4
NaEDTA V2 = 10,0-18,3 = 8,3 v = 8,35 ml
V3 = 20,0 -28,6 = 8,6
6.3 Data Perhitungan

No. Tujuan Praktikum Keterangan

6.3.1 Molaritas BP

6.3.2 Molaritet BS

6.3.3 Kadar Sampel mmol MgSO4 = mmol Na EDTA

7. Kesimpulan

7.1 Kadar Sampel 1,0419 %

7.2 Kadar Sebenarnya 1,0160%

7.3 Penyimpangan

Pembimbing :
1. Eddy Utomo
2. Drs. H. Benyamin Noor, Apt.
3.Dra. Kusriati
4. Lilis Maryanti, Amf , S.Pd

Sulfanilamida dalam Serbuk


No Tujuan Praktikum Keterangan
1. Tujuan Praktikum Penetapan Kadar Sulfanilamid dalam Serbuk
2. Prinsip Percobaan Nitrimetri
3. Prosedur Percobaan
3.1 Pembuatan lab
Baku
3.1.1 Baku Primer Kelompok : I Kelompok : II
( Asam Sulfamilad ) Massa I Massa : I
Massa II Massa : II
Massa III Massa : III
3.1.2 Baku Skunder 100 ml NaNO2 0,1 N

M x Mr x ML 0,1 x 69,0 x 100


gr = = = 0,6 g
1000 1000

Pembuatan :
1.Timbang NaNO2 dengan timbangan biasa, Masukkan dalam
erlenmeyer.
2. Larutkan dengan sebagian air, Kocok ad larut.
3.Tambahkan sisa air ad 100 ml

3.1.3 Pembuatan Pasta kanji KI


Indikator KI 750 mg air aquadest ad 100 ml
Amylum 5 gr
Pembuatan :
1.Amylum ditambah air ad 100 ml
2. Panaskan sebagian air lalu masukkan amylum dan aduk
sampai berbentuk bubur sampai mendidih
3. Aduk cepat sampai berbentuk massa lem, dinginkan
4. larutkan KI dengan air ad 100 ml
5. Tuangkan kedalam pasta kanji yang telah dingin aduk ad
homogen.
3.1.4 Pembuatan lab 100 ml HCL
Asam Vol ( ml )
Air ad 200 ml
Pembuatan :
1.Siapkan erlenmeyer yang sudah bersih
2. Takar dengan gelas ukur volume HCL yang akan diambil
3. Tuangkan perlahan tahan melalui dinding erlenmeyer
4. Dinginkan lalu encerkan
3.1.5 Pembuatan lab Pembuatan NaNO2 dengan Asam Sulfamilad
Baku Sekunder 1.Timbang teliti ± 100 Bp Asam Sulfamilad
2. Masukkan dalam dalam erlenmeyer ± tambahkan 10 ml air
3. Tambahkan 5 ml HCL
4. Tambahkan Amonia ad As. Sulfamilad larut (di lemari asam )
5. Dinginkan dengan es batu ad suhu 15 ° C
6. Titrasi dengan NaNO2. 0,1 N dengan menggunakan pasta
kanji KI yang sudah dioleskan diatas poselen putih ad dalam
beberapa menit.
7. Lakukan 3 x
3.1.6 Persiapan
Bahan

4. AlatdanPereaksi Alat yang digunakan :


1.Biuret5.Pengaduk kassa
2.Pipet gondok 6.Gelas ukur
3.Erlenmeyer 7.Batu es
4.Beaker glass
Pereaksi :
1.Asam sulfanilamid
2.Larutan NaNO2
3.HCl
4.Sampel sulfanilamid
5. Reaksi - Reaksi
5.1 ReaksiPembakuan NaNO3denganasamsulfanilat
H2N H2ClN
+NaNO2+HCl→ +N+NaCl+H2O

SO3NH2 SO3H
5.2 ReaksiPenetapan Sulfanilamiddengan NaNO2
Kadar
H2O Cl
+NaNO2+HCl→N≡N
+NaCl+H2O
SO2NH2
SO2NH2
6. Data - Data
6.1 Data Perhitungan Massa BP (asamsulfanilat) Massa Sampel (sulfanilamid)
M1= M1=
M2= M2=
M3= M3=
6.2 Data Titrasi
6.2.1 Data HasilTitrasi Volume Pembakuanasamsulfanilatdengan NaNO2
V1=
V2=
V3=
6.2.2 TitrasiPenetapan Volume Penetapan Kadar sulfanilamiddengan NaNO2
Kadar V1=
V2=
V3=
6.3 Data Perhitungan
6.3.1 Molaritas BP -
6.3.2 Molaritas BS Kelompok I
MBS I = MassaxBE = 100,3 mg x 1 = 0,0961 M
VolxMr 6 x 173,19
MBS II = MassaxBE = 99,2 mg x 1 = 0,095 M
VolxMr 6 x 173,19
MBS III =MassaxBE = -
VolxMr
Kelompok II
MBS I = Massa = -
VolxMr
MBSII = Massa = -
VolxMr
MBSIII = Massa = -
VolxMr

M rata – rata kelompok I = 0,0961 + 0,095 = 0,095


2
M rata – rata kelompok II = -
M rata – rata 2 kelompok = -
6.3.3 Kadar Sampel Kadar I = Volume x Mrata – rata 2 kelompok x Mr x 100%
massa
= 4 ml x 0,095 M x 172,21 x 100% = 32,7%
200,1
Kadar II = Volume x Mrata – rata 2 kelompok x Mrx 100%
massa
= 4 ml x 0,095 M x 172,21 x 100% = 32,64%
200,5
Kadar III = -

Kadar Rata – Rata = 32,7% + 32,64%


2
= 32,67%
7. Kesimpulan
7.1 Kadar Sampel 32,67%
7.2 Kadar Sebenarnya 22,25%
7.3 Penyimpangan 32,67% - 22,65% x 100% = 46,83%
22,25%

DosenPembimbing :

1. Dra.Hj.Kusriati
2. LilisMaryanti,AMF,S.Pd,M.Pd
3. YuniartiEkaPutri,AMF
4. Vera Astuti,S.Farm,Apt,M.Kes

Anda mungkin juga menyukai