Anda di halaman 1dari 105

KEMENTERIANPENDIDIKAN,KEBUDAYAAN,

RISET,DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon(02!) 57946104, Pusat Panggilan ULTDikti 126
Laman www.dikti.kemdikbud.go.id
SALINAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

NOMOR 88/E/KPT/2021

TENT ANG
PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT
PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI,

Menimbang a. bahwa untuk menJamm objektivitas pembinaan yang


didasarkan pada sistem prestasi dan sistem kerja, perlu
dilakukan penilaian kinerja jabatan fungsional pranata
laboratorium pendidikan;
b. bahwa untuk memperlancar penilaian kinerja jabatan
fungsional pranata laboratorium pendidikan baik pada
pengangkatan pertama, kenaikan pangkat dan/ atau
kenaikan jabatan, alih Jen Jang, dan
penyesuaian / inpassing, perlu disusun pedoman penilaian
angka kredit;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi tentang Pedoman
Penilaian Angka Kredit Pranata Laboratorium Pendidikan;

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang


Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336);
-2 -

2. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);

3. Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2021 tentang


Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Kementerian
Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal pada
Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
105);

4. Keputusan Presiden Nomor 118/TPA Tahun 2020 tentang


Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor


145 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka
Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1674)

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2019 ten tang Jabatan
Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 483);

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45


Tahun 2019 ten tang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 123);
-3 -
...

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
TENTANG PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PRANATA
LABORATORIUM PENDIDIKAN.

KESATU Menetapkan pedoman penilaian angka kredit Pranata


Laboratorium Pendidikan yang selanjutnya disebut Pedoman
PAK PLP sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan
Direktur Jenderal ini.

KEDUA Pedoman penilaian angka kredit Pranata Laboratorium


Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
menjadi acuan bagi perguruan tinggi / kementerian / lembaga
dalam melaksanakan penilaian angka kredit di lingkungannya.

KETIGA Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku ,


pedoman penilaian angka kredit pranata laboratorium
pendidikan yang telah diterbitkan sebelum Keputusan Direktur
Jenderal ini ditetapkan, dinyatakan tidak berlaku.

KEEMPAT Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Juli 2021
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI,

TTD.

NIZAM
NIP 196107061987101001
SALINAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
NOMOR 88/E/KPT/2021
TENT ANG
PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT
PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

BAB I
UMUM

A. Latar Belakang
Karier Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dalam jabatan dan pangkat
ditentukan berdasarkan pemenuhan angka kredit yang dipersyaratkan serta
persyaratan obyektif lainnya. Pemenuhan angka kredit didapat berdasarkan
bukti fisik pelaksanaan kegiatan PLP yang selanjutnya diperiksa dan dinilai oleh
Tim Penilai. Dari hasil penilaian angka kredit yang memenuhi syarat, ditetapkan
angka kreditnya dengan menggunakan formulir Penetapan Angka Kredit (PAK)
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
Untuk menjalankan kewenangannya pejabat penetap angka kredit dibantu oleh
Tim Penilai. Oleh sebab itu, penilaian prestasi kerja PLP dilaksanakan oleh Tim
Penilai yang harus memiliki kompetensi dan imparsial (tidak memihak) dalam
menilai pelaksanaan tugas PLP dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Selanjutnya secara fungsional koordinasi pelaksanaan penilaian angka kredit
PLP menjadi bagian dari tugas Sekretariat Tim Penilai, maka pelaksanaan
penilaian harus dilakukan oleh Tim Penilai bersama-sama dengan Sekretariat
Tim Penilai
Pedoman ini menguraikan tatacara penilaian angka kredit jabatan fungsional
PLP sebagai salah satu persyaratan kenaikan jabatan dan pangkat.

Pedoman ini mengacu dan merupakan penjelasan pelaksanaan dari:


1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 ten tang Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 ten tang Pengusulan Pen eta pan
Jabfung PNS
3. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 02/V /PB/2010, Nomor 13
Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya
-2 -

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


145 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan dan Angka Kreditnya.

B. Ketentuan Umum
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Jabatan Fungsional PLP adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup


tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengelolaan
Laboratorium Pendidikan.
2. Pejabat Fungsional PLP yang selanjutnya disebut Pranata Laboratorium
Pendidikan adalah pegawai PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di bidang pengelolaan
Laboratorium pendidikan.
3. Tim Penilai Angka Kredit yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim
yang dibentuk dan ditetapkan oleh Pejabat yang Berwenang dan bertugas
menilai kesesuaian hasil kerja PLP yang tertuang dalam Daftar Usulan
Penilaian Angka Kredit (DUPAK) berdasarkan bukti fisik pendukungnya dan
persyaratan lain sesuai ketentuan yang berlaku. Tim Penilai terdiri atas Tim
Penilai Pusat, Tim Penilai Unit Kerja, Tim Penilai Perguruan Tinggi dan Tim
Penilai Instansi sebagaimana terinci dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun 2019 Ten tang Jabatan Fungsional PLP.
4. Sekretariat Tim Penilai adalah Direktorat Sumber Daya untuk Tim Penilai
Pusat, Sekretariat Tim Penilai Unit Kerja adalah kantor pejabat pimpinan
pratama yang terkait karier dan SDM, Sekretariat Tim Penilai Perguruan
Tinggi adalah kantor pejabat pimpinan perguruan tinggi yang membidangi
kepegawaian, Sekretariat Tim Penilai Instansi adalah kantor pejabat
pimpinan pratama yang terkait karier dan SDM di luar Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
5. Angka Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan dan/atau akumulasi
nilai dari uraian kegiatan yang harus dicapai oleh PLP dalam rangka
pembinaan karier yang bersangkutan.
6. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka Kredit minimal yang
harus dicapai oleh PLP sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat dan
jabatan.

C. Ketentuan Khusus
1. Penilaian angka kredit PLP oleh Tim Penilai Pusat dalam rangka kenaikan
jabatan dan pangkat untuk Pranata Laboratorium Pendidikan Penyelia
(Penata-III/c dan Penata Tk.I-III/d), Ahli Muda (Penata-III/c dan Penata
Tk.l-III/ d), Ahli Madya (Pembina-IV/ a dan Pembina Utama Muda-IV / c),
Alih Jabatan dari PLP kategori Keterampilan ke PLP kategori Keahlian, dan
pengangkatan pertama dalam jabatan PLP jalur CPNS dan Jabatan
Fungsional Umum (JFU).
2. Mengirimkan berkas usulan Penilaian Angka Kredit (PAK) Pranata
Laboratorium Pendidikan secara digital (softcopy) melalui sure!
kariertendik@kemdikbud.go.id;
3. Pengiriman persyaratan (softcopy) administrasi kepegawaian yang
dibutuhkan dalam pengajuan Penilaian Angka Kredit (PAK) Pranata
Laboratorium Pendidikan, antara lain:
-3-

a. Surat pengantar resmi yang ditandatangani oleh pimpinan instansi


pengusul;
b. Keputusan (SK) mengenai pengangkatan sebagai CPNS/PNS;
c. SK pangkat terakhir;
d. Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir;
e. SK jabatan terakhir;
f. ljazah terakhir;
g. Nomor lnduk Pegawai (NIP) Konversi;
h. Penilaian kinerja pegawai (SKP) 2 tahun terakhir bagi pengusul yang
akan naik pangkat dan SKP 1 tahun terakhir bagi pengusul yang akan
naik jabatan;
1. Surat keterangan formasi dan peta jabatan bagi pengusul yang akan
naik jabatan/ alih jenjang;
J· Dokumen portofolio bagi pengusul yang akan naik jabatan/alih
Jen Jang;
k. Sertifikat pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengelolaan
laboratorium Uika ada);
4. Pengiriman persyaratan (softcopy) berkas / dokumen bukti fisik yang
dibutuhkan dalam pengajuan Penilaian Angka Kredit (PAK) Pranata
Laboratorium Pendidikan, antara lain:
a. Setiap PLP yang akan dinilai prestasi kerjanya wajib menyiapkan bahan
penilaian yang dituangkan dalam DUPAK sesuai dengan jenjangnya
dan disusun menurut contoh formulir sebagaiman Lampiran I-A
sampai dengan Lampiran 11-C dalam Peraturan Bersama Mendiknas
dan Kepala BKN Nomor 02/V/PB/2010 dan Nomor 13 tahun 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional PLP dan Angka
Kreditnya;
b. DUPAK, surat pernyataan dan surat penugasan yang membutuhkan
pengesahan dari pimpinan instansi, wajib dibubuhi tanda tangan;
c. Dokumentasi bukti fisik yang menjelaskan isi surat pernyataan dan
surat penugasan serta butir-butir kegiatan, wajib menggunakan kode
sesuai DUPAK;
d. Menyusun lampiran dokumen secara tertib, dengan melakukan
klasifikasi folder sesuai dengan jenis isi dokumen;
e. Menggunakan email profesional perguruan tinggi atau kepegawaian
instansi pengusul;
f. Pastikan subject email sesuai dengan ketentuan berikut
NamaPengusul_PerguruanTinggi_JenisUsulan. Contoh:
ABC_Universitas XYZ_PAK Naik Jabatan Ahli Muda ke Ahli Madya atau
ABC_Universitas XYZ_PAK Naik Pangkat 111/c ke 111/d
g. Tidak menggabungkan hasil scan isi dokumen usulan dalam satu
folder;
h. Tidak mengirim berkas usul penilaian dalam bentuk zip/rar;
1. Ukuran file dokumen yang dikirimkan tidak lebih dari 25MB.
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi selaku lnstansi
Pembina menggunakan penilaian portofolio dalam pelaksanaan penilaian
uji kompetensi
- 4 -

BAB II
PENILAIAN UNSUR UTAMA

Togas pokok PLP sebagai pengelola laboratorium terdiri dari unsur utama
(pendidikan, pengelolaan laboratorium, dan pengembangan profesi) dan satu
unsur penunjang. Setiap unsur terdiri dari beberapa sub unsur kegiatan, dan
setiap unsur kegiatan terdiri dari beberapa butir kegiatan. Perhitungan dan
penetapan angka kredit didasarkan pada butir-butir kegiatan yang telah
dilakukan oleh PLP sesuai jenjang jabatannya dalam periode waktu kegiatan
tertentu (persemester atau pertahun), dengan memperhatikan volume kegiatan
yang dilakukan baik secara mandiri maupun kelompok berdasarkan bukti fisik
kegiatan yang diajukan.

A. Unsur, Sub Unsur, dan Butir Kegiatan


Unsur, sub unsur, dan butir kegiatan yang dapat dinilai angka kreditnya
terdiri dari:
1. Pendidikan, meliputi:
a. Pendidikan formal dan memperoleh ijazah/ gelar;
b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pengelolaan
laboratorium serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STIPP) atau sertifikat; dan
c. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.
2. Pengelolaan laboratorium, meliputi:
a. Perencanaan kegiatan laboratorium;
b. Pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan;
c. Pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan;
d. Pengevaluasian sistem kerja laboratorium; dan
e. Pengembangan kegiatan laboratorium.
3. Pengembangan profesi PLP, meliputi:
a. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pengelolaan
laboratorium;
b. Penerjemahan buku dan pustaka lainnya di bidang pengelolaan
laboratorium;
c. Penyusunan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan/ketentuan
teknis di bidang pengelolaan laboratorium;
d. Penemuan teknologi tepat guna di bidang pengelolaan laboratorium;
dan
e. Perolehan sertifikat profesi.
4. Penunjang tugas PLP, meliputi:
a. Pengajar / pelatih pada diklat fungsional/ teknis di bidang pengelolaan
laboratorium;
b. Pemberian bimbingan di bidang pengelolaan laboratorium;
c. Peran serta dalam seminar/ lokakarya di bidang pengelolaan
laboratorium;
d. Keanggotaan dalam organisasi profesi Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan;
e. Keanggotaan dalam Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan;
f. Perolehan penghargaan/tandajasa; dan
g. Perolehan ijazah/ gelar kesarjanaan lainnya.
-5 -

Penjelasan dan penilaian angka kredit sub unsur dan butir kegiatan
pengembangan profesi serta penunjang tugas diuraikan pada BAB III dan
BAB IV pedoman ini.

B. Perhitungan Angka Kredit

Nilai angka kredit dari setiap kegiatan yang telah dilakukan oleh PLP dihitung
berdasarkan ketentuan besarnya bobot dan angka kredit pada masing-
masing unsur kegiatan, volume waktu kegiatan, jumlah tim PLP yang terlibat
dalam kegiatan dengan dasar perhitungan sebagai berikut:

1. Pendidikan
a. Pendidikan Formal dan memperoleh Ijazah/ gelar
Angka kredit yang diberikan :
1) diploma tiga sebesar 60
2) sarjana atau sarjana terapan sebesar 100
3) magister/magister terapan sebesar 150
4) doktor/doktor terpan sebesar 200

Kriteria ijazah dari pendidikan formal yang diakui adalah :

a. Lulusan perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi Badan


Akreditasi Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau Lembaga Akreditasi
Mandiri (LAM).
b. Akreditasi program studi sekurang-kurangnya B atau Baik Sekali
berlaku mulai tanggal 25 Maret 2013 sesuai Surat Edaran Menteri PAN
dan RB Nomor 04 Tahun 2013 tentang Pemberian Tugas Belajar dan
Izin Belajar bagi Pegawai Negeri Sipil.
c. Ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi luar negeri harus
disetarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
d. Kualifikasi pendidikan dan program studi relevan dengan jenis
laboratorium tempat bertugas.
e. Ijazah yang diperoleh melalui tugas/izin belajar harus disertakan
dengan SK tugas belajar a tau SK/ surat izin belajar dari Institusi.
f. Ijazah yang diusulkan harus disertakan dengan surat pernyataan
melaksanakan kegiatan yang ditandatangani oleh kepala laboratorium
g. Nilai angka kredit ijazah yang diperhitungkan adalah selisih angka
kredit ijazah yang tertinggi dikurangi angka kredit ijazah sebelumnya
yang sudah dinilai.
Contoh : Seorang PLP pada jabatan terakhir Penyelia dengan ijazah
diploma tiga, setelah selesai tugas belajar / ijin belajar mendapat ijazah
sarjana, apabila PLP tersebut mengajukan kenaikan jabatan alih
jenjang ke Ahli Pertama maka angka kredit yang bisa diklaim dari
unsur pendidikan formal sebesar 100-60 = 40

2. Pendidikan Informal (Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional)

Angka kredit yang diberikan bagi semua jenjang jabatan kepangkatan


PLP untuk setiap STIPP/ sertifikat yang diperoleh berdasarkan lamanya
pendidikan dan pelatihan sebagai beikut:
-6-

Lebih dari 961 15 15 15 15


Antara 641-960 9 9 9 9 9 9
Antara 481-640 6 6 6 6 6 6
An tara 161-480 3 3 3 3 3 3
Antara 81-160 2 2 2 2 2 2
Antara 30-80 1 1 1 1

Kriteria Sertifikat yang diakui :

a. Pendidikan dan pelatihan di bidang yang relevan dengan tugas PLP.


b. Pendidikan dan pelatihan yang dapat diberi angka kredit adalah
pendidikan dan pelatihan yang memenuhi jumlah jam pelajaran (JP)
sekurang-kurangnya 30 JP, dengan waktu sekurang-kurangnya 4
(empat) hari. Satu JP adalah kegiatan tatap muka setara dengan 45
menit, apabila satuannya hari, maka 1 hari dihitung maksimal 10 JP
dengan ketentuan diklat dimulai pukul 08.00 s.d. 17.00, atau sampai
dengan 12 JP apabila diklat dalam satu hari berlangsung s.d. pukul
21.00.
c. Angka kredit diklat yang diperhitungkan adalah diklat yang dilakukan
sesudah masa penilaian untuk kenaikan jabatan/ pangkat terakhir
d. Sertifikat yang diperoleh harus disertakan dengan surat tugas dari
Institusi
e. Sertifikat yang diperhitungkan harus disertakan dengan surat
keterangan melaksanakan kegiatan yang ditandatangani oleh kepala
laboratorium

3. Pendidikan dan pelatihan (diklat) prajabatan/latihan dasar


Kriteria Sertifikat yang diakui:
a. Diklat prajabatan/latihan dasar yang diselenggarakan oleh instansi
yang berwenang
b. terdapat Surat Keterangan mengikuti kegiatan diklat
prajabatan/latihan dasar dari pejabat yang berwenang (Kepala
Laboratorium)
c. Fotokopi sertifikat diklat prajabatan/latihan dasar yang dilegalisir
pimpinan unit kerja yang bersangkutan
d. Angka kredit yang diberikan adalah:
(l)Sertifikat prajabatan/latihan dasar golongan II = 1,5
(2)Sertifikat prajabatan/latihan dasar golongan III= 2,0

C. Pengelolaan Laboratorium
Kegiatan ini mencakup seluruh sub unsur kegiatan pada unsur kegiatan
Pengelolaan Laboratorium yang terdiri dari :

1. Perancangan Kegiatan Laboratorium


2. Pekerjaan Perancangan kegiatan Laboratorium adalah kegiatan awal
yang dilaksanakan sebelum kegiatan pelayanan laboratorium
berdasarkan fungsinya, maka pengusulan angka kredit yang diajukan
- 7 -

dari setiap butir kegiatan Perancangan Kegiatan Laboratorium tersebut


hanya dilaksanakan satu tahun sekali.
Kegiatan ini mencakup seluruh butir kegiatan pada unsur kegiatan
Perancangan Pengelolaan Laboratorium yang terdiri dari :
a. Menyusun program tahunan pengelolaan laboratorium
Program tahunan pengelolaan laboratorium adalah rencana
komprehensif yang akan dilakukan untuk kalender tahun akademik
yang akan dijalankan, yang mencakup rencana pengelolaan bahan, alat
dan metode, serta sumberdaya laboratorium lainnya (seperti
infrastruktur, personil, anggaran) agar mampu memfasilitasi/ melayani
seluruh kegiatan tridharma perguruan tinggi secara efektif.
Perolehan angka kredit dari tim penyusun atas kegiatan yang telah
dilakukan, disajikan pada tabel berikut:

Ketua 0,14 0,18


Anggota I 0,27 0,34 0,17 0,34 0,34

Catatan: Angka kredit yang dicetak miring= angka kredit yang didapat
bila melaksanakan kegiatan jabatan PLP diatas atau dibawah
jabatannya

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Kegiatan ini dilakukan setahun sekali
2) Ada Surat Togas sebagai tim penyusun dari atasan yang berwenang
(Kepala Laboratorium)
3) Dokumen Program Kerja Tahunan Pengelolaan Laboratorium yang
diverifikasi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium dan
mencantumkan nama-nama penyusunnya

b. Melakukan inventarisasi data dalam penyusunan program tahunan


pengelolaan laboratorium
Kegiatan ini merupakan kegiatan mengumpulkan untuk mendapatkan
data-data berupa bahan, alat dan metode, serta sumberdaya
laboratorium lainnya (seperti infrastruktur, personil, anggaran) dalam
rangka pelayanan pendidikan, penelitian dan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat. yang diperlukan dalam penyusunan program
tahunan pengelolaan laboratorium.

Perolehan angka kredit atas kegiatan yang telah dilakukan, disajikan


pada tabel berikut:

0, 17

c. Menyusun sub program tahunan pengelolaan laboratorium


Sub program tahunan pengelolaan laboratorium adalah menjabarkan
rencana kegiatan pelayanan rutin laboratorium dalam satu tahun ke
- 8 -

depan yang mencakup: pelayanan pendidikan, penelitian dan kegiatan


pengabdian masyarakat yang sedang berlangsung dan/ atau telah
diajukan untuk tahun kerja berikutnya.
Perolehan angka kredit dari tim penyusun atas kegiatan yang telah
dilakukan, disajikan pada tabel berikut:

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Kegiatan ini dilakukan setahun sekali
2) Ada surat Tugas sebagai penyusun dari atasan yang berwenang
3) Dokumen sub Program Tahunan Pengelolaan Laboratorium yang
diverifikasi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium dan
mencantumkan nama penyusunnya.

d. Merencanakan program inovatif pengelolaan laboratorium


Hasil kegiatannya berupa garis besar kebijakan program inovatif
pengelolaan laboratorium yang akan dilaksanakan satu tahun kedepan,
Perolehan angka kredit dari tim penyusun atas kegiatan yang telah
dilakukan, disajikan pada tabel berikut:

0,32

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Kegiatan ini dilakukan setahun sekali
2) Ada surat Tugas sebagai penyusun dari atasan yang berwenang
3) Dokumen Program Inovatif Pengelolaan Laboratorium diverifikasi
dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.
e. Merencanakan sub program inovatif pengelolaan laboratorium
Kegiatan ini adalah menjabarkan dan merumuskan dengan lebih detil
atas kebijakan program inovatif pengelolaan laboratorium, misal
subprogram inovatif pengelolaan laboratorium berupa: inovasi 1 jenis
kegiatan praktikum, 1 jenis kegiatan pelatihan, dan 2 kegiatan
pelayanan pada masyarakat. Kegiatan ini hanya dapat diklaim angka
kreditnya oleh PLP Ahli dengan perolehan angka kredit sebagai berikut:

,}tJ,I,~_PY1-~J::,_
>M;"~~!e.J~~
0,29 0,36
Pelatihan 0,29 0,36
PKM 0,29 0,36
Kriteria hasil kegiatan yang diakui:
1) Kegiatan ini dilakukan setahun sekali
2) Ada surat Tugas sebagai penyusun dari atasan yang berwenang
3) Dokumen sub Program Inovatif Pengelolaan Laboratorium
diverifikasi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium
- 9 -

4) surat pernyataan melakukan kegiatan pengelolaan laboratorium


yang ditandatangani oleh Kepala Laboratorium

f. Merencanakan program pemeliharaan/perawatan dan peny1mpanan


peralatan dan bahan
Isi program ini menetapkan periode pemeliharan terhadap setiap
komponen alat dan personil yang ditugaskan. Kegiatan ini dilakukan
menyeluruh terhadap peralatan kategori alat dan kategori yang ada di
laboratorium dimana PLP Ahli bekerja. Kegiatan ini hanya dapat
diklaim angka kreditnya oleh PLP Ahli dengan perolehan angka kredit
sebagai berikut:

1 0,25

2 0,26 0,32 0,32

3 0,41 0,51

Kategori
Bah an
Umum 0,28 0,35 0,35

Khusus 0,35 0,44

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini dilakukan setahun sekali
2) Ada surat Tugas sebagai penyusun dari atasan yang berwenang
3) Dokumen program pemeliharaan/perawatan dan penyimpanan
peralatan dan bahan diverifikasi dan disahkan oleh Kepala
Laboratorium

g. Merencanakan program pemeriksaan dan kalibrasi peralatan


Program yang dibuat bersifat menyeluruh mencakup seluruh jenis
peralatan kategori 1, 2 atau 3 yang ada di laboratorium tempatnya
bekerja. Program yang disusun harus menetapkan bagian setiap
komponen dari masing-masing peralatan yang diperiksa dan
dikalibrasi, periode pemeriksaan dan kalibrasinya dalam masa satu
tahun kalender akademik, termasuk personil yang bertanggungjawab
melaksanakan masing-masing program tersebut. Kegiatan ini hanya
dapat diklaim angka kreditnya oleh PLP Ahli dengan perolehan angka
kredit sebagai berikut:

1 0,16 0, 16

2 0,19 0,24 0,24

3 0,41 0,51
- 10 -

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini dilakukan setahun sekali
2) Ada surat Tugas sebagai penyusun dari atasan yang berwenang
3) Dokumen program pemeriksaan dan kalibrasi peralatan diverifikasi
dan disahkan oleh Kepala Laboratorium

h. Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan peralatan


Program ini merupakan tindaklanjut atas hasil evaluasi dan analisis
hasil evaluasi penggunaan peralatan kategori 3. Program tindaklanjut
yang disusun harus terukur untuk memudahkan menilai capaiannya.
Volume program yang dibuat sangat tergantung dari hasil kegiatan
yang dilakukan, sepanjang menyangkut anggaran untuk pengadaan
atau perbaikan alat/suku cadang, misalnya pelatihan untuk
meminimalisir kerusakan akibat human error, maka harus
menyesuaikan dengan alokasi anggaran, sedangkan jika tindak lanjut
program yang disusun berkaitan dengan peningkatan dan
pengembangan fungsi alat, maka perlu koordinasi dengan dosen untuk
mengembangkan/merevisi metode kerja yang relevan dengan
kebutuhan laboratorium. Kegiatan ini dijabarkan untuk masing-
masing alat kategori 3 yang ada di laboratorium.

1 0,16 0,16

2 0, 17 0,21 0,21

3 0,36 0,45

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini dilakukan setahun sekali
2) Ada surat Tugas sebagai penyusun dari atasan yang berwenang
3) Dokumen program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan
peralatan diverifikasi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium
1. Menyusun program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan bahan
Program ini merupakan tindaklanjut atas hasil evaluasi dan analisis
hasil evaluasi penggunaan bahan. Program tindaklanjut yang disusun
harus terukur untuk memudahkan menilai capaiannya. Volume
program yang dibuat sangat tergantung dari hasil kegiatan yang
dilakukan, sepanJang menyangkut anggaran untuk pengadaan
bahan.misalnya pelatihan untuk meminimalisir kerusakan bahan
akibat kedaluwarsa maka harus menyesuaikan dengan alokasi
anggaran, sedangkan jika tindak lanjut program yang disusun
berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan fungsi bahan, maka
perlu koordinasi dengan dosen untuk mengembangkan/merevisi
metode kerja yang relevan dengan kebutuhan laboratorium. Kegiatan
ini dijabarkan untuk masing-masing bahan yang ada di laboratorium
- 11 -

Umum 0,30 0,30 0,30

Khusus 0,24 0,44

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini dilakukan setahun sekali
2) Ada surat Tugas sebagai penyusun dari atasan yang berwenang
3) Dokumen program tindaklanjut hasil evaluasi penggunaan bahan
diverifikasi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

J· Menyusun kebutuhan peralatan dan bahan


Kegiatan ini dilakukan sebelum kegiatan Pendidikan, Penelitian atau
Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) dilaksanakan di laboratorium
dimana PLP bekerja dengan membuat daftar jenis, jumlah, dan
spesifikasi alat kategori 1, 2 atau 3 yang dibutuhkan untuk satu kali
kegiatan sesuai dengan volume kegiatannya (misal jumlah praktikan
dan jumlah kelompok paralelnya). Dokumen kebutuhan peralatan dan
bahan diverifikasi dan disahkan Kepala Laboratorium.

Angka kredit yang diperoleh untuk kegiatan ini dihitung sebagai


berikut:

1) Menyusun Kebutuhan Peralatan


2) Menyusun Kebutuhan Bahan

KEAHLIAN
Kategori
.
Pertama Muda Madya
Peralatan .

Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM

1 0,12 0,09 - 0,12 0,09 - - - -


i
;
2 0,22 0,26 0,14 0,28 0,33 0,18 0,28 0,33 0, 18

3 - - - 0,28 0,28 0,18 0,36 0,35 0,22


' .
KEAHLIAN
.
Kategori
.
Pertama Muda Mad ya

Bah an
Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM

Umum 0,09 0,12 - 0,09 0,12 - - - -

Khusus 0,19 0,14 0,06 0,24 0,18 - 0,24 0,18 -

k. Melakukan identifikasi kebutuhan peralatan dan bahan pada kegiatan


pengabdian pada masyarakat
Kegiatan m1 dilakukan sebelum/ menjelang pengabdian pada
masyarakat dilaksanakan, dengan membuat daftar jenis, jumlah, dan
- 12 -

spesifikasi alat kategori 1 atau bahan umum yang dibutuhkan


disesuaikan dengan volume kegiatannya (misal jumlah produk yang
akan dibuat dan lama waktu pelaksanaannya). Angka kredit untuk
kegiatan ini dihitung perkegiatan PPM tanpa memperhatikan lamanya
waktu kegiatan dan dilaporkan per semester. Dokumen identifikasi
kebutuhan peralatan dan bahan diverifikasi dan disahkan Kepala
Laboratorium.

Angka kredit yang diperoleh untuk kegiatan m1 dihitung sebagai


berikut:
1) Identifikasi Kebutuhan Peralatan
2) Identifikasi Kebutuhan Bahan

Jenjang Jabatan/Bidang Kegiatan


Kategori
Terampil Mahir Penyelia
Bah an I
Pengabdian Kepada
. I
Masya.rakat

Umum 0,03 0,03 -


I I
Jenjang Jabatan/Bidang Kegiatan
Kategori .
.
.. .

Terampil Mahir Penyelia


Peralatan I
Pengabdian Kepada
I
Masyarakat

1 0,03 0,03 -
I I
I. Menyusun SOP
SOP adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional
standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk
memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan, dan
penggunaan fasilitas pemrosesan dilaksanakan oleh orang-orang di
dalam suatu organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten,
standar, dan sistematis.

Angka kredit yang diberikan pada kegiatan ini dihitung per produk SOP
yang dibuat, dengan klaim 100% untuk SOP yang diterbitkan pertama
kali, dan 20% untuk edisi revisi dengan dilampirkan bukti fisik
Dokumen SOP yang dibuat, yang diverifikasi oleh PLP yang jenjang
jabatannya lebih tinggi, dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

Jika SOP suatu kegiatan, misal SOP pengoperasian alat dapat


digunakan untuk seluruh kegiatan pelayanan laboratorium
(pendidikan, penelitian, PPM), maka tidak perlu membuat SOP untuk
masing-masing kegiatan, besar angka kredit masing-masing SOP
ditetapkan sebagai berikut :
- 13 -

Tingkat/Jenjang PLP

Menyusun SOP Keterampilan Keahlian


Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Madya

1. Penggunaan bahan
pada kegiatan:
a. Pendidikan :

- Bahan Khusus

- Bahan Umum

b. Penelitian

- Bahan Khusus

- Bahan Umum

c. PPM

- Bahan Khusus 0,17 0,21

- Bahan Umum 0,13 0,16 0,16

2. Pengoperasian
peralatan:
Kategori 1 0,30 0,30

Kategori 2 0,26 0,32 0,32

Kategori 3 0,41 0,51

3. Perawatan/Pemeliharaan
0,16 0,16
- Pera la tan Ka tegori 1

Peralatan Kategori 2 0,26 0,32 0,32

Peralatan Kategori 3 0,29 0,36

Bahan Umum 0,32 0,40 0,40

- Bahan Khusus 0,29 0,36

4. Pemeriksaan Alat /
bahan:
- Peralatan Kategori 1
0,29 0,36 0,36
- Peralatan Kategori 2
0,29 0,36
- Peralatan Kategori 3
0,28 0,35 0,35
Bahan Umum

Bahan Khusus 0,22 0,27


- 14 -

5. Kalibrasi/tera
peralatan:
- Kategori 1
- Kategori 2
Kategori 3 0,32 0,40 0,40

0,36 0,45

6. Menyusun SOP untuk


uji fungsi/uji unjuk
kerja:
- Peralatan Kategori 1
- Peralatan Kategori 2 I 0,38 0,48 0,48
I
- Peralatan Kategori 3 0,60 0,75

Bahan Umum 0,40 0,50 0,50

- Bahan Khusus 0,22 0,28

7. Praktikum yang
menggunakan peralatan
dan bahan pada kegiatan
pendidikan:
Kategori 1 - Bahan 0,48 0,60
Umum
Kategori 1 - Bahan 0,24 0,24
Khusus
Kategori 2 - Bahan 0,35 0,44 0,44
Umum
Kategori 2 - Bahan 0,32 0,40 0,40 I
Khusus I'
Kategori 3 - Bahan 0,77 0,96
Umum
Kategori 3 - Bahan 1,58 1,98
Khusus
8. Menyusun SOP
Kesehatan Keselamatan
Kerja (K3)di laboratorium 1,58 1,98 1,98
menggunakan peralatan
dan bahan

3. Pengoperasian Peralatan dan Penggunaan Bahan


Pekerjaan Pengoperasian Peralatan dan Penggunaan Bahan adalah
kegiatan tugas pokok PLP yang dilaksanakan dalam kurun waktu
persemester dalam pelayanan laboratorium berdasarkan fungsinya, maka
pengusulan angka kredit yang diajukan dari setiap sub unsur kegiatan
Pengoperasian Peralatan dan Penggunaan Bahan dihitung dalam kurun
waktu persemester.
Mengacu ke aturan jam kerja PNS perminggu (42 jam per minggu) dan
memperhatikan rerata faktual curahan waktu penyiapan bahan serta
kewajiban PLP untuk melakukan kegiatan pengelolaan laboratorium
lainnya, makajumlah waktu terse but memadai adalah sebesar 10-25% dari
kegiatan penyiapan peralatan dalam memfasilitasi setiap kegiatan.
- 15 -

Kegiatan ini mencakup seluruh butir kegiatan pada sub unsur kegiatan
Pengoperasian Peralatan dan Penggunaan Bahan yang terdiri dari :

a. Melakukan identifikasi dan pemetaan peralatan kategori 1 pada kegiatan


pendidikan
Perolehan angka kredit atas kegiatan yang telah dilakukan, disajikan
pada tabel berikut:
Jenjang Jabatan/Bidang Kegiatan
Kategori .

Terampil Mahir Penyelia


Peralatan
Pendidikan
.

1 0,3 0,3 -

Kntena has1l kegiatan yang d1akui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan
2) Pada kegiatan pendidikan, angka kredit dihitung per mata
kuliah/praktikum per semester (14 minggu praktikum, minimal 3
jam/minggu, atau minimal 42 jam/semester), per kelompok
peralatan kategori 1, bukan persatuan jenis alat.
3) Pada kegiatan pendidikan, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang
darijumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan tambahan kelas
paralel pada hari yang sama atau berbeda menjadi faktor
pengali/penambah. Jumlah kelompok/grup mahasiswa yang ada
pada satu session mata praktikum yang sama bukan merupakan
faktor pengali/penambah angka kredit.
4) Pada kegiatan pendidikan, praktikum kelas paralel yang sama yang
dilakukan pada hari yang sama hanya dihitung 50% dari angka
kredit acuan, sedangkan untuk kelas paralel pada hari yang berbeda
dihitung utuh (100%).

b. Menyiapkan peralatan pada kegiatan pendidikan, penelitian, dan


Pengabdian Kepada Masyarakat

Perolehan angka kredit atas kegiatan yang telah dilakukan, disajikan


pada tabel berikut:
!
Jenjang Jabatan/Bidang Kegiatan
Kategori
Terampil Mahir Penyelia
Peralatah
Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM

1 0.30 0.14 0.09 0,30 0,14 0,09 - - -

2 0,69 0,22 0,24 0.87 0.28 0.30 0,87 0,28 0,30

3 0,77 - - 0.96 0,52 0,43 0,96 0.66 0.54


I
Kntena has1l kegiatan yang d1aku1 :
- 16 -

1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan


2) Pada kegiatan pendidikan, angka kredit dihitung permata
kuliah/praktikum persemester (14 minggu praktikum, minimal 3
jam/minggu, atau minimal 42 jam/semester), per kelompok kategori
peralatan, bukan persatuan jenis alat.
3) Pada kegiatan pendidikan, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang
dari jumlah terse but maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan tambahan kelas paralel
pada hari yang sama atau berbeda menjadi faktor pengali/penambah.
Jumlah kelompok/ grup mahasiswa yang ada pada satu session mata
praktikum yang sama bukan merupakan faktor pengali/penambah
angka kredit.
4) Pada kegiatan pendidikan, praktikum kelas paralel yang sama yang
dilakukan pada hari yang sama hanya dihitung 50% dari angka kredit
acuan, sedangkan untuk kelas paralel pada hari yang berbeda
dihitung utuh (100%).
5) Pada kegiatan penelitian, angka kredit dihitung perjudul penelitian
(dosen atau mahasiswa) persemester (6 bulan), perkelompok kategori
peralatan, bukan persatuan jenis alat.
6) Pada kegiatan penelitian, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang
dari jumlah terse but maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan frekuensi penyiapan
perminggu pada satu semester tidak menjadi faktor penambah atau
pengurang angka kredit.
7) Pada kegiatan PPM, angka kredit dihitung perjudul kegiatan PPM
persemester (6 bulan), minimal 30 jam per judul kegiatan PPM, per
kelompok kategori peralatan, bukan persatuan jenis alat.
8) Pada kegiatan PPM, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari
jumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan kelebihan waktu/jam
pelaksanaan kegiatan tidak menjadi faktor penambah angka kredit.
9) Pada ketiga bidang kegiatan, jika setiap kegiatan dilakukan bersama
PLP lainnya, setiap angka kredit yang diperoleh harus dibagi
proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
10) Mengacu ke aturan jam kerja PNS perminggu dan memperhatikan
rerata faktual curahan waktu penyiapan peralatan serta kewajiban
PLP untuk melakukan kegiatan pengelolaan laboratorium lainnya,
maka batas maksimal kewajaran/kepatutan adalah sebesar 10-25%
dari kegiatan penyiapan peralatan dalam memfasilitasi setiap
kegiatan.
11) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator yang menjelaskan kualitas
hasil kegiatan, dan tandatangan Kepala Laboratorium yang
mengesahkan hasil kegiatan. Bagi kegiatan penelitian dan PPM, bukti
fisik dilampiri surat kontrak kerja penelitian/PPM yang
ditandatangani kedua belah pihak yang diketahui oleh Kepala
Laboratorium.
- 17 -

c. Menyiapkan bahan pada kegiatan pendidikan, penelitian, dan


Pengabdian Kepada Masyarakat

Perolehan angka kredit atas kegiatan berdasarkan kategori bahan yang


disiapkan, disajikan pada tabel berikut:

Jenjang Jabatan/Bidang Kegiatan


Kategori . .
.
Terampil Mahir Penyelia
Bah an
Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM
.

Umum 0.26 0.15 0.09 0,26 0,15 0,09 - - -


Khusus 0,55 0,48 0,24 0.69 0.60 0.30 0,69 0,60 0,30
i
Kriteria hasil kegiatan yang diakui :
1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan.
2) Pada kegiatan pendidikan, angka kredit dihitung permata
kuliah/praktikum persemester (14 minggu praktikum, minimal 3
jam/minggu, atau minimal 42 jam/semester), per kelompok kategori
bahan, bukan persatuan jenis bahan.
3) Pada kegiatan pendidikan, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang
darijumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan tambahan kelas
paralel pada hari yang sama atau berbeda menjadi faktor
pengali/penambah. Jumlah kelompok/grup mahasiswa yang ada
pada satu session mata praktikum yang sama bukan merupakan
faktor pengali/penambah angka kredit.
4) Pada kegiatan pendidikan, praktikum kelas paralel yang sama, yang
dilakukan pada hari yang sama hanya dihitung 50% dari angka
kredit acuan, sedangkan untuk kelas paralel pada hari yang berbeda
dihitung utuh (100%).
5) Pada kegiatan penelitian, angka kredit dihitung perjudul penelitian
(dosen atau mahasiswa) persemester (6 bulan), perkelompok kategori
bahan, bukan persatuan jenis bahan.
6) Pada kegiatan penelitian, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang
darijumlah terse but maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan frekuensi penyiapan
perminggu pada satu semester tidak menjadi faktor penambah atau
pengurang angka kredit.
7) Pada kegiatan PPM, angka kredit dihitung perjudul kegiatan PPM
persemester (6 bulan), minimal 30 jam perjudul kegiatan PPM,
perkelompok kategori bahan, bukan persatuan jenis bahan.
8) Pada kegiatan PPM, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari
jumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan kelebihan waktu/jam
pelaksanaan kegiatan tidak menjadi faktor penambah angka kredit.
- 18 -

9) Pada ketiga bidang kegiatan, jika setiap kegiatan dilakukan bersama


PLP lainnya, setiap angka kredit yang diperoleh harus dibagi
proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
10) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalamjenjangyang
sama /lebih tinggi/dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ketua peneliti /dosen pembimbing /penanggung jawab kegiatan
PPM) yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan
Kepala Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.

d. Melakukan inventarisasi dan identifikasi bahan umum pada kegiatan


penelitian
Perolehan angka kredit atas kegiatan yang dilakukan, disajikan pada
tabel berikut:

Jenjang Jabatan/Bidang Kegiatan


Kategori
Terampil Mahir Penyelia
Bah an I
I Penelitian
I
'

Um um 0,15 0, 15 -

I
Kritena hasil kegiatan yang diakui :
1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan.
2) Pada kegiatan penelitian, angka kredit dihitung per judul penelitian
(dosen atau mahasiswa) persemester (6 bulan), per kelompok kategori
bahan, bukan persatuan jenis bahan.
3) Pada kegiatan penelitian, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang
dari jumlah terse but maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan frekuensi penyiapan
perminggu pada satu semester tidak menjadi faktor penambah atau
pengurang angka kredit.
4) Jika setiap kegiatan dilakukan bersama PLP lainnya, setiap angka
kredit yang diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP
yang terlibat.
5) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang yang
sama /lebih tinggi/dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ketua peneliti /dosen pembimbing /penanggung jawab kegiatan
PPM) yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan
Kepala Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.

e. Mengumpulkan, memverifikasi data kebutuhan bahan pada kegiatan


pendidikan, penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Perolehan angka kredit atas kegiatan berdasarkan kategori bahan yang


disiapkan, disajikan pada tabel berikut:
- 19 -

0,09 0,09

Penelitian 0,08 0,08

PPM 0,05 0,05

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan,
2) Pada kegiatan pendidikan, angka kredit dihitung permata
kuliah/praktikum persemester (14 minggu praktikum, minimal 3
jam/minggu, atau minimal 42 jam/semester), mencakup seluruh
kategori bahan, bukan perkelompok kategori bahan, dan bukan
persatuan jenis bahan.
3) Pada kegiatan pendidikan, jika data jumlah kebutuhan bahan yang
dilaporkan hanya untuk pelaksanaan praktikum yang kurang dari 14
minggu, maka faktual waktu pelaksanaan tersebut menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan tambahan kelas paralel
pada hari yang sama atau berbeda serta jumlah kelompok/ grup
mahasiswa yang ada pada satu session mata praktikum yang sama
bukan merupakan faktor pengali/penambah angka kredit.
4) Pada kegiatan penelitian, angka kredit dihitung perjudul penelitian
(dosen atau mahasiswa) persemester (6 bulan), untuk seluruh kategori
bahan, bukan perkelompok kategori bahan, dan bukan persatuan
jenis bahan.
5) Pada kegiatan penelitian, jika data jumlah kebutuhan bahan yang
dilaporkan hanya untuk pelaksanaan penelitian yang kurang dari 6
bulan, maka faktual waktu pelaksanaan tersebut menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit.
6) Pada kegiatan PPM, angka kredit dihitung perjudul kegiatan PPM
persemester (6 bulan), minimal 30 jam perjudul kegiatan PPM, untuk
seluruh kategori bahan, bukan perkelompok kategori bahan, dan
bukan persatuan jenis bahan.
7) Pada kegiatan PPM, jika data jumlah kebutuhan bahan yang
dilaporkan hanya untuk waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari 30
jam, maka faktual waktu pelaksanaan tersebut menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan kelebihan waktu/jam
pelaksanaan kegiatan tidak menjadi faktor penambah angka kredit.
8) Pada ketiga bidang kegiatan, jika setiap kegiatan dilakukan bersama
PLP lainnya, setiap angka kredit yang diperoleh harus dibagi
proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
9) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator yang menjelaskan kualitas
hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.
- 20 -

f. Memberikan penjelasan clan melakukan superv1s1 pengoperasian


peralatan clan penggunaan bahan pacla kegiatan pencliclikan clan
penelitian

Perolehan angka kreclit atas kegiatan berclasarkan kategori alat clan


bahan yang clisiapkan, clisajikan pacla tabel berikut:

1 - Khusus 0,96 0,48 1.20 0.60

2-Umum 0.57 0.42 0,57 0,42

2 -Khusus 1, 15 0,35 1.44 0.44 1,44 0,44

3-Umum 0,78 0,44 0.98 0.55 0,98 0,55


i
3 -Khusus 1,22 0,64 1.53 0.80

Kriteria hasil kegiatan yang cliakui :

1) Kegiatan ini cliperuntukkan bagi sebagian PLP Tingkat Terampil clan


PLP Tingkat Ahli.
2) Pacla kegiatan pencliclikan, angka kreclit clihitung per mata
kuliah/praktikum per semester (14 minggu praktikum, minimal 3
jam/minggu, atau minimal 42 jam/semester), per kelompok kategori
peralatan clan kelompok kategori bahan, bukan persatuan jenis
alat/bahan. Kegiatan pencliclikan tersebut, untuk mata kuliah
praktikum 1 SKS, apabila jumlah permata kuliah 2 SKS, maka
perolehan angka kreclit clikalikan 2.
Contoh:

- Dalam satu semester, seorang PLP Mahir melakukan penjelasan clan


supervisi pengoperasian peralatan kategori 1 clengan bahan umum
pacla 3 kegiatan praktikum masing-masing 2 (clua) SKS. Setiap
praktikum clilakukan masing-masing 14 minggu, 10 minggu clan 8
minggu, maka memperoleh angka kreclit = [(l x 0.57) + (10/ 14 x 0.57)
+ (8/ 14 x 0.57)] x 2 = 2.60
- Dalam satu semester, seorang PLP Pertama melakukan penjelasan
clan supervisi pengoperasian peralatan kategori 2 clengan bahan
umum pacla 3 kegiatan praktikum. Setiap praktikum clilakukan
masing-masing 16 minggu (maksimal cliakui 14 minggu), 14 minggu
clan 10 minggu, maka memperoleh angka kreclit = [(14/14 x 0.57) +
(14/ 14 x 0.57) + (10/ 14 x 0.57)] = 1.55
- 21 -

3) Pada kegiatan pendidikan, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang


dari jumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan tambahan kelas paralel
pada hari yang sama atau berbeda menjadi faktor pengali/penambah.
Jumlah kelompok/ grup mahasiswa yang ada pada satu session mata
praktikum yang sama bukan merupakan faktor pengali/penambah
angka kredit.
4) Pada kegiatan pendidikan, praktikum kelas paralel yang sama yang
dilakukan pada hari yang sama hanya dihitung 50% dari angka kredit
acuan dan untuk kelas paralel pada hari yang berbeda masing-masing
dihitung utuh (100%)
5) Pada kegiatan penelitian, angka kredit dihitung perjudul penelitian
(dosen atau mahasiswa) persemester (6 bulan), perkelompok kategori
peralatan dan kelompok kategori bahan, bukan persatuan jenis
alat/jenis bahan.
6) Pada kegiatan penelitian, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari
jumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan frekuensi penyiapan
perminggu pada satu semester tidak menjadi faktor penambah atau
pengurang angka kredit.
7) Pada kedua bidang kegiatan, jika setiap kegiatan dilakukan bersama
PLP lainnya, setiap angka kredit yang diperoleh harus dibagi
proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
8) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator yang menjelaskan kualitas
hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.

g. Melakukan supervisi pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan


pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Perolehan angka kredit atas kegiatan PPM berdasarkan kategori alat dan
bahan yang disiapkan, disajikan pada tabel berikut:

1-Umum 0,17 0,21 0,21

1- Khusus 0,39 0,49

2-Umum 0,24 0,24

2-Khusus 0,28 0,28

3-Umum 0,24 0,30 0,30

3-Khusus 0,29 0,36


- 22 -

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi sebagian PLP Tingkat Keterampil
dan PLP Keahlian.
2) Angka kredit dihitung perjudul kegiatan PPM per semester (6 bulan),
minimal 30 jam per judul kegiatan PPM, per kelompok kategori alat
dan kelompok kategori bahan, bukan per satuan jenis alat dan per
satuan jenis bahan.
3) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah terse but maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang
angka kredit, sedangkan kelebihan waktu/jam pelaksanaan kegiatan
tidak menjadi faktor penambah angka kredit.
4) Jika setiap kegiatan dilakukan bersama PLP lainnya, setiap angka
kredit yang diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP
yang terlibat.
5) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (ketua pengabdian
kepada masyarakat / penanggung jawab kegiatan PPM) yang
menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala
Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.

h. Melakukan supervisi proses pengujian, kalibrasi, dan/ atau produksi


dalam skala terbatas yang menggunakan peralatan dan bahan pada
kegiatan pendidikan, penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Kegiatan ini diperuntukkan bagi sebagian PLP Tingkat Keterampilan dan


PLP Tingkat Keahlian.

Perolehan angka kredit bagi PLP tingkat keterampilan pada setiap


jenjang jabatan untuk masing-masing bidang kegiatan berdasarkan
kategori alat dan bahan yang digunakan disajikan pada Tabel berikut:

1 - Khusus 0,43 0,28 0,32 0,54 0,35 0,40

Perolehan angka kredit bagi PLP tingkat keahlian pada setiap jenjang
jabatan untuk masing-masing bidang kegiatan berdasarkan kategori alat
dan bahan yang digunakan disajikan pada Tabel berikut:

Kriteria basil kegiatan yang diakui :


1) Pada kegiatan pendidikan, angka kredit dihitung per mata
kuliah/praktikum per semester (14 minggu praktikum, minimal 3
- 23 -

2 - Khusus 0,55 0,27 0,24 0,55 0,27 0,24

3-Umum 0,48 0,51 0,43 0,60 0,64 0,54 0,60 0,64 0,54

3 - Khusus 0,44 0,65 0,65 0,55 0,81 0,81

jam/minggu, atau minimal 42 jam/semester), per kelompok kategori


peralatan dan kelompok kategori bahan, bukan persatuan jenis
alat/bahan.
2) Pada kegiatan pendidikan, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang
dari jumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan tambahan kelas paralel
pada hari yang sama atau berbeda menjadi faktor pengali/penambah.
Jumlah kelompok/ grup mahasiswa yang ada pada satu session mata
praktikum yang sama bukan merupakan faktor pengali/penambah
angka kredit.
3) Pada kegiatan pendidikan, praktikum kelas paralel yang sama yang
dilakukan pada hari yang sama hanya dihitung 50% dari angka kredit
acuan dan yang dilakukan pada hari berbeda angka kredit masing-
masing kegiatan dihitung utuh (100%).
4) Pada kegiatan penelitian, angka kredit dihitung per judul penelitian
(dosen atau mahasiswa) persemester (6 bulan), perkelompok kategori
peralatan dan kelompok kategori bahan, bukan persatuan jenis
alat/bahan.
5) Pada kegiatan penelitian, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari
jumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan frekuensi supervisi
perminggu pada satu semester tidak menjadi faktor penambah atau
pengurang angka kredit.
6) Pada kegiatan PPM, angka kredit dihitung per judul kegiatan PPM
persemester (6 bulan), minimal 30 jam per judul kegiatan PPM,
perkelompok kategori peralatan dan perkelompok kategori bahan,
bukan persatuan jenis alat/bahan.
7) Pada kegiatan PPM, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari
jumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan kelebihan waktu/jam
pelaksanaan kegiatan tidak menjadi faktor penambah angka kredit.
8) Pada ketiga bidang kegiatan, jika setiap kegiatan dilakukan bersama
PLP lainnya, setiap angka kredit yang diperoleh harus dibagi
proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
9) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator yang menjelaskan kualitas
hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.
- 24 -

1. Mengoperasikan peralatan dengan penggunaan bahan pada kegiatan


penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Perolehan angka kredit bagi setiap jenjang jabatan pada setiap bidang
kegiatan berdasarkan kategori peralatan yang dioperasikan disajikan
pada tabel berikut:

1 - Khusus 0,09 0, 11 0,09 0,11

2-Umum 0,53 0,36 0,66 0,45 0,66 0,45

2-Khusus 0,22 0,36 0,22 0,45 0,45

3-Umum 0,70 0,51 0,88 0,64

3-Khusus 0,88 0,94 l, 10 1,17

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan.
2) Pada kegiatan penelitian, angka kredit dihitung perjudul penelitian
(dosen atau mahasiswa) persemester (6 bulan), perkelompok kategori
peralatan dan kelompok kategori bahan, bukan persatuan jenis
alat/bahan.
3) Pada kegiatan penelitian, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang
darijumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan frekuensi supervisi
perminggu pada satu semester tidak menjadi faktor penambah atau
pengurang angka kredit.
4) Pada kegiatan PPM, angka kredit dihitung perjudul kegiatan PPM
persemester (6 bulan), minimal 30 jam perjudul kegiatan PPM,
perkelompok kategori peralatan dan perkelompok kategori bahan,
bukan persatuan jenis alat/bahan.
5) Pada kegiatan PPM, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari
jumlah tersebut maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan kelebihan waktu/jam
pelaksanaan kegiatan tidak menjadi faktor penambah angka kredit.
6) Pada kedua bidang kegiatan, jika setiap kegiatan dilakukan bersama
PLP lainnya, setiap angka kredit yang diperoleh harus dibagi
proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
7) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator yang menjelaskan
kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.
- 25 -

J. Menyusun laporan penggunaan peralatan dan bahan dalam rangka


pendidikan, penelitian dan PPM

Perolehan angka kredit bagi PLP pada setiap bidang kegiatan disajikan
pada Tabel berikut:

, Penelitian 0,06 0,06

PPM 0,05 0,05

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Keterampilan.
2) Pada kegiatan pendidikan, angka kredit dihitung per-mata
kuliah/praktikum per-semester tanpa memperhatikan frekuensi
praktikum danjam praktikum, laporan mencakup seluruh kelompok
kategori peralatan dan bahan, bukan per kelompok kategori
peralatan dan bahan, dan bukan per satuan jenis peralatan dan
bahan.
3) Pada kegiatan penelitian, angka kredit dihitung perjudul penelitian
(dosen atau mahasiswa) persemester tanpa memperhatikan
frekuensi dan waktu penelitian, laporan mencakup seluruh
kelompok kategori peralatan dan bahan, bukan perkelompok
kategori peralatan dan bahan, dan bukan per satuan jenis peralatan
dan bahan.
4) Pada kegiatan PPM, angka kredit dihitung per judul kegiatan PPM
persemester (6 bulan), tanpa memperhatikan frekuensi dan waktu
pelaksanaan kegiatan PPM, laporan mencakup seluruh kelompok
kategori peralatan dan bahan, bukan per kelompok kategori
peralatan dan bahan, dan bukan persatuan jenis peralatan dan
bahan.
5) Pada ketiga bidang kegiatan, jika setiap kegiatan dilakukan bersama
PLP lainnya, setiap angka kredit yang diperoleh harus dibagi
proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
6) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator yang menjelaskan
kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.

k. Mengelola (material handling) s1sa bahan menurut kategori yang


ditetapkan
- 26 -

Perolehan angka kredit bagi PLP pada setiap jenjang jabatan berdasar
kelompok kategori asal-usul sisa bahan yang dikelola disajikan pada
tabel berikut:

Umum 0,14 0,14

Khusus 0,48 0,60

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilanc
2) Angka kredit dihitung per-ruang laboratorium dimana sisa bahan
dikelola, per-semester tanpa memperhatikan bidang kegiatannya,
mencakup sisa bahan praktikum, penelitian dan PPM, dilaporkan per
kelompok kategori bahan, bukan persatuan jenis bahan yang
dikelola.
3) Jika masing-masing kegiatan dilakukan bersama PLP lainnya, setiap
angka kredit yang diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah
PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator yang menjelaskan
kualitas hasil kegiatan, dan tandatangan Kepala Laboratorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.

1. Memilah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan bahan

Perolehan angka kredit bagi PLP setiap jenjang jabatan berdasar


kelompok kategori asal usu! limbah yang dipilah disajikan pada tabel
berikut:

Umum 0, 11 0, 11

Khusus 0,24 0,30 0,30

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan.
2) Angka kredit dihitung per-ruang laboratorium dimana limbah
bahan dipilah, dilaporkan per-semester tanpa memperhatikan
bidang kegiatannya, mencakup limbah dari penggunaan bahan
selama praktikum, penelitian dan PPM, dilaporkan per asal usu!
kelompok limbah, bukan per satuan jenis limbah yang dikelola.
- 27 -

3) Jika masing-masing kegiatan dilakukan bersama PLP lainnya,


setiap angka kredit yang diperoleh harus dibagi proporsional sesuai
jumlah PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator yang menjelaskan
kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium
yang mengesahkan hasil kegiatan.

m. Mengolah limbah yang dihasilkan dari proses penggunaan bahan


Perolehan angka kredit bagi PLP pada setiap jenjang jabatan berdasar
kelompok kategori asal usul limbah yang diolah, disajikan pada tabel
berikut:

Um um 0,26 0,32 0,32

Khusus 0,43 0,54

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan.
2) Angka kredit dihitung per-kategori limbah yang diolah yang berasal
dari masing-masing kelompok bahan yang menjadi sumber limbah,
dilaporkan per-semester tanpa memperhatikan bidang kegiatannya,
mencakup limbah dari penggunaan bahan selama praktikum,
penelitian dan PPM, dilaporkan per asal usu! kelompok limbah, bukan
persatuan jenis limbah yang diolah.
3) Jika masing-masing kegiatan dilakukan bersama PLP lainnya, setiap
angka kredit yang diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah
PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sahjika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator yang menjelaskan kualitas
hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.

n. Memantau kualitas bahan


Perolehan angka kredit bagi PLP pada setiap jenjang jabatan berdasar
kelompok kategori bahan yang dipantau kualitasnya disajikan pada
tabel berikut:
- 28 -

Umum 0,19 0,24 0,24

Khusus 0,32 0,40

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan.
2) Angka kredit dihitung per-kelompok kategori bahan yang dipantau
kualitasnya dilaporkan per-semester tanpa memperhatikan bidang
kegiatannya, mencakup bahan untuk keperluan selama praktikum,
penelitian dan PPM, dilaporkan per kelompok bahan, bukan per
satuan jenis bahan yang dipantau kualitasnya.
3) Jika masing-masing kegiatan dilakukan bersama PLP lainnya, setiap
angka kredit yang diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah
PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tanda tangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata
praktikum / ketua peneliti / pengabdian kepada masyarakat / do sen
pembimbing /penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan
kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.

o. Menganalisis dan mengevaluasi bahan


Perolehan angka kredit bagi PLP pada setiap jenjang jabatan berdasar
kelompok kategori bahan yang analisis dan dievaluasi kualitasnya
disajikan pada tabel berikut :

Khusus 0,26 0,32 0,32

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keahlian.
2) Angka kredit dihitung per-kelompok kategori bahan yang dianalisis
dan dievaluasi, dilaporkan per-tahun tanpa memperhatikan bidang
kegiatannya, mencakup bahan untuk keperluan selama praktikum,
penelitian dan PPM, dilaporkan per kelompok kategori bahan di
laboratorium yang dikelolanya, bukan per satuan jenis bahan yang
dianalisis dan dievaluasi.
- 29 -

3) Jika masing-masing kegiatan dilakukan bersama PLP lainnya, setiap


angka kredit yang diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah
PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalamjenjangyang
sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ketua peneliti / pengabdian kepada masyarakat / dosen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas hasil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan
hasil kegiatan.

p. Mengendalikan objek kegiatan


Perolehan angka kredit bagi PLP pada setiap jenjang jabatan berdasar
objek kegiatan yang dikendalikan disajikan pada tabel berikut :

0,24 0,30 0,30

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan
2) Angka kredit dihitung per-kegiatan pengendalian objek kegiatan,
dilaporkan per-semester tanpa memperhatikan bidang kegiatannya,
mencakup objek untuk keperluan selama praktikum, penelitian dan
PPM, dilaporkan per kelompok objek yang dikendalikan di
laboratorium yang dikelolanya.
3) Jika masing-masing kegiatan dilakukan bersama PLP lainnya,
setiap angka kredit yang diperoleh harus dibagi proporsional sesuai
jumlah PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata
praktikum /ketua peneliti /pengabdian kepada masyarakat /dosen
pembimbing /penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan
kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium
yang mengesahkan hasil kegiatan.

q. Memverifikasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan


kinerja peralatan pada kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
Peruntukan kegiatan, dan perolehan angka kredit pada setiap jenjang
jabatan/tingkat berdasarkan kategori peralatan, disajikan pada tabel
berikut:

I Kategori I PLP Keterampilan


- 30 -

Peralatan Terarnpil Mahir Penyelia i


Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM

1 - - - 0,51 0,19 0,29 0,64 0,24 0,36


I
2 - - - - - - - - -
I
3 - - - - - - - - -
I
PLP Keahlian
Kategori
Pertarna Muda Madya
Peralatan
Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM
I
1 - - - I - - - - - -
I
2 0,24 0,08 I 0,12 0,24 0,08 0,12 - - -
!
3 - - - 0,50 0,24 0,24 0,63 0,36 0,30

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Angka kredit kegiatan pendidikan dihitung per mata
kuliah/ praktikum per semester ( 14 pertemuan praktikum 3 jam per
pertemuan atau 42 jam per semester) per kategori peralatan. Jumlah
alat per kategori bukan merupakan faktor pengali/penambah angka
kredit.
2) Angka kredit kegiatan penelitian dihitung per judul penelitian per
semester (6 bulan), per kelompok peralatan, bukan per satuan jenis
alat. Jumlah alat per kategori bukan merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
3) Angka kredit kegiatan PPM dihitung per kegiatan pengabdian
masyarakat yang secara keseluruhan memerlukan 30 jam, per
kelompok peralatan, bukan per satuan jenis alat. Jumlah alat per
kategori bukan merupakan faktor pengali/penambah angka kredit.
4) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang darijumlah tersebut maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang
angka kredit, sedangkan tambahan kelas paralel pada hari yang
sama atau berbeda menjadi faktor pengali/penambah. Jumlah
kelompok/ grup mahasiswa yang ada pada satu session mata
praktikum yang sama bukan merupakan faktor pengali/penambah
angka kredit. Jumlah judul kegiatan penelitian merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
5) Praktikum kelas paralel yang dilakukan pada hari yang sama hanya
dihitung 50% dari angka kredit acuan, sedangkan untuk kelas
paralel pada hari yang berbeda dihitung utuh (100%).
6) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
7) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalamjenjang yang
- 31 -

sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata praktikum


/ketua peneliti / pengabdian kepada masyarakat / dosen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas hasil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan
hasil kegiatan.

r. Memvalidasi hasil pengukuran, kalibrasi, dan hasil pengecekan kinerja


peralatan pada kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
Peruntukan kegiatan, dan perolehan angka kredit pada setiap jenjang
jabatan/ tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

PLP Keahlian
Kategori
Pertama Muda Mad ya
Peralatan
Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM1

1 0,36 0,16 0,18 036' 0,16 0,18


' i
2 0,45 0,13 0,22 0,56 0,16 0,28 0,56 0,16 0,28

3 0,43 0,35 0,36 0,54 0,44 0,45


!

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Angka kredit dihitung per kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan minimal satu semester (6 bulan), per kelompok peralatan,
bukan persatuan jenis alat. Jumlah alat per kategori bukan
merupakan faktor pengali /penambah angka kredit.
2) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah terse but maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang
angka kredit. Jumlah judul kegiatan pengabdian merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit sedangkan kelebihan bulan dan
volume kegiatan suatu judul pengabdian bukan merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalamjenjangyang
sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ketua peneliti / pengabdian kepada masyarakat / dosen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas hasil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan
hasil kegiatan.
- 32 -

s. Menguji dan Memverifikasi unjuk kerja peralatan pada penggunaan


bahan pada kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat
Peruntukkan kegiatan, dan perolehan angka kredit pada setiap jenjang
jabatan/tingkat berdasarkan kategori peralatan dan bahan yang diuji
dan diverifikasi, disajikan pada tabel berikut:

PLP Keterampilan
Kategori Kategori Terampil Mahir Penyelia
bah an
Peralatan Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Pen! PPM
t

I Umum 0,17 0,05 ! 0,07 0,21 0,06 0,09 0,21 0,06 0,09
I
Khusus - - - 0,29 0,14 0,12 0,36 0,18 0,15
I

Umum - - - . 0,45 0,32 0,19 0,56 0,40 0,24


2 I
- - - - - -
Khusus - - - I
I
- - - i - - - - - -
Umum !

!
3 I
' Khusus - - - - - - - - -
I I
PLP Keahlian
Kategori Kategori
I Pertama Muda Madya
bah an
I Peralatan
Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM

Umum - - - - - - - - -
1
I Khusus - - - - - - - - -
I I
Umum - - I - - - - - - -
I 2 I !
Khusus i 0,27 0,08 0,09 0,27 0,08 0,09 - - -

Umum 0,09 0,06 0,12 0,09 0,06 0,12 - - -


3 I I'
Khusus - - - 0,43 0,22 0,29 o,54 I 0,21 0,36

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Untuk kegiatan pendidikan angka kredit dihitung per mata
kuliah/praktikum per semester (14 pertemuan praktikum 3 jam per
pertemuan, atau 42 jam per semester) per kategori peralatan, bukan
per alat. Jumlah alat per kategori bukan merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
2) Untuk kegiatan penelitian angka kredit dihitung per judul penelitian
per semester (6 bulan), per kelompok peralatan, bukan persatuan
jenis alat. Jumlah alat per kategori bukan merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
3) Untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat angka kredit
dihitung perkegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan
- 33 -

minimal satu semester (6 bulan), per kelompok peralatan, bukan


persatuan jenis alat. Jumlah alat per kategori bukan merupakan
faktor pengali/ penambah angka kredit.
4) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah terse but maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang
angka kredit, sedangkan tambahan kelas paralel pada hari yang
sama atau berbeda menjadi faktor pengali/penambah. Jumlah
kelompok/ grup mabasiswa yang ada pada satu session mata
praktikum yang sama bukan merupakan faktor pengali/penambah
angka kredit. Jumlab judul kegiatan penelitian merupakan faktor
pengali/penambab angka kredit.
5) Praktikum kelas paralel yang dilakukan pada hari yang sama banya
dibitung 50% dari angka kredit acuan, sedangkan untuk kelas
paralel pada bari yang berbeda dibitung utub (100%).
6) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleb
barus dibagi proporsional sesuai jumlab PLP yang terlibat.
7) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalamjenjang yang
sama /lebib tinggi /dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ ketua peneliti / pengabdian kepada masyarakat / do sen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas basil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang mengesabkan
basil kegiatan.

t. Melakukan pengawasan Kesehatan Keselamatan Kerja dan antisipasi


bencana pada penggunaan peralatan dan bahan
Peruntukan kegiatan, dan peroleban angka kredit bagi setiap jenjang
jabatan/tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

1
khusus 0,24 0,30 0,30

urn um 0,56 0,70


2
khusus 0,72 0,90

um um 0,39 0,39
3
khusus 0,33 0,33

Kriteria basil kegiatan yang diakui:


1) Angka kredit dihitung per laboratorium per semester (6 bulan minimal
3 jam per minggu), per kelompok peralatan, bukan persatuan jenis
- 34 -

alat. Jumlah alat per kategori bukan merupakan faktor


pengali/penambah angka kredit.
2) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah terse but maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang angka
kredit.
3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang yang
sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ketua peneliti/pengabdian kepada masyarakat/dosen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas hasil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan
hasil kegiatan.

u. Melakukan pengambilan sampel di lapangan pada kegiatan penelitian


dan pengabdian kepada masyarakat menggunakan peralatan dan
bahan.
Peruntukkan kegiatan, dan perolehan angka kredit bagi setiap jenjang
jabatan/ tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

Umum
1
Khusus 1,01 0,67 1,26 0,84

Umum 1,01 0,67 1,26 0,84


2
Khusus

Umum
3
Khusus

1
Khusus

Umum
2
Khusus 0,63 0,42 0,62 0,42

Umum 1,01 0,67 1,26 0,84 1,26 0,84


3
Khusus 1,51 1,01 1,89 1,26
- 35 -

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Untuk kegiatan penelitian angka kredit dihitung per judul penelitian
per semester (6 bulan), per kelompok peralatan dan bahan, bukan per
satuan jenis alat dan bahan. Jumlah alat per kategori bukan
merupakan faktor pengali/penambah angka kredit.
2) Untuk kegiatan PPM angka kredit dihitung per kegiatan pengabdian
masyarakat yang secara keseluruhan memerlukan 30 jam, per
kelompok peralatan dan bahan, bukan per satuan jenis alat dan
bahan. Jumlah alat dan bahan per kategori bukan merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
3) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah tersebut maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang angka
kredit. Jumlah judul kegiatan penelitian merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit
4) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
5) Angka kredit dinyatakan sahjika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang yang
sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ketua peneliti /pengabdian kepada masyarakat /dosen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas hasil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan
hasil kegiatan.

v. Melakukan pengujian sampel, kalibrasi alat, dan/atau produksi dalam


skala terbatas dengan menggunakan peralatan dan bahan pada
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Peruntukkan kegiatan dan perolehan angka kredit setiap jenjang
jabatan/tingkat berdasarkan kategori peralatan dan bahan yang
digunakan dalam melakukan pengujian sampel, kalibrasi alat,
dan/ atau produksi dalam skala terbatas, disajikan pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang
Kategori Kategori
Keterampilan Keahhlian
Peralatan Peralatan
Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Mad ya

um um 0,22 0,27 0,27 - - -


1
khusus - 0,40 0,50 - I - -

um um - 0,50 0,63 - - -
2
khusus - - - 0,30 0,30 -

um urn - - - 0,39 0,39 -


3
khusus - - - - 1,46 1,82
- 36 -

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Angka kredit dihitung untuk semua semua kegiatan pengujian
dengan seluruh kategori alat dan bahan atau kalibrasi suatu
kategori peralatan atau produksi dengan menggunakan alat atau
bahan kelompok tertentu untuk setiap kegiatan PPM selama 30 jam
2) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang darijumlah terse but maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang
angka kredit, sedangkan kelebihan jam atau volume kegiatan
pengabdian bukan merupakan faktor pengali/penambah angka
kredit. Jumlah judul kegiatan PPM merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama/lebih tinggi/dosen pengampu/koordinator mata
praktikum /ketua peneliti /pengabdian kepada masyarakat /dosen
pembimbing/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan
kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.

w. Memberikan layanan kalibrasi peralatan pada kegiatan pengabdian


kepada masyarakat
Peruntukkan kegiatan, dan perolehan angka kredit bagi setiap jenjang
jabatan/tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang
Kategori Keahlian
Keterampilan
Peralatan
Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Madya
. I
I 0,10 0,12 0,12 - - I -
I
2 0,07 0,09 0,09 - - 'I -
j
j
3 - - - 0,12 0,12 -
i I
Kritena has1l keg1atan yang diaku1:
1) Angka kredit dihitung setiap ruang lingkup kategori alat yang di
kalibrasi dengan waktu pengerjaan selama satu semester (6 bulan).
Jumlah alat dan bahan per ruang lingkup bukan merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
2) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah terse but maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang
angka kredit. jumlah ruang lingkup alat yang dikalibrasi merupakan
faktor pengali/penambah angka kredit.
3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
- 37 -

4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalamjenjangyang
sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ketua peneliti /pengabdian kepada masyarakat / dosen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas hasil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Laboratorium yang mengesahkan
hasil kegiatan.

x. Memberikan layanan pengujian bahan pada kegiatan pengabdian


kepada masyarakat dengan menggunakan peralatan dan bahan
Peruntukkan kegiatan dan perolehan angka kredit bagi setiap jenjang
jabatan/tingkat berdasarkan kategori peralatan dan bahan yang
digunakan dalam memberikan layanan pengujian bahan, disajikan
pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang
Kategori Keahlian
Kategori Keterampilan
Peralatan
Peralatan
Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Madya
.

um um I 0,29 0,36 0,36 - - -

I I
khusus - 0,45 0,56 - - -

um um - - - 0,27 0,27 -
2
khusus - - - I 0,28 0,28 -

um um - - - 0,43 0,54 0,54


3
khusus - - - - 0,62 0,77
I I
Kriteria hasil kegiatan yang diakui:
1) Angka kredit dihitung setiap parameter pengujian dengan
menggunakan alat dan bahan kategori tertentu dengan waktu
pengerjaan selama 6 bulan. Jumlah alat dan bahan per ruang lingkup
bukan merupakan faktor pengali/penambah angka kredit.
2) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah tersebut maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang angka
kredit. Jumlah parameter penguJian merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang yang
sama /lebih tinggi /dosen pengampu/koordinator mata praktikum
/ketua peneliti /pengabdian kepada masyarakat /dosen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas hasil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan
hasil kegiatan.
- 38 -

y. Memberikan layanan jasa produksi pada kegiatan pengabdian kepada


masyarakat.
Perolehan angka kredit bagi setiap jenjang jabatan/tingkat disajikan
pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang

Keterampilan

Terampil Mahir Penyelia

0,29 0,36 0,36

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Angka kredit dihitung setiap layanan produksi alat dan bahan kategori
apapun selama satu semester (6 bulan) pada kegiatan pengabdian
kepada masyarakat. Jumlah alat dan bahan per ruang lingkup bukan
merupakan faktor pengali/penambah angka kredit.
2) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah tersebut maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang angka
kredit. Jumlahjenis hasil produksi menjadi faktor pengali/penambah
angka kredit.
3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang yang
sama/lebih tinggi /dosen pengampu/koordinator mata praktikum
/ketua peneliti /pengabdian kepada masyarakat/dosen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas hasil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan
hasil kegiatan.

z. Membuat laporan kegiatan praktikum


Perolehan angka kredit bagi setiap jenjang jabatan/tingkat disajikan
pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang

Keterampilan

Terampil Mahir Penyelia

- 0,50 0,63

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Angka kredit dihitung berdasarkan jumlah laporan mata praktikum
(setara mata kuliah).
- 39 -

2) Jumlah alat dan bahan, serta jumlah pertemuan praktikum tidak


menjadi faktor pengali dalam penentuan angka kredit
3) Jumlah praktikum yang dilaporkan menjadi faktor pengali
4) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredityang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
5) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalamjenjangyang
sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata praktikum)
yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala
Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.

aa. Menganalisis dan mengevaluasi data pada kegiatan penelitian, dan


pengabdian kepada masyarakat.
Perolehan angka kredit bagi setiap jenjangjabatan/ disajikan pada tabel
berikut:

Tingkat/ Jenjang

Keahlian

Pertama Muda Mady a

Penlt PPM Penlt PPM Penlt PPM


.

0,40 0,51 0,50 0,64 0,50 0,64


I
Kriteria hasil kegiatan yang diakui:
1) Untuk kegiatan penelitian angka kredit dihitung per judul penelitian
per semester 6 bulan.
2) Untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat angka kredit
dihitung per kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan minimal 30 jam dalam satu semester.
3) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah tersebut
maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit. Jumlah judul kegiatan
pengabdian kepada masyarakat merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
4) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang
diperoleh harus dibagi proporsional sesuaijumlah PLP yang terlibat.
5) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (ketua peneliti
/pengabdian kepada masyarakat /penanggung jawab kegiatan
PPM) yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan
Kepala Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.
- 40 -

bb. Melakukan penilaian/ pengendalian sistem kerja peralatan


laboratorium
Perolehan angka kredit bagi setiap jenjang jabatan/tingkat, disajikan
pada tabel berikut:
.
Tingkat/ Jenjang

Keahlian
.

Pertama Muda Mad ya

0,29 0,36 0,36

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Angka kredit dihitung untuk penilaian/pengendalian faktor-faktor
yang mempengaruhi sistem kerja peralatan seperti kondisi ruangan,
dan ketersediaan sumber daya seperti suku cadang peralatan dalam
satu ruang laboratorium selama satu semester (6 bulan).
2) Jumlah ruang laboratorium yang dinilai/ dikendalikan sistem kerja
peralatan laboratoriumnya merupakan faktor pengali/penambah
angka kredit.
3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang
diperoleh harus dibagi proporsional sesuaijumlah PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata
praktikum) yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda
tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.

cc. Melakukan interpretasi dan menyimpulkan data hasil


pengujian/kalibrasi atau produk laboratorium
Perolehan angka kredit bagi setiap jenjang jabatan/tingkat, disajikan
pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang

Keahlian

Pertama Muda Mad ya

- 0,50 0,63

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:


1) Angka kredit dihitung untuk interpretasi dan menyimpulkan data
hasil pengujian kalibrasi per paket komoditi/ alat atau per paket
prototype produk di laboratorium selama satu semester (6 bulan).
2) Jumlah penguJ1an, kalibrasi, dan produk yang
diinterpretasi/ disimpulkan datanya merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
- 41 -

Contoh:

Dalam satu semester, seorang PLP Madya melakukan interpretasi


dan memberikan kesimpulan terhadap kualitas paket prototype
produk plat beton, selain itu dia juga melakukan interpretasi hasil
uji kuat tekan beton dan hasil kalibrasi alat uji tekan/lentur, maka
mendapatkan angka kredit = 3 x 0,63 =1,89

3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh


harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata
praktikum /ketua peneliti /pengabdian kepada masyarakat /dosen
pembimbing /penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan
kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan Kepala Labotarorium yang
mengesahkan hasil kegiatan.

4. Pemeliharaan/perawatan Peralatan dan bahan

Seluruh sub unsur kegiatan unsur Pemeliharaan/Perawatan Peralatan


dan Bahan merupakan kegiatan yang dikerjakan selama satu semester.
Dasar penilaian dalam setiap sub unsur mencakup jenis kegiatan, volume
dan waktu dan jumlah orang yang terlibat. Kegiatan ini mencakup seluruh
butir kegiatan pada sub unsur kegiatan Pemeliharaan/perawatan
Peralatan dan bahan yang terdiri dari:

a. Menyusun jadwal pemeliharaan/ perawatan peralatan


Berupa jadwal pengontrolan kinerja alat, pemeliharaan fisik dan
mekanis serta penggantian suku cadang yang disusun secara
sistematis untuk satu semester dengan tujuan peralatan terjaga
kinerjanya. Di dalam jadwal mencantumkan frekuensi pemeliharaan,
bagian alat yang dipelihara dan cara pemeliharaannya, alat bantu
yang digunakan serta indikator hasil pemeliharaannya.

Peruntukan kegiatan, dan perolehan angka kredit bagi setiap jenjang


jabatan/ tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disampaikan pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang
.
.
Kategori Alat Keterampilan Keahhlia.n
.

Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Mad ya

1 0,05 0,05 - - - -
2 - - - 0,20 0,20 -

3 - - - 0,16 0,16 -
i
- 42 -

b. Menyusun jadwal pemeliharaan/ perawatan bahan


Berupajadwal pemeliharaan/perawatan bahan (khusus/umum) yang
berisikan jadwal pengontrolan kualitas, pengecekan sifat fisik dan
kimiawi bahan dan sebagainya yang disusun secara sistematis pada
awal semester, agar bahan terjaga kualitasnya. Di dalam jadwal
mencantumkan frekuensi pemeliharaan, bagian bahan yang
dipelihara dan cara pemeliharaannya, alat/bahan pembantu yang
digunakan, serta indikator hasil pemeliharaannya.

Peruntukan kegiatan, dan perolehan angka kredit bagi setiap jenjang


jabatan/ tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

. .
Tingkat/ Jenjang
...
Kategori
Keterampilan Keahlian
bah an
Terampil Mahir Penyelia Pertama I Muda Mady a

um um 0,05 0,05 - - - -
I
khusus - 0,20 0,25 - - -
I

c. Melakukan kalibrasi peralatan


Kalibrasi atau tera adalah kegiatan untuk mengetahui dan
menetapkan status kelayakan fungsi kerja dari suatu alat ukur
(misalnya: presisi, akurasi, biasa) menggunakan acuan kalibrator
yang tertelusur ke acuan internasional melalui rantai perbandingan
tak terputus. Bukti kerja berupa laporan kegiatan kalibrasi

Peruntukan kegiatan, dan perolehan angka kredit bagi setiap jenjang


jabatan/tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang

Kategori Alat Keterampilan Keahlian

Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Mad ya

1 0,08 0,08 - - - -
I
I

2 - - - 0,24 0,24 -

3 - - - 0,26 ~ 0,32
24

0,32
I I
- 43 -

Kriteria basil kegiatan yang diakui:


1) Angka kredit dibitung untuk kegiatan melakukan kalibrasi
peralatan per kategori yang ada di laboratorium selama satu
semester (6 bulan). Jumlab alat bukan merupakan faktor
pengali/penambab angka kredit.
2) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlab tersebut
maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan kelebiban waktu atau
volume kegiatan bukan merupakan faktor pengali/penambab
angka kredit.
3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang
diperoleb barus dibagi proporsional sesuaijumlab PLP yang terlibat.
4) Angka kredit dinyatakan sab jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama /lebib tinggi /dosen pengampu /koordinator mata
praktikum) yang menjelaskan kualitas basil kegiatan, dan tanda
tangan Kepala Labotarorium yang mengesabkan basil kegiatan.

d. Membersibkan, menata dan menyimpan peralatan


Merupakan kegiatan pemelibaraan peralatan sesuai jadwal dan SOP
yang tersedia, terutama menyangkut baban dan peralatan bantu yang
digunakan untuk membersibkan serta cara membersibkannya agar
fungsi kerja alat tetap terjaga dan siap untuk digunakan. Bukti berupa
laporan berisi catatan ten tang kondisi alat yang dipelibara, diverifikasi
oleb PLP yang jenjang jabatannya lebib tinggi, dan disabkan oleb
Kepala Laboratorium.

Peruntukan kegiatan, dan peroleban angka kredit bagi setiap jenjang


jabatan/ tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang I
Kategori I
Keterampilan Keablian I
Peralatan I
Terampil Mabir Penyelia Pertama Muda Madya I
I
1 0,24 0,24 - - - -
:i
2 0,55 0,69 0,69 - - -
I I
I

3 - 0,91 1,14 - - -

I I
Kriteria basil kegiatan yang diakui :
1) Angka kredit dibitung untuk kegiatan membersibkan, menata dan
menyimpan selurub peralatan per kategori yang ada di
laboratorium selama satu semester (6 bulan). Jumlab alat bukan
merupakan faktor pengali/penambab angka kredit.
- 44 -

2) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang


diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang
terlibat.
3) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama/lebih tinggi/dosen pengampu/koordinator mata
praktikum) yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda
tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.

e. Membersihkan, menata dan menyimpan bahan


Merupakan kegiatan pemeliharaan bahan sesuai jadwal dan SOP
yang tersedia dan penyimpanannya sesuai persyaratan bahan agar
terhindar dari kerusakan. Bukti fisik berupa laporan rekaman hasil
pelaksanaan kegiatan persemester yang dirinci perbulan.

Peruntukan kegiatan, dan perolehan angka kredit bagi setiap jenjang


jabatan/ tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang
Kategori
Keterampilan Keahlian
Bah an
Terampil Mahir Penyelia Pertama ·Muda Madya

urn um 0,22 0,22 - - - -


I I
khusus 0,19 0,19 - - - -
II
Kriteria hasil kegiatan yang diakui :
1) Angka kredit dihitung untuk kegiatan membersihkan, menata dan
menyimpan seluruh bahan per kategori yang ada di laboratorium
selama satu semester (6 bulan). Jumlah bahan bukan merupakan
faktor pengali/penambah angka kredit.
2) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang
diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang
terlibat.
3) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata
praktikum) yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda
tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.

f. Membersihkan sarana penunjang


Merupakan kegiatan pemeliharaan sarana penunjang sesuai jadwal
dan SOP yang tersedia, terutama menyangkut bahan dan peralatan
bantu yang digunakan untuk membersihkan serta cara
membersihkannya agar fungsi kerja alat tetap terjaga dan siap untuk
- 45 -

digunakan. Bukti fisik berupa rekaman hasil pelaksanaan kegiatan


persemester yang dirinci perbulan.

Peruntukan kegiatan, dan nilai angka kredit bagi setiap jenjang


jabatan/tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang

Keterampilan Keahlian

Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Mad ya

0,24 0,24 - - - -

Kriteria hasil kegiatan yang diakui :


1) Angka kredit dihitung untuk kegiatan membersihkan seluruh
sarana penunjang di laboratorium selama satu semester (6 bulan).
Jumlah alat bukan merupakan faktor pengali/penambah angka
kredit.
2) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang
diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang
terlibat.
3) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata
praktikum) yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda
tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.

g. Menata dan menyimpan sarana penunjang


Merupakan kegiatan menata dan menyimpan pemeliharaan sarana
penunjang sesuai SOP yang tersedia agar fungsi sarana penunjang
tetap terjaga dan siap untuk digunakan. Bukti fisik berupa rekaman
hasil pelaksanaan kegiatan persemester yang dirinci perbulan.

Peruntukan kegiatan, dan perolehan angka kredit bagi setiap jenjang


jabatan/tingkat berdasarkan kategori peralatan yang disiapkan,
disajikan pada tabel berikut:

Tingkat/ Jenjang

Keterampilan Keahlian

Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Mad ya

0,21 0,21 - - - - '


I
- 46 -

Kriteria hasil kegiatan yang diakui:

1) Angka kredit dihitung untuk kegiatan penataan dan penyimpanan


keseluruhan sarana penunjang di laboratorium selama satu
semester (6 bulan). Jumlah alat bukan merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
2) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang
diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang
terlibat.
3) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang
yang sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata
praktikum) yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda
tangan Kepala Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.

5. Pengevalusian Sistem Kerja Laboratorium


Kegiatan ini mencakup seluruh butir kegiatan pada sub unsur
Pengevaluasian Sistem Kerja Laboratorium yang terdiri dari:
a. Mengevaluasi SOP pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan:
Lingkup Kegiatan:
Mengevaluasi SOP pengoperasian peralatan kategori 1 atau kategori 2
atau kategori 3 (Kl/K2/K3) dengan penggunaan bahan umum atau
khusus (U/Kt
Satuan Hasil:
Laporan evaluasi SOP pengoperasian peralatan (Kl/K2/K3) dengan
penggunaan bahan (U/ K)
Kriteria:
1) SOP pengoperasian alat adalah instruksi kerja berupa urutan
tindakan yang harus dilakukan oleh seorang operator dalam
menggunakan suatu alat, biasanya merupakan saduran dari "manual
operation' yang tersedia sebagai paket dari alat.
2) Jika terjadi perubahan kinerja alat karena masa pakai, atau ada
penggantian grade bahan yang digunakan, maka SOP yang telah
tersedia harus dievaluasi apakah masih sesuai dengan perubahan
tersebut untuk tetap mampu menjamin kualitas hasil produksi atau
pengukuran alat tersebut.
3) PLP (sesuai jenjang) bertugas melakukan hal tersebut, hasil evaluasi
berupa kesimpulan apakah SOP masih layak atau harus di update,
serta rekomendasi teknis pemutakhiran yang harus dilakukan jika
diperlukan.
Angka kredit untuk butir kegiatan ini dihitung setiap kali melakukan
evaluasi, terhadap seluruh SOP pengoperasian peralatan (Kl, K2, K3)
dengan bahan (U/K), yang dilaporkan persemester.
- 47 -

Kl dan K 0, 12 0,12

K2 dan U 0,12 0,15 0,15

K2 dan K 0,256 0,32 0.32

K3 dan U 0,288 0.36

K3 dan K 0.288 0.36

Contoh-contoh:
- Dalam satu semester, seorang PLP Penyelia mengevaluasi 3 buah SOP
pengoperasian alat kategori 1 yang menggunakan bahan umum, maka
angka kredit yang diperoleh adalah 0.30. Angka kredit yang samajuga
akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 SOP
dari 1 alat kategori 1.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 1 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah O.12.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 2 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.32. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 2 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.15. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 3 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.36. Angka kredit
yangsama JUga akan diperoleh oleh PLP Ahli Madya yang
laboratoriumnya hanya memiliki 1 alat kategori 3.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 3 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.36. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Madya yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 3.

Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis
- 48 -

perbaikan SOP, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih


tinggi, dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

b. Mengevaluasi SOP pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan:


Lingkup Kegiatan: Mengevaluasi SOP pemeliharaan/perawatan
peralatan (Kl, K2, K3) dan bahan (U/K)
Satuan Hasil: Laporan evaluasi SOP pemeliharaan/ perawatan
peralatan (Kl,K2, K3) dan bahan (U/K)

Kriteria
1) SOP pemeliharaanpun biasanya merupakan saduran dari "manual
operation" yang tersedia sebagai paket dari alat. Tergantungjenis alat,
typikal periode pemeliharaan dapat berupa pemeliharaan mingguan,
bulanan, triwulan, dan seterusnya.
2) Dengan bertambahnya waktu pakai, bisa saja periode pemeliharaan
tersebut harus diubah, atau petunjuk teknis cara/tahapan
pemeliharaannya harus diubah pula. Hal seperti itu harus muncul
sebagai hasil dari kegiatan mengevaluasi SOP
pemeliharaan/perawatan peralatan.
3) Pada kegiatan Ini PLP (sesuai jenjang) mengevaluasi SOP
pemeliharaan/perawatan peralatan (Kl, K2, K3) yang menggunakan
bahan (U / K).

Kl dan K 0,12 0,12

K2 dan U 0,12 0,15 0,15

K2 dan K 0,14 0,18 0,18

K3 dan U ! 0,22 0,27

K3 dan K 0.29 0.36

Angka kredit dihitung setiap kali melakukan evaluasi terhadap seluruh


SOP peralatan (Kl,K2,atau K3) yang menggunakan bahan (U /K) yang
dilaporkan per semester

Contoh-contoh:
- Dalam satu semester, seorang PLP Penyelia mengevaluasi 3 buah SOP
pemeliharaan alat kategori 1 menggunakan bahan umum, maka
angka kredit yang diperoleh adalah 0.25. Angka kredit yang samajuga
akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 SOP
dari 1 alat kategori 1.
- 49 -

- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi 8 buah


SOP pemeliharaan alat kategori 1 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.12.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
SOP pemeliharaan alat kategori 2 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.18. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
SOP pemeliharaan alat kategori 2 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.15. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
SOP pemeliharaan alat kategori 3 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.36. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 alat kategori 3.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
SOP pemeliharaan alat kategori 3 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.27. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Madya yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 3.

Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis
perbaikan SOP, diverifikasi oleh PLP dengan jenjang setingkat lebih
tinggi atau Kepala Laboratorium dan disahkan oleh Kepala
Laboratorium.

c. Mengevaluasi pedoman penilaian peralatan kategori dan bahan:


Lingkup Kegiatan: Mengevaluasi pedoman penilaian peralatan (Kl, K2,
K3) dan bahan (U /K)
Satuan Hasil: Laporan evaluasi pedoman penilaian peralatan (K,K2,K3)
dan bahan (U / K).

Kriteria:
1) Pedoman penilaian alat adalah petunjuk kerja untuk menilai
kemampuan pengukuran suatu alat terutama menyangkut limit
deteksi, presisi, akurasi, atau bias, dikaitkan dengan tuntutan
kebutuhan hasil pengukuran.
2) Seperti halnya evaluasi terhadap SOP pengoperasian dan SOP
pemeliharaan, maka hasil evaluasi terhadap pedoman penilaian
peralatanpun harus berupa kesimpulan apakah pedoman dari suatu
alat tertentu masih layak atau harus diupdate, serta rekomendasi
teknis pemutakhiran yang harus dilakukan jika diperlukan.
- 50 -

Angka kredit untuk butir kegiatan m1 dihitung setiap kali melakukan


evaluasi, dilaporkan persemester.

Kl dan K 0,09 0,09

K2 dan U 0,10 0,12 0,12

K2 dan K 0,10 0,12 0,12

K3 dan U 0,14 0,18

K3danKI 0,22 0,28

Contoh-contoh:
- Dalam satu semester, seorang PLP Penyelia mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 1 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.12. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 pedoman penilaian 1 alat kategori 1 yang dievaluasi.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi 3 buah
SOP pedoman penilaian alat kategori 1 yang menggunakan bahan
khusus, maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.09.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 2 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.12. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2 dengan bahan khusus yang dievaluasi
pedoman penilaiannya.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 2 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.12. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2 dengan bahan umum yang dievaluasi
pedoman penilaiannya.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 3 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.28. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Madya yanglaboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 3 dengan bahan khusus yang dievaluasi
pedoman penilaiannya.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 3 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.18. Angka kredit yang
- 51 -

sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Madya yanglaboratoriumnya


hanya memiliki 1 alat kategori 3 dengan bahan umum yang dievaluasi
pedoman penilaiannya.

Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis
perbaikan pedoman penilaian alat, yang diverifikasi oleh PLP dengan
jenjang setingkat lebih tinggi dari PLP pelaksan atau Kepala
Laboratorium dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

d. Mengevaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan


Lingkup Kegiatan: Mengevaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan
peralatan (Kl, K2, K3) dan bahan (U/K)
Satuan Hasil: Laporan evaluasi pemeliharaan/perawatan peralatan
(Kl,K2,K3) dan bahan (U/K)
Kriteria:
1) Kegiatan yang dimaksud adalah penilaian efektivitas kegiatan
pemeliharaan peralatan (Kl,K2,K3) dengan bahan (U/K) yang telah
dilakukan oleh PLP PLP jenjang dibawahnya.
2) Hasil evaluasi harus mengidentifikasi kesesuaian/ketidaksesuaian
pelaksanaan kegiatan dengan program/jadwal yang ditetapkan,
kualitas pekerjaan pemeliharaan yang telah dilakukan, output hasil
pemeliharaan, dan rekomendasi perbaikan atau peningkatan
pemeliharaan ke depan.

Kl dan U

Kl dan K 0,16 0,20

K2 dan U 0,20 0,20

K2 dan K 0,15 0,15

K3 dan U 0,19 0,24 0,18

K3 dan K 0,34 0,42

Contoh-contoh:
- Seorang PLP Penyelia melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan
pemeliharaan/perawatan seluruh peralatan kategori 1 (Kl) dengan
bahan khusus (BK) yang telah dilakukan oleh PLP Pelaksana, dalam
kurun satu semester. Sebagai bagian dari pekerjaan tersebut, dia
juga melakukan evaluasi satu persatu seluruh peralatan kategori 1
dengan bahan khusus dengan cermat dan mencatat semua kondisi
- 52 -

hasil perawatan yang telah dilakukan, kemudian menuangkannya


dalam laporan evaluasi, maka dia mendapat angka kredit sebesar
0.20. Apabila pekerjaan evaluasi dimaksud dilaksanakan oleh 2 PLP
Penyelia, maka angka kredit yang diperoleh masing-masing adalah
= 0.20/2 = 0,10.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Pertama melakukan
evaluasi terhadap hasil pekerjaan pemeliharaan/perawatan seluruh
peralatan kategori 2 dengan bahan khusus yang telah dilakukan
oleh PLP jenjang dibawahnya. Sebagai bagian dari kegiatan
tersebut, yang bersangkutan juga melakukan pengecekan dan
evaluasi teknis satu persatu seluruh peralatan kategori 2 dengan
bahan khusus secara cermat dan mencatat semua hasilnya, maka
memperolah angka kredit sebesar = 0.20. Apabila pekerjaan
tersebut dilaksanakan oleh 2 PLP Ahli Pertama, maka angka kredit
yang diperoleh masing-masing PLP adalah = 0.20/2 = 0.10.
- Seorang PLP Ahli Pertama melakukan evaluasi terhadap hasil
pekerjaan pemeliharaan / perawatan seluruh peralatan kategori 2
dengan bahan umum yang telah dilakukan oleh PLP Pelaksana
Lanjutan. Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, yang
bersangkutanjuga melakukan pengecekan dan evaluasi teknis satu
persatu seluruh peralatan kategori 2 dengan bahan umum secara
cermat dan mencatat semua hasilnya, maka memperoleh angka
kredit sebesar = 0.15. Apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh
2 PLP Ahli Pertama, maka angka kredit yang diperoleh masing-
masing PLPadalah = 0.15/2 = 0.08.
- Seorang PLP Ahli Muda melakukan evaluasi terhadap hasil
pekerjaan pemeliharaan /perawatan seluruh peralatan kategori 3
dengan bahan umum yang telah dilakukan oleh PLP Ahli Pertama.
Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, yang bersangkutan juga
melakukan pengecekan dan evaluasi teknis satu persatu seluruh
peralatan kategori 3 dengan bahan umum secara cermat dan
mencatat semua hasilnya, maka memperoleh angka kredit 0.24.
Apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh 2 PLP Ahli Muda,
maka angka kredit yang diperoleh masing-masing PLP adalah =
0.24 /2 = 0.12.
- Seorang PLP Ahli Madya melakukan evaluasi terhadap hasil
pekerjaan pemeliharaan /perawatan seluruh peralatan kategori 3
dengan bahan khusus yang telah dilakukan oleh PLP Ahli Muda.
Sebagai bagian dari kegiatan tersebut, yang bersangkutan juga
melakukan pengecekan dan evaluasi teknis satu persatu seluruh
peralatan kategori 3 dengan bahan khusus secara cermat dan
mencatat semua hasilnya, maka memperoleh angka kredit 0.42.
Apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh 2 PLP Ahli Madya,
maka angka kredit yang diperoleh masing-masing PLP adalah =
0.42/2 = 0.21.
- 53 -

Bukti Fisik:
Laporan pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis
perbaikan alat ke depan, diverifikasi oleh PLP yangjenjangjabatannya
lebih tinggi atau Kepala Laboratorium dan disahkan Kepala
Laboratorium.

e. Melakukan evaluasi hasil kalibrasi peralatan


Lingkup Kegiatan: Melakukan evaluasi hasil kalibrasi peralatan (Kl, K2,
K3)
Satuan Hasil: Laporan evaluasi hasil kalibrasi peralatan (Kl,K2,K3)
Kriteria:
1) Kegiatan yang dimaksud adalah penilaian efektivitas kegiatan
pemeliharaan peralatan (Kl,K2,K3) dengan bahan (U/K) yang telah
dilakukan oleh PLP PLP jenjang dibawahnya.
2) PLP denganjenjang lebih tinggi bertugas mengevaluasi setiap laporan
hasil kalibrasi seluruh peralatan kategori 3 yang telah dilakukan oleh
PLP setingkat dibawahnya.
3) Hasil evaluasi akan menetapkan apakah data yang dihasilkan dari
setiap kalibrasi yang telah dilakukan terse but sudah tepat atau perlu
di ulang, serta rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan
terhadap alatjika hasil kalibrasi menyimpulkan penyimpangan hasil
pengukuran alat terlalu jauh dan diluar toleransi batas
ke berterimaannya.

Dasar pemberian angka kredit adalah kegiatan evaluasi yang


dilakukan terhadap data seluruh hasil kalibrasi peralatan (Kl,K2,K3)
per semester.

K2 0,24 0,30 0,30

K3 0,41 0,51

Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama melakukan evaluasi terhadap hasil
kalibrasi volume dan suhu dari 25 pipet ukur dan 10 termometer
alkohol, maka memperoleh angka kredit = 2 x 0.24 = 0.48.
- Seorang PLP Ahli Muda melakukan evaluasi terhadap hasil kalibrasi
suhu Oven dan Tanur, dan akurasi fotometerik Spektrofotometer
UV-Vis, maka memperoleh angka kredit = 2 x 0.30 = 0.60.
- 54 -

- Seorang PLP Ahli Madya melakukan evaluasi terhadap basil


kalibrasi akurasi fotometrik AAS dan laju alir volume HPLC dan GC,
maka memperoleh angka kredit = 2 x 0.51 = 1.02

Bukti Fisik:
Laporan basil evaluasi kalibrasi sebanyak alat yang dikalibrasi,
diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi atau Kepala
Laboratorium dan disahkan Kepala Laboratorium.

f. Melakukan evaluasi kinerja peralatan:


Lingkup Kegiatan: Melakukan evaluasi kinerja peralatan (Kl,K2,K3)
Satuan Hasil: Laporan basil evaluasi kinerja peralatan (Kl,K2,K3)
Kriteria:
1) Bahan yang dtjadikan dasar evaluasi adalah rekaman basil
pengecekan kinerja alat yang telah dilakukan oleh PLP jenjang
jabatan dibawahnya.
2) Evaluasi yang dilakukan bersifat menyeluruh terhadap peralatan
(Kl,K2,K3) yang ada di laboratorium tempatnya bekerja yang
digunakan untuk mendukung seluruh aktivitas kegiatan
pendidikan, penelitian, dan PPM.
3) Hasil evaluasi berupa status kinerja dari setiap alat serta
rekomendasi peningkatan kinerjanya (misalnya rekomendasi untuk
memperbaiki batas kemampuan pengukuran dengan penggantian
bagian komponen alat).

Dasar pemberian angka kredit adalah kegiatan pengevaluasian yang


dilakukan terhadap basil pengecekan kinerja seluruh alat (Kl,K2,
atau K3) yang ada di laboratorium tempatnya bekerja setiap satu
semester.

K2 0,32 0,40 0,40

K3 0,82 1,02

Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi basil pengecekan kinerja 5
jenis alat kategori 1 yang ada di laboratorium tempatnya bekerja,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.21. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 alat kategori 1.
Seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi basil pengecekan kinerja 5
jenis alat kategori 2 yang ada di laboratorium tempatnya bekerja,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.40. Angka kredit yang
samajuga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2.
- 55 -

Bukti Fisik:
Laporan pelaksanaan kegiatan yang harus berisi hasil evaluasi
terhadap kinerja peralatan, dan rekomendasi peningkatannya yang
diverifikasi oleh PLP dengan jenjang lebih tingi atau Kepala Lab, dan
disahkan oleh Kepala Laboratorium
g. Mengevaluasi Metode Kerja dan Penerapan Metode Kerja Peralatan:
Lingkup Kegiatan: Mengevaluasi metode kerja dan penerapan metode
kerja peralatan (Kl,K2,K3)
Satuan Hasil: Laporan evaluasi metode kerja dan penerapan metode
kerja peralatan (Kl,K2,K3)
Kriteria:
Kemampuan pengukuran suatu alat (sensitivitas, batas deteksi,
kemampuan rentang ukur) umumnya berkurang dengan waktu.
Perubahan indikator tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk
melakukan evaluasi metode kerja alat. Hasil evaluasi adalah
rekomendasi perbaikan metode kerja untuk mengembalikan agar alat
memiliki kemampuan pengukuran seperti semula. Kegiatan evaluasi
dilakukan secara periodik dan dapat merupakan bagian dari kaji
ulang dokumen laboratorium secara keseluruhan. Dasar penetapan
angka kredit adalah kegiatan pengevaluasian terhadap seluruh
metode kerja peralatan kategori 1 yang ada di laboratorium tempatnya
bekerja yang digunakan untuk mendukung seluruh aktivitas kegiatan
pendidikan, penelitian, clan PPM setiap satu semester.

K2 0,13 0,16
K3 0,48

Contoh:
Dalam satu semester seorang PLP Ahli Pertama melakukan evaluasi
metode kerja 3 jenis alat kategori 1, maka angka kredit yang diperoleh
0.09. Angka kredit yang sama juga akan diperoleh oleh PLP yang
laboratoriumnya hanya memiliki 1 alat kategori 1.

Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang berisi
identifikasi kekurangan metode kerja alat jika ada, dan rekomendasi
perbaikannya yang diverifikasi oleh PLP yangjenjangjabatannya lebih
tinggi, dan disahkan oleh Kepala Laboratorium

h. Mengevaluasi penerapan metode kerja peralatan


Lingkup Kegiatan: Mengevaluasi penerapan metode kerja peralatan
{Kl,K2,K3)
Satuan Hasil: Laporan evaluasi penerapan metode kerja peralatan
(Kl,K2,K3)
Kriteria:
1) Metode kerja yang diterapkan pada suatu alat yang sudah lama
beroperasi, perlu dievaluasi efektivitas penerapannya baik dari segi
kualitas hasil pengukuran/hasil produksi alat, efisiensi
- 56 -

penggunaan bahan, dan waktu yang dibutuhkan untuk


pengoperas1annya.
2) Hasil evaluasi adalah kesimpulan tentang efektivitas penerapan
metode tersebut, dan rekomendasi peningkatan yang diperlukan.
Dasar penetapan angka kredit adalah kegiatan pengevaluasian
terhadap penerapan seluruh metode kerja peralatan kategori 3 yang
ada di laboratorium tempatnya bekerja yang digunakan untuk
mendukung seluruh aktivitas kegiatan pendidikan, penelitian, dan
PPM setiap satu semester.

K2 0,13 0,16 0,16

K3 0,44 0,55

Contoh-contoh:
- Dalam satu semester seorang PLP Ahli Pertama melakukan evaluasi
penerapan metode kerja 3 jenis alat kategori 1 yang sudah lama
beroperasi yang ada di laboratorium tempatnya bertugas, maka
angka kredit yang diperoleh adalah 0.12. Angka kredit yang sama
juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki
1 alat kategori 1
- Dalam satu semester seorang PLP Ahli Muda melakukan evaluasi
penerapan metode kerja 3 jenis alat kategori 2 yang sudah lama
beroperasi yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, maka
angka kredit yang diperoleh adalah 0.16. Angka kredit yang sama
juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2.
- Dalam satu semester seorang PLP Ahli Madya melakukan evaluasi
penerapan metode kerja 3 jenis alat kategori 3, maka angka kredit
yang diperoleh adalah 0.55. Angka kredit yang sama juga akan
diperoleh oleh PLP Ahli Madya yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 alat kategori 3.

Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi hasil penilaian terhadap penerapan metode kerja alat, dan
rekomendasi peningkatannya yang diverifikasi oleh PLP yang jenjang
jabatannya lebih tinggi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

1. Mengevaluasi penggunaan peralatan


Lingkup Kegiatan: Mengevaluasi penggunaan peralatan (Kl,K2,K3)
Satuan Hasil: Laporan evaluasi penggunaan peralatan (Kl,K2,K3)
Kriteria:
1) PLP bertugas mengevaluasi efektivitas penggunaan seluruh
peralatan (Kl,K2,K3 sesuai jenjang) yang ada di laboratorium
tempatnya bekerja yang digunakan untuk mendukung seluruh
aktivitas kegiatan pendidikan, penelitian, dan PPM.
- 57 -

2) Unsur evaluasi setidaknya harus mencakup intensitas/frekuensi


penggunaan setiap alat, dan kualitas data/ produk yang dihasilkan
oleh masing-masing alat, sehingga efektivitas pemanfaatannya
terpetakan.
3) Hasil evaluasi dapat berupa ranking tingkat penggunaan/
pemanfaatan alat dan kinerja alat yang akan dijadikan sebagai
dasar untuk pengadaan, peningkatan cakupan layanan atau
peningkatan kualitas/kemampuan pengukuran masing-masing
alat.
Tipikal siklus evaluasi adalah per semester, angka kredit dihitung
setiap kali evaluasi untuk paket peralatan (Kl,K2,K3) yang ada di satu
laboratorium.

K2 0,16 0,20 0,20

K3 0,48 0,60

Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi 15 jenis peralatan kategori
1 yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit
yang diperoleh adalah 0.21. Angka kredit yang samajuga akan
- Seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 5 jenis peralatan kategori 2
yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit
yang diperoleh adalah 0.20. Angka kredit yang sama juga akan
diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 alat
kategori 2.
- Seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi penggunaan 5 jenis
peralatan kategori 3 yang ada di laboratorium tempatnya bekerja,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.60. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 alat kategori 3.

Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi hasil evaluasi terhadap paket peralatan (Kl,K2,K3), dan
rekomendasi peningkatannya yang diverifikasi PLP dengan jenjang
lebih tinggi atau Kepala Laboratorium dan disahkan oleh Kepala
Laboratorium.

J. Mengevaluasi program tahunan pengelolaan Laboratorium


Lingkup Kegiatan: Mengevaluasi program tahunan pengelolaan
laboratorium.

Satuan Hasil: Laporan evaluasi program tahunan pengelolaan


laboratorium

Kriteria:
- 58 -

1) Kegiatan ini berupa evaluasi keseluruhan yang komprehensif


terhadap kinerja laboratorium dalam pengelolaan alat, bahan,
metode, dan sumber daya lainnya dalam mendukung kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk tahun
yang telah berjalan.
2) Hasil evaluasi harus mampu mengidentifikasi capaian, dan
kekurangan, dan menganalisis penyebab terjadinya kekurangan
tersebut, tindaklanjut yang harus dilakukan dan rekomendasi
peningkatan untuk pengelolaan laboratorium tahun berikutnya.
3) Base line evaluasi adalah sasaran kegiatan yang telah ditetapkan
pada program tahunan pengelolaan laboratorium.

Dasar penetapan angka kredit adalah setiap kali melakukan evaluasi,


dilaporkan per tahun.

Contoh:

Seorang PLP Ahli Madya dibantu PLP Ahli Muda melakukan evaluasi
seluruh capaian program pengelolaan laboratorium yang telah
dilakukan setahun sebelumnya dalam memfasilitasi kegiatan
pendidikan, penelitian dan PPM, maka memperoleh angka kredit 0.24.

Bukti Fisik:

Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus


berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis
perbaikan program ke depan, yang diverifikasi dan disahkan oleh
Kepala Laboratorium.

k. Mengevaluasi subprogram tahunan pengelolaan laboratorium


Lingkup Kegiatan: Laporan evaluasi sub program tahunan
pengelolaan laboratorium

Satuan Hasil: Laporan evaluasi program tahunan pengelolaan


laboratorium

Kriteria:

a. Kegiatan ini berupa evaluasi masing-masing terhadap sub program


pengelolaan alat, sub program pengelolaan bahan, sub program
pengelolaan metode, atau sub program pengelolaan sumber daya
lainnya yang telah dilakukan untuk tahun yang telah berjalan
dalam mendukung kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat.
- 59 -

b. Hasil masing-masing evaluasi harus mampu mengidentifikasi


capaian, dan kekurangan, dan menganalisis penyebab terjadinya
kekurangan tersebut, tindaklanjut yang harus dilakukan dan
rekomendasi peningkatan setiap subprogram untuk tahun
berikutnya.

Angka kredit untuk butir kegiatan ini dihitung setiap kali melakukan
evaluasi terhadap setiap subprogram, dilaporkan per tahun.

Contoh:

Seorang PLP Ahli Muda melakukan evaluasi sub program pengelolaan


alat dan sub program pengelolaan bahan yang digunakan untuk
memfasilitasi kegiatan pendidikan, penelitian dan PPM selama
setahun, maka memperoleh angka kredit =2 x 0.16 = 0.32.

Bukti Fisik:

Rekaman pelaksanaan dan hasil evaluasi dalam formulir evaluasi


kegiatan yang harus berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan
rekomendasi teknis perbaikan program ke depan, diverifikasi oleh PLP
Ahli Madya dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

1. Mengevaluasi metode penanganan bahan


Lingkup Kegiatan: Mengevaluasi metode penanganan bahan
Satuan Hasil: Laporan evaluasi metode penanganan bahan
Kriteria:
1) Kegiatan yang dimaksud adalah evaluasi terhadap efektivitas dan
manfaat hasil pemakaian SOP penanganan bahan yang digunakan
di laboratorium.
2) Hasil evaluasi harus mencakup penilaian terhadap efektivitas
penerapan metode dalam menjaga kualitas bahan, kemudahan
pengelolaan dan pengadaaan bahan, dengan tetap memperhatikan
efisiensinya.
3) Kegiatan evaluasi dilakukan satu tahun sekali terhadap seluruh
metode penanganan bahan bersamaan dengan kaji ulang dokumen
laboratorium yang lain. Kegiatan ini bersifat mandiri, hanya
dikerjakan oleh seorang PLP Ahli Muda untuk setiap kategori bahan
yang dievaluasi.
Dasar penetapan angka kredit adalah kegiatan evaluasi yang
dilakukan menyeluruh terhadap semua metode penanganan bahan
untuk setiap kategori. Kegiatan ini hanya dapat diklaim angka
kreditnya oleh PLP Tingkat Keahlian dengan perolehan angka kredit
sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:
- 60 -

Contoh:
Seorang PLP Ahli Muda melakukan evaluasi metode penanganan
bahan umum dan metode penganganan bahan khusus yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka mendapatkan angka kredit : 2
x 0.35 = 0.70.

Bukti Fisik:
Laporan evaluasi metode penanganan bahan (dapat berupa check list),
kesimpulan dan rekomendasi perbaikannya ke depan, diverifikasi oleh
PLP Ahli Madya, dan disahkan Kepala Laboratorium.

m. Menganalisis hasil evaluasi penggunaan peralatan dan bahan


Lingkup Kegiatan:
Menganalisis hasil evaluasi penggunaan peralatan (Kl/K2/K3 dan
bahan (U / K).
Satuan Hasil :
Laporan analisis hasil evaluasi penggunaan peralatan (Kl/K2/K3) dan
bahan (U / K).
Kriteria:
1) Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari butir kegiatan nomor (5).
Hasil evaluasi yang telah dilakukan pada butir kegiatan nomor (5)
perlu dianalisis dan dikaji ulang lebih lanjut, apakah kesimpulan
hasil evaluasi yang telah dilakukan sudah tepat, terutama dalam
menetapkan tingkat pemanfaatan suatu alat dan kinerjanya,
rekomendasi pengadaan alat baru, atau peningkatan cakupan
layanan suatu alat.
2) Seperti pada butir kegiatan nomor (5), tipikal siklus kegiatan
analisis terhadap hasil evaluasi tersebut adalah persemester, angka
kredit dihitung perkegiatan analisis tersebut untuk seluruh
kelompok peralatan (Kl/K2/K3) yang menggunakan bahan (U/K)
yang ada di satu laboratorium.
Kegiatan ini hanya dapat diklaim angka kreditnya oleh PLP Tingkat
Keahlian dengan perolehan angka kredit sebagaimana disajikan pada
Tabel berikut:

Kl dan K 0,16 0,16

K2 dan U 0,22 0,28 0,28


- 61 -

K2 dan K - i - - 0,16 0,20 0,20

K3 dan U - - - - 0,26 0,33

K3 dan K - - - - 0,52 0,42

Contoh-contoh:
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda melakukan analisis
terhadap basil evaluasi penggunaan 12 jenis peralatan kategori 2
yang pengoperasiannya menggunakan bahan khusus yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang diperoleh
adalah 0.28. Angka kredit yang samajuga akan diperoleh oleh PLP
Ahli Muda yang laboratoriumnya memiliki 4 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda melakukan analisis
terhadap basil evaluasi penggunaan 8 jenis peralatan kategori 2
yang pengoperasiannya menggunakan bahan umum yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang diperoleh
adalah 0.20. Angka kredit yang samajuga akan diperoleh oleh PLP
Ahli Muda yang laboratoriumnya memiliki 3 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya melakukan analisis
terhadap basil evaluasi penggunaan 14 jenis peralatan kategori 3
yang pengoperasiannya menggunakan bahan umum yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang diperoleh
adalah 0.33. Angka kredit yang sama juga akan diperoleh oleh PLP
Ahli Madya yang laboratoriumnya memiliki 3 alat kategori 3 yang
menggunakan bahan umum.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya melakukan analisis
terhadap basil evaluasi penggunaan 11 jenis peralatan kategori 3
yang pengoperasiannya menggunakan bahan khusus yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang diperoleh
adalah 0.42. Angka kredit yang samajuga akan diperoleh oleh PLP
Ahli Madya yang laboratoriumnya memiliki 4 alat kategori 3.

Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi basil analisis terhadap paket peralatan (kategori 1, kategori 2,
atau kategori 3), dan rekomendasi peningkatannya, diverifikasi dan
disahkan oleh Kepala Laboratorium.

6. Pengembangan Kegiatan Laboratorium


Kegiatan ini mencakup seluruh butir kegiatan pada sub unsur
Pengembangan Kegiatan Laboratorium yang terdiri dari:
a. Mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium
Lingkup Kegiatan: Mengembangkan sistem pengelolaan laboratorium
Satuan Hasil: Laporan pengembangan sistem pengelolaan
laboratorium
Kriteria:
1) Kegiatan dimaksud dilakukan oleh tim pengembang yang terdiri
dari PLP Ahli Madya sebagai ketua tim, yang beranggotakan PLP
Ahli Muda, dan Ahli Pertama, serta Kepala Laboratorium sebagai
Manajer Puncak.
2) Lingkup pekerjaan mengembangkan sistem pengelolaan
laboratorium adalah melakukan penyusunan sistem manajemen
mutu, mengimplementasikannya dalam praktek laboratorium
- 62 -

sehari-hari, melakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi,


dan melakukan perbaikan berkesinambungan agar mutu pelayanan
laboratorium terpelihara, dan mampu memberikan pelayanan
terbaik kepada dosen, mahasiswa, dan masyarakat pengguna.
3) Perbaikan berkesinambungan sangat perlu dilakukan agar sistem
manaJemen mutu yang diterapkan senantiasa mutakhir
disesuaikan dengan perkembangan IPTEK dan tuntutan
peningkatan mutu pelayanan secara kontinyu. Sebagai anggota tim,
PLP Muda dan Pertama melakukan kegiatan ini sesuai arahan dari
PLP Ahli Madya sebagai ketua.

Dasar pemberian angka kredit adalah setiap kegiatan yang


berhubungan dengan pengembangan sistem pengelolaan laboratorium
dalam satu semester, sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:

Ketua 0,14 0,18

Contoh-contoh :
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Pertama menjadi auditor
internal sistem manajemen mutu 1 kali, melakukan evaluasi kinerja
pemasok, mengolah data survey kepuasan pelanggan, dan menjadi
anggota dalam 1 kali kaji ulang manajemen laboratorium, maka
angka kredit yang diperoleh = 4 x 0.07 = 0.28.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda menindaklanjuti dan
menyelesaikan 3 ketidaksesuaian
hasipengujian/kalibrasi/produksi dalam skala terbatas atas
komplain dari pengguna laboratorium (dosen/mahasiswa peneliti
atau masyarakat) dan melakukan 1 kali kaji ulang terhadap seluruh
dokumen yang dimiliki laboratorium, maka angka kredit yang
diperoleh = 4 x 0.14 = 0.56.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya menjadi ketua tim
audit internal sistem manajemen mutu 1 kali, melakukan evaluasi
dan interpretasi atas hasil uji profisiensi dalam rangka
pengendalian mutu 1 kali, dan menjadi ketua dalam
menindaklanjuti dan menyelesaikan ketidaksesuaian pengujian
atas komplain pelanggan laboratorium, maka angka kredit yang
diperoleh = 3 x 0.18 = 0.56.

Bukti Fisik:
1) Surat tugas atau SK tim untuk kegiatan pengembangan sistem
pengelolaan laboratorium.
2) Naskah (dokumen) hasil penyusunan pengembangan system
pengelolaan laboratorium, yang disahkan oleh Kepala
Laboratorium
3) Naskah (dokumen) hasil implementasi kegiatan sistem
pengelolaan laboratorium (misalnya rekaman hasil audit internal,
daftar pemasok yang disetujui dan ditolak, preferensi pelanggan,
- 63 -

atau hasil kaji ulang manajemen) yang disahkan oleh Kepala


Laboratorium.

b. Mengembangkan kinerja peralatan


Lingkup Kegiatan: Mengembangkan kinerja peralatan (Kl/K2/K3)
Satuan Hasil: Laporan hasil pengembangan kinerja peralatan
(Kl/K2/K3)

Kriteria:
Kegiatan yang dimaksud adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan pengukuran alat baik dari segi kemampuan pengukuran
terbaik (best measurement capability), peningkatan sensitivitas, dan
ketelitian pengukurannya, maupun dari segi penambahan cakupan
kemampuan pengukurannya, melalui kegiatan optimasi sistem kerja
alatnya dan atau modifikasi peralatan tersebut. Dalam menetapkan
jenis pengembangan yang akan dilakukannya, PLP Ahli Pertama dapat
memanfaatkan rekaman rekomendasi hasil analisis dan evaluasi
kinerja alat yang telah dilakukan pada butir kegiatan mengevaluasi
penggunaan peralatan K 1 / K2 / K3, mengevaluasi
pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, dan butir
mengevaluasi metode penanganan bahan sebagai titik tolak
pengembangan tersebut.
PLP Ahli Madya dapat memanfaatkan rekaman rekomendasi hasil
analisis dan evaluasi kinerja alat yang telah dilakukan pada butir
kegiatan mengevaluasi kinerja peralatan, mengevaluasi
pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, dan menganalisis
hasil evaluasi penggunaan peralatan dan bahan sebagai titik tolak
pengembangan tersebut.
Dasar penghitungan angka kredit untuk kegiatan ini adalah produk
pengembangan kinerja satu peralatan dalam satu semester,
sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:

K2 0,24 0,30 0,30

K3 0,29 0,36

Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama berhasil meningkatkan ketelitian
pengukuran satu alat kategori 1 melalui modifikasi salah satu
komponen alat terse but. Pada periode yang sama dia juga berhasil
menambah kemampuan cakupan pengukuran satu alat kategori 1
lainnya dari 1 menjadi 2 cakupan pengukuran, maka memperoleh
angka kredit = 2 x 0.18 = 0.36.
Seorang PLP Ahli Madya berhasil meningkatkan ketelitian
pengukuran satu alat kategori 3 melalui modifikasi salah satu
komponen alat terse but. Pada periode yang sama dia juga berhasil
menambah kemampuan cakupan pengukuran satu alat kategori 3
- 64 -

lainnya dari 2 menjadi 3 cakupan pengukuran, maka memperoleh


angka kredit = 2 x 0.36 = 0.72.

Bukti Fisik:
Laporan keberhasilan pengembangan kinerja peralatan disertai bukti
objektif seperti rekaman data teknis peningkatan kemampuan alat
dimaksud, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi
atau Kepala Laboratorium, dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

c. Mengembangkan metode kerja peralatan


Lingkup Kegiatan: Mengembangkan metode kerja peralatan
(Kl/K2/K3)
Satuan Hasil: Laporan pengembangan metode kerja peralatan
(Kl/K2/K3)
Kriteria:
1) Kegiatan yang dimaksud adalah memperbaiki metode kerja alat
yang sudah ada, atau mengganti sama sekali dengan metode baru
sehingga diperoleh prototype produk yang dihasilkan oleh alat
tersebut menjadi lebih baik, hasil pengukuran yang lebih baik,
waktu pengukuran yang lebih singkat, penggunaan bahan yang
lebih efisien, dan meminimalisir resiko kecelakaan kerja.
2) Dalam melakukan pengembangan metode kerja alat ini, PLP (Ahli
Pertama, Ahli Muda, dan Ahli Madya) dapat memanfaatkan
rekomendasi hasil evaluasi metode kerja peralatan yang telah
dilakukan pada butir kegiatan huruf d) nomor (3) dan (4).
Dasar pemberian angka kredit untuk kegiatan ini adalah produk
pengembangan metode kerja satu peralatan dalam satu semester
sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:

K2 0,16 0,20 0,20

K3 0,34 0,42

Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama berhasil mengembangkan metode kerja 1
alat kategori 1 sehingga bisa menghemat penggunaan bahan sampai
50% dari semula. Pada periode yang sama dia juga berhasil
memperbaiki metode kerja 2 alat kategori 1 lainnya sehingga waktu
produksi dan waktu pengukuran bisa dikurangi menjadi 30 menit
dari semula 60 menit, maka memperoleh angka kredit = 3 x 0.12 =
0.36. -
- Seorang PLP Ahli Madya berhasil mengembangkan metode kerja 1
alat kategori 3 sehingga bisa menghemat penggunaan bahan sampai
50% dari semula. Pada periode yang sama dia juga berhasil
memperbaiki metode kerja 2 alat kategori 3 lainnya sehingga waktu
produksi dan waktu pengukuran bisa dikurangi menjadi 30 menit
- 65 -

dari semula 60 menit, maka memperoleh angka kredit = 3 x 0.42 =


1.26.

Bukti Fisik:
Laporan keberhasilan pengembangan metode kerja peralatan disertai
bukti objektif seperti rekaman data teknis keunggulan metode
dimaksud, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi,
dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.

d. Mengembangkan metode pengujian, kalibrasi, dan/ atau produksi


dalam skala terbatas menggunakan peralatan dan bahan
Lingkup Kegiatan: Mengembangkan metode pengujian, kalibrasi,
dan/ atau produksi dalam skala terbatas menggunakan peralatan
(Kl/K2/K3) dan bahan (U/K).
Satuan Hasil: Laporan pengembangan metode pengujian, kalibrasi,
dan/ atau produksi dalam skala terbatas menggunakan peralatan
(Kl/K2/K3) dan bahan (U/K).

Kriteria:
1) Cakupan kegiatan ini adalah memperbaiki metode pengujian,
kalibrasi, dan atau produksi dalam skala terbatas yang sudah ada,
atau mengganti sama sekali dengan metode baru sehingga diperoleh
hasil pengujian/kalibrasi yang lebih valid, prototype produk yang
dihasilkan oleh metode tersebut menjadi lebih baik, dengan waktu
yang lebih singkat, penggunaan bahan yang lebih efisien, dan
meminimalisir resiko kecelakaan kerja.
2) Dalam melakukan pengembangan metode
pengujian/kalibrasi/produksi ini, PLP (Ahli Pertama, Ahli Muda,
dan Ahli Madya) dapat memanfaatkan rekomendasi evaluasi
efektivitas dari penerapan metode yang rutin digunakan.
Dasar pemberian angka kredit adalah produk pengembangan metode
pengujian, kalibrasi, dan atau produksi dalam skala terbatas dalam
satu semester sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:

Kl dan U

Kl dan K 0,08 0,08

K2 dan U 0,22 0,28 0,28

K2 dan K 0,16 0,20 0,20

K3 dan U 0,27 0,34

K3 dan K 0,34 0,42

Contoh-contoh
- Seorang PLP Ahli Pertama berhasil mengembangkan 2 metode
pengujian yang menggunakan peralatan kategori 1 dengan
menggunakan bahan khusus, sehingga menghemat penggunaan
bahan sampai 50% dari semula. Pada periode yang sama dia juga
- 66 -

berhasil memperbaiki 1 metode produksi yang menggunakan


peralatan kategori 1 dengan menggunakan bahan khusus, sehingga
kualitas produk yang dihasilkan oleh alat tersebut menjadi lebih
halus dan memiliki presisi dimensi yang lebih baik, maka
memperoleh angka kredit = 3 x 0.08 = 0.24.
- Seorang PLP Ahli Muda berhasil mengembangkan 2 metode
pengujian yang menggunakan peralatan kategori 2 dengan
menggunakan bahan umum, sehingga limit deteksi metode menjadi
lebih kecil dari semula. Pada periode yang sama dia juga berhasil
memperbaiki 1 metode produksi yang menggunakan peralatan
kategori 2 dengan menggunakan bahan khusus, sehingga kualitas
produk yang dihasilkan oleh alat tersebut menjadi lebih halus dan
memiliki presisi dimensi yang lebih baik, maka memperoleh angka
kredit = 3 x 0.20 = 0.60.
- Seorang PLP Ahli Muda berhasil mengembangkan 2 metode
pengujian yang menggunakan peralatan kategori 2 dengan
menggunakan bahan khusus, sehingga menghemat penggunaan
bahan sampai 50% dari semula. Pada periode yang sama dia juga
berhasil memperbaiki 1 metode produksi yang menggunakan
peralatan kategori 2 dengan menggunakan bahan khusus, sehingga
kualitas produk yang dihasilkan oleh alat tersebut menjadi lebih
halus dan memiliki presisi dimensi yang lebih baik, maka
memperoleh angka kredit = 3 x 0.28 = 0.84.
- Seorang PLP Ahli Madya berhasil mengembangkan 2 metode
pengujian yang menggunakan peralatan kategori 3 dengan
menggunakan bahan khusus, sehingga menghemat penggunaan
bahan sampai 50% dari semula. Pada periode yang sama dia juga
berhasil memperbaiki 1 metode produksi yang menggunakan
peralatan kategori 3 dengan menggunakan bahan khusus, sehingga
kualitas produk yang dihasilkan oleh alat tersebut menjadi lebih
halus dan memiliki presisi dimensi yang lebih baik, maka
memperoleh angka kredit = 3 x 0.42 = 0.26.

Bukti Fisik:
Laporan keberhasilan pengembangan metode pengujian, kalibrasi,
dan atau produksi dalam skala terbatas disertai bukti objektif seperti
rekaman data teknis keunggulan metode dimaksud, diverifikasi oleh
PLP yangjenjangjabatannya lebih tinggi a tau Kepala Laoratrium, dan
disahkan oleh Kepala Laboratorium.

e. Meningkatkan mutu produk dalam skala Laboratorium


Lingkup Kegiatan: Meningkatkan mutu produk dalam skala
laboratorium
Satuan Hasil: Laporan peningkatan mutu produk dalam skala
laboratorium
Kriteria:
Kegiatan yang dimaksud adalah upaya untuk meningkatkan mutu
produk suatu barang, bahan a tau alat yang dihasilkan di laboratorium
melalui kegiatan pemurnian, karakterisasi maupun peningkatan
kinerja antara alat, bahan dan metode yang digunakan dalam
memproduksi barang, bahan atau alat.
Dasar pemberian angka kredit untuk kegiatan 1m adalah setiap
peningkatan mutu satu produk. Kegiatan ini hanya dapat diklaim
angka kreditnya oleh PLP Ahli dengan perolehan angka kredit
sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:
- 67 -

Contoh:
Seorang PLP Ahli Madya melakukan peningkatan mutu 3 produk
melalui pemurnian di skala laboratorium, pada periode yang sama dia
juga berhasil memperbaiki kualitas 1 barang buatan laboratoriumnya
dengan cara memperbaiki metode produksinya, maka mendapatkan
nilai angka kredit = 4 x 0.68 = 2.72.

Bukti Fisik:
a. Laporan peningkatan mutu produk yang diverifikasi dandisahkan
oleh Kepala Laboratorium.
b. Hasil pengujian mutu bahan atau alat sebelum dan sesudah
kegiatan yang menunjukkan peningkatan mutu.

D. Penolakan atau Pengurangan Nilai Angka Kredit


Setiap usulan angka kredit dapat dinilai utuh sesuai acuan, dikurangi, atau
ditolak. Penilaian manapun yang dipilih dan ditetapkan harus dilakukan
berdasar prinsip imparsialitas, dan akuntabilitas. Terkait hasil penilaian
yang dikurangi atau ditolak, perlu disampaikan penjelasan atas
ketidaksesuaian bukti fisik yang diusulkan berdasarkan acuan Permenpan-
RB dan atau Permenristekdikti agar menjadi masukan bagi PLP untuk
perbaikan berikutnya.

Berdasarkan acuan Permenpan-RB dan atau Permenristekdikti, berikut ini


adalah kriteria penyebab suatu usulan angka kredit mengalami
pengurangan atau penolakan.

1. Pendidikan Formal
a. bidang keilmuan yang diperoleh tidak sesuai/tidak relevan dengan
bidang laboratorium tempat bekerja, sehingga hanya dimasukkan
sebagai unsur penunjang butir IV.G (Permenpan RB No.7 Tahun
2019);
b. akreditasi program studi lebih rendah dari B atau Baik; dan
c. bukti surat tugas belajar atau ijin belajar dari instansi tidak
ada/tidak sesuai.

2. Pelatihan
a. bidang pelatihan yang diikuti tidak sesuai/tidak berkaitan dengan
bidang pengelolaan laboratorium;
b. durasi kegiatan pelatihan kurang dari 30 jam, sehingga dinilai
sebagai unsur penunjang (butir IV.C. l.c) (Permenpan RB No.7 Tahun
2019);
c. penyelenggara diklat bukan instansi pemerintah, perguruan tinggi
atau lembaga diklat swasta terakreditasi; dan
d. bukti kegiatan tidak didukung dengan bukti surat tugas dari
instansi.
- 68 -

3. Perencanaan Kegiatan Laboratorium


a. Substansi isi bukti fisik tidak memenuhi ketentuan dalam petunjuk
teknis Permendikbud Nomor 145 Tahun 2014
b. Bukti fisik tidak dilegalisasi oleh Kepala Laboratorium/tidak
diverifikasi oleh pihak ke 3/verifikasi tidak menjelaskan kualitas
pekerjaan yang dilakukan
c. Ketegori alat/ bahan alat yang diklaim dalam bukti fisik tidak sesuai
d. Program pengelolaan laboratorium yang disusun tidak mencakup
target kuantitatif dan alokasi kebutuhan sumberdaya
e. SOP yang disusun bukan merupakan bagian dari dokumen
pengelolaan laboratorium berdasar sistem dokumentasi yang
ditetapkan di laboratorium.
f. Pengoperasian, Pemeliharaan, Pengevaluasian dan Pengembangan
Kegiatan Laboratorium. Butir kegiatan tidak dinilai karena:
1) Substansi isi bukti fisik tidak memenuhi ketentuan sesuai
petunjuk teknis Permendikbud Nomor 145 Tahun 2014.
Disarankan untuk memperbaiki dengan melihat ketentuan dalam
petunjuk teknis Permendikbud Nomor 145 Tahun 2014.
2) Bukti fisik tidak disahkan Kepala laboratorium. Disarankan
untuk melengkapi bukti fisik dengan pengesahan Kepala
Laboratorium
3) Bukti fisik tidak diverifikasi pihak ke 3 (PLP dalam jenjang yang
sama/lebih tinggi/dosen pengampu/ koordinator mata
praktikum/ketua peneliti/ do sen pembimbing/ penanggungjawab
kegiatan PPM). Disarankan untuk melengkapi bukti fisik dengan
verifikasi pihak ke 3
4) Verifikasi bukti fisik tidak menjelaskan kualitas hasil pekerjaan
yang dilakukan. Disarankan untuk memperbaiki verifikasi bukti
fisik sehingga verifikator menyimpulkan kualitas hasil pekerjaan

4. Butir kegiatan tidak mendapatkan nilai angka kredit maksimal sesuai


yang diajukan karena:
a. kategori alat/bahan alat yang diklaim dalam bukti fisik tidak sesuai;
b. volume kegiatan melebihi ketentuan batas maksimal yang ditetapkan;
dan
c. perhitungan volume kegiatan tidak sesuai dengan ketentuan ijam,
jumlah pertemuan, kelas pararel, dll).
- 69 -

E. Pengembangan Profesi bagi Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP)


Sebagaimana umumnya jabatan fungsional, kinerja PLP juga diukur dari
banyaknya angka kredit kegiatan yang berhasil dikumpulkan. Angka Kredit,
disingkat AK, adalah nilai angka (skor) yang diperoleh melalui berbagai
kegiatan dari unsur (1) pendidikan, (2) pengelolaan laboratorium, (3)
pengembangan profesi, dan (4) unsur penunjang. Angka kredit dari unsur
pengembangan profesi diwajibkan bagi PLP sebagai syarat pada kenaikan
jenjang jabatan tertentu, yakni:

1. Untuk PLP kategori Keterampilan sebagai syarat kenaikan dari jabatan


PLP Keterampilan Mahir ke jenjang jabatan PLP Keterampilan Penyelia,
diwajibkan paling sedikit memiliki 4 (empat) angka kredit dari unsur
pengembangan profesi.
2. Untuk PLP kategori Keahlian sebagai syarat kenaikan dari jabatan PLP
Keahlian Muda ke jenjang jabatan PLP Keahlian Madya, diwajibkan
paling sedikit memiliki 6 (enam) angka kredit dari unsur pengembangan
profesi.

Semua jenis kegiatan pengembangan profesi dapat dipilih untuk memenuhi


persyaratan di atas.
Angka Kredit (AK) dari kerja kelompok. Kegiatan Pengembangan Profesi PLP
dapat dilakukan baik secara mandiri maupun berkelompok. Pada kegiatan
berkelompok, AK untuk masing-masing penulis adalah sebagai berikut:

Pembagian angka kredit


Qiamia.hFLPyang
tnelakukan Penulis Penulis Penulis
kegia.fari Penulis utama pembantu III
pembantu I pembantu II

60% 40%

50% 25% 25%

40% 20% 20% 20%

Macam kegiatan pengembangan profesi dan Angka Kreditnya

Pengembangan profesi PLP terdiri dari 5 (lima) kelompok kegiatan, yakni:

1. pembuatan karya tulis ilmiah (KT!) di bidang pengelolaan laboratorium;


2. penerjemahan buku dan pustaka lainnya di bidang pengelolaan
laboratorium;
3. penyusunan standar dan/ atau pedoman pengelolaan laboratorium;
4. penemuan teknologi tepat guna di bidang pengelolaan laboratorium; dan
5. perolehan sertifikat profesi.
Secara rinci penjelasan dari kelima macam kegiatan pengembangan profesi PLP
yang meliputi apa saja macamnya, bagaimana bentuk keluarnya, serta berapa
besar angka kreditnya, disajikan pada tabel-tabel berikut ini.
- 70 -

Kelompok A: Pembuatan karya tulis ilmiah {KTI)


I> . Mac am Kegiatan . Hasil AK
Pembuatan karya tulis ilmiah di bidang pengelolaan laboratorium
1 I Membuat KT! penelitian, pengkajian, survai dan atau
i
! evaluasi di bidang pengelolaan laboratorium
A Dalam majalah ilmiah Internasional terindeks Jurnal 20

B Dalam majalah ilmiah Nasional terakreditasi Jurnal 12,5


Kemenristekdikti
c Dalam majalah ilmiah Nasional tidak terakreditasi Jurnal 6
Kemenristekdikti
2 Membuat karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengkajian,
survai dan atau evaluasi di bidang pengelolaan laboratorium I
yang tidak dipublikasikan I
A Dalam bentuk buku I Buku 8
B Dalam bentuk makalah Naskah 4

3 Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan


ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pengelolaan I
laboratorium yang dipublikasikan
A Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan Buku 8
secara nasional I
B Dalam majalah ilmiah (jurnal) yang terakreditasi Naskah 4
Kemenristekdikti I
4 Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pengelolaan
laboratorium yang tidak dipu blikasikan
1A Dalam bentuk buku Buku I 7,5
B Dalam bentuk makalah Makalah I 3,5
5 Membuat tulisan ilmiah populer di bidang pengelolaan Kary a 2
laboratorium yang disebarluaskan melalui media massa I
6 Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, dan atau Naskah II 2,5
ulasan ilmiah di bidang pengelolaan laboratorium pada
pertem uan ilmiah I

Kelompok B: Penerjemahan buku/pustaka lainnya di bidang pengelolaan


laboratorium
1 Menerjemahkan buku/pustaka lainnya di bidang
pengelolaan laboratorium yang dipublikasikan dalam
bentuk I
A Buku yang diterbitkan atau diedarkan secara Buku 7
nasional
B Dalam majalah ilmiah (jurnal) yang terakreditasi Majalah 3,5
Kemenristekdikti
2 Menerjemahkan buku/pustaka lainnya di bidang I
pengelolaan laboratorium yang tidak dipublikasikan
dalam bentuk
A Buku Buku 3
B Mak al ah Naskah 1,5
I
- 71 -

3 Membuat abstrak buku/pustaka lainnya di bidang Tiap lembar 0,15


pengelolaan laboratorium yang dimuat dalam majalah
I
ilmiah I

Kelompok C: Penyusunan standar dan/ atau pedoman pengelolaan laboratorium


1 Menyusun dan/ a tau menyempurnakan standar bidang Standar 8
pengelolaan laboratorium
2 Menyusun dan/ a tau menyempurnakan pedoman Pedoman 6
bidang pengelolaan laboratorium
3 I Menyusun dan/ a tau menyempurnakan petunjuk Juknis 3
i teknis pengelolaan laboratorium

Kelompok D: Penemuan teknologi tepat guna di bidang pengelolaan


laboratorium
Penemuan teknologi tepat guna di bidang pengelolaan Laporan 6,5 i
laboratorium

Kelompok E: Perolehan sertifikat profesi


1 I Level A Sertifikat 1

2 Level B Sertifikat 2

3 Level C I Sertifikat 3

Definisi, kerangka isi, bukti fisik dan angka kredit setiap jenis kegiatan
pengembangan profesi.

Kelompok A : Pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI)

1. Membuat KTI hasil penelitian, pengkajian, survai dan atau evaluasi di


bidang pengelolaan laboratorium
Definisi:
KTI hasil penelitian, pengkajian, survai dan atau evaluasi di bidang
pengelolaan laboratorium adalah KTI yang berisi hal-hal terkait dengan
pengelolaan laboratorium pendidikan, disajikan dalam bentuk artikel yang
dimuat dalam majalah ilmiah ijurnal)
Kerangka isi:
Kerangka isi penulisan artikel ilmiah mengikuti ketetapan yang diberikan
oleh penerbit jurnal ilmiahnya
Bukti fisik:
Bukti fisik artikel pada jurnal ilmiah adalah fotokopi sampul yang
menunjukkan nama jurnal ilmiah, volume dan nomor terbitan, tahun, nama
penerbit dan nomor ISSN, daftar isi, serta keseluruhan isi artikel yang
ditulis pada jurnal tersebut. Juga dilampirkan surat pernyataan dari si
- 72 -

penulis yang menjelaskan bahwa KTI yang diajukan adalah merupakan


karya sendiri dan belum pernah diterbitkan sebelumnya.
Angka kredit:
Setiap artikel ilmiah (hasil penelitian) yang dimuat dalam: jurnal ilmiah
Internasional terindeks adalah 20 (dua puluh), jurnal ilmiah terakreditasi
Kemenristek DIKTI adalah 12,5 (dua belas koma lima), dan jurnal ilmiah
yang tidak terakreditasi Kemenristek DIKTI adalah 6 (enam).

2. Membuat karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survai dan atau
evaluasi di bidang pengelolaan laboratorium yang tidak dipublikasikan
secara nasional.
Definisi :
KTI hasil penelitian, pengkajian, survai dan atau evaluasi di bidang
pengelolaan laboratorium yang tidak dipublikasikan secara nasional,
adalah karya tulis ilmiah yang berisi hal-hal terkait dengan pengelolaan
laboratorium pendidikan, dan disajikan dalam bentuk buku yang
diterbitkan dan diedarkan dalam lingkup regional atau berupa makalah
laporan hasil yang tidak dipublikasikan secara luas, namun telah
diseminarkan minimal dalam lingkup terbatas.
Kerangka isi:
Kerangka isi penulisan buku mengikuti ketentuan yang lazim dipakai pada
penulisan buku atau mengikuti ketetapan yang diberikan oleh penerbit.
Kerangka isi makalah laporan hasil penelitian, pada umumnya adalah
sebagai berikut:
a. bagian awal yang terdiri dari: halamanjudul; lembar persetujuan disertai
tanggal persetujuannya; lembar pernyataan keaslian karya tulisan yang
ditandantangani oleh si penulis, kata pengantar juga disertai tanggal
penyusunan laporannya; daftar isi, daftar label, daftar gambar dan
lampiran, serta abstrak atau ringkasan;
b. bagian isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni: (a) Bab
Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
Perumusan Masalah, pernyataan Tujuan dan Kemanfaatan dari kegiatan
penelitian, pengkajian, survai dan atau evaluasi di bidang pengelolaan
laboratorium, (b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka, (c) Bab Metode Kajian,
Penelitian, atau Evaluasi, (d) Bab Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian,
serta (e) Bab Simpulan dan Saran-Saran; dan
c. bagian penunjang menyajikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran
yang selangkap-lengkapnya.
Bukti fisik :
Bukti fisik buku adalah fotokopi buku secara lengkap yang dapat
menunjukkan judul buku, nama penerbit, edisi, nomor ISBN, tanggal
terbitan.
Bukti fisik makalah laporan hasil adalah makalah asli atau fotokopi disertai
berita acara yang menyatakan bahwa laporan hasil tersebut telah
diseminarkan dalam lingkup terbatas. Berita acara itu, paling tidak berisi
- 73 -

keterangan tentang waktu pelaksanaan seminar, tempat, daftar peserta,


notulen seminar, dan dilengkapi dengan daftar hadir peserta. Juga
dilampirkan surat pernyataan dari si penulis yang menjelaskan bahwa KT!
yang diajukan adalah merupakan karya sendiri dan belum pernah
diterbitkan sebelumnya.
Angka kredit:
Setiap buku ber ISBN, adalah 8 (delapan); dan setiap makalah laporan
sebesar 4 (empat) angka kredit

3. Membuat karya tulis ilmiah berupa tmJauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri di bidang pengelolaan laboratorium yang dipublikasikan
Definisi :
KT! tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri pada prinsipnya sama
dengan butir 1. Perbedaannya utamanya adalah, isi KT! berupa laporan
pengalaman-pengalaman terbaik (best practices) yang terkait dengan
kegiatan pengelolaan laboratorium pendidikan.
KT! ini dapat berupa buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
atau berupa artikel yang dimuat dalam majalah atau jurnal ilmiah yang
terakreditasi Kemenristek DIKTI atau yang diakui oleh LIP!
Kerangka isi:
Kerangka isi penulisan buku/ artikel ilmiah mengikuti ketentuan yang lazim
dipakai pada penulisan buku/ artikel ilmiah atau mengikuti ketetapan yang
diberikan oleh penerbit buku atau jurnal ilmiahnya
Bukti fisik:
Bukti fisik buku yang diedarkan secara nasional adalah fotokopi buku
secara lengkap yang dapat menunjukkan judul buku, nama penerbit, edisi,
nomor ISBN, tanggal terbitan, dan disertai dengan keterangan dari penerbit
yang menyatakan bahwa buku tersebut telah diedarkan secara nasional.
Bukti fisik artikel majalah atau jurnal ilmiah adalah fotokopi sampul yang
menunjukkan nama majalah ataujurnal ilmiah, volume dan nomor terbitan,
tahun, nama penerbit dan nomor ISSN. Juga disertakan kopi daftar isi serta
keseluruhan isi artikel yang ditulisnya. Juga dilampirkan surat pernyataan
dari si penulis yang menjelaskan bahwa KT! yang diajukan adalah
merupakan karya sendiri dan belum pernah diterbitkan sebelumnya
Angka kredit:
Buku yang diedarkan secara nasional bernilai 8 (delapan) angka kredit.
Setiap artikel ilmiah (non penelitian) dimuat dalam jurnal ilmiah
terakreditasi Kemenristek DIKTI atau diakui oleh LIP! adalah 4 (empat)
angka kredit
- 74 -

4. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri di bidang pengelolaan laboratorium yang tidak
dipublikasikan secara nasional
Definisi:
Definisi KTI ini sama dengan definsi pada butir 3 di atas. Perbedaannya, KTI
pada butir ini tidak dipublikasikan secara nasional. Hasil KTI gagasan ilmiah
ini dapat berupa buku yang diterbitkan dan diedarkan secara regional atau
berupa makalah laporan hasil gagasan/tinjuan ilmiah yang tidak
dipublikasikan secara luas, namun telah diseminarkan minimal dalam
lingkup terbatas.
Kerangka isi:
Kerangka isi penulisan buku mengikuti ketentuan yang lasim pakai pada
penulisan buku atau mengikuti ketetapan yang diberikan oleh penerbit.
Kerangka isi makalah laporan hasil gagasan/tinjauan ilmiah, pada
umumnya adalah sebagai berikut:
bagian awal yang terdiri dari: halaman judul; lembaran persetujuan disertai
tanggal persetujuannya; lembar pernyataan keaslian karya tulisan yang
ditandantangani oleh si penulis, kata pengantar juga disertai tanggal
penyusunan laporannya; daftar isi, daftar label, daftar gambar dan
lampiran, serta abstrak atau ringkasan;
bagian isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni: (a) Bab Pendahuluan
yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, pernyataan Tujuan dan
Kemanfaatan dari kajian gagasan atau tinjauan ilmiah di bidang pengelolaan
laboratorium, (b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka, (c) Bab yang berisi Uraian
Permasalahan serta Gagasan Tinjauan Ilmiah yang telah/ akan dilakukan
dalam pemecahan masalah, (d) Bab yang berisi Diskusi, Simpulan dan
Saran-Saran; dan
bagian penunjang sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang
selangkap-lengkapnya.
Bukti fisik :
Bukti fisik buku adalah fotokopi buku secara lengkap yang dapat
menunjukkan judul buku, nama penerbit, edisi, nomor ISBN, tanggal
terbitan.
Bukti fisik makalah gagasan ilmiah dapat berupa makalah asli atau fotokopi
disertai berita acara yang menyatakan bahwa laporan gagasan/tinjauan
ilmiah tersebut telah diseminarkan minimal dalam lingkup terbatas. Berita
acara itu, paling tidak berisi keterangan tentang waktu pelaksanaan
seminar, tempat, daftar peserta, notulen seminar, dan dilengkapi dengan
daftar hadir peserta. Juga dilampirkan surat pernyataan dari si penulis yang
menjelaskan bahwa KTI yang diajukan adalah merupakan karya sendiri dan
belum pernah diterbitkan sebelumnya
Angka kredit :
- 75 -

Setiap buku gagasan ilmiah ber ISBN, diberikan angka kredit sebesar 7,5
(tujuh koma lima) angka kredit; setiap makalah laporan (karya non
penelitian), diberikan angka kredit sebesar sebesar 3,5 (tiga koma lima)
angka kredit.

5. Membuat tulisan ilmiah populer di bidang pengelolaan laboratorium yang


disebarluaskan melalui media massa
Definisi:
Tulisan Ilmiah Populer adalah KT! yang disebarluaskan melalui media
massa, seperti koran atau majalah, baik edisi nasional maupun edisi dalam
lingkup kabupaten/kota. Tulisan Ilmiah Populer yang diterbitkan pada
media massa dengan lingkup peredaran terbatas, misalnya koran internal
kampus, majalah sekolah, dan sejenisnya tidak termasuk dalam definisi ini.
Isi atau materi yang disajikan pada KT! Ilmiah Populer tetap harus
berhubungan dengan bidang pengelolaan laboratorium pendidikan.
Kerangka isi: Tulisan ilmiah populer umumnya tersaji dalam kerangka isi
yang lebih bebas dan sesuai dengan pedoman penulisan dari media massa
yang menerbitkannya.
Bukti fisik:
Bukti fisik KT! berupa kliping koran atau majalah yang menunjukkan isi
tulisan, nama koran atau majalahnya serta tanggal terbit dan halamannya.
Bukti fisik ini harus disertai dengan legalisasi Kepala Laboratorium untuk
PLP yang ada di perguruan tinggi, dan Kepala Sekolah untuk PLP yang ada
di sekolah.
Angka kredit:
Angka kredit untuk tulisan ilmiah populer ini adalah sebesar 2 (dua).

6. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, dan atau ulasan ilmiah


di bidang pengelolaan laboratorium pada pertemuan ilmiah
Definisi:
Prasaran tinjauan, gagasan, dan atau ulasan ilmiah di bidang pengelolaan
laboratorium adalah makalah pendukung presentasi lisan pada forum
ilmiah. Makalah tersebut, dapat berupa tulisan laporan hasil penelitian
atau karya non penelitian (misalnya gagasan atau tinjauan ilmiah) di bidang
pengelolaan laboratorium.
Kerangka isi:
Kerangka isi makalah pada umumnya mengikuti ketentuan yang ditetapkan
panitia pertemuan ilmiah.
Bukti fisik:
Fotokopi prasaran ilmiah, atau fotokopi prosiding seminar yang memuat
makalah prasarannya dengan dilengkapi oleh berbagai dokumen pendukung
yang membuktikan bahwa makalah tersebut memang telah disajikan dalam
- 76 -

forum ilmiah tingkat nasional, atau tingkat regional/provinsi. Bukti


terse but paling tidak berupa fotokopi sertifikat/piagam dan surat ijin/tugas
untuk mengikuti kegiatan ilmiah terse but.
Baik makalah asli maupun fotokopi harus disahkan oleh Kepala
Laboratorium bagi PLP di perguruan tinggi dan Kepala Sekolah bagi PLP di
sekolah.
Angka kredit:
Setiap makalah prasaran ilmiah adalah 2,5 (dua koma lima) angka kredit.
Kelompok B: Penerjemahan Buku/Pustaka Lainnya

1. Menerjemahkan buku/pustaka lainnya

Definisi:
KT! hasil menerjemahkan buku/ pustaka lainnya adalah KT! yang berisi karya
terjemahan tentang hal-hal terkait dengan pengelolaan laboratorium
pendidikan, dan dapat disajikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional atau berupa artikel yang dimuat dalam jurnal
ilmiah terakreditasi Kemenristek DIKTI atau diakui oleh LIP!.
Kerangka isi:
Kerangka isi penulisan buku/ artikel ilmiah mengikuti ketentuan yang lasim
pakai pada penulisan buku/ artikel ilmiah atau mengikuti ketetapan yang
diberikan oleh penerbit buku atau jurnal ilmiahnya.
Bukti fisik:
Bukti fisik buku yang diedarkan secara nasional adalah fotokopi buku secara
lengkap yang dapat menunjukkan judul buku, nama penerbit, edisi, nomor
ISBN, tanggal terbitan, dan disertai dengan keterangan dari penerbit yang
menyatakan bahwa buku tersebut telah diedarkan secara nasional.
Bukti fisik artikel majalah atau jurnal ilmiah adalah fotokopi sampul yang
menunjukkan nama majalah atau jurnal ilmiah, volume dan nomor terbitan,
tahun, nama penerbit dan nomor ISSN. Juga disertakan kopi daftar isi serta
keseluruhan isi artikel yang ditulisnya. Juga dilampirkan surat pernyataan
dari si penulis yang menjelaskan bahwa KT! yang diajukan adalah merupakan
karya terjemahan yang dilakukan sendiri oleh si penerjemah dan belum
pernah diterbitkan sebelumnya.
Angka kredit:
Buku terjemahan diberikan 7 (tujuh) angka kredit; Setiap artikel terjemahan
yang dimuat dalam majalah/jurnal ilmiah diberikan 3,5 (tiga koma lima)
angka kredit.

2. Menerjemahkan buku/pustaka lainnya yang tidak dipublikasikan secara


nasional
Definisi:
- 77 -

Definisi bentuk KT! terjemahan jenis ini sama dengan jenis buku pada butir
1 di atas. Bedanya, KT! ini hanya diterbitkan di lingkungannya, yaitu di
sekolah/ perguruan tingginya atau di laboratoriumnya. KT! terjemahan ini
dapat berupa buku-buku terjemahan atau makalah terjemahan mengenai
pengelolaan laboratorium. KT! ini bukan SOP sebagaimana dimaksud pada
lampiran 1 butir 3, 4, 5, dan lampiran 2 butir 2.A.12.
Kerangka isi:
Kerangka isi penerjemahan mengikuti kerangka isi buku/makalah yang
diterjemahkan, atau ketentuan yang lasim pakai pada penerjemahan dan
penulisan buku/makalah.
Bukti fisik:
Buku/ makalah asli a tau fotokopi yang disertai dengan keterangan yang
menjelaskan tujuan, kegunaan dan manfaat dari diterjemahkannya
buku/makalah tersebut, yang secara spesifik menunjuk pada penggunaan
peralatan atau kegiatan dalam pengelolaan laboratorium tertentu. Fotokopi
atau keterangan yang menjelaskan secara rinci tentang buku atau manual
atau prosedur tertentu yang diterjemahkan.
Terjemahan buku/makalah ini merupakan terjemahan baru, yang belum
pernah diterjemahkan sebelumnya baik oleh PLP yang bersangkutan maupun
oleh pihak lain. Untuk itu harus dilampirkan surat pernyataan dari si penulis
yang menjelaskan bahwa KT! yang diajukan adalah merupakan karya
terjemahan yang dilakukannya sendiri dan belum pernah diterbitkan
sebelumnya.
Angka kredit:
Setiap buku diberikan 3 (tiga) angka kredit, setiap makalah diberikan 1,5
(satu koma lima) angka kredit.

3. Membuat abstrak buku/pustaka lainnya yang dimuat dalam majalah ilmiah


Definisi:
Abstrak buku/ pustaka yang dimuat dalam majalah ilmiah, adalah karya tulis
ilmiah yang merupakan ringkasan dari buku atau pustaka lain (termasuk
laporan hasil penelitian, pengkajian, survai dan atau evaluasi, atau
gagasan/tinjauan ilmiah) mengenai sesuatu permasalahan di bidang
pengelolaan laboratorium, yang dimuat pada majalah/jurnal ilmiah.
Kerangka isi:
Kerangka isi abstrak mengikuti kaidah umum dalam penulisan abstrak atau
mengikuti ketentuan dari majalah/jurnal ilmiah yang memuatnya.
Bukti fisik:
Fotokopi sampul yang menunjukkan nama majalah atau jurnal ilmiah,
volume dan nomor terbitan, tahun, nama penerbit dan nomor ISSN. Juga
disertakan fotokopi daftar isi serta keseluruhan abstrak yang ditulisnya.
Juga dilampirkan surat pernyataan dari penulis yang menjelaskan bahwa KT!
- 78 -

yang diajukan merupakan karya sendiri dan belum pernah diterbitkan


sebelumnya.
Angka kredit:
Setiap lembar abstrak buku/pustaka lainnya dimuat dalam majalah ilmiah
diberikan angka kredit sebesar 0, 15 (no! koma satu lima).

Kelompok C : Menyusun atau Menyempurnakan Standar, Pedoman, atau


Petunjuk Teknis Pengelolaan Laboratorium

1. Menyusun dan/ atau menyempurnakan standar


Definisi:
Standar pengelolaan laboratorium adalah petunjuk tentang norma-norma
yang mengatur hal-hal terkait dengan proses, waktu, ukuran, sumberdaya,
dan ha! teknis lain dalam pengelolaan laboratorium. Standar pengelolaan
laboratorium tersebut dapat dipakai pada tingkat nasional, untuk kegiatan
pengelolaan laboratorium pada umumnya. Standar tersebut dimuat dalam
sebuah buku dan diterbitkan dan diedarkan dalam lingkup nasional.
Dimaksudkan dengan menyusun standar bidang pengelolaan laboratorium
adalah membuat standar pengelolaan baru. Sedangkan menyempurnakan
standar bidang pengelolaan laboratorium adalah memperbaiki suatu standar
yang telah ada. Pada perbaikan tersebut, paling tidak terdapat 40 persen ha!
baru dari standar yang lama. Perbaikan terse but, dengan demikian, bukan
sekedar mengubah redaksi atau ha! lain yang sederhana, melainkan
penyempurnaan yang menyeluruh atau mempunyai makna perubahan/
penyempurnaan yang berarti.
Kerangka isi:
Kerangka isinya paling tidak adalah:
a. Bagian yang menjelaskan tujuan, kegunaan dan manfaat dari dibuatnya
buku tersebut, yang secara spesifik menunjuk pada penggunaan
peralatan atau kegiatan dalam pengelolaan laboratorium tertentu;
b. Bagian utama yang menguraikan bagaimana konsep, prinsip dan
prosedur dari kegiatan dalam pengelolaan laboratorium tertentu tersebut;
dan
c. Bagian yang berisi lampiran tentang format yang harus dipakai, SOP yang
harus diikuti dan sejenisnya.
Bukti fisik:
Buku asli atau fotokopi yang dengan jelas menjelaskan tujuan, kegunaan
dan manfaat buku tersebut, yang secara spesifik menunjuk pada
penggunaan peralatan atau kegiatan dalam pengelolaan laboratorium
tertentu. SK penunjukan sebagai tim penyusun pedoman dari institusi
tingkat nasional yang menerbitkan standar
Angka kredit:
Setiap buku penyempurnaan standar adalah 8 (delapan) angka kredit.
2. Menyusun dan/atau menyempurnakan pedoman
- 79 -

Definisi:
Pedoman pengelolaan laboratorium adalah pedoman yang memuat prinsip-
prinsip pengelolaan pada suatu laboratorium tertentu yang disusun berdasar
pada standar pengelolaaan laboratorium yang berlaku secara nasional/
internasional.
Pedoman tersebut memuat sistem pengelolaan laboratorium, sumberdaya
manusia, peralatan, bahan, kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat untuk meningkatkan mutu pengelolaan laboratorium.
Pedoman tersebut dijilid dalam bentuk buku dan disahkan oleh Kepala
Laboratorium.
Kerangka Isi:
Kerangka pedoman sekurang-kurangnya memuat judul, daftar 1s1,
pengesahan, istilah dan defenisi, acuan normatif, distribusi pedoman,
penjelasan sistem pengelolaan laboratorium, sumber daya manusia,
peralatan, bahan, kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.-
Bukti fisik:
Buku pedoman asli atau fotokopi lengkap yang disahkan oleh Kepala
Laboratorium bagi PLP di perguruan tinggi dan Kepala Sekolah bagi PLP di
sekolah. SK penunjukan sebagai tim penyusun pedoman dari pimpinan
perguruan tinggi.
Angka kredit:
Setiap buku pedoman pengelolaan laboratorium adalah 6 (enam) angka
kredit.
3. Menyusun dan/atau menyempurnakan petunjuk teknis
Definisi:
Petunjuk teknis pengelolaan laboratorium adalah uraian operasional
pengelolaan sumberdaya laboratorium yang didasarkan pada pedoman
pengelolaan laboratorium. Petunjuk teknis ini memuat beberapa prosedur
pada suatu laboratorium yang menjadi satu kesatuan. Contohnya adalah
Prosedur Pendidikan dan Latihan Personel, Prosedur Pemantauan Kinerja
Peralatan dan bukan merupakan instruksi kerja maupun Standar Prosedur
Operasi (SOP)
Kerangka isi:
Kerangka petunjuk teknis sekurang-kurangnya memuat judul, daftar isi,
pengesahan, istilah dan definisi, acuan normatif, distribusi juknis,
penjelasan sistem pengelolaan laboratorium, sumber daya manusia,
peralatan, bahan, kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.-
Bukti fisik:
Juknis asli atau fotokopi lengkap yang disahkan oleh Ketua Laboratorium
bagi PLP di perguruan tinggi dan Kepala Sekolah bagi PLP di sekolah. SK
- 80 -

penunjukan sebagai tim penyusun juknis dari pimpinan perguruan tinggi


atau kepala sekolah.
Baik juknis asli maupun foto kopi harus disahkan oleh Ketua Laboratorium
bagi PLP di perguruan tinggi dan Kepala Sekolah bagi PLP di sekolah.
Angka kredit:
Setiap buku petunjuk teknis pengelolaan laboratorium adalah 3 (tiga) angka
kredit.
Kelompok D: Penemuan teknologi tepat guna

Penemuan Teknologi Tepat Guna di Bidang Pengelolaan Laboratorium


Definisi:
Karya teknologi tepat guna adalah karya yang berbentuk alat kerja, alat bantu,
alat peraga, sistem kerja atau bahan laboratorium. Karya tersebut merupakan
hasil penelitian, pengembangan, atau evaluasi yang diperoleh dengan
menggunakan metode keilmuan dan mempunyai ciri inovatif atau mengandung
unsur pembaharuan, yang ditujukan untuk meningkatkan mutu proses dan
hasil pengelolaan laboratorium termasuk dalam pelaksanaan tugas penelitian,
pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat.
Kerangka isi:
Karya teknologi tepat guna dinyatakan hasilnya dalam bentuk laporan.
Kerangka isi dari laporan karya teknologi tepat guna di bidang pengelolaan
laboratorium adalah sebagai berikut:
Bagian awal:
a. halaman judul yang berisi nama karya teknologi, nama pembuat, NIP, nama
laboratorium dan sekolah/perguruan tinggi/institusi, keterangan waktu
pembuatan, dan keterangan lain yang diperlukan;
b. halaman pengesahan dari Kepala Laboratorium bagi PLP di perguruan tinggi
atau Kepala Sekolah bagi PLP di sekolah, yang menyatakan dan
mengesahkan bahwa karya teknlologi tersebut adalah benar dibuat oleh si
penulis;
c. pengantar; dan
d. daftar isi, gambar, tabel, dll.
Bagian isi:
a. penjelasan latar belakang diciptakannya teknologi tepat guna tersebut,
tujuan dan manfaatnya;
b. Penjelasan ten tang rancangan/ desain karya teknologi yang dilengkapi
dengan gambar rancangan atau diagram alir serta daftar dan photo alat dan
bahan yang digunakan;
c. Prosedur pembuatan karya teknologi (dilengkapi dengan photo pembuatan);
d. Pedoman penggunaan karya teknologi di laboratorium; dan
e. Penjelasan-penjelasan lain yang diperlukan.
Bagian penunjang:
a. daftar kepustakaan;
b. lampiran-lampiran;
- 81 -

c. keterangan lain yang diperlukan.


Bukti fisik:
Bukti fisik karya teknologi terdiri dari (1) Laporan karya teknologi tepat guna di
bidang pengelolaan laboratorium asli atau fotokopi. Baik laporan asli maupun
fotokopi harus disahkan oleh Kepala Laboratorium bagi PLP di perguruan tinggi
dan Kepala Sekolah bagi PLP di sekolah. (2) Surat keterangan yang menyatakan
bahwa karya teknologi tersebut telah digunakan di tingkat nasional atau
regional.
Keterangan 1m, misalnya dapat berupa: (a) surat keterangan paten atau
pengajuan untuk dipatenkan; atau (b) keterangan dari institusi yang
berkesesuaian yang menyatakan bahwa teknologi tersebut telah atau layak
digunakan secara nasional/regional; atau (c) surat pernyataan dari paling tidak
3 (tiga) laboratorium sejenis yang menyatakan bahwa teknologi tersebut telah
digunakan dan memberikan manfaat di laboratoriumnya.
Angka kredit:
Setiap hasil teknologi tepat guna adalah 6,5 (enam koma lima) angka kredit
Kelompok E : Perolehan Sertifikat Profesi

Definisi:
Sertifikasi profesi adalah surat keterangan yang berisi pengakuan kemampuan
yang diberikan oleh institusi yang berkesesuaian, pada seorang Pranata
Laboratorium Pendidikan yang terkait dengan kemampuan pengelolaan
laboratorium. Surat keterangan (sertifikasi) tersebut umumnya diperoleh dari
hasil pendidikan, pelatihan, magang atau kegiatan peningkatan profesi lainnya.
Bukti fisik:
Bukti fisik sertifikasi profesi adalah fotokopi sertifikat atau surat keterangan
yang disahkan oleh Ketua Laboratorium bagi PLP di perguruan tinggi dan Kepala
Sekolah bagi PLP di sekolah.
Laporan tertulis yang menjelaskan (a) Uraian tentang macam kemampuan yang
diperoleh dan kaitannya dengan pengelolaan laboratorumnya; (b) Proses cara
memperolehnya; (c) Waktu, tempat dan institusi penyelenggara; serta
Keterangan lain yang diperlukan untuk dapat memperkuat keabsahan
sertifikasi tersebut sehingga layak untuk dinyatakan sebagai sertifikat tingkat
nasional atau regional;
Angka kredit:
Angka kredit diberikan untuk setiap sertifikat yang dibedakan ke dalam 3 (tiga)
level, yaitu:
1. LEVELA
Sertifikat profesi level A adalah sertifikat yang diberikan kepada PLP atas
hasil l.tji kompetensi yang penyelenggaranya adalah berasal dari luar
perguruan tinggi atau sekolah di luar perguruan tinggi atau sekolahnya
dalam tingkat regional. Pengertian tingkat regional bagi perguruan tinggi
- 82 -

dapat berupa di luar perguruan tingginya dalam kopertis yang sama. Besar
angka kreditnya 1 (satu).
2. LEVEL B
Sertifikat profesi level B adalah sertifikat yang diberikan kepada PLP atas
hasil uji kompetensi yang penyelenggaranya adalah lembaga sertifikasi
profesi yang diakreditasi oleh Badan Nasional Seritifikasi Profesi (BNSP)
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Besar angka kreditnya 2 (dua).
3. LEVEL C
Sertifikat profesi level C adalah sertifikat yang diberikan kepada PLP atas
hasil uji kompetensi yang penyelenggaranya adalah lembaga sertifikasi
profesi yang diakreditasi dan diakui oleh lembaga sertifikasi regional atau
internasional melalui mutual recognation arrangement. Besar angka
kreditnya 3 (tiga).

F. Menilai Karya Pengembangan Profesi Pranata Laboratorium Pendidikan


Pengajuan Angka Kredit sub unsur kegiatan pengembangan profesi PLP,
harus dilengkapi dengan:
1. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi.
2. Bukti-bukti fisik dari setiap masing-masing kegiatan pengembangan
profesi yang diajukan pada Surat Pernyataannya.
Langkah kegiatan menilai kegiatan pengembangan profesi adalah
mencermati Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi
dan mencocokkan kesesuaiai bukti fisik yang dilampirkan.

Nomor alasan penolakan dan saran


Tugas tim penilai adalah mengevaluasi kesesuaian KTI sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan itu meliputi
kesesuaian isi, bukti fisik dan lain-lain. Bila ada yang tidak sesuai, karya
pengembangan profesinya DITOLAK. Tim penilai harus dapat menuliskan
nomor alasan penolakan yang sesuai. Pilih SATU nomor alasan yang paling
sesuai, dan tuliskan NOMOR ALASAN tersebut pada formulir penilaian.
Berikut adalah nomor alasan penolakan dan saran dalam menilai
1. Alasan Urnurn
No I Alasan penolakan dan saran
I
1 A Keaslian KARYA PENGEMBANGAN PROFESI diragukan sehubungan adanya
berbagai data yang tidak konsisten seperti narna, narna institusi, larnpiran,
photo dan data yang tidak sesuai, juga karena adanya waktu pelaksanaan
kegiatan penelitian yang kurang wajar.

Disarankan untuk rnernbuat KARYA PENGEMBANGAN PROFESI barn, karya


sendiri, yang berfokus pada laporan rnengenai perrnasalahan nyata yang
dihadapi Pranata Laboratoriurn Pendidikan sesuai dengan tupoksinya.

B Keaslian KARYA PENGEMBANGAN PROFESI diragukan, sehubungan adanya


kerniripan yang rnencolok dengan KT! karya orang lain.
- 83 -

Disarankan untuk membuat KARYA PENGEMBANGAN PROFESI baru, karya


sendiri, yang berfokus pada laporan mengenai permasalahan nyata yang
dihadapi Pranata Laboratorium Pendidikan sesuai dengan tupoksinya.

C Isi dari ha! dipermasalahkan, merupakan tentang ha! yang terlalu luas/terlalu
umum, atau yang tidak terkait/tidak sesuai dengan tupoksi Pranata
Laboratorium Pendidikan yang bersangkutan.
Disarankan membuat KT! baru yang berfokus pada permasalahan yang
dihadapi Pranata Laboratorium Pendidikan sesuai den!lan tupoksinya.
D Isi dari ha! yang dipermasalahkan merupakan kajian tentang ha! spesifik
bidang keilmuan, yang kurang sesuai dengan tupoksi Pranata Laboratorium
Pendidikan yang bersangkutan.

Disarankan membuat KT! baru yang berfokus pada permasalahan yang


dihadapi Pranata Laboratorium Pendidikan sesuai dengan tupoksinva.
E Kerangka penulisannya belum/tidak mengikuti kaidah ilmiah yang umum I
digunakan dalam penulisan karya Pengembangan Profesi PLP I!

Disarankan membuat atau memperbaiki KT! dengan mengikuti kaidah ilmiah


dan kerangka isi penulisan vane' umum di!lunakan

F Isi KT! tidak sesuai dengan tugas Pranata Laboratorium Pendidikan yang
bersangkutan.

I Disarankan untuk membuat KT! baru yang sesuai dengan tupoksi PLP
'
G KT! yang diajukan telah kadaluwarsa

Disarankan untuk membuat KT! baru yang dilakukan setelah TMT kenaikan
jabatan terakhirnya

H KT! yang diajukan pernah dinilai dan sudah pernah disarankan untuk
melakukan perbaikan, namun perbaikan yang diharapkan belum ada atau
belum sesuai.
i
'Disarankan untuk kembali memperbaiki KT! sesuai dengan saran terdahulu.
Surat tentang saran perbaikan tersebut harus dilampirkan.

I KT! yang diajukan pernah dinilai dan sudah dinyatakan tidak dapat dinilai. I
Disarankan untuk membuat KT! baru

J KARYA PENGEMBANGAN PROFESI sudah cukup baik, namun belum


terdapat pengesahan khususnya dari atasan langsung a tau Kepala jurusan
dari PLP. Disarankan untuk segera melengkapi pengesahan sesuai dengan
ketetapan.
I

2. Artikel Basil Penelitian di Jurnal Ilmiah

No Alasan Penolakan dan Saran

2 A Dinyatakan sebagai artikel hasil penelitian yang dimuat di jurnal ilmiah


!
namun tidak/kurang dilengkapi dengan bukti fisik yang mendukungnya
i
Disarankan untuk melengkapi semua bukti fisik yang diperlukan

B Dinyatakan sebagai artikel hasil penelitian yang dimuat di jurnal ilmiah


namun
- 84 -

isi artikel itu tidak sesuai dengan tupoksi PLP

Disarankan untuk membuat KT! baru

3. Buku Hasil Penelitian yang TIDAK Dipublikasikan secara Nasional

No Alasan Penolakan dan Saran

3 A Dinyatakan sebagai buku hasil penelitian namun tidak/kurang dilengkapi


dengan bukti fisik yang mendukungnya

Disarankan untuk melengkapi semua bukti fisik yang diperlukan

B Dinyatakan sebagai buku hasil penelitian namun isi buku tidak sesua1
dengan tupoksi PLP I

Disarankan untuk membuat KT! baru

4. Makalah Laporan Hasil Penelitian

No Alasan Penolakan dan Saran

4 A Dinyatakan sebagai Makalah Laporan Hasil Penelitian PLP namun isi


laporan tersebut kurang sesuai dengan tupoksi PLP

Disarankan untuk membuat makalah baru

B Dinyatakan sebagai Makalah Laporan Hasil Penelitian PLP namun laporan


tidak sesuai dengan kerangka isi laporan penelitian yang sesuai dengan
pedoman.

Disarankan untuk memperbaiki makalah laporan penelitiannya disesuaikan


dengan pedoman
c Makalah belum dilengkapi dengan berita acara bahwa laporan tsb telah
diseminarkan a tau lam piran- lam piran lain yang diperlukan untuk !
mendukung isi penelitiannya !

Disarankan untuk melengkapi lampiran dengan cermat dan selengkap


mungki
I

5. Buku Hasil Gagasan

No Alasan Penolakan dan Saran


II
5 A Dinyatakan sebagai buku hasil gagasan namun tidak/kurang dilengkapi
dengan bukti fisik yang mendukungnya.

Disarankan untuk melengkapi bukti fisik yang dipersyaratkan

B Dinyatakan sebagai buku hasil gagasan namun isinya tidak sesuai dengan
tupoksi penulis sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan

Disarankan untuk membuat buku baru, yang sesuai dengan tugas Pranata
Laboratorium Pendidikan yang bersangkutan.
I
- 85 -

6. Makalah Presentasi Ilmiah pada Forum Ilmiah

No Alasan Penolakan dan Saran

6 A Isi makalah presentasi ilmiah, tidak berkaitan a tau tugas Pranata


Laboratorium Pendidikan yang bersangkutan.

Disarankan untuk membuat makalah baru yang sesuai dengan tupoksi PLP

B Makalah/ prasaran ilmiah tidak dapat dinilai karena dilaksanakan pada


pertemuan ilmiah yang tidak memenuhi syarat
Disarankan untuk membuat makalah baru yang sesuai dengan tupoksi PLP
c Makalah/ prasaran ilmiah be Iurn a tau kurang dilengkapi dengan bukti
fisiknya.

Disarankan untuk melengkapi makalah prasaran ilmiah dengan bukti fisik


yang dipersyaratkan

7. Makalah berisi Tinjauan Ilmiah atau Best Practice

No Alasan Penolakan dan Saran

7 A Dinyatakan Makalah Tinjauan Ilmiah/ Best Practice, namun tidak jelas apa
dan bagaimana gagasan penulis dalam mengatasi masalahnya.

Disarankan untuk membuat makalah Tinjauan Ilmiah/ Best Practice baru,


yang sesuai dengan tupoksi PLP

B Dinyatakan Makalah Tinjauan Ilmiah/ Best Practice, kerangka isi penulisan


i
tidak sesuai dengan pedoman.

Disarankan untuk membuat Tinjauan Ilmiah / Best Practice baru, a tau


memperbaiki makalahnya seseua1 dengan kerangka isi yang tel ah
ditetapkan.

c Dinyatakan sebagai Makalah Tinjauan Ilmiah / Best Practice namun belum


dilengkapi Iampiran-lampiran yang cukup.
I
Disarankan untuk melengkapi Iampiran selengkap-Iengkapnya yang dapat
mendukung keaslian dan data yang tersaji dalam laporan gagasan ilmiah
· tersebut.
I

8. Buku Terjemahan

No Alasan Penolakan dan Saran


!
8 A Dinyatakan sebagai buku terjemahan namun belum sesuai atau kurang
dilengkapi dengan bukti fisik yang mendukungnya.

Disarankan untuk melengkapi bukti fisik

B Dinyatakan sebagai buku terjemahan namun isi dan kerangka isi


terjemahan tidak sesuai pedoman

Disarankan untuk membuat KT! baru


- 86 -

9 Makalah terjemahan

No Alasan Penolakan dan Saran

9 A Dinyatakan makalah hasil terjemahan namun tidak jelas apa dan


mengapa terjemahan tersebut dibuat dalam kaitannya dengan tugas dan
tanggungjawab kepengawasan.

Disarankan untuk membuat KT! baru

B Dinyatakan berupa karya terjemahan namun belum memenuhi


persyaratan karena hal yang diterjemahkan tidak sesuai dengan tupoksi
sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan.

Disarankan untuk membuat KT! baru

10. Menyusun atau Menyempurnakan Standar, Pedoman, atau Petunjuk Teknis


Ii
No Alasan Penolakan dan Saran

10 A Dinyatakan sebagai karya Penyusunan atau penyempurnaan Standar,


Pedoman, atau Petunjuk Teknis Pengelolaan Laboratoriurn, narnun karya
terse but tidak termasuk/ tidak sesuai dengan tupoksi PLP atau tidak
sesuai dengan definisi dari Standar dan/atau Pedoman Pengelolaan
' Laboratorium.

Disarankan mengajukan karya Penyusunan Standar dan/atau Pedornan


Pengelolaan Laboratorium, yang sesuai tupoksinya dan sesuai dengan
pedoman dalam kegiatan pengelolaan laboratorium.
I
B Dinyatakan sebagai karya Penyusunan atau penyernpurnaan Standar,
Pedoman, atau Petunjuk Teknis Pengelolaan Laboratorium namun bukti
fisik yang diajukan tidak lengkap atau tidak disertai dengan bukti-bukti
pengesahannya.

Disarankan rnenglengkapi bukti fisik yang sesuai persyaratan

11. Penemuan Teknologi Tepat Guna di Bidang Pengelolaan Laboratorium

No Alasan Penolakan dan Saran

11 A Dinyatakan sebagai penemuan Teknologi Te pat Guna di Bi dang


Pengelolaan Laboratorium, namun penemuan teknologi yang diajukan I
tidak berkesesuaian dengan kegiatan pengelolaan laboratorium.

Disarankan (bila ada) rnengajukan penemuan Teknologi Tepat Guna di


Bidang Pengelolaan Laboratorium, yang sesuai untuk kegiatan pengelolaan
laboratorium.

B Dinyatakan sebagai penernuan Teknologi Tepat Guna di Bidang


Pengelolaan Laboratorium, narnun namun bukti fisik yang diajukan
tidak lengkap /tidak rinci/ tidak disertai dengan bukti-bukti
pengesahannya

Disarankan menglengkapi bukti fisik yang sesuai persyaratan


- 87 -

12. Perolehan Sertifikat Profesi

No Alasan Penolakan dan Saran


I
12 A ' Dinyatakan se bagai perolehan sertifikasi, namun kemampuan tersebut
tidak berkesesuaian dengan kegiatan pengelolaan laboratorium.

Disarankan mengajukan perolehan sertifikasi profesi Pranata ,


Laboratorium Pendidikan yang benar-benar sesuai dan terkait dengan I
kemampuan pengelolaan laboratorium

B Dinyatakan sebagai perolehan sertifikasi profesi Pranata Laboratorium


Pendidikan yang terkait dengan kemampuan pengelolaan laboratorium,
namun bukti fisik yang diajukan tidak lengkap /tidak rinci/ tidak disertai
dengan bukti-bukti pengesahannya

Disarankan menglengkapi bukti fisik yang sesuai persyaratan


88

G. Unsur Penunjang
Unsur penunjang adalah salah satu unsur kegiatan tugas Jabatan
Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan yang dapat dinilai angka
kreditnya. Unsur penunjang ini merupakan penunjang kegiatan yang
mendukung pelaksanaan tugas pranata laboratorium pendidikan.

Jumlah Angka Kredit yang dapat dikumpulkan dari unsur penunjang


sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit
yang diusulkan.
Butir kegiatan, hasil kerja dan angka kredit untuk semua jenjang yang
termasuk unsur penunjang, tersaji pada tabel berikut:

. Sub Unsur Butir Kegiatan Hasil Kerja • AK


A Pengajar /Pelatih di Mengajar atau melatih pada 2 jam pelajaran 0,04
B Pemberian Memberikan bimbingan di bidang Sertifkat/Surat 1
c Peran serta dalam 1 Mengikuti seminar/lokakarya !

seminar/ loka karya a Pemrasaran Setiap Kali 3


di bidang b I Moderator/pembahas/na Setiap Kali 2
pengelolaan c Peserta Setiap Kali 1
laboratorium 2 Mengikuti delegasi ilmiah
a Ketua Setiap Kali 1,5
b Angota Setiap Kali 1 I

D Keanggotaan dalam , Menjadi anggota organisasi


organisasi profesi 1 Pengurus aktif Setiap tahun 1
2 Anggota aktif Setiap tahun 0,75
E Keanggotaan dalam Menjadi anggota Tim Penilai DUPAK 0,04
F Perolehan 1 Penghargaan/tanda jasa
penghargaan/ tanda , a 30 (tiga puluh) tahun Sertifikat / piagam 3
b 20 (dua puluh) tahun Sertifikat/ piagam 2
c 10 (sepuluh) tahun Sertifika t / piagam 1
,2 Memenangkan lomba
a juara 1 tingkat lokal Sertifikat/ piagam 1
b juara 1/2/3 tingkat Sertifikat/ piagam 2
c j uara tingka t Sertifikat/ piagam 3
G Perolehan gelar Memperoleh ijazah lain yang tidak sesuai dengan
Kesarjanaan lainnya a Diploma III Ijazah 3
b Sarjana (Sl)/ Diploma IV Ijazah 5
c Magister (S2) Ijazah 10
d Doktor (S3) Ijazah 15

H. Macam kegiatan unsur penunjang: Bukti Fisik, Angka Kredit


1. Mengajar atau melatih pada pendidikan dan pelatihan pengelolaan
laboratorium
89

Kegiatan mengajar atau melatih pada pendidikan dan pelatihan


pengelolaan laboratorium yang dapat dinilai angka kreditnya apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. materi pelatihan berkaitan dengan pengelolaan laboratorium
pendidikan;
b. kegiatan mengajar/melatih dilaksanakan sendiri; dan
c. setiap pengajaran/pelatihan berdurasi sekurang-kurangnya 2 jam
pelajaran.

Bukti Fisik:
Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah sebagai berikut:
a. surat tugas dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan; dan
b. laporan pelaksanaan mengajar/melatih di bidang pengelolaan
laboratorium yang memuat keterangan tentang:
1) Lembaga penyelenggara;
2) Materi pelatihan;
3) Jumlah peserta; jadwal dan alokasi lamanya
mengajar / melatih.

Angka Kredit:
Setiap 2 jam pelajaran memperoleh 0,04 angka kredit.

2. Memberikan bimbingan di bidang pengelolaan laboratorium


Kegiatan memberikan bimbingan di bidang pengelolaan laboratorium
yang dapat dinilai angka kreditnya apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Peserta bimbingan adalah calon pejabat fungsional PLP
(teknisi/laboran), PLP, dan/atau praktisi lainnya;
b. Jumlah peserta paling sedikit 3 orang; dan
c. Lamanya bimbingan minimal 10 jam pelajaran atau satu hari
mulai pukul 08.00 s.d. 17.00.
Bukti Fisik:
Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah sebagai berikut:
a. Surat permintaan bimbingan dari instansi yang bersangkutan;
b. Surat tugas dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan;
c. Surat keterangan/ sertifikat dari lembaga penyelenggara/ pimpinan
unit kerja yang bersangkutan;
d. Materi dan jadwal bimbingan.

Angka Kredit:
Setiap 1 (satu) sertifikat/ surat keterangan memperoleh 1 angka kredit.

3. Mengikuti seminar/lokakarya
Kegiatan mengikuti seminar/lokakarya yang dapat dinilai angka
kreditnya sesuai dengan peran sertanya dalam seminar/lokakarya
tersebut. PLP dapat berperan serta sebagai pemrasaran,
moderator/pembahas/narasumber, atau sebagai peserta. Adapun
kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
90

a. materi seminar /lokakarya yang relevan dengan pengelolaan


laboratorium; dan
b. seminar /lokakarya dihadiri oleh narasumber yang kompeten di
bidang pengelolaan laboratorium.
Bukti Fisik:

Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah sebagai berikut:

a. surat undangan dari penyelenggara;


b. surat tugas dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan;
c. sertifikat dari lembaga penyelenggara yang menjelaskan peran
serta yang bersangkutan dalam seminar/ lokakarya terse but; dan
d. Laporan yang berisi deskripsi singkat seminar/ lokakarya yang
dihadiri dan dilampiri materi seminar /lokakarya terse but.
Angka Kredit:

setiap 1 (satu) kegiatan seminar/lokakarya, memperoleh angka kredit


sesuai dengan peran sertanya sebagai:

a. pemrasaran, memperoleh 3 angka kredit;


b. moderator/pembahas/narasumber, memperoleh 2 angka kredit;
dan
c. peserta, memperoleh 1 angka kredit.
4. Mengikuti delegasi ilmiah
Kegiatan mengikuti delegasi ilmiah yang dapat dinilai angka kreditnya
sesuai dengan peran sertanya baik sebagai ketua maupun anggota,
dengan kriteria bahwa pertemuan ilmiah yang diikuti harus relevan
dengan tugas pengelolaan laboratorium pendidikan.

Bukti Fisik:

Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah sebagai berikut:

a. surat undangan dari penyelenggara;


b. surat tugas dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan; dan
c. laporan pertemuan ilmiah yang dihadiri sesuai dengan perannya
yang berisi deskripsi singkat pertemuan ilmiah dan dilampiri materi
pertemuan ilmiah tersebut.
Angka Kredit:

setiap 1 (satu) kegiatan mengikuti delegasi ilmiah memperoleh angka


kredit sesuai dengan peran sertanya sebagai:

a. ketua, memperoleh 1,5 angka kredit; dan


b. anggota, memperoleh 1 angka kredit;

5. Menjadi anggota organisasi profesi tingkat internasional/nasional


91

Kegiatan menjadi anggota orgamsas1 profesi tingkat


internasional/nasional dapat dinilai angka kreditnya sesuai dengan
kriteria:

a. anggota organisasi profesi terdiri dari orang-orang yang memiliki


profesi/keahlian di bidang pengelolaan laboratorium atau yang
berminat dan memiliki perhatian di bidang pengelolaan
laboratorium;
b. organisasi bersifat nasional/ internasional; dan
c. diakui oleh Pemerintah atau Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Bukti Fisik:

Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah sebagai berikut:

a. fotokopi kartu anggota;


b. fotokopi Surat Keputusan pengurus organisasi profesi; dan
c. surat pernyataan dari ketua organisasi bahwa yang bersangkutan
aktif sebagai pengurus/ anggota organisasi terse but.

Angka Kredit:

setiap 1 (satu) surat keputusan anggota memperoleh angka kredit


sesuai dengan peran sertanya sebagai:

a. pengurus aktif, setiap tahun memperoleh 1 angka kredit; dan


b. anggota aktif, setiap tahun memperoleh 0, 75 angka kredit

6. Menjadi anggota Tim Penilai


Seorang PLP yang menjadi anggota tim penilai angka kredit jabatan
fungsional PLP, dapat dinilai angka kreditnya sesuai dengan kriteria
sebagai berikut:

a. Penilaian dilakukan oleh unit kerja/instansi yang berwenang;


b. Keanggotaan dalam tim penilai angka kredit ditetapkan dengan
Surat Keputusan pengangkatan dari pejabat yang berwenang.
Bukti Fisik:

Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah sebagai berikut:

a. fotokopi atau salinan Surat Keputusan pengangkatan sebagai tim


penilai yang ditetapkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan; dan
b. surat keterangan dari pejabat yang berwenang (Sekretaris Tim
Penilai) mengenai jumlah daftar usu! penetapan angka kredit
(DUPAK) yang telah dinilai setiap pelaksanaan penilaian.
Angka Kredit:

setiap DUPAK yang dinilai memperoleh 0,04 angka kredit.


92

7. Penghargaan/tandajasa Satya Lencana Karya Satya


Seorang PLP yang menerima Satya Lancana Karyasatya (30 tahun/20
tahun/ 10 tahun) dapat dinilai angka kreditnya.

Bukti Fisik:

Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah fotokopi Petikan Keputusan


Presiden/piagam Satya Lancana Karya Satya.

Angka Kredit:

a. Piagam Satya Lancana Karyasatya 30 tahun memperoleh 3 angka


kredit;
b. Piagam Satya Lancana Karyasatya 20 tahun memperoleh 2 angka
kredit; dan
c. Piagam Satya Lancana Karyasatya 10 tahun memperoleh 1 angka
kredit.

8. Memenangkan lomba pengelolaan laboratorium


Angka kredit dapat diberikan pada pemenang lomba pengelolaan
laboratorium dan atau penghargaan sebagai PLP berprestasi.

Bukti Fisik:

Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah fotokopi piagam/ sertifikat


penghargaan sebagai pemenang lomba pengelolaan laboratorium atau
penghargaan sebagai PLP berprestasi

Angka Kredit:

setiap sertifikat/ piagam:

a. juara 1 tingkat lokal memperoleh 1 angka kredit;


b. juara 1/2/3 tingkat nasional memperoleh 2 angka kredit; da
c. juara tingkat internasional memperoleh 3 angka kredit.

9. Memperoleh ijazah/gelar kesarjanaan lain yang tidak sesuai dengan


bidang tugasnya
Seorang PLP yang memiliki ijazah atau gelar kesarjanaan lain, dapat
diberikan angka kredit apabila memenuhi kriteria:

a. ijazah dengan kualifikasi pendidikan tidak relevan dengan


laboratorium tempat bertugas;
b. lulusan perguruan tinggi dalam negeri yang terakreditasi dari
Badan Akreditasi Peguruan Tinggi (BAN-PT) atau Lembaga
Akreditasi Mandiri (LAM). Akreditasi program studi sekurang-
kurangnya B;
93

c. lulusan perguruan tinggi di luar negeri yang telah mendapat


penyetaraan dari pejabat yang berwenang dari Ditjen Dikti; dan
d. bukan kelas jauh/kelas sabtu-minggu/kelas eksekutif.

Bukti Fisik:

Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah sebagai berikut:

a. Fotocopy ijazah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang, dengan


ketentuan:
1) bagi lulusan perguruan tinggi dalam negen yang
diselenggarakan oleh pemerintah, fotocopy ijazah dilegalisasi
oleh Dekan Fakultas Universitas/Institut, Ketua Sekolah Tinggi,
atau Direktur Politeknik;
2) Bagi lulusan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh
masyarakat, fotocopy ijazah dilegalisasi oleh pemimpin
perguruan tinggi yang bersangkutan; dan
3) Bagi lulusan perguruan tinggi luar negeri, fotocopy ijazah
disertai dengan SK penyetaraan ijazah oleh Kemdikbud.
b. Surat Keputusan tugas belajar atau Surat Ijin Belajar dari pejabat
yang berwenang; dan
c. Surat Pernyataan Telah Mengikuti Pendidikan dan pelatihan yang
ditandatangani oleh atasan langsung (Kepala Laboratorium).
Angka Kredit:

Setiap ijazah yang dimiliki dapat memperoleh angka kredit sebagai


berikut:

a. Diploma III memperoleh 3 angka kredit;


b. Sarjana (Sl)/Diploma IV memperoleh 5 angka kredit;
c. Magister (82) memperoleh 10 angka kredit; dan
d. Doktor (83) memperoleh 15 angka kredit.

I. Menilai Unsur Penunjang

1. Mern,aiar atau melatih pada oendidikan dan oelatihan oene:elolaan laboratorium


No Alasan penolakan dan saran

1 A Usulan AK untuk kegiatan penunjang berupa mengajar atau melatih pada


pendidikan dan pelatihan pengelolaan laboratorium, ditolak karena: (a)
Materi pelatihan TIDAK atau KURANG berkaitan dengan pengelolaan
laboratorium pendidikan; atau (b) Kegiatan mengajar / melatih TIDAK
dilaksanakan sendiri; atau (c) Durasi kegiatan kurang dari 2 jam pelajaran.

I
I Disarankan mengusulan kegiatan penunjang lain yang memenuhi
persyara tan
94

B Usulan AK untuk kegiatan penunjang berupa mengajar atau melatih pada


pendidikan dan pelatihan pengelolaan laboratorium, ditolak karena: Bukti
fisik yang dilampiran tidak/belum lengkap.

Disarankan mengusulan melengkapai bukti fisik kegiatan penunjang sesuai


pedoman.

2. Memberikan bimbingan di bidang Penge]olaan laboratorium


No Alasan penolakan dan saran

2 A Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa memberikan bimbingan di


bidang pengelolaan laboratorium ditolak karena:

a) Peserta bimbingan adalah BUKAN calon pejabat fungsional PLP


(teknisi/laboran), PLP, dan/atau praktisi lainnya;
b) Jumlah peserta KURANG DARI 3 orang;
c) Lamanya bimbingan KURANG DARI 10 jam pelajaran
'
Disarankan untuk menambah jumlah peserta dan jumlah jam pelajaran
, bimbingan

B Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa memberikan bimbingan di


I bi dang pengelolaan laboratorium ditolak karena: bukti fisik yang
dilampirkan tidak/belum lengkap

Disarankan untuk melengkapi bukti fisik kegiatan penunjang sesuai


I: pedoman

3. Mem>ikuti seminar/lokakarva atau ikut sebagai de]e2Casi ilmiah I


No Alasan penolakan dan saran

3 A Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa mengikuti seminar


/lokakarya atau ikut sebagai delegasi ilmiah ditolak karena:

a) Materi seminar/lokakarya TIDAK relevan dengan pengelolaan


laboratorium;
b) narasumber dianggap TIDAK kompeten di bidang pengelolaan
laboratorium.

Disarankan untuk mengikuti seminar /lokakarya a tau ikut delegasi ilmiah


yang relevan dengan pengelolaan laboratorium.

B Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa mengikuti seminar


/lokakarya a tau ikut sebagai delegasi ilmiah ditolak karena: bukti fisik yang I
dilampirkan tidak/belum lengkap I
I
95

Disarankan untuk melengkapi bukti fisik kegiatan penunjang


pedoman

4. Menjadi ang,wta organisasi nrofesi tingkat internasional/ nasional i

No Alasan penolakan dan saran

4 A Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa menjadi anggota organisasi


profesi tingkat intemasional/nasional ditolak karena:

a) Anggota organisasi profesi BUKAN orang-orang yang berhubungan


dengan pengelolaan laboratorium;
b) Organisasi bersifat !aka!/ daerah;
c) Organisasi TIDAK/BELUM diakui oleh Pemerintah atau
Kernenterian
Disarankan untuk manjadi anggota pada organisasi profesi nasional.

B Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa menjadi anggota organisasi


profesi tingkat internasional/ nasional ditolak karena: bukti fisik yang
I dilampirkan tidak/belum lengkap.

Disarankan untuk melengkapi bukti fisik kegiatan penunjang sesuai


pedoman

5. Penghargaan/tandajasa Satya Lencana Karya Satya atau Memenangkan lomba


nenge]olaan laboratorium:
No Alasan penolakan dan saran
i
5 A Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa memperoleh
penghargaan/tanda jasa Satya Lencana Karyasatya atau memenangkan
lomba pengelolaan laboratorium ditolak karena: BELUM memiliki masa
kerja yang disyaratkan untuk memperoleh Satya Lancana Karyasatya.

Disarankan untuk pengusulan satya lancana karyasatya sesuai dengan


masa kerja yang disyaratkan

B Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa memperoleh


penghargaan/tanda jasa Satya Lencana Karya Satya atau memenangkan
lomba pengelolaan Iaboratorium ditolak karena: bukti fisik yang
dilampirkan tidak/belum lengkap.

Disarankan untuk melengkapi bukti fisik kegiatan penunjang sesuai


pedoman
96

6. Memperoleh iiazah lain vang tidak sesuai dengan bidan" tu,,asnya


No Alasan penolakan dan saran

6 A Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa perolehan ijazah lain yang


tidak sesuai dengan bidang tugasnya ditolak karena:

a) Ijazah palsu;
b) Perguruan Tinggi belum terakreditasi BAN-PT. Akreditasi program
studi C atau dibawahnya.
c) Ijazah Belum mendapatkan penyetaraan dari Kemdikbud.
d) Merupakan kelas jauh/kelas sabtu-minggu/kelas eksekutif
Disarankan untuk melengkapi bukti fisik kegiatan penunjang sesuai
pedoman

B Usulan AK untuk kegiatan penunjang, berupa perolehan ijazah lain yang


tidak sesuai dengan bidang tugasnya ditolak karena: bukti fisik yang
dilampirkan tidak/belum lengkap

Disarankan untuk melengkapi bukti fisik kegiatan penunjang sesuai


pedoman

J. Jalur Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)


Pengangkatan pertama yang dimaksud merupakan pengangkatan untuk
mengisi lowongan Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan
dari Calon PNS. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan melalui pengangkatan pertama pada setiap
kategori harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Kategori Keterampilan

a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah D-III (Diploma Tiga) dengan bidang
pendidikan yang relevan dengan jenis laboratorium yang dikelola;
e. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
f. mengusulkan DUPAK kepada Tim Penilai untuk diangkat sebagai
Pranata Laboratorium Pendidikan Terampil. Apabila yang
bersangkutan tidak diangkat dalam Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan, maka yang bersangkutan tidak dapat
naik pangkat; dan
g. setelah diangkat sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan, paling
lama 3 (tiga) tahun harus mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan di bidang Pengelolaan Laboratorium.
2. Kategori Keahlian

a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah S-1 (Strata-Satu)/D-IV (Diploma-Empat)
dengan pendidikan yang relevan dengan jenis laboratorium yang
dikelola;
e. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
f. mengusulkan DUPAK kepada Tim Penilai untuk diangkat sebagai
Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama. Apabila yang
bersangkutan tidak diangkat dalam Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan, maka yang bersangkutan tidak dapat naik
pangkat; dan
g. setelah diangkat sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan, paling
lama 3 (tiga) tahun harus mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan di bidang Pengelolaan Laboratorium.

Contoh penghitungan angka kredit untuk pengangkatan pertama kali


dalam jabatan PLP kategori keterampilan sebagai berikut:

Contoh 1:

a. Pranata Kurniawan berpendidikan Diploma Tiga (D3) Ilmu Kimia,


bekerja di Laboratorium Kimia Fisik dengan formasi Pranata
Laboratorium Pendidikan Terampil dalam status CPNS TMT 1 April
2018;
b. Yang bersangkutan mengajukan DUPAK yang berasal dari unsur
pendidikan, Diklat Prajabatan, dan angka kredit lainnya yang
diperoleh sejak CPNS; dan
c. Yang bersangkutan diangkat sebagai Calon Pranata Laboratorium
Pendidikan Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang II/ c. Yang
bersangkutan mengusulkan DUPAK kepada Tim Penilai dengan masa
penilaian sejak 1 April 2018 s.d. 31 Maret 2019 angka kredit sebesar
68,3 (enam puluh enam koma tiga) AK, terdiri atas:
1) Pendidikan Diploma Tiga (D3) : 60 AK
2) Diklat Prajabatan Golongan II : 1,5 AK
3) Kegiatan Pengelolaan Laboratorium : 3,8 AK
4) Pengembangan Profesi :2
5) Penunjang Tugas : 1 AK
d. Penghitungan penilaian angka kredit yang bersangkutan adalah:

PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH

A Pendidikan Formal 60 60

B Angka Kredit Penjenjangan


- 98 -

1 UNSUR UTAMA

a. Pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis yang


mendukung tugas Pranata Laboratorium 1.5 1.5
Pendidikan dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan fSTTPPI atau Sertifikat
b. Pengelolaan Laboratorium 3.8 3.8

c. Pengembangan Profesi 2 2

Jumlah Unsur Utama 7,3 7,3

2 UNSUR PENUNJANG

Kegiatan Penunjang 1 1

Jumlah Unsur Penunjang 1 i 1

Jumlah Pendidikan Sekolah dan Angka Kredit i


68,3 68.3
Penjenjangan
I
DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DIANGKAT DALAM JABATAN PLP TERAMPIL
PANGKAT PENGATUR/GOLONGAN RUANG II c I I
i

Contoh 2:

Rina Yuniati, S. T., adalah seorang Sarjana Teknik Sipil yang diangkat
sebagai CPNS sejak 1 Desember 2017 sebagai Pranata Laboratorium
Pendidikan di Laboratorium Jalan Raya. Pada tahun 2018, setelah
mengikuti dan lulus Diklat Prajabatan, diangkat sebagai PNS golongan
ruang III/a. Selama CPNS yang bersangkutan telah melakukan kegiatan
pengelolaan laboratorium sebagai berikut:

a. melakukan kegiatan pengelolaan laboratorium dengan total AK


sejumlah 10.5;
b. mengajukan Prosiding Seminar Nasional PLP; dan
c. selain itu yang bersangkutan juga pernah mengikuti 1 kali seminar
ten tang sistem manajemen mutu pengelolaan laboratorium ISO /!EC
17025 sebagai peserta.
Pengangkatan pertama kali Sdr. Rina Yuniati, S.T sebagai PLP ditentukan
berdasarkan angka kredit yang dihitung dari ijazah, STTPL diklat
prajabatan, angka kredit kegiatan pengelolaan laboratorium, dan
kegiatan seminar yang dilaksanakan sewaktu CPNS. Dengan demikian
angka kredit yang diperoleh seluruhnya adalah 116, dengan rincian
sebagai berikut:

PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH

A Pendidikan Formal 100 100

B Angka Kredit Penjenjangan

1 I UNSUR UTAMA
i
- 99 -

a. Pendidikan dan pelatihan fungsional/teknis yang


mendukung tugas Pranata Laboratorium 2 2
Pendidikan dan memperoleh Surat Tanda Tamat
! Pendidikan dan Pelatihan ISTTPPl atau Sertifikat
b. Pengelolaan Laboratorium 10.5 10.5
i
c. Pengembangan Profesi 2.5 2.5
I
Jumlah Unsur Utama 15 15
'
2 UNSUR PENUNJANG !

Kegiatan Penunjang 1 1
!
Jumlah Unsur Penunjang 1

Jumlah Pendidikan Sekolah dan Angka Kredit


116 116
Penjenjangan
I
DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DIANGKAT DALAM JABATAN PLP AHLI PERTAMA /
PANGKAT PENATA MUDA/GOLONGAN RUANG Ill A

K. Jalur Alih Kategori Jabatan Keterampilan Ke Kategori Keahlian


PLP tingkat terampil yang memperoleh ijazah SI/Diploma IV dari program
studi yang relevan dengan bidang tugasnya pada laboratorium tempatnya
bekerja dapat diangkat dalam jabatan PLP tingkat ahli dengan persyaratan
sebagai berikut:
1. PLP Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan
Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d, yang memperoleh ijazah
Sarjana (Sl)/Diploma empat (D4) dan akan diangkat dalamjabatan PLP
Keahlian harus ditetapkan terlebih dahulu kenaikan pangkatnya
menjadi Penata Muda, golongan ruang III/a. Kemudian mengusulkan
pencantuman gelar dan PAK Reguler untuk alihjenjang menjadi Pranata
Laboratorium Ahli Pertama.
2. Untuk pangkat golongan yang diatas III/a yang akan mengusulkan alih
jenjang dari kategori keterampilan ke keahlian, harus menduduki
jenjang ahli pertama terlebih dahulu selama 1 tahun kemudian ybs
dapat mengajukan ukom untuk kenaikan jenjang lebih tinggi.
3. Tersedia formasi untuk jabatan PLP tingkat ahli.
4. Lulus uji kompetensi jabatan pada jenjang jabatan fungsional PLP
tingkat ahli yang dituju.
5. Nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
6. Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan, dengan
ketentuan angka kredit kumulatif sebagai PLP terampil yang berasal dari
diklat, tugas pokok, dan pengembangan profesi dihitung sebesar 65%
di tam bah selisih angka kredit ijazah S 1 /Diploma IV dengan angka kredit
ijazah sebelumnya dan angka kredit diklat fungsional tingkat ahli.
Angka kredit unsur penunjang sewaktu mendudukijabatan PLP terampil
tidak dapat diperhitungkan.
Contoh 1:
1. Lisa Mahiria, jabatan PLP Terampil, pangkat Pengatur, golongan ruang
II/c, TMT 1 April 2016, berpendidikan Diploma tiga (D3). Angka kredit
terakhir pada Penetapan Angka Kredit (PAK) sebesar 76,5 (tujuh puluh
enam koma lima) AK, terdiri atas:
a. pendidikan formal = 60 AK
- 100 -

b. diklat dan bimtek = 3 AK


c. pengelolaan laboratorium = 9 AK
d. pengembangan profesi = 2,5 AK
e. unsur penulljang = 2 AK
2. Yang bersangkutan melanjutkan pendidikan Sarjana (Sl) Ilmu Biologi
dan lulus pada Agustus 2018.
3. Yang bersangkutan mengumpulkan angka kredit pengelolaan
laboratorium sebesar 20 AK.
4. Yang bersangkutan harus mengajukan penyesuaian Ijazah dengan
mengajukan DUPAK kepada Tim Penilai untuk penilaian Ijazah Sarjana
(Sl) guna ditetapkan kenaikan pangkat dan jabatan menjadi Penata
Muda, golongan ruang III/a, PLP Ahli Pertama.
5. Penghitungan penilaian (PAK) yang bersangkutan adalah:
JUMLAH ·
PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH
65%

A Pendidikan 60 i 40 100 i 100


I
!
!

B Perolehan Angka Kredit dari:

1 UNSUR UTAMA

a. Pendidikan dan pelatihan


teknis / fungsional Jabatan Fungsional
Pranata Laboratorium Pendidikan dan 3 0 3 1.95
memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STIPP) atau
I Sertifikat
b. Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
!
IC. Pengelolaan Laboratorium Pendidikan 9 ! 20 29 18.85
I
d. Pengembangan Profesi 2.5 0 I
I
2.5 1.625
! I
Jumlah Unsur Utama

2 UNSUR PENUNJANG x
Kegiatan Penunjang Pranata Laboratorium
Pendidikan
2 0 2 x
i
Jumlah Unsur Penunjang x
Jumlah keseluruhan angka kredit dari Unsur Utama
(diklat, tugas jabatan, dan pengembangan profesi} 76.5 60 136.5 122.425 II
I
ditambah angka kredit dari Pendidikan

DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DIANGKAT DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA


LABORATORIUM PENDIDIKAN KATEGORI KEAHLIAN JENJANG AHLI PERTAMA PANGKAT
PENATA MUDA/GOLONGAN RUANG III a I
I
i

Contoh 2:
1. Andri Penyeliawan, jabatan PLP Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/ d, TMT 1 April 2017, berpendidikan Diploma Tiga (D3).
Angka kredit terakhir yang tertera pada Penetapan Angka Kredit (PAK)
adalah sebesar 302,65 AK, terdiri atas:
- 101 -

a. Pendidikan Diploma Tiga (03) : 60 AK


b. Bimtek PLP : 8 AK
c. Pengelolaan Laboratorium : 209.15 AK
d. Pengembangan profesi : 10 AK
e. Unsur penunjang : 15.5 AK
2. Sebagai PLP Penyelia yang menduduki pangkat tertinggi dari jabatannya,
Andri Penyeliawan mengusulkan DUPAK Pemeliharaan (maintanance)
kepada Tim Penilai, sebanyak 20 angka kredit dari tugas pokok dan/ atau
diklat.
3. Pada tahun 2019, setelah lulus pendidikan Sarjana Ilmu Tanah
mengusulkan DUPAK untuk beralih ke jabatan PLP Keahlian dengan
angka kredit berasal dari pendidikan sarjana, Bimtek PLP, Prosiding
seminar nasional PLP, dan angka kredit pemeliharaan (maintanance)
jabatan selama 2 (dua) tahun.
4. Penghitungan angka kredit untuk alih kategori contoh diatas sebagai
berikut:

JUMLAH
PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA I BARU I JUMLAH 65% i

IA Pendidikan 60 40 100 100

B Perolehan Angka Kredit dari:


i

1 UNSUR UTAMA '


I

a. Pendidikan dan pelatihan


teknis/fungsional Jabatan
Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan 8 0
I 8 5.2
dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan
clan Pelatihan (STTPP) atau I
Sertifikat
b. Pendidikan dan Pelatihan Ii
Praiabatan
c. Pengelolaan Laboratorium 209.15 20 229.15 148.948
Pendidikan i
d. Pengembangan Profesi 10 2,5 12,5 8,125

Jumlah Unsur Utama , 162,273

2 UNSUR PENUNJANG x
Kegiatan Penunjang Pranata
Laboratorium Pendidikan
15.5 0 '
I 15.5 x I
I
~
I Jumlah Unsur Penunjang x I
I
Jumlah keseluruhan angka kredit
dari Unsur Utama (diklat, tug as 302,65 62,5 365,15 262,2731
jabatan, dan pengembangan I
- 102 -

profesi) ditambah angka kredit dari


Pendidikan

DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DIANGKAT DALAM JABATAN


FUNG8IONAL PRANATA LABORATORIUM PE NDIDIKAN KATEGORI
KEAHLIAN JEN JANG AHLI MUDA PANGKAT PENATA MUDA
TKl / GOLONGAN RUANG III d

L. Angka Kredit Pemeliharaan Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium


Pendidikan
1. Pranata Laboratorium Pendidikan kategori keterampilan dan kategori
keahlian yang telah memenuhi syarat u n tuk kenaikan jenjang jabatan
setingkat lebih tinggi tetapi belum tersedi a lowongan jabatan, setiap
tahun wajib memenuhi Angka Kredit dari kegiatan pengelolaan
Laboratotium dan pengembangan profesi.
2. Pranata Laborator iu m Pendidikan Penyelia dan Ahli Madya yang
menduduki pangkat tertinggi dari jabatannya, setiap tahun sejak
menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan Angka Kredit dari kegiatan
pengelolaan Laboratorium dan pengembangan profesi .

Dalam hal pangkat yang tidak sesuai dengan jenjang jabatannya, maka
ketentuan yang berlaku ada lah sebagai berikut:

1. Jika jabatan lebih rendah dari pangkat, maka yan g bersangkutan belum
dapat mengusulkan kenaikan pangkat yang lebih ti ngg i sebelum ada
kesesuaian antara jenjang jaba ta n dengan pangkat .
2. Jika pangkat lebih rendah dari jabatan, maka yang bersangkutan dapat
naik p ang kat setingkat lebih tinggi sesuai dengan keten tu an yang
berlaku.
3. Jika PLP Terampil mengusulkan Ijazah 8arjana (81) dan Ijazah Magister
(82), maka yang dapat dihitung sebagai angka kredit unsur pendidikan
adalah ijazah sarj ana (81). Untuk ijazah magister (82 ) dapat diusulkan
pada periode berikutnya sesuai ketentuan yang be rlaku.

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI,

TTD.

NIZAM
NIP 196107061987101001

8alinan sesuai dengan aslinya,


· Direktorat J enderal Pendidikan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai