RISET,DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon(02!) 57946104, Pusat Panggilan ULTDikti 126
Laman www.dikti.kemdikbud.go.id
SALINAN
NOMOR 88/E/KPT/2021
TENT ANG
PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT
PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
TENTANG PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT PRANATA
LABORATORIUM PENDIDIKAN.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Juli 2021
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI,
TTD.
NIZAM
NIP 196107061987101001
SALINAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
NOMOR 88/E/KPT/2021
TENT ANG
PEDOMAN PENILAIAN ANGKA KREDIT
PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN
BAB I
UMUM
A. Latar Belakang
Karier Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dalam jabatan dan pangkat
ditentukan berdasarkan pemenuhan angka kredit yang dipersyaratkan serta
persyaratan obyektif lainnya. Pemenuhan angka kredit didapat berdasarkan
bukti fisik pelaksanaan kegiatan PLP yang selanjutnya diperiksa dan dinilai oleh
Tim Penilai. Dari hasil penilaian angka kredit yang memenuhi syarat, ditetapkan
angka kreditnya dengan menggunakan formulir Penetapan Angka Kredit (PAK)
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
Untuk menjalankan kewenangannya pejabat penetap angka kredit dibantu oleh
Tim Penilai. Oleh sebab itu, penilaian prestasi kerja PLP dilaksanakan oleh Tim
Penilai yang harus memiliki kompetensi dan imparsial (tidak memihak) dalam
menilai pelaksanaan tugas PLP dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Selanjutnya secara fungsional koordinasi pelaksanaan penilaian angka kredit
PLP menjadi bagian dari tugas Sekretariat Tim Penilai, maka pelaksanaan
penilaian harus dilakukan oleh Tim Penilai bersama-sama dengan Sekretariat
Tim Penilai
Pedoman ini menguraikan tatacara penilaian angka kredit jabatan fungsional
PLP sebagai salah satu persyaratan kenaikan jabatan dan pangkat.
B. Ketentuan Umum
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
C. Ketentuan Khusus
1. Penilaian angka kredit PLP oleh Tim Penilai Pusat dalam rangka kenaikan
jabatan dan pangkat untuk Pranata Laboratorium Pendidikan Penyelia
(Penata-III/c dan Penata Tk.I-III/d), Ahli Muda (Penata-III/c dan Penata
Tk.l-III/ d), Ahli Madya (Pembina-IV/ a dan Pembina Utama Muda-IV / c),
Alih Jabatan dari PLP kategori Keterampilan ke PLP kategori Keahlian, dan
pengangkatan pertama dalam jabatan PLP jalur CPNS dan Jabatan
Fungsional Umum (JFU).
2. Mengirimkan berkas usulan Penilaian Angka Kredit (PAK) Pranata
Laboratorium Pendidikan secara digital (softcopy) melalui sure!
kariertendik@kemdikbud.go.id;
3. Pengiriman persyaratan (softcopy) administrasi kepegawaian yang
dibutuhkan dalam pengajuan Penilaian Angka Kredit (PAK) Pranata
Laboratorium Pendidikan, antara lain:
-3-
BAB II
PENILAIAN UNSUR UTAMA
Togas pokok PLP sebagai pengelola laboratorium terdiri dari unsur utama
(pendidikan, pengelolaan laboratorium, dan pengembangan profesi) dan satu
unsur penunjang. Setiap unsur terdiri dari beberapa sub unsur kegiatan, dan
setiap unsur kegiatan terdiri dari beberapa butir kegiatan. Perhitungan dan
penetapan angka kredit didasarkan pada butir-butir kegiatan yang telah
dilakukan oleh PLP sesuai jenjang jabatannya dalam periode waktu kegiatan
tertentu (persemester atau pertahun), dengan memperhatikan volume kegiatan
yang dilakukan baik secara mandiri maupun kelompok berdasarkan bukti fisik
kegiatan yang diajukan.
Penjelasan dan penilaian angka kredit sub unsur dan butir kegiatan
pengembangan profesi serta penunjang tugas diuraikan pada BAB III dan
BAB IV pedoman ini.
Nilai angka kredit dari setiap kegiatan yang telah dilakukan oleh PLP dihitung
berdasarkan ketentuan besarnya bobot dan angka kredit pada masing-
masing unsur kegiatan, volume waktu kegiatan, jumlah tim PLP yang terlibat
dalam kegiatan dengan dasar perhitungan sebagai berikut:
1. Pendidikan
a. Pendidikan Formal dan memperoleh Ijazah/ gelar
Angka kredit yang diberikan :
1) diploma tiga sebesar 60
2) sarjana atau sarjana terapan sebesar 100
3) magister/magister terapan sebesar 150
4) doktor/doktor terpan sebesar 200
C. Pengelolaan Laboratorium
Kegiatan ini mencakup seluruh sub unsur kegiatan pada unsur kegiatan
Pengelolaan Laboratorium yang terdiri dari :
Catatan: Angka kredit yang dicetak miring= angka kredit yang didapat
bila melaksanakan kegiatan jabatan PLP diatas atau dibawah
jabatannya
0, 17
0,32
,}tJ,I,~_PY1-~J::,_
>M;"~~!e.J~~
0,29 0,36
Pelatihan 0,29 0,36
PKM 0,29 0,36
Kriteria hasil kegiatan yang diakui:
1) Kegiatan ini dilakukan setahun sekali
2) Ada surat Tugas sebagai penyusun dari atasan yang berwenang
3) Dokumen sub Program Inovatif Pengelolaan Laboratorium
diverifikasi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium
- 9 -
1 0,25
3 0,41 0,51
Kategori
Bah an
Umum 0,28 0,35 0,35
1 0,16 0, 16
3 0,41 0,51
- 10 -
1 0,16 0,16
2 0, 17 0,21 0,21
3 0,36 0,45
KEAHLIAN
Kategori
.
Pertama Muda Madya
Peralatan .
1 0,03 0,03 -
I I
I. Menyusun SOP
SOP adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional
standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk
memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan, dan
penggunaan fasilitas pemrosesan dilaksanakan oleh orang-orang di
dalam suatu organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten,
standar, dan sistematis.
Angka kredit yang diberikan pada kegiatan ini dihitung per produk SOP
yang dibuat, dengan klaim 100% untuk SOP yang diterbitkan pertama
kali, dan 20% untuk edisi revisi dengan dilampirkan bukti fisik
Dokumen SOP yang dibuat, yang diverifikasi oleh PLP yang jenjang
jabatannya lebih tinggi, dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.
Tingkat/Jenjang PLP
1. Penggunaan bahan
pada kegiatan:
a. Pendidikan :
- Bahan Khusus
- Bahan Umum
b. Penelitian
- Bahan Khusus
- Bahan Umum
c. PPM
2. Pengoperasian
peralatan:
Kategori 1 0,30 0,30
3. Perawatan/Pemeliharaan
0,16 0,16
- Pera la tan Ka tegori 1
4. Pemeriksaan Alat /
bahan:
- Peralatan Kategori 1
0,29 0,36 0,36
- Peralatan Kategori 2
0,29 0,36
- Peralatan Kategori 3
0,28 0,35 0,35
Bahan Umum
5. Kalibrasi/tera
peralatan:
- Kategori 1
- Kategori 2
Kategori 3 0,32 0,40 0,40
0,36 0,45
7. Praktikum yang
menggunakan peralatan
dan bahan pada kegiatan
pendidikan:
Kategori 1 - Bahan 0,48 0,60
Umum
Kategori 1 - Bahan 0,24 0,24
Khusus
Kategori 2 - Bahan 0,35 0,44 0,44
Umum
Kategori 2 - Bahan 0,32 0,40 0,40 I
Khusus I'
Kategori 3 - Bahan 0,77 0,96
Umum
Kategori 3 - Bahan 1,58 1,98
Khusus
8. Menyusun SOP
Kesehatan Keselamatan
Kerja (K3)di laboratorium 1,58 1,98 1,98
menggunakan peralatan
dan bahan
Kegiatan ini mencakup seluruh butir kegiatan pada sub unsur kegiatan
Pengoperasian Peralatan dan Penggunaan Bahan yang terdiri dari :
1 0,3 0,3 -
Um um 0,15 0, 15 -
I
Kritena hasil kegiatan yang diakui :
1) Kegiatan ini diperuntukkan bagi PLP Tingkat Keterampilan.
2) Pada kegiatan penelitian, angka kredit dihitung per judul penelitian
(dosen atau mahasiswa) persemester (6 bulan), per kelompok kategori
bahan, bukan persatuan jenis bahan.
3) Pada kegiatan penelitian, jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang
dari jumlah terse but maka faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor
pembagi/pengurang angka kredit, sedangkan frekuensi penyiapan
perminggu pada satu semester tidak menjadi faktor penambah atau
pengurang angka kredit.
4) Jika setiap kegiatan dilakukan bersama PLP lainnya, setiap angka
kredit yang diperoleh harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP
yang terlibat.
5) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan ada
tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalam jenjang yang
sama /lebih tinggi/dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ketua peneliti /dosen pembimbing /penanggung jawab kegiatan
PPM) yang menjelaskan kualitas hasil kegiatan, dan tanda tangan
Kepala Labotarorium yang mengesahkan hasil kegiatan.
0,09 0,09
Perolehan angka kredit atas kegiatan PPM berdasarkan kategori alat dan
bahan yang disiapkan, disajikan pada tabel berikut:
Perolehan angka kredit bagi PLP tingkat keahlian pada setiap jenjang
jabatan untuk masing-masing bidang kegiatan berdasarkan kategori alat
dan bahan yang digunakan disajikan pada Tabel berikut:
3-Umum 0,48 0,51 0,43 0,60 0,64 0,54 0,60 0,64 0,54
Perolehan angka kredit bagi setiap jenjang jabatan pada setiap bidang
kegiatan berdasarkan kategori peralatan yang dioperasikan disajikan
pada tabel berikut:
Perolehan angka kredit bagi PLP pada setiap bidang kegiatan disajikan
pada Tabel berikut:
Perolehan angka kredit bagi PLP pada setiap jenjang jabatan berdasar
kelompok kategori asal-usul sisa bahan yang dikelola disajikan pada
tabel berikut:
Umum 0, 11 0, 11
PLP Keahlian
Kategori
Pertama Muda Mad ya
Peralatan
Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM1
PLP Keterampilan
Kategori Kategori Terampil Mahir Penyelia
bah an
Peralatan Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Pen! PPM
t
I Umum 0,17 0,05 ! 0,07 0,21 0,06 0,09 0,21 0,06 0,09
I
Khusus - - - 0,29 0,14 0,12 0,36 0,18 0,15
I
!
3 I
' Khusus - - - - - - - - -
I I
PLP Keahlian
Kategori Kategori
I Pertama Muda Madya
bah an
I Peralatan
Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM Pend Penlt PPM
Umum - - - - - - - - -
1
I Khusus - - - - - - - - -
I I
Umum - - I - - - - - - -
I 2 I !
Khusus i 0,27 0,08 0,09 0,27 0,08 0,09 - - -
1
khusus 0,24 0,30 0,30
um um 0,39 0,39
3
khusus 0,33 0,33
Umum
1
Khusus 1,01 0,67 1,26 0,84
Umum
3
Khusus
1
Khusus
Umum
2
Khusus 0,63 0,42 0,62 0,42
Tingkat/ Jenjang
Kategori Kategori
Keterampilan Keahhlian
Peralatan Peralatan
Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Mad ya
um um - 0,50 0,63 - - -
2
khusus - - - 0,30 0,30 -
Tingkat/ Jenjang
Kategori Keahlian
Keterampilan
Peralatan
Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Madya
. I
I 0,10 0,12 0,12 - - I -
I
2 0,07 0,09 0,09 - - 'I -
j
j
3 - - - 0,12 0,12 -
i I
Kritena has1l keg1atan yang diaku1:
1) Angka kredit dihitung setiap ruang lingkup kategori alat yang di
kalibrasi dengan waktu pengerjaan selama satu semester (6 bulan).
Jumlah alat dan bahan per ruang lingkup bukan merupakan faktor
pengali/penambah angka kredit.
2) Jika waktu pelaksanaan kegiatan kurang dari jumlah terse but maka
faktual waktu pelaksanaan menjadi faktor pembagi/pengurang
angka kredit. jumlah ruang lingkup alat yang dikalibrasi merupakan
faktor pengali/penambah angka kredit.
3) Jika kegiatan dilakukan bersama, setiap angka kredit yang diperoleh
harus dibagi proporsional sesuai jumlah PLP yang terlibat.
- 37 -
4) Angka kredit dinyatakan sah jika semua bukti fisik yang diajukan
ada tandatangan dan catatan dari verifikator (PLP dalamjenjangyang
sama /lebih tinggi /dosen pengampu /koordinator mata praktikum
/ketua peneliti /pengabdian kepada masyarakat / dosen pembimbing
/penanggung jawab kegiatan PPM) yang menjelaskan kualitas hasil
kegiatan, dan tanda tangan Kepala Laboratorium yang mengesahkan
hasil kegiatan.
Tingkat/ Jenjang
Kategori Keahlian
Kategori Keterampilan
Peralatan
Peralatan
Terampil Mahir Penyelia Pertama Muda Madya
.
I I
khusus - 0,45 0,56 - - -
um um - - - 0,27 0,27 -
2
khusus - - - I 0,28 0,28 -
Tingkat/ Jenjang
Keterampilan
Tingkat/ Jenjang
Keterampilan
- 0,50 0,63
Tingkat/ Jenjang
Keahlian
Keahlian
.
Tingkat/ Jenjang
Keahlian
- 0,50 0,63
Contoh:
Tingkat/ Jenjang
.
.
Kategori Alat Keterampilan Keahhlia.n
.
1 0,05 0,05 - - - -
2 - - - 0,20 0,20 -
3 - - - 0,16 0,16 -
i
- 42 -
. .
Tingkat/ Jenjang
...
Kategori
Keterampilan Keahlian
bah an
Terampil Mahir Penyelia Pertama I Muda Mady a
um um 0,05 0,05 - - - -
I
khusus - 0,20 0,25 - - -
I
Tingkat/ Jenjang
1 0,08 0,08 - - - -
I
I
2 - - - 0,24 0,24 -
3 - - - 0,26 ~ 0,32
24
0,32
I I
- 43 -
Tingkat/ Jenjang I
Kategori I
Keterampilan Keablian I
Peralatan I
Terampil Mabir Penyelia Pertama Muda Madya I
I
1 0,24 0,24 - - - -
:i
2 0,55 0,69 0,69 - - -
I I
I
3 - 0,91 1,14 - - -
I I
Kriteria basil kegiatan yang diakui :
1) Angka kredit dibitung untuk kegiatan membersibkan, menata dan
menyimpan selurub peralatan per kategori yang ada di
laboratorium selama satu semester (6 bulan). Jumlab alat bukan
merupakan faktor pengali/penambab angka kredit.
- 44 -
Tingkat/ Jenjang
Kategori
Keterampilan Keahlian
Bah an
Terampil Mahir Penyelia Pertama ·Muda Madya
Tingkat/ Jenjang
Keterampilan Keahlian
0,24 0,24 - - - -
Tingkat/ Jenjang
Keterampilan Keahlian
Kl dan K 0, 12 0,12
Contoh-contoh:
- Dalam satu semester, seorang PLP Penyelia mengevaluasi 3 buah SOP
pengoperasian alat kategori 1 yang menggunakan bahan umum, maka
angka kredit yang diperoleh adalah 0.30. Angka kredit yang samajuga
akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 SOP
dari 1 alat kategori 1.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 1 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah O.12.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 2 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.32. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 2 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.15. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 3 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.36. Angka kredit
yangsama JUga akan diperoleh oleh PLP Ahli Madya yang
laboratoriumnya hanya memiliki 1 alat kategori 3.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
SOP pengoperasian alat kategori 3 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.36. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Madya yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 3.
Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis
- 48 -
Kriteria
1) SOP pemeliharaanpun biasanya merupakan saduran dari "manual
operation" yang tersedia sebagai paket dari alat. Tergantungjenis alat,
typikal periode pemeliharaan dapat berupa pemeliharaan mingguan,
bulanan, triwulan, dan seterusnya.
2) Dengan bertambahnya waktu pakai, bisa saja periode pemeliharaan
tersebut harus diubah, atau petunjuk teknis cara/tahapan
pemeliharaannya harus diubah pula. Hal seperti itu harus muncul
sebagai hasil dari kegiatan mengevaluasi SOP
pemeliharaan/perawatan peralatan.
3) Pada kegiatan Ini PLP (sesuai jenjang) mengevaluasi SOP
pemeliharaan/perawatan peralatan (Kl, K2, K3) yang menggunakan
bahan (U / K).
Contoh-contoh:
- Dalam satu semester, seorang PLP Penyelia mengevaluasi 3 buah SOP
pemeliharaan alat kategori 1 menggunakan bahan umum, maka
angka kredit yang diperoleh adalah 0.25. Angka kredit yang samajuga
akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 SOP
dari 1 alat kategori 1.
- 49 -
Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis
perbaikan SOP, diverifikasi oleh PLP dengan jenjang setingkat lebih
tinggi atau Kepala Laboratorium dan disahkan oleh Kepala
Laboratorium.
Kriteria:
1) Pedoman penilaian alat adalah petunjuk kerja untuk menilai
kemampuan pengukuran suatu alat terutama menyangkut limit
deteksi, presisi, akurasi, atau bias, dikaitkan dengan tuntutan
kebutuhan hasil pengukuran.
2) Seperti halnya evaluasi terhadap SOP pengoperasian dan SOP
pemeliharaan, maka hasil evaluasi terhadap pedoman penilaian
peralatanpun harus berupa kesimpulan apakah pedoman dari suatu
alat tertentu masih layak atau harus diupdate, serta rekomendasi
teknis pemutakhiran yang harus dilakukan jika diperlukan.
- 50 -
Contoh-contoh:
- Dalam satu semester, seorang PLP Penyelia mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 1 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.12. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 pedoman penilaian 1 alat kategori 1 yang dievaluasi.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi 3 buah
SOP pedoman penilaian alat kategori 1 yang menggunakan bahan
khusus, maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.09.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 2 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.12. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2 dengan bahan khusus yang dievaluasi
pedoman penilaiannya.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 2 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.12. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2 dengan bahan umum yang dievaluasi
pedoman penilaiannya.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 3 yang menggunakan bahan khusus,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.28. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Madya yanglaboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 3 dengan bahan khusus yang dievaluasi
pedoman penilaiannya.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi 3 buah
pedoman penilaian alat kategori 3 yang menggunakan bahan umum,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.18. Angka kredit yang
- 51 -
Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis
perbaikan pedoman penilaian alat, yang diverifikasi oleh PLP dengan
jenjang setingkat lebih tinggi dari PLP pelaksan atau Kepala
Laboratorium dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.
Kl dan U
Contoh-contoh:
- Seorang PLP Penyelia melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan
pemeliharaan/perawatan seluruh peralatan kategori 1 (Kl) dengan
bahan khusus (BK) yang telah dilakukan oleh PLP Pelaksana, dalam
kurun satu semester. Sebagai bagian dari pekerjaan tersebut, dia
juga melakukan evaluasi satu persatu seluruh peralatan kategori 1
dengan bahan khusus dengan cermat dan mencatat semua kondisi
- 52 -
Bukti Fisik:
Laporan pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi unsur yang dievaluasi, kesimpulan dan rekomendasi teknis
perbaikan alat ke depan, diverifikasi oleh PLP yangjenjangjabatannya
lebih tinggi atau Kepala Laboratorium dan disahkan Kepala
Laboratorium.
K3 0,41 0,51
Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama melakukan evaluasi terhadap hasil
kalibrasi volume dan suhu dari 25 pipet ukur dan 10 termometer
alkohol, maka memperoleh angka kredit = 2 x 0.24 = 0.48.
- Seorang PLP Ahli Muda melakukan evaluasi terhadap hasil kalibrasi
suhu Oven dan Tanur, dan akurasi fotometerik Spektrofotometer
UV-Vis, maka memperoleh angka kredit = 2 x 0.30 = 0.60.
- 54 -
Bukti Fisik:
Laporan basil evaluasi kalibrasi sebanyak alat yang dikalibrasi,
diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi atau Kepala
Laboratorium dan disahkan Kepala Laboratorium.
K3 0,82 1,02
Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi basil pengecekan kinerja 5
jenis alat kategori 1 yang ada di laboratorium tempatnya bekerja,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.21. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 alat kategori 1.
Seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi basil pengecekan kinerja 5
jenis alat kategori 2 yang ada di laboratorium tempatnya bekerja,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.40. Angka kredit yang
samajuga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2.
- 55 -
Bukti Fisik:
Laporan pelaksanaan kegiatan yang harus berisi hasil evaluasi
terhadap kinerja peralatan, dan rekomendasi peningkatannya yang
diverifikasi oleh PLP dengan jenjang lebih tingi atau Kepala Lab, dan
disahkan oleh Kepala Laboratorium
g. Mengevaluasi Metode Kerja dan Penerapan Metode Kerja Peralatan:
Lingkup Kegiatan: Mengevaluasi metode kerja dan penerapan metode
kerja peralatan (Kl,K2,K3)
Satuan Hasil: Laporan evaluasi metode kerja dan penerapan metode
kerja peralatan (Kl,K2,K3)
Kriteria:
Kemampuan pengukuran suatu alat (sensitivitas, batas deteksi,
kemampuan rentang ukur) umumnya berkurang dengan waktu.
Perubahan indikator tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk
melakukan evaluasi metode kerja alat. Hasil evaluasi adalah
rekomendasi perbaikan metode kerja untuk mengembalikan agar alat
memiliki kemampuan pengukuran seperti semula. Kegiatan evaluasi
dilakukan secara periodik dan dapat merupakan bagian dari kaji
ulang dokumen laboratorium secara keseluruhan. Dasar penetapan
angka kredit adalah kegiatan pengevaluasian terhadap seluruh
metode kerja peralatan kategori 1 yang ada di laboratorium tempatnya
bekerja yang digunakan untuk mendukung seluruh aktivitas kegiatan
pendidikan, penelitian, clan PPM setiap satu semester.
K2 0,13 0,16
K3 0,48
Contoh:
Dalam satu semester seorang PLP Ahli Pertama melakukan evaluasi
metode kerja 3 jenis alat kategori 1, maka angka kredit yang diperoleh
0.09. Angka kredit yang sama juga akan diperoleh oleh PLP yang
laboratoriumnya hanya memiliki 1 alat kategori 1.
Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang berisi
identifikasi kekurangan metode kerja alat jika ada, dan rekomendasi
perbaikannya yang diverifikasi oleh PLP yangjenjangjabatannya lebih
tinggi, dan disahkan oleh Kepala Laboratorium
K3 0,44 0,55
Contoh-contoh:
- Dalam satu semester seorang PLP Ahli Pertama melakukan evaluasi
penerapan metode kerja 3 jenis alat kategori 1 yang sudah lama
beroperasi yang ada di laboratorium tempatnya bertugas, maka
angka kredit yang diperoleh adalah 0.12. Angka kredit yang sama
juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki
1 alat kategori 1
- Dalam satu semester seorang PLP Ahli Muda melakukan evaluasi
penerapan metode kerja 3 jenis alat kategori 2 yang sudah lama
beroperasi yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, maka
angka kredit yang diperoleh adalah 0.16. Angka kredit yang sama
juga akan diperoleh oleh PLP Ahli Muda yang laboratoriumnya
hanya memiliki 1 alat kategori 2.
- Dalam satu semester seorang PLP Ahli Madya melakukan evaluasi
penerapan metode kerja 3 jenis alat kategori 3, maka angka kredit
yang diperoleh adalah 0.55. Angka kredit yang sama juga akan
diperoleh oleh PLP Ahli Madya yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 alat kategori 3.
Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi hasil penilaian terhadap penerapan metode kerja alat, dan
rekomendasi peningkatannya yang diverifikasi oleh PLP yang jenjang
jabatannya lebih tinggi dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.
K3 0,48 0,60
Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama mengevaluasi 15 jenis peralatan kategori
1 yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit
yang diperoleh adalah 0.21. Angka kredit yang samajuga akan
- Seorang PLP Ahli Muda mengevaluasi 5 jenis peralatan kategori 2
yang ada di laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit
yang diperoleh adalah 0.20. Angka kredit yang sama juga akan
diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya memiliki 1 alat
kategori 2.
- Seorang PLP Ahli Madya mengevaluasi penggunaan 5 jenis
peralatan kategori 3 yang ada di laboratorium tempatnya bekerja,
maka angka kredit yang diperoleh adalah 0.60. Angka kredit yang
sama juga akan diperoleh oleh PLP yang laboratoriumnya hanya
memiliki 1 alat kategori 3.
Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi hasil evaluasi terhadap paket peralatan (Kl,K2,K3), dan
rekomendasi peningkatannya yang diverifikasi PLP dengan jenjang
lebih tinggi atau Kepala Laboratorium dan disahkan oleh Kepala
Laboratorium.
Kriteria:
- 58 -
Contoh:
Seorang PLP Ahli Madya dibantu PLP Ahli Muda melakukan evaluasi
seluruh capaian program pengelolaan laboratorium yang telah
dilakukan setahun sebelumnya dalam memfasilitasi kegiatan
pendidikan, penelitian dan PPM, maka memperoleh angka kredit 0.24.
Bukti Fisik:
Kriteria:
Angka kredit untuk butir kegiatan ini dihitung setiap kali melakukan
evaluasi terhadap setiap subprogram, dilaporkan per tahun.
Contoh:
Bukti Fisik:
Contoh:
Seorang PLP Ahli Muda melakukan evaluasi metode penanganan
bahan umum dan metode penganganan bahan khusus yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka mendapatkan angka kredit : 2
x 0.35 = 0.70.
Bukti Fisik:
Laporan evaluasi metode penanganan bahan (dapat berupa check list),
kesimpulan dan rekomendasi perbaikannya ke depan, diverifikasi oleh
PLP Ahli Madya, dan disahkan Kepala Laboratorium.
Contoh-contoh:
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda melakukan analisis
terhadap basil evaluasi penggunaan 12 jenis peralatan kategori 2
yang pengoperasiannya menggunakan bahan khusus yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang diperoleh
adalah 0.28. Angka kredit yang samajuga akan diperoleh oleh PLP
Ahli Muda yang laboratoriumnya memiliki 4 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda melakukan analisis
terhadap basil evaluasi penggunaan 8 jenis peralatan kategori 2
yang pengoperasiannya menggunakan bahan umum yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang diperoleh
adalah 0.20. Angka kredit yang samajuga akan diperoleh oleh PLP
Ahli Muda yang laboratoriumnya memiliki 3 alat kategori 2.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya melakukan analisis
terhadap basil evaluasi penggunaan 14 jenis peralatan kategori 3
yang pengoperasiannya menggunakan bahan umum yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang diperoleh
adalah 0.33. Angka kredit yang sama juga akan diperoleh oleh PLP
Ahli Madya yang laboratoriumnya memiliki 3 alat kategori 3 yang
menggunakan bahan umum.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya melakukan analisis
terhadap basil evaluasi penggunaan 11 jenis peralatan kategori 3
yang pengoperasiannya menggunakan bahan khusus yang ada di
laboratorium tempatnya bekerja, maka angka kredit yang diperoleh
adalah 0.42. Angka kredit yang samajuga akan diperoleh oleh PLP
Ahli Madya yang laboratoriumnya memiliki 4 alat kategori 3.
Bukti Fisik:
Rekaman pelaksanaan kegiatan dalam formulir kegiatan yang harus
berisi basil analisis terhadap paket peralatan (kategori 1, kategori 2,
atau kategori 3), dan rekomendasi peningkatannya, diverifikasi dan
disahkan oleh Kepala Laboratorium.
Contoh-contoh :
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Pertama menjadi auditor
internal sistem manajemen mutu 1 kali, melakukan evaluasi kinerja
pemasok, mengolah data survey kepuasan pelanggan, dan menjadi
anggota dalam 1 kali kaji ulang manajemen laboratorium, maka
angka kredit yang diperoleh = 4 x 0.07 = 0.28.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Muda menindaklanjuti dan
menyelesaikan 3 ketidaksesuaian
hasipengujian/kalibrasi/produksi dalam skala terbatas atas
komplain dari pengguna laboratorium (dosen/mahasiswa peneliti
atau masyarakat) dan melakukan 1 kali kaji ulang terhadap seluruh
dokumen yang dimiliki laboratorium, maka angka kredit yang
diperoleh = 4 x 0.14 = 0.56.
- Dalam satu semester, seorang PLP Ahli Madya menjadi ketua tim
audit internal sistem manajemen mutu 1 kali, melakukan evaluasi
dan interpretasi atas hasil uji profisiensi dalam rangka
pengendalian mutu 1 kali, dan menjadi ketua dalam
menindaklanjuti dan menyelesaikan ketidaksesuaian pengujian
atas komplain pelanggan laboratorium, maka angka kredit yang
diperoleh = 3 x 0.18 = 0.56.
Bukti Fisik:
1) Surat tugas atau SK tim untuk kegiatan pengembangan sistem
pengelolaan laboratorium.
2) Naskah (dokumen) hasil penyusunan pengembangan system
pengelolaan laboratorium, yang disahkan oleh Kepala
Laboratorium
3) Naskah (dokumen) hasil implementasi kegiatan sistem
pengelolaan laboratorium (misalnya rekaman hasil audit internal,
daftar pemasok yang disetujui dan ditolak, preferensi pelanggan,
- 63 -
Kriteria:
Kegiatan yang dimaksud adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan pengukuran alat baik dari segi kemampuan pengukuran
terbaik (best measurement capability), peningkatan sensitivitas, dan
ketelitian pengukurannya, maupun dari segi penambahan cakupan
kemampuan pengukurannya, melalui kegiatan optimasi sistem kerja
alatnya dan atau modifikasi peralatan tersebut. Dalam menetapkan
jenis pengembangan yang akan dilakukannya, PLP Ahli Pertama dapat
memanfaatkan rekaman rekomendasi hasil analisis dan evaluasi
kinerja alat yang telah dilakukan pada butir kegiatan mengevaluasi
penggunaan peralatan K 1 / K2 / K3, mengevaluasi
pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, dan butir
mengevaluasi metode penanganan bahan sebagai titik tolak
pengembangan tersebut.
PLP Ahli Madya dapat memanfaatkan rekaman rekomendasi hasil
analisis dan evaluasi kinerja alat yang telah dilakukan pada butir
kegiatan mengevaluasi kinerja peralatan, mengevaluasi
pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, dan menganalisis
hasil evaluasi penggunaan peralatan dan bahan sebagai titik tolak
pengembangan tersebut.
Dasar penghitungan angka kredit untuk kegiatan ini adalah produk
pengembangan kinerja satu peralatan dalam satu semester,
sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:
K3 0,29 0,36
Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama berhasil meningkatkan ketelitian
pengukuran satu alat kategori 1 melalui modifikasi salah satu
komponen alat terse but. Pada periode yang sama dia juga berhasil
menambah kemampuan cakupan pengukuran satu alat kategori 1
lainnya dari 1 menjadi 2 cakupan pengukuran, maka memperoleh
angka kredit = 2 x 0.18 = 0.36.
Seorang PLP Ahli Madya berhasil meningkatkan ketelitian
pengukuran satu alat kategori 3 melalui modifikasi salah satu
komponen alat terse but. Pada periode yang sama dia juga berhasil
menambah kemampuan cakupan pengukuran satu alat kategori 3
- 64 -
Bukti Fisik:
Laporan keberhasilan pengembangan kinerja peralatan disertai bukti
objektif seperti rekaman data teknis peningkatan kemampuan alat
dimaksud, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi
atau Kepala Laboratorium, dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.
K3 0,34 0,42
Contoh-contoh:
- Seorang PLP Ahli Pertama berhasil mengembangkan metode kerja 1
alat kategori 1 sehingga bisa menghemat penggunaan bahan sampai
50% dari semula. Pada periode yang sama dia juga berhasil
memperbaiki metode kerja 2 alat kategori 1 lainnya sehingga waktu
produksi dan waktu pengukuran bisa dikurangi menjadi 30 menit
dari semula 60 menit, maka memperoleh angka kredit = 3 x 0.12 =
0.36. -
- Seorang PLP Ahli Madya berhasil mengembangkan metode kerja 1
alat kategori 3 sehingga bisa menghemat penggunaan bahan sampai
50% dari semula. Pada periode yang sama dia juga berhasil
memperbaiki metode kerja 2 alat kategori 3 lainnya sehingga waktu
produksi dan waktu pengukuran bisa dikurangi menjadi 30 menit
- 65 -
Bukti Fisik:
Laporan keberhasilan pengembangan metode kerja peralatan disertai
bukti objektif seperti rekaman data teknis keunggulan metode
dimaksud, diverifikasi oleh PLP yang jenjang jabatannya lebih tinggi,
dan disahkan oleh Kepala Laboratorium.
Kriteria:
1) Cakupan kegiatan ini adalah memperbaiki metode pengujian,
kalibrasi, dan atau produksi dalam skala terbatas yang sudah ada,
atau mengganti sama sekali dengan metode baru sehingga diperoleh
hasil pengujian/kalibrasi yang lebih valid, prototype produk yang
dihasilkan oleh metode tersebut menjadi lebih baik, dengan waktu
yang lebih singkat, penggunaan bahan yang lebih efisien, dan
meminimalisir resiko kecelakaan kerja.
2) Dalam melakukan pengembangan metode
pengujian/kalibrasi/produksi ini, PLP (Ahli Pertama, Ahli Muda,
dan Ahli Madya) dapat memanfaatkan rekomendasi evaluasi
efektivitas dari penerapan metode yang rutin digunakan.
Dasar pemberian angka kredit adalah produk pengembangan metode
pengujian, kalibrasi, dan atau produksi dalam skala terbatas dalam
satu semester sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:
Kl dan U
Contoh-contoh
- Seorang PLP Ahli Pertama berhasil mengembangkan 2 metode
pengujian yang menggunakan peralatan kategori 1 dengan
menggunakan bahan khusus, sehingga menghemat penggunaan
bahan sampai 50% dari semula. Pada periode yang sama dia juga
- 66 -
Bukti Fisik:
Laporan keberhasilan pengembangan metode pengujian, kalibrasi,
dan atau produksi dalam skala terbatas disertai bukti objektif seperti
rekaman data teknis keunggulan metode dimaksud, diverifikasi oleh
PLP yangjenjangjabatannya lebih tinggi a tau Kepala Laoratrium, dan
disahkan oleh Kepala Laboratorium.
Contoh:
Seorang PLP Ahli Madya melakukan peningkatan mutu 3 produk
melalui pemurnian di skala laboratorium, pada periode yang sama dia
juga berhasil memperbaiki kualitas 1 barang buatan laboratoriumnya
dengan cara memperbaiki metode produksinya, maka mendapatkan
nilai angka kredit = 4 x 0.68 = 2.72.
Bukti Fisik:
a. Laporan peningkatan mutu produk yang diverifikasi dandisahkan
oleh Kepala Laboratorium.
b. Hasil pengujian mutu bahan atau alat sebelum dan sesudah
kegiatan yang menunjukkan peningkatan mutu.
1. Pendidikan Formal
a. bidang keilmuan yang diperoleh tidak sesuai/tidak relevan dengan
bidang laboratorium tempat bekerja, sehingga hanya dimasukkan
sebagai unsur penunjang butir IV.G (Permenpan RB No.7 Tahun
2019);
b. akreditasi program studi lebih rendah dari B atau Baik; dan
c. bukti surat tugas belajar atau ijin belajar dari instansi tidak
ada/tidak sesuai.
2. Pelatihan
a. bidang pelatihan yang diikuti tidak sesuai/tidak berkaitan dengan
bidang pengelolaan laboratorium;
b. durasi kegiatan pelatihan kurang dari 30 jam, sehingga dinilai
sebagai unsur penunjang (butir IV.C. l.c) (Permenpan RB No.7 Tahun
2019);
c. penyelenggara diklat bukan instansi pemerintah, perguruan tinggi
atau lembaga diklat swasta terakreditasi; dan
d. bukti kegiatan tidak didukung dengan bukti surat tugas dari
instansi.
- 68 -
60% 40%
2 Level B Sertifikat 2
3 Level C I Sertifikat 3
Definisi, kerangka isi, bukti fisik dan angka kredit setiap jenis kegiatan
pengembangan profesi.
2. Membuat karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survai dan atau
evaluasi di bidang pengelolaan laboratorium yang tidak dipublikasikan
secara nasional.
Definisi :
KTI hasil penelitian, pengkajian, survai dan atau evaluasi di bidang
pengelolaan laboratorium yang tidak dipublikasikan secara nasional,
adalah karya tulis ilmiah yang berisi hal-hal terkait dengan pengelolaan
laboratorium pendidikan, dan disajikan dalam bentuk buku yang
diterbitkan dan diedarkan dalam lingkup regional atau berupa makalah
laporan hasil yang tidak dipublikasikan secara luas, namun telah
diseminarkan minimal dalam lingkup terbatas.
Kerangka isi:
Kerangka isi penulisan buku mengikuti ketentuan yang lazim dipakai pada
penulisan buku atau mengikuti ketetapan yang diberikan oleh penerbit.
Kerangka isi makalah laporan hasil penelitian, pada umumnya adalah
sebagai berikut:
a. bagian awal yang terdiri dari: halamanjudul; lembar persetujuan disertai
tanggal persetujuannya; lembar pernyataan keaslian karya tulisan yang
ditandantangani oleh si penulis, kata pengantar juga disertai tanggal
penyusunan laporannya; daftar isi, daftar label, daftar gambar dan
lampiran, serta abstrak atau ringkasan;
b. bagian isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni: (a) Bab
Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah,
Perumusan Masalah, pernyataan Tujuan dan Kemanfaatan dari kegiatan
penelitian, pengkajian, survai dan atau evaluasi di bidang pengelolaan
laboratorium, (b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka, (c) Bab Metode Kajian,
Penelitian, atau Evaluasi, (d) Bab Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian,
serta (e) Bab Simpulan dan Saran-Saran; dan
c. bagian penunjang menyajikan daftar pustaka dan lampiran-lampiran
yang selangkap-lengkapnya.
Bukti fisik :
Bukti fisik buku adalah fotokopi buku secara lengkap yang dapat
menunjukkan judul buku, nama penerbit, edisi, nomor ISBN, tanggal
terbitan.
Bukti fisik makalah laporan hasil adalah makalah asli atau fotokopi disertai
berita acara yang menyatakan bahwa laporan hasil tersebut telah
diseminarkan dalam lingkup terbatas. Berita acara itu, paling tidak berisi
- 73 -
3. Membuat karya tulis ilmiah berupa tmJauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri di bidang pengelolaan laboratorium yang dipublikasikan
Definisi :
KT! tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri pada prinsipnya sama
dengan butir 1. Perbedaannya utamanya adalah, isi KT! berupa laporan
pengalaman-pengalaman terbaik (best practices) yang terkait dengan
kegiatan pengelolaan laboratorium pendidikan.
KT! ini dapat berupa buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional
atau berupa artikel yang dimuat dalam majalah atau jurnal ilmiah yang
terakreditasi Kemenristek DIKTI atau yang diakui oleh LIP!
Kerangka isi:
Kerangka isi penulisan buku/ artikel ilmiah mengikuti ketentuan yang lazim
dipakai pada penulisan buku/ artikel ilmiah atau mengikuti ketetapan yang
diberikan oleh penerbit buku atau jurnal ilmiahnya
Bukti fisik:
Bukti fisik buku yang diedarkan secara nasional adalah fotokopi buku
secara lengkap yang dapat menunjukkan judul buku, nama penerbit, edisi,
nomor ISBN, tanggal terbitan, dan disertai dengan keterangan dari penerbit
yang menyatakan bahwa buku tersebut telah diedarkan secara nasional.
Bukti fisik artikel majalah atau jurnal ilmiah adalah fotokopi sampul yang
menunjukkan nama majalah ataujurnal ilmiah, volume dan nomor terbitan,
tahun, nama penerbit dan nomor ISSN. Juga disertakan kopi daftar isi serta
keseluruhan isi artikel yang ditulisnya. Juga dilampirkan surat pernyataan
dari si penulis yang menjelaskan bahwa KT! yang diajukan adalah
merupakan karya sendiri dan belum pernah diterbitkan sebelumnya
Angka kredit:
Buku yang diedarkan secara nasional bernilai 8 (delapan) angka kredit.
Setiap artikel ilmiah (non penelitian) dimuat dalam jurnal ilmiah
terakreditasi Kemenristek DIKTI atau diakui oleh LIP! adalah 4 (empat)
angka kredit
- 74 -
4. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri di bidang pengelolaan laboratorium yang tidak
dipublikasikan secara nasional
Definisi:
Definisi KTI ini sama dengan definsi pada butir 3 di atas. Perbedaannya, KTI
pada butir ini tidak dipublikasikan secara nasional. Hasil KTI gagasan ilmiah
ini dapat berupa buku yang diterbitkan dan diedarkan secara regional atau
berupa makalah laporan hasil gagasan/tinjuan ilmiah yang tidak
dipublikasikan secara luas, namun telah diseminarkan minimal dalam
lingkup terbatas.
Kerangka isi:
Kerangka isi penulisan buku mengikuti ketentuan yang lasim pakai pada
penulisan buku atau mengikuti ketetapan yang diberikan oleh penerbit.
Kerangka isi makalah laporan hasil gagasan/tinjauan ilmiah, pada
umumnya adalah sebagai berikut:
bagian awal yang terdiri dari: halaman judul; lembaran persetujuan disertai
tanggal persetujuannya; lembar pernyataan keaslian karya tulisan yang
ditandantangani oleh si penulis, kata pengantar juga disertai tanggal
penyusunan laporannya; daftar isi, daftar label, daftar gambar dan
lampiran, serta abstrak atau ringkasan;
bagian isi umumnya terdiri dari beberapa bab yakni: (a) Bab Pendahuluan
yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, pernyataan Tujuan dan
Kemanfaatan dari kajian gagasan atau tinjauan ilmiah di bidang pengelolaan
laboratorium, (b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka, (c) Bab yang berisi Uraian
Permasalahan serta Gagasan Tinjauan Ilmiah yang telah/ akan dilakukan
dalam pemecahan masalah, (d) Bab yang berisi Diskusi, Simpulan dan
Saran-Saran; dan
bagian penunjang sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang
selangkap-lengkapnya.
Bukti fisik :
Bukti fisik buku adalah fotokopi buku secara lengkap yang dapat
menunjukkan judul buku, nama penerbit, edisi, nomor ISBN, tanggal
terbitan.
Bukti fisik makalah gagasan ilmiah dapat berupa makalah asli atau fotokopi
disertai berita acara yang menyatakan bahwa laporan gagasan/tinjauan
ilmiah tersebut telah diseminarkan minimal dalam lingkup terbatas. Berita
acara itu, paling tidak berisi keterangan tentang waktu pelaksanaan
seminar, tempat, daftar peserta, notulen seminar, dan dilengkapi dengan
daftar hadir peserta. Juga dilampirkan surat pernyataan dari si penulis yang
menjelaskan bahwa KTI yang diajukan adalah merupakan karya sendiri dan
belum pernah diterbitkan sebelumnya
Angka kredit :
- 75 -
Setiap buku gagasan ilmiah ber ISBN, diberikan angka kredit sebesar 7,5
(tujuh koma lima) angka kredit; setiap makalah laporan (karya non
penelitian), diberikan angka kredit sebesar sebesar 3,5 (tiga koma lima)
angka kredit.
Definisi:
KT! hasil menerjemahkan buku/ pustaka lainnya adalah KT! yang berisi karya
terjemahan tentang hal-hal terkait dengan pengelolaan laboratorium
pendidikan, dan dapat disajikan dalam bentuk buku yang diterbitkan dan
diedarkan secara nasional atau berupa artikel yang dimuat dalam jurnal
ilmiah terakreditasi Kemenristek DIKTI atau diakui oleh LIP!.
Kerangka isi:
Kerangka isi penulisan buku/ artikel ilmiah mengikuti ketentuan yang lasim
pakai pada penulisan buku/ artikel ilmiah atau mengikuti ketetapan yang
diberikan oleh penerbit buku atau jurnal ilmiahnya.
Bukti fisik:
Bukti fisik buku yang diedarkan secara nasional adalah fotokopi buku secara
lengkap yang dapat menunjukkan judul buku, nama penerbit, edisi, nomor
ISBN, tanggal terbitan, dan disertai dengan keterangan dari penerbit yang
menyatakan bahwa buku tersebut telah diedarkan secara nasional.
Bukti fisik artikel majalah atau jurnal ilmiah adalah fotokopi sampul yang
menunjukkan nama majalah atau jurnal ilmiah, volume dan nomor terbitan,
tahun, nama penerbit dan nomor ISSN. Juga disertakan kopi daftar isi serta
keseluruhan isi artikel yang ditulisnya. Juga dilampirkan surat pernyataan
dari si penulis yang menjelaskan bahwa KT! yang diajukan adalah merupakan
karya terjemahan yang dilakukan sendiri oleh si penerjemah dan belum
pernah diterbitkan sebelumnya.
Angka kredit:
Buku terjemahan diberikan 7 (tujuh) angka kredit; Setiap artikel terjemahan
yang dimuat dalam majalah/jurnal ilmiah diberikan 3,5 (tiga koma lima)
angka kredit.
Definisi bentuk KT! terjemahan jenis ini sama dengan jenis buku pada butir
1 di atas. Bedanya, KT! ini hanya diterbitkan di lingkungannya, yaitu di
sekolah/ perguruan tingginya atau di laboratoriumnya. KT! terjemahan ini
dapat berupa buku-buku terjemahan atau makalah terjemahan mengenai
pengelolaan laboratorium. KT! ini bukan SOP sebagaimana dimaksud pada
lampiran 1 butir 3, 4, 5, dan lampiran 2 butir 2.A.12.
Kerangka isi:
Kerangka isi penerjemahan mengikuti kerangka isi buku/makalah yang
diterjemahkan, atau ketentuan yang lasim pakai pada penerjemahan dan
penulisan buku/makalah.
Bukti fisik:
Buku/ makalah asli a tau fotokopi yang disertai dengan keterangan yang
menjelaskan tujuan, kegunaan dan manfaat dari diterjemahkannya
buku/makalah tersebut, yang secara spesifik menunjuk pada penggunaan
peralatan atau kegiatan dalam pengelolaan laboratorium tertentu. Fotokopi
atau keterangan yang menjelaskan secara rinci tentang buku atau manual
atau prosedur tertentu yang diterjemahkan.
Terjemahan buku/makalah ini merupakan terjemahan baru, yang belum
pernah diterjemahkan sebelumnya baik oleh PLP yang bersangkutan maupun
oleh pihak lain. Untuk itu harus dilampirkan surat pernyataan dari si penulis
yang menjelaskan bahwa KT! yang diajukan adalah merupakan karya
terjemahan yang dilakukannya sendiri dan belum pernah diterbitkan
sebelumnya.
Angka kredit:
Setiap buku diberikan 3 (tiga) angka kredit, setiap makalah diberikan 1,5
(satu koma lima) angka kredit.
Definisi:
Pedoman pengelolaan laboratorium adalah pedoman yang memuat prinsip-
prinsip pengelolaan pada suatu laboratorium tertentu yang disusun berdasar
pada standar pengelolaaan laboratorium yang berlaku secara nasional/
internasional.
Pedoman tersebut memuat sistem pengelolaan laboratorium, sumberdaya
manusia, peralatan, bahan, kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat untuk meningkatkan mutu pengelolaan laboratorium.
Pedoman tersebut dijilid dalam bentuk buku dan disahkan oleh Kepala
Laboratorium.
Kerangka Isi:
Kerangka pedoman sekurang-kurangnya memuat judul, daftar 1s1,
pengesahan, istilah dan defenisi, acuan normatif, distribusi pedoman,
penjelasan sistem pengelolaan laboratorium, sumber daya manusia,
peralatan, bahan, kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.-
Bukti fisik:
Buku pedoman asli atau fotokopi lengkap yang disahkan oleh Kepala
Laboratorium bagi PLP di perguruan tinggi dan Kepala Sekolah bagi PLP di
sekolah. SK penunjukan sebagai tim penyusun pedoman dari pimpinan
perguruan tinggi.
Angka kredit:
Setiap buku pedoman pengelolaan laboratorium adalah 6 (enam) angka
kredit.
3. Menyusun dan/atau menyempurnakan petunjuk teknis
Definisi:
Petunjuk teknis pengelolaan laboratorium adalah uraian operasional
pengelolaan sumberdaya laboratorium yang didasarkan pada pedoman
pengelolaan laboratorium. Petunjuk teknis ini memuat beberapa prosedur
pada suatu laboratorium yang menjadi satu kesatuan. Contohnya adalah
Prosedur Pendidikan dan Latihan Personel, Prosedur Pemantauan Kinerja
Peralatan dan bukan merupakan instruksi kerja maupun Standar Prosedur
Operasi (SOP)
Kerangka isi:
Kerangka petunjuk teknis sekurang-kurangnya memuat judul, daftar isi,
pengesahan, istilah dan definisi, acuan normatif, distribusi juknis,
penjelasan sistem pengelolaan laboratorium, sumber daya manusia,
peralatan, bahan, kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.-
Bukti fisik:
Juknis asli atau fotokopi lengkap yang disahkan oleh Ketua Laboratorium
bagi PLP di perguruan tinggi dan Kepala Sekolah bagi PLP di sekolah. SK
- 80 -
Definisi:
Sertifikasi profesi adalah surat keterangan yang berisi pengakuan kemampuan
yang diberikan oleh institusi yang berkesesuaian, pada seorang Pranata
Laboratorium Pendidikan yang terkait dengan kemampuan pengelolaan
laboratorium. Surat keterangan (sertifikasi) tersebut umumnya diperoleh dari
hasil pendidikan, pelatihan, magang atau kegiatan peningkatan profesi lainnya.
Bukti fisik:
Bukti fisik sertifikasi profesi adalah fotokopi sertifikat atau surat keterangan
yang disahkan oleh Ketua Laboratorium bagi PLP di perguruan tinggi dan Kepala
Sekolah bagi PLP di sekolah.
Laporan tertulis yang menjelaskan (a) Uraian tentang macam kemampuan yang
diperoleh dan kaitannya dengan pengelolaan laboratorumnya; (b) Proses cara
memperolehnya; (c) Waktu, tempat dan institusi penyelenggara; serta
Keterangan lain yang diperlukan untuk dapat memperkuat keabsahan
sertifikasi tersebut sehingga layak untuk dinyatakan sebagai sertifikat tingkat
nasional atau regional;
Angka kredit:
Angka kredit diberikan untuk setiap sertifikat yang dibedakan ke dalam 3 (tiga)
level, yaitu:
1. LEVELA
Sertifikat profesi level A adalah sertifikat yang diberikan kepada PLP atas
hasil l.tji kompetensi yang penyelenggaranya adalah berasal dari luar
perguruan tinggi atau sekolah di luar perguruan tinggi atau sekolahnya
dalam tingkat regional. Pengertian tingkat regional bagi perguruan tinggi
- 82 -
dapat berupa di luar perguruan tingginya dalam kopertis yang sama. Besar
angka kreditnya 1 (satu).
2. LEVEL B
Sertifikat profesi level B adalah sertifikat yang diberikan kepada PLP atas
hasil uji kompetensi yang penyelenggaranya adalah lembaga sertifikasi
profesi yang diakreditasi oleh Badan Nasional Seritifikasi Profesi (BNSP)
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Besar angka kreditnya 2 (dua).
3. LEVEL C
Sertifikat profesi level C adalah sertifikat yang diberikan kepada PLP atas
hasil uji kompetensi yang penyelenggaranya adalah lembaga sertifikasi
profesi yang diakreditasi dan diakui oleh lembaga sertifikasi regional atau
internasional melalui mutual recognation arrangement. Besar angka
kreditnya 3 (tiga).
C Isi dari ha! dipermasalahkan, merupakan tentang ha! yang terlalu luas/terlalu
umum, atau yang tidak terkait/tidak sesuai dengan tupoksi Pranata
Laboratorium Pendidikan yang bersangkutan.
Disarankan membuat KT! baru yang berfokus pada permasalahan yang
dihadapi Pranata Laboratorium Pendidikan sesuai den!lan tupoksinya.
D Isi dari ha! yang dipermasalahkan merupakan kajian tentang ha! spesifik
bidang keilmuan, yang kurang sesuai dengan tupoksi Pranata Laboratorium
Pendidikan yang bersangkutan.
F Isi KT! tidak sesuai dengan tugas Pranata Laboratorium Pendidikan yang
bersangkutan.
I Disarankan untuk membuat KT! baru yang sesuai dengan tupoksi PLP
'
G KT! yang diajukan telah kadaluwarsa
Disarankan untuk membuat KT! baru yang dilakukan setelah TMT kenaikan
jabatan terakhirnya
H KT! yang diajukan pernah dinilai dan sudah pernah disarankan untuk
melakukan perbaikan, namun perbaikan yang diharapkan belum ada atau
belum sesuai.
i
'Disarankan untuk kembali memperbaiki KT! sesuai dengan saran terdahulu.
Surat tentang saran perbaikan tersebut harus dilampirkan.
I KT! yang diajukan pernah dinilai dan sudah dinyatakan tidak dapat dinilai. I
Disarankan untuk membuat KT! baru
B Dinyatakan sebagai buku hasil penelitian namun isi buku tidak sesua1
dengan tupoksi PLP I
B Dinyatakan sebagai buku hasil gagasan namun isinya tidak sesuai dengan
tupoksi penulis sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan
Disarankan untuk membuat buku baru, yang sesuai dengan tugas Pranata
Laboratorium Pendidikan yang bersangkutan.
I
- 85 -
Disarankan untuk membuat makalah baru yang sesuai dengan tupoksi PLP
7 A Dinyatakan Makalah Tinjauan Ilmiah/ Best Practice, namun tidak jelas apa
dan bagaimana gagasan penulis dalam mengatasi masalahnya.
8. Buku Terjemahan
9 Makalah terjemahan
G. Unsur Penunjang
Unsur penunjang adalah salah satu unsur kegiatan tugas Jabatan
Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan yang dapat dinilai angka
kreditnya. Unsur penunjang ini merupakan penunjang kegiatan yang
mendukung pelaksanaan tugas pranata laboratorium pendidikan.
Bukti Fisik:
Bukti fisik yang perlu dilampirkan adalah sebagai berikut:
a. surat tugas dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan; dan
b. laporan pelaksanaan mengajar/melatih di bidang pengelolaan
laboratorium yang memuat keterangan tentang:
1) Lembaga penyelenggara;
2) Materi pelatihan;
3) Jumlah peserta; jadwal dan alokasi lamanya
mengajar / melatih.
Angka Kredit:
Setiap 2 jam pelajaran memperoleh 0,04 angka kredit.
Angka Kredit:
Setiap 1 (satu) sertifikat/ surat keterangan memperoleh 1 angka kredit.
3. Mengikuti seminar/lokakarya
Kegiatan mengikuti seminar/lokakarya yang dapat dinilai angka
kreditnya sesuai dengan peran sertanya dalam seminar/lokakarya
tersebut. PLP dapat berperan serta sebagai pemrasaran,
moderator/pembahas/narasumber, atau sebagai peserta. Adapun
kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
90
Bukti Fisik:
Angka Kredit:
Bukti Fisik:
Angka Kredit:
Bukti Fisik:
Angka Kredit:
Bukti Fisik:
I
I Disarankan mengusulan kegiatan penunjang lain yang memenuhi
persyara tan
94
a) Ijazah palsu;
b) Perguruan Tinggi belum terakreditasi BAN-PT. Akreditasi program
studi C atau dibawahnya.
c) Ijazah Belum mendapatkan penyetaraan dari Kemdikbud.
d) Merupakan kelas jauh/kelas sabtu-minggu/kelas eksekutif
Disarankan untuk melengkapi bukti fisik kegiatan penunjang sesuai
pedoman
1. Kategori Keterampilan
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah D-III (Diploma Tiga) dengan bidang
pendidikan yang relevan dengan jenis laboratorium yang dikelola;
e. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
f. mengusulkan DUPAK kepada Tim Penilai untuk diangkat sebagai
Pranata Laboratorium Pendidikan Terampil. Apabila yang
bersangkutan tidak diangkat dalam Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan, maka yang bersangkutan tidak dapat
naik pangkat; dan
g. setelah diangkat sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan, paling
lama 3 (tiga) tahun harus mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan di bidang Pengelolaan Laboratorium.
2. Kategori Keahlian
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah S-1 (Strata-Satu)/D-IV (Diploma-Empat)
dengan pendidikan yang relevan dengan jenis laboratorium yang
dikelola;
e. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir;
f. mengusulkan DUPAK kepada Tim Penilai untuk diangkat sebagai
Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama. Apabila yang
bersangkutan tidak diangkat dalam Jabatan Fungsional Pranata
Laboratorium Pendidikan, maka yang bersangkutan tidak dapat naik
pangkat; dan
g. setelah diangkat sebagai Pranata Laboratorium Pendidikan, paling
lama 3 (tiga) tahun harus mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan di bidang Pengelolaan Laboratorium.
Contoh 1:
A Pendidikan Formal 60 60
1 UNSUR UTAMA
c. Pengembangan Profesi 2 2
2 UNSUR PENUNJANG
Kegiatan Penunjang 1 1
Contoh 2:
Rina Yuniati, S. T., adalah seorang Sarjana Teknik Sipil yang diangkat
sebagai CPNS sejak 1 Desember 2017 sebagai Pranata Laboratorium
Pendidikan di Laboratorium Jalan Raya. Pada tahun 2018, setelah
mengikuti dan lulus Diklat Prajabatan, diangkat sebagai PNS golongan
ruang III/a. Selama CPNS yang bersangkutan telah melakukan kegiatan
pengelolaan laboratorium sebagai berikut:
1 I UNSUR UTAMA
i
- 99 -
Kegiatan Penunjang 1 1
!
Jumlah Unsur Penunjang 1
1 UNSUR UTAMA
2 UNSUR PENUNJANG x
Kegiatan Penunjang Pranata Laboratorium
Pendidikan
2 0 2 x
i
Jumlah Unsur Penunjang x
Jumlah keseluruhan angka kredit dari Unsur Utama
(diklat, tugas jabatan, dan pengembangan profesi} 76.5 60 136.5 122.425 II
I
ditambah angka kredit dari Pendidikan
Contoh 2:
1. Andri Penyeliawan, jabatan PLP Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/ d, TMT 1 April 2017, berpendidikan Diploma Tiga (D3).
Angka kredit terakhir yang tertera pada Penetapan Angka Kredit (PAK)
adalah sebesar 302,65 AK, terdiri atas:
- 101 -
JUMLAH
PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA I BARU I JUMLAH 65% i
2 UNSUR PENUNJANG x
Kegiatan Penunjang Pranata
Laboratorium Pendidikan
15.5 0 '
I 15.5 x I
I
~
I Jumlah Unsur Penunjang x I
I
Jumlah keseluruhan angka kredit
dari Unsur Utama (diklat, tug as 302,65 62,5 365,15 262,2731
jabatan, dan pengembangan I
- 102 -
Dalam hal pangkat yang tidak sesuai dengan jenjang jabatannya, maka
ketentuan yang berlaku ada lah sebagai berikut:
1. Jika jabatan lebih rendah dari pangkat, maka yan g bersangkutan belum
dapat mengusulkan kenaikan pangkat yang lebih ti ngg i sebelum ada
kesesuaian antara jenjang jaba ta n dengan pangkat .
2. Jika pangkat lebih rendah dari jabatan, maka yang bersangkutan dapat
naik p ang kat setingkat lebih tinggi sesuai dengan keten tu an yang
berlaku.
3. Jika PLP Terampil mengusulkan Ijazah 8arjana (81) dan Ijazah Magister
(82), maka yang dapat dihitung sebagai angka kredit unsur pendidikan
adalah ijazah sarj ana (81). Untuk ijazah magister (82 ) dapat diusulkan
pada periode berikutnya sesuai ketentuan yang be rlaku.
TTD.
NIZAM
NIP 196107061987101001