Anda di halaman 1dari 6

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN INSTRUKSI KERJA

Tgl berlaku : 02 Juni 2017


Dokumen no : 15.37/IK-EK /LL/2017
Halaman : Page 1 of 6

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS


DINAS LINGKUNGAN HIDUP
UPT. LABORATORIUM LINGKUNGAN

JABATAN TANDA TANGAN

Disiapkan oleh Analis

Dikaji ulang dan disahkan oleh Manager Teknis

STATUS DOKUMEN
NOMOR REVISI #0
NOMOR SALINAN

UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas


KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN INSTRUKSI KERJA

Tgl berlaku : 02 Juni 2017


Dokumen no : 15.37/IK-EK /LL/2017
Halaman : Page 2 of 6

1. Tujuan
Tujuan Instruksi Kerja ini sebagai pedoman staf laboratorium dalam melakukan
perhitungan nilai ketidakpastian dari suatu hasil pengujian

2. Ruang Lingkup
Instruksi Kerja ini meliputi perhitungan nilai ketidakpastian suatu hasil pengujian
berdasarkan atas permintaan customer

3. Acuan
- Pedoman Evaluasi dan Pelaporan Ketidakpastian Pengukuran (KAN)
- Validasi dan Verifikasi Metode Uji (Riyanto, Ph.D)
- Quantifying Uncertainty in Analytical Measurement EURACHEM/CITAC Guide

4. Tanggung Jawab
a. Manager Teknis bertanggung jawab mengkaji dan mengesahkan perhitungan
nilai ketidakpastian pengukuran yang dilakukan oleh analis;
b. Analis bertanggung jawab terhadap perhitungan nilai ketidakpastian pengukuran
dari suatu pengujian.

5. Prosedur Pelaksanaan
a. Spesifikasi obyek yang diukur/diuji (specification of the measurand) dan
Identifikasi / tentukan sumber – sumber ketidakpastian dengan membuat suatu
cause and effect diagram sebagai berikut :
 Tulis diagram alir atau flow chart dari prosedur pengujian yang dipakai.
 Tulis persamaan matematis lengkap yang mewakili proses pengukuran
berdasarkan hasil pemodelan pengukuran . Parameter yang terdapat dalam
persamaan tersebut digunakan untuk membentuk cabang utama dari diagram.
Contoh pengukuran densitas cairan menggunakan metode penimbangan
Model matematis : p = (m isi – m kosong ) / V
Dimana :
p adalah densitas cairan
m isi adalah massa (labu ukur + cairan) dari pembacaan timbangan
m kosong adalah masaa labu ukur dari pembacaan timbangan
V adalah volume labu ukur

UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas


KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN INSTRUKSI KERJA

Tgl berlaku : 02 Juni 2017


Dokumen no : 15.37/IK-EK /LL/2017
Halaman : Page 3 of 6

m isi m kosong

 Perhatikan setiap langkah dalam metode dan tambahkan faktor lain yang
mempengaruhi pengukuran ke dalam diagram, yang membentuk cabang dari
cabang utama diagram.
Dalam proses pengukuran densitas cairan ini digunakan timbangan dan labu
ukur yang telah dikalibrasi. Pengukuran berulang diakukan sebanyak n-kali.
Dari proses ini maka kontribusi ketidakpastian yang harus diperhatikan adalah
:
 Kalibrasi timbangan
 Repeatability penimbangan
 Kalibrasi labu ukur
 Repeatability pengukuran volume
 Pengaruh temperatur terhadap kapasitas labu ukur
Dengan menambahkan faktor di atas pada cause and effet diagram diperoleh :

m isi m kosong
kalibrasi kalibrasi

repeatability repeatability
p

kalibrasi
Temperatur repeatability
V

b. Kelompokkan faktor – faktor tersebut ke dalam kategori komponen


ketidakpastian baku, yaitu :
 Tipe A
Berdasarkan dari pengukuran yang diulangi beberapa kali/repeatibity
(duplo,triplo dll)
 Tipe B

UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas


KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN INSTRUKSI KERJA

Tgl berlaku : 02 Juni 2017


Dokumen no : 15.37/IK-EK /LL/2017
Halaman : Page 4 of 6

Berdasarkan informasi yang dapat dipercaya atau relevan yang tersedia,


yang dapat meliputi :
- Data pengukuran sebelumnya ;
- Pengalaman dengan, atau pengetahuan umum tentang tingkah laku
dan sifat instrumen dan bahan yang relevan ;
- Spesifikasi pabrik ;
- Data yang diberikan dalam sertifikat atau laporan lainnya ;
- Ketidakpastian yang diberikan untuk data acuan yang diambil dari
data book.

Komponen KP Tipe Sumber data

Kalibrasi Neraca B Sertifikat kalibrasi

Presisi Neraca A Percobaan

Presisi Metode A Pengulangan minimal 6 penentuan

Kalibrasi Pipet Uku A Sertifikat kalibrasi

c. Kuantifikasi nilai ketidakpastian masing – masing komponen/sumber dengan


mengkonversi terlebih dahulu menjadi ketidakpastian baku (µ.) agar dapat
digunakan dalam perhitungan ketidakpastian akhir.
Sd
Tipe A : μ =
n
Dimana : μ = Ketidakpastian Baku
Sd = simpangan baku
n = jumlah pengamatan (pengulangan)

Tipe B :
Simpangan baku adalah ketidakpastian itu sendiri namun perlu dikoreksi
terhadap distribusi probabilitas nilai tersebut.
1. Untuk distribusi normal dengan tingkat kepercayaan 95 % maka KP baku :
μ (x) = QU / 2 atau μ (x) = QU / 1,96

2. Untuk distribusi normal dengan tingkat kepercayaan 99 %, maka KP baku :


UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN INSTRUKSI KERJA

Tgl berlaku : 02 Juni 2017


Dokumen no : 15.37/IK-EK /LL/2017
Halaman : Page 5 of 6

μ (x) = QU / 3 atau μ (x) = QU / 3,090

3. Apabila sertifikat atau spesifikasi tidak mencantumkan tingkat kepercayaan


95 % atau 99 % seperti 25 ml ± 0,005 ml, maka dianggap distribusi
rectangular, sehingga Ketidakpastian baku :
μ(x) = QU / 3

4. Apabila sertifikat atau spesifikasi tidak mencantumkan tingkat kepercayaan


95 % atau 99 % seperti 25 ml ± 0,005 ml tapi peralatan itu merupakan
peralatan yang canggih maka dianggap distribusi triangular, sehingga
Ketidakpastian baku :
μ(x) = QU / 6

d. Apabila data dari sumber yang dapat dipercaya bukan dalam bentuk Sd,
melainkan RSD atau CV/RSD (%), maka Ketidakpastian baku :

1. RSD dikalikan dengan x rata-rata

μ (x) = (s/x) . x rata-rata

2. CV/RSD (%) dibagi 100, dikalikan dengan x rata-rata

μ (x) = (CV (%)/ 100) . x rata-rata

e. Perhitungan ketidakpastian gabungan (combined uncertainty) μ (x) dapat


digolongkan seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Aturan Hubungan antara measurand Perhitungan ketidakpastian


Penggabungan dengan komponen gabungan μ (x)
ketidakpastian
Aturan 1 a = b + c atau a = b - c µa =√(( µb)2 + ( µc)2)
Aturan 2 a = b x c atau a = b / c µa = a√(( µb / b)2 + ( µc / c)2)
Aturan 3 q = Bx ; B adalah konstanta µq = Bµx
Aturan 4 q = xn µ(q) / q = (n. µ(x) ) / x

UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas


KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN INSTRUKSI KERJA

Tgl berlaku : 02 Juni 2017


Dokumen no : 15.37/IK-EK /LL/2017
Halaman : Page 6 of 6

6. Perhitungan Ketidakpastian Diperluas (expanded uncertainty)


Setelah ketidakpastian gabungan diketahui, maka :
 Hitung ketidakpastian diperluas U (expanded uncertainty)
Untuk mendapatkan probabilitas yang memadai bahwa nilai hasil uji berada
dalam rentang yang diberikan oleh ketidakpastian, maka ketidakpastian baku
gabungan dikalikan dengan sebuah faktor pencakupan (k).
Faktor k = 2 memberikan ketidakpastian diperluas dengan tingkat kepercayaan
95 %.

 Laporkan hasil pengujian lengkap dengan nilai ketidakpastian diperluas, dengan


tingkat kepercayaan 95% dan dengan faktor cakupan k = 2 (k = konstanta)

U= k. μ (x)
U = 2 x μ (x)
Ketidakpastian Pengukuran = X ± U dengan tingkat kepercayaan 95 %

7. Pelaporan

Catat hal-hal sebagai berikut :

1) Parameter dan Metode Pengujian


2) Nama Analis
3) Tulang Ikan/Fish Bone
4) Data Percobaan dan Perhitungan.
5) Hasil Perhitungan.
6) Verifikasi dan Validasi oleh petugas yang berwenang.

UPT. Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Rawas

Anda mungkin juga menyukai