Prinsip Penerapan ISO 17025:2017 pada Pengujian Kadar Fe
Air Sungai Musi dengan Alat UV-VIS
Ketua : Meryan Julianto Anggota : 1. Justitia 2. Pevilia Sandy Universitas : Politeknik Akamigas Palembang Laboratorium yang sesuai standar berdasarkan ISO 17025:2017 sebaiknya mampu menerapkan sistem manajemen mutu dari beberapa aspek seperti sumber daya manusia yang kompeten, peralatan yang terkalibrasi, metoda yang mutakhir dan tervalidasi serta dilengkapi dengan data statistik. Dalam upaya mengimplementasikan pengujian yang sesuai dengan standar, laboratorium Politeknik Akamigas Palembang sebagai laboratorium praktikum berupaya menerapkan Cara Praktek Manufaktur yang Baik (CPMB) dan Good Laboratory Practice (GLP) salah satunya yaitu, memfasilitasi paralatan penunjang praktikum untuk mendukung analisa pengujian serta memenuhi kompetensi mahasiswa. Air bersih merupakan kebutuhan utama masyarakat terutama di Kota Palembang khususnya daerah Plaju. Masyarakat menggantungkan hidupnya pada sungai musi yang mana sudah sangat tercemar dengan akumulasi polutan yang sangat kompleks salah satunya kandungan ion Fe menjadi faktor utama pengujian dengan menggunakan metologi uji coba laboratorium yang bertujuan untuk menganalisa kandungan Fe pada air Sungai Musi. Fe merupakan salah satu mineral yang terdapat didalam air baik yang bersifat terlarut sebagai Fe2+ atau Fe3+. Air sungai yang mengandung Fe berlebih dapat menimbulkan efek negatif seperti mengakibatkan karat serta permasalahan pengolahan industri. Tahapan pengujian diawali dengan pengambilan sampel sesuai dengan metode standar SNI 03-7016 2004. Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam ISO 17025:2017, nilai ketidakpastian pengujian perlu disertakan untuk melengkapi pelaporan pengujian pada laboratorium. Hal inilah yang mendasari perhitungan nilai ketidakpastian untuk mengetahui rentang nilai benar kadar Fe dalam air sungai. Kualitas dari hasil pengujian Fe memerlukan penanganan prosedur yang benar dan melalui beberapa langkah pengukuran. Metode yang digunakan untuk menentukan kadar Fe yaitu spektrofotometri dengan alat UV-Spectroquant Pharo 300 di Laboratorium Praktikum Politeknik Akamigas Palembang dengan prinsip acuan ASTM D 1068. Nilai ketidakpastian menyatakan mutu hasil pengujian. Semakin kecil nilai ketidakpastian maka semakin baik mutu hasil pengujian. Sumber ketidakpastian dapat diidentifikasi melalui rumus perhitungan dimana semua parameter yang terdapat dalam rumus memiliki ketidakpastian yang ada padanya sehingga menjadi sumber ketidakpastian utama Hasil estimasi ketidakpastian dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, sampel yang digunakan, pembacaan spektrofotometer, reapetability, dan analisa itu sendiri. Percobaan ini dilakukan dengan pembuatan bahan acuan standar atau SRM ( Standard Reference Material ) untuk pengujian Fe dan tanpa bahan acuan standar. Selanjutnya, dilakukan pengujian kadar Fe dengan menggunakan spektrofotometer UV-Spectroquant Pharo 300 pada panjang gelombang 510 nm yang membentuk larutan berwarna orange sebagai indikasi adanya kadar Fe didalam sampel tersebut. Dari perhitungan ketidakpastian tersebut diperoleh nilai sebasar ± 0.05 mg/L. Dan hasil ketidakpastian yang didapat dari kadar Fe dalam sampel berkisar antara 0.5718-0.6718 mg/L. Kontributor terbesar nilai ketidakpastian Fe berasal dari regresi, dikarenakan adanya sumber ketidakpastian yang digabungkan dalam ketidakpastian baku regresi.