Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI II

ANALISA KUANTITATIF SENYAWA OBAT


PERTEMUAN I

Disusun oleh:
Nama : Debby Two Nabila
Kelas : Reguler 2B
NIM : PO7139121082

Dosen Pembimbing:
Dewi Marlina S.F.,Apt.,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


JURUSAN FARMASI
TAHUN AKADEMIK 2022 / 2023
PERCOBAAN 1
PENETAPAN KADAR ASETOSAL
DALAM SAKARUM LAKTIS

Hari/Tanggal Praktikum : 15 Maret 2023

1. Metode Penetapan Kadar : Alkalimetri


2. Sampel : Asetosal
3. Prinsip Penetapan kadar : Netralisasi
4. Reaksi yang terjadi :
4.1.Baku primer dan baku sekunder : Reaksi pembakuan NaOH dengan Kal.Biftalat

4.2.Reaksi Penetapan Kadar :Reaksi penetapan kadar Asetosal dengan NaOH

5. Dasar Teori:
Metode asidi-alkalimetri atau metode penetralan merupakan suatu metode titrasi
volumetri yang didasarkan pada sifat senyawa yang akan dititrasi. Alkalimetri
merupakan suatu metode penetapan kadar secara kuantitatif pada senyawa yang bersifat
asam dengan menggunakan standar basa, sedangkan asidimetri yaitu suatu metode
penetapan kadar secara kuantitatif pada senyawa yang bersifat basa dengan
menggunakan baku atau standar asam.
Prinsip alkalimetri adalah terjadinya reaksi netralisasi antara ion hidrogen dari asam
dengan ion hidroksida dari basa menghasilkan air yang bersifat netral atau dapat
dikatakan reaksi antara pemberi proton (asam) dengan penerima proton (basa).
Penentuan titik akhir titrasi yaitu dengan menggunakan indikator yang ditambahkan ke
larutan sampel.
Asetosal atau asam asetilsalisilat jika dititrasi langsung dengan basa kuat akan
mengakibatkan terjadinya lonjakan pH sehingga kesulitan dalam penentuan titik akhir
titrasi dan dengan menggunakan metode titrasi akan menyebabkan titik akhir titrasi lebih
mudah untuk diamati karena merupakan reaksi antara asam kuat dan basa kuat sehingga
digunakan metode asidi-alkalimetri untuk melakukan penetapkan kadar asetosal.

DAFTAR PUSTAKA
Wulandari, M. A., & Santika, W. M. (2022). Penetapan Kadar Tablet Asetosal dengan Metode
Asidi-Alkalimetri. Journal Scientific of Mandalika, 664-665.
PERCOBAAN 1
PENETAPAN KADAR ASETOSAL
DALAM SAKARUM LAKTIS
KEGIATAN
NO HASIL
PRAKTIKUM
1. Pembuatan Larutan
1. 1 Pembuatan Larutan
Baku
1.1.1 Baku Primer = 100 ml Kalium Biftalat 0,1 N

Gram =

= 2,0422 g

Pembuatan:
1. Timbang saksama sejumlah Natrium Biftalat yang
telah dihitung
2. Masukkan kedalam labu takar 100 ml
3. Tambahkan sejumlah aquadest, kocok ad larut
4. Tambahkan aquadest ad 100 ml, kocok ad homogen

1.1.2 Baku Sekunder = 500 ml NaOH 0,1 N diperlukan

Penimb. NaOH =

= 2 gram
Pembuatan :
1. Siapkan labu takar 500 ml yang berisi aquadest
2. Timbang saksama sejumlah NaOH yang telah
dihitung
3. Masukkan kedalam labu takar, tambahka aquadest
secukupnya kocok ad larut
4. Dinginkan kemudian tambahkan aquadest sampai
tanda

1. 2 Pembuatan Indikator Phenol Phtalein (PP) (disalin dari FI edisi III)


Pembuatan:
Timbang fenolftalein/PP 100 mg (0,1 g), larutkan
dengan etanol 96% 100 ml, kemudian jadikan volume
200 ml dengan penambahan aquadest (100 ml)

2. Prosedur Kerja Pembakuan Pembakuan NaOH dengan Kalium Biftalat


1. Isi biuret dengan NaOH
2. Ambil 10 ml Kalium Biftalat dengan menggunakan
pipet volume
3. Masukkan kedalam erlenmeyer
4. Tambahkan 1-2 tetes indikator PP
5. Titrasi dengan NaOH sampai warna merah jambu
6. Titrasi dilakukan 3x
3 Persiapan sampel Acetosal 30%, dibuat sebanyak 20 g
 Acetosal = 30% x 20 g = 6 g
 Laktosa = 20 g – 6 g = 14 g

Pembuatan:
1. Keluarkan serbuk dari pot
2. Gerus hingga homogen
3. Masukkan dalam etanol di dalam erlenmeyer dan
kocok hingga larut
4. Tambahkan indikator PP
4 Prosedur Kerja Penetapan kadar Asetosal dalam Sakarum Lactis
1. Timbang seksama sejumlah sampel setara dengan
300 mg asetosal
2. Masukkan ke dalam erlenmeyer
3. Tambahkan alkohol 90% 10 ml
4. Tambahkan indikator PP
5. Titrasi dengan NaOH sampai merah jambu
5. Data Penimbangan
5. 1 Data Penimbangan  Volume Kalium Biftalat
V1 = 10 ml
V2 = 10 ml
 Penimbangan Asetosal
M1= 0,3020 g
M2 = 0,3015 g
5. 2 Data Titrasi
5. 2.1 Titrasi Pembakuan Pembakuan dengan Kalium Biftalat
Baku Sekunder Volume NaOH untuk titrasi Kalium Biftalat
V1 = 0-7,1 ml = 7,1 ml
V2 = 0-3,6 ml = 3,6 ml
V3 = 0-3,1 ml = 3,1 ml

V. rata-rata = = = 3,35 ml
5. 2.2 Titrasi Penetapan Volume NaOH untuk titrasi asetosal
Kadar V1 = 0-5,1 ml
V2 = 0-7,1 ml
V3 = 0-5,7 ml
5. 3 Data Perhitungan
5. 3.1 Normalitas Baku NBP =
Primer
=

= 0,0500 N

5. 3.2 Normalitas Baku NBS =


Sekunder
=

= 0,1492 N

5. 3.3 Kadar Sampel M1 =

=
= 0,1370 gram
% M1 = x 100 % = 45 %

M2 =

= 0,1532 gram

%M2 = x 100 % = 50,8 %

% rata-rata =

=
= 47,9 %

6 Kadar Sebenarnya 49, 9862%


7 Penyimpangan
=

= x 100%

= 4,1 %

DOKUMENTASI:

Penimbangan Asetosal Hasil Titrasi


PLP: 1. Dra. Hj. Kusriati
2. Yuniarti Eka Putri, AMF

Palembang, 15 Maret 2023


Praktikan

( Debby Two Nabila)


PO.71.39.1.21.082

Anda mungkin juga menyukai