Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM TEGANGAN PERMUKAAN

A. PEMBUATAN CAIRAN UJI


1. Pembuatan campuran larutan parafin dan tween 80 0,1 %
Panaskan 20 mL parafin cair beberapa saat di atas penangas air

Timbang tween 80 konsentrasi 0,1% (0,1% x 20 mL = 0,02 gram)

Tambahkan parain cair ke dalam tween 80 sedidikt demi sedikit dan aduk ad homogen

2. Pembuatan campuran larutan parafin dan tween 80 0,5 %


Panaskan 20 mL parafin cair beberapa saat di atas penangas air

Timbang tween 80 konsentrasi 0,5% (0,5% x 20 mL = 0,1 gram)

Tambahkan parain cair ke dalam tween 80 sedidikt demi sedikit dan aduk ad homogen

3. Aquadest 20 ml
Siap digunakan

4. Gliserin 20 ml
Siap digunakan

B. MENGHITUNG TEGANGAN PERMUKAAN


Ukur panjang (L) dan lebar (d) dari lempeng kaca yang digunakan

Isi cawan petri dengan aqudest/gliserin/campuran parafin dan tween 0,1% dan 0,5%

Tetapkan jarum skala pada angka nol

Masukkan lempeng kaca pada cawan petri

Amati permukaan data yang terjadi


Data pengamatan

Larutan uji Volume / Skala Tegangan


konsentrasi Permukaan (dyne)
Aquadest 20 mL
Gliserin 20 mL
Paraffin cair + tween 80 20 mL
0,1%
Paraffin cair + tween 80 20 mL
0,5%

Perhitungan

Tegangan permukaan = skala

2 (L + d)

l = .......................

d = ......................

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM STABILITAS


A. PEMBUATAN LARUTAN UJI
1. Pembuatan larutan baku primer asam oksalat 0,01 N sebanyak 100 mL  63 mg/ 100,0 mL
Penimbangan asam oksalat
Asam Oksalat
Perkamen kosong mg
Perkamen + zat mg
Perkamen sisa mg
Sampel mg

Normalitas Asam Oksalat = gram x BE


Mr / volume

2. Pembuatan larutan baku sekunder NaOH 0,01 N sebanyak 1000 mL  400 mg / 1 L

3. Pembuatan Indikator Phenolftalein sebanyak 100 mL  1 gram/100 mL etanol

4. Pembuatan larutan asetosal 0,5% sebanyak 250mL


Sampel asetosal di oven pada 45°C selama 5 menit

Gerus asetosal ad halus

Timbang serbuk 1,25 gram

Masukkan dalam labu takar 250 mL

Tambahkan alkohol q.s aduk ad homogen

Tambahkan aquadest ad tanda batas 250 mL, kocok homogen

Penimbangan asetosal
Asetosal
Perkamen kosong mg
Perkamen + zat mg
Perkamen sisa mg
Sampel mg
B. PEMBAKUAN LARUTAN NaOH DENGAN LARUTAN ASAM OKSALAT
Pipet 10,0 ml larutan baku asam oksalat dihidrat 0,01 N. Masukkan dalam erlenmeyer

Tambahkan 2 tetes indikator Phenolphthalein.

Titrasi dengan larutan NaOH 0,01 N hingga warnanya berubah dari tidak berwarna menjadi
merah muda.

Data pengamatan :
replikasi Volume asam oksalat Volume NaOH N NaOH
1 10,0 mL

Perhitungan : N As.Oksalat X V As.Oksalat


N NaOH =
V NaOH

C. PENETAPAN KADAR ASETOSAL 0,5 % PADA SUHU KAMAR


Pipet 10,0 mL larutan asetosal 0,5%

Tambahkan 3 tetes indikator phenolftalein

Titrasi dengan NaOH hingga warnanya berubah dari tidak berwarna menjadi merah muda

Data pengamatan :
replikasi Berat asetosal Volume NaOH Kadar asetosal (%)
(dalam 10 mL)
1

Perhitungan :
N NaOH X V NaOH X 0,9008
Kadar asetosal = X 100 % b/b
0,1 X Berat sampel ditimbang (mg)

D. PENETAPAN KADAR ASETOSAL 0,5% PADA SUHU 50°C ( 5, 10, 15 MENIT)


Pipet 10,0 mL larutan asetosal 0,5%

Panaskan di atas penangas air sampai suhu 50°C


Tambahkan 3 tetes indikator phenolftalein

Titrasi dengan NaOH hingga warnanya berubah dari tidak berwarna menjadi merah muda

Data pengamatan :
waktu Berat asetosal (dalam Volume NaOH Kadar Asetosal (%)
10 mL)
5 menit
10 menit
15 menit
Perhitungan :
N NaOH X V NaOH X 0,9008
Kadar asetosal = X 100 % b/b
0,1 X Berat sampel ditimbang (mg)

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM DISOLUSI


A. PEMBUATAN LARUTAN
1. Pembuatan larutan standar Sefadroksil
Timbang 25 mg standar Sefadroksil

Masukkan ke dalam labu takar 100 mL

Tambahkan Aquadest ad tanda batas, kocok homogen

Pipet 1 mL larutan, masukkan ke dalam labu takar 25 mL

Tambahkan larutan Aquadest sampai tanda batas, kocok homogen

B. DISOLUSI TABLET SEFADROKSIL


Media disolusi : 500 mL larutan Aquadest
Kecepatan putaran : 50 rpm
Waktu : 30 menit
Panjang gelombang max:

Data pengamatan

replikasi %T A % Kadar Disolusi


1
2
3
4
5
6

Perhitungan kadar
% kadar disolusi = volume medium x absorban sampel x Cst x 25 x B%

Absorban standar dosis 1

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KELARUTAN


A. PENGARUH PELARUT CAMPUR TERHADAP KELARUTAN ZAT

Penimbangan parasetamol
Berat Baku standar Sampel tablet
Parasetamol parasetamol
Perkamen kosong mg mg
Perkamen + zat mg mg
Perkamen sisa mg mg
Sampel mg mg

Pembuatan campuran pelarut

AIR ALKOHOL
100 ml 0 ml
90 ml 10 ml
80 ml 20 ml
70 ml 30 ml
60 ml 40 ml
50 ml 50 ml
40 ml 60 ml
30 ml 70 ml
20 ml 80 ml
10 ml 90 ml
0 ml 100 ml

Larutkan parasetamol 100 mg sedikit demi sedikit dalam masing-masing campuran pelarut
(25 ml)

Kocok larutan dengan orbital shaker (5 menit)

Saring larutan

Tentukan kadar yang larut dengan spektrofotometer UV

Buat grafik antara kelarutan dengan tipe pelarut

Data pengamatan

%T A Kadar Sampel (%)


Standar Standar
Parasetamol
Sampet
Parasetamol

Perhitungan Kadar
Asampel x Wstandar x Br
Kadar sampel = x 100 %
Astandar x Wsampel x BI
B. PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN TERHADAP KELARUTAN SUATU ZAT

Penimbangan parasetamol
Berat Baku standar Sampel tablet
Parasetamol parasetamol
Perkamen kosong mg mg
Perkamen + zat mg mg
Perkamen sisa mg mg
Sampel mg mg

Pembuatan pelarut

AIR (ml) TWEEN 80 (%) TWEEN 80 (gr)


25 0
25 0,1
25 0,2
25 0,3
25 0,4
25 0,5
25 0,6
25 0,7
25 0,8
25 0,9
25 1

Larutkan parasetamol 100 mg sedikit demi sedikit dalam masing-masing campuran pelarut
(25 ml)

Kocok larutan dengan orbital shaker (5 menit)

Saring larutan

Tentukan kadar yang larut dengan spektrofotometer UV

Buat grafik antara kelarutan dengan tipe pelarut


Data pengamatan

%T A Kadar Sampel (%)


Standar Standar
Parasetamol
Sampet
Parasetamol

Perhitungan Kadar
Asampel x Wstandar x Br
Kadar sampel = x 100 %
Astandar x Wsampel x BI

Anda mungkin juga menyukai